Proposal Kompos ya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Be Belakan lakang g

Sampah Sampah merupa merupakan kan sisa-s sisa-sisa isa aktivi aktivitas tas makhlu makhluk k hidup hidup yang yang indent indentik ik dengan bahan buangan yang tidak memiliki nilai, kotor, kumuh, dan bau. Sampah organik organik seperti dedaunan dedaunan yang berasal berasal dari taman, jerami, rerumputan, rerumputan, dan sisasisa sayur, buah, yang berasal dari aktivitas rumah tangga (sampah domestik) memang sering menimbulkan berbagai masalah. Baik itu masalah keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia, baik dalam lingkup individu, keluarga, maupun masyarakat. Masalah-masalah seperti timbulnya bau tak sedap maupun maupun berbag berbagai ai penyak penyakit it tentu tentu membaw membawaa kerugi kerugian an bagi bagi manusi manusiaa maupun maupun lingkungan disekitarnya, baik meteri maupun psikis. Melihat fakta tersebut, tentu perlu adanya suatu tindakan guna meminimalkan dampak negatif yang timbul dan berupaya meningkatkan semaksimalmungkin dampak pisitifnya. Salah Salah satu satu cara yang yang dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk meminim meminimalk alkan an dampak dampak negatif negatif yang ditimbulkan ditimbulkan sampah sampah organik organik domestik adalah mengolah mengolah sampah sampah tersebu tersebutt dengan dengan teknik teknik kompos komposter ter tanpa tanpa penamb penambaha ahan n sktivat sktivator or pngomp pngomposa osan, n, disam disampi ping ng terda terdapa patt berb berbag agai ai tekni teknik k peng pengol olah ahan an lain lain

(dengan (dengan penambhan penambhan

aktivator pengomposan) menghasilkan produk yang bernilai lebih, baik dari segi nilai ekonomi yaitu memiliki suplemen bagi tanaman. Meskipun dalam metode ini tidak ditambahkan aktivator pengomposan, namun namun ke dalamn dalamnya ya ditamb ditambahk ahkan an organ organik ik agent agent (serbu (serbuk k gergaj gergajii dan kotora kotoran n hewan) yang berfungsi memacu pertumnuhan mikroba dan manambah unsur hara dalam kompos. Dalam Dalam melak melakuk ukan an tekni teknik k peno penomp mpos osan an,, ada ada berb berbag agai ai hal hal yang yang perl perlu u diperha diperhatik tikan an agar agar proses proses pengom pengompos posan an berjala berjalan n dengan dengan cepat cepat sehing sehingga ga masa masa panen relatif singkat dan cepat. Hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah proses pencacahan yang sebisa mungkin halus sehingga mudah di dekomposisi, kelembaban dan aerasi yang mendukung kerja mikroorganisme, maupun kadar karbon dan Nitrogen yang ideal.

1

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.













1.2 Tujuan ujuan

Tujuan pembuatan proposal ini adalah: Sebagai gambaran untuk melakkukan kegiatan komposting sampah organik domestik sehingga mampu menciptakan inovasi baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat maupun pemerintah.

1.3 Manfaa Manfaatt

Manfaat dari Pembuatan proposal ini adalah: 1. Memper Mempermud mudah ah langkah langkah dalam dalam menerap menerapkan kan proses proses kompos kompostin ting g sehing sehingga ga proses komposting tersebut berjalan dengan lancar; 2. Meng Mengur uran angi gi perm permas asal alah ahan an ling lingku kung ngan an akib akibat at samp sampah ah orga organi nik k yang yang dihasilkan terutama dari aktivitas manusia; 3. Berkur Berkurang angnya nya jumlah jumlah limbah limbah berupa berupa sampah sampah organik organik domestik domestik sehingg sehinggaa tercipt terciptaa kenyama kenyamanan nan dan kebers kebersiha ihan n di lingku lingkunga ngan n pribad pribadi, i, keluar keluarga, ga, maupun masyarakat; 4. Mengha Menghasil silkan kan suatu suatu produk produk (kompos (kompos)) yang yang memiliki memiliki nilai tambah tambah bagi masyarakat maupun pemerintah; 5. Terci ercipt ptaa lapa lapann nnga gan n kerj kerjaa baru baru sehi sehing ngga ga dapa dapatt meng mengur uran angi gi ting tingka katt pengangguran;















BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompos dan Pengomposan Kompos adalah adalah hasil hasil pengur penguraian aian parsial parsial/tid /tidak ak lengka lengkap p dari dari campura campuran n

bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Pengomposan

adal adalah ah

pros proses es

dima dimana na

baha bahan n

orga organi nik k

meng mengal alam amii

penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Manfaat Pengomposan

Pengomposan memiliki banyak manfaat, diantaranya: a. manf manfaa aatt ekon ekonom omii o

Meningkatk Meningkatkan an efisiensi efisiensi biaya pengangku pengangkutan tan sampah disebabkan disebabkan sampah sampah yang yang diangk diangkut ut ke TPA TPA ( Tempat empat Pembua Pembuanga ngan n Akhir) Akhir) semakin semakin berkurang. berkurang. Selain itu dapat memperpanjang memperpanjang TPA TPA karena semakin sedikit sampah yang dikelola.

o

Menghasilkan produk berupa kompos yang memiliki nilai tambah karena produk tersebut memiliki nilai jual.

b. manfaa manfaatt terha terhadap dap lingku lingkunga ngan n o

manfa anfaat at

este esteti tik ka.

Adany danyaa

pengo engom mposa posan n,

bera berart rtii

adan adany ya

pengurangan terhadap sampah jenis organik yang dapat merusak keindahan kota atau suatu tempat dan menimbulkan bau.Dengan demikian keindahan dan kenyamanan tetap terjaga. o

Produk hasil pengomposan bermanfaat bagi tanah dan tanaman, sebab dapat: •

Menyuburkan tanah dan tanaman

•

Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah















•

Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)

•

Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

•

Menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman

•

Mening Meningkat katkan kan retens retensii atau atau keters ketersedi ediaan aan hara hara di dalam dalam tanah

o

Pengom Pengompos posan an berpot berpotens ensii mengur mengurang angii pencema pencemaran ran lingku lingkunga ngan, n, kare karena na juml jumlah ah samp sampah ah yang yang diba dibaka karr atau atau dibu dibuan ang g ke sung sungai ai menj menjad adii berk berkur uran ang. g. Sela Selain in itu itu apli aplika kasi si komp kompos os pada pada laha lahan n pertan pertanian ian berarti berarti menceg mencegah ah pencema pencemaran ran karena karena berkura berkurangn ngnya ya kebu kebutu tuha han n pema pemaka kaia ian n pupu pupuk k buat buatan an dan dan obat obat-o -oba bata tan n yang ang berlebihan.

o

Memban Membantu tu melesta melestarik rikan an sumber sumber daya daya alam karena karena pemakai pemakaian an kompos pada perkebunan akan meningkatkan kemampuan lahan kebun dalam menahan sebagai media tanaman dapat digantikan oleh kompos, sehingga eksploatasi humus hutan dapat dicegah.

c. Manfa anfaat at kes keseh ehat atan an

Dengan Dengan pengom pengompos posan, an, panas panas yang yang dihasi dihasilka lkan n mencap mencapai ai 60 OC, sehingga dapat membunuh organisme pathogen penyebab penyakit yang terdapat dalam sampah. d. Manfaat Manfaat dari segi sosial sosial kemas kemasyara yarakata katan n

Pengompos Pengomposan an dapat meningkatkan meningkatkan peranserta masyarakat masyarakat dalam pengelolaan sampah. Prinsip Pengomposan

Pada dasarnya proses pengomposan pengomposan adalah suatu proses biologis. biologis. Hal ini ber berar arti ti

bahwa ahwa

peran eran

mikro ikroo organis anisme me

pengu engura raii

sanga angatt

besa besarr.

Men Menuru urut

Tchobanoglous et al . (1993) dan Polprasert (1989), Prinsip-pr Prinsip-prinsip insip proses proses biologis biologis yang terjadi pada proses proses pengompo pengomposan san meliputi:















Untu Untuk k

perk perkemb emban angb gbia iaka kan n

dan dan

pertu pertumb mbuh uhan anny nya, a,

mikr mikroo oorg rgan anis isme me

memerlukan memerlukan sumber energi, yaitu karbon karbon untuk untuk proses proses sintesa sintesa jaringan jaringan baru dan elemen-elemen anorganik seperti nitrogen, fosfor, kapur, kapur, belerang dan magnesium sebagai bahan makanan untuk membentuk sel-sel tubuhnya. Selain itu, untuk memacu pertumbuhan pertumbuhannya, nya, mikroorga mikroorganisme nisme juga memerlukan memerlukan nutrien nutrien organik organik yang yang tidak tidak dapat dapat disint disintesa esa dari dari sumber sumber-su -sumbe mberr karbon karbon lain. lain. Nutrie Nutrien n organi organik k tersebut antara lain asam amino, purin/pirimidin, dan vitamin. b. Mikroorganisme

Mikroorganisme pengurai dapat dibedakan antara lain berdasarkan kepada struktur dan fungsi sel, yaitu: 1. Eucaryotes, termasu termasuk k dalam dalam dekomp dekompose oserr adalah adalah eucaryotes bersel tunggal, antara lain : ganggang, jamur, protozoa. 2. Eubacteria, bers bersel el tung tungga gall dan dan tidak tidak memp mempuny unyai ai memb membran ran inti, inti, contoh: bakteri. Beberapa Beberapa hewan invertebrata (tidak bertulang belakang) seperti cacing tanah, kutu juga berperan dalam pengurai sampah. Sesuai dengan peranannya dalam ranta rantaii maka makana nan, n, mikr mikroo oorg rgan anis isme me peng pengur urai ai dapa dapatt diba dibagi gi menj menjadi adi 3 (tig (tiga) a) kelompok, yaitu : o

Kelompok I (Konsumen tingkat I) yang mengkonsumsi langsung bahan organik dalam sampah, yaitu : jamur, bakteri, actinomycetes.

o

Kelo Kelomp mpok ok II (Kon (Konsu sume men n

ting tingka katt

II) II)

meng mengko kons nsum umsi si jasa jasad d

kelompok I, dan; o

Kelompok III (Konsumen tingkat III), akan mengkonsumsi jasad kelompok I dan Kelompok II.

c. Kond Kondis isii Ling Lingku kung ngan an Idea Ideall

Efek Efekti tivi vita tass

pro proses ses

pemb pembua uata tan n

komp kompos os

sang sangat at

ter tergant gantun ung g

kepa kepada da

mikroorganisme pengurai. Apabila mereka hidup dalam lingkungan yang ideal, maka maka mere mereka ka akan akan tumb tumbuh uh dan dan berk berkem emba bang ng deng dengan an baik baik pula pula.. Kond Kondis isii lingkungan yang ideal mencakup : 1. Keseimbangan Nutrien (Rasio C/N).















karbon dan oksigen sehingga menimbulkan panas ( CO 2). Nitrogen akan ditangkap oleh mikroorganisme sebagai sumber makanan. Apabila mikroorganisme tersebut mati, maka nitrogen akan tetap tinggal dalam kompos sebagai sumber nutrisi bagi makanan. Besarnya perbandingan antara unsur karbon dengan nitrogen tergantung pada jenis sampah sebagai bahan baku. Perbandingan C dan N yang ideal dalam proses pengomposan yang optimum berkisar antara 20 : 1 sampai dengan 40 : 1, dengan rasio terbaik adalah 30 : 1. 2. Dera Deraja jatt Ke Keas asam aman an (pH) (pH)

Derajat Derajat keasam keasaman an (pH) (pH) ideal ideal dalam dalam proses proses pembua pembuatan tan kompos kompos secara secara aerobik berkisar pada pH netral (6 – 8,5), sesuai dengan pH yang dibutuhkan tanaman. tanaman. Pada proses awal, sejumlah sejumlah mikroorgan mikroorganisme isme akan mengubah mengubah sampah organ organik ik menjad menjadii asam-as asam-asam am organi organik, k, sehing sehingga ga derajat derajat keasam keasaman an akan akan selalu selalu menuru menurun. n. Pada Pada proses proses selanj selanjutn utnya ya derajat derajat keasam keasaman an akan akan mening meningkat kat secara secara bertahap yaitu pada masa pematangan, karena beberapa jenis mikroorganisme memakan asam-asam organik yang terbentuk tersebut. Dera Derajat jat keas keasam aman an dapa dapatt menj menjad adii fakt faktor or peng pengham hamba batt dalam dalam pros proses es pembuatan kompos, yaitu dapat terjadi apabila : 

pH terlalu tinggi (di atas 8) , unsur N akan menguap menjadi NH 3. NH3 yang yang terbentu terbentuk k akan akan sangat sangat mengga menggangg nggu u proses proses karena karena bau yang yang meny menyen eng gat. at. Seny enyawa awa ini ini dalam alam kadar adar yang ang berl berleb ebih ihan an dapat apat memusnahkan mikroorganisme.



pH pH terlal terlalu u renda rendah h (di (di bawa bawah h 6), 6), kond kondis isii menj menjad adii asam asam dan dan dapa dapatt menyebabkan kematian jasad renik.

3. Su Suhu hu (Tem (Tempe pera ratu tur) r)

Proses biokimia dalam proses pengomposan menghasilkan panas yang sangat penting bagi mengoptimumkan laju penguraian dan dalam menghasilkan produk yang secara mikroorganisme aman digunakan. Pola perubahan temperatur dalam tumpukan sampah bervariasi sesuai dengan tipe dan jenis mikroorganisme. Pada Pada awal peng pengom ompo posa san, n, tempera temperatu turr meso mesofil filik ik,, yaitu yaitu antara antara 25 – 45 C akan akan terjadi dan dan segera segera diikuti diikuti oleh temperatu temperaturr termofilik termofilik antara antara 50 - 65 C. Temperat Temperatur ur

















a) mematikan mematikan bakteri/bibi bakteri/bibitt penyakit penyakit baik patogen patogen maupun maupun bibit vektor penyakit seperti lalat; b) mematikan bibit gulma. Tabel 1 menunjukkan suhu dan waktu yang dibutuhkan dibutuhkan untuk mematikan mematikan beberapa beberapa organism organismee patogen patogen dan parasit. parasit. Kondisi Kondisi termofilik, kemudian berangsur-angsur akan menurun mendekati tingkat ambien. 4. Ukur Ukuran an Par Parti tike kell Samp Sampah ah

Ukuran partikel sampah yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos kompos harus sekecil mungkin untuk mencapai efisiensi aerasi dan supaya lebih mudah mudah dicern dicernaa atau diuraik diuraikan an oleh oleh mikroo mikroorg rganis anisme. me. Semaki Semakin n kecil kecil partik partikel, el, semaki semakin n luas luas permuka permukaan an yang yang dicern dicernaa sehing sehingga ga pengur pengurai ai dapat dapat berlan berlangsu gsung ng dengan cepat. 5. Ke Kele lemb mbab aban an Udar Udara a

Kandungan kelembaban udara optimum sangat diperlukan dalam proses pengomposan. Kisaran kelembaban yang ideal adalah 40 – 60 % dengan nilai yang paling paling baik adalah 50 %. Kelembaban Kelembaban yang yang optimum optimum harus terus terus dijaga untuk untuk memper memperole oleh h jumlah jumlah mikroo mikroorg rganis anisme me yang yang maksim maksimal al sehing sehingga ga proses proses pengo pengompo mposan san dapat dapat berjala berjalan n dengan dengan cepat. cepat. Apabil Apabilaa kondis kondisii tumpuk tumpukan an terlalu terlalu lembab, tentu dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme karena molekul air akan akan mengis mengisii rongga rongga udara udara sehing sehingga ga terjad terjadii kondis kondisii anaerob anaerobik ik yang yang akan akan menimbulkan menimbulkan bau. Bila tumpukan tumpukan terlalu kering (kelembaban (kelembaban kurang dari 40%), dapat mengakibatk mengakibatkan an berkurangny berkurangnyaa populasi populasi mikroorga mikroorganisme nisme pengurai pengurai karena terbatasnya habitat yang ada. 6. Homog Homogeni enitas tas Campur Campuran an Sampa Sampah h

Komponen sampah organik sebagai bahan baku pembuatan kompos perlu

















5 6 7 8

Ukuran partikel Kemampuan ikat air pH Bahan asing

mm 0,55 25 % 58 6,80 7,49 % ” 1,5 Unsur makro 9 Bahan organik % 27 58 10 nitrogen % 0,40 11 karbon % 9,80 32 12 Posfor (P2O5) % 0,10 13 C/N ratio 10 20 14 Kalium (K2 O) %0,20 ” Unsur mikro 15 Arsen Mg/kg ” 13 16 kobalt Mg/kg ” 3 17 kadmium Mg/kg ” 34 18 kromium Mg/kg ” 210 19 tembaga Mg/kg ” 100 20 Merkuri Mg/kg ” 0,8 21 Nikel Mg/kg ” 0,2 22 Timbal Mg/kg ” 150 23 Selenium Mg/kg ” 2 24 Seng Mg/kg ” 500 Unsur lain 25 Kalsium % ” 25,50 26 Magnesium % ” 0,60 27 Besi % ” 2,00 28 Alumunium % ” 2,20 29 Mangan % ” 0,10 Bakteri 30 Fecal coli MPN/g 1000 31 Salmonella sp MPN/4g 3 Ket: ” nilainya lebih besar dari minimum m inimum atau lebih kecil dari maksimum Jenis dan Cara Membuat Kompos Kompos dari Sampah Organik Pasar atau Domestik

















Pera Peralat latan an antar antaraa lain: lain: paran parang/ g/sa sabi bit, t, ember/ ember/ba bak k plas plasti tik k untu untuk k menamp menampung ung air, air, ember ember untuk untuk menyiram menyiram,, plasti plastik k penutu penutup, p, tali, tali, sekop sekop garpu/cangkul, dan cetakan kompos (jika diperlukan). Plastik penutup dapat menggunakan plastik mulsa yang berwarna hitam. Belah plastik tersebut sehingga lebarnya menjadi 2 m. Panjang plastik disesuaikan dengan banyaknya bahan yang akan dikomposkan. Cetakan kompos dapat dibuat dari bambu atau kayu. Cetakan ini terdiri dari 4 bagian terpisah, dua bagian berukuran kurang lebih 2 x 1 m dan dua lainnya berukuran 1 x 1 m. 2. Bahan

a. Sampah organik domestik Sampah Sampah ini dapat dapat berupa berupa

sampah sampah rumah rumah tangga tangga dan sampah sampah taman. taman.

Sampah tersebut harus dipisahkan dari sampah plastik, logam, kaca, dll. Sebaiknya sampah organik tersebut adalah campuran antara sampah sampah yang memiliki kandungan C dengan kandungan N. b. Aktivator Pengomposan Aktivator yang digunakan adalah PROMI. Jika aktivator pengomposan sulit diperoleh dapat menggunakan kotoran ternak atau rumen sapi untuk mempercepat proses pengomposan. c. Air 3. Loka Lokasi si Peng Pengom ompo posa san n

Peng Pengom ompo posa san n seba sebaik ikny nyaa dila dilaku kuka kan n di dekat dekat kebu kebun n yang yang akan akan diaplikasi kompos atau di dekat sumber bahan baku yang akan dibuat kompos kompos.. Pemilih Pemilihan an lokasi lokasi ini akan akan menghe menghemat mat biaya biaya transpo transporta rtasi si dan

















d. Memas Memasuk ukka kan n baha bahan n ke dalam dalam cetakan cetakan sela selapi piss demi demi selap selapis is.. Tingg inggii lapisan kurang lebih seperlima dari tinggi cetakan. Injak-injak bahan tersebut agar memadat sambil disiram dengan aktivator pengomposan. e. Dalam Dalam seti setiap ap lapi lapisa san n siram siramka kan n aktiv aktivato atorr peng pengom ompo posa san. n.

Setelah

cetakan penuh, buka cetakan dan tutup tumpukan kulit buah kakao dengan plastik. B. Metode komposter dengan penambahan bakteri (aktivator)

Samp Sampah ah meru merupa paka kan n mate materia riall sisa sisa yang yang tida tidak k diin diingi gink nkan an.. 60%60%- 70% 70% sampah yang dihasilkan adalah sampah organik/sampah basah (sampah rumah tangga, sampah dapur, sampah kebun, sampah restoran/sisa makanan, sampah pasar pasar dll). Salah satu solusi solusi yang cukup tapat untuk untuk menangani menangani masalah sampah organik adalah dengan menjadikannya kompos melalui suatu alat yang disebut komposter. Pengomposan dengan teknologi komposter adalah proses penguraian sampah organik secara aerob dengan mengunakan Sy-Dec mikroba pengurai dan

Organic Agent (bahan mineral organik). Cara penggunaan komposter : 1

sampah organik organik yang telah terpilah terpilah dipoto dipotong/di ng/dirajang rajang kecil- kecil (1-2 cm)

2

campu campurr sampa sampah h orga organi nik k deng dengan an Organic Agent (bahan mineral organik :serbuk gergaji, dedak, abu dll)

3

Sira Siram/ m/ci cipr prat atka kan n laru laruta tan n Sy-Dec mikroba pengurai pada bahan sampah organik sampai membasahi semua bahan dan menjadi lembab.

4

Bahan sampah sampah yang yang telah diproses diproses 1 sd 3 dimasukk dimasukkan an ke dalam kompo komposter ster Proses komposting yang baik temperatur 40-50 derajat celcius dapat dicapai dalam 2-3 hari.



















Komposter keranjang takakura

Dikembangkan oleh Bapak dan Ibu Djamaludin, Taman Karinda, Bandung. Peng Pengom ompo posa san n cara cara ini ini sang sangat at berm berman anfa faat at untu untuk k para para maha mahasi sisw swa, a, bujangan, keluarga kecil, karena bisa ditempatkan di dalam kamar, apartemen, atau di dalam rumah biasa. Caranya: 1

Pertam Pertama, a, cari keranja keranjang ng berukur berukuran an 50 liter berlub berlubang ang-lu -luban bang g kecil (supay (supayaa bangsanya tikus tidak bisa masuk). Jangan lupa kalau membeli keranjang plastik ini berikut tutupnya.

2

Kedu Kedua, a, cari cari doos doos bekas bekas wadah wadah air minum minum kemas kemasan an,, atau atau bekas bekas wadah wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan.

3

Ketig etiga, a, isik isikan an ke dalam alam doos oos ini ini kompo omposs yang ang sudah udah jadi jadi.. Kala Kalau u sebelu sebelumny mnyaa anda anda tidak tidak membua membuatt kompo komposs sendir sendiri, i, anda anda minta minta saja saja ke teman anda yang punya persediaan kompos yang siap pakai. Tebarkan kompos ke dalam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikrob mikroba-mikrobaa pengurai. pengurai. Setelah itu masukkan masukkan doos tersebut tersebut ke dalam keranjang plastik.

4

Keempat Keempat,, bahan-bah bahan-bahan an yang hendak hendak dikomp dikomposk oskan an sudah sudah bisa dimasu dimasukka kkan n ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran sayuran mentah dapur: akar sayuran, sayuran, batang sayuran sayuran yang tidak terpakai.



















Anehnya, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan bahan bahan dalam doos tadi mengempis. mengempis. Terkadang Terkadang kompos ini beraroma beraroma jeruk, jeruk, bila kita kita bany banyak ak mema memasu sukk kkan an kuli kulitt jeruk jeruk.. Bila Bila komp kompos os suda sudah h berw berwar arna na cokl coklat at kehi kehitam taman an dan dan suhu suhu sama sama deng dengan an suhu suhu kama kamarr, maka maka komp kompos os suda sudah h dapa dapatt dimanfaatkan. Catatan: khusus untuk komposter Keranjang Takakura ini, upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan. 

Metode pembuatan kompos kompos dengan dengan Reaktor Kompos (Komposter) (Komposter) sederhana

Sebenarnya reaktor ini bisa dibuat dari apa saja . Salah satu contohnya adalah terbuat dari drum PVC. Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah, reaktor ini harus memiliki sistem ventilasi yang bagus. Reaksi pengkomposan adalah adalah memang memang jenis jenis reaksi reaksi yang yang memerl memerluka ukan n udara. udara. Jika Jika reaktor reaktor ini tidak tidak memiliki sistem ventilasi yang baik, proses pembusukan yang terjadi juga akan menghasilkan bau busuk akibat dari pembentukan amoniak dan H 2S. Contoh cara pembuatan kompos dengan komposter adalah sebagai ber ikut :

















(gambar : komposter sederhana)

















•

•

ayakan/penyaring dari kawat plastik kemasan



Bahan

•

sampah taman (dedaunan coklat) sebanyak 7 kg

•

sampah hijau (sayuran) sebanyak 3 kg

•

/starter ( serbuk gergaji sebanyak 15 gram dan 2 kg campuran kotoran kambing dengan tanah)

•

air

Cara Kerja •

sampah taman dipilah terlebih dahulu dan diambil sebanyak 10 kg sampah dedaunan serta sampah hijauan sebanyak 3 kg

•

cacah sampah dengan golok hingga berukuran 1,5 cm x1,5 cm

•

tambahkan serbuk gergaji lalu aduk-aduk hingga tercampur merata

•

masukkan campuran tanah dengan kotoran kambing setinggi kurang lebih 1 cm ke dalam komposter sebagai alas dasar

•

masukkan campuran sampah setinggi 7 cm lalu diperciki air hingga dapat dipastikan cukup lembab

















ventilasi tempat masuk bahan kompos

lubang ventilasi

komposter

pintu untuk panen kompos

3.2 Pengukuran suhu dan pH Alat dan bahan  •

Alat

Termometer

















-ukur ukur suhu suhu komp kompos os deng dengan an cara cara menan menancap capka kan n termo termome mete terr ke dalam dalam

tumpukan kompos dalam komposter kemudian biarkan selama lima mebnit lalu tulis hasil pembacaan skala termometer -lakukan pada 15 titik dan hasilnya dirata-ratakan •

Pengukuran pH

-timbang 10 g sampel kompos dan masukkan ke dala m erlenmeyer 250 mL -tambahkan 50 mL air suling lalu kocok dengan menggunakan shaker -ukur pH dengan menggunakan pH meter 3.3 Penetapan C/N Penetapan C organik Alat dan Bahan 

Alat

•

Cawan porselen

•

Cawan alumunium

•

Neraca analitik 4 desimal

•

Pembakar bunsen dan meker

•

Kaki tiga dan triangel



















•

Panaskan (keringkan) cawan beserta sampel kompos tersebut dalam oven pada suhu 105 0C selama 1-2 jam

•

Dingka Dingkatt dengan dengan menggu menggunak nakan an gegep gegep besi besi ke dalam dalam eksika eksikator tor unutk unutk didinginkan

•

•

 •

Ditimbang bobotnya dan dicatat sebagai C gram Dihitung kadar air dengan menggunakan rumus kadar air= B – C X 100% B –A Penetapan kadar abu Cawan porselen yang yang telah dioven ditimbang bobot kosongnya kosongnya dan dicatat sebagai A gram

•

Masukkan ke dalamnya 0,2 gram sampel kompos dan ditimbang bobotnya serta dicatat sebagai B gram

















•

Erlenmeyer 250 mL

•

Buret makro scellbach

•

Statif

•

Pipet tetes

•

Labu semprot

•

Alas titrasi



Bahan

•

Sampel kompos

•

H2SO4

•

Asam borat 4%

•

Selen

















•

ditimbang sampel kompos sebanyak 0,2 gram lalu dimasukkan ke dalam tabung destruksi

•

ditambahkan 5 mL H 2SO4 pekat

•

ditambahkan 0,2 gram selen

•

didestruksi hingga warna hijau campuran memudar



Destilasi sampel

•

Hasil destruksi dilarutkan ke dalam labu takar 100 mL

•

Tera dengan air a ir suling

•

Siapkan alat penampung NH3 yang berisi asam borat 4% sebanyak 10 mL

•

Ditambahkan 3 tetes indikator MM dan 1 tetes indikator BCG

•

Dipipet 5 mL hasil destruksi ke dalam alat destilasi yang telah dibilas

















BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dibuat dalam bentuk laporan

















Laporan Hasil Percobaan

Pembuatan Kompos dari Sampah Organik Taman Metode Komposter dengan Penambahan Kotoran Kambing sebagai Organik Agent Tujuan

:

1. mengolah mengolah sampah sampah organ organik ik domestik domestik melalui prose pengompos pengomposan an 2. deng engan

tek teknik nik

komp kompos oste terr

men menggun ggunak akan an

tam tambaha bahan n

koto otoran ran

kambing sebagai organik agent 3. mengetahui mengetahui kualitas kualitas kompos kompos yang yang diolah diolah dengan dengan teknik teknik komposter komposter yang ditambahkan ke dalamnya kotoran kambing sebagai organik agent



















•

alat untuk analisis fisik( termometer dan pH meter)

•

ayakan/penyaring dari kawat

•

plastik kemasan



Bahan

•

sampah taman (dedaunan coklat) sebanyak 7 kg

















ventilasi tempat masuk bahan kompos

















•

pengukuran suhu:

-ukur ukur suhu suhu komp kompos os deng dengan an cara cara menan menancap capka kan n termo termome mete terr ke dalam dalam

tumpukan kompos dalam komposter kemudian biarkan selama lima mebnit lalu tulis hasil pembacaan skala termometer -lakukan pada 15 titik dan hasilnya dirata-ratakan •

Pengukuran pH

















•

Panaskan (keringkan) cawan beserta sampel kompos tersebut dalam oven pada suhu 105 0C selama 1-2 jam

•

Dingka Dingkatt dengan dengan menggu menggunak nakan an gegep gegep besi besi ke dalam dalam eksika eksikator tor unutk unutk didinginkan

•

Ditimbang bobotnya dan dicatat sebagai C gram

•

Dihitung kadar air dengan menggunakan rumus

















•

Erlenmeyer 250 mL

•

Buret makro scellbach

•

Statif

•

Pipet tetes

•

Labu semprot

•

Alas titrasi































































































































































Proposal Kompos ya

Recommend Documents