PROPOSAL HIBAH PENELITIAN MUHAMMADIYAAH ABAD KEDUA SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN PIMPINAN WILAYAH AISYIYAH DI SULAWESI TENGGARA
DISUSUN OLEH: Ketua Tim: Muallimah, S.Pd.I.,M.Ag ( Fakultas Agama Islam) Anggota: Yusuf, S.Pd.I., M.Pd.I (Fakultas Agama Islam)
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Sejarah Berdiri Dan Perkembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Kota Kendari. Kendari. 2. Tim Peneliti No
Nama
Jabatan Bidang Keahlian
1
Muallimah
Ketua
2
Yusuf
Anggota Metodologi Pembelajaran PAI
3.
Ilmu Islam
Instansi Asal
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari Universitas Muhammadiyah Kendari
Alokasi Waktu (Jam/Minggu)
4 jam/minggu
3 jam/minggu
Objek Penelitian meliputi :Data tentang Sejarah Berdiri dan Perkembangan Perkemban gan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Sulawesi Tenggara. 4. Masa Pelaksanaan Pelaksana an Mulai : bulan : April tahun : 2017 Berakhir : bulan : November tahun : 2017 5. Usulan Biaya Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah ● Tahun Tahun pertama pertama : Rp 10,000.000.006. Lokasi Penelitian di kota kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. 7. Instansi Instans i lain yang yang terlibat dalam penelitian penelitian ini yaitu kantor Pimpinan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara. 8. Temuan yang ditargetkan yaitu melihat gejala yang ditimbulkan akibat adanya asumsi pengurus bahwa tidak adanya profil tentang sejarah berdiri dan perkembangan Pimpinan wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara. 9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu yaitu hasil penelitian penelitia n ini dapat menguraikan menguraikan tentang pentingnya pentingnya mengetahui mengetahui sejarah berdiri dan perkembangan perkemban gan pimpinan pimpina n wilayah aisyiyah a isyiyah di Sulawesi tenggara. 10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran adalah adalah ISSN 0216-4345 “SUMBER DAYA INSANI” INSANI ” nasional tidak terakreditasi dan pelaksanaan pelaksa naan publikas i pada tahun 2018. 11. Rencana luaran lainnya lainnya yang ditargetkan ditargetkan berupa berupa Buku yang akan dipersembahkan Kepada Pimpinan Wilayah Aisyiah Sebagai Profil Aisyiah di Sulawesi Tenggara pada tahun 2018.
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN…………………………...…………………….
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM……………..…………………………. iii DAFTAR ISI.........................................................................................................i v RINGKASAN……… …………………………………………………………... v BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ...........................................................................................3 C. Pembatasan Masalah...........................................................................................3 D. Rumusan Masalah.............................................................................................. 3 E. Signifikasi Penelitian ………..................................................................... …....4 F. Kajian Riset sebelumnya…...……………………………………………….......4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA …......................................................................5
A. Pengertian Aisyiyah............................................................................................5 B. Perkembangan Mutakhir Amal Usaha Aisyiyah…............................................ 8 C. Maksud dan Tujuan Didirikan Aisyiyah ........................................................ 8 D. Jaringan Kerjasama Aisyiyah………………………………............................10 E. Visi misi Aisyiyah……………………………………………….....................12 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 13
A. Jenis Penelitian................................................................................................. 13 B. Tempat dan Waktu Penelitian...………………………………………………14 C. Sumber Data…………….……………………………………...……………..14 D.Teknik Pengumpulan Data………………........................................................ 14 E.Teknik Analisa Data…………………............................................................ ...17 F. Luaran Penelitian…………….……………………………………………..18 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN………..………………….19
A. Anggaran Biaya……………………………………………………………19 B. Jadwal penelitian……………………………………………………………19 REFERENSI.........................................................................................................19 LAMPIRA-LAMPIRAN
RINGKASAN PENELITIAN
Penelitian ini berjudul “Sejarah Berdiri dan Perkembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Sulawesi Tenggara” Penelitian ini diangkat berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa belum ada profil tentang sejarah Berdiri dan Perkembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Sulawesi Tenggara. Signifikasi penelitian ini adalah 1) bagaiman sejarah berdiri Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Sulawesi Tenggara?, 2) Bagaimana Perkembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Sulawesi Tenggara? Target dari penelitian ini adalah Tepublikasinya hasil penelitian pada jurnal lokal atau nasional tidak terakreditasi (ISSN:0216-4345 Sumber Daya Insani) serta Rencana luaran lainnya yang ditargetkan berupa Buku yang akan dipersembahkan Kepada Pimpinan Wilayah Aisyiah Sebagai Profil Aisyiah di Sulawesi Tenggara pada tahun 2 018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriktif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui Wawancara dan Observasi untuk mengetahui Sejarah Berdiri dan Perkembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Sulawesi Tenggara, dan dokumentasi dengan mengambil dokumen-dokumen penting sebagai penunjang penelitian ini. Kata Kunci: Sejarah Berdiri, Perkembangan, Pimpinan Wilayah Aisyiah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. perkumpulan ini didirikan pada tanggal 18 November 1912 Masehi atau 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah, (Mu’arif:2010:51) Maksud dan tujuan dari organisasi ini adalah menjunjung dan menegakkan syariat agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya atau utama, adil, makmur yang diridhai oleh Alloh SWT.(M. Raihan Febriansyah dkk 2014:10) Muhammadiyah lahir karena pertama keprihatinan terhadap kondisi masyarakat Islam dalam kehidupan yang masih menyimpang, adanya kelemahan pendidikan Islam, dan masuknya budaya lain seperti negara bagian barat. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang ekstrem. Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi:
)
(
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Depag. 2011:64) Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi,
umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi.
Maka
dalam
butir
ke-6
Muqaddimah
Anggaran
Dasar
Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia. Gerakan Muhammadiyah juga memiliki beberapa organisasi otonom, diantaranya: Aisyiyah (organisasi wanita), Pemuda Muhammadiyah (organisasi pemuda), Nasyiatul
Aisyiyah
(organisasi
pemudi),
Ikatan
Pelajar
Muhammadiyah
(organisasi pelajar dan remaja), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (organisasi mahasiswa), Hizbul Wathan (organisasi kepanduan), Tapak Suci (perguruan silat).(Mustafa Kamal Pasha dan ahmad dadadi Darban 2003:120) Aisyiyah sebagai salah satu organisasi wanita otonom keagamaan terbesar di Indonesia didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1426 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan.(M. Raihan Febriansyah dkk 2013:5) Gerakan ‘Aisyiyah dari waktu ke waktu terus berkembang dan memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Hasil yang sangat nyata adalah wujud amal usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga perguruan tinggi. Organisasi Aisyiyah telah berkembang keseluruh pelosok tanah air Indonesia tidak terkecuali di Sulawesi Tenggara namun tidak ada yang tahu kapan masuk dan berdirinya Aisyiyah di Sulawesi Tenggara. Senada dengan hal tersebut ketua pimpinan wilayah Aisyiyah Sul-Tra priode 2015-2020 mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada penelitian atau profil tentang sejarah berdirinya Aisyiyah di Kota Kendari.( Wawancara Ibu Dra. Marlina Gazali, M.Pd.I pada tanggal 10-01-2017). Sehingga penulis sangat tertarik untuk mengetahui dan menggali dari sumber-sumber yang ada sehingga bisa ditemukan tentang sejarah berdiri dan perkembangan organisasi Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Kota Kendari dalam bentuk karya tulis ilmiah.
B. Identifikasi Masalah
1. Perkembangan organisasi Aisyiyah di Sulawesi Tenggara 2. Sejarah berdirinya Organisasi Aisyiyah di Sulawesi Tenggara 3. Maksud dan tujuan berdirinya organisasi asyiyah di Sulawesi Tenggara 4. Peran Aisyiyah terhadap pemurnian nilai-nilai agama Islam bagi masyarakat Sulawesi Tenggara 5. Kiprah Aisyiyah ditengah-tengah masyarakat dan konsep jender di Sulawesi tenggara C. Pembatasan Masaalah
Identifikasi masalah yang terpapar di atas, diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus. Masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi hanya pada Sejarah berdiri dan Perkembangan Organisasi Pimpinan Wilayah Asyiyah di Kota Kendari. Pembatasan masalah ini mengandung konsep pemahaman yaitu: Yang dimaksud sejarah berdirinya organisasi Aisyiyah di Sulawesi Tenggara adalah kapan mulai berdirinya atau kapan munculnya organisasi aisyiyah di Kota Kendari dan Perkembangannya. D. Rumusan Masaalah
Adapun Rumusan masaalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran sejarah berdirinya Pimpinan Wilayh Aisyiyah di Kota Kendari? 2. Bagaimana perkembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Kota Kendari? E. Signifikasi penelitian
Adapun Signifikasi penelitian ini adalah 1. Penelitian ini bertujuan menggali sejarah berdirinya Pimpinan Wilayah Aisyiah di kota kendari 2. Untuk mengetahui perkembangan Pimpinan Wilayah Aisyiyah di Kota Kendari
F.
Kajian riset sebelumnya
1. Latifah
Hayati
” Peran
Aisyiyah
dalam
Internalisasi
Nilai-nilai
Muhammadiyah di kampung Kauman Yogyakarta ” Hasil penilitian ini adalah: a. Pertumbuhan perkembangan dan kemajuan Gerakan Aisyiyah Berdampak pada Masyarakat Kampung Kauman Yogyakarta dalam berbagai unsure kebudayaan yang kompleks. b. Masyarakat
kampong
kauman
Yogyakarta
Memahami
Nilai-nilai
Kemuhammadiyahan sebagai nilai-nilai sosial budaya yang luhur. c. Isi Kandungan atau materi nilai-nilai Kemuhammadiyahan yang ditanamkan keluarga-keluaraga du Kampung Kaumang Yogyakarta Kepada AnakAnaknya Meliputi Nilai-Nilai dalam pengembangan kehidupan pribadi, nilai dalam kehidupan keluarga, nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat, nilai dalam kehidupan Organisasi dan nilai-nilai dalam kehidupan Masyarakat. d. Prosese
penanaman
nilai-nilai
Kemuhammadiyahan
yang
dilakukan
keluarga- keluarga dikampung kauman kepada anaknya melalui sosialisasi dan internalisasia dalah proses panjang dimulai dari masa kelahiran, anakanak, remaja, hingga dewasa menjelang perkawinan. e. Peranan Aisyiyah pada para kader dikampung kauman Yogyakarta dalam menanamkan nilai-nilai Kemuhammadiyahan kepada anak-anaknya dengan pemberian contoh pencegahan pemeliharaan dan perbaikan melalui pembinaan, pembimbingan dan pengarahan dalam keluarga. Meliputi: Aspek keagamaan, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan hidup, kesehatan dan sosial budaya. 2. Dian Rahmayanti (2014:28) “ Aisyiyah kota Depok” Sejarah Berdiri dan Kontribusinya dalam bidang sosial budaya dan agama. Hasil penelitian ini adalah: a. Berdirinya Aisyiyah di Kota Depok tidak luput dari Tokoh-tokoh pendidriny Tokoh-tokoh pendirinya ialah Ibu Hj.Ummi Kalsumbersama dengan ibu Hj. Mayani, Ibu Masnun, Ibu Rofiah dan Ibu Rumanah. b. Bahwa Aisyiyah Depok belum maksimal dalam merespon kebutuhankebutuhan masyarakat dalam bidang sosial budaya dan agama. Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa amal usaha Aisyiyah yang sudah tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya seperti dalam bidang Ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup. Belum maksimalnya organisasi Aisyiyah Kota Depok dalam merespon kebutuhan-kebutuhan masyarakat dikarenakan adanya
famktor-faktor
penyebab
diantaranya:
kepemimpinan, dan faktor menejemen organisasi.
faktor
Budaya,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Berdirinya Aisyiyah
Kata Aisyiyah berasal dari bahasa arab , dari kata Aisyah & mendapat imbuhan yah. Sebutan Aisyah disini adalah nama isteri Nabi Muhammad saw, yaitu siti Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidiq. Kata yah dalam bahasa arab disini adalah yah nisbah yang artinya “membangsakan”. Jadi Aisyiyah berarti pengikut Siti Aisyah r.a. yang berusaha mencontoh dan meneladani cara-cara hidup Siti Aisyah r.a. Adapun secara terminologi istilah , Aisyiyah adalah suatau organisasi perempuan
dalam muhammadiyah yang mempunyai maksud dan tujuan
sebagaimana maksud dan tujuan muhammadiyah. (Suratmin 1977:55) Organisasi ini semula merupakan kelompok anak-anak yang senang berkumpul lalu diberi bimbingan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan dengan pelajaran agama. Di antara mereka itu terdapat beberapa orang yang dipersiapkan untuk menjadi wanita Muhammadiyah, yakni Siti Baryiah, Siti Dawimah, Siti Dalalah, Siti Busyro (putrid beliau sendiri), Siti Wadingah dan Siti Badilah Zuber.(M. Raihan Febriansyah 2013:5) Meskipun mereka itu masih kecil dan paling tinggi 15 tahun, oleh K.H.Ahmad Dahlan sudah diajak berpikir tentang kemasyarakatan. Demikianlah perhatian beliau begitu besar tentang wanita setelah mendirikan Muhammadiyah. Dalam perkembangan selanjutnya, kelompok pengajian anak-anak ini kemudian diberi nama Sopo Tresno.(Administrator 2008:6), dan belum merupakan bentuk organisasi utuh, akan tetapi masih terbatas sebagai gerakan pengajian semata. Kemudian timbul pemikiran tentang perlunya pemberian nama pada kelompok ini. Maka diadakan pertemuan antara K.H. Mukhtar, K.H. Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusuma, K.H. Fachruddin dan pengurus Muhammadiyah yang lain di rumah Nyai Ahmad Dahlan saat itu ada urusan nama untuk kelompok ini diberi nama FATIMAH, tapi usulan ini tidak diterima oleh rapat kemudian oleh K.H Fachruddin diusulkan nama Aisyiyah.( PP Aisyiyah 2007:7)
Tampaknya nama inilah yang paling tepat sebagai organisasi wanita yang baru itu. Nama ini dipandang tepat karena diharapkan perjuangan perkumpulan ini dapat meniru Siti Aisyiyah istri Nabi Muhammad SAW, yang selalu membantu berdakwah setelah nama itu disetujui secara aklamasi, lalu diadakan peresmian pada tanggal 27 Rajab 1335 H/19 Mei 1917 M bersamaan dengan peringatan Isra’ dan
Mi’raj
Nabi
Muhammad
Saw.
Peringatan
ini
baru
pertama
kali
diselenggarakan oleh Muhammadiyah. Pada waktu itu tempat duduk murud-murid wanita dan ibu-ibu dipisahkan dengan kelambu berwarna merah jambu. Selanjutnya, K.H. Mukhtar memberi bimbingan administrasi dan organisasi, sedang untuk bimbingan jiwa keagamaannya dibimbing langsung oleh KHA. Dahlan.(M. Raihan Febriansyah dkk 2013:5) Pada tahun 1919,dua tahun setelah berdiri, Aisyiyah merintis pendidikan dini untuk anak-anak dengan nama Frobel, yang merupakan Taman Kanan-Kanak pertama kali yang didirikan oleh bangsa Indonesia. Selanjutnya Taman kanakkanak ini diseragamkan namanya menjadi TK Aisyiyah Bustanul Athfal yang saat ini telah mencapai 5.865 TK di seluruh Indonesia.(M.Raihan Febriansyah dkk 2013:27) Gerakan pemberantasan kebodohan yang menjadi salah satu pilar perjuangan Aisyiyah dicanangkan dengan mengadakan pemberantasan buta huruf pertama kali, baik buta huruf arab
maupun latin pada tahun 1923. Dalam
kegiatan ini para peserta yang terdiri dari para gadis dan ibu-ibu rumah tangga belajar bersama dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia publik.( M.Raihan Febriansyah dkk 2013:28) Selain itu, pada tahun 1926, Aisyiyah mulai menerbitkan majalah organisasi yang diberi nama Suara Aisyiyah, yang awal berdirinya menggunakan Bahasa Jawa. Melalui majalah bulanan inilah Aisyiyah antara lain mengkomunikasikan semua program dan kegiatannya termasuk konsolidasi internal organisasi. Dalam hal pergerakan kebangsaan, Aisyiyah juga termasuk organisasi yang turut memprakarsai dan membidani terbentuknya organisasi wanita pada tahun 1928. Dalam hat ini, Aisyiyah bersama dengan organisasi wanita lain bangkit berjuang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan
dan kebodohan. Badan federasi ini diberi nama Kongres Perempuan Indonesia yang sekarang menjadi KOWANI (Kongres Wanita Indonesia).(M.Raihan Febriansyah dkk
2013:29) Lewat federasi ini berbagai usaha dan bentuk
perjuangan bangsa dapat dilakukan secara terpadu. Aisyiyah berkembang semakin pesat dan menemukan bentuknya sebagai organisasi wanita modern. Aisyiyah mengembangkan berbagai program untuk pembinaan dan pendidikan wanita. Diantara aktivitas Aisyiyah ialah Siswa Praja Wanita bertugas membina dan mengembangkan puteri- puteri di luar sekolah sebagai kader Aisyiyah. Pada Kongres Muhammadiyah ke-20 tahun 1931 Siswa Praja Wanita diubah menjadi Nasyi'atul Aisyiyah (NA).(Administrator 2008:6) Di samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Urusan Madrasah bertugas mengurusi sekolah/ adrasah khusus puteri, Urusan Tabligh yang mengurusi penyiaran agama lewat pengajian, kursus dan asrama, serta Urusan Wal'asri yang mengusahakan beasiswa untuk siswa yang kurang mampu. Selain itu, Aisyiyah pada tahun 1935 juga mendirikan Urusan Adz-Dzakirat yang bertugas mencari dana untuk membangun Gedung 'Aisyiyah dan modal mendirikan koperasi. Perkembangan Aisyiyah selanjutnya pada tahun 1939 mengalami titik kemajuan yang sangat pesat. Aisyiyah menambah Urusan Pertolongan (PKU) yang bertugas menolong kesengsaraan umum. Oleh karena sekolah-sekolah putri yang didirikan sudah semakin banyak, maka Urusan Pengajaran pun didirikan di Aisyiyah. Di samping itu, Aisyiyah juga mendirikan Biro Konsultasi Keluarga. Demikianlah, Aisyiyah menjadi gerakan wanita Islam yang mendobrak kebekuan feodalisme dan ketidaksetaraan gender dalam masyarakat pada masa itu, serta sekaligus melakukan advokasi pemberdayaan kaum perempuan. B. Perkembangan Mutakhir Amal Usaha Aisyiyah
Menjelang seabad gerakannya, Aisyiyah saat ini telah memiliki 33 Pimpinan Wilayah Aisyiyah (setingkat Propinsi), 370 Pimpinan Daerah Aisyiyah (setingkat kabupaten), 2.332 Pimpinan Cabang Aisyiyah (setingkat Kecamatan) dan 6.924 Pimpinan Ranting Aisyiyah (setingkat Kelurahan).(M.Raehan Febriansyah dkk 2013:30)
Selain itu, Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak di berbagai bidang, yaitu: pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Amal usaha Aisyiyah bidang pendidikan saat ini berjumlah 4.560, terdiri dari Kelompok Bermain, Taman Pengasuhan Anak, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Pendidikan Tinggi. C. Maksud Dan Tujuan di dirikannya Aisyiyah
Sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia pada saat itu menderita kebodohan yang muncul dalam bentuk-bentuk jumud, TBC, kemiskinan, dan mengabaikan peran sosial yang besar dari perempuan karena didominasi oleh paham patriarkhis. Selaku organisasi komponen perempuan gerakan Islam Muhammadiyah, Aisyiyah mempunyai peran dan melakukan usaha untuk memperbaharui/memperbaiki
pemahaman
terhadap
agama
Islam
untuk
dikembalikan pada ajaran Islam yang murni yang bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah,(Dra Siti Aisyiyah dkk 2014:14) oleh karna itu organisasi ini pun didirikan dengan tujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai Allah dengan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan. 2. Meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita menurut ajaran Islam. 3.Membimbing kaum wanita ke arah kesadaran beragama dan berorganisasi. 4.Membimbing angkatan muda supaya menjadi orang Islam yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara. 5. Memperteguh iman, menggembirakan, dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlaq. 6. Mempergiat dan menggembirakan dakwah Islam serta mar ma'ruf nahi munkar. 7.Memajukan dan meningkatkan pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan, serta memperluas ilmu pengetahuan menurut ajaran agama Islam.
8.Menggerakkan dan menghidupsuburkan amal tolong-menolong dalam kebajikan dan ketaqwaan. 9. Membimbing ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. 10.Mendirikan, memakmurkan, dan memelihara tempat-tempat i badah dan wakaf. 11.Menanamkan kesadaran beramal agar ajaran Islam berlaku dalam masyarakat. 12. Mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam untuk mendapatkan kemurniannya. 13. Memantapkan persaudaraan dan kesatuan bangsa dan peran serta dalam pembangunan nasional. 13. Melakukan usaha-usaha lain yang ssesuai dengan tujuan organisasi (Dra Hj Siti Aisyah, M.Ag dkk 2014:100-101) D. Jaringan Kerjasama
Sejak berdiri, Aisyiyah telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri. Pada masa pergerakan nasional, kerjasama lebih ditujukan untuk menjalin semangat persatuan untuk perjuangan melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan. Pada tahun 1928, Aisyiyah menjadi salah satu pelopor berdirinya badan federasi organisasi wanita Indonesia yang sekarang dikenal dengan nama Kongres Wanita indonesia (KOWANI).(M. Raihan Febriansyah Dkk 2013:29) Selain itu, Aisyiyah juga melakukan kerjasama dengan lembaga dari luar negeri dalam rangka kesejahteraan sosial, program kemanusiaan, sosialisasi, kampanye, seminar, workshop, melengkapi prasarana amal usaha, dan lain-lain. Diantara lembaga dari luar negeri yang pernah bekerjasama dengan Aisyiyah adalah: Oversea Education Fund UNICEF,
(OEF), Mobil Oil, The Pathfinder Fund,
UNESCO,WHO, John Hopkins University, USAID,
AUSAID,
NOVIB, The New Century Foundation, The Asia Foundation, Regional Islamicof South East Asia
Pasific, World Conference of Religion and Peace, UNFPA,
UNDP, World Bank, Partnership for Governance Reform in Indonesia, beberapa kedutaan besar negara sahabat, dan lain-tain.(M. Raihan Febriansyah dkk 2013:32).
1. Program Pemberdayaan Ekonomi Sebagai organisasi perempuan yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan, Aisyiyah diharapkan mampu menunjukkan komitmen dan kiprahnya untuk memajukan kehidupan masyarakat khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan ketenagakerjaan. Beberapa program pemberdayaan itu antara lain:
mengembangkan Bina
Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Saat ini Aisyiyah memiliki dan membina Badan Usaha Ekonomi sebanyak 1426 buah di Wilayah, koperasi, pertanian, industri rumah tangga, pedagang kecil/toko dan pembinaan ekonomi keluarga.(M.Raihan Febriansyah dkk 2013:31).
2. Kesehatan Dengan misi sebagai penggerak terwujudnya masyarakat dan lingkungan hidup yang sehat,
Aisyiyah mengembangkan pusat kegiatan pelayanan
peningkatan mutu kesehatan masyarakat serta
dan
pelestarian lingkungan hidup
metalui pendidikan. Saat ini Aisyiyah telah mengelola dan mengembangkan 10 RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan BKIA/yandu,
dan
35
Balai
Anak), 29 Klinik Bersalin, 232
Pengobatan
yang
tersebar
di
seluruh
Indonesia.(M.Raihan Febriansyah dkk 2013:31) Beberapa program kesehatan yang dikembangkan antara lain: peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau di seluruh Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Balai Kesehatan Ibu dan Anak yang dikelota oleh Aisyiyah serta
menjadikan unit-unit kegiatan tersebut sebagai
development yang tidak hanya sebagai
agent of
tempat mengobati orang sakit, tetapi
mampu berperan secara optimal dalam mengobati lingkungan masyarakat. Aisyiyah melalui Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup juga melakukan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat dan penanggulangan penyakit berbahaya dan menular, penanggulangan
HIV/AIDS dan NAPZA,
bahaya merokok dan minuman keras, dengan menggunakan berbagi pendekatan dan bekerjasama dengan berbagi pihak,
meningkatkan pendidikan dan
perlindungan kesehatan reproduksi perempuan, menyelenggarakan pilot project
sistem pelayanan terpadu antara lembagakesehatan, dakwah sosial dan terapi psikologi Islami.
3.Pendidikan Sejalan dengan pengembangan pendidikan yang menjadi salah satu pilar utama gerakan Aisyah metalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Majetis Pendidikan Tinggi, Aisyíyah mengembangkan visi pendidikan yang berakhlak mulia untuk umat dan bangsa. Dengan tujuan memajukan pendidikan (formal, non formal dan informal) serta mencerdaskan kehidupan bangsa hingga terwujud manusia muslim yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, cinta tanah air dan berguna bagi masyarakat
serta diridhai Allah SWT, berbagai program
dikembangkan untuk menangani masalah pendidikan. Saat ini Aisyiyah telah dan tengah melakukan pengeloaan dan pembinaan terhadap: 86 Kelompok Bermain/Pendidikan Anak Usia Dini, 5.865 Taman Kanak-Kanak, 380 Madrasah Diniyah, 668 TPA/TPQ, 2.920 IGABA, 399 IGA, 10 Sekolah Luar Biasa, 14 Sekolah Dasar, 5 SLTP, 10 Madrasah Tsanawiyah, 8 SMU, 2 SMKK, 2 Madrasah Aliyah, 5 Pesantren Putri, serta 28 pendidikan luar sekolah. Aisyiyah jugadipercaya oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan ratusan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di seluruh Indonesia. Untuk pendidikan tinggi, Aisyiyah memiliki 3 Perguruan Tinggi, 2 STIKES, 3 AKBID serta 2 AKPER di seluruh Indonesia.(M.Raihan Febriansyah dkk 2013:31). Selain itu, Aisyiyah juga memperhatikan masalah kaderisasi dan pengembangan
sumber
daya
kader
di
lingkungan
Angkatan
Muda
Muhammadiyah Putri secara integratif dan professional yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar makruf nahi mungkar menuju masyarakat madani. E. Visi Misi ‘Aisyiyah
Visi Aisyiyah Sejalan dengan visi persyarikatan, ialah bahwa: 1.
Islam membawa rahmat bagi seluruh manusia (rahmatan lil ‘alamin) sehingga tercipta masyarakat yang berbahagia, sejahtera, dan berkeadilan.
2.
Masyarakat yang berbahagia, sejahtera, dan berkeadilan merupakan masyarakat yang ujtama, yaitu masyarakat yang dibina oleh segenap warganya baiok yang pria dan wanitanya secara potensial (mempunyai kemampuan yang penuh) dan fungsional (yang mempunyai fungsi yang penuh) dalam masyarakat.
3.
Masyarakat utama dibentuk dengan menegakkan ajaran agama islam secara istiqamah dan
bersikap aktif melalui dakwah amar makruf nahi munkar.
(Dra Siti Aisyiyah dkk 2014:99) Misi ‘Aisyiyah tercakup dalam hal-hal berikut : 1.
Menegakkan dan menyebarluaskan ajaran islam yang didasarkan kepada keyakinan Tauhid yang murni menurut Al- Qur’an dan As-Sunnah Rasul secara benar.
2.
Mewujudkan kehidupan yang islami dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat luas.
3.
Menggalakkan pemahaman terhadap landasan hidup keagamaan dengan menggunakan akal sehat yang dijiwai oleh ruh berfikir yang islami dalam menjawab tuntutan menyelesikan persoalan kehidupan dalam masyarakat luas.
4. Menciptakan semangat beramal dengan beramar ma’ruf nahi munkar dan dengan menempatkan potensi segenap warga masyarakat baik yang pria maupun yang wanita dalam mencapai tujuan organisasi.(Dra Siti Aisyah dkk 2014:100).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriktip Kualitatif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian Deskriptif Kualitatif yang digunakan pada penelitian ini, dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai Aisyiyah di Sulawesi Tenggara “ Sejarah berdiri dan perkembangannya di Sulawesi Tenggara. selain itu, dengan pendekatan Kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan Sejarah berdiri dan perkembangan Aisyiyah di Sulawesi Tenggara. B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, bulan pertama dimulai
setelah
proposal
ini
disetujui
oleh
DIKTILITBANG
PP
MUHAMMADIYAH. Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih oleh penulis adalah Sulawesi Tenggara Provensi ini dipilih karena menurut studi penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh penulis bahwa belum ada peneliti yang membahas tentang sejarah berdiri dan perkembangan Aisyiyah di Sulawesi Tenggara C. Sumber Data
Adapun sumber data penelitian ini adalah seluruh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sul-Tra yang masih aktif sebanyak 10 orang dan tokoh-tokoh pendiri Aisyiyah sebelumnya sebanyak 5 orang. D. Teknik Pengumpulan Data
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. (Sugiono 2014:148) Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan.(Sukadi 2014:75 ) Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara atau Interview adalah sebuah proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka antara pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai(Suharsini Arikunto, 2014 : 206). Pedoman wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber data primer tentang unsur atau variable Sejarah Bediri dan perkembangan Aisyiyah di Sulawesi Tenggara. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara semi struktur, yaitu mula-mula wawancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur kemudian satu persatu diperdalam. Untuk mendapatkan keterangan yang lebih berfokus pada masalah yang dibahas maka pedoman wawancara yang digunakan diolah
terlebih
dahulu
agar
tidak
mengambang,
adapun
pembuatan
pertanyaannya, sebagaimana instrumen pedoman wawancara sebagai berikut: Tabel 4 kisi-kisi pedoman wawancara No 1.
2.
Sub Variabel Sejarah Berdirinya
Perkembangan Aisyiyah
Indikator a.Waktu dan Tempat
Responden -PWA -PWM
b.Tokoh Aisyiyah
-PWA
c.Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Aisyiyah d.Visi Misi Aisyiyah
- PWA
a.Amal Usaha Aisyiyah
- PWA
c. Tempat dan Kedudkan Aisyiyah Sekarang
-PWA
d. Program programAisyiyah
-PWA
- PWA
2. Pedoman Obsevasi Metode lain yang akan di laksanakan dalam penelitian ini adalah metode observasi atau pengamatan langsung bertujuan untuk mendapatkan data-data yang lebih valid karena mendapatkan data-data dari sumbernya. Tabel 2 Kisi- Kisi Observasi. NO 1. 2 3 4 5
Yang Diamati Sejarah berdirinya Amal Usaha Aisyiyah Visi Misi Aisyiyah Tempat dan kedudukan Aisyiyah Struktur Organisasi Aisyiyah
Ada
Tidak Ada
Ket
3. Metode Dokumentasi Suharsini Arikunto (2014:206) mengatakan metode Dokumentasi adalah mencari data berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Sementara Hadari Nawawi (2014:133) menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Tabel 3 Kisi-kisi Panduan Dokumentasi No
NamaDokumen yang Dibutuhkan
1
Sejarah Berdirinya Aisyiyah
2
Vis, Misi, dan Tujuan Aisyiyah
3.
Tokoh-Tokoh Pendiri Aisyiyah
4.
Kegiatan – kegiatan Aisyiyah
5.
Tempat dan Kedudukan
6.
Sarana dan Prasarana
7
Program kerja
8
Amal Usaha Aisyiyah
Ada
Tidak ada
Keterangn
E. Teknik Analisa Data
Analisa
data
menurut
Patton
adalah
proses
mengatur
data,
mengorganisasikannya, dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian data. Sementara Bob dan Taylor mendefinisikan analisa data sebagai proses yang merinci usaha secara formal menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis i(Patton dalam Luxy.J Maleong dalam Ardana 2013:pkl 19 Wita). Penelitian ini adalah penelitian
Deskriptif
Kualitatif dengan lebih
banyak bersifat uraian, dan tabel dari hasil wawancara, Studi Dokumentasi, dan tes lisan. Data yang telah diperoleh dianalisis secara Kualitatif serta diuraikan dalam bentuk Deskriptif dan Table. Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan Bungin yaitu sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data ( Data Collection) Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan
pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
adalah
dengan
menggunakan wawancara, tes lisan, dan Studi Dokumentasi. 2. Reduksi Data ( Data ReductionI) Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/Informasi yang tidak relevan. 3. Display Data Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian data Kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian juga dapat berbentuk Matrik, Diagram, Table dan Bagan. 4. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conculation Drawing and Verification) Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan. (Burhan Bungin 2014:31) Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan Dokumen pribadi, Dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui metode wawancara, Observasi, yang didukung dengan Studi Dokumentasi. F.Luaran Penelitian
Luaran atau Target penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dimuat dalam Jurnal ilmiah, jurnal ilmiah yang menjadi sasaran adalah ISSN 0216-4345 “SUMBER DAYA INSANI” nasional tidak terakreditasi dan pelaksanaan publikasi pada tahun 2018. 2. Rencana luaran lainnya yang ditargetkan berupa Buku yang akan dipersembahkan Kepada Pimpinan Wilayah Aisyiah Sebagai Profil Aisyiah di Sulawesi Tenggara pada tahun 2018.
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN A. Anggaran Biaya
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Program Penelitian Dosen Pemula diajukan No. Komponen
Biaya Yang Diusulkan(Rp) 2.700.000
Honorarium Bahan Habis Pakai dan Peralatan Sewa Jumlah (Rp)
1 2 4
yang
6.050.000 1.250.000 10.000.000
Tabel 2. Jadwal Kegiatan penelitian dosen pemula
JENIS KEGIATAN NO I 1
2 3 4 II 5 6 7 8 9 10 11 12 III 14 15 16 17 18
I PERSIAPAN Menetapkan Rencana Jadwal Kerja Menetapkan Desain Penelitian Menyusun Instrumen Penelitian Menyusun Format Data Mentah PELAKSANAAN Observasi Tingkat Kabupaten dan Kecamatan Menetapkan Lokasi Penelitian Penentuan Sampel Sampel Survey Wawancara Dengan Informasi Kunci FGD Pengolahan Data Analisa Data PENYELSAIAN PENELITIAN Penyusunan Draf Laporan Pnyelenggaraan Seminar Penyelesaian Laporan Akhir Penggandaan Laporan Penyerahan Laporan
II
III
BULAN KE: IV V VI VII
VIII
IX
X
DAFTAR PUSTAKA
Administrator.2008. Sejarah Nasyiatul Aisyiyah. Republika: 28 september. Aisyah Siti dkk. 2014. Panduan Materi Dasar Baitul Arqam Aisyiyah. Yogyakarta: PP Aisyiyah MPK. Ardana, Teknik Analisi Data Dalam Penelitian, Wordpress.com/2008/02/08 diakses hari rabu tanggal 13 November 2013 pukul 19.00 WITA Departemen Agama. 2011. Al-Qur’an dan terjemahan. Jakarta: CV Daruh Sunnah
Febriansyah Raihan M dkk. 2013. Muhammadiyah 100 Tahun Menyinari Negri Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah. Hayati Latifah. 2008. Peran Aisyiyah dalam Internalisasi Nilai-nilai Muhammadiyah di Kampung Kauman Yogyakarta. Skripsi: Program SI Mu’arif. 2010. Benteng Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Nasir Mohammad dalam Burhan Bungin. 2006. Metodologi Kuantitatif . Jakarta: Kencana.
Penelitian
Nasir Mohammad dalam Burhan Bungin. 2006. Metodologi Kuantitatif , Jakarta: Kencana.
Penelitian
Pasha Kamal Mustafa dkk. 2003. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam dalam perspektif Historis dan Ideologi. Yogyakarta: LPPI. Pimpinan Pusat Aisyiyah. 2007. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Aisyiyah Yogyakarta: PP Aisyiyah. Rahmayanti Dian. 2015. Aisyiyah Kota Depok: Sejarah Berdiri dan Kontribusinya dalam Bidang Sosial Budaya dan Agama. Skripsi: Program SI Suratmin. 1977. Nyai Ahmad Dahlan. Jakarta: Depdikbud.
REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA PENELITIAN
Judul Skema Hibah Peneliti/Pelaksana Nama Ketua NIDN Nama Anggota Tahun Pelaksanaan Dana Mulai diterima
: Sejarah Berdiri dan Perkembangan Aisyiyah di Sulawesi Tenggara : Penelitian Muhammadiyah Abad Kedua. : Muallimah, S.Pd.I.,M.Ag : 0925028307 : Yusuf S.Pd.I.,M.Pd.I : 2017 : April 2017
Rincian Penggunaan 1. HONOR OUTPUT KEGIATAN Volume
Satuan
Honor Ketua
80
Jam
20,000
Jumlah. Honor Tahun 1 (Rp) 1.600.000
Anggota
60
Jam
15.000
900.000
Mahasiswa terlibat
20
Jam
10.000
200.000
Item Honor
Honor /jam (Rp)
Subtotal l (Rp)
2.700.000 Jumlah Harga Peralatan Penunjang (Rp) 70.000
2. Pembelian bahan habis pakai
Material
Volume
Satuan
Kertas A4
2
Rim
Harga Satuan (RP) 35.000
Beli flashdisk, cuci photo
1
Unit
300.000
300.000
Fotocopy, jilid sampai laporan
1
Paket
600.000
600.000
Catridge printer (hitam & warna) Tinta
2
Buah
200.000
400.000
2
Botol
30.000
60.000
CD Blank
2
Buah
10.000
20.000
Pulsa internet (telepon)
5
Giga
20.000
100.000
Konsumsi selama kegiatan Penelitian By pengolahan data
20
Dos
25.000
500.000
1
Paket
1.000.000
1.000.000
Kons. & akomod. seminar (LPPM) By pelaporan (kemajua+Akhir)
1
Paket
2.000.000
2.000.000
2
Kali
250.000
500.000
Publikasi hasil (Jurnal)
3
Exp.
500.000
500.000
C UR R I C UL UM V I T A E
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap Nomor Peserta NIK Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Golongan/Pangkat Jabatan Akademik Perguruan Tinggi Alamat Telp/Faks Alamat Rumah
No HP Alamat E-mail
Muallimah, S.Pd.I.,M.Ag 198302252007082026 Lamunde, 25 Februari 1983 Perempuan Kawin Islam IIIa Asisten Ahli Universitas Muhammadiyah Kendari Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 10, kel WuaWua Kendari Sulawesi Tenggara 0401390710 BTN Ranomeeto Recidence Blk B7 Kel. Ranomeeto Kab. Konawe Selatan Sulawesi Tenggara 085241923304
[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN Tahun Lulus
2005
Program Pendidikan (Diploma, Sarjana, Megister, Spesialis, dan Doktor) Sarjana (S1)
2014
Master (S2)
Perguruan Tinggi
Jurusan/Bidang Studi
Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Kendari Universitas Muhammadiyah Jakarta
Tarbiyah/Pendidikan Bahasa Arab Study Islam/Pendidikan Islam
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun
Jenis Pelatihan
Penyelenggara
Jangka Waktu
(Dalam/Luar Negri) 2014
Pekerti UPSDM
Kopertis Wilayah 23-27 Juni IX Sulawesi, Bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Kendari
PENGAMALAN MENGAJAR
Mata Kuliah
Program Pendidikan
Institusi/Jurusan Program Studi
Sem/TahunAkademik
Dasardasar Pendidikan
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Ganjil/2013,2014,2015,2016,2017
Ilmu Pendidikan Islam
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Genap/2013,2014,2015,2016,2017
PRODUK BAHAN AJAR
Mata Kuliah
Program Pendidikan
Jenis Sem/TahunAkademik Bahan Ajar (Cetak dan Non Cetak)
Dasar-dasar pendidikan
Pendidikan Agama Islam
Non Cetak
Ganjil/2013,2014,2015,2016,2017
Ilmu Pendidikan Islam
Pendidikan Agama Islam
Non Cetak
Genap/2013,2014,2015,2016,2017
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun
Judul Penelitian
Ketua/Anggota Tim
Sumber Dana
2013
Peran Guru Ketua Peneliti Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP N1 Wawonii Tengan Kabupaten Konawe Kepulauan SULTRA
Mandiri
2014
Motivasi Ibu Rumah Anggota peneliti Tangga Mengikuti Kegiatan Majelis Ta’lim Di Desa Likaaha Kec. Ranomeeto. SulTRA
Universitas Muhammadiyah kendari
2015
Pembinaan Baca Ketua Peneliti Tulis Al-Qur’an Pada Anak-anak Tuna Netra di SLB Mandara Kota Kendari
Mandiri
KARYA ILMIAH (Jurnal)
Tahun
Judul
Penerbit/Jurnal
2013
Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP N1 Wawonii Tengan Kabupaten Konawe Kepulauan SUL-TRA Pembinaan Baca Tulis Al-Qur’an Pada Anak anak Tuna Netra di SLB Mandara Kota Kendari
UPT Penerbitan UMK Press
2015
UPT Penerbitan UMK Press
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun
Judul Kegiatan
Penyelenggara
Panitia/Peserta/Pembicara
2013
Workshop penyusunan Proposal Penelitian Program PKM
Universitas Muhammadiyah Kendari
Peserta
2013
Pelatihan Peningkatan sumberdaya Pelaksana Pengabdian masyarakat
Universitas Muhammadiyah Kendari
Peserta
Peserta
Pada
2014
Workshop Penyusunan Proposal penelitian
Universitas Muhammadiyah Kendari
2014
Pelatihan Muballighat
Pimpinan Wilayah Panitia Aisyiah Sulawesi Tenggara
2015
Seminar Pengabdian masyarakat
Universitas Muhammadiyah Kendari
2016
Internasional Universal Peace Peserta Charakter education Federation Seminar kerjasama dengan PC IMM Kota Kendari
2017
TOT Baitul Arqam Aisyiyah
hasil
PWA Sulsel
Penyaji
Peserta