EVALUASI POLA PEMBORAN DAN PELEDAKAN PADA TAMBANG BAWAH TANAH DI PT NUSA HALMAHERA MINERALS, MALUKU UTARA
I. LATA LATAR R BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah salah satunya, hasil tambang yang berupa bijih, minyak bumi, mineral. Pada saat saat ini industri pertambangan merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Negara dan telah memberikan konstribusi pada pembangunan nasional. Salah satu industri pertambangan itu adalah pertambangan emas. PT. Nusa Halmahera Minerals merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan
mineral
dengan
kegiatan mencakup
eksplorasi,
penambangan, pengolahan,serta pemasaran emas. Penambangan di indonesia saat ini menggunakan sistem tambang terbuka dan sistem tambang baah tanah. Sistem penambangan yang diterapkan pada PT. Nusa Halmahera Minerals adalah tambang baah tanah !underground mining " yaitu yaitu dengan cara membuat membuat teroon teroongan gan atau lubang lubang bukaan. bukaan. #alam operasi operasi penambangan baah tanah dibutuhkan lubang maju ! heading " dimana dalam pembuatannya tidak terlepas dari kegiatan pemboran dan peledakan. $egiatan tersebut dilakukan karena kondisi batuan yang relative keras dan kompak. #i PT. Nusa Hlamahera Minerals, peledakan merupakan metode yang dominan dalam memperoleh bahan galian yaitu emas. %ntu %ntukk itu itu pola pola pemb pembor oran an dan dan tekn teknik ik pele peleda daka kann perl perluu dire direnc ncan anak akan an sedemikian rupa agar peledakan atas pemecahan batuan dapat terjadi secara e&is e&isie ienn dan dan e&ekt e&ekti& i&.. 'leh 'leh karen karenaa itu, itu, denga dengann perenc perencan anaan aan yang yang baik baik yang yang mencakup pemilihan alat bor yang tepat, penentuan geometri peledakan, pola pengeboran, pola peledakan, dan juga bahan peledak yang digunakan serta pelaksanan yang sesuai dengan prosedur dan pengaasan yang bertanggung jaab akan sangat menentukan keberhasilan
dari proses peledakan( 1
pembongkaran sehingga tidak menimbulkan hal)hal yang berdampak negati& salah satunya kerusakan lingkungan. lingkungan. Sehingga Sehingga pada kegiatan ini perlu dilakukan suatu evaluasi untuk mendapatkan hasil yang e&ekti& dan e&isien. II. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan diteliti pada tambang baah tanah di PT. Nusa
Halmahera Minerals adalah * +pakah pola pemboran dan peledakan yang dilakukan pada tambang baah tanah PT. Nusa Halmahera Minerals sudah e&ekti& dan e&isien III. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pola pemboran dan
peledakan yang dilakukan pada tambang baah tanah PT. Nusa Halmahera Minerals. Sedangakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pola pemboran dan peledakan yang digunakan sudah e&ekti& dan e&isian. IV. BASATAS BASATAS MASALAH MAS ALAH
%ntu %ntukk menj menja aab ab perum perumusa usann mala malasa sahh dan dan menj menjag agaa konse konsent ntra rasi si dala dalam m
penelitian ini maka digunakan beberapa asumsi batasan masalah sebagai sebag ai berikut * -. Penelitian dilakukan pada proses pengeboran dan peledakan . #ata berupa geometri peledakan dan bahan peledak yang digunakan. /. #ata berupa pola pengeboran di lapangan.
V. TAHAPAN TAHAPAN PENELITIAN PENELI TIAN
Tahapan Tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah * -. Metode kuantitati& Metode ini merupakan merupakan metode pengambilan pengambilan data yang berupa angka)
angka yang akan dilakukan dalam perhitungan. . Metode kualitati& Metode ini merupakan metode pengambilan data yang berupa in&ormasi yang didapat dari hasil aancara dan penelitian langsung di lapangan
2
untuk memperkuat data)data yang diambil langsung dari lapangan yang berupa angka yang akan digunakan dalam perhitungan. +dapaun tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut * a. Studi pendahuluan Studi pendahuluan adalah suatu proses pengenalan terhadap kondisi lingkungan yang akan diteliti, dimana hasil dari studi pendahuluan ini akan digunakan untuk mendukung proses selanjutnya. Studi pendahuluan merupakan langkah aal yang dilakukan dalam melakukan penelitian untuk mengindenti&ikasi aspek) aspek yang perlu diperhatikan perusahaan. Proses studi ini dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap proses tahapan pemboran dan peedakan yang dilakukan di lokasi PT. Nusa Halmahera Minerals. b. Studi pustaka Studi pustaka dilakukan dengan membaca berbagai re&erensi seperti buku teks, karya tulis ilmiah, re&erensi
lainya yang diperoleh dari
perpustakaan dan dari internet. 0angkah studi pustaka ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari dan mendapatkan landasan teori serta metode yang tepat untuk menyelesaikan dan memecahakan masalah yang ada setelah melakukan studi pendahuluan.
/. Pengumpulan dan pengolahan data Pengumpulan data dilakukan untuk membantu proses penelitian yang akan dilakukan. Proses ini dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap proses pemboran dan peledakan yang dilakukan oleh PT. Nusa Halamhera Minerals. Selain itu, dilakukan juga aancara terhadap pihak) pihak yang berkompeten dengan topik tugas akhir yang sedang dibahas. Setelah data terkumpul maka pengolahan data dapat dilakukan. #alam pengolahan data diperlukan suatu &ormulasi permasalahan. 1ormulasi permasalahan merupakan suatu cara untuk menyelesaikan masalah dengan
3
mengambil data) data yang diperlukan untuk dapat di&ormulasikan. #ata) data tersebut adalah sebagai berikut * a. #ata pemboran yang meliputi * pola pemboran, kedalaman lubang bor, cycle time alat bor
b. #ata peledakan yang meliputi * geometri peledakan diantaranya jarak burden, spacing,stemming ,
pembuatan cut, powder factor, blasting
ratio.
c. 2ahan peledak yang digunakan. 3. +nalisa hasil +nalisa hasil yang dilakukan meliputi hasil dari kajian teknis yang telah dilakukan serta analisa mengenai proses pengambilan keputusan dari usulan) usulan yang diberikan. +nalisa hasil penelitian akan dilakukan terhadap data) data yang diperolah di lapangan dan secara teoritis.
4. $esimpulan dan saran $esimpulan merupakan suatu jaaban dari suatu tujuan. $esimpulan akan didasarkan dari hasil evaluasi pola pemboran dan peledakan di lapangan. #ari kesimpulan ini dapat dilihat apakah tujuan dari penelitian tercapai atau tidak. Sedangkan saran sangat diperlukan untuk memberikan masukan yang berguna bagi perkembangan perusahaan dimasa mendatang.
4
Studi pusataka Pen ambilan data
#ata primer * •
•
• •
#ata sekunder *
#ata pemboran *pola pemboran, kedalaman lubang bor, cycle time alat bor. #ata peledakan * geometri peledakan yaitu burden,spacing,steamin g,pembuatana cut. Poder &actor 2lasting ratio
•
• • • •
#ata iklim dan curah hujan #ata geologi regional #ata topogra&i #ata litologi #ata struktur geologi
Pengolahan data +nalisa hasil $esimpulan dan saran
5
Gambar 5.1 Bagan a!r "a#a$an $%n%!"!an
VI. MAN&AAT PENELITIAN
+dapun man&aat dari penelitian ini adalah * -. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan pertambangan yang menggunakan sistem peledakan. . Hasil penelitian ini merupakan suatu bentuk sumbangan kepada lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan di &akultas teknologi kebumian dan energi universitas trisakti. /. Sebagai bahan masukan dan perbandigan bagi peneliti lain yang meneliti masalah serupa.
VII. LOKASI PELAKSANAAN
0okasi pelaksanaan penelitian ini adalah PT Nusa Halmahera Minerals,
Maluku %tara.
Sumber : PT Nusa Halmahera Minerals
5ambar 6.0okasi kesampaian daerah PT Nusa Halmahera Minerals
6
VIII. WAKTU PELAKSANAAN
Penelitian dari Tugas +khir ini akan dilaksanakan dua sampai tiga bulan
yaitu dari bulan oktober sampai desember 7-8. Perkiraan jangka aktu penelitian tidak bersi&at mutlak karena disesuaikan dengan kebijakan PT Nusa Halmahera Minerals. 2erdasarkan perkiraan aal, maka aktu proses aktu penelitian ini dirinci berdasarkan table berikut * Tab% '.1 K%g!a"an P%n%!"!an Minggu ke N o
Oktober
Jenis Kegiatan 1
1 2 3 4 5
2
3
November 4
1
2
3
Desember 4
1
2
3
4
Studi Pustaka Orientasi Pengambian Data !naisa Data "a#oran
I(. TEORI DASAR
Pada penambangan baah tanah proses kegiatan pengambilan mineralnya dilakukan dengan cara membuat teroongan. Teroongan ini dibuat sebagai jalan masuk yang digunakan untuk lalu lintas para pekerja tambang, mengangkut peralatan tambang, mengangkut hasil penambangan. 2erdasarkan pada pembuatan teroongan sebagai lubang masuk utama dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu * -. Metode tradisional
$
. Metode dengan pemboran dan peledakan /. Metode dengan menggunakan mesin bor ! tunnel boring machine " 3. Metode gabungan antara TM2 dan pemboran dan peledakan. 4. Metode penggalian teroongan 2erdasarkan pada cara penggalian teroongan untuk jalan masuk penggaliannya dapat dikelompokkan dalam beberapa metode yaitu* a. Full face eca!ation merupakan metode yang kemajuan penggalian atau pemboran pada satu periode pemboran dan peledakan adalah satu face penuh, jadi seluruh face dari tunnel dibor dan diledakkan. b. Split section eca!ation merupukan cara peledakan yang digunakan untuk teroongan yang berukuran besar, peledakan satu tahap untuk seluruh penampang teroongan. ).1 P%raa"an b*r +n"+ "%r*-*ngan
'perasi pemboran hanya merupakan suatu bagian dari seluruh daur pekerjaan. Peralatan pemboran, pemuatan dan pengangkutan batuan harus dipilih secara terpadu sehingga kombinasi tersebut e&isien dan serasi. Peralatan bor untuk tambang baah tanah dapat dikelompokan menjadi /* ". #ac$ leg drill %. Mechani&ed drifting 'umbos (. Production drill rigs #ac$ leg drill
dipakai pada operasi tambang kecil maupun besar
keuntungannya adalah serba guna dan ringan. Mechani&ed drifter 'umbos dibuat
bermacam)macam model agar sesuai
dengan kebutuhan dalam tambang yang berbeda)beda susunan atau tata ruangnya.
Production drill rigs dirancang
sesuai dengan kebutuhan khusus untuk
macam)macam metode pengembangan. ). P*a P%mb*ran +n"+ P%%/aan Ba-a# Tana#
%
Pola pemboran merupakan pengaturan jarak antara lubang dalam
satu baris
maupun jarak antara lubang ledak dengan bidang bebas atau free face. Pola pemboran yang biasa digunakan pada bukaan baah tanah adalah* ". )enter cut , atau pyramid cut , atau diamond cut
9aitu empat atau enam lubang dengan diameter yang sama dibor ke
satu titik sehingga terbentuk piramid. Pada bagian puncak piramid terkonsentrasi bahan peledak kuat. #engan meledakan center cut secara serentak akan terbentuk bidang bebas baru bagi lubang)lubang sekitarnya. )enter cut sangat
e&ekti& untuk batuan kuat tetapi konsumsi bahan peledak
banyak dan mempunyai e&ek getaran tinggi yang disertai oleh lemparan batu)batu kecil.
Sumber :#imeno,).*, "++ Gambar )..1 S%"0a $*a $%mb*ran %n"%r +"
%. -edge/ngle )ut
Setiap pasang dari empat atau enam lubang dengan diameter yang sama dibor
kearah satu titik, tetapi lubang bor antar pasang sejajar sehingga terbentuk baji. :ara pemborannya lebih mudah dari piramid cut tapi e&ekti& untuk meledakan batuan keras.
&
Sumber : #imeno,).*, "++ Gambar ).. S%"0a $*a $%mb*ran -%/g% +"
(. 0rag )ut
2entuknya mirip dengan wedge cut tetapi berbeda dengan posisi bajinya tidak
ditengah)tengah bukaan tetapi di bagian lantai atau dinding bukaan. :ara membuatnya adalah lubang dibor miring untuk membentuk rongga dilantai atau dinding. 2eberapa pertimbangan dalam pola drag cut ini adalah* ) Sangat cocok untuk batuan berlapis atau sedimen ) Tidak e&ekti& untuk diterapkan pada batuan keras
1'
Sumber: #imeno,).*, "++
Gambar )..2 S%"0a $*a $%mb*ran /rag +"
1. 2urn )ut atau )ylinder )ut
0ubang bor dibuat sejajar sehingga dapat mengebor lebih dalam dibandingkan
dengan jenis cut yang lain. Pola ini sangat cocok untuk batuan yang keras. :iri) ciri pola ini adalah* ) 0ubang bor dibuat sejajar sehingga mengebor lebih dalam. ) 0ubang tertentu dikosongkan untuk memperoleh bidang bebas dan pelepasan tegangan gelombang dapat berlangsung e&ekti&. #isamping itu lubang kosong berperan sebagai ruang terbuka tempat &ragmentasi batuan terlempar dari lubang bukaan yang bermuatan bahan peledak.
11
Sumber: #imeno,).*, "++
Gambar )..3 S%"0a $*a $%mb*ran b+rn +"
. Fan )ut
Pola ini cocok digunakan untuk struktur batuan berlapis dan sudah jarang
digunakan. Pada tipe &an cut lubang tembak dibuat menyudut dan berada pada bidang mendatar. Setelah cut diledakan maka batuan yang ada diantara dua garis lubang cut akan terbongkar. ).2 D!am%"%r +bang b*r
#iameter lubang bor disesuaikan dengan diameter bahan peledak dan mempengaruhi jumlah dari bahan peledak dalam tiap lubang. Pemilihan ukuran lubang bor secara tepat adalah penting untuk memperoleh kemajuan yang maksimal dan hasil &ragmentasi yang baik. Secara umum ada / kriteria dalam menentukan diameter lubang bor yang akan digunakan, yaitu* ) Peralatan bor yang tersedia ) 0ubang bor yang akan diledakan ) ;arak terdekat lokasi peledakan dengan bangunan #isamping itu diameter lubang bor saling berkaitan dengan burden. 1aktor penting dalam menentukan diameter lubang ledak adalah besarnya produksi peledakan. #iameter yang lebih besar akan memberikan produksi yang lebih tinggi. ).3 K%%$a"an P%mb*ran
%ntuk mengetahui kecepatan pemboran maka perlu diketahui aktu yang dibutuhkan untuk pemboran satu lubang bor pada kedalaman tertentu, yaitu satu cycle time atau satu aktu edar.
:T= TP>TM>T2>T: #imana* :T = aktu pemboran dalam satu aktu edar, menit TP = aktu memasang batang bor, menit TM = aktu ambil posisi, menit T2 = aktu pemboran sampai kedalaman tertentu, menit T: = aktu mencabut, menit ).5 Pr*0%0 P%%/aan
Peledakan adalah proses untuk mengancurkan dan melepaskan batuan dari
batuan induknya dengan tingkat &ragmentasi tertentu, dimana persiapan peledakan sendiri diartikan sebagai suatu kegiatan baik teknik maupun tindakan pengamanan yang ditujukan untuk dapat melaksanakan peledakan secara aman dan berhasil. $onsep yang dipakai pada mekanisme peledakan adalah proses pemecahan dan reaksi mekanik dalam batuan homogen. Si&at mekanis pada batuan yang homogeni akan berbeda dari si&at mekanisme batuan yang mempunyai rekahan dan heterogen seperti yang sering dijumpai dalam pengerjaan peledakan. Proses pemecahan batuan dibagi dalam / tahap yaitu * -. Proses pemecahan tahap I Pada saat bahan peledak meledak, tekanan tinggi yang dihasilkan akan menghancurkan batuan disekitar daerah lubang yang diledakkan. #engan kecepatan rambatan gelombang kejut sebesar 647) 477 &t(s yang akan mengakibatkan tegangan tangensial yang menimbulkan rekahan radial yang menjalar dari daerah lubang tembak dalam aktu -) ms. Tahap ini bisa disebut sebagai teknik pembebanan dinamik. . Proses pemecahan tahap II Tekanan akibat gelombang kejut yang terjadi pada tahap - adalah positi&. $etika gelombang kejut mencapai gelombang bebas maka gelombang tersebut dipantulkan. 2ersamaan dengan itu, tekanan akan turun dengan cepat dan kemudian berubah menjadi negati& serta akan menimbulkan gelombang tarik, dimana gelombang tarik ini akan merambat lagi kedalam 13
batuan. Maka akan menimbulkan scabbing atau spalling pada bidang bebas yang disebabkan karena rekahan)rekahan primer yang telah terbentuk. Proses ini disebut proses pembebanan statik. /. Proses pemecahan tahap III $arena terdapat tekanan yang sangat tinggi dari gas)gas hasil peledakan maka rekahan primer akan diperlebar secara cepat oleh e&ek kombinasi dari tegangan tarik yang disebabkan kompresi radial. +kibat pelepasan tegangan tekan ini akan menimbulkan tegangan tarik yang besar didalam massa batuan. Tegangan tarik ini merupakan proses akhir dari semua proses. 9ang disebut teknik pelepasan beban. ).4 D%0a!n $*a $%%/aan ba-a# "ana#.
Peledakan mempunyai beberapa tujuan, yaitu * ) meledakan batuan dengan tujuan menghasilkan ruangan untuk gudang, jalan, saluran, teroongan pipa, dan lain sebagainya. ) meledakan batuan dengan tujuan mengambil material atau merupakan suatu operasi penambangan. #ari kedua jenis kegiatan diatas, teroongan umumnya dibuat dengan arah daur aktu kerja pembuatan teroongan adalah * ) pemboran ) pemuatan bahan peledak ) peledakan ) pembersihan asap ! smo$e clearing " ) pembersihan teroongan dari batu yang menggantung ! scaling " ) pengangkutan material yang telah diledakan )mempersiapkan pemboran dan lain)lain selanjutnya #ari jenis pekerjaan diatas yang perlu diperhatikan khusus adalah pekerjaan pemboran, hal ini dikarenakan lubang ledak yang dibor harus tepat ditempat yang telah ditentukan dan dengan kemiringan yang benar untuk menghindari adanya bouder pada hasil peledakan atau dengan kata lain pemboran lubang ledak harus sempurna.
14
). Da0ar6/a0ar $%%/aan ba-a# "ana#.
Perbedaan utama antara peledakan baah tanah dengan peledakan di permukaan tanah adalah * -. Peledakan baah tanah dilakukan ke arah satu bidang bebas ! free face", sedangkan peledakan di permukaan dilakukan ke arah dua atau lebih bidang bebas. . Tempat peledakan atau ruang baah tanah lebih terbatas. 'leh karena itu batuan akan lebih sukar untuk diledakan dan perlu dibuat bidang bebas kedua, yang akan merupakan arah peledakan selanjutnya. #alam pembuatan teroongan bidang bebas kedua diperoleh dengan membuat cut pada permukaan teroongan. Setelah bukaan !cut " terbentuk maka stoping ke arah cut dimulai. 0ubang kontur ! counter holes " yang terdiri atas * lubang atap ! roof holes ", lubang dinding ! wall holes ", dan lubang lantai ! floor holes " dibuat agak diserongkan keluar dari kontur ! loo$ out ", sehingga teroongan yang dihasilkan mempunyai bentuk seperti yang direncanakan. Roof holes atau back holes
Tinggi busur
Stoping holes atau helper holes atau reliever holes Wall holes atau rib holes
Cut holes Tinggi abutment
Cut spreader holes atau raker holes Floor holes atau lifter holes
15
Sumber: Gambar )..1 Bag!an6bag!an +bang $a/a "%r*-*ngan ).' G%*m%"r! ranangan $%%/aan
#alam merencanakan geometri peledakan maka terdapat parameter)
parameter yang perlu diperhatikan yaitu * a. diameter lubang kosong b. burden c. charge concentration d. ketetapan dalam pemboran apabila dipergunakan beberapa lubang kosong, maka lubang samaran harus dihitung terlebih dahulu dengan rumus sebagai berikut * d = # ?n keterangan * d = diameter lubang samaran !mm" # = diameter lubang kosong ! mm" n = jumlah lubang kosong.
).'.1 Burden
16
2urden ialah jarak tegak lurus dari lubang bor terhadap bidang bebas yang terdekat pada saat terjadi peledakan. :ara perhitungan untuk bujur sangkar dalam cut ialah peledakan ke arah bukaan segi empat sebagai ganti bukaan sirkular. %ntuk perhitungan burden ! 2 " sama dnegan lebar ! < " dari bukaan ! 2 = < ", secara matematis dpat dirumuskan sebagai berikut * 2=
0,012 (
2 X SGe SGr
+ 1,5 ) De
$eterangan * 2 = 2urden S5e = specific gra!ity untuk density bahan peledak ! gr(cm/" S5r = specific gra!ity untuk density batuan ! gr(cm/ " #e = diameter untuk bahan peledak !mm " ).'. Spacing
Spacing adalah jarak diantara lubang ledak dalam satu baris, spacing ini dihitung setelah burden didapatkan. Secara teoritis spacing berkisar antara -,)-,3 bueden atau dapat ditulis sebagai berikut* S = -,- @ 2 ! m " ).'.2 Steaming
Panjang kolom isian lubang bor yang tidak diisi bahan peledak secara sistematis dapat dihitung dengan cara * ho = 7,/ @ 2- !m" a. steaming !ho" untuk lubang di dalam cut b. steaming pada lubang lain ho = 7,4 @ 2 !m" ).'.3 Charge concentration m+a"an /a0ar 7b8
0b = 7,/3 @ #e ).) Ba#an $%%/a
1$
2ahan peledak adalah bahan yang berbentuk padat, cair, gas atau campuran yang apabila dikenai suatu aksi atau panas, gesekan atau ledakan akan berubah secara kimia menjadi Aat)Aat lain yang lebih stabil, yang sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam aktu yang sangat singkat disertai e&ek panas dan tekanan tinggi. #alam merencanakan peledakan jenis bahan peledak yang digunakan berpengaruh terhadap &ragmentasi batuan yang dihasilkan, sebelum pelaksanaan pekerjaan peledakan yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu adalah &aktor) &aktor pemilihan bahan peledak, primer bahan peledak misalnya kecepatan reaksi peledakan dan tekanan peledakan. Si&at bahan peledak yang sangat berpengaruh terhadap pembongkaran batuan adalah strengthnya, dimana kecepatan detonasi dipengaruhi derajat penguraiannya. 2ahan peledak adalah campuran senyaa)senyaa kimia yang dapat bereaksi dengan kecepatan tinggi. 5as dan panas dihasilkan akan menyebabkan tekanan yang sangat tinggi pula. 2ahan peledak yang diperdagangkan pada umumnya adalah campuran dari persenyaaan)persenyaaan yang mengandung tiga elemen dasar yaitu :arbon !:", Hidrogen !H", dan 'ksigen !'" serta kadang terdapat persenyaaan lain dengan elemen sodium, alumunium dan calsium yang berguna untuk menghasilkan pengaruh)pengaruh tertentu dari bahan peledak yang dibentuknya.
).).1 Ka0!9!a0! Ba#an P%%/a
;enis bahan peledak secara garis besar dapat diklasi&ikasikan menjadi tiga golongan !Manon, -B68" * -. 2ahan peledak mekanis ! Mechanical 4plosi!es" Senyaa dalam bahan peledak makenis akan segera bereaksi dan berubah menjadi gas akibat suatu elemen panas yang dimasukkan ke dalam bahan peledak tersebut.
1%
. 2ahan peledak kimia !)hemical 4plosi!es" 2ahan peledak kimia berdasarkan kecepatan reaksinya dibedakan menjadi dua jenis yaitu * a. 2ahan peledak kuat 2ahan peledak jenis ini mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, yaitu 4.777)3.777 &ps !-)8 mil per detik" tekanan yang dihasilkan juga sangat tinggi yaitu 47.777)3.777.777 psi. Si&at reaksi adalah detonasi yaitu penyebaran gelombang kejut. 2ahan peledak kuat ini dibagi menjadi dua macam lagi, yaitu Primary 4plosi!es dan Secondary 4plosi!es. b. 2ahan peledak lemah 2ahan peledak lemah kecepatan reaksinya dibaah 4.777 &ps dan tekanan yang dihasilkan kurang dari 47.777 psi. %ntuk penggunaan ditempat)tempat yang mengandung gas atau debu, bahan peledak ini harus lulus uji sebagai permissible eplosi!es. 2ahan peledak jenis ini sering dipakai di tambang)tambang batubara. c. 2ahan peledak nuklir ! Nuclear 4plosi!es" 2ahan peledak nuklir umumnya terbuat dari plutonium, uranium)/4 atau bahan)bahan sejenisnya yang mempunyai si&at atom reakti&. Ceaksi atom dapat dikontrol sampai pada tingkat krisis tertentu, jika titik krisis ini terlampaui maka dekomposisi atom akan menjadi sedemikian cepat sehingga terjadi ledakan. 2ahan peledak nuklir dapat menghasilkan energi kira)kira /,7 @ -7-4 &t)lb seperti halnya TNT, sedangkan bahan peledak kimia hanya menghasilkan kira)kira D,3 @ -73 &t)lb. ).). S!9a"60!9a" Ba#an P%%/a
+dapun si&at)si&at umum bahan peledak adalah sebagai berikut * ". Strength
+ngka yang menunjukkan kekuatan bahan peledak, strength dinyatakan dalam presentase berat nyata dari Nitroglycerin !Ng" dalam total bahan
peledak. %ntuk memudahkan pengukuran strentgh dari suatu bahan peledak •
dipakai dua cara yaitu * -eight Strength, diukur berdasarkan berat dari bahan peledak 1&
5olume Strength, diukur berdasarkan volume dari bahan peledak %. 0ensity •
Merupakan berat per satuan volume, density dapat dinyatakan dalam tiga cara,
yaitu * 2erat per unit volume *oading 0ensity !bahan peledak per unit panjang dari isian" )artridge )ount , yaitu banyaknya cartridge atau batang bahan peledak
• •
•
ukuran - E @ D inci di dalam peti seberat ,4 kg. (. Sensiti!ity !$epekaan" Merupakan ukuran mudah atau tidaknya reaksi bahan peledak akan terjadi(mulai dan relati& mudah atau tidaknya reaksi bahan peledak dirambatkan keseluruhan muatan. Terdapat beberapa macam kepekaan, yaitu * Sensiti!ity to Shoc$ ! 6mpact ", yaitu kepekaan bahan peledak terhadap benturan Sensiti!ity to Friction, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap gesekan Sensiti!ity to Heat , yaitu kepekaan bahan peledak terhadap panas Sensiti!ity to 6nitiation, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap peledakan
• • •
•
pendahuluan !initiator" Sensiti!ity to 7ap, yaitu kepekaan bahan peledak terhadap adanya gelombang
•
ledakan dari bahan peledak lain yang letaknya berjauhan dari bahan peledak tersebut.
1. 5elocity of 0etonation !$ecepatan Perambatan"
Merupakan kecepatan perambatan peledakan dari suatu bahan peledak, yang
diukur dengan menggunakan alat Micro Timer .
. Fumes )haracteristic
+dalah gas beracun yang dihasilkan dari adanya peledakan, seperti :'
!:arbon Mono@sida", N'@ !Nitrogen 'ksida". 1umes terbentuk apabila campuran bahan peledak tidak &ero oygen balance. 8. -ater 9esistence
$emampuan dari suatu bahan peledak untuk menahan rembesan air.
$etahanan air dari suatu bahan peledak dinyatakan dalam jumlah jam lamanya suatu bahan peledak dicelupkan dalam air dan masih dapat diledakkan dengan baik. 2ahan peledak yang tahan terhadap air adalah gelatin dinamit. 2'
. Permissibility
+dalah jenis bahan peledak yang diiAinkan untuk digunakkan dalam
peledakan tambang batubara, dimana umumnya banyak terdapat gas :H3 !5as Metan" dan debu)debu batubara yang mudah terbakar. ;. )hemical Stability
Merupakan ukuran kestabilan bahan peledak dalam penyimpanan !handing ",
makin stabil bahan peledak maka tidak akan mudah mengurai sehingga semakin aman. Pengukuran stabilitas kimia adalah dengan cara mencatat aktu yang diperlukan sebelum suatu bahan peledak mengurai pada suhu standart !D77". +. Pac$aging
+dalah pembungkusan bahan peledak !pembungkusan dodol, bukan kotak"
juga harus dianggap merupakan bagian dari suatu bahan peledak dan diperhitungkan dalam campuran, jenis pembungkusan ini juga akan mempengaruhi terhadap gas)gas yang dihasilkan dalam bahan peledak. +dapun jenis pembungkusan bahan peledak adalah standart wrappers yang dicelupkan dengan para&&in dan shell.
(. PENUTUP
#emikian usulan penelitian tugas akhir ini saya buat dengan harapan agar menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk menerima saya melakukan tugas akhir ini. Semoga penelitian ini dapat terlaksana sebagaimana mestinya dan mencapai hasil yang diharapkan. +tas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
21
;akarta, -7 Maret 7-8
B*an%rg%0 W!n* Pa"":
boanergespFgmail.com >8)D-677/8437
DA&TAR PUSTAKA
Hartman, Hoard 0. -BD6 GIntroductory o& Mining ngineering , %niversity o& +labama, Tuscaloosa, Ne 9ork. ;imeno, :.0., ;imeno, .0., and :arcedo, 1.;.+ -BB4, 0rilling and 2lasting of 9oc$s, +.+. 2alkema, Cotterdam, 2rook&ield, Netherlands. pp. -B- ) /7/. $ramadibrata, S. Cancangan Pola Peldeakan 2aah Tanah. Jonline K. Tersedia* http*((.academia.edu(837D674(siklus peneroongan pemboran pemuatan peledakan pembersihan asap ventilasi scalling grouting bila diperlukan penyanggan. J 1ebruari 7-8 K 0atie&, 9. 0. 7--. $ajian Teknis Penggunaan 2ahan Peledak Poergel dan +N BL, 1' DL untuk Peledakan Perimeter pada 0ubang Service Tambang 2aah Tanah PT Nusa Halmahera Minerals Maluku %tara. Skripsi Sarjana pada 1T$ Teknik Pertambangan Trisakti ;akarta * tidak diterbitkan.
22
Sissselman, C. -B6D.(M; 'perating Handbook o& Mineral %nderground Mining olume /, Ne 9ork Sitompul, C. 77. valuasi Pola Pemboran Pada Pembuatan :entral 1oot
23