PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA
Jl. Raya H. Bosih No 117 Cibitung 17520 Telp. (021) 88323444 Fax (021) 88323449 Email :
[email protected]
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA
Disusun oleh : Koordinator Instalasi Bedah Sentral (Oom Komariah, AMK)
Ditetapkan oleh : Direktur Rumah Sakit Cibitung medika
( dr. Aman Mashuri, MARS )
DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………….. 1 Daftar isi ………………………………………………………………………...
2
Pedahuluan ……………………………………………………………………… 3 Latar Belakang …………………………………………………………………. 3 Tujuan …………………………………………………………………………..
4
Sasaran ………………………………………………………………………….
4
Jadwal Kegiatan ………………………………………………………………..
4
Rencana Kegiatan ……………………………………………………………… 5 Evaluasi …………………………………………………………………………
5
Pelaporan ……………………………………………………………………….
5
Penutup …………………………………………………………………………
5
PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENINGKATAN MUTU PELAYANAN INSTALASI BEDAH SENTRAL I.
Pendahuluan Mutu Pelayanan Kesehatan adalah derajat dipenuhinya standar profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun pasien meliputi pelayanan, diagnose terapi, prosedur atau
tindakan
penyelesaian
masalah
klinis.
Sedangkan,
kualitas
pelayanan kesehatan adalah tercapainya kriteria keberhasilan pelayanan yang telah ditentukan. Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan
mutu
secara
keseluruhan
dengan
terus
menerus
mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas juga dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang dilakukan dengan membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada perbaikan sistem di RS yang meliputi outcome),
input,process sehingga
dan
product
tercapai
output
pelayanan
(meliputi
yang
output
dan
berkualitas meliputi
safety, satisfaction, selfcare, anxiety, comfort dan knowledge. II. Latar Belakang Dalam era globalisasi yang penuh persaingan saat ini khususnya dalam dunia pelayanan kesehatan, maka upaya pengendalian mutu, penjagaan mutu, penjaminan mutu dan peningkatan mutu adalah merupakan suatu keniscayaan. Oleh karenanya RS Cibitung Medika secara umum dan secara khusus ruang Instalasi Bedah Sentral pun tidak lepas dari keharusan melakukan upaya pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Upaya pengendalian dan peningkatan mutu ini tidak dapat dilakukan secara parsial saja karena upaya pengendalian dan peningkatan mutu merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi seluruh episode pelayanan pasien sejak dia masuk ke
rumah sakit sampai dia pulang kerumah, bahkan bukan tidak mungkin juga berpengaruh pada kondisi pasien setelah berada dirumahnya. Pelayanan bedah di rumah sakit yang secara garis besar terdiri dari
3
macam
pelayanan
yaitu
;
pelayanan
medis,
pelayanan
keperawatan, maka upaya pengendalian dan penjagaan mutu juga akan melibatkan tiga komponen yang memberikan pelayanan tersebut yaitu staf medis, dan staf keperawatan. Masing masing profesi pemberi pelayanan di ruang Instalasi Bedah Sentral RS Cibitung Medika telah mempunyai badan yang membuat regulasi dan melakukan supervisi atas mutu pelayanan mereka. Untuk profesi
dokter
ada
komite
medis,
untuk
perawat
ada
komite
keperawatan, penghargaan mutu pelayanannya biasanya langsung dilakukan organisasi profesinya. Berbicara tentang mutu Instalasi Bedah Sentral maka kita akan selalu diingatkan pada 7 (tujuh) indikator mutu pelayanan bedah dan 8 (delapan) indikator resiko. Oleh karena itu didalam pelayanan perlu pelaksanaan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan Rumah Sakit. Sehingga dari berbagai indicator tersebut tidak menunjukkan hasil evaluasi dengan penilaian yang signifikan jelek atau nilai lebih dari nilai SPM (standar penilaian minimal) Agar mutu dari pelayanan anestesi dan bedah benar-benar baik sesuai yang diharapkan masyarakat. III. Tujuan 1. Tujuan umum : Tujuan dari program pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan adalah mengupayakan tercapainya pelayanan prima di Instalasi Bedah Sentral 2. Tujuan khusus : Mengupayakan terwujudnya : 1) Indikator mutu pelayanan Kamar Operasi 2) Pelaksanaan pelayanan sesuai Standar Prosedur Operasional 3) Kepuasan pelanggan 4) Pelaksanaan konsep keselamatan pasien di Instalasi Bedah Sentral IV. Sasaran 1. Respon Time Pelayanan SC Cito ≤ 30 menit
1 2 3 4 5 6 7
Nama Indikator Program Alasan Pemilihan Indikator Dimensi Tujuan Dasar Pemikiran/Literatur Definisi Kriteria a. Inklusi
8 9 10
b. Eksklusi Tipe Indikator Jenis Indikator Numerator
11 12
Denominator Cara Pengukuran/Formula
13 14 15
Standar Pengukur/Target Sumber Data Target Sampel Dan Ukuran Sampel Metodologi Pengumpulan Data Pengumpul Data Frekwensi Pengumpulan Data Periode Waktu Pelaporan Periode Analisa Data Mohon Dijelaskan Mengenai Rencana Analisi Mohon Dijelaskan Bagaimana Hasil-hasil Data akan di sebarluaskan pada staf Nama alat atau file audit
16 17 18 19 20 21 22 23
Respon Time Pelayanan SC Cito ≤ 30 menit Kepuasan pelanggan Untuk menjaga kualitas pelayanan IBS Efektifitas Tercapainya keberhasilan kinerja IBS Pelayanan SC Cito dapat dilaksanakan dalam waktu ≤ 30 menit Pasien merasa puas dengan pelayanan SC Cito dalam waktu ≤ 30 menit ???? Presentase Jumlah pasien dengan waktu tunggu pelayanan SC Cito ≤ 30 menit dalam waktu 1 bulan Jumlah seluruh pasien SC Cito dalam 1 bulan Jumlah pasien SC Cito ≤ 30 menit : jumlah seluruh pasien SC Cito dalam 1 bulan x 100 ≥ 80 % Rekam Medis Pasien dengan waktu tunggu pelayanan SC Cito ≤ 30 menit dalam waktu 1 bulan Retrospektif Oom Komariah, AMK 1 Bulan Triwulan Triwulan Menggunakan Run Chart Hasil pengukuran ini akan di sampaikan dalam laporan bulanan IBS Buku Register IBS
2. Waktu tunggu operasi elektif dalam waktu 2 x 24 jam 1
Nama Indikator
2
Program Alasan Pemilihan Indikator Dimensi Tujuan Dasar Pemikiran/Literatur Definisi Kriteria a. Inklusi b. Eksklusi Tipe Indikator Jenis Indikator Numerator
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Denominator Cara Pengukuran/Formula Standar Pengukur/Target Sumber Data Target Sampel Dan Ukuran Sampel Metodologi Pengumpulan Data Pengumpul Data Frekwensi Pengumpulan Data Periode Waktu Pelaporan Periode Analisa Data Mohon Dijelaskan Mengenai Rencana Analisi
Waktu tunggu operasi elektif dalam waktu 2 x 24 jam Kepuasan pelanggan Untuk menjaga kualitas pelayanan IBS Efektifitas Tercapainya keberhasilan kinerja IBS Pelayanan Operasi Elektif dalam waktu 2 x 24 jam
Presentase Jumlah pasien dengan waktu tunggu pelayanan operasi elektif dalam waktu 2 x 24 jam Jumlah seluruh pasien operasi elektif dalam 1 bulan Rekam Medis Pasien dengan waktu tunggu pelayanan operasi elektif dalam waktu 2 x 24 jam Retrospektif Oom Komariah, AMK 1 Bulan Triwulan Triwulan Menggunakan Run Chart
22 23
Mohon Dijelaskan Bagaimana Hasil-hasil Data akan di sebarluaskan pada staf Nama alat atau file audit
Hasil pengukuran ini akan di sampaikan dalam laporan bulanan IBS Buku Register IBS
3. Ketidakpatuhan pre visit anestesi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Indikator Program Alasan Pemilihan Indikator Dimensi Tujuan Dasar Pemikiran/Literatur Definisi Kriteria a. Inklusi b. Eksklusi Tipe Indikator Jenis Indikator Numerator Denominator Cara Pengukuran/Formula Standar Pengukur/Target Sumber Data Target Sampel Dan Ukuran Sampel Metodologi Pengumpulan Data Pengumpul Data Frekwensi Pengumpulan Data Periode Waktu Pelaporan Periode Analisa Data Mohon Dijelaskan Mengenai Rencana Analisi Mohon Dijelaskan Bagaimana Hasil-hasil Data akan di sebarluaskan pada staf Nama alat atau file audit
Ketidakpatuhan pre visit anestesi Kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien Untuk menjaga kualitas pelayanan IBS Efektifitas dan keselamatan pasien Tercapainya efektifitas asuhan dan pendokumentasian anestesi pre anestesi -
Presentase Jumlah pasien operasi tanpa asessmen pre anestesi Jumlah semua pasien operasi dalam 1 bulan 0% Rekam Medis Retrospektif Oom Komariah, AMK 1 Bulan Triwulan Triwulan Menggunakan Run Chart Hasil pengukuran ini akan di sampaikan dalam laporan bulanan IBS Buku Register IBS
4. Pelaksanaan prosedur penandaan lokasi operasi/ site marking 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Indikator Program Alasan Pemilihan Indikator Dimensi Tujuan Dasar Pemikiran/Literatur Definisi Kriteria a. Inklusi b. Eksklusi Tipe Indikator Jenis Indikator Numerator Denominator Cara Pengukuran/Formula Standar Pengukur/Target Sumber Data Target Sampel Dan Ukuran Sampel Metodologi Pengumpulan Data Pengumpul Data Frekwensi Pengumpulan Data
Pelaksanaan prosedur penandaan lokasi operasi Keselamatan pasien Untuk menjaga kualitas pelayanan IBS Efektifitas Tercapainya keberhasilan kinerja IBS -
Presentase
Rekam Medis Retrospektif Oom Komariah, AMK 1 Bulan
19 20 21 22 23
Periode Waktu Pelaporan Periode Analisa Data Mohon Dijelaskan Mengenai Rencana Analisi Mohon Dijelaskan Bagaimana Hasil-hasil Data akan di sebarluaskan pada staf Nama alat atau file audit
Triwulan Triwulan Menggunakan Run Chart Hasil pengukuran ini akan di sampaikan dalam laporan bulanan IBS Buku Register IBS
V. Rincian Kegiatan : 1. Menyusun indicator mutu pelayanan dan indicator resiko IBS 2. Mensosialisasi indicator mutu pelayanan dan indicator resiko yang telah disusun 3. Meningkatan pelayanan sesuai Standar Prosedur Operasional a) b) c) d)
Monitoring Pelaksanaan Cuci tangan sesuai standart OK Menghitung Insiden konsultasi durante operasi Monitoring ketidaklengkapan laporan operasi Monitoring Ketidaklengkapan laporan anastesi
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan Pada indikator mutu:
Menghitung jumlah insiden Keterlambatan waktu operasi Menghitung jumlah insiden Penundaan operasi elektif Menghitung Waktu tunggu operasi elektif Menghitung Waktu tunggu operasi cito Menghitung ketidaklengkapan pengisian asesmen awal pada anastesi
5. Meningkatkan Pelaksanaan konsep Keselamatan pasien (Patient safety) Pada indicator resiko, menghitung:
Pemakaian alat cauter tanpa pemasangan pad yang benar Insiden kesalahan identifikasi pasien Inform consent pembedahan yang tidak lengkap Tidak dilakukan penandaan pada pembedahan dengan lokasi yang mempunyai 2 sisi Kesalahan lokasi operasi Tertinggalnya benda asing Kejadian kematian dimeja operasi Kejadian operasi salah orang Kejadian tertusuk jarum
VI. Jadwal Rincian Kegiatan No 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9
Kegiatan Pembentukan Tim Rapat Tim Pemilihan indikator mutuinstalasi bedah sentral beserta target pencapaiannya Pembuatan profil dan kamus indicator Mengumpulkan dan memvalidasi data Melakukan pelaporan kepada komite mutu dan keselamatan pasien Melakukan monitoring implementasi penilaian kinerja staff instalasi bedah sentral Membuat laporan insiden keselamatan pasien Melakukan proses identifikasi resiko di instalasi bedah sentral
VII. Pelaporan
1
2
3
4
5
Bulan 6 7
8
9
10
11
12
Pelaporan rincian kegiatan dalam program kerja Instalsi Bedah Sentral dibuat dibuat enam bulan sekali dan Secara keseluruan dibuat satu tahun sekali dan dilaporkan
oleh kepala ruang atau kepala
instalasi kepada direktur Rumah Sakit VIII. Evaluasi Evaluasi program akan dilakukan setiap semester dan tahunan Pelaksanaan Program penendalian dan peningkatan mutu pelayanan ini hasilnya akan dievaluasi dan disempurnakan secara berkala untuk menjamin tercapainya tujuan program. Evaluasi meliputi : a. Evaluasi terhadap tingkat realisasi pelaksanaan kegiatan . b. Evaluasi terhadap pencapaian tujuan program c. Evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan berupa hambatan dan
kesulitan yang dihadapi.
IX. Penutup Demikian program kerja Instalasi Bedah Sentral ini di buat agar memudahkan dalam penyelenggaraan maupun evaluasi kegiatan pelayanan di IBS, sehingga apa yang menjadi tujuan serta sasaran dapat tercapai dengan baik.