PROBLEMATIKA TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN CARA MENGATASINYA Oleh: I Gde Wawan Sudatha1
A. Pendahuluan. Masalah besar yang dihadapi dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan di antaranya rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar, belum meratanya kesempatan memperoleh pendidikan, kurangnya tenaga ahli dan professional, dan terbatasnya dana, sarana dan prasarana. Apabila dilihat dari tujuan akhir pendidikan nasional secara umum adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya pendidikan dan pembelajaran yang efisien dan efektif. Banyak faktor yang berpengaruh dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu diantaranya adalah teknologi yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. B. Teknologi Pembelajaran. Istilah teknologi berarti cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan, pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu hidup (UU SNPPP IPTEK No. 18 Tahun 2002, Pasal 1: 2). Dari istilah tersebut teknologi merupakan: 1. Bagian integral dari segenap bidang kehidupan. 2. Cermin kemajuan budaya. 3. Ciptaan manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sedangkan istilah pembelajaran merupakan padanan kata dalam bahasa Inggris instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Tujuannya ialah membantu orang belajar, atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga 1
Dosen Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha
1
memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Pembelajaran bukan hanya terbatas pada kejadian yang dilakukan oleh guru saja, melainkan mencakup semua kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar manusia. Dengan demikian fungsi pembelajaran bukan hanya fungsi guru, melainkan juga fungsi femanfaatan sumber-sumber belajar lain yang digunakan oleh siswa untuk belajar sendiri. Untuk istilah teknologi pembelajaran sering digunakan secara bergantian dengan istilah teknologi pendidikan. Namun perkembangan dewasa ini lebih menunjukkan digunakannya istilah “teknologi pembelajaran” secara luas oleh kalangan profesi yang bergerak di bidang tersebut. Konsep teknologi pembelajaran mutakhir dapat dilihat dalam definisi yang dikeluarkan oleh Association for Educational Communications and Technology (AECT) sebagai berikut: “Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar” (Seels & Richey, 1994 : 10). Jika dianalisis komponen definisi Teknologi Pembelajaran menurut AECT 1994 terdiri dari: (1) teori dan praktek; (2) desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi (3) proses dan sumber; (4) belajar. Misi utama Teknologi Pembelajaran adalah membantu, memicu dan memacu, proses belajar, serta memberikan kemudahan atau fasilitas belajar. Pemberian fasilitas belajar tersebut dilaksanakan dengan jalan mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi proses dan sumber belajar. C. Problematika Teknologi Pembelajaran dan Cara Mengatasinya. Permasalahan yang dimaksud didalam Teknologi Pembelajaran dalam garis besar meliputi perbedaan kondisi wilayah atau daerah, dan praktek atau pelaksanaan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan. 1. Kondisi daerah atau wilayah. Kondisi geografis, ekonomis, demografis, dan budaya negara kita berbeda-beda atau bervariasi. Perbedaan tersebut membawa perbedaan seperti keterbatasan dalam sumber daya manusia, sumber daya non manusia, infrastruktur teknologi komunikasi, mobilitas tenaga ahli komunikas,
2
pasokan tenaga listrik, kurangnya dana untuk pengembangan Teknologi Pembelajaran. Budaya masyarakat yang kaya dengan sumber dana berbeda dengan masyarakat yang kekurangan dana. Di satu pihak masyarakat yang kaya begitu cepat dapat memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, di pihak lain masyarakat yang kurang mampu masih berkutat dengan teknologi kuno. Kondisi tersebut menjadi tantangan untuk mencari strategi yang setepat-tepatnya untuk menerapkan Teknologi Pembelajaran. 2. Praktik atau pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran. Bagi banyak guru terutama yang dipedesaan atau daerah terpencil, akses ke produk teknologi pendidikan yang lain masih berupa impian. Sebaliknya bagi guru-guru di perkotaan telah banyak yang dapat memanfaatkan kemajuan produk teknologi seperti internet, komputer multimedia, VCD, dsb. Terdapat perbedaan besar antar
daerah atau
sekolah dalam
menggunakan kemajuan produk teknologi pendidikan untuk pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, satu diantaranya karena perbedaan keterampilan pihak guru dalam memanfaatkan kemajuan produk teknologi pendidikan. Faktor lain karena kurikulum pendidikan guru yang belum memasukan ICT sebagai bagian yang integral dalam proses pembelajaran, sikap pendidik yang enggan mengikuti perubahan dan rasa takut terhadap teknologi informasi yang baru. Ada pendapat yang menyatakan bahwa guru, sebagaimana halnya siswa, hanya mau mempelajari keterampilan baru manakala ada tuntutan kebutuhan untuk itu. Mereka enggan mengikuti inovasi teknologi bila teknologi tersebut tidak relevan dengan masalahmasalah yang dihadapi dalam rangka melaksanakan tugas mereka, sedikitnya paket pembelajaran yang ada di pasaran yang sesuai dengan kebutuhan setempat, dan keterbatasan sumber dana untuk pengembangan dan pemanfaatan produk teknologi pendidikan. Supaya Teknologi Pembelajaran dapat bermanfaat secara optimal dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas pembelajaran, perlu diterapkan strategi sesuai konsep dan prinsip Teknologi Pembelajaran. Langkah-langkah secara
3
terperinci meliputi “desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi” (Seels & Richey, 1994 : 10). Dalam hal ini untuk pengembangan yang dikembangkan adalah pengembangan kurikulum dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan penerapan strategi pemecahan masalah-masalah dalam penerapan konsep Teknologi Pembelajaran perlu disiapkan rencana evaluasi dan monitoring. Hasil dari evaluasi digunakan untuk memberikan tindak lanjut berupa perbaikan jika terjadi kegagalan, dan penyebarluasan jika hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. D. Kesimpulan. Agar
dapat
memanfaatkan
keunggulan
yang
dimiliki
Teknologi
Pembelajaran, perlu diterapkan secara sistematis strategi pemecahan masalah yang berkenaan dengan materi pelajaran atau kurikulum, personalia (guru, siswa, tenaga kependidikan), pengelolaan, organisasi, dan lingkungan. Serta dalam penerapannya perlu diselaraskan dengan misi, fungsi, konsep dan prinsip Teknologi Pembelajaran yang meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap proses dan sumber untuk belajar.
4
DAFTAR PUSTAKA Abdul Gafur. (2005). “Peranan Teknologi Pembelajaran Dalam Pemecahan Masalah-Masalah Strategis Pembelajaran dan Pelatihan”. Seminar dan Workshop, PPS – UNY, Yogyakarta. Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. (1994). Instructional Technology: The Definition and Domains of The Field. Washington D.C. Association for Educational Communication and Technology (AECT).
5