A. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
Ruang lingkup belajar
tidak hanya bersifat kooperarif ( Diskusi Kelompok ) Tetapi juga pada hasil produk yang dihasilkan. Siswa diajarkan belajar secara kelompok dan individu untuk menyelesaikan proyek.
Landasan teoritis
Teori Belajar Kontruktivisme Teori Belajar Koognitivisme Teori belajar Piaget dan Teori Belajar Vygosky
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
( PROJECT BASED LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI INQUIRY
STRATEGI INQUIRY strategi dimana dalam pembelajaran siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sebuah konsep pada materi pembelajaran
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbingg siswa dalam belajar
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI DISCOVERY
STRATEGI INQUIRY strategi dimana proses pembelajaran terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi dengan mengorganisasi sendiri.
Discovery dilakukan dengan:
1. Observasi
2. Klasifikasi
3. Pengukuran
4. Prediksi
5. Penentuan
STRATEGI ANALOGI
STRATEGI ANALOGI menggunakan perbandingan yang dibuat untuk menunjukkan kesamaan antara ciri-ciri pokok benda, sementara keseluruhan cirinya berbeda, misalnya pompa dengan jantung.
Contoh dalam fisika :
Analogi antara medan gravitasi dengan medan elektrostatik
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PENGUBAHAN KONSEP
3 PROSES KUNCI DALAM MEMBANGUN PENGETAHUAN:
1. Asimiliasi : siswa mengunakan konsepsi yang sudah ada untuk merespon fenomena baru
2. Akodomasi : proses konflik kognitif. Akomodasi proses perubahan konseptual karena konsepsi awal siswa dengan fenomena baru
3. Ekuilibrasi
1
Kontruktivisme : landasan berfikir (filosofi) pendekatan CTL
2
Menemukan (inquiry) : inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL
3
Bertanya (questioning) : strategi utama pembelajaran berbasis CTL
Pendekatan yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang di ajarkan guru dengan situasi dunia nyata
Mendorong siswa membuat hubungaan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya daalam kehidupan mereka sebagai anggota massyarakat
Menekankan pada strategi pembelajarannya bukan pada hasil yang dicapai pada akhir kegiatan
1. Fasilitator pengubahan konsepsi
2. Person sumber
3. Rekan peneliti
4. Penentang ide
5. Motivator peneliti
6. Perespon
7. Pengungkap pemikiran peserta didik
8. Manejer belajar
9. Pembelajar
10. Pembimbing
11. Eksperimenter dan peneliti
PERANAN GURU BERDASARKAN PERANAN KONTRUKTIVIS
TEORI BELAJAR BEHAVIORIS, KOGNITIVIS, DAN KONTRUKTIVIS
Sensorimotor (0 - 2 tahun)
Pra-operasional ( 2 – 7 tahun)
Operasional konkret ( 7 - 12 tahun)
Operasional Formal ( 12 tahun keatas)
3
Masyarakat belajar : agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain, terjadi jika ada komunikasi dua arah
4
Pemodelan (modelling) : pembelajaran yang bisa ditiru oleh peserta didik
5
Refleksi : cara berfikir dengan apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dipelajari di masa lalu
6
Penilaian yang sebenarnya : menilai kemampuan siswa dari berbagai cara, tidak hanya dari hasil ulangan tulis
STM
siswa membangun sendiri pemahamannya tentang bahan-bahan pembelajaran
STM
Bertujuan mereformasi atau meninggkatkan serta melenggkapi pengajaran ilmu pengetahuan yang konvensional
STRATEGI PEMBELAJARAN
7. Menganalisis
8. Membagi informasi
4. Merekam
5. Mengukur
6. Menyortir dan mengklasifikasi
1. Mengamati
2. Melakukan eksperimen
3. Berkolaborasi
Keterampilan yang dimiliki fisikawan dalam memecahkan masalah fisika menggunakan metode fisika atau metode ilmiah dalam pembelajaran fisika
Dapat dilatih dalam pembelajaran fisika berbasis laboratorium atau eksperimen. Misalnya : model pembelajaran inquiry training dapat meningkatkan keterampilan proses
PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES
Proses kognitif menurut Piaget
asimilasi
akomodasi
ekuilibrasi
4. TUJUAN HASIL BELAJAR YANG INGIN DICAPAI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR.
Tujuan Hasil Belajar yang ingin dicapai sebagai berikut :
Siswa lebih aktif belajar karena siswa diajarkan dengan eksperimen.
Siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang baru dalam menemukan materi atau fenomena baru.
Siswa lebih terbiasa belajar berkelompok dibandingkan belajar sendiri..
Siswa lebih terlatih menemukan sendiri pengetahuan baru.
Siswa lebih tertantang dan percaya diri dalam menemukan pengetahuan baru.
C. Sintaks model kooperatif
Fase
Tingkah Laku
Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Fase 2 : Menyajikan informasi
Fase 3 : Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif
Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Fase 5 : Evaluasi
Fase 6 : Memberikan penghargaan
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu atau kelompok
Tujuan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa yang dinilai dari hasil belajar akademik ini untuk memahami konsep-konsep sulit. Tujuan pembelajaran kooperatif lain adalah untuk menajarkan kepada siswa mengenai keterampilan sosial. Keterampilan-keterampilan yang dipelajari dalam pembeljaran kooperatif disebut keterampilan kooperatif.
B. Tujuan Hasil Belajar
Model Pembelajaran kooperatif
Landasan Teoritis pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori belajar konstruktivis yang lahir dari gagasan Vygotsky, Ia memandang belajar sebagai hakikat sosiokultural sehingga membentuk masyarakat belajar (learning community).
A. Landasan Teoritis
Model Pembelajaran kooperatif
Landasan Teoritis
Hasil Belajar Siswa
Sintaks
Lingkungan Belajar
Hasil Belajar Akademik
Teori Belajar Konstruktivis
Hakekat Sosiokultural
Vygotsky
Learning Community
CTL
Keterampilan Proses Sains
Konsep-Konsep Sulit
Keterampilan Kooperatif
Enam Fase Utama
Proses demokrasi dan peran aktif siswa
Berpusat pada siswa
Belajar dalam kelompok kecil dengan tingkat kemampuan heterogen
Menyampaikan tujuan dan motivasi
Menyajikan informasi
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Evaluasi
Memerikan penghargaan
Model Pembelajaran kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif, kegiatan belajar siswa dilakukan dengan cara berkelompok.
Model pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menjadi kesatuan dengan proses sharing antar peserta didik, sehingga mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta didik itu sendiri.
Model Pembelajaran kooperatif
Strategi pengubahan konseptual :
Suatu kondisi dimana sisswa memegang konsepsi awal dengan konsepsi baru yang keduanya saling bertentangan, sehingga siswa memutuskan untuk mengubahnya.
Contoh :
Konsepsi awal : siswa menganggap massa dan berat adalah sama
Konsepsi sebenarnya : massa dan berat berbeda.
Lingkungan belajar pembelajaran kooperatif berimplikasi pada proses demokrasi dan peran aktif siswa.
D. Lingkungan Belajar
Model Pembelajaran kooperatif
Landasan teoritik model berbasis masalah mengacu pada teori Dewey, Konstruktiv Piaget dan Vygotsky, serta belajar penemuan Bruner.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan hasil belajar Model PBM :
Keterampilan penyelidikan dan mengatasi masalah
Perilaku dan keterampilan sosial sesuai peran orang dewasa
Keterampilan untuk belajar secara mandiri
Lingkungan belajar pembelajaran berbasis masalah bersifat terbuka, melibatkan peserta didik secara aktif dan merasakan atmotfir atau suasana kebebasan intelektual (kebebasan mengemukakan pendapat).
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2. Sintaks Model pembelajaran Siklus Belajar
Fase-Fase
Aktivitas Guru/Siswa
Fase Pertama
Eksplorasi ( Penyelidikan)
Siswa Diajarkan mengenal materi baru atau fenomena baru.
Guru membantu siswa mengidentifikasi konsep yang akan dipelajari.
Guru Sebagai Fasilitator
Fase Kedua
Explanation ( Pengenalan Konsep)
Expansion ( Perluasan)
Siswa mencoba memahami konsep baru dengan berdiskusi yang berkaitan denga konsep baru.
Guru membimbing siswa pada pemahaman konsep baru yang bermakna.
Guru membantu siswa mengembangkan konsep dengan menghubungkan konsep yang diperolehnya.
Fase Ketiga
Evaluasi dan Aplikasi
Siswa memperoleh penguatan dan pengembangan struktur mental yang baru.
Guru mendukung siswa untuk menguji kemampuan dalam menerapkan konsep pada situasi yang baru
Guru sebagai pembimbing
Teori Yang Mendukung Model pembelajaran Siklus Belajar
Model pembelajaran Siklus Belajar didukudng teori belajar Koognitivisme. Yaitu teori belajar :
1. Teori belajar Piaget
2. Teori Belajar Vygosky
Model pembelajaran siklus belajar
( learning cycle)
1. RUANG LINGKUP BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE).
Ruang lingkup belajar model pembelajaran siklus belajar bersifat kooperative artinya siswa diajarkan belajar kelompok untuk memecahkan masalah. model pembelajaran siklus belajar mengharapkan siswa untuk bisa :
a. Belajar berdiskusi
b. Melakukan eksperimen
c. Belajar bekerja sama dalam kelompok
d. Belajar mengemukakan pendapat dan presentase
4. TUJUAN HASIL BELAJAR YANG INGIN DICAPAI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK.
Tujuan Hasil Belajar yang ingin dicapai sebagai berikut :
Siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang baru dalam menyelesaikan proyek.
Siswa lebih percaya diri dalam memecahkan masalah berbasis proyek.
Membuat siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dalam bentuk produk nyata.
Siswa lebih terampil dalam mengelola sumber belajar dalam menyelesaikan proyek.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berdiskusi kelompok.
Siswa lebih mandiri dalam menganalisis dan menyelesaikan proyek.
Siswa mampu menyimpulkan dan mengambil keputusan dalam kerja kelompok.
Sintaks model pembelajaran berbasis proyek :
Fase-Fase
Aktivitas Guru/Siswa
Fase Pertama
Menentukan Proyek
Siswa menentukan tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan guru.
Fase Kedua
Merancang Langkah – Langkah
Siswa merancang langkah – langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya.
Fase Ketiga
Menyusun Jadwal Pelaksanaan Proyek
Guru mendampingi peserta didik untuk melakukan penjadwalan yang telah dirancang.
Fase Keempat
Penyelesaian Proyek
Siswa melakukan pengerjaan proyek yang telah dirancang. Guru memonitoring aktivitas siswa
Fase Kelima
Penyusunan Laporan
Siswa menganalisis data proyek. Guru memfasilitasi siswa dalam menyusun laporan.
Fase Keenam
Evaluasi Proses dan Hasil Proyek
Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahap
Tingkah Laku Guru
Tahap-1
Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
Tahap-2
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru meminta siswa untuk mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap-3
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap-4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Tahap-5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Landasan Teoritis
Hasil Belajar Siswa
Sintaks
Lingkungan Belajar
Keterampilan penyelidikan
Teori Belajar Konstruktivis
Belajar penemuan
Bruner
Inquiry
CTL
Keterampilan Mandiri
Keterampilan sosial
Lima Fase Utama
Terbuka, proses demokrasi, peran aktif siswa
Inquiry, bebas mengemukakan pendapat
Orientasi siswa pada masalah
Mengorganisasikan siswa belajar
membimbing penyelidikan
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengevaluasi dan menganalisis proses pemecahan masalah
Penerapan teori belajar behavioristik dalam kegiatan pembelajaran bergantung terutama pada yaitu :
Tujuan pembelajaran
Sifat materi pembelajaran
Karakteristik peserta didik
Media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia
Menurut Behaviorisme , belajar adalah akuisisi perilaku baru melalui pengkondisisian . Ada dua jenis pengkondisian yaitu :
Pengkondisian Klasik
Pengkondisian operant
Prinsip-prinsip teori belajar behavioristik :
Penguatan dan hukuman
Penguatan utama dan skunder
Pola-pola penguatan
Pengaturan kontingensi
Pengontrolan stimulus dalam belajar
Penghapusan respon
1. TEORI BELAJAR BEHAVIORIS
Piaget
Vygotsky
Konteks sosial-budaya
Kurang ditekankan
Sangat ditekankan
Konstruktivisme
Konstruktivistik Kognitif
Konstruktivistik Sosial
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif sebagai akibat eksplorasi dan peserta didik membangun pengetahuannya
Perkembangan kognitif muncul akibat interaksi sosial
Pengaruh Budaya
Perkembangan kognitif bersifat universal
Perkembangan kognitif bervariasi
Tahapan
Menekankan pada tahapan
Tidak ada tahapan
Peranan bahasa
Kurang berperan
Sangat berperan menbentuk pikiran
Proses kunci
Asimilasi, akomodasi, ekuilibrasi
Bahasa, dialog, alat budaya, zona perkembangan
Interaksi dengan orang lain
Teman sejawat dibutuhkan sebagai agen perubahan
Orang dewasa dibuthkan sebagai agen perubahan
Proses
Proses individu menjadi proses sosial
Proses sosial menjadi proses psikologi individu
Perbandingan Teori Piaget dan Vygotsky
B. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF VYGGOTSKY
PRINSIP TEORI VYGGOTSKY
Pembelajaran Sosial
Zona Perkembangan Terdekat
Pemahaman Kognitif
Scaffolding
4 Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAET DAN VYGOTSKY
Menurut teori Piaget:
Anak berpikir ADAPTASI pengalaman
Tahapan Perkembangan Kognitif
ADAPTASI
METODOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA
KELOMPOK 1 :
FITRI HANDAYANI (NIM 8166175006)
HIDAYATI WIJAYA (NIM 8166175010)
MARYONO (NIM 8166175014)
RHODO MAURITZ EFRAIM SIAGIAN (NIM 8166175018)
SALWA DWI RATNA (NIM 8166175020)
SYARIF SA'ADILLAH LUBIS (NIM 8166175021)
ZULFA KHAIRANI (NIM 8166175023)
Ktrampilan proses terdiri atas ketrampilan:
Yang mendasari pendekatan kognitif pada teori belajar kognitivis yaitu :
Sistem memori, adalah pengelola informasi terorganisasi aktif
Pengetahuan awal sebelum pembelajaran berperan penting pada pembelajaran.
2. Teori Belajar Kognitivis
Menurut Ernest Hilgard, ada enam ciri dari belajar wawasan pada teori belajar kognitivis yaitu :
Wawasan dipengaruhi oleh kemampuan dasar
Wawasan dipengaruhi oleh pengelaman belajar yang lalu.
Wawasan tergantung kepada pengaturan situasi
Wawasan didahului oleh usaha coba-coba
Belajar dengan wawasan dapat di ulangi
Suatu wawasan dapat diaplikasikan bagi wawasan situasi lain.
B. PENDEKATAN SAINS TEKNOLOI MASYARAKAT (STM)
No
Pendekatan CTL
Pendekatan Tradisional
8
Hadiah untuk perilaku baik adalah kepuasan diri
Hadiah untuk perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
9
Pemahaman rumus dikembangkan atas dasa skemata yang sudah ada di dalam diri siwa
Rumus itu ada diluar diri siswa, yang harus diterangkan diterima, dihafalkan, dan dilatihkan
10
Pemahaman rumus itu relative berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya, sesuai dengan skemata siswa
Rumus adalah kebenaran absolut
11
Siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam proses pembelajaran yang efektif
Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah
12
Pengetahuan dikembangkan sendiri
Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian fakta, konsep, atau hukum yang berada diluar diri manusia
13
Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan
Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa
14
Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting
Pembelajaran hanya terjadi didalam kelas
Beberapa Perbandingan Pendekatan Kontekstual Dengan Pendekatan Ttradisional
No
Pendekatan CTL
Pendekatan Tradisional
1
Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Siswa adalah penerima informasi secara pasif.
2
Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi
Siswa belajar secara individual.
3
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4
Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
Perilaku dibangun atas kebiasaan
5
Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman.
Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan.
6
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan.
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman.
7
Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata
Bahasa diajarkan dengan pendekatan structural: ruus diterangkan sampai paham, kemudian diklatihkan
TOPIK YANG DI BAHAS :
Teori Perkembangan Kognitif Piaget Dan Vygotsky Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Srategi Pembelajaran Pengubahan Konsep, Analoi, Inquiry Dan Discovery Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Behavioris, Kognitivis, Dan Kontruktivis Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Model Pembelajaran Empirik Kooperatif Berbagai Tipe, Berbasis Masalah, Berbasis Proyek Dan Sikluss Belajar
Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dan Keterampilan Proses Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Komponen – komponen CTL
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
A. PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL)
3. Teori Belajar Konstruktivis
KONTRUKTIVIS MENURUT PIAGET
Berdasarkan teori perkembangan kognitif piaget dengan proses belajar adalah bahwa dilihat dari perkembangan kognitif yaitu : asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi.
Pandangan kontruktivis Vygotsky
( kontruktivisme sosial ), pengetahuan dikonstruksi secara kolaborasi antara individu, yang selanjutnya keadaan tersebut dapat disesuaikan oleh setiap induvidu.
Kontruktivis menurut Vygotsky
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/30/2016
#
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/30/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/30/2016
#
STRATEGI INQUIRY strategi dimana proses pembelajaran terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi dengan mengorganisasi sendiri.
Discovery dilakukan dengan:
1. Observasi
2. Klasifikasi
3. Pengukuran
4. Prediksi
5. Penentuan
STRATEGI DISCOVERY
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI INQUIRY strategi dimana dalam pembelajaran siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sebuah konsep pada materi pembelajaran
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbingg siswa dalam belajar
STRATEGI INQUIRY
STRATEGI PEMBELAJARAN
tidak hanya bersifat kooperarif ( Diskusi Kelompok ) Tetapi juga pada hasil produk yang dihasilkan. Siswa diajarkan belajar secara kelompok dan individu untuk menyelesaikan proyek.
Ruang lingkup belajar
Teori Belajar Kontruktivisme Teori Belajar Koognitivisme Teori belajar Piaget dan Teori Belajar Vygosky
Landasan teoritis
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
( PROJECT BASED LEARNING)
STRATEGI ANALOGI menggunakan perbandingan yang dibuat untuk menunjukkan kesamaan antara ciri-ciri pokok benda, sementara keseluruhan cirinya berbeda, misalnya pompa dengan jantung.
Contoh dalam fisika :
Analogi antara medan gravitasi dengan medan elektrostatik
STRATEGI ANALOGI
PERANAN GURU BERDASARKAN PERANAN KONTRUKTIVIS
1. Fasilitator pengubahan konsepsi
2. Person sumber
3. Rekan peneliti
4. Penentang ide
5. Motivator peneliti
6. Perespon
7. Pengungkap pemikiran peserta didik
8. Manejer belajar
9. Pembelajar
10. Pembimbing
11. Eksperimenter dan peneliti
TOPIK YANG DI BAHAS :
Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dan Keterampilan Proses Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Teori Perkembangan Kognitif Piaget Dan Vygotsky Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Srategi Pembelajaran Pengubahan Konsep, Analoi, Inquiry Dan Discovery Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Teori Belajar Behavioris, Kognitivis, Dan Kontruktivis Yang Berkaitan Dengan Pembelajaran Fisika
Model Pembelajaran Empirik Kooperatif Berbagai Tipe, Berbasis Masalah, Berbasis Proyek Dan Sikluss Belajar
1
Kontruktivisme : landasan berfikir (filosofi) pendekatan CTL
2
Menemukan (inquiry) : inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL
3
Bertanya (questioning) : strategi utama pembelajaran berbasis CTL
Pendekatan yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang di ajarkan guru dengan situasi dunia nyata
Mendorong siswa membuat hubungaan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya daalam kehidupan mereka sebagai anggota massyarakat
Menekankan pada strategi pembelajarannya bukan pada hasil yang dicapai pada akhir kegiatan
Proses kognitif menurut Piaget
asimilasi
akomodasi
ekuilibrasi
A. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
TEORI BELAJAR BEHAVIORIS, KOGNITIVIS, DAN KONTRUKTIVIS
Sensorimotor (0 - 2 tahun)
Pra-operasional ( 2 – 7 tahun)
Operasional konkret ( 7 - 12 tahun)
Operasional Formal ( 12 tahun keatas)
3
Masyarakat belajar : agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain, terjadi jika ada komunikasi dua arah
4
Pemodelan (modelling) : pembelajaran yang bisa ditiru oleh peserta didik
5
Refleksi : cara berfikir dengan apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dipelajari di masa lalu
7. Menganalisis
8. Membagi informasi
4. Merekam
5. Mengukur
6. Menyortir dan mengklasifikasi
1. Mengamati
2. Melakukan eksperimen
3. Berkolaborasi
STRATEGI PEMBELAJARAN
3 PROSES KUNCI DALAM MEMBANGUN PENGETAHUAN:
1. Asimiliasi : siswa mengunakan konsepsi yang sudah ada untuk merespon fenomena baru
2. Akodomasi : proses konflik kognitif. Akomodasi proses perubahan konseptual karena konsepsi awal siswa dengan fenomena baru
3. Ekuilibrasi
STRATEGI PENGUBAHAN KONSEP
STRATEGI PEMBELAJARAN
Keterampilan yang dimiliki fisikawan dalam memecahkan masalah fisika menggunakan metode fisika atau metode ilmiah dalam pembelajaran fisika
Dapat dilatih dalam pembelajaran fisika berbasis laboratorium atau eksperimen. Misalnya : model pembelajaran inquiry training dapat meningkatkan keterampilan proses
6
Penilaian yang sebenarnya : menilai kemampuan siswa dari berbagai cara, tidak hanya dari hasil ulangan tulis
siswa membangun sendiri pemahamannya tentang bahan-bahan pembelajaran
STM
Bertujuan mereformasi atau meninggkatkan serta melenggkapi pengajaran ilmu pengetahuan yang konvensional
STM
PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES