Etiologi dan Faktor resiko
Penatalaksanaan
Pemeriksaan dan diagnosis
Manifestasi Klinis
ARDS
Definisi & Epidemiologi
Patofisiologi
Klasifikasi
Pem. Fisik
Anamnesis
Pemeriksaan penungjang
Kenaikan tekanan sirkulasi pulmonal
Peningkatan permiabilitas mikrovaskuler paru
Menyebabkan sembab cairan yang mengandung protein tinggi dan kolapsnya rongga alveoler, yang dijumpai pada ARDS
Akan menimbulkan gangguan pertukaran gas dan mekanik paru (perdarahan pulmoner)
Displasia Bronkopulmoner
Cedera pada paru-paru akibat terapi oksigen konsentrasi tinggi dan pemakaian ventilator. Biasanya pada pemakaian lebih dari 1 minggu
Ketidakseimbangan Asam Basa
Asidosis respiratori yg mrpkn akibat tidak adekuratnya ekskresi CO2 krn tidak adekuratnya ventilasi, sehingga mengakibatkan kenaikan kadar co2 plasma. Salah satu akibat dari ards
Tekanan positif pada ventilator diteruskan ke dalam pleura melalui fistula
Menyebabkan tekanan di dalam pleura menjadi positif
Terjadi tension pneumothorax.
Terkadang dapat terjadi emfisema subkutan yang mengikuti pneumotoraks.
Terdapatnya fistula pada ARDS merupakan komplikasi yang serius
Pertama dimulai dari infeksi (ARDS>biasa bakteri)
Kedua adanya sepsis (adanya bakteri di dalam aliran darah)
Ketiga pasien pada ARDS berat umumnya meninggal karena gagal organ multiple bkn karena ARDS saja tp sdh menjadi sepsis dan akhirnya > GOM
Keempat ards sbgai awal terjadinya GOM, dimana hanya terdapat perbedaan sekuensi waktu saja.
Kebocoran Udara (Pneumothoraks)
Perdarahan Pulmoner
Infeksi Nasokomial
Multi Organ Failure
Ketidak Seimbangan Asam Basa
Displasia Bronkopulmoner
Faktor resiko
Akibat sistemik
Akibat paru sendiri
Etiologi kerusakan
Injury langsung
Tidak langsung
Manifestasi Klinis
Kriteria yang Harus Dipenuhi :
Kerusakan primer pada paru
Kerusakan terjadi selama 24-48 jam pertama
Kelainan paru bersifat ekstensif, progresif & bilateral
Terjadi kegagalan pertukaran udara secara akut sebabkan hipoksemia
Klasifikasi ARDS
2
2. klasifikasi ards
Epidemiologi ARDS [3]
ARDS pertama kali digambarkan sebagai sindrom klinis pada tahun 1967. Diperkirakan ada 150.000 orang yang menderita ARDS tiap tahunnya dan tingkat mortilitasnya 50 %. Sepsis sistemik merupakan penyebab ARDS terbesar sekitar 50%, trauma 15 %, cardiopulmonary baypass 15 %, viral pneumoni 10 % dan injeksi obat 5 %.
Epidemiologi ARDS [2]
1
1. Definisi dan Epidemiologi ards
Definisi ARDS [1]
Gagal nafas akut /ARDS adalah ketidakmampuan sistem pernafasan untuk mempertahankan oksigenasi darah normal (PaO2), eliminasi karbon dioksida (PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkanoleh masalah ventilasi difusi atau perfusi (Susan Martin T, 1997)
Gagal nafas akut/ARDS adalah kegagalan sistem pernafasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jumlah yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan (RS Jantung "Harapan Kita", 2001)
Definisi ARDS [2]
Gagal nafas akut/ARDS terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsi oksigen dan pembentukan karbon dioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia) dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45 mmHg (hiperkapnia). (Brunner & Sudarth, 2001)
Acute respiratory distress syndrome (ARDS) is the sudden failure of the respiratory (breathing) system. A person with ARDS has rapid breathing, difficulty getting enough air into the lungs and low blood oxygen levels.(American Lung Assosication, 2013)
ARDS merupakan sindrom yang ditandai oleh peningkatan permeabilitas membran alveolar-kapiler terhadap air, larutan, dan protein plasma, disertai kerusakan alveolar difus, dan akumulasi cairan yang mengandung protein dalam parenkim paru. (ilmu penyakit dalam, jilid 3)
Kesimpulan Definisi ARDS
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ARDS ( Gagal nafas Akut ) merupakan ketidakmampuan atau kegagalan sitem pernapasan oksigen dalam darah sehingga pertukaran oksigen terhadap karbondioksida dalam paru - paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam sel-sel tubuh. sehingga tegangan oksigen berkurang dan akan peningkatan karbondioksida akan menjadi lebih besar.
Epidemiologi ARDS [1]
HIDDEN SLIDE : KLASIFIKASI FASE
(perubahan yg dialami paru; klinis, radiologis, patologi)
1. FASE EKSUDAT
-Begitu terjadi ARDS : permeabilitas membrane basalis dr alveoli & sebabkan alveoli penuh dgn cairan yg mengandung protein kadar tinggi
-Beberapa jam kemudian : makrofag di paru akn keluarkan sitokinase yg menyebabkan berkumpulnya leukosit dari sirkulasi masuk ke sakus alveolaris dlm wkt 24-48jam pertama dan diikuti o/ neutrophil yg berperan dlm terjadinya kerusakan paru krn mengeluarkan protease & bebaskan zat oksigen reaktif
-Mikroemboli dpt terjadi di seluruh lapang paru, sebabkan ggn pertukaran gas, ada gambaran infiltrate yg luas & berikan kesan paru adl benda padat. 5363810
24 jan sab 9 19jan
350rb
feb 1jt500rb 20x pertemuan.
2. FASE PROLIFERASI
3-4 hari kemudian : sel epitel tipeII a/ alami multiplikasi & diikuti dgn proliferasi fibroblast shg terjadi pembentukan jar.ikat. Pd ruangan alveoli jg terjadi pembentukan jar.ikat akibatkan difusi gas alami ggn.
PD & sakus alveolaris a/ diganti dgn fibroblast shg sebabkan paru jd keras spt batu karang (stiff lung)
3. FASE PENYEMBUHAN
Bila keadaan faal paru bias kembali normal (6-12minggu)
-scr radiologi : ditemukan infiltrate reticular yg luas yg menendakan bhw jar.fibrosis telah diganti dengan jar retikulasi.
Setelah bbrp bulan sisa gejala msh bs dilihat dlm bentuk garis2 yg kusut & 75% akn alami pe dr faal paru restriktif
HIDDEN SLIDE : KLASIFIKASI FASE
3
3. etiologi ards
6
5. Manifestasi klinis ards
video
Patogenesis ards
Cedera endotel
Cedera epitel
inflamasi
Etiologi faktor resiko
Akibat sistemik
Protamin
Luka Berat
Sepsis
Pankreatitis
Shock
Transfusi Berulang
Luka bakar
Pemakaian obat2an/OD
Opiat
Aspirin
Kemoterapi
Akibat paru sendiri
Aspirasi asam Lambung
Emboli karena Pembekuan darah
TBC miliar
Pneumonia Berat
4,5
4. Patofisiologi ards
Mind Map
Kelompok 10A
Dhaneswara Pradipta S. 1361050058
Mawar Suci 1361050067
Anastasia Basaria 1361050073
Jack Benjamin Nalle 1361050120
Iglesia Rawati 1361050160
Risky Wulandari 1361050181
Benedick Johanes Alvian 1361050223
Daniels 1361050243
Yeni Rosa Sitohang 1361050247
Cindy Fransisca Ticoalu 1361050284
Kebocoran udara (pneumothoraks)
Keadaan ini paling sering terjadi pada pasien yang dipasang respirator oleh karena ARDS, dimana digunakan tekanan yang tinggi.
Multi Organ Failure
Infeksi nasokomial
Bagi pasien yang terpasang ventilator degan ARDS akan sangat rentan terkena infeksi nasokomial (infeksi yang diperoleh dari rumah sakit. infeksi ini merupakan infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di rs tersebut).
Komplikasi ards
Perdarahan pulmoner
Prognosis ards
Mortalitas pasien masih sangat tinggi (>50%)
Pasien yang masih hidup kemungkinan mengalami fibrosis paru dan gangguan difusi oksigen
Beberapa pasien dapat sembuh sempurna
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ipd Jilid 3
"Berdasarkan pemeriksaan fisik dan keluhan yang dialami, pasien mengalami ARDS dengan salah satu pencetusnya adalah infeksi bakteri"
Pembuktian Hipotesis
Hipotesis kami terbukti kebenarannya atas apa yang telah kami diskusikan dan pelajari bersama. Bahwa gejala sulit bernapas, batuk dengan yellow sputum, demam, sianosis, takipneu merupakan gejala tepat pasien terkena ARDS.
Terimakasih
Referensi
Gajic O, Dabbagh O, Park PK, et al. Early identification of patients at risk of acute lung injury: evaluation of lung injury prediction score in a multicenter cohort study. Am J Respir Crit Care Med. Feb 15 2011;183(4):462-70.
Kemala, Rita Wahidi. 1996. Nursing Care in Emergency. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan UI
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.
Nelson. 1992. Ilmu Kesehatan Anak Bagian 2. Jakarta: EGC
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Rampengan, H.T, dkk. 1993. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Jakarta : EGC
Staf Pengajar ll Buku Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1958. Buku Kuliah Ilmu Kesehalan Anak. Jakarta : Info Medika.
Sulianti Suroso. 2004. Pengaruh Imunisasi pada anak.www.infeksi.com.7 juni 2008
Suradi, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi I. Jakarta : CV. Agung Seto. Keperawatan
Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Mitchell RN (2007). Robbins Basic Pathology (ed. 8th). Saunders Elsevier.
Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (ed. 6). EGC
Warrel, D. A., Cox, Timothy M., Firth, John D. 2005. Oxford Textbook of Medicine. Oxford: Oxford University Press
Anonim, 1998, Buku Saku Kedokteran Dorland edisi 25, Penerbit ECG, Jakarta
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta
Harrison's principles of internal medicine vol 1
IPD Jilid 3
Referensi
Adult Respirator Distress Syndrome (ARDS ) merupakan keadaaan gagal napas mendadak yang timbul pada kilen dewasa tanpa kelainan paru yang mendasari sebelumnya. Sulit untuk membuat definisi secara tepat, karena patogenesisnya belum jelas dan terdapat banyak factor predisposisi seperti syok karena perdarahan, spesies, rudakpaksa / trauma pada paru atau bagian tubuh lainnya.
Kesimpulan
10
8. Komplikasi dan prognosis ards
Terapi anti inflamasi
Kortikosteroid : diberikan pada pasien hipoksemia berat yang persisten
Optimalisasi hemodinamik
Penurunan tekanan arteri pulmonal mampu mengurangi derajat kebocoran kapiler pulmonal
Dapat dicapai dengan menghindari pemberian cairan eksesif, penggunaan diuretk, dan obat-obat sebagai vasodilator pada arteri pulmonal
Penatalaksanaan Medis
a.Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab
b.Memastikan ventilasi yang adekuat
c.Memberikan dukungan sirkulasi
d.Memastikan volume cairan yang adequate
e.Memberikan dukungan nutrisi
8,9
7. penatalaksanaan ards
Clinical Manifestasions
Clinical Manifestasions
Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan:
Definisi & Epidemiologi ARDS (1)
Klasifikasi ARDS (1)
Etiologi ARDS(1)
Patofisiologi ARDS (2)
Manifestasi Klinik ARDS(1)
Diagnosis ARDS(1)
Penatalakanaan ARDS(2)
Komplikasi dan Prognosis ARDS(1)
Terapi untuk pasien ARSD
a. Intubasi
b. Pemasangan Ventilator mekanik
c. Sedasi
d. Pengobatan tergantung klien dan proses penyakitnya
e. Pasang jalan nafas yang adekuat
f. Pemantauan oksigenasi arteri
g. Cairan
Prinsip Dasar
Pemberian oksigen, PEEP, ventilasi tekanan positif
Walaupun ARDS sering dijadikan kegagalan napas primer, kegagala multiorgan non paru dan infeksi adalah salah satu penyebab ARDS
Pengaturan ventilasi mekanik yang hati-hati terutama volume tidal terbukti berakibat komplikasi yang lebih jarang dan memperbaiki survival
Prognosisnya buruk apabila penyebab dasarnya tak diatasi atau tidak ditangani dengan baik
Terapi pengganti surfaktan
Mengurangi tegangan permukaan yang menjaga stabilitas alveolus mengurangi kerja napas dan cairan paru
Penatalaksanaan ARDS
Mengatasi hipoksemia
Mengobati penyebab dasar
Tindakan suportif untuk mencegah komplikasi
Prostasiklin Inhalasi
Memperbaikin oksigenisasi
Peningkatan pelepasan surfaktan dari sel tipe II yang teregang menghindari potensi komplikasi iNO dan toksisitas minimal
Pengobatan ARDS
Nitrit oksid inhalasi
Prostasiklin inhalasi
Terapi pengganti surfaktan
Optimalisasi hemodinamik
Terapi anti inflamasi
Nitrit Oxide Inhalasi
Relaksasi otot polos yang diturunka dari endotel
Neurotransmisi
Pertahanan host
Agregasi trombosit
Adhesi leukosit
bronkodilatasi
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/7/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/7/2015
#
1/7/2015
#
a. Intubasi untuk pemasangan ETT
b. Pemasangan Ventilator mekanik (Positive end expiratory pressure) untuk mempertahankan keadekuatan level O2 darah. Dan dukungan nutrisi.
c. Sedasi untuk mengurangi kecemasan dan kelelahan akibat pemasangan ventilator
d. Pengobatan tergantung klien dan proses penyakitnya :
1. Inotropik agent (Dopamine) untuk meningkatkan curah jantung & tekanan darah.
2. Antibiotik untuk mengatasi infeksi
3. Kortikosteroid dosis besar (kontroversial) untuk mengurangi respon inflamasi dan mempertahankan stabilitas membran paru
e. Pasang jalan nafas yang adekuat ( Pencegahan infeksi)
h. Pemantauan oksigenasi arteri (Perawatan kondisi dasar)
i. Cairan
Membedakan antara resusitasi cairan awal, seperti yang digunakan untuk tujuan awal diarahkan terapi syok septik, dan pemeliharaan terapi cairan adalah penting. Resusitasi agresif awal untuk shock peredaran darah terkait dan cedera organ terkait yang terpencil merupakan aspek sentral dari manajemen awal.
Namun, uji kecil beberapa telah menunjukkan hasil yang lebih baik untuk ARDS pada pasien yang diobati dengan diuretik atau dialisis untuk mempromosikan keseimbangan cairan negatif dalam beberapa hari pertama.
Dengan demikian, perbedaan antara ARDS utama karena cedera aspirasi, pneumonia, atau inhalasi, yang biasanya dapat diobati dengan restriksi cairan, dari ARDS sekunder akibat infeksi atau peradangan terpencil yang membutuhkan cairan awal dan terapi obat yang potensial vasoaktif merupakan pusat dalam mengarahkan perawatan awal untuk menstabilkan pasien.
39
Definisi & Epidemiologi (1) beni_7
Klasifikasi (1) yeni_9
Etiologi (1) tasia_3
Patofisiologi + (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan (1) dhanes_1
Penatalakanaan + (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis (1) mawar_2
48
Infeksi nasokomial : bagi pasien yg terpasang ventilator dgn ards sangat rentan terkena infeksi nasokomial (infeksi yang diperoleh dari rumah sakit. infeksi ini merupakan infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di rs tersebut)
Multi Organ Failure : gagal organ multiple merupakan fase terakhir dari ARDS yang sering berakhir dengan kematian. Org yg mengalami gagal organ multiple pertama dimulai dari infeksi (ARDS>biasa bakteri), kedua adanya sepsis (adanya bakteri di dalam aliran darah), ketiga pasien pada ards berat umumnya meninggal karena gagal organ multiple bkn karena ards saja tp sdh menjadi sepsis dan akhirnya > GOM, keempat ards sbgai awal terjadinya GOM, dimana hanya terdapat perbedaan sekuensi waktu saja.
Ketidak seimbangan asam basa> Asidosis respiratori yg mrpkn akibat tidak adekuratnya ekskresi CO2 krn tidak adekuratnya ventilasi, sehingga mengakibatkan kenaikan kadar co2 plasma. Salah satu akibat dari ards
49
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
1/7/2015
#
23
Definisi & Epidemiologi (1) beni_7
Klasifikasi (1) yeni_9
Etiologi (1) tasia_3
Patofisiologi + (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan (1) dhanes_1
Penatalakanaan + (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis (1) mawar_2
12
Dukungan nutrisi yang adequat sangat penting dalam mengobati ARDS. Pasien dengan ARDS membutuhkan 35 – 45 kkal/kg sehari untuk memenugi kebutuhan normal. Pemberian makan enteral adalah pertimbangan pertama, namun nutrisi parenteral total dapat saja diperlukan
38
Definisi & Epidemiologi (1) beni_7
Klasifikasi (1) yeni_9
Etiologi (1) tasia_3
Patofisiologi + (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan (1) dhanes_1
Penatalakanaan + (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis (1) mawar_2
37
Definisi & Epidemiologi (1) beni_7
Klasifikasi (1) yeni_9
Etiologi (1) tasia_3
Patofisiologi (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan (1) dhanes_1
Penatalakanaan (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis (1) mawar_2
20
Definisi & Epidemiologi (1) beni_7
Klasifikasi (1) yeni_9
Etiologi (1) tasia_3
Patofisiologi (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan (1) dhanes_1
Penatalakanaan (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis (1) mawar_2
24
Click to edit Master title style
1/7/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/7/2015
#
Definisi & Epidemiologi (1) beni_7
Klasifikasi (1) yeni_9
Etiologi (1) tasia_3
Patofisiologi (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan (1) dhanes_1
Penatalakanaan (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis (1) mawar_2
32
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
1/7/2015
#
Definisi & Epidemiologi (1) beni_7
Klasifikasi (1) yeni_9
Etiologi (1) tasia_3
Patofisiologi + (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan (1) dhanes_1
Penatalakanaan + (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis (1) mawar_2
5
gagal organ multiple merupakan fase terakhir dari ARDS yang sering berakhir dengan kematian. Org yg mengalami gagal organ multiple akan mengalami:
51
Definisi & Epidemiologi Difteri (1) beni_7
Klasifikasi Difteri (1) yeni_9
Etiologi Difteri (1) tasia_3
Patofisiologi Difteri + Demam (2) risky_6 dan jack_4
Manifestasi Klinik Difteri (1) igles_5
Diagnosis Pemeriksaan Difteri (1) dhanes_1
Penatalakanaan Difteri + Imunisasi (2) daniels_8 dan cindy_10
Komplikasi dan Prognosis Difteri (1) mawar_2
3
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/7/2015
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
1/7/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/7/2015
#
2
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/7/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
1/7/2015
#
>Mortalitas pasien msh sgt tinggi meskipun sudah banyak penelitian mekanisme infamasi pada ARDS dan kontrol hemodinamik
>bbrp pasien dpt sembuh sempurna walau sudah melewati masa kritis dengan trauma paru yg berat yg membutuhkan perawatan lama
55
07/01/2015
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Infeksi Nasokomial
Multi Organ Failure
Kebocoran Udara (Pneumothoraks)
Ketidak Seimbangan Asam Basa
Displasia Bronkopulmoner
Perdarahan Pulmoner