Ialah proses radang akut pada saluran napas bawah. Tidak Tidak dijump dijumpai ai kelain kelainan an radiol radiologi ogik. k. Penye Penyebab bab tersering ialah virus. Bila berlangsung lebih dari 57 har hari dan dan peru perub bahan ahan warna arna sput sputu um perlu erlu dipikirkan ineksi bakteri 2.
Kiteia Diagnosis
!emam emam"" batu batukk-b batuk atuk #dar #darii ker kering ing samp sampai ai berdahak$" kadang-kadang sesak napas dan disertai nyeri dada.
3.
Diagnosis Di!eensia"
- Ineksi Ineksi akut saluran saluran napas napas bagian bagian atas atas - Pneu Pneumo moni niaa - TB Pa Paru
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
- %oto toraks toraks P& P& dan dan lateral lateral - 'aborator 'aboratorium ium rutin darah ( ) *itung leukosit meninggi ) Pada hitung jenis" mungkin terdapat dominasi sel leukosit P+,
5.
Kons#"tasi
!okter pesialis Paru
6.
Pea%atan R&
-
7.
'ea(i
- Terapi medikament medikamentosa osa ( &ntibiotika bila ada tanda-tanda ineksi #leuosis tosis" demam" dahak purulen$. - Terapi non non medikamento medikamentosa sa ( istirahat istirahat
8.
Peny#"it
- Kompl Komplika ikasi si ( Pneumon Pneumonia ia - Karena Karena penyak penyakit it ( - abses" abses" empiema empiema - septikemia
9.
)n!om *on*ent + tet#"is ,
Tidak perlu
10.
-ama Pea%atan
/ minggu
11.
asa (em#"ian
/ minggu
12.
#t(#t
) embuh total ) Komplikasi
13.
PA
-
14.
A#to(si/Risa"a Ra(at
-
/
Panduan Praktik Klinis 1.
Nama Penyakit /Diagnosis
'URKU-&)&) PARU N. )D 011.9
Ialah penyakit ineksi di paru yang bersiat kronik dan menular" menular" disebabka disebabkan n oleh +yobate +yobaterium rium tuberulosis. 2.
Kiteia Diagnosis
Kategori I
K"asi!ikasi ' Pa# Kasus baru dengan sputum yang positip dan klinis penderita dengan keadaan yang berat seperti meningitis" tuberulosis militer" perikarditis" peritonitis" pleuritis masi atau bilateral" spondilitis dengan gangguan neurologik" penderita dengan sputum negati tetapi dengan kelainan paru luas" tuberulosis usus" saluran kemih dbs.
Kategori II
&dalah kasus relaps atau gagal dengan sputum yang tetap positi
Kategori III
&dalah kasus demam dengan sputum yang negati dengan kelainan paru yang tidak luas" kasus tuberkulosis ekstra pulmoner selain dari yang disebut dalam kategori I
Kategori I0
&dalah kasus tuberkulosis kronik
1ejala 1ejala klini kliniss yang yang diang dianggap gap #2$ adalah adalah batuk batuk dari dari ringan ringan #tanpa #tanpa dahak$ dahak$ sampai sampai berat3batuk darah" gejala seperti lu yang hilang timbul dan semakin sering dan demam terutama senja hari %oto toraks dianggap dianggap #2$ bila menggambarkan menggambarkan orakan yang bersiat bersiat iniltrat iniltratre re di punak paru atau punak lobus lobus bawah paru dengan dengan atau tanpa kavitas" dan dapat dapat disertai orakan lainnya seperti kapur dan garis ibrotik.
3.
Diagnosis Di!eensia"
- Bron Bronh hop opne neum umon onia ia - Bron Bronki kiek ekta tasi siss - Kegan eganas asan an Par Paru u
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
- %oto %oto toraks toraks P& P& dan dan lateral lateral #teru #terutama tama bila bila lesi lesi terletak dilapangan tengah$. - BT& BT& spu sputum tum lang langsun sung g dan biak biakan an - 'abora 'aborator torium ium darah darah rutin rutin ( *itung jenis" biasanya dominasi limosit '4! 6 mm.3jam P89 TB Ig1 &nti TB
5.
Kons#"tasi
!okter pesialis Paru
6.
Pea%atan R&
Pada Pada prinsi prinsipny pnyaa pasien pasien TB Paru Paru dapat dapat beroba berobatt jalan" keuali bila ada ada penyulit
:
Panduan Praktik Klinis
14 .
'ea(i
- Terapi non medikamentosa ( Perbaikan gi;i" pendidikan kesehatan - Terapi medikamentosa (
Pengobatan Tuberkulosis Paru
Kategori I
II
III
I0
Pasien TB ) Kasus baru TB Paru BT& 2 ) Kasus baru TB paru TB < dengan Kerusakan parenhyma yg luas ) Kasusu baru dengan kerusakan yang Berat pada TB ekstra pulmoner ) TB Paru BT& dengan riwayat Pengobatan sebelumnya ) Kambuh ) Kegagalan pengobatan ) Pengobatan tidak selesai ) Kasus baru TB Paru dengan BT&!iluar kategori I ) Kasus baru yang berat dengan TB 4kstra pulmoner ) Kasus kronis putum BT& tetap positi setelah Pengobatan ulang
Ialah ineksi akut pada parenkim paru yang dapat disebabkan oleh bakteri" virus maupun parasit. 2.
Kiteia Diagnosis
!emam" batuk-batuk #dari batuk kering sampai berdahak$. esak naas yang semakin memberat dan kadang-kadang disertai nyeri dada.
3.
Diagnosis Di!eensia"
- TB Paru - +ikosis paru - Tumor Paru
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
- %oto Toraks P& 2 'ateral - 'aboratorium darah rutin ( ) *itung leukosit ) Pada hitung jenis" terdapat dominasi sel leukosit P+, - Bronkoskopi #&spirasi transbronkial$ - &spirasi transtorakal" terutama untuk pemeriksaan bakteriologi - Photo ThoraC
5.
Kons#"tasi
!okter pesialis Paru
6.
Pea%atan R&
9awat inap" terutama pada penderita yang seara nyata membutuhkan G : atau mengalami komplikasi" terlihat dari rekwensi naas lebih dari : C3m dan dangkal" demam tinggi #lebih dari 6H derajat 8$" dehidrasi" septiemia.
7.
'ea(i
Terapi medikamentosa ( &nti biotika sesuai hasil bakteriologi Terapi non medikamentosa ( ) Istirahat" G : hidrasi #terapi airan$ ) Pengisapan lendir" bila perlu dengan bronkoskopi
8.
'em(at Pe"ayanan
9. Klas ! 9. 83B dengan pesialis Paru khususnya pada kasus yang mengalami komplikasi atau tandatanda ke arah gagal napas.
9.
Peny#"it
Komplikasi
?
Panduan Praktik Klinis
Karena penyakit ( - &bses Paru" 4mpisema - eptikemia - 1agal ,aas Karena tindakan ( - Perdarahan - 4mpiema - eptikemia 10 .
'enaga &tana
-ama Pea%atan
/-: minggu
asa Pem#"ian
/ minggu
#t(#t
-
PA
-
A#to(si /Risa"a Ra(at
-
11.
12 . 13 . 14 .
Perlu" karena kemungkinan diperlukan tindakan diagnostik Invasi atau pemasangan ventilator mekanik
)n!om on*ent + tet#"is ,
-
!okter Fmum !okter pesialis Paru" khususnya pada pasien dengan penyulit atau terdapat tanda ke arah gagal napas
15 . 16 .
7
Panduan Praktik Klinis
1.
Nama Penyakit/ Diagnosis
A&A RNK)A- No. )D 493.9
Ialah penyakit saluran napas dengan karakterisktik berupa peningkatan reaktivitas trakea dan bronkus penyempitan umum saluran napas" yang dapat hilang oleh pengaruh obat-obatan maupun seara spontan. 9iwayat batuk-batuk disertai sesak naas berulang akibat aktor penetus disertai mengi #whee;ing$ dapat ditemukan penggunaan otot bantu napas" dapat hilang3sembuh dengan atau tanpa penyebab
2.
Kiteia Diagnosis
3.
Diagnosis Di!eensia"
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
) 'aboratorium ( darah" kadar eosinoil ) %oto thoraks ) pirometri dan pengukuran arus punak ekspirasi ) Fji bronkodilator ) Pemeriksaan kadar Ig4 ) Fji provokasi bronkus
5.
Kons#"tasi
!okter pesialis Paru
6.
Pea%atan R&
) 9awat jalan ) 9awat inap segera" bila serangan asma berat atau asmatikus.
7.
'ea(i
Terapi non medikamentosa ( ) Gksigen ) %isioterapi ) Pendidikan Kesehatan Terapi medikamentosa /. Bronkodilator ) &drenalin ) Beta : agonis ) 1olongan antin # &minoilin$ ) &ntikolinergik ) ,ebuli;er :. Kortikosteroid sistemik pada serangan kortikosteroid inhalasi pada asma kronik 6. odium kromoglikat
- PPGK - Pneumotoraks - &sma Kardiale
H
Panduan Praktik Klinis >. &ntibiotika" mukolitik" ekspektoran atas indikasi 8atatan ( B: &gonis dan kortikosteroid inhalasi merupakan pilihan utama Gbat oral digunakan bila obat inhalasi tidak dapat diberikan 9. Klas ! atau Puskesmas dengan asilitas perawatan
Ialah penyakit paru yang ditandai oleh dilatasi yang disertai destruksi dinding bronkus yang kronik dan menetap. Keadaan ini dapat terjadi akibat kelainan ongenital" ineksi menahun dan berulang" aktor mekanik" gangguan oleh karena kelainan yang mendahului abang-abang terakhir di a. bronkialis maupun gangguan sara perier otot-otot bronkus. - Kelainan anatomis berupa pelebaran bronkus yang terlihat pada bronkograi atau oto toraks biasa. - 1ejala klinis dapat tidak ditemukan atau berupa batuk produkti atau batuk darah. Pada keadaan lanjut dapat disertai sesak napas.
2.
Kiteia Diagnosis
3.
Diagnosis Di!eensia"
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
5.
Kons#"tasi
6.
Pea%atan R&
9awat inap" pada bronkiektasis terineksi berulang dan bila batuk darah
7.
'ea(i
Terapi non medikamentosa ( ) Gksigen ) %isioterapi
Terapi medikamentosa ) &ntibiotik bila da ineksi ) Bronkodilator" bila ada gejala obstruksi ) +ukolitik dan ekspektoran atas indikasi Pembedahan ( 'obektomi atau pneumonektomi bila kelainan unilateral dan keluhan ineksi berulang" atau batuk darah #berulang$ 8.
'em(at Pe"ayanan
9. Klas ! atau Puskesmas
/
Panduan Praktik Klinis
9.
Peny#"it
Komplikasi ) epsis ) *emoptisis ) 1agal napas
10.
)n!om on*ent + tet#"is,
Perlu
11.
'enaga &tana
!okter Fmum
12.
-ama Pea%atan
/-: minggu
13.
asa Pem#"ian
/ minggu
14.
#t(#t
) embuh total ) embuh" gejala berkurang ) +eninggal
15.
PA
Pelebaran bronkus disertai destruksi dinding bronkus dan tanda ineksi pada bronkus maupun parenkim paru.
16.
A#to(si /Risa"a Ra(at
Bila mungkin
//
Panduan Praktik Klinis
1.
Nama Penyakit/ Diagnosis
PNAK)' PARU &'RUK') KRN)K/ PPK No. )D 496
Ialah kelompok penyakit paru kronik yang tidak diketahui etiloginya" yang mengakibatkan obstruksi jalan napas yang ireversibel dan ditandai oleh dengan peningkatan tahanan aliran udara di jalan napas penyakit paru kronik yang termasuk PPGK ialah empisema" bronhitis kronik dan penyakit jalan napas. - Bronkitis kronik ( batuk-batuk produkti 6 bulan dalam setahun" minimal : tahun berturut turut. +ungkin tidak disertai kelainan pemeriksaan jasmani atau ditemukan ronki basah di kedua paru. - 4mpisema ( sesak napas menetap dan progresi Pada pemeriksaan isik dada embung" hiper sonor" suara napas melemah" mungkin terdengar mengi.
2.
Kiteia Diagnosis
3.
Diagnosis Di!eensia"
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
5.
Kons#"tasi
6.
Pea%atan R&
9awat inap" pada eksaserbasi akut
7.
'ea(i
Terapi non medikamentosa ( ) Gksigen ) %isioterapi ) Pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarganya. Terapi medikamentosa /. Bronkodilator ) &minoilin atau teoilin ) Beta : agonis ) &nti kolinergik :. Kortikosteroid pada eksaserbasi akut atas
Panduan Praktik Klinis indikasi 6. +ukolitik dan ekspektoran >. &nti biotik bila ada ineksi ) Bronkodilator" bila ada gejala obstruksi ) +ukolitik dan ekspektoran atas indikasi 8.
'em(at Pe"ayanan
9. Klas !
9.
Peny#"it
Komplikasi ) Intoksikasi oksigen ) Kor pulmonale ) 1agal napas
10.
)n!om on*ent + tet#"is,
Perlu
11.
'enaga &tana
!okter Fmum
12.
-ama Pea%atan
:-> minggu
13.
asa Pem#"ian
: minggu
14.
#t(#t
) embuh total partial" akti bekerja ) +eninggal
15.
PA
-
16.
A#to(si /Risa"a Ra(at
-
/6
Panduan Praktik Klinis
1.
Nama Penyakit/ Diagnosis
PNU'RAK& No. )D 512
Ialah adanya udara bebas di dalam rongga pleura antara dinding dada dan paru" yang disebabkan oleh trauma dada" maupun penyakit paru dapat terjadi seara spontan. Kadang-kadang terjadi pada wanita akibat endometrioasis. - Pneumotoraks spontan sesak napas dan atau nyeri dada yang terjadi mendadak dan semakin memberat. Pada pneumotoraks tekan #venti$" sesak napas semakin hebat" nadi lebih epat" gelisah" keringat dingin dan sianosis. Pneumotoraks pada endometriosis sering terjadi bersamaan dengan menstruasi.
2.
Kiteia Diagnosis
3.
Diagnosis Di!eensia"
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
%oto toraks" kadang-kadang diperlukan pembuatan dalam ekspirasi maksimal bila diurigai pneumotoraks ringan atau oto lateral bila diduga disertai eusi pleura.
Terapi non medikamentosa ) Istirahat isioterapi #bila ringan$ ) Pemasangan ! atau ! mini" G : bila pneumotoraks sedang berat ) Pleurodesis bila pneumotoraks berulang ) Terapi hormone untuk endometriosis
/>
Panduan Praktik Klinis ) Kadang-kadang dibutuhkan pembedahan 9. Klas ! 9. Klas 83B dengan pesialis Paru
'em(at Pe"ayanan
8.
Peny#"it
Komplikasi
Karena Penyakit ( ) 4mpisema subkutis ) 4usi pleura ) 4mpiema ) Pada pneumotoraks tekan dapat terjadi torsi jantung dan pembuluh darah besar
9.
)n!om on*ent + tet#"is,
Perlu terutama akan dilakukan pemasangan ! dan atau pembedahan.
10.
'enaga &tana
!okter Fmum ( Terutama dalam keadaan pemasangan ! mini
akut
sampai
!okter pesialis Paru ( Bila diperlukan pemasangan ! pada pneumotoraks berulang bila terjadi penyulit
11.
-ama Pea%atan
ampai 6 hari setelah ! divabut dan tidak terjadi lagi Pneumotoraks berulang.
12.
asa Pem#"ian
/ minggu
13.
#t(#t
) embuh total Tanpa keluhan tapi pengembangan paru tidak sempurna ) Komplikasi ) +eninggal
14.
PA
-
15.
A#to(si /Risa"a Ra(at
-
/5
Panduan Praktik Klinis
1.
Nama Penyakit/ Diagnosis
P'
Ialah suatu batuk yang mengeluarkan darah. Pada umunya penderita batuk darah telah menpunyai penyakit dasar Batuk-batuk" berdarah # dari Bloodstreak sampai +assive 5-/ atau lebih$ dan perdarahan yang terjadi harus berasal dari saluran napas bagian bawah # dari glottis ke bawah$.
a. Konservati - +enenangkan dan memberitahu penderita agar jangan takut untuk membatukkan darahnya - Penderita diminta berbaring pada posisi bagian paru yang sakit atau sedikit trendelenberg" terutama bila relek batuknya tidak adekuat. - Jaga agar jalan napas tetap terbuka bila diperlukan dilakukan pemasangan pipa endotrakeal.
/?
Panduan Praktik Klinis
-
Pemasangan I0 line" untuk penggantian airan 3jalur pemberian obat parenteral. Pemberian obat *emostatik belum jelas manaatnya. Gbat-obat dengan eek sedasi ringan dapat diberikan bila penderita gelisah. Gbat < obat penekan relek batuk hanya diberikan bila terdapat batuk berlebihan dan merangsang perdarahan lebih banyak. Transusi darah bila hematokrit :5 -:L atau *b / gramL sedang perdarahan masih berlangsung.
b.Terapi Bedah Indikasi tidakan bedah ( - Batuk darah ? 3:> jam dan dalam pengamatan batuk darah tidak berhenti. - Batuk darah :5-? 3:> jam" *b / gramL dan batuk darah berlangsung terus. - Batuk darah :5 < ? 3:> jam" *b / gramL dan dalam pengamatan >H jam perdarahan tidak berhenti. Tipe 8 dan B
8.
&tana R&
9.
Peny#"it
10.
)n!om on*ent + tet#"is,
Perlu bila dilakukan operasi
11.
'enaga &tana
!okter Fmum !okter pesialis Paru
12.
-ama Pea%atan
/-: minggu
13.
asa Pem#"ian
: minggu
14.
#t(#t
embuh Parsial embuh total +eninggal
15.
PA
-
- &siksia - uokasi - Kegagalan sirkulasi akibat banyak kehilangan darah - Penyebaran penyakit ke sisi paru yang sehat - &telektasis
/7
Panduan Praktik Klinis
16.
A#to(si/Risa"a Ra(at
-
1.
Nama Penyakit/ Diagnosis
KANKR PARU
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru" menakup ( keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru metastasis tumor di paru$. !alam pedoman ini yang dimaksud dengan kanker paru ialah kanker paru primer" yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus #Bronhogeni 8arinoma$. 2.
Kiteia Diagnosis
Batuk-batuk dengan 3tanpa dahak ( Batuk darah M esak napas ( akit dada ( ulit 3sakit menelan Benjolan di pangkal leher embab muka dan leher kadang-kadang disertai lengan dengan rasa nyeri .
3.
Diagnosis Di!eensia"
Benda asing Jamur Tuberkolisis3 Tuberkolomo M *amartomaM Tumor +etastasis M Penyakit &uto
4.
Pemeiksaan Pen#n$ang
a. %oto Toraks P& dan 'ateral b. 8T an Toraks . Pemeriksaan 9adiologik 'ain ( - Brain 8T - Bon an 3Bone urvey - F1 &bdomen
5.
Pemeiksaan K#s#s
Bronkoskopi Biopsi aspirasi jarum M Trans Bronhial ,eedle &spiration #TB,&$M Trans bronhial 'ung Biopsy #TB'B$ M Biopsi lain # Biopsi jarum halus" biopsi !aniel$M Torakoskopi +edik itologi putum
6.
Kons#"tasi
!okter pesialis Paru !okter bedah torak" bila dilakukan operasiM !okter radiologi bila dilakukan radioterapi
/H
Panduan Praktik Klinis
7.
Pea%atan R&
9awat inap" bila dilakukan pembedahan dan kemoterapi KF jelek
8.
'ea(i
Pembedahan M Kemoterapi 9adioterapi
9.
&tana R&
Tipe 8 dan B
10.
Peny#"it
Batuk darah M Pleural 4usion ( +etastase
11.
)n!om on*ent + tet#"is,
Perlu
12.
'enaga &tana
!okter Fmum !okter pesialis Paru
13.
-ama Pea%atan
Tidak terbatas3 tidak dapat ditentukan
14.
asa Pem#"ian
-
15.
#t(#t
Komplikasi +etastase +eninggal
16.
PA
a. b. . d.
17.
A#to(si /Risa"a Ra(at
-
Karsinoma Nuamosa Karsinoma el Keil &deno Karsinoma Karsinoma el Besar