PANDUAN PRAKTIS KLINIS (PPK) TATA TATA LAKSANA LAKS ANA KASUS RS PURI MANDIRI KEDOYA 2017
HORDEOLUM ICD 10 : H00.0
PENGERTIAN
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK KRITERIA
Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Biasanya merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak. kelopak. Dikenal dua bentuk bentuk hordeo hordeolum lum intern internum um dan ekstern eksternum um.. Hordeo Hordeolum lum ekstern eksternum um merupa merupakan kan infeks infeksii pada pada kelenj kelenjar ar Zeiss Zeiss atau atau Moll. Moll. Hordeo Hordeolum lum intern internum um meru merupak pakan an infe infeks ksii kelen kelenjar jar Meib Meibom om yang yang terl terleta etak k di dalam dalam tarsu tarsus. s. Hordeo Hordeolum lum mudah mudah timbul timbul pada pada indivi individu du yang yang mender menderita ita blefari blefaritis tis dan konjungtivitis menahun. Pasien datang dengan keluhan kelopak yang bengkak disertai rasa sakit. Gejala utama hordeolum adalah kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan, serta perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata Ditemukan kelopak mata bengkak, merah, dan nyeri pada perabaan. anah dapat keluar dari pangkal rambut !hordeolum eksternum". #pabila sudah terjadi abses dapat timbul undulasi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Mata dikompres hangat ()* kali sehari selama + menit setiap kalinya untuk membantu drainase. 'indakan dilakukan dengan mata tertutup.
•
%elopak mata dibersihkan dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat memper-epat proses penyembuhan. 'indakan dilakukan dengan mata tertutup.
•
angan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius.
•
Hindar Hindarii pemaka pemakaian ian make-up make-up pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi penyebab infeksi.
•
angan angan memaka memakaii lensa lensa kontak kontak karena karena dapat dapat menye menyebark barkan an infeks infeksii ke kornea.
•
Pemb Pemberi erian an tera terapi pi topi topika kall deng dengan an /0y /0ytetras tetrasik ikli lin n salep salep mata mata atau atau klor kloram amfe feni niko koll sale salep p mata mata seti setiap ap 1 jam. jam. #pabi pabila la meng menggu guna naka kan n kloramfenikol tetes mata sebanyak + tetes tiap 2 jam.
Pemberian terapi oral sistemik dengan 3ritromisin 44 mg pada de5asa dan anak sesuai dengan berat badan atau Dikloksasilin ( kali sehari selama 6 hari. Penyakit hordeolum dapat berulang sehingga perlu diberi tahu pasien dan keluarga untuk menjaga higiene dan kebersihan lingkungan. +. #d vitam 7 Bonam •