LAPORAN KASUS PITIRIASIS ROSEA
Pembimbing : dr. Sri Primawati Indraswari Sp.KK Disusun Oleh : Ayu Putrie Turissia Wigati (030.07.040)
Pendahuluan
Pitir itiria iasi siss
rose roseaa
adal adalah ah kela kelain inan an kuli kulitt
papuloeritrosku papuloeritroskuamosa amosa
yang ang
term termas asuk uk dala dalam m
golong longan an derm dermat atos osis is
yang sering ditemukan, ditemukan, sifatnya akut, self limiting disease, disease, tidak tidak
menular, dan biasanya didapatkan pada anak-anak dan dewasa muda. Etiologinya masih belum diketahu diketahui, i, namun namun dalam dalam suatu suatu penelitia penelitian, n, partikel partikel HHV HHV telah telah terdetek terdeteksi si pada pada 70% 70% pasien pasien penderita penderita pitiriasis rosea. Dimana virus-virus ini memang ditemukan ditemukan pada masa kanak-kanak kanak-kanak awal dan tetap ada pada fase laten. Namun apa yang menjadi penyebab reaktivasi virus ini belum diketahui. Ada juga beberapa beberapa jenis obat yang menimbulka menimbulkan n erupsi kulit mirip dengan dengan pitiriasis rosea, antara lain barbiturate, captopril, captopril, senyawa emas, clonidine dan lain sebagainya sebagainya seperti yang telah disebutkan dalam pembahasan. Erupsi kulit pada pitiriasis rosea memiliki ciri khas tertentu, dimana lesi primernya ialah lesi soliter berupa makula eritem atau papul eritem yang nantinya akan membesar hingga kira-kira berukuran 2-10 cm berbentuk oval, berwarna kemerahan dengan skuama tipis dan bisa terd terdap apat at koler oleret et di tepi tepiny nya. a. Lesi esi prime rimerr ini ini dise diseb but seba sebaga gaii Herald patch/Mother patch/Mother plaque/Medal plaque/Medalion ion.. Satu Satu sampai sampai dua minggu minggu setelah setelah lesi primer timbul akan diikuti diikuti dengan dengan muncul munculnya nya lesi-lesi lesi-lesi lain berupa berupa makula makula berben berbentuk tuk oval oval hingga hingga plak berukuran berukuran 0,5-2 0,5-2 cm berwarna berwarna kemerahan kemerahan atau dapat juga berupa berupa hiperpigmentasi hiperpigmentasi pada orang-orang orang-orang yang berkulit berkulit gelap, dengan koleret dari skuama di bagian tepinya. Predileksi tempat yang paling banyak ditemukan yaitu pada batang tubuh, kemudian juga di lengan lengan atas dan paha atas. atas. Beberapa Beberapa kasus menunjuk menunjukkan kan lesi menyebar menyebar hingga hingga ke leher, leher, aksila dan sela paha. Namun jarang menyebar hingga ke wajah, lengan bawah dan tungkai bawah. Penyebaran Penyebaran lesi pada batang tubuh sumbu sumbu panjangnya panjangnya mengikuti mengikuti garis lipatan kulit, pada daerah punggung punggung lesi tersebar membentuk membentuk gambaran pohon natal yang terbalik (inverted christma christmass tree appearan appearance) ce) atau huruf V terbalik terbalik,, sedang sedangkan kan pada daerah daerah dada dada dan perut penyebaran penyebaran lesi membentuk membentuk huruf V. Lesi kulit ini dapat menghilang menghilang secara spontan dalam
waktu 3-8 minggu, namun ada juga yang bertahan hingga 3-5 bulan, dan biasanya tidak ada keluhan dari penderita kecuali gatal ringan sampai sedang. Pitir Pitirias iasis is rosea rosea memil memiliki iki berb berbag agai ai maca macam m varia varian, n, dapa dapatt dibe dibedak dakan an berda berdasar sarka kan n predileksi predileksi tempatnya tempatnya serta efloresensi efloresensi yang dominan, dominan, contohnya contohnya pitiriasis rosea inversa, giganta giganta,, irritate, irritate, vesicul vesicular, ar, papula papularr dan lain sebagai sebagainya. nya. Tidak Tidak ada tes laborat laboratoriu orium m yang yang menunjang diagnosa pitiriasis rosea. Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan bertujuan untuk menyingkirkan diagnosa banding sifilis sekunder karena keduanya cukup sulit untuk dibedakan terutama pada tipe pitiriasis rosea yang atipikal (tidak khas). Beberap Beberapaa penyak penyakit it yang yang menyer menyerupa upaii gambar gambaran an klinis klinis pitirias pitiriasis is rosea rosea selain selain sifilis sifilis sekunder sekunder diantaranya diantaranya pitiriasis versikolor, versikolor, tinea korporis, korporis, psoriasis, dermatitis dermatitis seboroik, seboroik, erupsi obat, lichen planus, dan lain sebagainya. Pemeriksaan histopatologi sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosa banding. Diagnosa pitiriasis rosea dapat ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan klinis, pada anamnesa harus dicari ada tidaknya riwayat prodormal sebelum timbulnya erupsi kulit. Umumnya pengobatan yang diberikan untuk pitiriasis rosea hanya bersifat simptomatis, kare karena na erup erupsi si kulit kulitny nyaa akan akan meng menghil hilan ang g secar secaraa sponta spontan. n. Namu Namun n pemb pember erian ian obat obat dapat dapat memberikan keuntungan karena mempersingkat lamanya perjalanan penyakit karena erupsi akan akan hilang hilang deng dengan an lebih lebih cepat cepat.. Untu Untuk k kelu keluha han n gatal gatal yang yang ringa ringan n sampai sampai sedang sedang dapat dapat diber diberika ikan n korti kortiko koste stero roid id topik topikal, al, beda bedak k yang yang meng mengand andun ung g asidu asidum m salisi salisilik likum um,, serta serta antihistamin. Namun bila gatalnya sangat mengganggu dapat diberikan kortikosteroid sistemik. Selain Selain pember pemberian ian obat-ob obat-obatan atan,, penatal penatalaksa aksanaan naan pitirias pitiriasis is rosea rosea dengan dengan fototer fototerapi api hanya hanya bermanfaat bermanfaat untuk mengu mengurangi rangi gejala gejala klinis yang berat saja, namun namun tidak dapat mengurang mengurangii rasa gatal yang timbul dan tidak mempercepat penyembuhan erupsi kulit. Berikut ini dilaporkan sebuah kasus Pitiriasis Rosea pada wanita berumur 27 tahun.
Laporan Kasus
Seorang wanita berusia 27 tahun, tidak bekerja, menikah, beragama Islam, datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Kardinah Tegal dengan keluhan Bercak merah disertai gatal pada lengan lengan atas atas kanan dan kiri kiri bagian bagian atas, dada, dada, paha paha kanan kanan dan kiri kiri bagian bagian dalam. dalam. Anamnesis Khusus
Dilakukan Dilakukan secara autoanamnesis autoanamnesis pada tanggal tanggal 1 Agustus Agustus 2012, pukul pukul 09.00 WIB di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSU Kardinah Tegal. 3 minggu yang lalu, pasien mengeluh mengeluh terdapat bercak merah disertai gatal pada lengan kiri bagian atas. Bercak berjumlah 1 berbentuk oval dengan diameter ±3cm. Sisik halus juga didap didapat atka kan n meng mengel elili iling ngii berca bercak k keme kemerah rahan an.. Kare Karena na menge mengelu luh h gatal gatal maka maka pasie pasien n juga juga menggaruknya baik disengaja maupun tidak sengaja pada saat tidur. 2 minggu SMRS, bercak kemerahan bertambah banyak pada dada dan lengan kanan bagian atas namun berukuran berukuran kecil. Gatal juga masih dirasakan pasien, namun tidak terlalu gatal maka pasien tidak berobat ke dokter. 1 mingg minggu u SMRS SMRS,, bercak bercak kemerah kemerahan an bertamb bertambah ah banyak banyak beruku berukuran ran kecil kecil pada pada paha paha kanan dan kiri bagian dalam juga disertai gatal. Pasien berobat ke dokter dan diberi tablet berwarna berwarna kuning, diminum 3xsehari 3xsehari selama 3 hari dan salep yang dioleskan pada bagian yang gatal. 3 hari hari SMRS SMRS berca bercak k keme kemerah rahan an tidak tidak meng menghil hilan ang g dan dan gatal gatal berku berkuran rang g setel setelah ah menggunakan salep dari puskesmas. Hari ini, pasien datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSU Kardinah Tegal dengan dengan keluhan yang sama yaitu bercak kemerahan pada daerah lengan kanan dan kiri bagian atas, dada dan paha kanan dan kiri bagian dalam belum menghilan, menghilan, gatal juga masih dirasakan pasien. Pasien tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya, Pasien juga menyangkal adanya anggota anggota keluarga keluarga yang mengalami mengalami hal seperti ini. Riwayat Riwayat alergi seperti asma, alergi makanan ataupun alergi obat-obatan juga disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK Status generalis
Keadaan umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
Berat badan
: 47kg
Keadaan gizi
: baik
Tanda vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit x/menit
Suhu
: 36,5 ° C
Pernapasan
: 20 x/menit
KEPALA
: Normocephali
Wajah
: Simetris
Mata
: Ko Konjungtiva pu pucat ((-/-), sklera ku kuning (-/-),
Hidung
: Septum deviasi (-), sekret (-)
Mulut
: Kering (-), tonsil tenang, faring hiperemis (-)
Telinga: Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-) Leher
: Tidak terdapat pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
THORAKS
Insp Inspeeksi ksi
: Be Bentuk ntuk norm normal al,, ger gerak ak nafa nafass sime simetr tris is,, gin ginek eko omast mastia ia (-/ (-/-) -)
Palpasi
: Tidak dilakukan
Perkusi
: Tidak dilakukan
Ausk Auskul ulta tasi si
: Jant Jantun ung: g: S1S S1S2 2 regu regule ler, r, mur murmu murr (-), (-), gal gallo lop p (-) (-)
Paru
: Sn vesikul vesikuler, er, rhonki rhonki -/-, wheezin wheezing g -/-
ABDOMEN
Inspeksi
: Datar
Palpasi
: Tidak dilakukan
Perkusi
: Tidak dilakukan
Ausku skultasi asi
: Bis Bisiing usu ususs(+) (+) no normal
EKSTREMITAS
Ekstremitas superior : Kelainan gerak (-), atrofi otot (-), oedem (-) Kuku Kuku
: oniko onikodist distrofi rofi (-), pitting pitting nail (-), onikolisis (-);
Sendi Sendi : nyeri nyeri (-), defor deformita mitass (-), kontra kontraktu kturr jari tangan tangan (-); (-); Kulit Kulit
: liha lihatt sta statu tuss der derma mato tolog logiku ikuss
Ekstremitas inferior : Kelainan gerak (-), atrofi otot (-), oedem (-); Kuku Kuku
: oniko onikodist distrofi rofi (-), pitting pitting nail (-), onikolisis (-);
Sendi Sendi : nyeri nyeri (-), defor deformita mitass (-), kontra kontraktu kturr jari tangan tangan (-); (-); Kulit Kulit
: liha lihatt sta statu tuss der derma mato tolog logiku ikuss
Status Dermatologikus
Distribusi
: Regional
Ad regio
: thoracalis thoracalis anterior, anterior, antebrachii antebrachii dextra dan sinistra, femoralis femoralis dextra dan sinistra
Lesi
: multipel, multipel, berbatas berbatas tegas, ukuran ukuran milier sampai lentikuler, lentikuler, bentuk bentuk oval dan anular
Efloresensi
: eritema, skuama halus berwarna putih
Ad regio antebrachii dextra
Ad regio antebrachii sinistra
Ad regio femoralis dextra
Ad regio femoralis sinistra
Ad regio thoracalis anterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
Tidak di dilakukan
RESUME
Seorang wanita berusia 27 tahun, tidak bekerja, menikah, beragama Islam, datang ke poliklinik poliklinik kulit kelamin RSU Kardinah Kardinah Tegal dengan keluhan utama bercak merah disertai gatal pada lengan atas kanan dan kiri bagian atas, dada, paha kanan dan kiri bagian dalam. Pada anamnesis didapatkan keluhan sejak 3 minggu yang lalu, bercak merah disertai gatal pada lengan kiri bagian bagian atas. Bercak berjumlah berjumlah 1 berbentuk berbentuk oval dengan diameter ±3cm. Sisik Sisik halus halus juga juga didapa didapatka tkan n mengel mengeliling ilingii bercak bercak kemerah kemerahan. an. Karena Karena mengel mengeluh uh gatal gatal maka maka pasien juga menggarukn menggaruknya ya baik disengaja disengaja maupun maupun tidak sengaja pada saat tidur. 2 minggu minggu SMRS, bercak kemerahan bertambah banyak pada dada dan lengan kanan bagian atas namun berukuran berukuran kecil. kecil. Gatal juga juga masih masih dirasakan dirasakan pasien, pasien, namun namun tidak tidak terlalu terlalu gatal maka maka pasien pasien tidak berobat berobat ke dokter. dokter. 1 minggu minggu SMRS, SMRS, bercak bercak kemerahan kemerahan bertambah bertambah banyak banyak berukura berukuran n kecil pada pada paha kanan dan dan kiri bagian dalam dalam juga disertai disertai gatal. Pasien berobat berobat ke dokter dan diberi diberi tablet
berwarna berwarna kuning, diminum 3xsehari 3xsehari selama 3 hari dan salep yang dioleskan pada bagian yang gatal gatal.. 3 hari hari SMRS SMRS berca bercak k keme kemerah rahan an tidak tidak meng menghil hilang ang dan dan gatal gatal berk berkur urang ang setela setelah h menggunakan menggunakan salep dari puskesmas. Hari ini, pasien datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSU Kardinah Tegal dengan keluhan yang sama yaitu bercak kemerahan pada daerah lenga lengan n kana kanan n dan dan kiri kiri bagi bagian an atas, atas, dada dada dan dan paha paha kana kanan n dan dan kiri kiri bagi bagian an dalam dalam belu belum m menghilang, gatal juga masih dirasakan pasien. Pada pemeriksaan fisik ditemukan status generalis dalam batas normal namun pada daerah ekstremitas dan bagian dada terdapat kelainan kulit. Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan : Distribusi
: Regional
Ad regio
: thoracalis thoracalis anterior, anterior, antebrachii antebrachii dextra dan sinistra, femoralis femoralis dextra dan sinistra
Lesi
: multipel, multipel, berbatas berbatas tegas, ukuran ukuran milier sampai lentikuler, lentikuler, bentuk bentuk oval dan anular
Efloresensi
: eritema, skuama halus berwarna putih
DIAGNOSIS BANDING
1. Pitiriasis Rosea 2. Tinea Korporis 3. Psoriasis Gutata DIAGNOSIS KERJA
Pitiriasis Rosea USULAN PEMERIKSAAN •
Pemeriksaan histopatologi Gambaran histopatologi dari pitiriasis rosea meli puti: puti: o
Akantosis ringan
o
Parakeratosis fokal
o
Ekstravasasi eritrosit ke lapisan epidermis
o
Spongiosis dapat ditemukan pada kasus akut
o
Infiltrat perivaskular ringan dari limfosit ditemukan pada dermis.
Psoriasis memberi gambaran yang khas yaitu :
•
o
Parakerantosis dan akantosis
o
Pada stratum spinosum terdapat kelompok leukosit yang disebut abses munro
o
Terdapat opapilomatosis dan vasodilatasi di subepidermis
Pemerik Pemeriksaan saan denga dengan n lampu lampu Wood Wood : yang yang mengel mengeluark uarkan an sinar sinar ultravi ultraviole olett dengan dengan gelombang 3650 Ao, yang jika didekatkan pada lesi akan timbul warna kehijauan.
•
Pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH 10-20% o
bila positif positif memperlihatk memperlihatkan an elemen elemen jamur jamur berupa berupa hifa panjang panjang dan dan artrospora. artrospora.
PENATALAKSANAAN UMUM
Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara pengobatannya
Bila terasa gatal, sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat
menyebabkan luka dan infeksi sekunder.
KHUSUS
Sistemik :
Kortikosteroid sistemik : metil prednisolon 2x8mg Antihistamin golongan H1 : CTM (Klorfeniramin Maleat) 3x4mg
Topikal :
Kortikosteroid topikal : 0.05% klobetasol propionate dioleskan pada daerah yang gatal.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad ad fu functiona ionam m
: ad ad bo bonam
Quo ad ad sa sanati natio onam nam
: dub dubia ia ad bona bonam m
Quo Quo ad ad cos cosme meti ticu cum m
: dub dubia ia ad ad bon bonam am
PEMBAHASAN
Diagnosis kerja Pitiriasis Rosea diambil berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Keluha Keluhan n pender penderita ita Pitirias Pitiriasis is Rosea Rosea dapat dapat didahu didahului lui dengan dengan muncu munculny lnyaa gejala gejala mirip mirip infeksi virus seperti gangguan gangguan traktus respiratorius bagian atas atau gangguan gastrointestinal. gastrointestinal. Lesi utama yang paling umum ialah munculnya lesi soliter berupa makula eritem atau papul eritem pada batang tubuh atau leher, yang secara bertahap akan membesar dalam beberapa hari dengan diameter 2-10 cm, berwarna pink salmon, berbentuk oval dengan skuama tipis. patch/Mother plaque/Medalion plaque/Medalion.. Lesi yang pertama muncul ini disebut dengan Herald patch/Mother
Jika lesi ini digores pada sumbu panjangnya, maka skuama cenderung untuk melipat sesuai dengan goresan yang dibuat, hal ini disebut dengan “Hanging curtain sign”. sign” . Herald patch ini akan bertahan selama satu minggu atau lebih, dan saat lesi ini akan mulai hilang, efloresensi lain yang baru akan bermunculuan dan menyebar dengan cepat. Umum ditemukan beberapa lesi berbentuk berbentuk anular anular dengan dengan bagian bagian tengahnya tengahnya yang yang tampak tampak lebih lebih tenang. tenang. Pada pitiriasis rosea gejalanya akan berkembang setelah 2 minggu, dimana ia mencapai puncaknya. puncaknya. Karenanya akan ditemukan lesi-lesi kecil kulit dalam stadium yang berbeda. Fase penyebaran penyebaran ini secara secara perlahan-lahan perlahan-lahan akan menghila menghilang ng setelah 2-4 2-4 minggu. minggu. Lesi-lesi ini muncul terutama pada batang tubuh dengan sumbu panjang sejajar pelipatan kulit. Tampilannya tampak seperti pohon natal yang terbalik (inverted christmas tree appearance). appearance). Tapi bagaimanapun, terlepas terlepas dari dari tampila tampilan n lesi yang yang mirip mirip dengan dengan pohon natal, terbalik terbalik ataupun ataupun tidak, tidak diragukan lagi Herald lagi Herald patch merupakan lesi patognomonik dari pitiriasis rosea. Lokasinya juga sering ditemukan di lengan atas dan paha atas. Lesi-lesi yang muncul berikutnya berikutnya jarang menyebar menyebar ke lengan bawah, bawah, tungkai bawah, bawah, dan wajah. Namun Namun sesekali bisa didapatkan didapatkan pada daerah tertentu seperti leher, sela paha, atau aksila. Gatal ringan-sedang ringan-sedang dapat dirasakan penderita, biasanya saat timbul gejala. Pada kasus ini, didapatkan adanya lesi kulit dalam stadium yang berbeda, muncul pada bagian dada, dada, lengan lengan atas kanan dan kiri, kiri, paha atas kanan dan dan kiri, tampilannya tampilannya mengikut mengikutii kosta tubuh dan sejajar dengan pelipatan kulit. Dari anamnesis, anamnesis, didapatkan didapatkan keluhan gatal-gatal pada daerah lesi, lesi pertama yang berbentuk oval, dikelilingi oleh skuama halus, berjumlah satu
dan ±3cm, terdapat pada daerah lengan kiri bagian atas lesi bersifat eritematosa disertai skuama halus dan berbatas tegas. Hal ini sesuai dengan kepustakaan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kelainan pada daerah ekstremitas Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan : Distribusi
: Regional
Ad regio
: thoracalis thoracalis anterior, anterior, antebrachii antebrachii dextra dan sinistra, femoralis femoralis dextra dan sinistra
Lesi
: multipel, multipel, berbatas berbatas tegas, ukuran ukuran milier sampai lentikuler, lentikuler, bentuk bentuk oval dan anular
Efloresensi
: eritema, skuama halus berwarna putih.
Pemeriksaan fisik diatas sesuai dengan kepustakaan mengenai Pitiriasis Rosea.
Pasien tidak ada riwayat alergi makanan maupun obat-obatan sehingga ini jelas bukan merupakan merupakan reaksi alergi. Sebelum ini, pasien tidak pernah menderita menderita penyakit penyakit seperti sekarang ini, orang-orang disekitar pasienpun tidak ada yang sedang sakit seperti ini. Maka penyakit pasien ini bukan merupakan merupakan penularan dari orang lain. Sebelum ini, pasien juga belum pernah menderita penyakit kulit lain.
Diagnosis banding •
Tinea korporis. Herald patch atau bercak yang besar pada pitiriasis rosea dapa dapatt meny menyer erup upai ai tinea tinea corpo corporis ris.. Tine Tineaa corp corpor oris is juga juga memil memiliki iki lesi lesi papuloeritemask papuloeritemaskuamosa uamosa yang bentuknya bentuknya anular, dengan dengan skuama, skuama, dan central healing . Namun pada tepinya bisa terdapat papul, pustul, skuama, atau atau vesik vesikel. el. Bagi Bagian an tepi tepi lesi lesi yang yang lebih lebih aktif aktif pada pada infek infeksi si jamur jamur ini menunjukkan menunjukkan adanya adanya hifa pada pemeriksaan pemeriksaan sitologi atau pada kultur, yang membedakannya dengan pitiriasis rosea. Dapat disingkirkan karena Tinea corpo corporis ris gatal gatalny nyaa sanga sangatt hebat hebat,, jarang jarang meny menyeb ebar ar luas luas pada pada tubu tubuh h dan dan skuaman skuamanya ya kasar kasar namun namun perlu perlu dilaku dilakukan kan pemerik pemeriksaan saan sinar sinar wood wood atau sediaan langsung dengan KOH 10-20% untuk membantu menyingkirkan diagnosis banding ini.
•
Psoriasi Psoriasiss Gutata. Gutata. Psoriasi Psoriasiss yang yang ditandai ditandai dengan dengan eupsi eupsi papul papul di trunku trunkuss bagian superior superior dan ekstremitas ekstremitas bagian proksimal. proksimal. Dapat disingkirkan disingkirkan karena pada Psoriasis gutata, aksis panjang lesi tidak sejajar dengan garis kuli kulit, t,
dan skua skuama many nyaa
teba teball
namu namun n
perl perlu u
dilak ilakuk ukan an
peme pemeri riks ksaa aan n
histopatologi untuk membantu menyingkirkan diagnosis banding ini.
Pengob Pengobatan atan sedapat sedapat-da -dapatn patnya ya mencari mencari penyeb penyebab ab atau faktor faktor yang yang mempro memprovok vokasi. asi. Pityriasis rosea merupakan penyakit kulit yang penyebabnya masih belum diketahui jelas, tetapi banyak yang mengemukakan mengemukakan bahwa penyebabnya penyebabnya adalah virus. Hal ini didasarkan pada sifat penyakit ini yang dapat sembuh sendiri dalam 3-8 minggu (self limitting disease). Hanya diperlukan imunitas yang baik untuk mempercepat penyembuhan. Adapun obat-obatan yang diberikan, hanya untuk menghilangkan rasa gatal, agar tidak digaruk. Karena garukan akan menyebabkan infeksi sekunder. Secara topikal, untuk mengurangi rasa gatal dapat menggunakan zink oksida, kalamin losion atau 0,25% mentol. Pada kasus yang lebih berat dengan lesi yang luas dan gatal yang hebat dapat diberikan glukokortikoid topikal kerja menengah ( bethametasone dipropionate 0,025% ointment 2 ointment 2 kali sehari. Pada pasien ini, diberikan kortikosteroid topikal berupa 0,05% klobetasol propionate, yang merupakan kortikosteroid topikal super poten. Secara sistemik, pemberian antihistamin oral sangat bermanfaat untuk mengurangi rasa gatal. Untuk gejala yang berat dengan serangan akut dapat diberikan kortikosteroid sistemik atau atau pemb pember erian ian triam triamsin sinol olon on diase diasetat tat atau atau aseto asetoni nid d 20-40 20-40 mg yang yang dibe diberik rikan an secara secara intramuskuler. Pada pasien ini diberikan kortikosteroid sistemik dosis kecil karena keluhan yang dialami dialami sudah sudah berula berulang, ng, berupa berupa prednis prednisone one 2x8mg. 2x8mg. Pruritu Prurituss dapat dapat diobat diobatii dengan dengan antihistamin golongan H1, misalnya hidroksilin HCl. Pada pasien ini diberikan CTM 4 mg 3 x 1 untuk mengurangi gatalnya sehingga pasien tidak menggaruk-garuk badannya.