PETUNJUK TEKNIS PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI PASAR
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
KATA PENGANTAR Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanan TempatTempat Umum (TTU), merupakan salah satu upaya implementasi dalam mewujudkan TTU yang bersih dan nyaman bagi pengunjungnya. Pasar sebagai salah satu TTU sekaligus menjadi sarana berkumpul dan berinteraksi antara penjual dan pembeli perlu mendapat perhatian yang serius oleh semua pihak. PHBS di pasar dikembangkan dengan pendekatan holistik yang mencakup keadaan sik, mental dan sosial serta lingkungan. Konsep ini melibatkan pengurus/pengelola, penjual/pedagang, pembeli dan masyarakat sekitar untuk berperan serta secara secara aktif dalam mewujudkan pasar yang nyaman, bersih dan sehat. Oleh karena itu, menggerakan dan memberdayakan pengurus/pengelola maupun pengunjung pasar untuk hidup bersih dan sehat menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/ kota beserta jajaran sector terkait termasuk lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, swasta dan dunia usaha. Buku ini disusun sebagai panduan bagi kabupaten / kota yang dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kegiatan PHBS di Tempat-Tempat Umum, khususnya di Pasar. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses penyusunan, pembahasan dan penyempurnaan petunjuk teknis ini. Semoga apa yang telah dicurahkan baik moral maupun material untuk terselesaikannya petunjuk ini, mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang Maha Esa. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, Juli 2008 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes, M.Si, MH.Kes.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
i ii
I.
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran
1 2 2
NDIKATOR PHBS DI PASAR
2
II.
III. DEFINISI OPERASIONAL IV. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM PENINGKATAN PHBS DI PASAR
3
V . INDIKATOR KEBERHASILAN
5
4
Lampiran: 1. 2.
Indikator dan Denisi Operasional PHBS pasar Format Pendataan PHBS Pasar
7 10
hasil pemeriksaan tersebut, yang memenuhi syarat 265 buah (43,02%). Dilihat dari data tersebut, ternyata pasar masih banyak yang belum memenuhi syarat kesehatan. Oleh karena itu pasar menjadi salah satu prioritas dalam peningkatan PHBS di TTU.
PETUNJUK TEKNIK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI PASAR
I
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dan berkumpulnya orang dalam jumlah banyak sehingga memungkinkan terjadinya penularan penyakit-penyaki tertentu. Selain itu pasar bisa menjadi tempat berkembang-biaknya bibit penyakit karena lingkungan yang buruk atau tidak bersih, misalnya sampah yang berserakan jamban yang kotor, tidak tersedianya air bersih. Peningkatan PHBS di pasar merupakan kegiatan yang strategis untuk memutus rantai pemularan penyakit dan berkembang-biaknya bibit penyakit.
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat meujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan kata lain, masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan menigkatkan derajat kesehatannya sendiri. Masyarakat dihapkan menjadi subyek dalam pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan mempunyai peran menentukan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan fokus pembangunan nasional. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan dan perilaku . Kondisi lingkungan yang jelek dan perilaku yang tidak sehat dapat menurunkan kualitas SDM. Promosi kesehatan merupakan program/kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sehingga mandiri untuk hidup sehat. Program promosi kesehatan perlu diselenggerakan sebaik-baiknya agar dapat memberikan sumbangan yang nyata pada pembangunan kesehatan. Dalam upaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan antara lain di Tempat-Tempat Umum (TTU) dan salah satu TTU adalah pasar. Berdasarkan data yang
B.
Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis ini betujuan untuk memberikan acuan atau panduan bagi pengelola program PHBS baik di tingkat kabupaten/kota, Kecamatan serta pengelola pasar dan masyarakat secara umum guna meningkatkan penerapan PHBS di pasar.
C.
Sasaran Adapun sasaran PHBS di pasar, meliputi : a. Sasan primer : Pedagang/penjual, pembeli/pengunjung pasar. b. Sasaran sekunder : Pengelola pasar, petugas kebersihan, petugas keamanan. c. Sasaran tersier : Kepala Dinas Pasar, Kepala Dinas Kebersihan, Camat, Lurah/Kepala Desa.
II.
INDIKATOR PHBS DI PASAR Indikator PHBS di pasar adalah : 1.
Menggunakan air bersih
III.
4.
Tidak merokok di are rartutup/ruangan di pasar
5.
Tidak meludah sembarangan
6.
Memberantas jentik nyamuk
DEFINISI OPERASIONAL 1.
2.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sendiri sehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah sararana yang disediakan oleh badan, pemerintah, swasta atau perorangan yang menghasilkan sesuatu untuk atau yang langsung dapat digunakan oleh umum.
3.
Peningkatan PHBS di TTU adalah suatu upaya membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meyarakat di tempat-tempat umum. Masyarakat diharapkan mampu mngenali masalah, mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kasehatannya. Selain untuk diri sendiri, juga diharapkan masyarakat dapat meneruskan proses pembalajaran bagi keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal masingmasing.
4.
Pasar adalah suatu tempat tertentu, bertemunya antara penjual dan pembali termasuk fasilitasnya, dimana penjual dapat memperagakan barang dagangannya dengan membayar retribusi.
5.
Menggunakan air bersih adalah pedagang/pengunjung/ pengelola pasar menggunakan air bersih yang memenuhi syarat sik (tidak berwarna, tidak keruh, tidak berasa dan tidak berbau) yang berasal dari air sumur terlindungi, air pompa, mata air terlindungi, penampungan air hujan, dan air ledeng. Sumber air bersih antara lain sumur air pompa, sumur gali, mata air terlindungi, yang berjarak 10 meter dari tempat penempungan kotoran/limbah/WC.
6.
Menggunakan jamban sehat adalah pedagang/pengunjung/
7.
Membuang sampah pada tempatnya adalah pedagang/ pengunjung/pengelola pasar membuang sampah pada tempat sampah tersedia yang pada bagian dalamnya dilapisi plastik dan tertutup.
8.
Tidak merokok di area yang tertutup/ruangan di dalam pasar adalah pedagang /pengunjung/ pengelola pasar tidak merokok di dalam pasar yang berada di dalam gedung atau bangunan pasar atau di kos-kios yang kentilasinya kurang.
9.
Tidak meludah sembarangan adalah pedagang/pengunjung/ pengelola pasar tidak meludah di sembarang tempat. Membuang ludah di tempat sampah atau pergi ke toilet.
10. Memberantas jentik nyamuk di pasar adalah pengelola pasar (petugas kebersihan, petugas keamanan) melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di pasar 1 kali dalam seminggu agar tidak terdapat jentik nyamuk pada tempat-tempat penampung air, bak mandi, talang air, dan barang-barang bekas/tempat-tempat yang bias menampung air.
IV.
STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MENINGKATKAN PHBS DI PASAR 1.
Melaksanakan advokasi yakni pendekatan kepada para penganbil keputusan/kebijakan di setiap tingkat pemerintahan, mulai dari kabuten/kota, kecamatan, desa/kelurahan. Adapun tujuan dari advokasi adalah untuk memperoleh dukungan dan kesepakatan (dana, sarana, tenaga, dan lainlain) dalam pelaksanaan dan penerapan PHBS di pasar. Advokasi di tingkat kecamatan, dilakukan oleh kepala puskesmas kepada camat, kepala dinas pasar, kepala dinas kebersihan, kepala desa/lurah, tokoh-tokoh masyarakat/pengurus organisasi pedagang, dan lain-lain di tingkat kecamatan dan desa/ kelurahan. Advokasi dapat juga dilakukan pada pertemuan
Dengan demikian seluruh jajaran pemerintahan kecamatan/ desa/kelurahan beserta lintas sector terkait menyadari betapa pentingnya mendukung penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di pasar. 2.
Melakkukan Bina Suasana. Upaya ini dilakukan untuk membangun opini masyarakat guna mendukung penerapan PHBS di pasar. Bina Suasana dilakukan oleh petugas puskesmas bersama dengan tokohtokoh masyarakat di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan dengan memanfaatkan media-media dan kesempatankesempatan yang ada.
3.
V.
Sosialisasi PHBS pasar kepada pedang/pengujung/ pengelola oleh tokoh masyarakat bersama dengan petugas kesehatan.
b.
Gerakan-gerakan sebagai implementasi PHBS di pasar, sesuai dengan indikator PHBS di pasar.
c.
Pemantauan implementasi indikator PHBS di pasar secara berkala setahun 2 kali, sehingga berkesinambungan. Pemantauan di lakukan oleh pengelola pasar barsama petugas kesehatan. Hasil pemantauan dibahas bersama petugas kesehatan. Hasil pematauan dibahas bersama pengelola pasar dan menjadi data peningkatan PHBS pasar di puskesmas. Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan melihat laporan pelaksana kegiatan di puskesmas.
Indikator Masukan 1.
Adanya kebijakan penyelenggaraan PHBS di pasar pada setiap tingkatan (kabupaten/kota, kecamatan, desa/
Adanya dukungan kebijakan terhadap penerapan indicator PHBS di pasar.
3.
Adanya dukungan pembiayaan kegiatan PHBS di pasar.
4.
Adanya media pendukung untuk pembinaan PHBS di pasar.
5.
Adanya petugas kebersihan pasar/pengelola PHBS di pasar.
Indikator Proses 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Melakukan pemberdayaan masyarakat. a.
INDIKATOR KEBERH ASILAN A.
B.
2.
C.
Adanya advokasi PHBS pasar. Adanya sodialisasi PHBS pasar. Adanya rencana kegiatan PHBS pasar. Adanya penyuluhan PHBS pasar. Adanya pemantauan PHBS pasar. Adanya pencatatan perkembangan peningkatan PHBS pasar di puskesmas.
Indikator Keluaran 1.
Indikator gabungan Adalah persentase PHBS mesjid yang dihitung dari jumlah pasar yang memenuhi seluruh indicator dibagi jumlah seluruh pasar yang ada di wilayah puskesmas dikalikan 100%.
2.
Indikator Tunggal Adanya persentase dari setiap indicator PHBS pasar. Misalnya : 1) Persentase penggunaan air bersih. 2) Persentase penggunaan jamban sehat. 3) Persentase membuang sampah pada tempatnya. 4) Persentase tidak merokok di pasar. 5) Persentase tidak meludah sembarangan. 6) Persentase kegiatan pemberantasan jentik.
r i a
s r u e - k n h u a a e g / k k l g a s : n n n u a . t e b u k a m a g a h m s g K k a g e n : / . s a J n d t e n i n a a a k t a m b s a r a a k e h l a g l a h d e i e i i a a e i m n i i a e S B b T B n p S B j a T B n l / r h a n i / / r r . n r g t a r l a g a i s a r h g u a e a o n a n s s a n s a k d d l b h m a p b a a r a a s e r e i e m l u y m g p b g p b h e e e g i s m i a a a s h s n i t / r j R d r P i r e , g l d a i i u s a i n a U e l a r . r e p a n r e l s k p l o o g i a K p l a e b / p u a a r r g m d d t k n n n s b i o e e U e ( n g a a r a n o i g a j o l u u r G a n k p i r n p a i r j e k a e a i a n d e b t e t N d r t a n p n d r k a p n a s u i e E a u e a a p p m a g a r g b p m e i e n / / k a M k g a n n r a n k a i m u e u t a n n d A g e i 0 g p a u a g g / l a a 1 n R n n m g s g g m n i u t b d a n j n u e t s a k u A a j d a u a e n p a ( m n h k h n a a a ) k a C k n i m g r s r m . a a u a k l a u a k a a i a a ) y g k u y g i g s , j a n n a t n r d s l r n C n n m r n g a e p n a a e a a e e a e e e a n T p a u d c p p g b p W T p k P y a i , i t / a h a i r , n r a / i k l l c k u a g a C t a s a a a p h l o s p a o i d a r i g m p n L l u m W p l r d l a m n m e e t u e d e b e i e a o u k / A g b ( b o g s l n t a s p p S p i l N n k i m n n i a a . r i k r n e i r s a r r m g r e l e b a a O a p a f d e i I / a n i t d p a / / m g r i b a n e a S g t t t a n r r n g j , e d r i , g i e r e n a A n n a r n d p t a h e n a . u a a g , l u n u R j e o u a i j a t k y r y n r m a m h n E n u g i u k a o a s e ) d a t u u s a s a 0 k g a g a P g n i k u n n s u u n n n i h k a i 1 O n u l d n l m p p . u u g e r i n a e b a I n a a k a n i r t e i p g r d m l p g , a g / e S g i n e d r d l t e r I / n e g r e , h a j g e m , b r t a n g N n e h n e i n a u p u n s g r I a m e n k i r e a a p l e a a m j m F g m r d n a u r e r b m g r s y a u E a r g a i t s a h b u g e . a a u , g w t d s k k n D d a s r n n n n m C r a i r i r u a e e a a n e e a a e a i a d P p y b d a m a a s y p W P p k t r i R a n t O n a a a k h T k a a e A n n s K u n I u g h g a D g i g b s n n N e r I e m - i N n u d a A k g i L a r : g h s a n U u s t n e r e P g a a m b h p g M n i e k i r I : e d S a a S t i n r h k d E a m i t a a a a k K h l a s r d s l
L A N O I S A R E P O R I A S S I A N I P F E S D B N H A P D R O T A K I D N I
: 1 n a
t n a a
g t n a -
p d g N a p e n m a u m s r a A a e i i e t e d n b t t y L g d t : m a n e u t e a g k U a a s a r . d n a d a P u d r l n a e a h m a a d t a i p t p y t i u k . M b k e I r : a k : m h w S a h h n l e h o S t a a d d a a d t i i k a k t a a a t E a m p p j o a a p p d w h K h l a m m a d a r l m m a d l e
e i a a d i i a a i e i a S B m S B s s a T B s s d j / r g n t a g a / h i g a n i a s n r g a t n s a t p i n k a k a a a a u u r m c a a m r y g p b l e e g p A . a t P h a h a a . R d d a . k n a . a a m w ) U e l e d e a k o a p p e p l o k o m a k A m m K p l o k o i j l P m U e a a a e o r g h T e ( s g s G a n h a g r a a i a g r t n e m e d d N a p k p a b n e m g a h p a a a m E p l p p k n u i n e / b d e M k a a s a m a b k / k a e d t a y m A g n n a g a d i e i d a g g t R n n d n t n n a n n j u u / a m A a j k a a a k a a i o h n u u m a a k n k C k a b a u n a u o a b a n k e y g a p m y g r k r n a n n m m e m n u n e g e a i a e e a a e e p T p k s m p d d m T p m a a m a a n n l l a a o d a o l a i d l L l a e p g e d a A g b g k N n h t n i i e a a s e d O p p d a I / p / l S g m a p p g k a A n s g n o u u k R j n i j n a i s E u g y r u o g e P g n p a a n m h l n O u a i e I e b p d p k p / S m I / g a g e m a a d N n i n I a m s y . a t F g t n p g r r . u a m E a r a p a t a u d a D d a t s l s e s e a m a r a a e d t e P p t P p p
R a O d T g a A n p a y a K n I u h t D b a p a p N m I e m m
i d k o k r a o r s e a m p k m a a d l
: t g a n a h y e a k s d o k a k o a a r d i e i l T B m
k i t n . e r j a s : n a a t k p a u i h d e m e k s t i k d u a a m l a d e i a e i i e i i i y e e e a S B y s T B m s t S B j p T B n / a h u . / h i t g n g a t a t a a n a d n k e l a a a m u a i g i m l o g p A t e a d a , / . R d t h d a . k U e a m a a e a k o p l o k g p p K p l o o k o n m m l U l a e a e e o r e G a g y t s a g r n t n e m d d a N a e a e m g n a E p p d p p a p a g n e / h e M k k / k a n m e a h a y t a a A g d r i g a k d i d u a a d R n n l n t n j u e p b h u / A a j k a a a o h n m m a k n k C k i e d a u u t a u o a y g a a s l u y g r k n n l m e n n e a p a e a i a e T p k A d m T p m a t t i , g a ) n i l s a u n l a a a a a n s a a k n i o g t p p d g a a L l a a m n n s r b u a a e n t a t 1 d a A g a e r e m n h b e t - m - g N n r p a r a r t a a t ( e b g n p O e e a k a k n a p I / p s a k b m a y a r S g m a d e a i m b a m t p n s s e b t A i e r t r s u d t R j a p i a a r , a a a h p s g d g d i E n p u a a a a n m a t P u g d . p a k u p m e e i r u t O n l d e . p n u g k n t - a I e e t t g m a a p m i l e n u S , k a i , a i r p g I / n i y m g n g k d t o a a a u N a n n n m l a h u a m I n e y h e p a o d a . p e t s n l i i t a k F g t s / g s k m e r m d i g s E a r a n m i k g e l p l u g n a a a l a t a D d a n b a a k n e r e r l e n n e s e a m e a e e a e e M p a b m e p t P p t P k m s d j .
n
t a N k i i a A u d d p L m m : g e t n U a h e k t a t a n i u a a i g P d g h a d d m d u n y n M k l a e a I a . : k : a e r S a h a y S t a r n . d a k d d a t d i m a t i k r E a t a t b b a p g u i a a a l K h l a n m d a t l e m m h l n s
R h O a n a T d u g A l e n a K I m r a D k b a m N d I
s k a u t n m a r a e y n b k i m t e n
Lempiran 2 : FORMAT PENDATAAN PHBS DI PASAR KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TANGGAL PENDATAAN NAMA PASAR NO.
INDIKATOR
1 1
2 Menggunakan air bersih.
2
Menggunakan jamban sehat.
3
Membuang sampah pada tempatnya.
4
Tidak merokok di dalam pasar.
5
Tidak meludah sembarangan
6
Memberantas jentik nyamuk
: : : : HASIL KETERANGAN PENDATAAN YA
TIDAK
3
4
5
TIM PENYUSUN
TIM PENGARAH
Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Kepada Subdin Sumber Daya Kesehatan TIM PENYUSUN
Adi Komara Dedeh Hadiati Diah Poerwanti Juhana Neni Nurjanah Nike Oktania Ni Made Indra Maharani Nok Aen Nuraeni Retty Maryati Tuti Surtimanah Wati Herliawati Yus Ruseno
PETUNJUK TEKNIS PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MASJID
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2010
KATA PENGANTAR
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanan TempatTempat Umum (TTU), merupakan salah satu upaya implementasi dalam mewujudkan TTU yang bersih dan nyaman bagi pengunjungnya. Masjid sebagai salah satu TTU sekaligus menjadi sarana berkumpul dan berinteraksi antara penjual dan pembeli perlu mendapat perhatian yang serius oleh semua pihak. PHBS di Masjid dikembangkan dengan pendekatan holistik yang mencakup keadaan sik, mental dan sosial serta lingkungan. Konsep ini melibatkan pengurus/pengelola, penjual/pedagang, pembeli dan masyarakat sekitar untuk berperan serta secara aktif dalam mewujudkan pasar yang nyaman, bersih dan sehat. Oleh karena itu, menggerakan dan memberdayakan pengurus/pengelola maupun pengunjung Masjid untuk hidup bersih dan sehat menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/ kota beserta jajaran sektor terkait termasuk lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, swasta dan dunia usaha. Buku ini disusun sebagai panduan bagi kabupaten / kota yang dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kegiatan PHBS di Tempat-Tempat Umum, khususnya di Masjid. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses penyusunan, pembahasan dan penyempurnaan petunjuk teknis ini. Semoga apa yang telah dicurahkan baik moral maupun material untuk terselesaikannya petunjuk ini, mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang Maha Esa. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, Juli 2010 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes, MH.Kes, Msi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I.
II.
i ii
PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran
1 2 2
INDIKATOR PHBS DI PASAR
2
III. DEFINISI OPERASIONAL
3
IV. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM PENINGKATAN PHBS DI PASAR
5
V . INDIKATOR KEBERHASILAN
6
LAMPIRAN: 1. 2.
Indikator dan Denisi Operasional PHBS pasar Format Pendataan PHBS Pasar
8 11
PETUNJUK TEKNIK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI TEMPAT-TEMPAT UMUM (MESJID)
I
Selain itu Terminal bisa menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit karena lingkungan yang buruk atau tidak bersih, misalnya sampah yang berserakan jamban yang kotor, tidak tersedianya air bersih. Peningkatan PHBS di Terminal merupakan kegiatan yang strategis untuk memutus rantai penularan penyakit berkembang-biaknya bibit penyakit.
B.
PENDAHULUAN A.
Penyusunan Petunjuk Teknis ini betujuan untuk memberikan acuan atau panduan bagi pengelola program PHBS baik di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan serta pengelola Terminal dan masyarakat secara umum guna meningkatkan penerapan PHBS di Terminal.
Latar Belakang Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan kata lain, masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan menigkatkan derajat kesehatannya sendiri. Masyarakat dihapkan menjadi subyek dalam pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan mempunyai peran menentukan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan fokus pembangunan nasional. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan dan perilaku . Kondisi lingkungan yang jelek dan perilaku yang tidak sehat dapat menurunkan kualitas SDM. Promosi kesehatan merupakan program/kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sehingga mandiri untuk hidup sehat. Program promosi kesehatan perlu diselenggerakan sebaik-baiknya agar dapat memberikan sumbangan yang nyata pada pembangunan kesehatan. Dalam upaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan antara lain di Tempat-Tempat Umum (TTU) dan salah satu TTU adalah Terminal. Terminal merupakan
Tujuan
C.
Sasaran Adapun sasaran PHBS di Terminal, meliputi:
II.
a.
Sasan primer
: Jemaah/pengunjung/masyarakat.
b.
Sasaran sekunder : Pengurus mesjid, Dewan Keluarga Mesjid (DKM). Dewan Keluarga Majelis Taqlim (DKMT), Dewan Mesjid Indonesia (DMI), dan Masyarakat sekitar mesjid.
c.
Sasaran tersier
: Ketua RT/RW, Lurah/Kepala Desa, Camat, Kepala Kantor Urusan Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Organisasi keagamaan lainnya.
INDIKATOR PHBS DI MESJID Indikator PHBS di mesjid adalah : 1.
Menggunakan air bersih
2.
Menggunakan jamban sehat
III.
5.
Tidak meludah sembarangan
6.
Memberantas jentik nyamuk
7.
Menjaga kebersihan karpet/sajadah, lantai Masjid
mesjid membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia dan pada bagian dalamnya dilapisi plastik dan tertutup.
DEFINISI OPERASIONAL 1.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sendiri sehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan.
2.
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah sararana yang disediakan oleh badan, pemerintah, swasta atau perorangan yang menghasilkan sesuatu untuk atau yang langsung dapat digunakan oleh umum.
3.
Mesjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana masyarakat umum/jemaah pada waktu-waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam.
4.
Peningkatan PHBS di Masjid adalah membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di mesjid meliputi menggunakan jamban sehat, memberantas jenik nyamuk, menggunakan air bersih, membuang sampah pada tempatnya, memelihara kebersihan dan kerapihan sarana ibadah termasuk membuat hmbauan kebersihan dan tidak merokok di dalam mesjid.
5.
Menggunakan air bersih adalah jemaah/pengunjung mesjid menggunakan air bersih yang memenuhi syarat sik (tidak berwarna, tidak keruh, tidak berasa dan tidak berbau) untuk kebutuhan melakukan ibadah yang berasal dari air sumur gali, sumur pompa, mata air, penampungan air hujan dan air ledeng yang terlindungi dan berjarak 10 meter dari tempat penempungan kotoran atau limbah.
6.
Menggunakan jamban sehat adalah jamaah/pengunjung/mesjid menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa dengan septictank, yang dipisah antara laki-laki dengan perempuan.
8.
Tidak merokok di dalam mesjid adalah jemaah/pengunjung dan pengurus mesjid tidak merokok di dalam mesjid.
9.
Tidak meludah sembarangan adalah jemaah/pengunjung mesjid tidak membuang sampah di sembarang tempat. Membuang ludah di tempat sampah atau pergi ke toilet.
10. Memberantas jentik nyamuk adalah pengurus mesjid/DKM/ DKMM/DMI dan masyarakat sekitar mesjid dan sekitarnya satu kali dalam seminggu agar tidak terdapat jentik nyamuk pada tempat-tempat penampung air, bak mandi, talang air, dan barang-barang bekas/tempat-tempat yang bisa menampung air. 11. Menjaga kebersihan lantai/karpet/sajadah mengandung arti menjunjung hendaknya pengurus masjid senantiasa menjaga kebersihan lantai karpet/sajarah agar tidak kotos/tidak berdebu/ tidak berbabau tidak sedap.
IV.
STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MENINGKATKAN PHBS DI MESJID 1.
Melaksanakan advoksi yakni pendekatan kepada pengurus DKM di setiap tingkat pemerintahan, mulai dari kabuten/kota, kecamatan, desa/kelurahan naupun RW/RT. Adapun tujuan dari advokadsi adalah untuk memperoleh
dukungan dan kesepakatan dalam pelaksanaan dan penerapan PHBS di mesjid-masjid. Advokasi di tingkat kecamatan, dilakukan oleh kepala puskesmas camat, / kepala kantor urusan agama, / kepala desa / lurah, tokoh-tokoh agama/pengurus organisasi keagamaan tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Advokasi dapat juga dilakukan pada pertemuan forum masyarakat desa/kelurahan. Dengan demikian seluruh jajaran pemerintahan kecamatan/ desa/kelurahan beserta lintas sektor terkait menyadari betapa pentingnya mendukung penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mesjid. 2.
d.
Secara bertahap DKM/pengurus mesjid bersama dengan masyarakat dapat mengenali masalah kesehatan, mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya. selain itu diharapkan masyarakat dapat meneruskan proses pembelajaran bagi keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal masing-masing.
Melakkukan Bina Suasana. Upaya ini dilakukan untuk membangun opini masyarakat guna mendukung penerapan PHBS di mesjid. Bina Suasana dilakukan oleh petugas puskesmas bersama dengan tokoh-tokoh agama di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan dengan memanfaatkan media-media dan kesempatan-kesempatan yang ada.
3.
bersama pengurus mesjid dan menjadi dat peningkatan PHBS mesjid di puskesmas. Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan ke mesjid atau dengan melihat laporan pelaksana kegiatan di puskesmas.
V.
INDIKATOR KEBERH ASILAN 1.
Melakukan pemberdayaan masyarakat. a.
Penyampaian materi PHBS dengan bahasa agama oleh para penceramah/ustadz/imam dalam setiap kegiatan yang dilakukan di mesjid.
b.
Membersihkan sarana dan fasilitas peribadatan secara berkala seminggu sekali atau sesuai dengan kebutuhan oleh DKM atau pengurus mesjid.
c.
Melakukan pemantauan implementasi indikator PHBS di mesjid secara berkala setahun 2 kali, sehingga berkesinambungan. Pemantauan dilakukan oleh pengurus bersama petugas kesehatan. Hasil pemantauan dibahas
Indikator Masukan a.
Adanya kebijakan penyelenggaraan PHBS di mesjid pada setiap tingkatan (kabupaten/kota, kecamatan, desa/ kelurahan).
b.
Adanya dukungan pembiayaan kegiatan PHBS di mesjid.
c.
Adanya pedoman, media pendukung untuk pembinaan dan peningkatan PHBS di mesjid. adanya pengurus masjid/DKM sebagai pengelola PHBS di Masjid.
d.
2.
Indikator Proses a. b. c. d. e. f.
Adanya advokasi PHBS mesjid. Adanya bina suasana PHBS mesjid. Adanya penyampaian materi PHBS. Adanya gerakan-gerakan kebersihan. Adanya pemantauan implementasi indikator PHBS di mesjid secara berkala setahun 2 kali. Adanya kemandirian dalam mengatasi masalah kesehatan dan proses pembelajaran bagi keluarga dan masyarakat
r i a
mesjid di puskesmas. 3.
Indikator Keluaran a.
Indikator Gabungan Adalah persentase PHBS mesjid yang dihitung dari jumlah mesjid yang memenuhi seluruh indicator dibagi jumlah seluruh mesjid yang ada di wilayah puskesmas dikalikan 100%.
b.
Indikator Tunggal Adanya persentase dari setiap indicator PHBS mesjid. Misalnya : 1) Persentase penggunaan air bersih. 2) Persentase penggunaan jamban sehat. 3) Persentase membuang sampah pada tempatnya. 4) Persentase tidak merokok di mesjid. 5) Persentase tidak meludah sembarangan. 6) Persentase memberantas jentik nyamuk.
s r u e - k n h u a a e g / k k l g a s : n n n u a . t e b u k a m a g a h m s g K k a g e n : / . s a J n d t e n i n a a a k t a m b s a r a a k e h l a g l a h d e i e i i a e i m n i i a e S B b T B n m S B j a T B n l / d h a n i / / d / l i s s r l g t a r i i i a h i h h u s a a o u n n k a j a a j s s i s c k d d l m a p b e j e a a e r a e k e r h e u y m k b e i e g m m s m m m r ( i i h s n i t / t R j e e i i j r P r , g i l a d . s n U l r e e j a i a g a i n a h l p a a m s p u r e b / a K l r o o a n a e l r g m d d t o d b i U a e n e a n n a r o a m a i a u i o u p l G d g i d g r r k b b n n k i a n j a d e a n e t n r t N a e a e n d a n r p p i a E e p u n e k u e p a a r e a b a g m n k / k a d M k / g n r i g k a s a u m n e u a u a n k g ) A g e k u g / 0 p a i g l r n a a s g m a 1 g l R n n m n s n i g u t b e a n t e n u u u P y g s a k p A a j a j a e n n a ( m n h m n a n k h a C k n . i m g r r m . a u a k l a u a r a a a a i a a ) y g k u y g a b r , j a e n n a t n r d s l r n C n n m s m a e p n a a e a a e e a e e e a h e T p a u d c p p g b p W T p k b j l , r i r r / k a i r , n r d i g i s k n e n d e i j j a u s a a n a a a a t a s k n d a d p g b e r L s a g e a e a t t r y i m n m r n o e l t k A m ( b a o u u u t a m m c e o s i / p p N h k a S m a 0 k t d i C p k i k a r r m . u m 1 O s i d e i a g s k n I a r W e s t a s l i b a n n S e f a g i / k , r e n e , b , i g i n n n A l j a p d h n i a a g , e l a r u a a l R g r t u a i l g e p r y n a g b g a E n i u g r a b r e ) d r m n m a u i n r r P j a a k u n n e j a e t u j u a t g a y k a i n d u n O n l d n n n u u s r e n n a b a I g a d r e i n a a m a p g a . n k a h . t l y i n u S e r t k t d I e a i , b r e s i a C e a s a n g i , h s a g p W / p n h a k u t n p N I / r i s / h n p u i u n u u n a m a i r , n a p F h m n u r j a g g e a i a d u h e a d t d e u E a t s a h b p n a g a g r g m a w i m r n t i r b m n e n e D m n l m r a i r i r o r a m e e h a r e e e e a i e d l i J m e y e J m m b d a m a a p t l p r i R a n t O n a a a k h T k a a e A n n s K u n I u g h g a D g i g b s n n N e r I e m - i N n u d a A k g h d i L a i j : g s n U u s t n e r e P g e a m b h m g M n i e k i r I : e d S a a S t i n d h k d i E a m i t a j a a k s K h l a s r d l e
S B H P L A N O I S A R E P D O I I J S S I E N I M F I E D D N A D R O T A K I D N I
: 1 n a
g n
a g n
d a N a a y y A - p h h L g h a : n a m U a a p t e a p a m p m P u d a m h m a p a M b a s I m s a e k : h a s t a S i S t e a t i d d k t i g a d E a m p a p e a n p e h K l s d l s a m m r a a m r
g n a y : a t g d a n a a h y k . e a k : a k s d o o t d i k k a k a t o o a a r h a r e i a e e i i u e e e l i e d i e i l S B s t t T B b t t S B m T B m / d . h a . / h i h i h h a t n h a j a k a s a a a p a a e p a a m p m i m m m m m p A m a . R j e a a e a a s j . k s U l a s t g a o a k k a b g l K l o o g p o k o n l U a e n a m n a a e o r e u e a u G d g d g r n b t b n e m d a a i N p e m t p e m g E e p e a n m p e e n k / a M k / m m k a a k m a y a A g l a n a g a d n i d R n n i a u k n t e n j u b d i u / g r A a j k a a e a o h n a d k n k C k s m a u n a u o a k g a y g a i y g r k n e a n n m r n r n p a e e e a a a e T p k P y c T p m a t n n d a i a a a l m j o l p i d a l L s e m g e a a g d A m e t b k n N i e i a a t p d O s I d d a a S a p l n k p p a o A a d k R g h i d i o a n e g r s E p s i u n e P j r p u m m n j e a l O u a t i u I g s g d g k n a S n I n e g a e d i n p y p t N a / I / a y . h n p h . F h u a a i d d u b E a t a p m a j i j u s s a t D m m l m m e e a a r e e e e J m s d t J m m i d R k a o i O d k d j T g a o a r s A n p y e e a h n K I u a t m m D b p a k m p a a N m m I e m d l
.
n
i
k i
t t a i d N n r k k i a e a a n A j u b t d p u L m . p n i m : g k : h k e n d U a a t t a e e u u j i t t a i a s a n P d a k g h g a i u i a d d m m s d u e h n y n d M k l a e a m I a . : k e r S a h r m e y : a a e k m . s S t d m a d a a t t d n a r t u d i i l a k i i k d b a E a t d m j p a t k g b a a l u i a t i a s t h h K l a n m d l a e m m l a n d k d l a a e
e i a e i i e e e i e i e i i y S B y s T B m s t S B j d s T B n m i k / a h u . t i a u t l h n a a d h t a a a a d o g k a d a a d t l p t k e l i j g a a e i n i t u a i n y m h a o m l n g e i i p m t e e t , / n m e t R j e d - L a m u h t e e m . d t a U a m a a a a p s j g a g p p p y i K l s n o n m n l m m a i U a e a e a l a n e y d e i a a / t m G d g y t s a t a l d k n r a a n t N a a r e d a p a p , E e p a a p t p a / i a i k e m u M k / h h g m k p n n k e e m i e a a a a n a t - a a r k d g s t A g d k r t i e i h n n n a y u a a d R n n l a u a p n i k n b s u e p b h A a j r a d m t n m a m a k d e m p C k e g n i e d m b e a u u t a i t n j a m y g a a s l u y j m a a a k n l n n l m e n s r a a e a i a e e a e a d a d T p k A d m T m m b p d a s a / d n n u k n n t / i u i a a g u a a d d . j i a r j M s s d g m g d a p i h t L s a a a i n a n a M e t m A e d , g u y p i K m n i r t e n u h N m a d j m l a D r e n m a / a r s u e p s i O / t e s i k a e I a p k b t n g k m S m m m e m a n e n e m M s a a k e p l . s A a t a b n K e i l a j t e p d d D t t R g d a t a t i a a t p a i / n a m E l k u d m p p p i a a , P j a d k r i e m i a u k a m j j s d i d O n e s t t e . s u u g r n n t y b t e - a n I g e n t m e s a t a t e a a i n S l a k a m s a m a y I e g d i r g o k p m a n p l a N s m n n a a n t y a m I / b a y h u k n a o r a e d e a - t n i r a s g r F h l t t b g a a d k u e k d E a a n p n i a g b u i g t r a a I g a l r l a D m n m n M a d r , r e e r k a m e e e e e e g a i e P D m a J p s M p s s a p a b t
R h O a n a T d u g A l e n a K I m r a D k b a m N d I
s k a u t n m a r a e y n b k i m t e n
TIM PENYUSUN
Lempiran 2 : FORMAT PENDATAAN PHBS DI MESJID KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TANGGAL PENDATAAN MESJID NO.
1 1
INDIKATOR
2 Menggunakan air bersih.
2
Menggunakan jamban sehat.
3
Membuang sampah pada tempatnya.
4
Tidak merokok di dalam mesjid.
5
Tidak meludah sembarangan
6
Memberantas jentik nyamuk
: : : :
TIM PENGARAH
HASIL KETERANGAN PENDATAAN YA
TIDAK
3
4
5
Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Kepada Subdin Sumber Daya Kesehatan
TIM PENYUSUN
Adi Komara Dedeh Hadiati Diah Poerwanti Juhana Neni Nurjanah Nike Oktania Ni Made Indra Maharani Nok Aen Nuraeni Retty Maryati Tuti Surtimanah Wati Herliawati Yus Ruseno
PETUNJUK TEKNIS PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI TERMINAL
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2010
KATA PENGANTAR
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tatanan TempatTempat Umum (TTU), merupakan salah satu upaya implementasi dalam mewujudkan TTU yang bersih dan nyaman bagi pengunjungnya. Terminal sebagai salah satu TTU sekaligus menjadi sarana berkumpul dan berinteraksi antara penjual dan pembeli perlu mendapat perhatian yang serius oleh semua pihak. PHBS di Terminal dikembangkan dengan pendekatan holistik yang mencakup keadaan sik, mental dan sosial serta lingkungan. Konsep ini melibatkan pengurus/pengelola, pedagang, pengunjung, awak kendaraan dan para penumpang serta masyarakat sekitar untuk berperan serta secara aktif dalam mewujudkan Terminal yang nyaman, bersih dan sehat. Oleh karena itu, menggerakan dan memberdayakan pengurus/pengelola maupun pengunjung Terminal untuk hidup bersih dan sehat menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait termasuk lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, swasta dan dunia usaha. Buku ini disusun sebagai panduan bagi kabupaten / kota yang dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kegiatan PHBS di Tempat-Tempat Umum, khususnya di Terminal. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses penyusunan, pembahasan dan penyempurnaan petunjuk teknis ini. Semoga apa yang telah dicurahkan baik moral maupun material untuk terselesaikannya petunjuk ini, mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang Maha Esa. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, Juli 2010 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes, MH.Kes, Msi
PETUNJUK TEKNIK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI TERMINAL
bersih, misalnya sampah yang berserakan jamban yang kotor, tidak tersedianya air bersih. Peningkatan PHBS di Terminal merupakan kegiatan yang strategis untuk memutus rantai penularan penyakit dan berkembang-bianya bibit penyakit.
B. I
A.
Latar Belakang Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan kata lain, masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam memelihara dan menigkatkan derajat kesehatannya sendiri. Masyarakat dihapkan menjadi subyek dalam pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan mempunyai peran menentukan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan fokus pembangunan nasional. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor yang paling besar pengaruhnya adalah lingkungan dan perilaku . Kondisi lingkungan yang jelek dan perilaku yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit, selanjutnya dapat menurunkan kualitas SDM. Promosi kesehatan merupakan program/kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sehingga mandiri untuk hidup sehat. Program promosi kesehatan perlu diselenggerakan sebaik-baiknya agar dapat memberikan sumbangan yang nyata pada pembangunan kesehatan. Dalam upaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan antara lain di Tempat-Tempat Umum (TTU) dan salah satu TTU adalah Terminal. Terminal merupakan tempat berkumpulnya orang dalam jumlah banyak sehingga
Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis ini betujuan untuk memberikan acuan atau panduan bagi pengelola program PHBS baik di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan serta pengelola Terminal dan masyarakat secara umum guna meningkatkan penerapan PHBS di Terminal.
PENDAHULUAN
C.
Sasaran Adapun sasaran PHBS di Terminal, meliputi: a. Sasan primer : Penumpang, pedagang, pengunjung, dan awak kendaraan. b. Sasaran sekunder : Pengelola terminal, petugas kebersihan, petugas keamanan. c. Sasaran tersier : Kepala Dinas Terminal, Kepala Dinas Kebersihan, Camat, Lurah/Lurah Desa.
II.
INDIKATOR PHBS DI TERMINAL Indikator PHBS di Terminal adalah : 1.
Menggunakan air bersih
2.
Menggunakan jamban sehat
3.
Membuang sampah pada tempatnya
4.
Tidak merokok di area tertutup/ruangan di Terminal termasuk di dalam kendaraan
5.
Tidak meludah sembarangan
6.
Memberantas jentik nyamuk
III.
DEFINISI OPERASIONAL 1.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sendiri sehingga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan.
2.
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah sararana yang disediakan oleh badan, pemerintah, swasta atau perorangan yang menghasilkan sesuatu untuk atau yang langsung dapat digunakan oleh umum.
3.
Peningkatan PHBS di TTU adalah suatu upaya membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat di tempattempat umum. Masyarakat diharapkan mampu mengenali masalah, mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Selain untuk diri sendiri, juga diharapkan masyarakat sekitar tempat tinggal masing-masing.
4.
Terminal adalah suatu tempat yang dijadikan sebagai fasilitas keberangkatan dan kedatangan lalu lintas kendaraan umum atar daerah yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan sebagai Terminal.
5.
Menggunakan air bersih adalah semua orang yang beraktitas di area terminal meliluti:penumpang/pengunjung/awak bus, pedagang pengelola Terminal, dsb menggunakan air bersih yang memenuhi syarat sik (tidak berwarna, tidak keruh, tidak berasa dan tidak berbau) yang berasal dari air sumur terlindungi, air pompa, mata air terlindungi, penampungan air hujan, dan air ledeng. Sumber air bersih antara lain sumur air pompa, sumur gali, mata air terlindungi, yang berjarak 10 meter dari tempat penampungan kotoran/limbah/WC.
6.
7.
sampah pada tempat sampah tersedia yang pada bagian dalamnya dilapisi plastik dan tertutup.
Menggunakan jamban sehat adalah semua orang yang beraktitas di area terminal meliputi: penumpang/pengunjung/ awak bus, pedagang pengelola Terminal, dsb menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa dengan septictank, yang dipisah antara laki-laki dengan perempuan. Membuang sampah pada tempatnya adalah semua orang yang
8.
Tidak merokok di area yang tertutup/tuangan di dalam terminal adalah semua orang yang beraktitas di area terminal meliputi: penumpang/pengunjung/awak bus, pedagang, pengelola terminal, dsb tidak merokok di setiap area yang tertutup/ruangan termasuk di dalam kendaraan.
9.
Tidak meludah sembarangan adalah semua orang di wilayah Terminal tidak meludah di sembarang tempat. Membuang ludah di tempat sampah atau pergi ke toilet.
10. Memberantas jentik nyamuk adalah pengelola Terminal (petugas kebersihan) melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di Terminal 1 kali dalam seminggu agar tidak terdapat jentik nyamuk pada tempat-tempat penampung air, bak mandi, talang air, dan barang-barang bekas/tempat-tempat yang bisa menampung air.
IV.
STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MENINGKATKAN PHBS DI MESJID 1.
Melaksanakan advoksi yakni pendekatan kepada para pengambil keputusan/kebijakan untuk memperoleh dukungan dan kesepakatan (kebijakan, dana, sarana, tenaga, dan lainlain) dalam pelaksanaan dan penerapan PHBS di Terminal.
2.
Melakkukan Bina Suasana. Upaya ini dilakukan untuk membangun opini masyarakat guna mendukung penerapan PHBS di Terminal. Bina Suasana dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan/puskesmas bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan unsur aparat kewilayahan di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan dengan
3.
Melakukan pemberdayaan masyarakat. a.
V.
C.
Sosialisasi PHBS Terminal kepada seluruh orang yang beraktitas atau mendatangi terminal.
b.
Gerakan-gerakan Terminal.
sebagai
implementasi
PHBS
c.
Pemantauan implementasi indikator PHBS di Terminal secara berkala setahun 2 kali, sehingga berkesinambungan. Pemantauan dilakukan oleh pengelola Terminal bersama petugas kesehatan. Hasil pemantauan dibahas bersama pengelola Terminal dan menjadi data peningkatan PHBS Terminal di Dinas kesehatan/puskesmas.
Indikator Masukan 1.
Adanya kebijakan penyelenggaraan PHBS di Terminal.
2.
Adanya tim/pokja pelaksana PHBS di Terminal.
3.
Adanya dukungan pembiayaan kegiatan PHBS di Terminal. adanya media pendukung pembinaan PHBS di Terminal.
4. B.
Indikator Proses 1. 2. 3. 4. 5. 6.
1.
Adanya advokasi PHBS Terminal. Adanya sosialisasi PHBS Terminal. Adanya rencana kegiatan PHBS Terminal. Adanya penyuluhan PHBS Terminal. Adanya pemantauan PHBS Terminal. Adanya pencatatan perkembangan peningkatan PHBS Terminal di puskesmas.
Indikator Gabungan Adalah persentase PHBS yang dihitung dari jumlah Terminal yang memenuhi seluruh indikator dibagi jumlah seluruh Terminal yang ada di wilayah kabupaten/kota dikalikan 100%.
di
INDIKATOR KEBERH ASILAN A.
Indikator Keluaran
2.
Indikator Tunggal Adanya persentase dari setiap indikator PHBS Terminal. Misalnya : 1) Persentase penggunaan air bersih. 2) Persentase penggunaan jamban sehat. 3) Persentase membuang sampah pada tempatnya. 4) Persentase tidak merokok di Terminal. 5) Persentase tidak meludah sembarangan. 6) Persentase memberantas jentik nyamuk.
LAMPIRAN 1 INDIKATOR DAN DEFINISI OPERASIONAL PHBS DI TERMINAL
membuang sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Periksa dan amati tempat sampah yang digunakan dan bagaimana cara mereka membuang sampah.
1.
Bila membuang sampah pada tempat sampah tersedia dan ada jadwal rutin.
Sehat: Menggunakan air bersih
Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat fsik (tidak berwarna, tidak keruh, tidak berasa dan tidak berbau) yang berasal dari air sumur terlindungi, air pompa, mata air terlindungi, penampungan air hujan, dan air ledeng. Sumur air bersih al. sumur air pompa, sumur gali, mata air terlindungi yang berjarak 10 meter dari tempat penampungan kotoran/ limbah/WC. Tanyakan kepada pedagang/pengunjung/pengelola Terminal apakah menggunakan air bersih untuk kegiatan di Terminal. Periksa dan lihat sumber air bersih dan cara menggunakan air bersih dari pedagang/ pengunjung/pengelola ATerminal (sumur air pompa, sumur gali, mata air terlindungi yang berjarak 10 mter dari tempat penampungan kotoran/limbah/ WC).
Tidak Sehat:
Bila tidak membuang sampah pada tempat sampah tersedia dan ada jadwal rutin. 4.
Pedagang/pengunjung/pengelola Terminal tidak merokok di dalam area ruangan-ruangan yang ada di Terminal termasuk di dalam kendaraan bermotor. Sebaiknya disediakan area khusus untuk merokok. Tanyakan kepada pedagang/pengunjung/pengelola apakah merokok/tidak merokok spt di atas. Amati apakah ada yang merokok. Sehat:
Sehat:
Bila tidak ada yang merokok
Bila menggunakan air bersih di Terminal
Tidak Sehat:
Tidak Sehat:
Bila ada yang merokok
Bila tidak menggunakan air bersih di Terminal 2.
Menggunakan jamban sehat
5.
Tidak meludah sembarangan
Pedagang/pengunjung/pengelola Terminal tidak meludah di sembarangan tempat. Meludah di tempat sampah atau pergi ke toilet. Tanyakan kepada pedagang/pengunjung/pengelola dimana kalau meludah Amati apakah ada yang meludah di sembarangan tempat, atau meludah di tempat sampah/toilet.
Menggunakan jamban/WC/kakus leher angsa dengan sptictank, yang dipisah antara laki-laki dengan perempuan. Tanyakan kepada pedagang/ pengunjung/pengelola Terminal kemana bila akan buang air besar. Periksa dan amati jenis jamban yang ada di Terminal (kakus leher angsa).
3.
Tidak merokok di dalam Terminal
Sehat:
Sehat:
Bila menggunakan jamban/kakus leher angsa.
Bila tidak ada yang meludah di sembarang tempat.
Tidak Sehat:
Tidak Sehat:
Bila tidak menggunakan jamban/kakus leher angsa.
Bila ada yang meludah di sembarangan tempat.
Membuang sampah pada temparnya Membuang sampah pada tempat sampah yang pada bagian dalamnya
6.
Memberantas jentik nyamuk Pengelola Terminal (petugas kebersihan) melaksanakan pemberantasan
barang-barang bekas/tempat-tempat yang bisa menampung air. Tanyakan kepada pedagang/pengunjung/pengelola apakah merokok/tidak merokok. Amati apakah ada yang merokok Sehat :
Bila tidak ditemukan jentik nyamuk di Terminal Tidak Sehat :
Bila ditemukan jentik nyamuk di Terminal.
LAMPIRAN 2 : FORMAT PENDATAAN PHBS DI TERMINAL KABUPATEN/KOTA
:
TANGGAL PENDATAAN : NAMA TERMINAL
No.
1 2 3 4 5 6
:
Indikator
Menggunakan air bersih Menggunakan jamban sehat Membuang sampah pada tempatnya Tidak merokok di dalam Terminal Tidak meludah sembarangan Memberantas jentik nyamuk
Hasil Pendataan (ya/tidak)
Keterangan