PETUNJUK PENGISIAN REGISTER KOHORT KELUARGA BINAAN PERKESMAS
I.
Pengisi Petugas puskesmas yang bertanggung jawab mengisi form Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas adalah Perawat Penanggung Jawab Daerah Binaan. Apabila Perawat Penanggung Jawab Daerah Binaan belum ditetapkan di puskesmas tersebut maka yang mengambil alih tanggung jawab ini adalah Perawat Koordinator Perkesmas.
II.
o
Pengisian Form Desa/ Kelurahan Puskesmas Prwt PJ Darbin Kolom 1 Kolom 2
o
Kolom 3
o o o o
: Diisi dengan nama desa/ kelurahan yang dikelola : Diisi dengan nama puskesmas tempat bekerja : Diisi dengan nama perawat penanggung jawab daerah binaan : Diisi dengan nomor urut keluarga binaan yang didata : Diisi dengan nomor indeks keluarga sesuai dengan kode wilayah puskesmas masing-masing dan menggambarkan tempat tinggal keluarga yang menjadi sasaran binaan. Contoh: TT/05 menjelaskan kelurahan Tebet Timur, RW 05 : Diisi dengan nama Kepala Keluarga (KK)
o
Kolom 15
o
Kolom 16
o
Kolom 17
: Diisi dengan tanda ceklist (√) bila anggota keluarga termasuk dalam kode sasaran E = Usia Lanjut Risti/ Rawan Kesehatan. Contoh: Lansia dengan Tuberkulosis, Lansia dengan Hipertensi, Lansia Paska Stroke : Diisi dengan tanda ceklist (√) bila anggota keluarga termasuk dalam kode sasaran F = Penyakit Tidak Menular. Contoh: Diabetes mellitus, Hipertensi, Asma : Diisi dengan tanda ceklist (√) bila bila anggota keluarga termasuk dalam kode G = masalah kesehatan selain dalam ruang lingkup kode A s.d. F. Contoh: masalah kesehatan lingkungan, perilaku hidup tidak sehat
Waktu Kunjungan dan Hasil Pembinaan Berdasarkan Tingkat Kemandirian Keluarga berisi waktu pelaksanaan kegiatan dan hasil kunjungan yang dilakukan oleh Tim Perkesmas. Hasil yang dimaksud disini adalah penilaian perawat terhadap tingkat kemandirian keluarga setelah dibina berdasarkan standar kriteria yang telah ditetapkan setelah perawat melakukan asuhan keperawatan. o
Kolom 18,20,22,24,26,28
o
Kolom 19,21,23,25,27,29
: Diisi dengan tanggal dan bulan kunjungan yang telah dilakukan oleh Tim Perkesmas kepada keluarga binaan. Contoh: 9/10 berarti 9 Oktober adalah waktu kunjungan. Standar minimal frekuensi kunjungan ke keluarga binaan adalah empat (4) kali per keluarga. : Diisi dengan angka romawi tingkat kemandirian keluarga. Contoh: I berarti nilai keluarga ada di posisi KM-I. Pengukuran kemandirian
III.
Tingkat Kemandirian Keluarga Tingkat Kemandirian Keluarga
Kriteria Kemandirian Keluarga 1. Keluarga menerima perawat
DefinisiOperasional: Keluarga menerima perawat untuk dilakukan asuhan keperawatan dan keluarga bersedia menerima kunjungan perawat berikutnya
2. Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga
3. Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
Definisi Operasional: Keluarga menyepakati perencanaan keperawatan yang telah dibuat oleh perawat dan keluarga
Definisi Operasional: Keluarga dapat menjelaskan masalah kesehatan prioritas secara lengkap (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat bila tidak tertangani)
4. Keluargamemanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran Definisi Operasional: Keluarga mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga dan melakukan kunjungan sesuai anjuran perawat.
5. Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran Definisi Operasional: Keluarga dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaankeperawatan. Contoh: patuh minum obat sesuai anjuran patuh memenuhi terapi diet sesuai anjuran mampu melakukan perawatan sederhana yang sudah diajarkan oleh perawat. Contoh merawat luka sederhana patuh melakukan kontrol pemeriksaan secara rutin sesuai anjuran
6. Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
Definisi Operasional: Keluarga dapat melakukan tindakan pencegahan secara aktif terhadap masalah kesehatan prioritas. Contoh: pencegahan penularan, contoh menutup mulut ketika penderita Tb batuk/ bersin kontrol rutin ke fasyankes modifikasi lingkungan rumah Imunisasi taat minum obat taat terapi diet mampu melakukan berbagai upaya kesehatan sesuai masalah kesehatan yang ada dalam anggota keluarga, contohnya penggunaan obat tradisional dan terapi komplementer untuk pencegahan penyakit
KM-I
√
√
KM-II
√
√
√
√
√
KM-III
√
√
√
√
√
√
KM-IV
√
√
√
√
√
√
7. Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
Definisi Operasional: Keluarga dapat melakukan tindakan promosi kesehatan secara aktif di keluarga dan atau masyarakat. Contoh: keluarga berbagi pengalaman dan pengetahuan kesehatan kepada orang lain (keluarga dan masyarakat) keluarga aktif menerapkan PHBS di rumah tangga untuk meningkatkan kesehatan keluarga keluarga mampu menerapkan manajemen stress, contoh: melakukan teknik relaksasidistraksi, melakukan konsultasi secara pro aktif, dll
√