PERSYARATAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) UNTUK SUB KONTRAKTOR DI PT. KRAKATAU ENGINEERING
1.Tujuan Tujuan persyaratan Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) bagi Sub Kontraktor adalah menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman serta menekan serendah mungkin mungkin dampak negatif terhadap terhadap lingkungan lingkungan sesuai dengan dengan komitmen komitmen dan kebijakan PT. Krakatau Engineering. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup persyaratan ini meliputi semua rekanan (sub kontraktor) yang bekerja sama dengan PT. Krakatau Engineering. Persyaratan ini diterapkan untuk seleksi, monitoring, dan dan evaluasi kinerja Keselamatan, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Lingkungan Sub Kontraktor. 3. Definisi 3.1.
Job Safety Environment Analysis (JSEA) adalah metode untuk melakukan identifikasi yang sistematis terhadap potensi potensi bahaya K3 dan aspek lingkungan yang ada pada aktifitas dan tempat kerja sebagai upaya pengendalian terhadap resiko K3 dan dampak lingkungan yang mungkin ada.
3.2.
Ijin kerja adalah ijin dari penanggung jawab pekerjaan yang dikeluarkan sebelum sub kontraktor melakukan pekerjaan.
3.3.
Ijin kerja berbahaya adalah suatu persyaratan-persyaratanyang harus dipenuhi sebelum melakukan melakukan suatu pekerjaan pekerjaan dan atau di lokasi tertentu yang memiliki risiko yang dapat membahayakan tenaga kerja maupun lingkungan.
3.4.
Penanggung Jawab Pekerjaan adalah personil yang menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Persyaratan – persyaratan 4.1
Mematuhi kebijakan PT. Krakatau Engineering dalam bidang K3L dengan selalu berupaya untuk mencegah timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan serta memenuhi peraturan perundangan yang berlaku.
4.2
Mengikuti persyaratan dan aturan yang ditentukan oleh Penanggung Jawab K3L Proyek.
4.3
Mengurus JAMSOSTEK bagi seluruh karyawan yang terlibat dalam pekerjaannya.
4.4
Membuat pedoman keselamatan (safe working practices) untuk setiap pekerjaan yang berisiko tinggi.
4.5
Sebelum memulai pekerjaan, sub kontraktor harus mengurus ijin kerja.
4.6
Membuat Job Safety Environment Analysis (JSEA) sebelum pekerjaan dilakukan, sebagai lampiran dalam pengajuan ijin kerja.
4.7
Mengajukan ijin kerja berbahaya untuk jenis pekerjaan tertentu dan berisiko tinggi, antara lain pekerjaan pengelasan, bekerja di ketinggian lebih dari 1.8 meter, penggalian dengan kedalaman lebih dari 1,8 meter, pekerjaan di ruang terbatas dan tertutup (confined space), pekerjaan listrik/elektrikal, pemakaian bahan kimia berbahaya, dll.
4.8
Menunjuk personil yang berkompeten untuk mengawasi/memastikan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja terlaksana (safety officer/safety engineer/safety man). Personil tersebut diwajibkan untuk setiap pekerja ≥ 50 orang dan berlaku setiap kelipatannya atau pada jenis pekerjaan yang berisiko tinggi.
4.9
Memberi pengarahan (toolbox meeting) kepada semua personil sub kontraktor agar bekerja dengan aman dan sehat. Dan juga memberi pelatihan peralatan yang digunakan, prosedur keselamatan kerja, prosedur keadaan darurat dilakukan saat proyek dimulai dan berkala.
4.10
Memenuhi persyaratan laik operasi atas peralatan/instalasi dan operator sesuai yang dipersyaratkan peraturan yang berlaku.
4.11
Setiap kendaraan bermotor mesin berpenggerak dengan berbahan bakar bensin & solar harus lulus uji emisi sesuai yang dipersyaratkan peraturan yang berlaku, antara lain : 1. Alat berat, mengacu pada KepmenLH No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama 2. Mesin diesel (Genset) , mengacu pada PermenLH No. 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usahan dan/atau Kegiatan Pembangkit Tenaga Listrik Termal 3. Kendaraan operasional, mengacu pada KepmenLH No. 05 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama
4.12
Melengkapi alat pelindung diri yang di persyaratkan serta peralatan keselamatan sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaannya seperti alat pemadam api riangan (APAR), kotak P3K, safety line, rambu-rambu K3, dll. Alat Pelindung Diri yang digunakan antara lain :
- Pelindung pendengaran (ear plugs, ear muff, dll.) - Pelindung kaki (safety shoes, safety boots, dll.) - Pelindung pernafasan (masker debu, masker kimia, full face mask, dll.) - Pelindung kepala (safety helmet, dll.) - Pelindung mata (safety glasses, goggles, dll.) - Pelindung tangan (safety gloves, dll.) - Pelindung badan (apron, cover all, dll.) - Pelindung muka (face shield, dll) - Pelindung untuk pekerjaan ketinggian (safety body harness), dll)
4.13
Melakukan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala selama pekerjaan proyek berlangsung.
4.14
Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang berlaku atau ketentuan lain.
4.15
Selalu menjaga kebersihan lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, dan segera melakukan penanggulangan bila terjadi pencemaran lingkungan.
4.16
Subkontraktor yang menggunakan bahan yang termasuk dalam Bahan Berbahaya Beracun (B3) harus menyediakan dan memasang lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet/MSDS), label dan simbol B3 di lokasi proyek.
4.17
Dilarang membawa keluar limbah dari area proyek PT. Krakatau Engineering atau membuang limbah sisa kegiatan di area proyek PT. Krakatau Engineering kecuali di tempat yang telah ditentukan dan dengan ijin dari pengawas proyek.
4.18
Limbah yang termasuk limbah B3 agar didata, dikemas (diberi label dan simbol limbah B3) dan diserahkan kepada pihak III yang telah mempunyai ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup ( KLH ).
4.19
Menyediakan tempat istirahat, smoking area, kamar mandi/WC untuk personil Sub Kontraktor, tempat penyimpanan peralatan dan bahan-bahan proyek, tempat pembuangan limbah sisa kegiatan dengan persetujuan dari Penanggung Jawab Pekerjaan.