KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan penulisan makalah ini, saya menyadari dalam penulisan makalah ini sungguh banyak permasalahan, kesukaran dan hambatan. Namun dengan adanya bimbingan dan arahan yang sangat berharga dari berbagai pihak, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pengantar transportasi yang telah membimbing kami dan rekan-rekan kelompok yang menyumbangkan ide-ide yang telah tersalurkan pada makalah ini.
Penulis juga sangat menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan kekurangan. Olehnya itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi perbaikan dan peningkatan pengetahuan penulis dalam hal penulisan makalah ini.
Besar harapan saya agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya penulis sendiri.
Gowa, 26 September 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perhubungan Darat sebagai salah satu sub sektor transportasi mempunyai kedudukan yang strategis. Hampir semua aspek kehidupan manusia dipengaruhi oleh transportasi darat. Oleh karena itu maka kelancaran transportasi darat harus selalu dijamin agar tidak terjadi gangguan dan hambatan pada kehidupan manusia.
Gambaran angkutan sungai dan danau adalah angkutan yang sangat tua umurnya, bahkan dapat dikategorikan sebagai angkutan tradisional. Sungai dan danau sebagai prasarana diwilayahh tersebut telah mampu memberikan kontribusi yang besar serta akses sampai jauh kepedalaman dimana moda Transportasi lain seperti jalan belum menjangkaunya. Perlu diketahui bahwa moda ini prsarananya telah disediakan oleh alam dan investasi untuk penyelenggaraannya terjangkau oleh masyarakat. Angkutan ini telah berkembang cepat kearah modernisasi dengan munculnya bus air, truk air, angkutan muatan curah dan cair seperti batu bara dan minyak sawit. Prospek angkutan ini cukup cerah seiring dengan keunggulan karateristiknya yang mampu mengangkut jumlah banyak barang, hemat energy dan polusi rendah, dampak pengrusakan lingkungan kecil dan prasarana telah disediakan alam berupa sungai dan danau.
Kota Makassar yang dikatogorikan sebagai kota yang menuju kota dunia tentu memiliki infestasi kota diantaranya potensi transportasi angkutan sungai, danau dan penyebrangan.
Oleh karena itu langkah strategis pembinaan angkutan sungai, danau dan penyebrangan perlu diambil untuk menempatkan secara tepat dan proporsional kontribusinya dari angkutan ini dalam rangka sistem transportasi kota.
Perkembangan angkutan sungai, danau dan penyebangan ditinjau dari jaringan pelayanannya meliputi jaringan pelayanan angkutan orang dan barang. Kedua jaringan ini dapat dilakukan dalam trayek tetap, trayek tidak tetap dan tidak dalam trayek.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang menjadi pembahasan dalam Makalah ini adalah,
Bagaimana Permasalahan Transportasi ASDP di Kota Makassar ?
Bagaimana Potensi Transportasi ASDP di Kota Makassar ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Untuk mengetahui Permasalahan Transportasi ASDP di Kota Makassar.
Untuk mengetahui Potensi Transportasi ASDP di Kota Makassar.
Manfaat
Dari hasil Makalah ini, maka diharapkan dapat dijadikan bacaan sebagai awal pengetahuan mengenai transportasi ASDP di Kota Makassar.
Kami berharap dari Makalah ini, dapat memberikan masukan kepada masyarakat setempat tentang masalah yang terdapat pada Transportasi ASDP di Kota Makassar, sehingga masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangan dalam sektor transportasi ASDP.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Manfaat Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Manfaat terpenting dari transportasi itu sendiri adalah untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam prakteknya, masyarakat sangat membutuhkan transportasi untuk melakukan aktivitasnya masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi itu maka pemerintah mengadakan adanya transportasi umum agar kebutuhan akan transportasi bisa terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini transportasi merupakan kebuthan publik yang artinya bahwa kebutuhan dan pelayanan akan transportasi harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat dan tugas Negara adalah memenuhi semua kebutuhan akan transportasi tersebut melalui transportasi umum.
B. ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan)
Kata ASDP yang berarti "Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan" merupakan istilah yang terdiri dari dua aspek yaitu "Angkutan Sungai dan Danau" atau ASD dan "Angkutan Penyeberangan". Istilah ASDP ini merujuk pada sebuah jenis "moda" atau "jenis angkutan" dimana suatu sistem transportasi terdiri dari 5 macam yaitu moda angkutan darat (jalan raya), moda angkutan udara, moda angkutan kereta api, moda angkutan pipa (yang mungkin belum dikenal luas), moda angkutan laut dan moda ASDP.
Angkutan Perairan Daratan atau angkutan perairan pedalaman merupakan istilah lain dari Angkutan Sungai dan Danau (ASD). Jenis angkutan ini telah lama dikenal oleh manusia bahkan terbilang tradisional. Sebelum menggunakan angkutan jalan dengan mengendarai hewan seperti kuda dan sapi, manusia telah memanfaatkan sungai untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Demikian juga di Indonesia, sungai merupakan wilayah favorit sehingga banyak sekali pusat pemukiman, ekonomi, budaya maupun kota-kota besar yang berada di tepian sungai seperti Palembang.
Angkutan Perairan Daratan merupakan sebuah istilah yang diserap dari bahasa Inggris yaitu Inland Waterways atau juga dalam bahasa Perancis yaitu Navigation d'Interieure atau juga voies navigables yang memiliki makna yang sama yaitu pelayaran atau aktivitas angkutan yang berlangsung di perairan yang berada di kawasan daratan seperti sungai, danau dan kanal.
Sementara itu, menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, terutama pada pasal 1, dijelaskan bahwa angkutan perairan daratan yang juga dikenal sebagai angkutan sungai dan danau (ASD ) adalah meliputi angkutan di waduk, rawa, anjir, kanal, dan terusan. Di Indonesia, angkutan perairan daratan merupakan bagian dari sub sistem perhubungan darat dalam sistem transportasi nasional.
Moda angkutan ini tentunya tidak mempergunakan perairan laut sebagai prasarana utamanya namun perairan daratan. Dalam kamus Himpunan Istilah Perhubungan, istilah perairan daratan didefinisikan sebagai semua perairan danau, terusan dan sepanjang sungai dari hulu dari hulu sampai dengan muara sebagaimana dikatakan undang-undang atau peraturan tentang wilayah perairan daratan.
Sementara itu, angkutan penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembatan bergerak yang menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan kereta api yang terputus karena adanya perairan. Dalam bahasa Inggris, moda ini dikenal dengan istilah ferry transport. Lintas penyeberangan Merak – Bakauheni dan Palembang – Bangka bahkan juga Inggris – Perancis adalah beberapa contoh yang sudah dikenal masyarakat.
C. Permasalahan Transportasi ASDP di Kota Makassar
Kondisi Sungai
Dalam sejarah kota Makassar, di era kerajaan Gowa Tallo, Sungai memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Setidaknya Makassar memiliki tiga Sungai besar yang membelah wilayah ini, masing-masing Sungai Jeneberang, Tallo dan Pampang. Namun, kini sungai-sungai itu terlentar dan tercemar.
Sungai utama, yakni Sungai Tallo dan Jeneberang masing-masing berhulu di wilayah Kabupaten Maros dan Gowa bermuara di Selat Makassar. Zaman dahulu tentu saja kedua sungai ini masih cukup bagus ekosistemnya, namun saat ini keadaannya sungguh jauh berbeda. Dalam penulusuran sungai ini, terlihat dengan jelas kondisi sungai.
Saat melewati pemukiman warga, kita akan menyaksikan aneka sampah yang menumpuk karena dibuang begitu saja di bantaran sungai. Kondisi ini banyak dijumpai dalam alur sungai yang menghubungkan antara Sungai Pampang dan Sungai Tallo. Disisi lain kita juga dapat melihat MCK warga yang berjejer di bentaran sungai, adapula kandang ternak sapi, dan pabrik-pabrik.
Pada wilayah muara Sungai Tallo kita juga akan menjumpai tumpukan kayu-kayu gelondongan beserta kapal penarik kayu yang berseliweran dengan perahu nelayan. Pada badan sungai banyak pula dijumpai keramba dan jaring yang dipasang oleh nelayan, bila melewatinya kita harus ekstra hati-hati agar tidak menabrak batang bambu keramba dan jaring nelayan. Pada muara sungai kondisi air cukup dangkal, sehingga kita dapat berdiri khususnya pada saat air laut sedang surut.
Namun di beberapa daerah bantaran sungai dan di sekitar muara masih didapati banyak tumbuhan bakau, setidaknya kondisi masih relatif cukup bagus. Jejeran tanaman bakau ini juga nampaknya sengaja dipelihara guna melindungi pemukiman dan kolam ikan (empang) milik masyarakat yang bermukim disekitar bantaran sungai. Sekilas melihat kondisi sungai di Makassar, tentunya sangat memprihatinkan. Dibutuhkan komitmen semua pihak, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk bergerak bersama menyelamatkan ekosistem sungai dari kerusakan.
Kendala yang dihadapi secara umum fasilitas yang tersedia pada dermaga sungai sangatlah sederhana. Belum dilengkapi dengan fasilitas penumpukan barang, lapangan parkir untuk menampung moda lain yang akan menggunakan moda angkutan sungai. Belum tersedianya akses jalan dari dermaga yang menghubungkannya ke jalan utama, terutama didaerah-daerah terpencil yang belum ada jalan darat. Adanya hambatan pelayaran yang terdiri dari tonggak-kayu di tengah sungai, dangkalnya perairan disekitar dermaga . Hal lain yang jadi kendala adalah kurangnya rambu-rambu disekitar lokasi alur sungai serta adanya perbedaan tinggi pasang pada musim peghujan dan musim kemarau terutama didaerah hulu sungai, sehingga konstruksi dari dermaga harus dibangun sedemikian rupa untuk mengatisipasinya.
Fasilitas yang kurang memadai
Seperti data yang sudah dipaparkan pada sub bab diatas, terlihat bahwa fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Negara untuk transportasi ASDP dirasa masih kurang jika melihat banyaknya masyarakat yang memanfaatkan transporatsi dalam aktifitas mereka sehari-hari. Seperti kapal-kapal penyebrangan yang kotor dan tidak terawat.
Faktor Keamanan
Masalah transportasi ASDP di Kota Makassar tidak pernah lepas dari masalah keamanan. Akhir-akhir ini kita sering mendengar dari media informasi banyaknya kejahatan yang terjadi pada sarana-sarana transportasi khususnya pada penyebrangan seperti perampokan, pelecehan seksual dan lain-lain. Hal ini akan berakibat kepercayaan masyarakat menggunakan moda transportasi umum akan menurun dengan adanya faktor keamanan yang kurang menjamin.
Sarana dan Prasarana yang kurang baik
Buruk dan minimnya sarana-prasarana yang ada di dunia transportasi sudah menjadi rahasia umum. Hal inilah yang menjadi penyebab banyak terjadinya kecelakaan, misalnya banyak terjadi kebocoran-kebocoran pada kapal yang menyebabkan hilangnya keseimbangan dari kapal tersebut, bahkan dapat menyebabkan kapal karang.
Kurangnya pengawasan Pemerintah
Terbatasnya pengawasan pemerintah terhadap moda transportasi yang beredar, menyebabkan banyak pemilik dari moda transportasi tersebut seenak mereka sendiri dalam mengoperasikan moda transportasi tersebut . padahal banyak dijumpai di sekitar kita banyak perahu-perahu yang seharusnya sudah tidak layak jalan tetapi karena kebutuhan ekonomi yang mendesak mereka tetap mengoperasikan angkutan tersebut. imbasnya kembali lagi kepada keselamatan masyarakat yang terancam. Disinilah peran pemerintah untuk memberi perhatian lebih terhadap moda transportasi, untuk menyeleksi transportasi mana saja yang memenuhi prosedur layak jalan agar nantinya masyarakat yang menggunakan transportasi tersebut bisa merasa aman dan nyaman.
D. Potensi Transportasi ASDP di Kota Makassar
1. Sungai-sungai Kota Makassar yang Sangat Berpotensi seabagai Transportasi
Makassar memiliki tiga Sungai besar yang membelah wilayah ini, masing-masing Sungai Jeneberang, Tallo dan Pampang. Setelah berembug dan membaca beberapa informasi, terdapat beberapa potensi di sungai-sungai yang ada di kota Makassar, dengan posisi sungai Tallo yang tepat berada di tengah-tengah daerah perkotaan di Makassar, sangat berpotensi sebagai sarana transportasi ASDP, ukuran sungai yang memungkinkan untuk kapal angkutan barang maupun orang yang dapat mengangkut ke arah pesisir selat makassar dari hulu Kabupaten Maros.
Potensi Transportasi ASDP yang memadai justru memudahkan dan mempercepat perkembangan Kota Makassar, terutama di daeerah sekitar pesisir sungai Tallo, desa-desa di pesisir tallo juga sangat berpotensi sebagai kawasan wisata pedesaan, sehingga kapal-kapal/perahu dapat dikelolah sebagai ankutan sungai pariwisata. Tak hanya itu, lebar sungai tallo dapat di manfaatkan dengan mendesain kapal pengankut barang,bahan bangunan, dan hasil bumi penduduk Maros maupun masyarakat pinggiran Makassar ke Pusat Kota, dengan ini dapat mempermudah akses dan mengurangi kemacetan jalan yang di akibatkan oleh angkutan barang yang berukuran besar.
Begitu juga dengan sungai Je'neberang, sungai besar sebagai penyuplai PAM Kota Makassar sangat berpotensi dalam transportasi Sungai, tak hanya nelayan-nelayan Gowa-Makassar yang memeanfaatkannya, banyak potensi seperti potensi sungai Tallo, namun sungai Je'neberang dapat dikelolah dengan memanfaatkan tarnsportasi mini/kapal yang berteknologi canggih sebagai sarana transportasi umum, seperti halnya angkot di sugai (Pete-pete sungai), hal ini juga dapat mengurangi kemacetan di jalan Sultan Alauddin dan jalan-jalan menuju ke Kabupaten Gowa.
Selain sungai Tallo dan Je'neberang yang mempunyai banyak potensi, ternyata sungai Pampang yang tak sebesar keduanya juga memiliki potensi transportasi sungai. Dengan mengelolah transportasi mini boat/perahu kecil untuk masyarakat sebagai sarana transportasi yang disesuaikan denagan besar/lebar sungai pampang yang tak selebar sungai Tallo. Potensi sungai pampang juga dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau kota dan jalur trek kapal dan pejalan kaki di sekitar pesisirnya serta trek sepeda di pesisir sungai pampang, karena melihat sungai pampang yang memiliki posisi di antara sungai Tallo dan Je'neberang, tentu sungai pampang akan sangat bermanfaat untuk menghidupkan kota hijau dan harmonis, jika hal ini terwujud, bukan hanya pantai Losari yang akan ramai dikunjungi orang, tentu sepanjang sungai akan ramai.
2. Pulau-pulau kecil di sekitar Kota Makassar
Kota Makassar memiliki gugusan Pulau-pulau indah di sebelah Barat pesisir kota Makassar, ini sangat berpotensi tinggi untuk pengembangan transportasi penyebrngan dari pulau ke Kota Makassar baik itu keperluan ekonomi mapun pariwisata. Pulau-pulau yang sangat cocok sebagai icon Makassar sebagai salah satu tujuan pariwisata. Dengan alasan itu, potensi transportasi penyebrangan yang harus dikembangkan baik itu dari dermaga yang harus unik dan berciri khas Makassar, serta desai kapal yang menggugah wisatawan, tentunya perjalanan akan memukau dengan pengadaan transportasi yang baik dan menyenangkan, misalnya dengan mengembangkan kapal selam mini sehingga perjalanan dapat dinikmati dangan melihat keindahan wahana laut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dibahas tentang transportasi ASDP di Kota Makassar di bab sebelumya, dapat di simpulakan bahwa,
Permasalahan transportasi ASDP di Kota Makassar antar lain,
Kondisi Sungai yang tercemar
Fasilitas yang kurang memadai
Faktor Keamanan
Sarana dan Prasarana yang kurang baik
Kurangnya pengawasan Pemerintah
Potensi transportasi ASDP di Kota Makassar antar lain,
Potensi sungai Tallo sebagai jalur Transportasi Cargo Barang, orang serta Pariwisata Desa-desa di Tallo.
Potensi sungai Je'neberang sebagai jalur transportasi angkot sungai (pete-pete sungai), dapat dikembang sebagai pusat jalur perekonomian Gowa-Makassar khususnya nelayan, serta dapat dikelolah dengan dilalui perahu-perahu pengankut barang maupun orang dengan tarif murah dan terjangkau.
Potensi sungai Pampang sebagai jalur trek Transportasi mini boat, terk sepeda dan pejalan kaki di tiap sisinya, serta sebagai jalur hijau di tengah-tengah kota.
Potensi Transportasi Penyebrangan di pulau-pulau kecil di sekitar kota Makassar dapat menjadi nilai tambah dalam sektor perekonomian dan Pariwisata pulau-pulau. Denga pemanfaatan tarnsportasi yang canggih, misal dengan kapal selam, sehingga wisatawan dapat menikmati perjalan dengan wahana laut sepanjang perjalan menuju pulau.
Potensi Muara sungai Je'neberang sebagai pusat pembangunan ekonomi Makassar, sehingga dapat mengundang banyak wisatawan dan pengelolaan transportasi modern dengan mengembangkan jalur air yang menghubungkan antar kawasan perekonomian Makassar.
Saran
Adapun saran kami untuk mengembangkan Transportasi ASDP di Kota Makassar antara lain,
Meningkatkan keteraturan dan ketepatan jadwal keberangkatan dan tiba sesuai dengan program operasional;
Mengembangkan dan melaksanakan standar pelayanan mutu yang merupakan pedoman pelayanan;
Meningkatkan upaya dekonsentrasi di bidang pemerintahan dana pembangunan melalui pembentukan UPT LLASD dan dikembangkan pula UPT Swadana;
Meningkatkan kordinasi ditingkat direktorat jenderal terutama Ditjen Bina Marga, Ditjen Pengairan, Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Cipta Karya dan Ditjen lain yang terkait.
Memantapkan peraturan dan pengaturan berkaitan dengan peningkatan peran sungai sebagai prasarana transportasi perairan daratan yang handal;
Memantapkan peraturan dan pengaturan berkaitan dengan peningkatan peran dan operai anjir sebagai alternative mempersingkat jarak yang menghubungkan sungai-sungai utama dengan penerapan pola kerjasama dengan swasta;
Pebangunan fasilitas transportasi ASDP dalam rangka pengembangan angkutan;
Pendidikan dan pelatihan operator dan pengelolaan di ASDP;
Pendidikan dan pelatihan dibidang sistem informasi, manajemen lalu lintas ASDP.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat LLASDP: Gambaran Ringkas Transportasi Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, Jakarta 2009
http://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-
http://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-2024614554274860&output=html&h=90&slotname