TUGAS MAKALAH MATA KULIAH “MANAJEMEN BISINIS ICT” Dosen : Iwan Krisnadi, Dr,Ir,MBA.
“ PERKEMBANGAN TELENURSING SEBAGAI SOLUSI PEMBERIAN KEPERAWATAN PADA MASYARAKAT”
Disusun oleh : Lilies Juliana Gultom
55416120018
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MERCUBUANA MENTENG JAKARTA 2017
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... (i) DAFTAR ISI ...................................................................................................... (ii) ABSTRAK ......................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 2.1
Definisi Telenursing ................................................................................. 3
2.2
Ciri – ciri Telemedicine ............................................................................ 3
2.3
Media Telenursing .................................................................................... 4
2.4
Keuntungan Telenursing ........................................................................... 5
2.5
Prinsip - prinsip Telenursing .................................................................... 6
2.6
Aplikasi Telenursing ................................................................................. 6
2.7
Kekurangan Telenursing ........................................................................... 8
BAB III PENELITIAN – PENELITIAN TELENURSING ......................... 9 3.1
Survey internasional Telenursing Role ..................................................... 9
3.2
“Real Nursing? Development Telenursing” ............................................. 10
3.3
“Telenurses’ experiences of working with computerized decision support..................................................................................................... 10
3.4
Patient And Carer Perspectives Patients and families experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern Canada” ........ 10
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 11 4.1
Kesimpulan ............................................................................................. 11
4.2
Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12
BAB I PENDAHULUAN Abstrak Perkembangan teknologi komputer dan teknologi kesehatan serta makin tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas, murah dan cepat, menuntut
profesi perawat menggunakan teknologi kesehatan dalam memberikan asuhan
keperawatan
yang profesional. Tulisan ini membahas tentang pengertian telenursing,
prinsip-prinsip, kelebihan dan kekurangan telenursing serta aplikasinya dalam pelayanan keperawatan. Telenursing sudah digunakan dalam pelayanan keperawatan di berbagai negara di dunia. Hal ini disebabkan oleh kemudahan yang diperoleh dari sistem tersebut. Berbeda halnya di Indonesia, masih sangat sedikit pelayanan keperawatan yang menggunakannya. Hal ini disebabkan oleh belum tersedianya infrastruktur yang memadai, masih terbatasnya SDM perawat yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang telenursing termasuk kebijakan institusi pelayanan. Penelitian-penelitian telenursing menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kepuasan masyarakat dan telenurses terhadap pelayanan kesehatan. Telenursing itu sendiri merupakan mekanisme efektif untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kata kunci : telenursing, telemedicine, telehealth
1.1
Latar Belakang Dalam rangka mendukung pencapaian Indonesia Sehat 2010, Departemen Kesehatan
sudah lama menyusun Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Indonesia sehat 2010 akan tercapai dengan baik apabila di dukung oleh tersedianya data dan informasi yang akurat serta disajikan secara cepat dan tepat waktu. Dengan kata lain, pencapaian Indonesia Sehat 2010 memerlukan dukungan informasi yang dapat diandalkan (reliable). (Boy, 2007). Keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan mengedepankan perkembangan teknologi kesehatan. Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 54 juta orang dengan pertumbuhan 20%. Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet diikuti pula perkembangan. dalam dunia kesehatan dan keperawatan, maka saat ini
telemedicine, telehealth dan telenursing menjadi alternative dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan. Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Keuntungannya, telenursing dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat terutama di negara maju, mengurangi jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris.
1.2
Tujuan Penulisan 1. Mengetahui Bagaimana telenursing sangat dibutuhkan di lingkungan masyarakat 2. Memberi Kesadaran kepasa Masyarakat pentingnya selalu mengontrol Kesehatan 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Menggunakan Telenursing
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Definisi Telenursing Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan teknologi
komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer. Telenursing adalah informatika keperawatan mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer,
ilmu
pengetahuan,
dan
ilmu
informasi
untuk
mengelola
dan
mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan. Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi, dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam pengambilan keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan. (Terhuyung & Bagley-Thompson, 2002).
2.2
Ciri – ciri Telemedicine :
1.
Interaktif
2.
Biaya telekomunikasi
3.
Biaya teknologi
4.
Transmisi multimedia
5.
Response time
6.
Konsultan dapat mengumpulkan data riwayat dan pemeriksaan fisik pasien.
7.
Berakibat pada hubungan pasien-konsultan
8.
Berguna untuk pelayanan primer
9.
Menyenangkan atas pelayanan kesehatan
10. Mudah dijadwalkan 11. Perlu menyiapkan kebutuhan data bagi konsultan 12. Menurunkan biaya tatap muka( Boy.S. 2007)
2.3
Media Telenursing
1. Telepon ( telepon seluler ) 2. Personal Digital System (PDA) 3. Mesin faksimili (faks) 4. Internet 5. Video atau audio conferencing 6. Teleradiolog 7. Komputer sistem informasi 8. Teleborotic
Figures 3a,b,c. AMD peripheral devices (from left to right): a) otoscope, b)electronic stethoscope, c) general exam camera
Figure 4. Diagram of a Telehealth Technical Network
Figure 5. How Telehealth Works.
2.4
Keuntungan Telenursing:
1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu. 2. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan 3. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan 4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi 5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan. 6. Mendorong
tenaga
kesehatan
atau
daerah
yang
kurang
terlayani
untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999)
Telenursing meningkatkan kepuasan klien
2.5
Prinsip – prinsip Telenursing Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuahan
keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya.
2.6
Aplikasi Telenursing Telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan
melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan sistem monitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui sistem interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu
untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner dan persyarafan. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam managemen penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah : 1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT Scan, foto rontgen, dsb. 2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien. 3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan darah, nadi pernafasan, suhu dan sebagainya. 4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat tujuan mereka. 5. Membantu operasi klien dari jarak jauh. 6. Menggunakan
video
konference
untuk
menyediakan
sesi
pendidikan
keperawatan berkelanjutan. 7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu konselin
Telenursing digunakan untuk penyuluhan
2.7
Kekurangan Telenursing Kekuatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi langsung
perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekuatiran ini muncul karena beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.
BAB III PENILITIAN – PENELITIAN TELENURSING 3.1
Survey internasional Telenursing Role Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey yang
bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan menggunakan telenursing, pengetahuan dan keterampilan telenursing, persepsi tentang keefektifan telenursing, kebutuhan akan telenursing, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam telenursing. Penelitian ini mensurvey 719 telenurses (628 wanita dan 89 laki-laki) dari 36 negara. Sebanyak 66% responden dari U.S yang sebagian besar berasal dari Canada. Dari semua responden 50% perawat bekerja secara part time di telehealth dan sebagian lagi di rumah sakit. Perawat tersebut sangat senang menerima pelatihan telehealth. Perawat ini sangat puas dengan telenursing berdasarkan kepada autonomi, interaksi, status profesional, bayaran, tugas, kenyamanan tempat kerja. Sebagian besar telenurses yang disurvey, 75% diantaranya percaya bahwa sertifikat pendidikan penting dalam telenursing. Menurut responden komponen penting dalam program pendidikan itu adalah teknik menggunakan peralatan, ilmu pengetahuan berdasarkan standar protokol dan kompetensi perawatan klinik. Sebanyak 89% responden mempercayai bahwa telenursing adalah bagian dari pendidikan dasar keperawatan. Pendidikan telehealth harus terdiri dari pengalaman klinik. Berikut hasil survey International Telenursing Role tentang jenis perawatan pasien yang membutuhkan telenursing :
3.2
“Real Nursing? Development Telenursing” Sebuah penelitian
yang dilakukan oleh Helen A.Snooks dkk
berjudul “ Real
Nursing? Development Telenursing” di sebuah National Health Service di Inggris pada tahun 2007. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuisioner terstruktur terhadap 111 orang perawat yang bekerja di sana. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif perawat terhadap dampak dari telenursing. Dari penelitian ini diperoleh laporan bahwa alasan mereka bergabung dengan layanan telepon ini adalah karena peningkatan gaji dan kerja yang fleksibel. Duapertiga dari mereka melaporkan peningkatan kepuasan kerja dan perkembangan keterampilan keperawatan.
3.3
“Telenurses’ experiences of working with computerized decision support Ada penelitian lain yang berjudul : “Telenurses’ experiences of working with
computerized decision support: supporting, inhibiting and quality improving“ yang dilakukan oleh Annica Ernesa dkk, pada tahun 2006 merupakan mahasiswa di Department of Public Health and Caring Sciences, Uppsala University, Sweden and Department of Caring Science and Sociology, University of Ga¨ vle, Sweden. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman telenurses yang bekerja dengan
sistem
pendukung
komputerisasi
dan
bagaimana
sistem tersebut dapat
mempengaruhi pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan delapan orang partisipan yaitu Registered Nurse (RN) dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. RN tersebut berasal dari tiga pusat konseling via telepon di Swedia yang menggunakan komputer sebagai
pendukung layanannya. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa para telenurses menemukan sistem pendukung keputusan yang menyederhanakan pekerjaan mereka, melengkapi pengetahuan mereka, memberikan mereka keamanan dan meningkatkan kredibilitas mereka. Mereka juga menggambarkan, kadangkadang sistem tersebut bertentangan dengan pendapat mereka sendiri. Partisipan mengatakan bahwa sistem komputerisasi tidak dapat menggantikan pengetahuan dan kompetensi perawat.
3.4
Patient And Carer Perspectives Patients and families experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern Canada” Selain
pengalaman
yang
disampaikan
perawat,
keluarga
dan
pasien
juga
menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing, seperti pada penelitian yang berjudul : “Patient And Carer Perspectives Patients and families experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern Canada” yang dilakukan oleh Pat Sevean,dkk. Dimana
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang konsultasi dengan telehealth video sebagai metode penyediaan layanan kesehatan di desa terpencil di Kanada Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan video dan wawancara semi terstruktur terhadap partisipan 10 orang pasien
dan 9 orang perwakilan keluarga yang telah menggunakan fasilitas
telenursing sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan mengemukakan keuntungan telehealth yaitu mengurangi beban (biaya perjalanan, akomodasi, kehilangan upah, kehilangan waktu dan keterbatasan fisik), memaksimalkan dukungan (akses ke keluarga,teman,akrab lingkungan rumah, perawat, dan penyedia layanan lainnya).
BAB IV PENUTUP 4.1
KESIMPULAN Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh ketinggalan
dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit institusi kesehatan yang menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah, RS Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berbasis komputer. Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan. Apalagi belum adanya kebijakan institusi pelayanan bagi pengembangan sistem informasi berbasis komputer. 4.1
SARAN Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak persiapan.
Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan. Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam praktek telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam area praktek keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik pribadi yang akan memfasilitasi
keterlibatan
mereka
dalam
telenusring, misalnya : sikap positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki pengetahuan & kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan untu mengoperasikan teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang dimonitor secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan penerapan protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA Carol. R. (2007). Telephone Triage : Timely Tips. Viewpoint September/October. 2009.www.AAACN.ORG. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010 College of Registered Nurses of Nova Scotia.(2008).Telenursing Practice Guidelines. 7071 Bayers Road, Suite 4005 Halifax, Nova Scotia B3L 2C2. (Ebscho) database. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010 Elenor.K. (2008). Telenurses’ Understanding of Work : Detective or Educator?. The Authors Journal Compilation @ 2008 Blackwell Publishing L.td. Journal of Advanced Nursing. (Ebscho) database. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010 Ernesa Annica. et.al.(2007).“Telenurses’ Experiences of Working with Computerized Decision Support: Supporting, Inhibiting and Quality Improving”.The Authors. Journal Compilation. Blackwell Publishing Ltd. Journal Of Advanced Nursing. (Ebscho) database. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010. Lewis Geraint. (2007). Virtual Wards Real Nursing. Primary Health Care. Vol.17 No.6. July 2007. (Ebscho) database. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010 Pat Sevean, Sally Dampier “Patient and Carer Perspectives Patients and Families Experiences with Video Telehealth in Rural/Remote Communities in Northern Canada” _ 2008 The Authors. Journal compilation _ 2008 Blackwell Publishing Ltd, Journal of Clinical Nursing, 18 (Ebscho) database. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010 Sabarguna.B & Safrizal.H.(2007). Master Plan : Sistem Informasi Kesehatan. Konsorsium Rumah sakit Islam Jateng-DIY. Sabarguna.B & Sungkar.A.(2007). Sistem Informasi Medis. Penerbit Universitas Indonesia (UI-PRESS). Snooks. H.et.al. (2007). Real Nursing? The Development of Telenursing , 2007 The uthors. Journal compilation. Blackwell Publishing Ltd. Journal of Advanced Nursing. (Ebscho) database. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010