KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS D I S U S U N OLEH KELOMPOK 1
1. ADE ADE KAR KARTIKA IKA 2. ADE PURNAM RNAMA A 3. DWI OKTA OKTAVIA LUMBANTO LUMBANTORUAN RUAN
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN 2017 BAB I
1
PENDAHULUAN A. Latar B!a"a#$
Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. (Keliat, 2011 !enomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan,dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa bertambah. "erdasarkan data dari #orld $ealth %rganisasi (#$% dalam &osep (201' , ada sekitar )0 juta orang di dunia yang mengalami gangguan jiwa. #$% menyatakan setidaknya ada satu dari empat orang didunia mengalami masalah mental, dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius. "erdasarkan hasil penelitian dari *udi +aslim dalam +ubarta (2011 prealensi masalah kesehatan jiwa di -ndonesia sebesar ,))/. ngka tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan negara lainnya. ata dari '' *umah akit 3iwa ( *3 yang ada di seluruh -ndonesia menyebutkan hingga kini jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai 2,) juta orang. 4enderita gangguan jiwa berat dengan usia di atas 1) tahun di -ndonesia mencapai 0,/. $al ini berarti terdapat lebih dari 1 juta jiwa di -ndonesia yang menderita gangguan jiwa berat. "erdasarkan data tersebut diketahui bahwa 11,/ penduduk -ndonesia mengalami masalah gangguan mental emosional (*iset kesehatan dasar, 2005. edangkan pada tahun 201' jumlah penderita gangguan jiwa mencapai 1,5 juta (*iskesdas, 201' . 4realensi gangguan jiwa berat atau dalam istilah medis disebut psikosis6ski7ofrenia di daerah pedesaan ternyata lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. i daerah pedesaan, proporsi
rumah
tangga
dengan minimal salah satu anggota rumah tangga mengalami
gangguan jiwa berat dan pernah dipasung mencapai 18,2 /. ementara di daerah perkotaan, proporsinya hanya mencapai 10,5 /. 9ampaknya, hal ini memberikan konfirmasi bahwa tekanan hidup yang dialami penduduk pedesaan lebih berat dibanding penduduk perkotaan. an mudah diduga, alah satu bentuk tekanan hidup itu, meski tidak selalu adalah kesulitan ekonomi (*iskesdas, 201' . 4realensi gangguan jiwa di 3awa :engah mencapai ',' / dari seluruh populasi yang ada ( "alitbangkes, 2008 . "erdasarkan data dari dinas kesehatan 4roinsi 3awa :engah tercatat ada 1.0;1 kasus yang mengalami gangguan jiwa dan
2
beberapa dari kasus tersebut hidup dalam pasungan. ngka tersebut diperoleh dari pendataan sejak januari hingga noember 2012 ( $endry, 2012 . "erdasarkan jumlah kunjungan masyarakat yang mengalami gangguan jiwa ke pelayanan kesehataan baik puskesmas, rumah sakit, maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya pada tahun 200; terdapat 1,' juta orang yang melakukan kunjungan, hal ini diperkirakan sebanyak ,0; / ( 4rofil Kesehatan Kab6 Kota 3awa tengah :ahun 200; . "erdasarkan
studi
pendahuluan, di wilayah ukoharjo masih banyak terdapat
masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. $al ini sesuai dengan data yang diperoleh dari dinas kesehatan Kabupaten ukoharjo. i wilayah ukoharjo terdapat kurang lebih 2558 kasus penderita gangguan jiwa (KK Kabupaten ukoharjo,201'. edangkan pada tahun 201' jumlah penderita gangguan jiwa yaitu 2)'5 ( inkes Kabupaten ukoharjo . "erdasarkan data dari *umah akit 3iwa aerah urakarta jumlah penderita gangguan jiwa yang rawat inap dari wilayah Kabupaten ukoharjo sebanyak ''1 orang, sedangkan yang rawat jalan berjumlah '5 orang ( *ekam +edik *3 urakarta, 201' . $al ini membuktikan bahwa masih banyak penderita yang mengalami gangguan jiwa, bahkan mungkin hal ini akan terus bertambah setiap tahunnya. !enomena dinyatakan
yang
sakiti
terjadi
jiwa,
saat ini,
maka
anggota
jika
ada seorang
keluarga
lain
dan
anggota
keluarga yang
masyarakat pasti akan
menyarankan untuk dibawa ke * 3iwa atau psikolog dan lebih parahnya lagi orang sakit jiwa tersebut diasingkan atau dipasung supaya tidak menjadi aib bagi keluarga. :indakan memasung ini akan berdampak buruk pada pasien, selain itu nantinya akan sulit untuk sembuh dan dapat mengalami kekambuhan yang sangat sering. $al ini perlu adanya dukungan dari keluarga dalam proses penyembuhan. 4eran dan keterlibatan keluarga dalam proses penyembuhan dan perawatan pasien gangguan jiwa sangat
penting, karena
peran
keluarga sangat
mendukung dalam proses
pemulihan
penderita gangguan jiwa. Keluarga dapat mempengaruhi nilai, kepercayaan, sikap, dan perilaku anggota keluarga. isamping itu, keluarga mempunyai fungsi dasar seperti memberi kasih sayang, rasa aman, rasa memiliki, dan menyiapkan peran dewasa indiidu di masyarakat. Keluarga merupakan suatu sistem, maka jika terdapat gangguan jiwa pada salah satu anggota keluarga maka dapat menyebabkan gangguan jiwa pada anggota keluarga ( 9asir < +uhith, 2011 .
B. T%&%a# P#%!'(a# 3
:ujuan =mum +ahasiswa mampu memahami dan menjelaskan masalah>masalah kesehatan jiwa masyarakat. :ujuan Khusus a b c d e f g
+ahasiswa mengetahui pengertian kesehatan jiwa komunitas +ahasiswa mengetahui tujuan program pelayanan kesehatan jiwa komunitas +ahasiswa mengetahui pinsip pelayanan keperawatan jiwa komunitas +ahasiswa mengetahui peran dan fungsi perawat kesehatan jiwa dan komunitas +ahasiswa mengetahui pelayanan kesehatan jiwa masyarakat +ahasiswa mengetahui masalah kesehatan jiwa komunitas +ahasiswa mengetahui diagnosa dan interensi keperawatan jiwa komunitas
BAB II PEMBAHASAN A. P#$rt'a# K()ata# J'*a 4
− Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang menceerminkan kedewasaan kepribadiannya. (#$%. Kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual,
−
emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan orang lain. (== Kesehatan 3iwa 9o. ' :ahun 1; Kesehatan 3iwa adalah 4erasaan ehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan
−
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. ehat jiwa menurut irjen Keswa epkes *- (1;;1 adalah kondisi yang
−
memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual dan emosional seseorang secara optimal sehingga ia mampu tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungannya secara wajar dengan harkat martabat manusia Kesehatan jiwa diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara oftimal baik
−
intelektual maupun emosional
(pasal
2 == tentang
kesehatan,1;;2.=paya
peningkatan kesehatan jiwa dilakukan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal, baik intelektual maupun emosional melalui pendekatan peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan,agar seseorang dapat tetap atau kembali hidup secara harmonis, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan atau dalam lingkungan masyarakat. ?iri>ciri sehat jiwa adalah @ 1. 2. '. . ).
"ersikap positif terhadap diri sendiri +ampu tumbuh, berkembang dan mencapai aktualisasi diri. +ampu mengatasi stress atau perubahan pada dirinya "ertanggungjawab atas keputusan dan tindakan yang diambil +empunyai persepsi yang realistis dan menghargai perasaan perasaan serta sikap
.
orang lain +ampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. T%&%a# +r,$ra- "()ata# &'*a -a(ara"at :ujuan dari diadakannya kesehatan jiwa masyarakat adalah untuk meningkatkan
kerjasama lintas sektoral dan kemitraan swasta, Aembaga wadaya +asyarakat, kelompok profesi dan organisasi masyarakat secara terpadu dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi masalah kesehatan jiwa sehingga akan terbentuk perilaku sehat sebagai indiidu, keluarga
5
dan masyarakat yang memungkinkan setiap indiidu hidup lebih produktif secara sosial dan ekonomi. 1. +eningkatkan kesehatan jiwa, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan klien dalam memelihara kesehatan jiwa. 2. 4erawat dapat mengaplikasikan konsep kesehatan jiwa dan komunitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga anggota masyarakat sehat jiwa dan yang mengalami gangguan jiwa dapat dipertahankan di lingkungan masyarakat serta tidak perlu dirujuk segera ke *. /. Pr'#('+Pr'#('+ K+ra*ata# J'*a Ma(ara"at 1. 4elayanan Keperawatan yang komprehensif yaitu pelayanan yang difokuskan pada@ a. 4encegahan primer pada anggota masyarakat yang sehat. b. 4encegahan sekunder pada anggota masyarakat yang mengalami masalah
psikososial dan gangguan jiwa. c. 4encegahan tersier pada klien gangguan jiwa dengan proses pemulihan 2. 4elayanan keperawatan yang holistik yaitu pelayanan yang difokuskan pada aspek bio>psiko>sosio>kultural < spiritual. 4erawatan mandiri indiidu dan keluarga @ a. +asyarakat baik indiidu maupun keluarga diharapkan dapat secara mandiri memelihara kesehatan jiwanya. b. 4ada saat ini sangat penting pemberdayaan keluarga c. 4erawat dan petugas kesehatan lain dapat mengelompokkan masyarakat dalam masyarakat sehat jiwa, masyarakat yang mempunyai masalah psikososial, masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. '. 4elayanan !ormal < -nformal di luar ektor kesehatan @ a. :okoh masyarakat, kelompok formal dan informal di luar tatanan pelayanan kesehatan merupakan target pelayanan kesehatan jiwa b. +ereka dapat menjadi target pelayanan ataupun mitra tim kesehatan yang diinterasikan dengan perannya di masyarakat . 4elayanan kesehatan jiwa melalui pelayanan kesehatan dasar @ a. emua pemberi pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat yaitu praktik pribadi dokter, bidan, perawat psikolog dan semua sarana pelayanan kesehatan (puskesmas dan balai pengobatan b. =ntuk itu diperlukan penyegaran dan penambahan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan jiwa komunitas bersama dengan pelayanan kesehatan yang dilakukan c. 4elatihan yang perlu dilakukan adalah @ konseling, deteksi dini dan pengobatan segera, keperawatan jiwa dasar. ). 4elayanan Kesehatan 3iwa +asyarakat @ a. :im kesehatan terdiri atas @ psikiater, psikolok klinik dan perawat jiwa b. :im berkedudukan di tingkat inas Kesehatan kabupaten 6 kota
6
c. :im bertanggung jawab terhadap program pelayanan kesehatan jiwa di daerah pelayanan kesehatan kabupaten 6 kota d. :im bergerak secara periodik ke tiap puskesmas untuk konsultasi, sureisi, monitoring dan ealuasi e. 4ada saat tim mengunjungi puskesmas, maka penanggung jawab pelayanan kesehatan jiwa < komunitas di puskesmas akan @ mengkonsultasikan kasus>kasus yang tidak berhasil atau melaporkan hasil dan kemajuan pelayanan yang telah dilakukan
D. Pra# a# F%#$(' Pra*at K()ata# J'*a a# K,-%#'ta( Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan
mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. istem pasien atau klien dapat berupa induidu, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. 9 mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya. 4raktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam konteks sosial dan lingkungan. 4eran keperawatan jiwa profesional berkembang secara kompleks dari elemen historis aslinya. 4eran tersebut kini mencakup dimensi kompentensi klinis, adokasi pasien keluarga, tanggung jawab, kolaborasi antar disiplin, akuntabilitas sosial, dan parameter legal>etik. dapun peran perawat kesehatan jiwa masyarakat ini adalah sebagai berikut @ 1. +engidentifikasi, mengklasifikasi dan memetakan permasalahan kesehatan jiwa. 4erawat membantu pasien mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan meningkatkan fungsi kehidupannya. 2. 4endidikan kesehatan dalam upaya preentif dan promotif penemuan kasus dini, skiring dan tindakan yang cepat. 4erawat memberikan pendidikan kesehatan jiwa indiidu dan keluarga untuk mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah. 4erawat mengembangkan kemampuan keluarga dalam melakukan tugas kesehatan keluarga. '. 4emberi asuhan keperawatan pada interensi kondisi BkrisisC. +emberikan asuhan secara langsung, peran ini dilakukan dengan menggunakan konsep proses keperawatan jiwa. Kegiatan yang dilakukan adalah pengelolaan kasus, tindakan keperawatan indiidu keluarga, kolaborasi dengan tim kesehatan. +elakukan pemeriksaan langsung dari keluarga ke keluarga, dapat berkoordinasi dengan masyarakat serta tokoh masyarakat. 7
E. P!aa#a# K+ra*ata# J'*a K,-%#'ta( 4elayanan keperawatan jiwa komprehensif adalah pelayanan keperawatan jiwa yang
diberikan pada masyarakat pasca bencana dan konflik, dengan kondisi masyarakat yang sangat beragam dalam rentang sehat D sakit yag memerlukan pelayanan keperawatan pada tingkat pencegahan primer, sekunder, dan tersier. 4elayanan keperawatan kesehatan jiwa yang komprehensif mencakup ' tingkat pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier. 1. 4encegahan 4rimer !okus pelayanan keperawatan jiwa adalah pada peningkatan kesehatan dan pencegahan terjadinya gangguan jiwa. :ujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jiwa. :arget pelayanan yaitu anggota masyarakat yang belum mengalami gangguan jiwa sesuai dengan kelompok umur yaitu anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. ktiitas pada pencegahan primer adalah program pendidikan kesehatan, program stimulasi perkembangan, program sosialisasi kesehatan jiwa, manajemen stress, persiapan menjadi orang tua.
"eberapa kegiatan yang dilakukan adalah @ a. +emberikan pendidikan kesehatan pada orangtua antara lain @ 1 4endidikan menjadi orangtua 2 4endidikan tentang perkembangan anak sesuai dengan usia. ' +emantau dan menstimulasi perkembangan +ensosialisasikan anak dengan lingkungan b. 4endidikan kesehatan mengatasi stress 1 tress pekerjaan 2 tress perkawinan ' tress sekolah tress pasca bencana c. 4rogram dukungan sosial diberikan pada anak yatim piatu, indiidu yang kehilangan pasangan, pekerjaan, kehilangan rumah6tempat tinggal yang semuanya ini mungkin terjadi akibat bencana. "eberapa kegiatan yang dilakukan adalah @ 1 +emberikan informasi tentang cara mengatasi kehilangan 2 +enggerakkan dukunganmasyarakat seperti menjadi orangtua asuhbagi anak yatim piatu. ' +elatih keterampilan
sesuai
dengan
keahlian
masing>masing
untuk
mendapatkan pekerjaan +endapatkan dukungan pemerintah dan A+ untuk memperoleh tempat tinggal. 8
d. 4rogram pencegahan penyalahgunaan obat. 4enyalahgunaan obat sering digunakan sebagai koping untuk mengtasi masalah. Kegiatan yang dilakukan@ 1 4endidikan kesehatan melatih koping positif untuk mengatasi stress 2 Aatihan asertif yaitu mengungkapkan keinginan dan perasaan tanpa menyakiti orang lain. ' Aatihan afirmasi dengan menguatkan aspek>aspek positif yang ada pada diri seseorang. e. 4rogram pencegahan bunuh diri. "unuh diri merupakan salah satu cara penyelesaian masalah oleh indiidu yang mengalami keputus asaan. %leh karena itu perlu dilakukan program @ 1 +emberikan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
2.
tanda>tanda bunuh diri. 2 +enyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah bunuh diri. ' +elatih keterampilan koping yang adaptif. 4encegahan ekunder eteksi dini dan penanganan dengan segera masalah psikososial dan gangguan jiwa. :ujuan pelayanan adalah menurunkan angka kejadian gangguan jiwa. :arget pelayanan adalah anggota masyarakat yang beresiko atau memperlihatkan tanda>tanda masalah dan gangguan jiwa. ktiitas pada pencegahan sekunder ada lah @ a. +enemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti masyarakat, tim kesehatan lain dan penemuan langsung. b. +elakukan penjaringan kasus dengan melakukan langkah>langkah sebagai berikut@ 1 +elakukan pengkajian untuk memperoleh data fokus pada semua pasien yang berobat ke pukesmas dengan keluhan fisik. 2 3ika ditemukan tanda>tanda yang berkaitan dengan kecemasan dan depresi maka lanjutkan pengkajian menggunakan pengkajian keperawatan kesehatan jiwa. ' +engumumkan kepada masyarakat tentang gejala dini gangguan jiwa. +emberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru yang ditemukan sesuai dengan standar pendelegasian program pengobatan (bekerja sama dengan dokter dan memonitor efek samping pemberian obat, gejala, dan kepatuhan pasien minum obat. ) "ekerjasama dengan perawat komunitas dalam pemberian obat lain yang dibutuhkan pasien untuk mengatasi gangguan fisik yang dialami (jika ada gangguan fisik yang memerlukan pengobatan. +elibatkan keluarga dalam pemberian obat, mengajarkan keluarga agar melaporkan segera kepada perawat jika ditemukan adanya tanda>tanda yang tidak biasa, dan menginformasikan jadwal tindak lanjut. 5 +enangani kasus bunuh diri dengan menempatkan pasien ditempat yang aman, melakukan pengawasan ketat, menguatkan koping, dan melakukan rujukan jika mengancam keselamatan jiwa. 9
8 +elakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan untuk membantu pemulihan pasien, terapi keluarga dan terapi lingkungan. ; +emfasilitasi self>help group (kelompok pasien, kelompok keluarga, atau kelompok masyarakat pemerhati berupa kegiatan kelompok yang membahas masalah>masalah yang terkait dengan kesehatan jiwa dan cara penyelesaiannya. 10 +enyediakan hotline serice untuk interensi krisis yaitu pelayanan melalui
'.
telepon berupa pelayan konseling. 11 +elakukan tindakan lanjut (follow>up dan rujukan kasus. 4encegahan :ersier 4elayanan keperawatan yang berfokus pada peningkatkan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. :ujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan atau ketidakmampuan akibat gangguan jiwa. :arget pelayanan yaitu anggota masyarakat mengalami gangguan jiwa pada tahap pemulihan. ktifitas pada pencegahan tersier meliputi @ 1. 4rogram dukungan sosial dengan menggerakan sumber>sumber dimasyarakat seperti @ sumber pendidikan, dukungan masyrakat (tetangga, teman dekat, tokoh masyarakat, dan pelayan terdekat yang terjangkau masyarakat. "eberapa kegiatan yang dilakukan adalah @ 1 4endidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap penerima pasien gangguan jiwa. 2 4enjelasan tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien yang melayani kekambuhan. b. 4rogram rehabilitas untuk memberdayakan pasien dan keluarga hingga mandiri berfokus pada kekuatan dan kemampuan pasien dan keluarga dengan cara @ 1 +eningkatkan kemampuan koping yaitu belajar mengungkapkan dan menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat 2 +engembangkan sistem pendukung
dengan
memberdayakan
keluarga
dan
masyarakat. ' +enyediakan pelatihan dan kemampuan dan potensi yang perlu dikembangkan oleh pasien, keluarga dan masyarakat agar pasien produktif kembali. +embantu pasien dan keluarga merencanakan dan mengambil keputusan untuk dirinya. c. 4rogram sosialisasi 1 +embuat tempat pertemuan untuk sosialisasi. 2 +engembangkan keterampilan hidup,
mengelola
rumah
tangga,
mengembangkan hobi. ' 4rogram rekreasi seperti nonton bersama, jalan santai, pergi ke tempat rekreasi. Kegiatan sosial dan keagamaan d. 4rogram mencegah stigma
10
tigma merupakan anggapan yang keliru dalam masyarakat terhadap gangguan jiwa, oleh karena itu, perlu diberikan program mencegah stigma untuk menghindari isolasi dan deskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa. "eberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu @ 1 +emberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta tentang sikap dan tindakan menghargai pasien gangguan jiwa. 2 +elakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, atau orang yang berpengaruh dalam rangka mensosialisasikan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa. F. Ma(a!a) K()ata# J'*a Ma(ara"at "erbagai kondisi psikososial yang menjadi indikator taraf kesehatan jiwa masyarakat,
khususnya yang berkaitan dengan karakteristik kehidupan di perkotaan (urban mental health meliputi@ kekerasan dalam rumah tangga (K*:, kasus perceraian, anak remaja putus sekolah, kasus kriminalitas anak remaja, masalah anak jalanan, promiskuitas, penyalahgunaan 9ap7a dan dampak nya (hepatitis ?, $-E6- dll, gelandangan psikotik serta kasus bunuh diri. 1. Kekerasan alam *umah :angga (K*: Kekerasan dalam rumah tangga adalah tiap perbuatan terhadap seseorang yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan fisik, seksual, psikologis dan6atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga (definisi dalam == 9o.2' tahun 200 tentang penghapusan K*:. ampak kekerasan dalam rumah tangga meliputi gangguan kesehatan fisik non> reproduksi (luka fisik, kecacatan, gangguan kesehatan reproduksi (penularan penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak dikehendaki, gangguan kesehatan jiwa (trauma mental, kematian atau bunuh diri. 2. nak 4utus ekolah Aaporan %rganisai "uruh -nternasional (-A% tahun 200) menyatakan bahwa sebanyak ,18 juta anak usia sekolah di -ndonesia tidak bersekolah dan sebagainya menjadi Bpekerja anakC perwakilan -A% di -ndonesia menyatakan bahwa banyaknya anak putus sekolah dan menjadi pekerja anak disebabkan karena biaya pendidikan di -ndonesia masih dianggap terlalu mahal dan tak terjangkau oleh sebagian kalangan masyarakat. ngka partisipasi kasar (4K program wajib belajar ; tahun yang dirilis epdiknas menunjukan baru mencapai 88,8/ dari target ;)/ partisipasi anak usia sekolah yang diharapkan. '. +asalah nak 3alanan
11
+asalah anak jalan di -ndonesia seperti kekerasan pada anak, masalah anak jalanan, penelantaran anak dan sebagainya masih cukup tinggi. "erdasarkan data dari epartemen osial tahun 200), jumlah anak jalanan di -ndonesia adalah sekitar '0.000 anak dan sebagian besarnya berada di jalan>jalan di K- 3akarta. elain itu baru terdapat 12 daerah di -ndonesia yang memiliki perda tentang anak jalanan. 4adahal para anak>anak jalanan tersebut jelas rentan terhadap berbagai tindak kekerasan, penyimpangan perlakuan, pelecehan seksual bahkan dilibatkan dalam berbagai tindak kriminal oleh orang dewasa yang menguasainya. . Kasus Kriminalitas nak *emaja ata irektorat 3enderal Kemasyarakatan ephukham dan komnas pelindungan anak (4 menujukan bahwa pada tahun 200) di -ndonesia terdapat 2.15; tahanan anak dan 802 narapidana anak, 5 diantaranya anak perempuan. :ahun 200 angkanya menjadi .1'0 tahanan anak serta 1.'2) narapidana anak, dimana ' diantaranya adalah anak perempuan. +enurut surey Komnas 4 penyebab anak masuk A4 nak adalah 0/ karena terlibat kasus 9arkoba (9ap7a, 20/ karena perjudian sedangkan sisanya karena kasus lain>lain. Kira>kira 20/ tindak kekerasan seksual pada tahun 200 pelakunya adalah anak remaja, 52/ anak remaja pelaku kekerasan seksual mengaku terinspirasi :ayangan :E, setelah membaca media cetak porno dan nonton film porno. ). +asalah 9arkoba, alkohol, psikotropika dan 7at adiktif lainnya (9ap7a serta dampaknya ($epatitis ?, $-E6-, dll 9arkotika, alkohol, psikotropika dan 7at adiktif lainnya (9ap7a tergolong dalam 7at psikoaktif yang bekerja mempengaruhi kerja sistem penghantar sinyal saraf (neuro> transmiter sel>sel susunan saraf pusat (otak sehingga meyebabkan terganggunya fungsi kognitif (pikiran, persepsi, daya nilai (judgment dan perilaku serta dapat menyebabakan efek ketergantungan, baik fisik maupun psikis. 4enyalahgunaan 9ap7a di -ndonesia sekarang sudah merupakan ancaman yang serius bagi kehidupan bangsa dan negara. 4engungkapan kasusnya di -ndonesia meningkat rata>rata 28,; / per tahun. :ahun 200) pabrik eFtasi terbesar ke ' di dunia terbongkar di :angerang, "anten. i -ndonesia diprediksi terdapat sekitar 1.').000 penyalahgunaan 9ap7a aktif dan data perkiraan estimasi terakhir menyebutkan bahwa pengguna 9ap7a di -ndonesia mencapai ).000.000 jiwa. . Gangguan 4sikotik an Gangguan 3iwa ki7ofrenia Ganguan jiwa berat ini merupakan bentuk gangguan dalam fungsi alam pikiran berupa disorganisasi (kekacauan dalam isi pikiran yang ditandai antara lain oleh gejala gangguan pemahaman (delusi waham gangguan persepsi berupa halusinasi 12
atau ilusi serta dijumpai daya nilai realitas yan terganggu yang ditunjukan dengan perilaku>perilaku aneh (bi77are. Gangguan ini dijumpai rata>rata 1>2/ dari jumlah seluruh penduduk di suatu wilayah pada setiap waktu dan terbanyak mulai timbul (onset nya pada usia 1)>') tahun. "ila angkanya 1 dari 1.000 penduduk saja yang menderita gangguan tersebut, di -ndonesia bisa mencapai 200>2)0 ribu orang penderita dari jumlah tersebut bila 10/ nya memerlukan rawat inap di rumah sakit jiwa berarti dibutuhkan setidaknya 20>2) ribu tempat tidur (hospital bed *umah sakit jiwa yang ada saat ini hanya cukup merawat penderita gangguan jiwa tidak lebih dari 8.000 orang. 3adi perlu dilakukan upaya diantaranya porgram interensi dan terapi yang implentasinya bukan di rumah sakit tetapi dilingkungan masyarakat (community based psyciatric serices penambahan jumlah rumah sakit jwa bukan lagi merupakan prioritas utama karena paradigma saat ini adalah pengembangan program kesehatan jiwa masyarakat (deinstitutionali7ation. :erlebih saat ini telah banyak ditemukan obat>obatan psikofarmaka yang efektif yang mampu mengendalikan gejala ganggun penderitanya. rtinya dengan pemberian obat yang tepat dan memadai penderita gangguan jiwa berat cukup berobat jalan. 5. Kasus "unuh iri ata #$% menunjukkan bahwa rata>rata sekitar 800.000 orang di seluruh dunia melakukan tindakan bunuh diri setiap tahunnya. Aaporan di -ndia dan ri Aangka menunjukkan angka sebesar 11>'5 per 100 ribu orang, mungkin di -ndonesia angkanya tidak jauh dari itu. +enurut r. "enedetto araceno dari departemen kesehatan jiwa #$%, lebih dari ;0/ kasus bunuh diri berhubungan dengan masalah gangguan jiwa seperti depresi, psikotik dan akibat ketergantungan 7at (9ap7a. &ang mengkhawatirkan adalah dijumpainya pergeseran usia orang yang melakukan tindak bunuh diri. Kalau dahulu sangat jarang anak yang usianya kurang dari 12 tahun melakukan tindak bunuh diri, tetapi sekarang bunuh diri pada anak usia kurang dari 12 tahun semakin sering ditemukan. -ni menunjukkan kegagalan orang tua di rumah, guru di sekolah dan tokoh panutan di masyarakat membekali keterampilan hidup (life skill untuk mengatasi tantangan maupun kesulitan hidupnya. Kasus bunuh diri sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius terutama bila dikaitkan dengan dampak kehidupan moderen. %leh karena itu #$% memandang bunuh diri sebagai peyebab utama kematian dini yang dapat dicegah. Kondisi lain yang perlu mendapat perhatian adalah altruistic suicide atau bunuh diri karena loyalitas berlebihan yang antara lain bentuk Bbom bunuh diriC. "anyak ahli mengaitkan hal tersebut sebagi manifestasi dari akumulasi kekecewaan, 13
perlakuan tidak adil atau tersisihkan. +engatasi altruistic suicide tidak mudah dan memerlukan pendekatan multi disiplin antara berbagai pihak terkait seperti aspek kesehatan jiwa, pendekatan agama, penegakan hukum dan sosial. G. D'a$#,(a "+ra*ata# &'*a -a(ara"at da beberapa masalah keperawatan yang sering muncul dari pengkajian yang dilakukan
kepada masyarakat. "eberapa masalah tersebut akan dijelaskan satu persatu. 1. +asalah kesehatan jiwa pada anak6remaja @ a. epresi b. 4erilaku kekerasan 2. +asalah kesehatan jiwa pada usia dewasa @ a. $arga diri rendah b. 4erilaku kekerasan c. *isiko bunuh diri d. -solasi sosial e. Gangguan persepsi sensori @ halusinasi f. Gangguan proses pikiran waham g. efisit perawatan diri '. +asalah kesehatan jiwa pada lansia @ a. emensia b. epresi
BAB III PENUTUP
. Kesimpulan Kesehatan 3iwa adalah 4erasaan ehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantanganhidup, dapat menerima orang lainsebagaimana adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa masyarakat (?ommunity +ental $ealth merupakan suatu orientasi kesehatan jiwa yang dilaksanakan di masyarakat. Kesehatan jiwa masyarakat ini dititik beratkan pada upaya promotif dan preentif tanpa melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif. (Kep+enKes 9o. 220 14
4eran perawat kesehatan jiwa masyarakat adalah@ 1. +engidentifikasi, mengklasifikasi dan memetakan permasalahan kesehatan jiwa 2. 4endidikan kesehatan dalam upaya preentif danj promotif penemuan kasus dini, skiring dan tindakan yang cepat. '. 4emberi asuhan keperawatan pada interensi kondisi BkrisisC
". aran ehubungan dengan trend masalah kesehatan utama dan pelayanan kesehatan jiwa secara global, maka fokus pelayanan keperawatan jiwa sudah saatnya berbasis pada komunitas (Community Based Care yang memberikan penekanan pada upaya preentif dan promotif. =ntuk para pembaca diharapkan memberi kritik dan saran terhadap isi makalah ini, dan terima kasih pada pemabaca yagn telah meluangkan waktu membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
$erman, de . . 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. ?etakan 1. &ogyakarta@ 9uha +edika =-, !ikep dan #$%. Modul basic course Comunity Mental Health Nursing . 3akarta @ =niersitas -ndonesia nonymous. e.d. Hubungan motivasi internal dan eksternal dengan kinerja petugas CMHN =niersitas umatera=tara (==. Khasanah, rifah 9ur. (2011. !utor Community Mental Health Nursing "CMHN#. rifah :erritoire. iakses pada tanggal 2 +ay 2012 dari
[email protected]6tutor>community>mental>health>nursing.html
15
[email protected]6asuhan>keperawatan>komunitas>jiwa.html
16