Perencanaan Program Kesehatan
Definisi
Perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting yang akan dilaksanakan secara sitematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan menggunakan segala pengetahuan yang ada tentang masa depan, menggorganisir secara sistemtik upaya yangdipandang perlu dalam melaksanakan keputusan yang telah ditetapkan dan kemudian mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan membandingkan hasil yang dicapai terhadapa target yang sudah ditetapkan melalui pemanfaatan umpan balik yang telah diterima dan yang telah disusun secara teratur dan baik (Drucker).
Perencanaan adalah suatu proses menganlisis dan memahami sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang akan dicapai, memperkirakan kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menganalisis efektivitas dari berbagai kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang dihasilkan dengan sistem yang dianut (Levey and Loomba).
Aspek Perencanaan
Dalam perencanaan ada tiga aspek pokok yang harus diperhatikan :
Hasil dari pekerjaan perencanaan (outcome of planning )
Hasil dari pekerjaan perencanaan disebut dengan rencana (plan). Hasil pekerjaan perencanaan yang dilakukan oleh organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan adalah rencana kesehatan (health plan).
Perangkat perencanaan (mechanic of planning)
Perangkat perencanaan adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan atau yang bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan perencanaan. Pada suatu organisasi yang besar dan kompleks, perangkat perancanaan ini mungkin satu biro khusus. Sedangkan pada suatu organisasi yang kecil dan sederhana, mungkin dijabat hanya oleh beberapa orang staf saja.
Proses perencanaan ( process of planning )
Proses perencanaan adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan. Berbeda halnya dengan hasil dan perangkat, proses perencanaan ini pada dasarnya sama untuk berbagai perencanaan. Untuk menghasilkan perencanaan yang baik sebaiknya langkah-langkah yang ditempuh sama.
Ciri – Ciri Perencanaan
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri yang harus diperhatikan. Secara sederhana diuraikan sebagai berikut :
Bagian dari sistem administrasi
Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan
Berorientasi pada masa depan
Mampu menyelesaikan masalah
Mempunyai tujuan
Bersifat mampu kelola
Macam Perencanaan
Ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana
Perencanaan jangka panjang (long-range planning)
Masa berlakunya rencana tersebut antara 12 sampai 20 tahun.
Perencanaan jangka menengah ( medium-range planning )
Masa berlakunya rencana tersebut antara 5 – 7 tahun.
Perencanaan jangka pendek ( short-range planning )
Masa berlakunya rencana tersebut hanya untuk jangka waktu 1 tahun saja.
Ditinjau dari frekuensi penggunaan
Digunakan satu kali
Rencana yang dihasilkan hanya dapat dipergunakan satu kali. Perencanaan ini dapat secara sengaja dilakukan, atau mungkin memang telah tidak dapat digunakan lagi, misalnya karena kondisi lingkungan yang mengalami perubahan.
Digunakan berulang kali
Rencana yang dihasilkan dapat digunakan beberapa kali. Menurut Newman, perencanaan model ini dapat dilakukan bila situasi dan kondisi lingkungan normal dan tidak terjadi perubahan yang mencolok.Perencanaan ini disebut dengan perencanaan standard (standard planning).
Ditinjau dari tingkatan rencana
Perencanaan induk (Master Planning)
Rencana yang dihasilkan lebih menitik beratkan pada aspek kebijakan, mempunyai ruang lingkup yang amat luas serta berlaku untuk jangka waktu yang panjang.
Perencanaan operasional (Operational Planning )
Rencana yang dihasilkan lebih menitik beratkan pada aspek pedoman pelaksanaan yang akan dipakai sebagai petunjuk pada waktu pelaksanaan kegiatan.
Perencanaan harian ( Day-to-day planning )
Rencana yang dihasilkan telah disusun secara rinci. Rencana harian ini biasanya disusun untuk program yang telah bersifat rutin.
Ditinjau dari filosofi perencanaan
Perencanaan memuaskan (Satisfying Planning )
Dalam melakukan perencanaan filosofi yang dianut tidak terlalu mementingkan kepentingan golongan, melainkan kepuasan semua pihak yang terlibat.
Perencanaan optimal ( Optimizing Planning )
Dalam melakukan perencanaan filosofi yang dianut sangat mementingkan pencapaian tujuan. Pada perencanaan ini ukuran-ukuran kuantitas menjadi penting, dan karena itu perhatian ini lebih diutamakan pada bagian-bagian yang produktif.
Perencanaan adaptasi ( Adaptivizer Planning )
Dalam melakukan perencanaan filosofi yang digunakan filosofi yang dianut cenderung berupaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Ditinjau dari orientasi waktu
Perencanaan berorientasi masa lalu – kini (Past-present Planning/ Ameliorative Planning)
Rencana yang dihasilkan bertolak dari pengalaman yang pernah diPeroleh pada masa lalu. Biasanya dilakukan apabila menghadapi keadaan darurat dan waktu yang dimiliki sangat singkat. Contoh : terjadi wabah penyakit.
Perencanaan berorientasi masa depan (Future-oriented Planning)
Rencana yang dihasilkan memperhitungkan perkiraan-perkiraan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Perencanaan model ini dibedakan atas tiga macam yakni :
Perencanaan redistributif ( Redistributive Planning )
Orientasinya adalah masa depan, tetapi rencana yang disusun tidak atas kajian masa depan yang terlalu mendalam. Perencanaan ini hanya dilakukan karena kebutuhan yang mendesak saja. Umumya perencanaan ini merupakan kelanjutan dari perencanaan masa lalu-kini (past-present planning )
Perencanaan spekulatif (Speculative Planning)
Perencanaan bersifat spekulatif, kajian tentang masa depan terlalu berani, walaupun dengan mempergunakan data.
Perencanaan kebijakan (Policy Planning)
Perencanaan yang sangat berorientasi pada masa depan, disusun atas kajian yang seksama dan mendalam terhadap berbagai data yang tersedia.
Ditinjau dari ruang lingkup
Perencanaan strategik (Strategic Planning)
Rencana yang dihasilkan menguraikan dengan lengkap kebijakan jangka panjang yang ingin diterapkan, tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, serta rangkaian dan tahapan kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan model ini umumnya sulit diubah.
Perencanaan taktis ( Tactical Planning )
Rencana yang dihasilkan hanya mengandung uraian tentang kebijakan, tujuan serta kegiatan jangka pendek saja. Perencanaan taktik mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dan kondisi.
Perencanaan menyeluruh (Comprehensive Planning)
Rencana yang dihasilkan mengandung uraian yang bersifat menyeluruh, mencakup seluruh aspek dan ruang lingkup berbagai kegiatan yang akan dilakukan.
Perencanaan terpadu ( Integrated Planning )
Rencana yang dihasilkan jelas menggambarkan keterpaduan antar kegiatan yang akan dilakukan, dan atau dengan kegiatan lain yang telah ada.