LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 4 Sintesis Senyawa Kompleks Tema!a Tema!a "an Besi se#ta Komplekasi pa"a Ka#at Lo!am Tanggal praktikum
: Selasa, 11 Oktober 2016
Tanggal pengumpulan
: Kamis, 20 Oktober 2016
Disusun ol oleh : • • • • • • • • •
Abdul Hakim 11!"0!0001# Ai Kusmiati 11!"0!000!# 11!"0!000!# Aida $isma%ati 11!"0!0006# 11!"0!0006# A&eng Siti $aha'u 11!"0!000"# (ma' )aesaroh 11!"0!002!# Had'a A'u Ha&a'asti 11!"0!00*2# Hida'ah 11!"0!00**# Kurnia +ardana 11!"0!00*6# )ega ani -orensa 112"0!00!1#
$AKULT $AKULTAS AS SAINS SAI NS %AN TEKNOLOGI TE KNOLOGI &URUSAN KIMIA UNI'ERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG %&ATI BAN%UNG
Pe#(oaan Ke)4 Sintesis Senyawa Kompleks Tema!a "an Besi se#ta Komplekasi pa"a Ka#at Lo!am
I* T+,+an 1. 2. *. !.
)enentuk )enentukan an hasil hasil dari dari sintesis sintesis sen'a sen'a%a %a kompleks kompleks tembaga tembaga )engiden )engidenti/ika ti/ikasi si rumus rumus kimia kompleks kompleks tembaga tembaga )enentuk )enentukan an kadar kadar besiask besiaskorbat orbat dari dari sintesis sintesis besiask besiaskorba orbatt )engiden )engidenti/ika ti/ikasi si sen'a%a sen'a%a 'ang 'ang dihasilkan dihasilkan dari dari komplekas komplekasii karat logam logam
II* %asa# %asa # Teo#i Teo#i Sen'a%a koordinasisen'a%a kompleks adalah sen'a%a 'ang terbentuk melalui ikatan koordi koordinas nasi, i, 'akni 'akni ikatan ikatan koale koalenn koord koordina inasi si antara antara ionat ionatom om pusat pusat denga dengann ligan ligan gugu guguss pelindung#. Disebut &uga sebagai sen'a%a kompleks karena sulit dipahami pada a%al penemuann'a. penemuann'a. 3katan koalen koordinasi 'ang ter&adi merupakan ikatan koalen terdapat pasangan elektron 'ang digunakan bersama# di mana pasangan elektron 'ang digunakan bersama berasal dari salah satu atom. 3katan koordinasi bisa terdapat pada kation atau anion sen'a%a tersebut. 3onatom pusat merupakan ionatom bagian dari sen'a%a koordinasi 'ang berada di pusat bagian tengah# sebagai penerima pasangan ele4tron sehingga dapat di sebut sebagai asam -e%is, umumn'a berupa logam terutama logamlogam transisi#. Sedangkan ligan atau gugus pelindung merupakan atomion bagian dari sen'a%a koordinasi 'ang berada di bagian luar sebagai pemberi pasangan elektron sehingga dapat disebut sebagai basa -e%is 5hang,200!#. Sen'a%a kompleks pertama kali ditemukan oleh Tassert 1"7#, 'aitu 5o5l*.68H*. Sen'a%a tersebut dianggap aneh karena terbentuk oleh 2 sen'a%a stabil 'ang masingmasing alensin'a sudah &enuh. Hal ini baru bisa dipahami setelah %aktu berlalu sekitar 100 tahun. Selama %aktu tersebut ban'ak sen'a%a kompleks telah dibuat dan dika&i si/atsi/atn'a. Sen'a%a kompleks adalah suatu sen'a%a 'ang mengandung ion kompleks dan ion la%an 4ount 4ounter er ion#. ion#. 3on komple kompleks ks adala adalahh ion 'ang 'ang tersus tersusun un dari dari ion pusat pusat atom atom pusat pusat## 'ang 'ang dikelilingi oleh molekul atau ion 'angdisebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan ter&adi ikatan ikatan koordi koordinas nasi. i. 9umlah 9umlah ikaan ikaan koordi koordina nasi si 'ang 'ang ter&ad ter&adii antara antara atom atom pusat pusat dengan dengan ligan ligan disebut bilangan koordinasi. Atom pusat merupakan atom atau ion 'ang mempun'ai orbital kosong 'ang dapat ditempati oleh pasangan elektron dari suatu ligan. nsurunsur transisi dapat men&adi atom pusat suatu ion kompleks karena mempun'ai orbital kosong di subkulit *d atau !p. -igan dari suatu ion kompleks dapat berupa molekul netral atau anion 'ang mempun'ai pasangan elektron bebas 'ang digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi dengan atom pusat. ;erdasarkan muatann'a ligan, ligan
dibagi
men&adi
tiga
golongan,
'aitu ligan netral, ligan bermuatan negati/ dan ligan bermuatan positi/. ada umumn'a ligan 'ang terdapat pada sen'a%a kompleks adalah ligan netral dan ligan negati/.
I* T+,+an 1. 2. *. !.
)enentuk )enentukan an hasil hasil dari dari sintesis sintesis sen'a sen'a%a %a kompleks kompleks tembaga tembaga )engiden )engidenti/ika ti/ikasi si rumus rumus kimia kompleks kompleks tembaga tembaga )enentuk )enentukan an kadar kadar besiask besiaskorbat orbat dari dari sintesis sintesis besiask besiaskorba orbatt )engiden )engidenti/ika ti/ikasi si sen'a%a sen'a%a 'ang 'ang dihasilkan dihasilkan dari dari komplekas komplekasii karat logam logam
II* %asa# %asa # Teo#i Teo#i Sen'a%a koordinasisen'a%a kompleks adalah sen'a%a 'ang terbentuk melalui ikatan koordi koordinas nasi, i, 'akni 'akni ikatan ikatan koale koalenn koord koordina inasi si antara antara ionat ionatom om pusat pusat denga dengann ligan ligan gugu guguss pelindung#. Disebut &uga sebagai sen'a%a kompleks karena sulit dipahami pada a%al penemuann'a. penemuann'a. 3katan koalen koordinasi 'ang ter&adi merupakan ikatan koalen terdapat pasangan elektron 'ang digunakan bersama# di mana pasangan elektron 'ang digunakan bersama berasal dari salah satu atom. 3katan koordinasi bisa terdapat pada kation atau anion sen'a%a tersebut. 3onatom pusat merupakan ionatom bagian dari sen'a%a koordinasi 'ang berada di pusat bagian tengah# sebagai penerima pasangan ele4tron sehingga dapat di sebut sebagai asam -e%is, umumn'a berupa logam terutama logamlogam transisi#. Sedangkan ligan atau gugus pelindung merupakan atomion bagian dari sen'a%a koordinasi 'ang berada di bagian luar sebagai pemberi pasangan elektron sehingga dapat disebut sebagai basa -e%is 5hang,200!#. Sen'a%a kompleks pertama kali ditemukan oleh Tassert 1"7#, 'aitu 5o5l*.68H*. Sen'a%a tersebut dianggap aneh karena terbentuk oleh 2 sen'a%a stabil 'ang masingmasing alensin'a sudah &enuh. Hal ini baru bisa dipahami setelah %aktu berlalu sekitar 100 tahun. Selama %aktu tersebut ban'ak sen'a%a kompleks telah dibuat dan dika&i si/atsi/atn'a. Sen'a%a kompleks adalah suatu sen'a%a 'ang mengandung ion kompleks dan ion la%an 4ount 4ounter er ion#. ion#. 3on komple kompleks ks adala adalahh ion 'ang 'ang tersus tersusun un dari dari ion pusat pusat atom atom pusat pusat## 'ang 'ang dikelilingi oleh molekul atau ion 'angdisebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan ter&adi ikatan ikatan koordi koordinas nasi. i. 9umlah 9umlah ikaan ikaan koordi koordina nasi si 'ang 'ang ter&ad ter&adii antara antara atom atom pusat pusat dengan dengan ligan ligan disebut bilangan koordinasi. Atom pusat merupakan atom atau ion 'ang mempun'ai orbital kosong 'ang dapat ditempati oleh pasangan elektron dari suatu ligan. nsurunsur transisi dapat men&adi atom pusat suatu ion kompleks karena mempun'ai orbital kosong di subkulit *d atau !p. -igan dari suatu ion kompleks dapat berupa molekul netral atau anion 'ang mempun'ai pasangan elektron bebas 'ang digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi dengan atom pusat. ;erdasarkan muatann'a ligan, ligan
dibagi
men&adi
tiga
golongan,
'aitu ligan netral, ligan bermuatan negati/ dan ligan bermuatan positi/. ada umumn'a ligan 'ang terdapat pada sen'a%a kompleks adalah ligan netral dan ligan negati/.
;erdasarkan ban'akn'a ban'akn'a atom donor 'ang dimiliki ligan,ligan dapat dikelompokan men&adi: 1# -igan monodentat -igan -igan 'ang 'ang memilik memilikii satu satu atom atom donor donor,, 4ontoh 4ontohn' n'aa 8H*, H2O, 5O dan dan 5l<. 5l<. -iga -igann monodentat 'ang atom donorn'a memiliki satu (; biasan'a han'a dapat membentuk sebuah ikatan koalen koordinasi. 2# -igan bidentat -igan 'ang memiliki dua atom donor, 4ontohn'a misaln'a ion oksalat 5OO<5OO<# dan 1,2diaminoetana etilenadiamina# 8H25H25H2 8H 8H2#. *# -igan olidentat -igan 'ang memiliki lebih dari dua atom donor, sepeti (DTA 'ang memiliki 6 atom donor. nsurunsur transisi umumn'a mempun'ai kon/igurasi elektron dengan subkulit d 'ang belum penuh. Dengan demikian dapat memberikan orbital kosong untuk membentuk ikatan koordinasi dengan pasangan elektron dari ligan 'ang diikatn'a. (//end',200"# (//end',200"# Sebagai 4ontoh karakteristik elektronik tembaga33# sebagai salah satu unsur ditentukan dari kon/igurasi elektronik *d, sehingga ion tembaga33# mempun'ai satu elektron tidak berpasangan berpasangan dan mempun'ai si/at paramagnetik dengan nilai moment magnetik teori sebesar, =S > 1,"* ;). ntuk sen'a%a kompleks tembaga33# umumn'a membentuk sen'a%a kompleks dengan bilangan koordinasi ! dan 6 dengan geometri segiempat planar atau oktahedral . Sintesis kompleks tembaga33# dapat dilakukan se4ara re/luks maupun dengan 4ara pen4ampuran pada suhu kamar. elarut 'ang digunakan &uga berariasi seperti akuades, ben?ene, etanol, butanol, serta pelarut lainn'a. ntuk ntuk dapat dapat mensin mensintes tesis is sen'a sen'a%a %a koordi koordina nasi, si, terleb terlebih ih dulu dulu dilakuk dilakukan an penen penentua tuann stoiki stoikiome ometri tri antar antaraa atom atom pusat pusat denga dengann ligan. ligan. Dari Dari penen penentua tuann stoiki stoikiome ometri tri ini kita akan akan menda mendapat patka kann perban perbandin dingan gan mol antara antara atom atom pusat pusat dengan dengan ligan ligan 'ang 'ang diguna digunakan kan untuk untuk mensintesis suatu sen'a%a koordinasi. Selain itu kita &uga akan mengetahui ¨ah ligan 'ang terikat pada ion pusat sehingga akan memudahkan proses pengka&ian se4ara teoritis.
III* Si-at $isik "an Si-at Kimia . MS%S No Ba/an 1. H5l
Si-at $isik 5airan ber%arna
•
•
Si-at Kimia )erupakan asam kuat
kuning )assa atom *6,!@
•
;ersi/at toi4 dan
•
korosi/ )erupakan oksidator
•
kuat Dapat larut dalam alkali
•
gmol Titik didih *17,!o5 Titik leleh 1*0o5 )assa &enis *,21 g4m *
• • •
2.
BeSO!. "H2O
;erat molekul 2"7,02
•
gmol )assa &enis 1.7@
hidroida, eter dan kloro/orm ;ersi/at irritant ;ersi/at berbaha'a
• •
•
gmTitik leleh 606!o5
•
*.
8H!OH
• •
5airan tak ber%arna )assa molar *@.0!
gmol Titik didih @".@o5 Titik leleh *"." o5 H2O Akuades# 5airan tak ber%arna )assa molar 17 gmol )assa &enis 0, g4m * Titik didih 100o5 Titik leleh 0o5
• • •
;eri/at irritant ;ersi/at korosi/ )udah menguap
• •
!.
•
•
•
•
•
•
Terikat se4ara koalen ;eri/at polar )erupakan pelarut
•
untuk ban'ak ?at
•
• •
@.
H8O* Asam 8itrat#
• • • • •
5airan tak ber%arna )r> 6*.012 gmol Titik didih 7*o5 Titik leleh !2o5 )assa &enis 1,@22
•
h'drogen ;ersi/at korosi/ -arut dalam air )erupakan oksidator
•
kuat ;ersi/at toi4 dan
• •
kgm* 6.
(tanol
• •
• •
".
Aseton
• • • •
)r> !6.0" gmol )assa &enis 0."7 g4m* Titik leleh 11!.*o5 Titik didih "7o5 )assa &enis 0." gmTitik didih @20o5 Titik leleh **7o5 )assa molar @*,@
kimia ;erpH " )emiliki ikatan
• •
/lameable ;ersi/at /lameable )udah menguap
• • •
;ersi/at /lameable )udah menguap ;ersi/at 3rritant
7.
5uSO!. @ H2O
•
gmol adatan biru )assa molar 2!, "0
•
gmol )assa &enis 2.27!
•
•
.
b5H*5OO#2
•
•
gmol )assa &enis *.2@ gmTitik leleh 270 o5 )assa molar 12.1*
•
gmol )assa &enis 1.66@
• •
10
Asam Sitrat
gmTitik leleh 1@0 o5 )assa molar *2@, 2
.
• •
• • •
;ersi/at berbaha'a ;ersi/at irritant ;erbaha'a bagi lingkungan
•
;ersi/at berbaha'a ;ersi/at korosi/ ;erbaha'a bagi
•
lingkungan ;ersi/at 3rritant
• •
gmTitik leleh 1@* o5 Titik leleh 1"@ o5
I'* Alat "an Ba/an 1. Alat:
N o 1 2 * ! @ 6 " 7 10 11 12 1* 1! 1@ 16
Alat Spatula 8era4a analitik Ka4a Arlo&i ;otol semprot ;atang pengaduk -abu ukur Celas kimia ;uret Celas ukur Stati/ dan klem -umpang dan Alu Hotplate )agneti4 stirer 5orong Celas ukur ipet tetes
2. ;ahan:
Uk+#an
&+mla/
2@0 ml 100 ml @0 m10 ml 2@ m
1 buah 1buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 12 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah
N
Ba/an
Sat+an
&+mla/
o 1 2 * ! @ 6 " 7 10 11 12
H5l BeSO!. "H2O 8H!OH H2O Akuades# H8O* Asam 8itrat# (tanol Aseton 5uSO!. @ H2O b8O*#2 Asam Sitrat itamin 5 )etil merah
0.@ )
2@0 ml 1.1 gram 20 ml Se4ukupn'a *0 ml *0 ml *0 ml 10 gram @ ml 2@ gram ! tablet 2 m-
6) 6)
1)
'* P#ose"+# Ke#,a a# Sintesis Kompleks tembaga 1. rosedur Sintesis Sampel 5uSO!.@H2O ditimbang seban'ak 10 gram, lalu di masukkan ke dalam lumpang dan alu untuk digerus. Setelah halus dilarutkan dengan larutan 8H!OH 6 ) seban'ak 20 m-. -arutan diaduk dengan menggunakan magneti4 stirrer selama 10 menit. Ke dalam larutan 'ang telah diaduk, ditambahkan se4ara berurutan @ m- aEuades dan 20 m- larutan etanol. 5ampuran diko4ok kemudian didiamkan pada suhu ruang hingga endapan terbentuk. Selan&utn'a ditambahkan *0 m- 4ampuran etanolF 8H * 1:1#, setelah ber4ampur 4ampuran sampel disaring. (ndapan 'ang diperoleh di4u4i seban'ak dua kali dengan 10 m- larutan etanol dalam tiap pen4u4ian. Selan&utn'a endapan dikeringkan, dan ditimbang setelah endapan kering. 2. Analisis $umus kimia Analisis rumus kimia dilakukan dengan 2 metode, 'aitu titrimetri dan spektro/otometri. Sebelum titrimetri, terlebih dahulu dilakukan standarisasi larutan H5l dengan larutan 8aOH. -arutan H5l seban'ak 10 m- di masukkan ke dalam labu erleme'er, kemudian ditambah 2 tetes metil merah. -arutan kemudian dititrasi dengan 8aOH hingga ter&adi perubahan %arna dari merah ke kuning. -angkah selan&utn'a setelah standarisasi H5l adalah titrasi larutan sampel dengan larutan b8O*#2 1 ). Sampel 'ang berupa endapan 'ang telah dikeringkan ditimbang seban'ak 1 gram dan dilarutkan dengan 10 m- larutan H8O * 6 ). -arutan 'ang terbentuk dititrasi dengan larutan b8O*#2 1 ), dan langkah titrasi ini dilakukan seban'ak 2 kali. Selain dengan larutan b8O *#2, sampel &uga dititrasi dengan larutan H5l 'ang telah distandarisasi. Sampel 'ang telah ditimbang seban'ak 1 gram dilarutkan dalam 10
m- aEuades. -arutan sampel ditambah 10 tetes metil merah, lalu dititrasi dengan H5l hingga men&adi keruh. Titrasi ini dilakukan dua kali. Setelah melakukan metode titrasi, dilakukan metode spektro/otometri. -angkah pertama 'ang dilakukan adalah pembuatan larutan standar. -arutan standar dibuat seban'ak 6 ma4am konsentrasi, dan olume setiap larutan sebesar 10 m-. padatan 5uSO ! ditimbang se4ara berurutan seban'ak 0.1, 0.2, 0.*, 0.!, 0.@, dan 0.6. Setiap padatan 'ang telah ditimbang dilarutkan dengan 10 m- larutan H8O * 1 ) dalam labu takar. (ndapan hasil sintesis ditimbang seban'ak 0.@ gram dan dilarutkan dalam 10 m- larutan H8O * 1 ). Seluruh larutan standar dan larutan sampel diukur absorbansin'a pada G> 6!@ nm. b# Sintesis ;esiAskorbat Tablet itamin 5 seban'ak ! buah digerus sampai halus, sembari dilakukan penimbangan BeSO!. "H2O seban'ak 1.1 gram. Setelah ditimbang, BeSO ! dilarutkan dengan 10 m- aEuades dalam erleme'er. itamin 5 'ang telah halus di masukkan ke dalam larutan Be, kemudian diaduk dengan menggunakan magneti4 stirrer selama @ menit. -arutan 'ang telah diaduk, disentri/ugasi selama 10 menit dan hasiln'a disaring. Biltrat lalu didinginkan dalam penangas es. 4# Komplekasi Karat -ogam adatan asam sitrat ditimbang seban'ak 2@ gram. adatan kemudian dilarutkan dalam 10 m- etanol dan 2!0 m- aEuades. -arutan dipipet ke dalam tabung reaksi seban'ak @ m- dan di masukkan ke dalam botol berkarat seban'ak 2!@ m-. -arutan didiamkan selama @ menit, lalu diukur absorbansin'a pada G maks. -arutan &uga di masukkan ke dalam botol 'ang mengandung 5u, dan larutann'a diukur absorbansin'a pada G maks.
'I* 0asil Pen!amatan a# Sintesis Kompleks Tembaga 1. rosedur Sintesis
Pe#lak+an Pen!amatan Sampel 5uSO!.@H2O ditimbang seban'ak Kristal ber%arna biru 10 gram Di masukkan ke dalam lumpang dan alu Serbuk ber%arna biru muda untuk digerus. Dilarutkan dengan larutan 8H!OH 6 ) 5ampuran ber%arna biru pe4an dan seban'ak 20 m-. terasa panas -arutan diaduk dengan menggunakan 5ampuran ber%arna biru pekat F# magneti4 stirrer selama 10 menit. Ditambahkan @ m- aEuades Ditambahkan 20 m- larutan etanol.
5ampuran ber%arna biru pekat F# 5ampuran berubah %arna men&adi ungu pekat FF#
Didiamkan pada suhu ruang hingga Terbentuk endapan endapan terbentuk. Ditambahkan *0 m- 4ampuran etanolF 5ampuran berubah %arna men&adi ungu 8H* 1:1#, Disaring.
pekat FFF# (ndapan ber%arna
ungu,
/iltrate
ber%arna ungu kebiruan. (ndapan 'ang diperoleh di4u4i seban'ak (ndapan ber%arna ungu,
/iltrate
dua kali dengan 10 m- larutan etanol ber%arna ungu kebiruan. dalam tiap pen4u4ian. (ndapan dikeringkan
(ndapan kering berupa serbuk ber%arna
Ditimbang setelah endapan kering.
biru tua )assa> 7 gram
2. Analisis $umus Kimia Standarisasi H5l
Pe#lak+an Pen!amatan -arutan H5l seban'ak 10 m- di -arutan tak ber%arna masukkan ke dalam labu erleme'er Ditambah 2 tetes metil merah. )en&adi -arutan ber%arna merah muda -arutan kemudian dititrasi dengan 8aOH )en&adi -arutan ber%arna kuning hingga ter&adi perubahan %arna dari
Titrasi
. A%al
merah ke kuning. 1 0 m2 @.6 m* 11 m. ratarata
.
.
Akhir @.6 m11 m1@,m-
akai @.6 m@.! m!. m@.* m-
Titrasi sampel dengan b8O *#2
Pe#lak+an Pen!amatan Sampel ditimbang seban'ak 1 gram Serbuk ber%arna biru tua Dilarutkan dengan 10 m- larutan H8O * 6 A%aln'a mengeluarkan gas, larutan ). ber%arna biru Dititrasi dengan larutan b8O*#2 1 ), -arutan men&adi ber%arna biru keruh dan
langkah
titrasi
ini
dilakukan
seban'ak 2 kali.
Titrasi
. A%al
.
Akhir akai 1 !* m- !! m- 1 m2
[email protected] !6.!m- 1.2 m. ratarata 1.1 m-
Titrasi sampel dengan H5l
Pe#lak+an Sampel ditimbang seban'ak 1 gram Dilarutkan dalam 10 m- aEuades.
.
Pen!amatan Serbuk ber%arna biru tua larutan ber%arna biru tua
Ditambah 10 tetes metil merah, Tidak ter&adi perubahan Dititrasi dengan H5l hingga men&adi Titrasi . A%al . keruh. Titrasi ini dilakukan dua kali 1 0 m2 0.1 m. ratarata
.
Akhir akai 20 m- 20 m20.1m- 20 m20 m-
Spektro/otometri Sampel dan Standar adatan
Pe#lak+an 5uSO! ditimbang
Pen!amatan se4ara Serbuk ber%arna biru tua
berurutan seban'ak 0.1, 0.2, 0.*, 0.!, 0.@, dan 0.6. Dilarutkan dengan 10 m- larutan H8O * 1 )en&adi larutan ber%arna 1.1 : ;iru muda ) dalam labu takar. 1.2 : ;iru muda F# 1.* : ;iru muda FF# 1.! : ;iru muda FFF# 1.@ : ;iru muda FFFF# 1.6 : ;iru muda FFFF# (ndapan hasil sintesis ditimbang Serbuk ber%arna biru tua seban'ak 0.@ gram Dilarutkan dalam 10 m- larutan H8O* 1 -arutan ber%arna hi&au toska ). Seluruh larutan standar dan larutan sampel diukur absorbansin'a pada G> 6!@ nm.
-arutan Absorbansi $ata rata 0.1 0.0* 0.0*7 0.0*" gram 0.2 0.217 0.21* 0.21" gram 0.* 0.*0*6 0.*0* 0.*!2 gram 0.! gram 0.@ gram 0.6 gram Sampel
0. !1! 0.!20!
0.!1
0.@0*@ 0.@0@*
0.@0!!
0.60!* 0.60*7
0.60!0
0.@"1! 0.@"17
0.@"16
b# Sintesis ;esiAskorbat
Pe#lak+an Tablet itamin 5 seban'ak ! buah digerus sampai halus Ditimbang BeSO!."H2O
Pen!amatan Serbuk ber%arna kuning
seban'ak 1.1 Kristal ber%arna hi&au toska
gram. Setelah
ditimbang,
BeSO! dilarutkan larutan ber%arna kuning ke4oklatan
dengan 10 m- aEuades dalam erleme'er. itamin 5 di masukkan ke dalam larutan larutan
ber%arna
kuning
ke4oklatan,
Be, itamin 5 larut sebagian Diaduk dengan menggunakan magneti4 -arutan men&adi lebih kental stirrer selama @ menit. -arutan 'ang telah diaduk, disentri/ugasi Terbentuk selama 10 menit
2
/asa:
larutan
kuning
ke4oklatan atas#, dan ba%ah endapan
Disaring. Biltrat lalu didinginkan dalam penangas es. 4# Komplekasi Karat -ogam
kuning. Biltrat ber%arna kuning ke4oklatan Biltrat ber%arna kuning ke4oklatan
Pe#lak+an Pen!amatan adatan asam sitrat ditimbang seban'ak 2@ Kristal tak ber%arna gram. Dilarutkan dalam 10 m- etanol -arut, dan terasa dingin Dilarutkan 2!0 m- aEuades. -arutan tidak ber%arna -arutan dipipet ke dalam tabung reaksi -arutan tidak ber%arna seban'ak @ mDi masukkan ke dalam botol berkarat -arutan tidak ber%arna seban'ak 2!@ m-. -arutan didiamkan selama @ menit, -arutan tidak ber%arna Diukur absorbansin'a pada G maks. 0.0@ A -arutan &uga di masukkan ke dalam botol -arutan tidak ber%arna 'ang mengandung 5u, Diukur absorbansin'a pada G maks
1.0" A
'II* Pe#/it+n!an "an Pe#samaan Reaksi a* Pem+atan La#+tan 1. H8O* 6 ) Seban'ak 1@0 m1)1>2)2 1@0 m- × 6 )> 2 × 1@.@" )
* Pem+atan La#+tan Stan"a# 1. 0.1 gram 5uSO!. @ H2O )>
900 M . mL
2>
15.57 M
> @".7 m-
2. H5l 0.@ ) seban'ak 2@0 m)>
a× ρ × 10 > Mr
1000 ₓ
v
0.1 gram
)>
1000
249.6850 g / mol
ₓ
massa Mr
1000 ₓ
v
0.2 gram
36 × 1.18 g / mL× 10
> 11.6@ )
10 ml
) > 0.0!00 ) 2. 0.2 gram 5uSO!. @ H2O )>
36,46 g / mol
massa Mr
)>
249.6850 g / mol
1000 ₓ
10 ml
1 × )1 > 2 × )2 1 × 11.6@ ) > 2@0ml × 0.@ ) 1 > 10."* ml *. 8aOH 0.@ ) seban'ak 100 )massa Mr
)>
1000
massa 40 g / mol
0.@ ) >
1000 100 ml
ₓ
massa > 2 gram !. H8O* 1 ) Seban'ak 100 m1)1>2)2 100 m- × 1 )> 2 × 6 ) 100 M . mL
2>
> 16.6" m-
6 M
@. b8O*#2 1 ) seban'ak @0 mmassa Mr
)> 1)>
1000 ₓ
50 ml
> "@ )
1)1>2)2 200 m- × 1@ )> 2 × "@ ) 3000 M . mL
2>
> !0 m-
75 M
". (tanol 2@0 m)>
a× ρ × 10 > Mr
25 × 0.78 g / mL × 10 35 g / mol
> 6.27@ )
1 × )1 > 2 × )2 1 × 6.27@ ) > 2@0ml × 6 ) 1 > 2*7.66*@ m7. 5ampuran etanolF 8H* 1:1# 1
etanol >
2
249.6850 g / mol
massa Mr
)>
ₓ
× 150 mL =¿ "@ m-
10 ml
1000
v
ₓ
0.4 gram
)>
1000
249.6850 g / mol
ₓ
10 ml
) > 0.1602 ) @. 0.@ gram 5uSO!. @ H2O massa Mr
)>
1000
v
ₓ
1000
249.6850 g / mol
ₓ
10 ml
) > 0.2002 ) 6. 0.6 gram 5uSO!. @ H2O massa Mr
)>
15 mol 0,2 L
1000
) > 0.1201 ) !. 0.! gram 5uSO!. @ H2O
)>
massa > 16.61 gram 6. 8H* 1@ mol dalam 200 m)>
v
ₓ
0.5 gram
v
ₓ
1000
0.3 gram
1000
massa 331.22 g / mol
n v >
massa Mr
)> )>
v
ₓ
) > 0.0701 ) *. 0.* gram 5uSO!. @ H2O
1000
v
ₓ
0.6 gram
)>
249.6850 g / mol
1000 ₓ
10 ml
) > 0.2!0* ) Cra/ik Konsentrasi -arutan Standar terhadap Absorbansi
Konsent#asi
Aso#ansi
1M2
132
0,0!00 0,0701 0,1201 0,1602 0,2002 0,2!0*
0.0*7 0,21* 0,*0* 0,!200 0,@0!! 0,60!1
1
amoniak >
× 150 mL =¿
2
"@ m-
(* G#a-ik Konsent#asi La#+tan Stan"a# te#/a"ap Aso#ansi
ntrasi Larutan Standar Cu terhadap 0.7 0.6
f(x) = 2.51x + 0.01 R² = 1
0.5 0.4
Y-Values
Aso#ansi 0.3
Linear (Y-Values)
0.2 0.1 0 0
0.1
0.2
0.3
Konsent#asi
"* Penent+an mol C+ "a#i !#a-ik ' > m F4 > 2,@12 F 0,00@!
>
y – c m y −0,005
5uI
>
2,5129
0,5716 −0,0054
>
2,5129
> 0,22@* )
> 0,22@* ) × 0,01 > 0,0022@* mol e* Penent+an Konsent#asi 0Cl "a#i Stan"a#isasi 0Cl H5l × ) H5l > 8aOH × ) 8aOH mol 5u
) H5l >
V NaOH × M NaOH V HCl 5,3 m l× 0,5 M
) H5l >
> 0,@* )
5 ml
-* Penent+an Konsent#asi C+ "a#i Tit#asi C+ ole/ P1NO25 Dik. bAsetatI > 1 ) Dit. mol SO!2 > J titrasi > 1,1 ml > 1,1 × 10* mol SO!2
> ) ×
> 1 ) × 1,1. 10* > 0,001 mol !* Penent+an Konsent#asi Kompleks C+ "en!an 0Cl Dik. H5lI
> 0,@* )
Dit. mol 8H* > J
titrasi
> 20 ml > 0,02 -
> ) ×
mol 8H*
>0,@* ) × 0,02 > 0,0106 mol /* Pe#an"in!an mol 1n C+ 6 n N06 n SO42 78y89 0,0022@* : 0,006 : 0,0011 1:!:2 5u8H*#'ISO!#? )aka rumus molekul kompleks 5u adalah 5u8H*#!ISO!#2 i* Ka"a# C+ ata+ pe#sen #en"emen 1. )assa teoritis )assa teoritis>
Mr [ Cu ( NH 3 ) 4 ] ( SO 4 ) 2
× 10 gram
Mr CuSO 4.5 H 2 O 323.7856 gram / mol
)assa teoritis>
× 10 gram
249.70 gram / mol
)assa teoritis> 12.6"" gram 2. $endemen $endemen >
massa hasil percobaan massateo ritis 8 gram
$endemen >
× 100
12.9677 gram
× 100
> 61.6"1
*. )assa kristal $endemen >
massa kristal massa sampel 8 gram
$endemen >
× 100
× 100
10 gram
> 70
!. Kadar 5u )assa 5u teoritis > 0,0022@* mol × 323.7856 gram / mol > 0."2@ gram Kadar 5u>
massa sintesis massa teoritis 8 gram
Kadar 5u>
× 100 × 100
0.7295 gram
> 106.6!1@
,* Pe#/it+n!an Ka"a# Besi Asko#at 1teo#itis2 n 56H7O6 >
massa > Mr
n BeSO!. "H2O >
0.5 gram 176.12 gram / mol
massa > Mr
256H7O6aE# F BeSO!aE#
L
> 0.0027* mol
1.1 gram 278.02 gram / mol
> 0.00*6 mol
Be5@H7O6#2Is# FH2SO!aE#
m:
0.00@6"7
0.00*6
r:
0.00@6"7
0.0027*
0.0027*
0.0027*
s:
0.0027*
0.0027*
)assa besiaskorbat > 0.0027*mol × 383.847 gram / mol=¿ 1.07" gram Kadar besiaskorbat >
massasintesis massa teoritis
Kadar besiaskorbat >
o gram 1.0897 gram
× 100 × 100 > 0
k* Pe#samaan #eaksi 1. Sintesis komppleks tembaga 5uSO!aE# F 28H!OHaE# L 5uOH#2s# F 8H!#2SO!aE# 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# L 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# 5u8H*#!ISO!#2aE# F 28H!OHaE# L 5u8H*#!ISO!#2 .H2OaE# 2. Titrasi b8O*#2 5u8H*#!ISO!#2aE# F H8O*aE# L 5u8H*#!I8O*#2 aE# F H2SO!aE# H2SO!aE#F b8O*#2aE# L bSO! aE# F 2H8O*aE# *. Titrasi dengan H5l 5u8H*#!ISO!#2 .H2Os# F H2O l# L 5uSO!aE# F !8H*aE# F H2O aE# 5uSO!aE# F H5l aE# L 5u5l2aE# F H2SO!aE# !. Sintesis karat logam 56H7O6aE# F *5H*5H2OHaE# L 5*H@OOH#*aE# F *5H*5H2 5OOH#aE# *5*H@OOH#*aE# F Be*FaE# L Be5*H@O#*IaE# F OHaE# @. Sintesis besiaskorbat 256H7O6aE# F BeSO!aE# L Be5@H7O6#2Is# F H2SO!aE# 'III* Pema/asan 1A,en! Siti Ra/ay+2 er4obaan kali ini berkaitan dengan sintesis sen'a%a koordinasi atau sen'a%a kompleks. Sen'a%a kompleks adalah suatu sen'a%a 'ang mengandung ion kompleks dan ion la%an 4ounter ion#. 3on kompleks adalah ion 'ang tersusun dari ion pusat atom pusat# 'ang dikelilingi oleh molekul atau ion 'angdisebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan ter&adi ikatan koordinasi. 9umlah ikaan koordinasi 'ang ter&adi antara atom pusat dengan ligan disebut bilangan koordinasi. Atom pusat merupakan atom atau ion 'ang mempun'ai orbital kosong 'ang dapat ditempati oleh pasangan elektron dari suatu ligan. Dalam per4obaan kami melakukan * sintesis sen'a%a kompleks 'aitu, kompleks tembaga, kompleks besi askorbat, dan komplekasi karat logam. Dan prekursor 'ang kami gunakan adalah 5uSO !.@H2O, BeSO!."H2O, dan karat logam sebagai sumber atom pusatn'a. Sementara untuk suber ligann'a digunakan larutan amoniak, asam askorbat, dan asam sitrat. a. Sintesis tembaga. ada proses sintesis tembaga, sampel seban'ak 10 gram 'ang telah digerus, dilarutkan dengan larutan 8H!OH 6 ). Tu&uann'a untuk membentuk ligan 8H * 'ang akan terikat pada atom pusat 5u, menggantikan ligan H 2O. larutan kemudian diaduk untuk memperbesar dan memper4epat kelarutan sampel dalam amoniak. -arutan 'ang telah diaduk ditambahkan aEuades dan etanol. enambahan etanol dilakukan untuk memekatkan larutan, karena etanol
mudah menguap, dan akan memba%a serta beberapa molekul air sehingga kelarutan berkurang dan terbentuk endapan. )aka setelah penambahan etanol larutan terlebih dahlu didiamkan agar endapan dapat terbentuk. Setelah terbentuk endapan, ditambahkan 4ampuran amoniak dan etanol untuk menambah ¨ah endapan, dan ¨ah amoniak 'ang akan terikat pada atom pusat 5u. 5ampuran kemudian disaring untuk memisahkan endapan dari larutan. (ndapan 'ang diperoleh di4u4i dengan etanol agar kandungan air dalam endapan dapat berkurang karena teruapkan oleh etanol. (ndapan 'ang diperoleh ditimbang, dan diperoleh massa sebesar 7 gram, dengan persen rendemen sebesar 70. $eaksi 'ang te&adi selama proses sintesis adalah sebagai berikut: 5uSO!aE# F 28H!OHaE# L 5uOH#2s# F 8H!#2SO!aE# 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# L 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# 5u8H*#!ISO!#2aE# F 28H!OHaE# L 5u8H*#!ISO!#2 .H2OaE# Setelah diperoleh endapan, dilakukan annalisis untuk menentukan rumus kimia dari kompleks tembaga 'ang diperoleh. Analisis tediri dari titrasi 1 gram sampel dengan H5l dan bnitrat, serta u&i dengan metode spektro/otometri. Sebelum dititrasi dengan H5l, larutan H5l distandarisasi terlebih dahulu dengan 8aOH, karena H5l bukan merupakan standar baku primer sehingga perlu distandarisasi. Dan diperoleh konsentrasi hasil standarisasi sebesar 0.@* ). Titrasi sampel dengan H5l dan bnitrat bertu&uan untuk menentukan ¨ah ion sul/at dan amoniak dalam kompleks tembaga. 9umlah ion ini menun&ukkan bilangan koordinasi dari kompleks tembaga. engukuran spektro/otometri dilakukan untuk mengetahui apakah dalam endapan terbentuk sen'a%a kompleks. Karena sen'a%a kompleks umumn'a merupakan sen'a%a ber%arna, dan sen'a%a ber%arna akan men'erap sinar pada pan&ang gelombang sinar komplementern'a. engukuan absorbansi dilakukan pada pan&ang gelombang 6!@ nm, 'ang merupakan pan&ang gelombang maksimum berdasarkan literatur. engukuran absorbansi menghasilkan kura sebagai berikut:
Grafk Konsentrasi Larutan Standar Cu terhadap Absorbansi 0.7 0.6
f(x) = 2.51x + 0.01 R² = 1
0.5 0.4 Aso#ansi
Y-Values
0.3
Linear (Y-Values)
0.2 0.1 0 0
0.1 0.2 0.3 Konsent#asi
Dan nilai absorbansi sampel sebesar 0.@"61, angka tersebut di masukkan ke dalam persamaan garis unntuk mengetahui konsentrasi 5u dalam sampel. Setelah dihitung diperoleh konsentrasi 5u sebesar 0,0022@*. ;erdasarkan perbandinngan stoikiometri, maka diperoleh rumus kimia dari sen'a%a kompleks adalah 5u8H *#!ISO!#2. b. Sintesis ;esiAskorbat ada sintesis ini digunakan BeSO !."H2O sebagai sumber atom pusat Be, dann itamin 5 sebagai sumber ligan askorbat. itamin 5 'ang telah digerus dilarutkan dalam larutan Be dan diaduk selama @ menit dengan magneti4 stirrer. enggerusan dan pengadukan bertu&uan untuk memperbesar luas permukaan 'ang akan memperbesar kelarutan. 5ampuran kemudian di sentri/ugasi, dan hasil sentri/ugasi 'ang telah disaring selan&utn'a didinginkan dalam penangas es. endinginan bertu&uan untuk meperke4il kelarutan kompleks, sehingga diperoleh padatan kompleks. 8amun, hingga beberapa lama kompleks tak kun&ung terbentuk sehingga kadar besi askorbat 'ang diperoleh adalah 0. Hal ini dapat ter&adi karena beberapa /aktor seperti konsentrasi 'ang terlalu ke4il sehingga habis terlarut, atau suhu 'ang kurang rendah sehingga tidak dapat menurunkan kelarutan dan membentuk kristal. ;erikut persamaan reaksin'a: 256H7O6aE# F BeSO!aE# L Be5@H7O6#2Is# F H2SO!aE# 4. Komplekasi Karat -ogam ada sintesis ini, 'ang digunakan sebagai prk4ursor atom pusat adalah karat logam 'ang terdapat dalam botol ka4a dan asam sitrat sebagai sumber ligan sitrat. 8amun, pada saat per4obaan karat logam 'ang terdapat dalam botol ka4a sangat sedikit. Hasil pelarutan menghasilkan larutan tak ber%arna, meskipun pada umumn'a sen'a%a kompleks menghasilkan larutan ber%arna saat dilarutkan. 3ndikasi terbentukn'a sen'a%a kompleks tidak han'a ditandai dengan terbentukn'a larutan ber%arna, tetapi dapat dilakukan dengan pengukuran absorbansi larutan terhadap sinar pada pan&ang gelombang tertentu. -arutan komplekasi di u&i absorbansin'a pada pan&ang gelombang 6!@ nm dan dihasilkan absorbansi sebesar 0.0@. larutan komplekasi kemudian dimasukkan ke dalam larutan 'ang mengandung 5u, dan diukur pula absorbansin'a pada pan&ang gelombang 'ang sama sehingga dihasilkan absorbansi sebesar 1.0". Selama per4obaan berlangsung ter&adi reaksi sebagai berikut: 56H7O6aE# F *5H*5H2OHaE# L 5*H@OOH#*aE# F *5H*5H2 5OOH#aE# *5*H@OOH#*aE# F Be*FaE# L Be5*H@O#*IaE# F OHaE#
I:* Kesimp+lan ;erdasarkan per4obaan 'ang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Hasil sintesis kompleks 5u dihasilkan endapan seban'a 7 gram, dan kristal sebesar 70 , dan 61.61" 2. $umus kimia dari sen'a%a kompleks 'ang dihasilkan adalah 5u8H*#!ISO!#2 *. Kadar besiaskorbat hasil per4obaan adalah 0
!. Komplekasi karat logam dihasilkan pengukuran absorbansi sebesar 0.0@ dan 1.0" pada larutan 'ang mengandung 5u 5u8H*#!ISO!#2 @. :* %a-ta# P+staka 5hang, $a'mond, 200@, Kimia Dasar Konsepkonsep 3nti ed.* &ld.1, (rlangga: 9akarta (//end', 200", respekti/ ;aru Kimia Koordinasi, ;a'umedia ublishing: )alang. Bessenden, $. 9. 172. Kimia Organik . 9ilid 1, (rlangga: 9akarta Saito, Taro 16, Kimia Anorganik, 3%anami Shoten ublishers: Tok'o ter&emahan oleh 3smunandar didistribusikan oleh portan pendidikan gratis 3ndonesia http:ok.or.id# ogel, 17@, ;uku Teks Analisis Anorganik Kualitati/ )akro dan Semimakro ed.@ &ld.1, T Kalman )edia ustaka: 9akarta
'III Pema/asan 1A"+l 0akim8 ;;4<=4===;2 ada per4obaan kali ini 'aitu tentang Kimia Koordinasi. er4obaan pertama 'aitu mensintesis kompleks tembaga. Seperti pada &uduln'a 'aitu mensintesis tembaga, maka 'ang digunakan dalam per4obaan pertama ini 'aitu 5uSO !.@H2O 'ang merupakan padatan kristal biru. Si/at dari tembaga 33# sul/at 'aitu tidak larut dalam asam 'ang bukan pengoksidasi. A. Sintesis kompleks tembaga )ula mula tembaga 33# sul/at digerus 'ang bertu&uan agar tekstur men&adi halus, kemudian dimasukan ke erlenme'er sebagai %adah dan ditambahkan dengan amonia 6 ). enggunaan amonia karena tembaga 33# sul/at dapat teroksidasi dengan amonia sehingga dapat larut men&adi larutan ber%arna biru tua, setelah ter4ampur larutan didiamkan selama 10 menit untuk memastikan sampel larut sempurna dengan amonia, kemudian dilakukan pemanasan agar dapat melarutkan sampel dengan sempurna dan agar proses pelarutan lebih 4epat, selain itu tu&uan dari pemanasan 'aitu untuk memperbesar hasil kali dari ionionn'a dan memperke4il harga hasil kali kelarutann'a Ksp#, sehingga hal ini dapat membentuk endapan kristal kemudian ditambahkan etanol @ sebagai pelarut, lalu ditambahkan pula 4ampuran antara etanol dan amonia 'ang men&adikan perubahan pada larutan 'ang membentuk endapan pada daerah atasn'a, kemudian dilakukan pen'aringan untuk mendapatkan endapan tembaga33# sul/at, lalu endapan tersebut di4u4i dengan etanol @ serta aseton 'ang tu&uann'a untuk membersihkan endapan dari pengotor. enggunaan kedua larutan tersebut karena kedua larutan tersebut bersi/at olatil mudah menguap# 'ang akan membersihkan endapan dari pengotor dan langsung diba%a oleh larutan tersebut sehingga menghasilkan endapan tembaga33# sul/at 'ang bersih dari pengotor. Kemudian endapan tersebut disimpan di ruangan terbuka sampai kering, dilakukann'a 'aitu agar endapan tersebut men&adi padatan 'ang kering.
Setelah endapan men&adi kristal padatan, dilakukan analisis rumus kimia, dimana 'ang pertama 'ang dilakukan 'aitu
1 gram kristal 'ang ber%arna biru ditambahkan dengan asam nitrat 'ang bertu&uan untuk melarutkan kristal tembaga33# sul/at karena dapat teroksidasi, kemudian dititrasi dengan timbal nitrat dan menghasilkan larutan biru muda terdapat endapan putih, terbentukn'a endapan putih men&adi tanda bah%a sudah pada titik ekialen dan didapat olume terpakai
seban'ak 1.2 m- timbal nitrat 'ang terpakai. Selan&utn'a dilain per4obaan, 1 gram kristal tembaga33# sul/at ditambahkan akuades men&adi larutan biru tua, tembaga 33# sul/at dapat larut dalam akuades karena telah teroksidasi oleh amonia, lalu ditambahkan indikator metil merah sebagai tanda akhir titrasi, ketika penambahan indikator larutan men&adi biru tua tidak ada perubahan#, lalu dititrasi dengan H5l men&adi larutan ber%arna biru muda keruh dengan olume terpakai 20 m-. Titrasi ini
dilakukan duplo agar data 'ang didapat benarbenar akurat. Kemudian tembaga 33# sul/at diukur absorbansin'a dengan menggunakan spektro/otometer pada pan&ang gelombang 6!@ nm. Dilakukann'a penimbangan terlebih dahulu dengan berbagai ma4am berat dari 0.1 gram sampai 0.6 gram. erbedaan ¨ah ini akan mempengaruhi absorbansi 'ang berbanding lurus. Kemudian setelah ditimbang dilarutkan dengan asam nitrat dan melarut, larutan menghasilkan perbedaan /isik antara 'ang tembaga 33# sul/atn'a ban'ak dengan sedikit, semakin ban'ak ¨ah tembaga 33# sul/at 'ang dilarutkan maka %arna larutan semakin biru muda. Dan didapat hasil absorbansi dimana ketika ¨ah tembaga 33# sul/at ban'ak maka absorbansin'a semakin besar. Dilakukan pula
pengukuran absorbansi asam nitratn'a sa&a dengan tu&uan sebagai blanko. ;. Sintesis kompleks MObat AnemiaN besi askorbat er4obaan 'ang kedua 'aitu tentang sintesis kompleks besi askorbat, sampel 'ang digunakan 'aitu besi 33# sul/at dan asam askorbat. Tu&uan dari per4obaan ini 'aitu menghitung rendemen dari kompleks besi askorbat dan membuat kompleks besi askorbat dari dua sampel. ertama 'ang dilakukan 'aitu sampel besi 33# sul/at dilarutkan dengan akuades karena sampel larut dalam akuades menghasilkan larutan ber%arna kuning. Selan&utn'a sampel kedua 'aitu asam askorbat @00 mg seban'ak ! tablet digerus agar mendapatkan tekstur 'ang halus dan ditimbang dengan ¨ahn'a seban'ak ".6* gram. Asam askorbat 'ang sudah halus ditambahkan larutan besi 33# sul/at dengan hasil 4ampuran ber%arna kuning ke4okelatan dan butiran kuning dengan. roses selan&utn'a 'aitu disentri/ugasi dengan 2000 rpm dengan maksud agar terbentuk kompleks dengan 4epat, setelah disentri/ugasi tern'ata terbentuk endapan ber%arna kuning dengan larutan ber%arna kuning ke4okelatan terdapat busa, ini ter&adi karena dalam proses sentri/ugasi mengalami pen4ampuran sehingga menghasilkan busa. -alu karena terdapat endapan maka dilakukan pen'aringan dengan hasil
/iltrat ber%arna kuning ke4okelatan dan endapan ber%arna kuning. Setelah itu /iltrat dimasukkan ke dalam erlenme'er untuk kemudian ditempatkan ke penangas es dan ditambahkan aseton, tidak perubahan /isik dari /iltrat tetap ber%arna kuning kristal, hal ini ter&adi karena ban'ak /aktor saat anilisis 'ang kurang teliti ataupun dari alatn'a 'ang kurang bersih sehingga tu&uan untuk mendapatkan kristal tidak terbentuk. 5. Kompleks karat logam dalam aplikasi sederhana er4obaan ketiga 'aitu mengenai kompleks karat logam, dimana larutan sampel 'ang digunakan untuk mengkompleks 'aitu 4ampuran asam sitrat dengan etanol 'ang akan mengkompleks dengan karat 'ang terdapat pada botol bekas. enggunaan botol bekas untuk proses kompleksasi karena botol 'ang digunakan sudah karatan. Kemudian 4ampuran tersebut dibandingan antara 4ampuran 'ang belum mengkompleks dan sudah mengkompleks 'ang mana mengalami perbedaan se4ara /isik, 4ampuran tanpa mengalami kompleks lebih &ernih sedangkan 4ampuran hasil kompleks mengalami kekeruhan dan kotor. 3ni menun&ukan bah%a proses 4ampuran ketika dimasukkan ke dalam botol mengalami kompleks dengan karat logam 'ang terdapat dalam botol bekas itu dan logam akan mengalami karat dengan larutan 'ang bersi/at asam karena dapat mengalami korosi/. Kemudian setelah kita mengetahui kompleks 4ampuran asam sitrat dengan etanol, kita mengukur absorbansi dari 4ampuran tersebut 'ang sudah mengkompleks dan 'ang belum mengkompleks dengan menggunakan alat spektro/otometer dengan pan&ang gelombang *70 700 nm rentan *0 nm. ;ukan han'a 4ampuran asam sitrat dengan etanol sa&a 'ang diukur absorbansin'a, tetapi digunakan larutan asam sitrat murni dan asam sitrat 'ang telah mengkompleks dengan karat logam. Data absorbansi 'ang diperoleh dari per4obaan ini mengalami /luktuati/. Baktor 'ang mempengaruhi per4obaan ini kemungkinan ada pada tingkat ketelitian dalam memba4a absorbansin'a.
I: Kesimp+lan Dari beberapa per4obaan 'ang dilakukan didapat hasil : 9umlah ion sul/ur pada kristal kompleks dengan titrasi timbal nitrat sebesar 0.0011 mol 9umlah mol 8H* pada kristal kompleks dengan titrasi H5l sebesar 0.0106 mol ;erat sampel 5uSO!.@H2O kristal sebesar 7 gram $endemen besi askorbat sebesar 61.61"
:* %a-ta# P+staka •
•
Ade.(. 8.2011. Aplikasi )aterial. ;andung: 9urusan Bisika Bakultas Sains Dan Teknologi 38 Sunan Cunung D&ati ;andung. Kumar, 5.S.S.$. Hormes, 9. dan -eus4hner, 5. 200@. 8ano/abri4ation To%ards ;iomedi4al Appli4ations. +ilet5H erlag CmbH ampP 5o. KCaA, +einheim, Cerman'.
•
Saito, Tarro. 10. Kimia Anorganik. Tok'o: ermission O/ 3%anami Shorter
•
ublisheis. S4hae/er, H.(. 2010. 8anos4ien4e The S4ien4e o/ the Small in h'si4s, (ngineering,
•
5hemistr', ;iolog' and )edi4ine. Springererlag, ;erlin, Cerman'. Suhendar, Dede .201* .kimia anorganik 333. ;andung: 38 SCD.
'III* Pema/asan 1Ai K+smiati8 ;;4<=4===42 er4obaan kali ini mengenai kimia koordinasi, per4obaan dilakukan dengan 4ara sintesis untuk menganalisis rumus kimia serta melakukan kompleksasi karat logam dalam aplikasi sederhana. Qang pertama adalah sintesis kompleks tembaga, hal 'ang pertama dilakukan adalah penggerusan padatan 5uSO!!.@H2O, hal ini dilakukan agar mudah dan 4epat dilarutkan dalam larutan 8H!OH, dilakukan oleh larutan amonium hidroksida karena tembaga mudah larut dalam larutan tersebut. ada hal ini larutan amonium hidroksida sebagai pen'edia ligan. ada saat pelarutan pada gelas kimia terasa panas, hal tersebut merupakan reaksi eksoterm 'aitu adan'a perpindahan suatu kalor dari sistem ke lingkungan. Selan&utn'a diaduk dengan magnet stirer agar seluruh larutan ter4ampur rata. Kemudian ditambahkan aEuades, air merupakan pengkompleks 5u2F ,sehingga larutan men&adi ber%arna biru tua, hal ini karena ter&adin'a pendesakan ligan air oleh ligan amonia. Selan&utn'a ditambahkan etanol agar proses pembentukan kristal lebih 4epat dan didiamkan dalam suhu ruang agar terbentuk kristal tembaga. Kemudian pada larutan ditambahkan *0 ml larutan 4ampuran dan disaring agar dapat diambil /iltratn'a kemudian di 4u4i dengan aseton dan etanol. en4u4ian dengan aseton untuk menghilangkan ?at atsiri pada 4ampuran karena aseton memiliki titik didih 'ang rendah sehingga mudah menguap, ditambahkan aseton agar kristal 4epat kering. Kemudian endapan dikeringkan agar aseton, etanol dan air menguap sehingga kristaln'a kering dan dapat ditimbang, hasiln'a sebesar 7 gram. $eaksin'a adalah : 5uSO!.@H2OaE# F 8H!OHaE# L5uOH#2s# F 8H!#2SO!aE# 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# L 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# 5u8H!#2SO!#2.H2OaE# F H8O*aE# L 5u8H*#!SO!#2.H2OaE# Selan&utn'a adalah analisis rumus kimia , hal 'ang pertama adalah titrasi sampel 5uSO ! F b. Sampel kristal ditambahkan H8O*. enambahan asam nitrat untuk melarutkan kristal tembaga. Karena tembaga lebih mudah larut dalam larutan asam daripada aEuades. Selan&utn'a dititrasi dengan b8O* hingga keruh. $eaksi 'ang ter&adi adalah : 5u8H*#!ISO!#2.H2OaE# F H8O*aE# L 5u8H*#28O*#2IaE# F H2SO! H2SO!aE# F b8O*#2aE# L bSO! F H8O*aE#
Kemudian titrasi sampel 5uSO! F H5l, sampel ditambahkan dengan aEuades, agar kristaln'a larut kemudian berikan metil merah sebagai indikator untuk melihat titik akhir titrasi. Karena dititrasi dengan H5l maka indikator 'ang dipakai masih berada ada dalam rentang pH asam. $entang indikatorn'a 'aitu !,! R 6,2. Kemudian ditirasi dengan H5l sampai men&adi biru muda dan keruh. Ter&adin'a perubahan menun&ukkan telah men4apai titik akhir titrasi. $eaksin'a adalah : 5u8H*#!ISO!#2.H2OaE# F H2OaE# L 5uSO!aE# F !8H*aE# F H2OaE# 5uSO!aE# F 2H5laE# L 5a5l2aE# F H2SO!aE# Kemudian per4obaan pengukuran lamda maksimum, dibuat larutan standar dengan massa berariasi, semakin besar masan'a maka konsentrasin'a semakin besar dan %arna larutann'a semakin pekat. Dan saat diukur absorbansin'a semakin besar sehingga kuran'a linier. Sintesis kompleks asam askorbat itamin 4#. ada per4obaan ini menggunakan sampel ita4imin dengan kandungan asam askorbat tiap tablet seban'ak @00 mg. Seban'ak ! gram tablet digerus sampai halus untuk memudahkan saat melarutkan. Kemudian ditambahkan larutan BeSO!. enambahan larutan BeSO ! ber/ungsi sebagai atom pusat Be n'a dan asam askorbat sebagai ligan. Kemudian diaduk dengan magenet stirer agar ter4ampur merata. Selan&utn'a di sentri/ugasi selama 10 menit sehingga /iltrat dan endapan terpisah hal ini akibat adan'a ga'a graitasi. Selan&utn'a larutan disaring untuk memisahkan /iltrat dan endapan. Kemudian /iltratn'a didimakan dalam penangas es agar terbentuk kristal. Akan tetapi pada praktikum kali ini tidak terbentuk kristal. Hal ini diakibatkan karena kurangn'a ketelitian pada saat melakukan praktikum. Qang terakhir adalah kompleksasi karat logam dalam aplikasi sederhana, pengu&ian dilakukan pada botol berkarat 'ang sebelumn'a sulit dibersihkan dengan detergen. ada alas botol ber%arna kuning hal ini menun&ukkan adan'a Be. Kemudian pada botol dimasukkan asam sitrat untuk mengomplekskan. Kemudian ditambahkan etanol asam sitrat larut sebagian. Kemudian karat logam men&adi bersih karena ter&adi pengomplekskan besi. Kemudian larutan 4ampuran dimasukkan kedalam botol 'ang berisi logam 5u, sehingga terdapat dua atom pusat dan ter&adi perpindahan ligan. Kemudian diukur lamda maksimumn'a dan didapat sebesar 1,0".
I:* Kesimp+lan Dari per4obaan 'ang telah dilakukan dapat disimpulkan bah%a : 1. Kadar 5u atau persen rendemen dari sintesis kompleks tembaga adalah sebesar 7","6 2. Baktor/aktor ter&adin'a pembentukan kristal pada sintesis kompleks tembaga adalah adan'a perbedaan kelarutan dari kedua larutan dalam pembentukan kristal kompleks tembaga. *. ;esar konsentrasi 5u dari gra/ik adalah 0,176 ) !. $umus kimia sen'a%a kompleks dari sintesis kompleks tembaga adalah 5u8H *#!ISO!
@. 9umlah mol ion sul/at dari titrasi kompleks 5u dengan b8O*#2 adalah 0,0011 mol 6. ;esar mol 8H* dari titrasi kompleks 5u dengan H5l adalah 0,0106 mol Da/tar pustaka Anonim. 2016, April 2@#. Sintesis Kompleks Cu. $etrieed Oktober 17, 2016, /rom %%%.google.4om: https:id.%ikipedia.org%ikiSintesisKompleks5u Antonia, ). 2016, )aret #. Senyawa Kompleks. $etrieed Oktober 17, 2016, /rom %%%.google.4om: https:id.s4ribd.4omdo4*0**06!6@Sen'a%aKompleks 9oshua. 2016, )ei 1@#. Kimia Koordinasi. $etrieed Oktober 17, 2016, /rom %%%.google.4om: http:%%%.slideshare.net&oshutosokimiakoordinasi272*!7@ Saito, T. 10#. Kimia Anorganik. Tok'o: ermission O/ 3%anami Shorter ublisheis. Qudi. 2016, April 12#. Kimia Koordinasi. $etrieed Oktober 17, 2016, /rom %%%.google.4om: http:tan'atan'a.4omkimiakoodinasi
'III* Pema/asan 1Ai"a8 ;;4<=4===>2 Sen'a%a kompleks merupakan sen'a%a 'ang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan 'ang men'umbangkan pasangan ele4tron bebasn'a kepada ion logam pusat.
Donasi pasangan ele4tron ligan kepada ion logam pusat. )enghasilkan ikatan koalen koordinasi sehingga sen'a%a kompleks &uga disebut sen'a%a koordinasi 5otton dan +ilkinson, 17!#. 9adi semua sen'a%a kompleks atau sen'a%akoordinasi adalah sen'a%a 'ang ter&adi karena ada'a katan koalen koorndinasi antara logam transisi dengan asam dan basa le%is dimana asam le%is adalah sen'a%a 'ang bertindak sebaga penerima pasangan bebas sedangkan basa le%is adalah sen'a%a 'ang bertindak sebagai pen'umbang pasangan ele4tron. Shrier, D.B dkk, 1!0# Dalam per4obaan 'ang berkaitan dengan sintesis sen'a%a kompleks, dilakukan * per4obaan. Pe#tama sintesis kompleks tembaga 5u#, ke"+a sintesis kompleks Mobat anemiaN besiaskorbat dan 'ang keti!a adalah kompleksasi Mkarat logamN logam besi# dalam aplikasi sederhana.
;* Sintesis Kompleks Tema!a Pe#tama pada sintesis kompleks tembaga, digunakan bahan baku atau bahan utama padatan 5uSO!.@H2O dalam pembuatan garam 5u8H !#2SO!#2.6H2O 'aitu sebagai pen'edia atom pusat 5u2F 'ang akan berikatan dengan ligan 8H *. Sehingga 8H !OH sebagai ligan 'ang mendasak molekul air lalu berikatan dengan 5u2F. ada pembuatan 5u8H!#2SO!#2.6H2O, dia%ali dengan penimbangan 10 gram padatan 5uSO !.@H2O hal ini bertu&uan untuk mengetah massa Kristal a%al dan massa Kristal 'ang terbentuk se4ara akurat. Kemudian padatan digerus sampai halus, tu&uan penggerusan ini agar padatan 5uSO !.@H2O dapat mudah melarut dalam pelarutn'a 'aitu larutan amoniak. Karena semakin luas permukaan suatu reaktan akan semakin memper4epat berlangsungn'a reaksi. Selan&utn'a padatan 'ang telah halus dilarutkan dengan larutan amoniak
'ang bertu&uan agar kedua ?at dapat saling bereaksi sehingga terbentuk
sen'a%a baru dengan kata lain untuk memperoleh kompleks 5u dengan ligan 8H *. -igan 8H* akan mendesak ligan H2O dari garam 5uSO!.@H2O dan berikatan dengan 5u2F sehingga men&adikan %arna larutan men&adi biru tua, larutan ber%arna biru tua ini menandakan bah%a dalam larutan tersebut mengandung kompleks 5u akan men'erap %arna lain dan memn4arkan %arna biru tua. enambahan ligan pada larutan berhidrat men'ebabkan terbentukn'a sen'a%a kompleks akibat ter&adin'a pertukaran molekul air dengan ligan 8H *. $eaksi 'ang ter&adi pada pelarutan padatan 5uSO!.@H2O oleh larutan amoniak adalah reaksi eksoterm karena suhu 4ampuran meningkat. Dalam proses pelarutan digunakan pengadukan magnet stirrer dalam proses pelarutann'a, tu&uan dari digunakan pengadukan dengan bantuan magnet stirrer adalah untuk memper4epat ter&adin'a reaksi akibat energ' kineti4 'ang semakin besar. Karena kelarutan padatan 5uSO!.@H2O sangat kurang dalam larutan amoniak. Dengan persamaan reaksi 'ang ter&adi adalah: 5uSO!.@H2OaE# F 28H!OHl# L 5uOH#2aE# F 8H!#2SO!aE# F @H2OaE#
Selan&utn'a pada proses sintesis kompleks tembaga ini ditambahkan etanol, dimana penambahan etanol ini bertu&uan untuk memekatkan larutan sehingga memi4u terbentukn'a endapan. Setelah itu larutan didinginkan untuk menurunkan suhu pada larutan karena pada larutan saat proses pelarutan, padatan 5uSO !.@H2O dengan larutan amoniak ter&adi reaksi eksoterm. roses pendinginan ini &uga bertu&uan untuk men4apai dera&at &enuh pada larutan sehingga endapan lebih 4epat terbentuk. 5uOH#2aE# F 8H!#2SO!aE# F 52H@OHl# L 5u8H!#2SO!#2s# F 52H@OHaE# Kemudian ditambahkan 4ampuran amoniak etanol 1:1# 'ang bertu&uan untuk membentuk endapan. Dengan reaksi 'ang ter&adi 'aitu: 52H@OHl# F 8H!OHl# L 52H@ 8H2aE# F H2OaE# 52H@ 8H2aE# F 52H@OHaE# F 6H2OaE# L 252H@OHaE# F 8H!OHaE# F 6H2OaE# Setelah endapan terbentuk, kemudian endapan disaring, hal ini bertu&uan untuk memisahkan endapan sen'a%a kompleks 'ang terbentuk dari /iltratn'a. roses selan&utn'a 'aitu endapan sen'a%a kompleks 'ang telah disaring, endapan di4u4i dengan al4ohol seban'ak 2 dan dengan aseton *. Hal ini bertu&uan untuk menghilangkan ?at pengotor didalam endapan, al4ohol dan aseton dipilih sebagai larutan untuk men4u4i endapan karena keduan'a bersi/at olatile mudah menguap#. (ndapan 'ang terbentuk kemudian dikeringkan diba%ah sinar matahari untuk menguapkan sisa /iltrate sehingga didapat Kristal Temabaga33#TetraAmin Sul/at 'ang kering tanpa kandungan air atau pelarut. Dengan karakteristik Kristal 'ang di dapat adalah kristal ber%arna biru tua dengan tekstur sedikit kasar. Dengan persamaan reaksi 'ang ter&adi adalah: 5u8H!#2SO!#2s# F 8H!OHaE# L 5u8H!#2SO!#2.H2Os# F 8H*g# ntuk mengetahui benar atu tidakn'a kompleks 'ang terbentuk dapat dilakukan dengan menganalisi rumus empiris dari molekuln'a. 1 gram padatan kompleks 5u 'ang telah terbentuk dilarutkan dalam asam nitrat H8O*#. Ketika kompleks 5u ditambahkan H8O * pekat, kompleks 5u melarut dengan sempurna. Hal ini ter&adi disebabkan terbentukn'a 5u8O *#2 dimana ion nitrat merupakan oksidator kuat dar H F itu sendiri 'ang men'ebabkan logam larut karena H8O * mengoksidasi kompleks 5u men&adi 5u 2F sehingga 5u mengalami kenaikan biloks dari 0 men&ad F2. ada proses pelarutan&uga, timbul gas ber%arna 4oklat dan gas berbau kaporit serta dasar labu erlenme'er 'ang terasa hangat. Hal ini ter&adi karena adan'a pelepasan gas 8O 2 dengan biloks F! dan dasar pada labu terasa hangat akibat dalam pelarutan kompleks 5u dengan H8O * mengalami rekasi eksoterm. Selan&utn'a 5u direaksikan dengan larutan H8O * menghasilkan %arna biru dan gas 'ang terbentuk ber%arna putih dan setelah lama dibiarkan berubah men&adi biru. Cas 'ang terbentuk &uga berbeda akibat H8O * 'ang lebh en4erbdimana gas terbentu 'aitu 8O dengan biloks F2. 8O sangat mudah teroksidasi diudara berubah men&adi 8O 2 karena si/at
dari nitrogen 'ang tidak stabil. -ogam 5u mereduksi nitrogen sehingga biloksn'a berubah dari F@ men&adi F2. +arna birupada arutan menun&ukkan terbentukn'a 5u 2F. Setelah larut, kemudian larutan dititrasi bAsetat hingga larutan men&adi ber%arna biru keruh dan terbentuk endapan putih pada larutan, terbetukn'a endapa putih men&adi tanda bah%a titrasi telah men4apai titik ekialen. Dimana bAsetat akan berikatan dengan SO !2 dari Kristal kompleks membentuk kompleks bSO ! Hal ini disebabkan basetat bersi/at basa sehingga larutan digunakan untuk menetralkan larutan 'ang bersi/at asam. Tu&uan titrasi Kristal hasil sintesis dengan bAsetat adalah untuk menentukan &umalah mol ion sul/at 'akni diperoleh sebesar 0,0011mol. Dengan rekasi 'ang ter&adi 'aitu: 5u8H!#2SO!#2.H2Os# F H8O*l# L 5u8H!#28O*#2aE# FH2SO!aE# F H2OaE# H2SO!aE# F b5H*5OO L bSO!aE# F 5H*5OOHaE# ada 1 gram Kristal hasi sintesis ditambahkan akuades 'ang ber/ungsi sebagai pelarut, kemudian dititrasi dengan H5l hingga larutan ber%arna biru muda dan keruh. Saat titik ekialen semua 8H* telah terlepas dari 5u dan 5u berikatan dengan 5l membentuk 5u5l 2 ditandai dengan perubahan %arna. Tu&uan titrasi Kristal hasil sintesis dengan H5l adalah untuk menentukan &umalah mol 8H* 'akni diperoleh sebesar 0,0106mol. Dengan persamaan reaksi 'ang ter&adi adalah: 5u8H!#2SO!#2s# F H2Ol# L 5uSO!aE# F!8H*aE# F H2OaE# 5uSO!aE# F !8H*aE# F H2OaE# F 2H5l L 5u5l 2 F H2SO!aE# F !8H*aE# F H2OaE#
Grafk Konsentrasi Larutan Standar Cu terhadap Absorbansi 0.8 0.6 0.4 Aso#ansi Y-Values
f(x) = 2.51x + 0.01 R² = 1 Linear (Y-Values)
0.2 0 0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 Konsent#asi
Selan&utn'a setelah dititrasi dan dihitung konsentrasi dari masingmasing larutan dan dihitung nilai absorbansin'a, dengan membuat larutan deret standar dari padatan 5uSO !.@H2O dengan ariasi massa 'aitu 0,1 gram, 0,2 gram, 0,* gram, 0,! gram, 0,@ gram dan 0,6 gram pada pan&ang gelombang 6!@nm. erbedaan massa 5uSO !.@H2O akan mempengaruhi absorbansi 'ang berbanding lurus karena aborbansi berbanding lurus dengan konsentrasi. Semakin tinngi konsentrasn'a maka semakin tinggi pula absorbansin'a. )aka setelah mele%ati proses perhitungan didapatkan kura absorbansi sebagai berikut:
Dari nilai ' 'ang didapat maka dapat ditentukan persen rendemen 5u dan perbandingan rumus empiris molekul dari sen'a%a kompleks 'ang disintesis. Dari hasil 'ang diperoleh , kompleks 5u 'ang dihitung persen rendemen 5u sebesar 70 dan rumus empiris 'ang didapat dari hasil analisis 'aitu 5u8H*#!SO!#2.
5* Sintesis kompleks ?Oat Anemia@ esi)Asko#at Ke"+a8 'aitu sitesis komplesks Mobat anemiaN besiaskorbat. Sampel 'ang digunakan adalah itamin 5 dari merk dagang ita4imin asam askorbat# dan besi33# Sul/at. Hal ini bertu&uan karena pada per4oban ini adalah sintesis sen'a%a kompleks besiaskorbat. Dia%ali dengan menggerus ! tablet itamin 4 hingga halus, proses penggerusan ini bertu&uan agar padatan ! tablet itamin 4 dapat mudah melarut dalam pelarutn'a 'aitu larutan BeSO !."H2O. Karena semakin luas permukaan suatu reaktan akan semakin memper4epat berlangsungn'a reaksi. en4ampuran dari tablet itamin 4 dan BeSO !."H2O menghasilkan larutan ber%arna hi&au kekuningan. Dimana, pada pen4ampuran ini membuat asam askorbat dalam itamin 4 bereaksi dengan ion Be2F membentuk besiaskorbat. Qang mana, askorbat disini akan bertindak sebagai ligan dan ion Be 2F bertindak sebagai atom pusat. Dalam proses pelarutan digunakan pengadukan magnet stirrer dalam proses pelarutann'a, tu&uan dari digunakan pengadukan dengan bantuan magnet stirrer adalah untuk memper4epat ter&adin'a reaksi akibat energ' kineti4 'ang semakin besar. roses selan&utn'a larutan tersebut di sentri/ugasi dengan tu&uan agar /iltrate dan endapan dapat degan mudah terpisah, setelah proses sentri/ugasi kemudian larutan disaring hal ini bertu&uan untuk memisahkan endapan sen'a%a kompleks 'ang terbentuk dari /iltratn'a. Dimana /iltratn'a kemudian di simpan dalam penngas es dan ditambahkan aseton. 8amun ter&adi kegagalan dalam per4obaan, 'ang mana seharusn'a terbentuk Kristal setelah penambahan aseton namun krista tetap tidak terbentuk %alau aseton telah ditambahkan berlebih. Tetapi ter&adi perubahan %arna pada /iltrate 'akni 'ang a%aln'a %arna kuning kehi&auan men&adi ber%arna hitam pekat. $endemen 'ang diperoleh 'aitu tidak ada karena tidak dihasilkann'a Kristal. Kesalahan ini ter&adi pada pembuatan larutan BeSO !."H2O digunakan pelarut akuades. adahal 'ang seharusn'a padatan BeSO !."H2O dilarutkan dalam H8O*. 9ika per4obaan ber&alan seperti seharusn'a, ikatan koalen koordinasi antara besi dan ligan askorbat membentuk sen'a%a kompleks besiaskorbat 'ang ber%arana hi&au dimana ini menandakan bilangan oksidasi besi tetap F2. Keberadaan askorbat 'ang terikat pada besi dapat mengatasi oksidasi besi men&adi Be *F. Dengan persamaan reaksi 'ang ter&adi adalah:
256H7O6aE# F *BeSO!."H2OaE# L 56H"O6#2Be*aE# F *H2SO!aE#
* Kompleksasi ?Ka#at Lo!am "alam Aplikasi Se"e#/ana Keti!a8 pada kompleksasi Mkarat logamN logam besi# dalam aplikasi sederhana. ;otol kotor 'ang telah dibersihkan dengan detergen tanpa proses pen'ikatan hal ini bertu&uan untuk menghilangkan kotoran 'ang menempel pada botol. Qang dimaksudkan tanpa pen'ikatan adalah logam karat 'ang menepel pada botol tidak terangkat dan dapat dianalisis. -ogam tidak dapat larut dalam detergen, sehingga ketika botol dibersihkan akan men'isakan logam 'ang masih menempel. -ogam kemudian dilarutkan dengan larutan asam sitratetanol dan diko4ok agar seluruh permukaan botol terkena larutan dan logam Be 2F dari karat botol dapat mengikat ligan dari larutan asam sitratetanol, kemudian diukur absorbansin'a pada pan&ang gelombang 6!@ nm untuk mendeteksi adan'a logam Be dalam sampel. Dan diperoleh hasil absorbansi sebesar 1,0" . ersamaan reaksi 'ang ter&asi pada asam sitratetanol dengan logam adalah: H@O5OOH#*l# F 52H@OHl# L 56H@O#2BeaE# F 52H@5OOHaE# 52H@OOH#*aE# F Be2Fs# L 5*H@O#2BeaE# F OHaE# 52H@O5OOH#*aE# F Be2Fs# L 5*H@O#2BeaE# F H5OOaE#
Kesmp+lan ;erdasarkan per4obaan 'ang telah dilakukan dapat disimpulka bah%a: 1. 9umlah mol ion sul/at pada kristal kompleks tembaga 'ang dititrasi dengan bAsetat diperoleh sebesar 0,0011mol. 2. 9umlah 8H* pada kristal kompleks tembaga 'ang dititrasi dengan H5l diperoleh sebesar 0,0106mol. *. Bakktor/aktor 'ang mempengaruhi ter&adin'a pembentukan Kristal pada sintesis tembaga adalah adan'a perbedaan kelarutan dari kedua larutan dalam pembentukan Kristal kompleks tembaga. !. $umus Kimia Sen'a%a Kompleks dari sintesis kompleks tembaga dihasilkan 5u8H*#!I SO!# @. $endemen 'ang dihasilkan dari sintesis kompleks tembaga adalah sebesar 7","6
%a-ta# P+staka Hiskia, A4hmad.10. Penuntun Kimia Anorganik. ;andung: B)3A 3T;. Saito, Taro.16.;uku Teks Kimia Anorganik Online.Tok'o: 3%anamipress. Sukard&o.17. Kimia Anorganik . $ineka 5ipta: Qog'akarta. Suhendar, Dede. 201@. Buku Panduan Praktikum Kimia Anorganik . ;andung: 38 Sunan Cunung D&ati. Sehla, C. 10 . Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatf Bagian I . 9akarta: T. Kalman )edia usaka.
'II* Pema/asan 1Emay Maesa#o/8 ;;4<=4==542 Sen'a%a kompleks adalah sen'a%a 'ang pembentukann'a melibatkan pembentukan ikatan koalen koordinasi antara ion logam atau atom logam dengan atom non logam. Sen'a%a kompleks dapat merupakan sen'a%a kompleks netral atau sen'a%a kompleks ionik. Dalam sen'a%a kompleks ionik salah satu dari ion tersebut atau keduan'a pada suatu ion atau molekul netral dapat merupakan kompleks. Dalam pembentukan sen'a%a kompleks netral atau sen'a%a kompleks ionik atom logam atau ion logam disebut sebagai sebagai atom pusat sedangkan atom 'ang mendonorkan elektronn'a ke atom pusat ke atom pusat disebut atom donor. Atom donor terdapat pada ion dan molekul netral 'ang memiliki atom atom donor 'ang dikoordinasikan pada atom pusat disebut ligan. er4obaa ini bertu&uan untuk mensintesis sen'a%a kompleks 5u, kompleks besi askorbat, kompleks Be sitrat dan menganalisis rumus kimia dari kompleks tersebut serta menghitung rendemen sen'a%a kompleks 'ang dihasilkan. A. Sintesis kompleks 5u Sintesis ini dilakukan dengan melarutkan padatan 5uSO !.@H2O 'ang ber%arna biru seban'ak 10 gram dalam larutan amoniak 'ang tidak ber%arna menghasilkan larutan ber%arna biru akibat adan'a pendesakan ligan air oleh ligan 8H * ini karena ligan 8H* lebih kuat dibandingkan dengan ligan air. -arutan ini berbau sangat men'engat karena adan'a gas amoniak. -arutan dipanaskan agar kristal melarut dan reaksi ber&alan lebih 4epat karena masih ada padatan 'ang belum larut maka ditambahkan air untuk membantu proses pelarutan. -arutan ditambahkan etanol 'ang ber/ungsi untuk mengendapkan kristal kompleks 5u dan didiamkan dalam suh ruang agar pembentukan kristal lebuh 4epat karena si/at etanol 'ang mudah menguap maka setelah penambahan labu erlenme'er ditutup dengan ka4a arlo&i 'ang bertu&uan agar tidak ban'ak etanol 'ang menguap ketka proses pembentukan kristal. Setelah ditambahkan 4ampuran larutan amoniak dan etanol terbentuk endapan ber%arna biru pekat. -arutan disaring untuk memisahkan endapan dan /iltratn'a endapan 'ang diperoleh adalah kompleks 5u endapan di4u4i dengan etanol dan aseton 'ang bertu&uan untuk menghilangkan pengotor pengotor 'ang tidak diinginkan 'ang terdapat pada sen'a%a kompleks tersebut. ada saat proses pen'aringan ada sebagian kristal 'ang terba%a bersama /iltrat ini karena ukuran kristal 'ang dihasilkan ke4il. ada proses pengeringan endapan untuk menghilangkan molekul molekul air dilakukan dengan menempatkan endapan diudara terbuka, kristal kompleks 5u 'ang diperoleh ber%arna biru pekat. $eaksi 'ang ter&adi: 5uSO!.@H2Os# F !8H*aE# 5u8H*#!ISO!#2aE# F @H2O
Kristal 'ang diperoleh digunakanuntuk pengukuran menggunakan spektro/otometer dan untuk titrasi. Titrasi ini bertu&uan untuk menganalisis rumus kimia kompleks 5u 'ang diperoleh berdasarkan perbandingan ¨ah mol. Titrasi pertama adalah titrasi kompleks 5u dengan basetat. Kompleks 5u dilarutkan dengan H8O * 6) menghasilka larutan biru muda H8O* ber/ungsi untuk melarutkan kompleks 5u, berdasarkan titrasi ini akan diketahui mol. Kristal 5u dilarutkan dengan H8O * karena ion ion dalam kompleks tersebut akan terurai sempurna. Setelah dititrasi dengan basetat pada larutan terdapat endapan putih ini menun&ukan bah%a proses titrasi selesai. (ndapan putih ini adalah 5uSO!. Titrasi 'ang kedua adalah titrasi kompleks 5u menggunakan larutan H5l kristal kompleks 5u dilarutkan dengan aEuades menghasilkan larutan %arna biru pekat. Dari titrasi ini akan diperoleh mol 8H* pada bagian ini kristal tidak dilarutkan dengan H8O * karena akan dititrasi dengan H5l &ika dilarutkan dengan asam kmudian dititrasi dengan asam &uga tidak akan ter&adin'a reaksi sehingga mol 'ang diinginkan tidak akan diperoleh sedangkan indikator 'ang digunakan pada titrasi ini ialah indikator metil merah karena titrasi 'ang dilakukan adalah titrasi basa lemah dengan asam kuat. Ammoniak termasuk kedalam basa lemah sehingga larutan kompleks bersi/at basa, ketika proses titrasi ter&adi perubahan %arna dari biru tua men&adi hi&au kemudian &ingga dan %arna akhirn'a ber%arna merah. +arna ini menun&ukan bah%a mol asam dan mol basa tepat habis bereaksi. olume H5l 'ang digenukan untuk titrasi sangat ban'ak ini menun&ukan bah%a dalam larutan kompleks 5u terdapat ban'ak 8H *. ntuk pengukuran absorbansi 0.@ gram kristal kompleks 5u dilarutkan dalam H8O* 1 ) pengukuran absorbansi ini untuk menentukan mol 5u dan kadar sen'a%a kompleks 'ang dihasilkan. Spektro/otometer adalah analisi suatu sen'a%a berdasarkan kemampuan sen'a%a dalam mengabsorbsi 4aha'a pada pan&ang gelombang tertentu. Sebelum semua sen'a%a kompleks 5u diukur absorbansin'a terlebih dahulu dibuat larutan standar 5uSO!.@H2O pada berbagai konsentrasi. Data dari larutan standar dapat dibuat kura larutan standar dan kura tersebut dapat digunakan untuk menetukan konsentrasi 5u dalam sen'a%a kompleks. Kura larutan standar 5uSO !.@H2O dapat dilihat dari point analisis data. Dari hasil perhitungan data dari gra/ik dan titrasi diperoleh mol 5u 2# mol 8H * 1@# dan mol SO ! 1#. 9adi s%n'a%a kompleks hasil sintesis mempun'ai rumus kimia 5u8H*#!ISO!#2. ;. Sintesis besi askorbat Sintesis ini dilakukan dengan 4ara melarutkan it 5 dala larutan BeSO ! . itamin 5 digunakan karena itamin 5 tersebut merupakan asam askorbat sehingga bisa di&adikan sebagai ligan. Setelah dilarutkan dengan larutan Be diperoleh larutan %arna hi&au dan
berbau. -arutan di sentri/ugasi untuk memisahkan endapan kemudian disaring sehingga diperoleh larutan 4oklat kekuningan. Biltrat 'ang dihasilkan didiamkan dalam air es untuk memi4u terbentukn'akristal. Tetapi ketika ditambahkan aseton kristal tidak terbentuk. Sintesis besi askorbat selan&utn'a menggunakan pelarut H8O* serbuk besi askorbat dan BeSO !."H2O di4ampurkan kemudian dilarutkan dengan H8O * menghasilkan larutan ber%arna kuning, perlakuann'a sama seperti 'ang diatas tetapi setelah di sentri/ugasi tidak terdapat endapan, han'a terdapatn'a larutan kental, ni ter&adi karena larutan terlalu &enuh, larutan kemudian disaring, menghasilkan /iltrat ber%arna kuning. Setelah suhun'a sama dengan suhu es larutan ditambahkan aseton dan terdapat butiran butiran putih 'ang mela'ang. ;utiran butiran ini adalah kristal besi askorbat sehingga didiamkan agar terbentuk lebih ban'ak. Tetapi setelah didiamkan lama butiran putih tersebut men&adi hilang, karena tidak terbetuk kristal maka dilakukan pemanasan semabil diaduk. ada saat pemanasan ter&adi perubahan %arnadari kuning men&adi 4oklat kemudian hi&au dan akhirn'a men&adi 4oklat. Harusn'a ketika larutan berubah %arna men&adi hi&au pemanasan dihentikan dan langsung dsimpan dalam air es agar kristal terbentuk. emi4u terbentukn'a sen'a%a kompleks adalah dengan pemanasan, komposisi 'ang sesuai antara pereaksi pereaksin'a dan proses pendinginan. ereaksi askorbat biasan'a digunakan sebagai obat anemia karena pen'akit anemia disebabkan oleh kekurangan ?at besi dalam tubuh. emberian suplemen ?at besi dan suplemen it 5 se4ara bersamaan berpengaruh se4ara signi/ikan terhadap kadar hemoglobin, oleh karena itu sintesis besi askorbat sangat dibutuhkan. 5. BeSitrat Sintesis ini dilakukan dengan 4ara men4u4i botol bekas 'ang ber%arna kuning dengan larutan asam sitrat etanol .;otol bekas 'ang terdapat %arna kuning dibagian dalamn'a apabila tidak bisa dibersihkan dengan sabun dan air maka %arna kuning tersebt adan'a besi. Setelah dipakai untuk men4u4i botol, larutan asam sitrat larutan asam sitrat etanol tidak mengalami perubahan %arna,tetap larutan tidak ber%arna. ada per4obaan ini 'ang men&adi ion pusat adlah logam dan asam sitrat adalah ligan, karena asam sitrat mempun'ai kemampuan untuk mengkelat logam. Sen'a%a kompleks Be sitrat 'ang terbentuk tidak ber%arna , kompleks 'ang dihasilkan tidak ber%arna maka kompleks ini tidak men'erap 4aha'a pada sinar tampak atau semua 4aha'a diteruskan. Kompleks 'ang tidak ber%arna &uga disebabkan oleh ligan, bertambahn'a kekuatan ligan akan menghasilkan %arna sen'a%a kompleks semakin pudar. enentuan konsentrasi Be dilakukan
dengan
m%nggunakan
spektro/otometer 3S larutan kompleks diukur absorbansin'a pada pan&ang
gelombang *70700 nm 'aitu 6!@ nm. Absorbansi larutan 'ang diukur pada pan&ang gelombangtersebut sangat rendah. 3ni menun&ukan bah%a kadar Be dalam larutan kompleks tersebut sangat sedikit. $eaksi 'ang ter&adi adalah: Be F 56H7O* Be56H7O*#I
Kesimp+lan ;erdasarkan praktikum 'ang telah dilaksanakn diperoleh: 1. Sen'a%a kompleks 5u diperoleh dengan mereaksikan 5uSO!.@H2O dengan 8H* menghasilkan larutan %arna biru 'aitu kompleks 5u8H *#2SO!#2I dan diperoleh rendemen sebesar 7"."6 2. $umus kimia sen'a%a kompleks hasil siklus adalah 5u8H*#2SO!#2I *. Sen'a%a kompleks besi askorbat diperoleh dengan mereaksikan asam askorbat dengan BeSO!.@H2O 'ang dilarutkan dengan air menghasilkan kristal %arna putih seberat 0.@ gram dengan rendemen sebesar 70.02 !. Be 'ang terdapat pada botol minum dapat dibersihkan dengan asam sitrat karena kemampuan asam sitrat 'ang dapat mengkhelat logam sehingga menghasilkan kompleks
•
Be sitrat 'ang tidak ber%arna. %a-ta# P+staka Hiskia.A4hmad.10. Penuntun Kimia Anorganik. B)3A.3T; ;andung 8itiadmodio. )aksum. 17*. Kimia Anorganik.Buku .B)3A 3K3 )alang. Suhendar. Dede. 201@. Buku Panduan Praktikum Kimia Anorganik. BSA38T(K. 38
•
SCD bandung Sutrisno. (.T. dan 8urminabari.3.S.2010. penuntun praktikum kimia dasar. niersitas
•
asundan: ;andung http:anonim.2012id.shoong.4omea4ts4ien4es4hemistr'20!6@7sen'a%akompleks
• •
diakses pada tanggal 1" oktober 2016 pada pukul 22.00 +3;
'III* Pema/asan 10a"ya Ay+ 0a,ayasti8;;4<=4==52 raktikum kali ini bertu&uan untuk mensintesis sen'a%a kompleks 5u, kompleks besi askorbat, kompleks Besitrat, dan menganalisis rumus kimia dari kompleks tersebut serta menghitung rendemen sen'a%a kompleks 'ang dihasilkan. er4obaan pertama, 'aitu sintesis kompleks tembaga. Qang bertu&uan untuk membuat garam kompleks 5u8H*#!SO!.H2O dibuat dengan melarutkan 10 gram kristal 5uSO !.@H2O 'ang ber%arna biru dengan 20 m- amoniak 6 ) sehingga menghasilkan larutan ber%arna biru tua. enambahan amoniak dilakukan didalam ruang asam karena larutan ini merupakan larutan pekat 'ang berbau ta&am. $eaksi 'ang ter&adi pada proses ini adalah:
!8H!OH aE# F 5uSO!.@H2O s# L 5u8H*#!SO!.H2O aE# F 7H2O l# -arutan amoniak ber/ungsi sebagai pen'edia ligan, dan kristal 5uSO!.@H2O 'ang ber/ungsi sebagai pen'edia atom pusat, sedangkan penambahan dengan akuades adalah sebagai pengkompleks 5u2F 'ang kemudian ligan H 2O ini diganti oleh 8H* karena 8H* sebagai ligan kuat 'ang dapat mendesak ligan netral H 2O sehingga %arnan'a berubah dari biru men&adi biru tua. -arutan 'ang ber%arna biru tua ini menandakan bah%a di dalam larutan tersebut mengandung kompleks dari 5u, dimana pan4aran %arna dari larutan 'ang mengandung kompleks 5u akan men'erap %arna lain dan meman4arkan %arna biru tua. enambahan ligan pada larutan berhidrat men'ebabkan terbentukn'a sen'a%a kompleks akibat ter&adin'a pertukaran molekul air dengan 8H* se4ara berurutan. -arutan diaduk dengan magnetik stirrer agar kristal melarut dan reaksi ber&alan lebih 4epat. Karena masih ada padatan 'ang belum larut maka ditambahkan air untuk membantu proses pelarutan. Setelah itu, dilakukan penambahan etanol melalui dinding gelas piala se4ara perlahanlahan agar etanol tidak ber4ampur dengan larutan. Karena &ika ter4ampur, etanol dapat bereaksi dengan atom pusat 5u2F membentuk 5uOH#2. $eaksi 'ang ter&adi adalah : 5u2F F 2OH L 5uOH#2 enambahan ini bertu&uan untuk menutup larutan agar 8H * tidak menguap, ini karena 8H * sangat mudah menguap dan apabila ter&adi penguapan maka pen'edia ligan akan habis dan tidak dapat terbentuk garam kompleks 'ang diharapkan. Karena si/at etanol 'ang mudah menguap, maka setelah penambahan etanol labu erlenme'er ditutup dengan ka4a arlo&i 'ang bertu&uan agar tidak ban'ak etanol 'ang menguap ketika proses pembentukan kristal. Setelah ditambahkan 4ampuran larutan amoniak dan etanol terbentuk endapan ber%arna biru pekat. ntuk memisahkan /iltrat dengan endapan ?at pengotor# maka dilakukan pen'aringan. en'aringan tidak dilakukan ketika larutan telah dingin, melainkan dilakukan saat larutan tersebut masih panas. Hal ini bertu&uan agar pembentukan kristal 'ang tidak diharapkan kristal 'ang masih mengandung ?at pengotor# dapat terhindar. (ndapan 'ang diperoleh adalah kompleks 5u. Setelah itu endapan di4u4i dengan etanol seban'ak dua kali, pen4u4ian endapan ini bertu&uan untuk mempermantap ligan dan untuk memurnikann'a dari pengotorpengotor 'ang tidak diinginkan 'ang mungkin terdapat dalam garam 'ang terbentuk pada saat dilakukan pen'aringan. Setelah itu di4u4i dengan etanol sekali lagi untuk mengikat air agar proses pengeringan endapan dapat berlangsung 4epat. (ndapan 'ang diperoleh kemudian dikeringkan agar air 'ang masih ada pada endapan menguap sehingga diperoleh endapan 'ang betulbetul kering. (ndapan kristal 'ang terbentuk ber%arna biru tua. Setelah dikeringkan, endapan kristal ditimbang untuk mendapatkan berat residu 'ang konstan. ;obot residu 'ang diperoleh setelah penimbangan adalah 7 gram. $eaksi 'ang ter&adi adalah: 5uSO!.@H2O s# F !8H* aE# L 5u8H*#!ISO!#2 aE# F @H2O l#
Kemudian kristal 'ang diperoleh digunakan untuk pengukuran menggunakan spektro/otometri dan untuk titrasi. Titrasi ini bertu&uan untuk mengetahui benar atau tidakn'a kompleks 'ang terbentuk dapat dilakukan dengan pengu&ian rumus molekuln'a, sehingga dilakukan analisis rumus kimia kompleks 5u 'ang diperoleh berdasarkan perbandingan ¨ah mol. Titrasi pertama adalah titrasi kompleks 5u dengan basetat. adatan 5u 'ang telah terbentuk dilarutkan dalam H8O*, ketika 5u ditambahkan H8O * pekat, 5u langsung larut dan timbul gas ber%arna 4oklat dan gas berbau kaporit serta dasar tabung 'ang hangat dan %arna larutann'a biru. Hal ini karena terbentukn'a 5u8O *#2 dimana ion nitrat merupakan oksidator kuat dari HF itu sendiri 'ang men'ebabkan logam larut karena H8O * mengoksidasi 5u men&adi 5u2F sehingga 5u mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 men&adi F2. Selain itu 'ang ber%arna 4oklat merupakan gas 8O2 dengan biloks F! dan dasar tabung hangat akibat ter&adin'a pelepasan panaseksoterm. Selan&utn'a 5u direaksikan dengan larutan H8O * menghasilkan %arna larutan biru keruh dan gas 'ang terbentuk ber%arna putih, proses pelarutan tembaga ini lebih lama dibandingkan H8O *. Cas 'ang terbentuk &uga berbeda akibat H8O * 'ang lebih en4er dimana gas 'ang terbentuk 'aitu 8O dengan biloks F2. 8O sangat mudah teroksidasi diudara berubah men&adi 8O2 karena si/at dari nitrogen 'ang tidak stabil. -ogam 5u mereduksi nitrogen sehingga biloksn'a berubah dari F@ men&adi F2. +arna biru pada larutan menun&ukkan terbentukkn'a 5u2F. Setelah larut, kemudian larutan di titrasi dengan b asetat. b asetat bersi/at basa sehingga latutan digunakan untuk menetralkan larutan 'ang bersi/at asam. Dari hasil perhitungan diperoleh mol ion sul/at 0,0011 mol. $eaksi 'ang terbentuk adalah 5uO aE# F H8O* aE# L 5u8O* aE# F OH aE# 5u8O* aE# F bAsetat aE# L 5uAsetat aE# F b8O* aE# 5uO aE# F H2O l# L 5uOH#2 aE# F HF aE# 5uOH#2 aE# F H5l aE# L 5u5l2 aE# F H2O l# Titrasi 'ang kedua adalah titrasi kompleks 5u menggunakan larutan H5l. Kristal kompleks 5u dilarutkan dengan akuades menghasilkan larutan %arna biru pekat. Dari titrasi ini akan diperoleh mol 8H *. ada bagian ini kristal tidak dilarutkan dengan H8O * karena akan dititrasi dengan H5l, &ika dilarutkan dengan asam kemudian dititrasi dengan asam &uga tidak akan ter&adi reaksi sehingga mol 'ang diinginkan tidak akan diperoleh. 3ndikator 'ang digunakan dalam titrasi ini adalah indikator metil merah karena titrasi 'ang dilakukan adalah titrasi basa lemah dengan asam kuat. Ketika proses titrasi ter&adi perubahan %arna dari biru tua men&adi hi&au kemudian &ingga dan %arna akhir titrasi merah. +arna ini menun&ukan bah%a mol asam dan mol basa tepat habis bereaksi. olume H5l 'ang digunakan untuk titrasi sangat ban'ak ini menun&ukan bah%a dalam larutan kompleks 5u terdapat ban'ak 8H *. Dari hasil perhitungan diperoleh mol 8H* sebesar 0,0106 mol.
$eaksi 'ang ter&adi adalah: 5u8H!#2SO!#2 s# F H2O l# L 5uSO! aE# F!8H* aE# F H2O aE# 5u8H*#!ISO!#2 s# F ! H5l aE# L 5uSO! aE# F ! 8H!5l aE#
Grafk Konsentrasi Larutan Standar Cu terhadap Absorbansi 0.8 0.6 Aso#ansi
f(x) = 2.51x + 0.01 Y-Values R² = 1
0.4
Linear (Y-Values) 0.2 0 0
0.1 0.2 0.3 Konsent#asi
ntuk
pengukuran
absorbansi, kristal kompleks 5uSO !.@H2O dilarutkan dalam H8O* 1), pengukuran absorbansi ini untuk menentukan mol 5u dan kadar sen'a%a kompleks 'ang dihasilkan. Sebelum setiap larutan kompleks 5u diukur absorbansin'a terlebih dahulu dibuat larutan standar 5uSO!.@H2O berbagai ariasi massa 'aitu 0,1 gram, 0,2 gram, 0,* gram, 0,! gram, 0,@ gram dan 0,6 gram pada pan&ang gelombang 6!@nm. Data dari larutan standar dapat dibuat kura larutan standar dan kura tersebut dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi 5u dalam sen'%a kompleks. Kura larutan standar 5uSO !.H2O dapat dilihat pada point analisis data.
Selan&urn'a setelah dititrasi dan dihitung konsentrasi dari masingmasing larutan,lalu dihitung nilai absorbansin'a. Didapatkan kura absorbansi dengan nilai ' > 2,@12 F 0,00@!. Dari nilai Q dapat ditentukan persen rendemen 5u dan perbandingan rumus molekul dari sen'a%a. Dari hasil 'ang diperoleh, komplek 5u 'ang dihitung persen rendemen 5u sebesar 70,00 . Dari hasil perhitungan data dari gra/ik dan titrasi diperoleh mol 5u 0,0026#, mol 8H * 0,001# dan mol SO! 0,00@*#. 9adi garam kompleks 5u 'ang didapat adalah 5u8H *#! SO!#2. ada per4obaan kedua 'aitu sintesis kompleks besiaskorbat. Sintesis ini dilakukan dengan melarutkan itamin 5 dalam larutan BeSO!."H2O. itamin 5 digunakan karena itamin 5 merupakan asam askorbat sehingga bisa di&adikan sebagai ligan. Setelah dilarutkan dengan larutan Be diperoleh larutan %arna kuning ke4oklatan. -arutan disentri/ugasi untuk memisahakan
endapan, kemudian disaring sehingga diperoleh larutan kuning ke4oklatan. Biltrat 'ang dihasilkan didiamkan dalam air es untuk memi4u terbentukn'a kristal, tetapi ketika ditambahkan aseton kristal tidak terbentuk, ini berarti sintesis gagal. emi4u terbentukn'a sen'a%a kompleks adalah dengan pemanasan, komposisi 'ang sesuai antara pereaksipereaksin'a dan proses pendinginan. Tidak berhasiln'a per4obaan ini mungkin disebabkan oleh komposisi dari pereaksi 'ang tidak sesuai. $eaksi 'ang ter&adi pada sintesis besi askorbat adalah: BeSO!."H2O aE# F 2 56H7O6 aE# L
BeH2O#256H7O6#2I aE#
;esi askorbat biasan'a digunakan sebagai obat anemia, karena pen'akit anemia disebabkan oleh kekurangan ?at besi dalam tubuh. emberian suplemen tablet besi dan suplemen itamin 5 se4ara bersamaan berpengaruh se4ara signi/ikan terhadap kadar hemoglobin. Oleh karena itu sintesis besi askorbat sangat dibutuhkan. ada per4obaan ketiga 'aitu kompleksasi karat logam 'ang bertu&uan untuk pengkomplekan besi sitrat dari karat pada botol. ertama, men4u4i botol dengan detergen 'ang ber/ungsi untuk menghilangkan pengotor 'ang menempel pada botol dan untuk membuktikan bah%a 'ang menempel pada botol adalah logam atau pengotor. -ogam tidak dapat larut dalam detergen, sehingga ketika botol dibersihkan akan men'isakan logam 'ang masih menempel. -ogam kemudian dilarutkan dalam etanol dan asam sitrat sampai karat larut. $eaksi 'ang ter&adi antara asam sitrat dengan etanol adalah esteri/ikasi 'ang menghasilkan ester dari reaksi antara alkohol dan karboksilat. $eaksi 'ang ter&adi : H@O5OOH#* aE# F 52H@OH aE# L 5*H@OOH#* aE# F 52H@5OOH aE# 52H@OOH#* aE# F Be2F aE# L 5*H@O#2Be* aE# F OH aE# 5*H@O5OOH#* aE# F Be2F aE# L 5*H@O#2Be2 aE# F H5OO aE# ada per4obaan ini 'ang men&adi ion pusat adalah logam dan asam sitrat merupakan ligan karena asam sitrat mempun'ai kemampuan untuk mengkelat logam. Asam sitrat 'ang mempun'ai ! pasang elektron bebas pada molekuln'a 'aitu pada gugus karboksilat 'ang dapat diberikan pada ion logam sehingga men'ebabkan terbentukn'a ion kompleks 'ang dengan mudah larut dalam air. Asam sitrat se4ara simultan mengkoordinasi keempat tempat pada sebuah atom logam Be# dengan empat bilangan koordinasi 'ang merupakan kompleks 'ang mantap $iai, 1@#. Sen'a%a kompleks Besitrat 'ang terbentuk tidak ber%arna, kompleks 'ang dihasilkan tidak ber%arna berarti kompleks ini tidak men'erap 4aha'a pada sinar tampak atau semua 4aha'a diteruskan. Kompleks 'ang tidak ber%arna &uga disebabkan oleh ligan, bertambahn'a kekuatan ligan akan menghasilkan %arna sen'a%a kompleks semakin pudar. enentuan konsentrasi Be dilakukan dengan menggunakan spektro/otometer is. -arutan kompleks diukur absorbansin'a pada pan&ang gelombang 6!@ nm untuk mendeteksi adan'a logam Be dalam sampel. Dan diperoleh hasil absorbansi sebesar 1,0" . Absorbansi
larutan 'ang diukur pada pan&ang gelombang tersebut sangat rendah, ini menun&ukan bah%a kadar Be dalam larutan kompleks tersebut sangat sedikit. $eaksi 'ang ter&adi adalah: Be F 56H7O" aE# L Be56H7O"#I aE# Sintesis Besitrat &uga dilakukan tanpa menggunakan etanol tetapi pada saat pengukuran absorbansin'a diperoleh nilai absorbansi larutan tersebut min # sehingga sintesis n'a gagal. 3ni karena adan'a 4ampuran etanol dengan air sehingga mengganggu kompleks tersebut, bisa ter4ampurn'a etanol dengan air karena tempat 'ang a%aln'a digunakan larutan etanol tidak di4u4i terlebih dahulu sebelum digunakan untuk sintesis tanpa etanol. $eaksi 'ang ter&adi : H@O5OOH#*l# F 52H@OHl# L 56H@O#2BeaE# F 52H@5OOHaE# 52H@OOH#*aE# F Be2Fs# L 5*H@O#2BeaE# F OHaE# 52H@O5OOH#*aE# F Be2Fs# L 5*H@O#2BeaE# F H5OOaE#
KESIMPULAN ;erdasarkan praktikum 'ang telah dilakukan, dapat disimpulkan bah%a : 1. Sen'a%a kompleks tembaga 'ang didapat adalah kristal ber%arna biru, dengan massa kristal 5u sebesar 7 gram. 2. Hasil analisis rumus kimia kompleks 5u diperoleh berdasarkan perbandingan ¨ah mol, 'aitu mol 5u 0,0026#, mol 8H* 0,001# dan mol SO ! 0,00@*#. 9adi garam kompleks 5u 'ang didapat adalah 5u8H *#! SO!#2. *. Didapatkan kura absorbansi sintesis 5u dengan nilai ' > 2,@12 F 0,00@!. ersen rendemen 'ang didapat dari perbandingan massa kristal dan massa sampel 5u adalah sebesar 70 . !. Hasil sintesis kompleks besi askorbat didapatkan larutan ber%arna kuning ke4oklatan tanpa terbentuk kristal. @. Hasil absorbansi 'ang diperoleh dari sintesis Besitrat sebesar 1,0" . %A$TAR PUSTAKA ;udians'ah, Kun Sri, dkk. 2011. M;esi 3i# Dan ;esi 3ii# Askorbat: Sintesis Dan rospek ;io/ungsi Sebagai Suplemen Anti AnemiaN. !ttp:""staff.uny .a#.id "sites"default" files"Kun$%arti kel&$%semnas&$%Kimia&$%$%&$%.pdf '. diakses tanggal 16 Oktober 2016, pukul 1*:00.
$iai. 1@. Memeriksaan KimiaN. 9akarta: 3 ress. Suhendar, Dede. 201@. M;uku anduan raktikum Kimia AnorganikN. ;andung: 38 SCD ;andung. Sehla, C. 10. Mogel : ;uku Teks Analisis Anorganik Kualitati/ ;agian 3N. 9akarta : T Kalman )edia usaka S%astika dan Bahimah. 2012. MSintesis dan Si/at )agnetik Kompleks 3on -ogam 5u33# dengan -igan 2BeniletilaminN. !ttp:""digili(.its.a#.id"pu(li#"ITS)paper)$*+*),%-%%%-$)Paper.pdf '. Diakses tanggal 16 Oktober 2016, pukul 1*:00.
'III* Pema/asan 1 0i"aya/ ;;4<=4== 2 Sen'a%a koordinasi adalah sen'a%a 'ang pembentukann'a melibatkan ikatan koalen koordinasi antara ion logam atau atom logam dengan non logam. Sen'a%a kompleks merupakan sen'a%a 'ang tersusun dari suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan 'ang men'umbangkan pasangan elektron bebasn'a kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan koalen koordinasi sehingga sen'a%a kompleks &uga disebut sen'a%a koordinasi. Dalam per4obaan 'ang berkaitan dengan sen'a%a kompleks, dilakukan * per4obaan. ertama sintesis kompleks tembaga, kedua sintesis kompleks besiaskorbat 'ang digunakan sebagai obat anemia. Dan 'ang ketiga adalah pengomplekan logam besi. 1. Sintesis Kompleks 5u Sintesis ini dilakukan dengan melarutkan padatan 5uSO ! .@H2O 'ang ber%arna biru dalam larutan 8H!OH 'ang tidak ber%arna menghasilkan larutan ber%arna biru pekat. ada per4obaan ini menggunakan padatan 5uSO ! .@H2O 'aitu sebagai pen'edia atom pusat 5u2F. ada perlakuan ini ter&adi pendesakan ligan H 2O dari 5uSO! .@H2O oleh ligan 8H!OH, karena ligan 8H !OH merupakan ligan monodentat 'ang lebih kuat dibandingkan dengan ligan H 2O. enambahan ligan 8H!OH pada larutan berhidrat men'ebabkan terbentukn'a sen'a%a kompleks akibat ter&adin'a pertukaran molekul air dengan se4ara erurutan.-arutan 'ang ber%arna biru tua ini menandakan bah%a di dalam larutan tersebut mengandung kompleks dari 5u, dimana pan4aran %arna dari larutan 'ang mengandung kompleks 5u akan men'erap %arna lain dan meman4arkan %arna biru tua.
-arutan dipanaskan dan dimasukkan magnet stirer agar kristal melarut dan reaksi ber&alan 4epat. Kemudian perlakuan selan&utn'a 'aitu penambahan etanol 'ang bertu&uan untuk memi4u terbentukn'a endapan kompleks 5u.Setelah itu larutan didinginkan untuk menurunkan suhu sehingga kelarutan berkurang dan terbentuk endapan. (ndapan 'ang dihasilkan adalah kompleks 5u. (ndapan tersebut di4u4i dengan larutan etanol dan aseton 'ang bertu&uan untuk menghilangkan pengotor R pengotor 'ang tidak diinginkan 'ang terdapat pada sen'a%a kompleks tersebut.ersamaan reaksi 'ang ter&adi 'aitu : 5uSO!.@H2OaE# F 28H!OHaE# L 5uOH#2s# F 8H!#2 SO!aE# 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# L 5uOH#2s# F 5H*5H2OHaE# 5u8H!#2 SO!#*aE# F 28H!OHaE# L 5u8H!#*SO!#2aE# . H2Ol# erlakuan selan&utn'a adalah analisis rumus kimia dengan 4ara titrasi kristal 5u dengan basetat dan H5l. Titrasi pertama adalah kompleks 5u dengan b asetat. adatan 5u 'ang telah terbentuk dilarutkan dalam H8O *, ketika 5u ditambahkan H8O * pekat kompleks 5u larut dan timbul gas berbau dan larutann'a ber%arna biru. Hal ini karena terbentukn'a 5u8O*#2 dimana ion nitrat merupakan oksidator kuat dari H F 'ang men'ebabkan logam larut karena H8O * mengoksidasi 5u men&adi 5u 2F sehingga 5u mengalami kenaikan bilangan oksidasi dari 0 men&adi F2. +arna biru pada larutan menun&ukkan terbentukkn'a 5u 2F. Setelah larut, kemudian larutan di titrasi dengan b asetat. b asetat bersi/at basa sehingga larutan digunakan untuk menetralkan larutan 'ang bersi/at asam. $eaksi 'ang terbentuk adalah 5u8H!#*SO!#2aE# . H2Ol# F H8O*aE# L 5u8H*#28O*#2aE# F H2SO!aE# H2SO!aE# F b8O*#2aE# L bSO!s# F H8O*aE# Titrasi kedua 'aitu menggunakan kompleks 4u dengan H5l, kristal kompleks 5u dilarutkan dengan aEuadest menghasilkan larutan ber%arna biru. 3ndikator 'ang digunakan pada per4obaan ini adalah indikator metil merah,karena titrasi 'ang dilakukan adalah titrasi basa lemah dengan asam kuat. ersamaan reaksi 'ang ter&adi adalah 5u8H!#*SO!#2aE# . H2Ol# F H2Ol# L 5uSO!aE# F ! 8H*aE# F H2Ol# 5uSO!aE# F 2 H5laE# L 5u5l2aE# F H2SO!aE# Selan&utn'a 'aitu pengukuran absorbansi pada kompleks 5u ini 'ang bertu&uan untuk mengetahui konsentrasi 5u dari larutan standar dan kadar 5u 'ang diperoleh. Konsentrasi 5u 'ang dihasilkan pada gra/ik 'aitu sebesar 0,176 ) dan kadar 5u 'ang dihasilkan sebesar 7","6 . $umus kimia 'ang diperoleh dari sintesis 'aitu 5u8H*#!ISO!. 2. Sintesis kompleks asam askorbat itamin 5 #
ada perlakuan ini digunakanitamin
5 karena itamin 5 merupakan asam
askorbat 'ang bisa di&adikan sebagai ligan. Setelah dilarutkan dengan larutan Be diperoleh
larutan
%arna
hi&au
dan
berbau. Kemudian larutan di sentri/ugarasi
'ang bertu&uan untuk memisahakan endapan, /iltrat 'ang diperoleh adalah larutan 4oklat kekuningan. Biltrat 'ang dihasilkan didiamkan dalam air es untuk memi4u terbentuk'a kristal,tetapi ketika ditambahkan aseton kristal tidak terbentuk sehingga sintesis ini dikatakan gagal karena komposisi pereaksi 'ang tidak sesuai atau karna kurang ketelitian n'a praktikan dalam per4obaan. ersamaan reaksi 'ang ter&adi 'aitu sebagai berikut : 52H7O6aE# F * BeSO!aE# L 56H"O6#2Be*aE# F *H2SO!aE# ;esi askorbat biasan'a digunakan sebagai obat anemia, karena pen'akit anemia disebabkan oleh kekurangan ?at besi dalam tubuh. emberian suplemen tablet besi dan suplemen itamin 5 se4ara bersamaan berpengaruh se4ara signi/ikan terhadap kadar hemoglobin. Oleh karena itu sintesis besi askorbat sangat dibutuhkan. *. Kompleksasi karat logam dalam aplikasi sederhana ada per4obaan ini 'ang men&adi ion pusat adalah logam dan asam sitrat merupakan ligan karena asam sitrat mempun'ai kemampuan untuk mengkelat logam. Asam sitrat 'ang mempun'ai ! pasang elektron bebas pada molekuln'a 'aitu pada gugus karboksilat 'ang dapat diberikan pada ion logam sehingga men'ebabkan terbentukn'a ion kompleks 'ang dengan mudah larut dalam air. ada per4obaan ini sen'a%a kompleks Besitrat 'ang terbentuk tidak ber%arna, kompleks 'ang dihasilkan tidak ber%arna. en'ebab kompleks 'ang dihasilkan tidak ber%arna karena kompleks ini tidak men'erap 4aha'a pada sinar tampak atau semua 4aha'a diteruskan. Kompleks 'ang tidak ber%arna &uga disebabkan oleh ligan, bertambahn'a kekuatan ligan akan menghasilkan %arna sen'a%a kompleks semakin pudar. ersamaan reaksi 'ang ter&adi adalah 5@H*O5OOH#*aE# F 52H@OHaE# L 52H@OOH#*aE# F 52H@5OOHaE# 5*H@OOH#*aE# F Be*F L 5*H@O#*BeaE# F OH aE# ;an'ak kompleks logam transisi memiliki %arna 'ang khas. Hal ini berarti ada absorpsi di daerah sinar tampak dari elektron 'ang dieksitasi oleh 4aha'a tampak dari tingkat energi orbital molekul kompleks 'ang diisi elektron ke tingkat energi 'ang kosong. 9adi %arna itu mun4ul akibat interaksi optis pemompaan optis4aha'a# ligan dengan atom pusat setelah dalam bentuk sen'a%a kompleksn'a.kompleks 'ang tidak ber%arna dapat diakibatkan oleh tidak adan'a elektron 'ang tidak berpasangan 'ang dapat mengalami eksitasi. Sehingga tidak semua sen'a%a kompleks itu ber%arna.
Kesimp+lan 1 0i"aya/8 ;;4<=4==2 Dari per4obaan 'ang telah dilakukan dapat disimpulkan bah%a : 1. 9umlah mol ion sul/at pada kristal kompleks dengan titrasi basetat diperoleh sebesar 0,0011 mol. 2. 9umlah mol 8H* pada kristal kompleks dengan titrasi H5l diperoleh 0,0106 mol. *. Baktor R /aktor ter&adin'a pembentukan kristal pada sintesis kompleks tembaga adalah adan'a perbedaan kelarutan dari kedua larutan dalam pembentukan kristal kompleks tembaga. !. $umus kimia sen'a%a kompleks dari sintesis kompleks tembaga dihasilkan 5u8H*#!ISO!. @. $endemen 'ang dihasilkan dari sintesis kompleks 5u sebesar 7","6 . 6. Konsentrasi 5u 'ang diperoleh dari gra/ik 'aitu sebesar 0,176 ).
%a-ta# P+staka 1 0i"aya/8 ;;4<=4==2 Sukard&o. 17. Kimia Anorganik . $ineka 5ipta. Qog'akarta. Suhendar, Dede.201@. Buku Panduan Praktikum Kimia Anorganik .;andung: 38 ;andung. Sehla, C. 10. Vogel : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Bagian I . T Kalman )edia usaka : 9akarta. (//end'.200". Kimia Koordinasi ilid. ;a'u media :)alang. Humaira,. 201*. /aporan Praktikum Kimia Anorganik . Diakses dari %%%.a4ademia.edu tanggal 12 Oktober 2016 pukul 22.@! +3;.
'III* PEMBA0ASAN 1K+#nia a#"ana8;;4<4==>2 raktikum kali ini bertu&uan menentukan kadar 5u dalam sintesis 5uSO!.@H2O, mengidenti/ikasi /aktor /aktor pembentukan Kristal pada sintesis 5uSO !.@H2O, menentukan sintesis kompleks itamin 5 besiaskorbat. 1. Sintesis Sen'a%a Kompleks dan Analisis $umus Kimia A. erlakuan sintesis ada per4obaan ini kompleks 5u disintesis. ada langkah pertama padatan 5uSO!.@H2O digerus terlebih dahulu ini dikarenakan agar reaksi dengan reagen lebih 4epat karena luas permukaann'a bertambah sehingga tumbukan antar partikel lebih ban'ak dan &uga penggerusan dapat membuat semua partikel ter4ampur merata dan homogen. Setelah itu ditambahkan 8H !OH, penambahan 8H !OH ini ber/ungsi untuk melarutkan, penambahan 8H!OH ini tidak mengakibatkan perubahan %arna pada larutann'a, hal ini disebabkan karena si/at dari larutan 8H !OH 'aitu basa dan sedikit am/iprotik sehingga men'ebabkan larutan tidak berubah %arna, kemudian diaduk pengadukan ini berguna untuk meregangkan ikatanikatan antar molekul untuk bereaksi dan membentuk sen'a%a baru, kemudian didiamkan untuk membuat molekulmolekul berikatan lebih kuat dalam sen'a%a barun'a. Kemudiann'a terbentukn'a endapan putih, ini membuktikan bah%a dalam keadaan tertentu padatan 5uSO !.@H2O bereaksi dengan 8H!OH tidak selalu merupakan reaksi pengkompleksan kompleks 5u# tetapi terbentuk endapan 5uOH#2 'ang ber%arna putih. adatan kemudian dihilangkan atau dibuat kompleks lagi dengan pemanasan dan ditambah H2O agar terhidrolisis men&adi 5u 2F tetapi tetap sa&a, ini berarti ikatann'a kuat sehingga padatan 5uOH# 2 tidak bisa dilarutkan dengan perlakuan tersebut, sehingga dilakukan pen'aringan untuk memisahkann'a. Kemudian ditambah dengan 8H *etanol @ ini ber/ungsi agar kristal 4epat terbentuk, karena etanol memiliki titik didih 'ang rendah sehingga mudah teruapkan dan memba%a ?at ?at pengotor pada pembentukan kristal. Diaduk untuk mergangkan ikatan agar mudah terlepas dalam sen'a%a a%al dan didinginkan agar ikatan semakin kuat pada sen'a%a produk, ditambahkan 8H !OH agar terbentuk kompleks dan 8H *etanol @ agar kristal lebih terbentuk, kemudian disaring untuk memisahkan antara kristal dan &uga /iltratn'a, kristal 'ang terbentuk di4u4i dengan etanol @ dengan 2 pen4u4ian dan aseton dengan * pen4u4ian hal ini dikarenakan agar kristal tadi 4epat kering, ditambahkan etanol terlebih dahulu karena nilai titik
didihn'a lebih rendah aseton dan di4u4i dengan aseton * kali sedangkan dengan etanol 2 kali hal ini karena aseton sangat mudah teruapkan. Kemudian dilakukan diangin anginkan sehingga membiarkan aseton tersebut menguap, dan &uga luas permukaan ditambah hal ini berguna untuk membuat kristal 4epat kering karena kalor dalam kristal akan terpindahkan ke lingkungan lebih 4epat dan luas permukaan 'ang di perlebar agar kalor 'ang lepas dari tiap ?at lebih ban'ak sehingga lebih 4epat kering. Kemudian disimpan dalam desikator ini bertu&uan untuk kristal agar terbebas dari air dan mendinginkan kristal 'ang akan digunakan untuk u&i kadar air rendemenn'a#. $endemen 'ang didapat dari kelompok kita 'aitu 7","6. ;. Analisis $umus Kimia ada per4obaan ini kristal 5u8H *#!I.SO!#2 dilarutkan dengan H8O* ini agar kristal terdisosiasi men&adi ionionn'a kemudian dititrasi dengan b8O *#2 ini bertu&uan untuk mengetahui konsentrasi 'ang dimana digunakan untuk menentukan rumus struktur dari ligan 8H*. Terbentuk endapan putih karena terbentuk bOH# 2 'ang ber%arna putih 'ang berarti larutan dalam keadaan basa 'ang tadin'a asam, sehingga disebut titrasi pengendapan. Dibuat larutan standar 5uSO! 'ang ditambahkan H8O* dengan komposisi berbeda hal ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pada Absorbansi. Kemudian dibuat kura baku hal ini bertu&uan untuk menentukan konsentrasi 1 gram sampel kemudian ditentukan konsentrasi dari regresi 'ang didapat, konsentrasi 'ang di dapat dirubah ke mol dan dikali 2, ini karena massa ekuialenn'a 2. Kemudian pada per4obaan kedua 'aitu dengan titrasi asam basa dengan indikator metil merah karena ter&adi pada rentang pH 'ang 4o4ok pada saat Titik Akhir Titrasi. Ter&adi perubahan %arna dari biru tua men&adi &ingga karena indikator metil &ingga ber%arna &ingga ketika dalam keadaan basa. 2. Sintesis Kompleks ;esi Askorbat ada per4obaan ini empat tablet digerus agar 4epat bereaksi karena luas permukaan diperluas, ditambah 1,1 gram BeSO!."H2O dengan 10 ml aEuadest untuk membentuk kompleks. Diaduk untuk meregangkan ikatan agar mudah terlepas kemudian agar semakin memisah disentri/ugasi karena ga'a graitasi 'ang akan membentuk dua /asa, kemudian disaring untuk memisahkan endapan dengan /iltrat, endapann'a di4u4i karena /iltratn'a masih ada 'ang menempel pada endpaann'a, hasil 4u4ian ditambahkan ke dalam /iltrat. Kemudian ditambahakan aseton karena untuk menghilangkan ?at atsiri
pada 4ampuran karena aseton memiliki titik didih 'ang rendah sehingga mudah menguap, ditambahkan aseton agar kristal 4epat kering. Kemudian disimpan dalam keadaan suhu dingin atau dalam penangass es agar kristal 4epet terbentuk, akan tetapi sampai keesokan hari kristal tidak terbentuk hal ini bisa didasarkan mungkin ?at atsiri 'ang ada dalam larutan masih ada, akan tetapi kelomppk menambahkan aseton berlebih masih tetap sa&a tidak terbentuk. *. Kompleksasi dalam Aplikasi Sederhana ada per4obaan ini bertu&uan untuk membersihkan %adah 'ang berkarat ber%arna kuning karena mengindikasikan adan'a Be, dengan 4ara mengkomplekskan besi dengan asam sitrat. ertama %adah atau botol 'ang kotor dibersihkan dulu dengan mengo4okn'a ini untuk membuktikan bah%a noda di %adah sulit dibersihkan. ada penambahan asam sitrat dengan alkohol membuat botol bersih hal ini dikarenakan ter&adi pengkompleksan dengan besi, tetapi asam sitrat 'ang ditambahkan alkohol kurang keruh &ika dibandingkan dengan 'ang tidak ditambahkan alkohol ini dikarenakan penambahan alkohol membuat asam sitrat dalam keadaan basa sehingga sulit bereaksi, berbeda dengan tanpa alkohol. Kemudian larutan di ukur dengan spektro/otometer 3S didapat bah%a larutan memiliki absorbansi 'aitu 1,0" Amstrong