J udu l
: Percobaan I : Larutan. Koloid, dan Suspensi Suspensi Percobaan II : Efek Tyndall Percobaan III: Pengolahan Air Bersih Percobaan IV: Pembuatan Koloid
Tujuan
: Perco Percobaan baan I : Mempelaja Mempelajari ri perbedaan perbedaan dari dari ketiga ketiga bentuk campur campuran an tsb Percobaan Perco baan II : Mengamati Mengamati perilaku perilaku koloid koloid terhadap cahaya cahaya Percobaan III: Melakukan pengolahan air skala kecil Percobaan IV: Mempelajari pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan cara dispersi
Dasar Teori :
Percobaan I : Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam d alam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari da ri sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam. Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat; Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah. Ciri – cirinya: 1. Larutan (Dispersi Molekuler) @1 fase @jernih @homogen @diameter partikel: <1 nm @tidak dapat disaring @tidak memisah jika didiamkan
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
2.Koloid (Dispersi Koloid) @2 fase @keruh @antara homogen dengan heterogen @diameter partikel: 1 nm100 nm @dapat disaring dengan kertas saring biasa @memisah jika didiamkan Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Per P erco coba baan an II : Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan. Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinam dinamakan akan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan digunakan untu un tuk k me memb mbed edaka akan n si sist stem em kol koloi oid d dar darii la laru ruta tan n se seja jati ti,, co cont ntoh oh dal dalam am kehidupan sehari – hari dapat diamati dari langit yang tampak berwarna biru atau terkandang merah/oranye, debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah. Efek Tyndall juga dapat menerangkan mengapa langit pada siang hari ber berwa warn rnaa bi biru ru,, se seda dang ngkan kan ke keti tika ka ma mata taha hari ri te terb rbena enam m di uf ufuk uk bar barat at berwa berwarna rna ji jingga ngga ata atau u mer merah. ah. Hal ter terseb sebut ut dik dikare arenak nakan an peng pengham hambur buran an cahaya matahari oleh partikel-partikel koloid di angkasa, dan tidak semua frekuensi sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama.
Perc P ercoba obaan an III III : Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat kolid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan peptisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminiun sulfat), pasir, klorin atau kaporit,
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
kapur toh kapur tohor, or, dan kar karbon bon akt aktif. if. Taw Tawas as ber berguna guna unt untuk uk men menggum ggumpal palkan kan lumpur lum pur lum lumpur pur kol koloid oidal, al, seh sehing ingga ga leb lebih ih mud mudah ah dis disari aring. ng. Taw Tawas as jug jugaa membentuk memben tuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zatza t-za zatt pe penc ncem emar ar se seper perti ti de dete terg rgen en da dan n pe pept ptis isid ida. a. Ap Apab abil ilaa ti ting ngkat kat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi, maka selain tawas digunakan karbon kar bon akt aktif. if. Pas Pasir ir ber berfun fungsi gsi seb sebagai agai peny penyari aring. ng. Klo Klorin rin ata atau u kapo kaporit rit berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi karena penggunaan tawas. Percobaan IV : Pembuatan Koloid dapat dilakukan dengan cara: a. Cara Dispersi
Secara prinsip cara dispersi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih kasar. 1) Dispersi mekanik: partikel besar digerus menjadi partikel koloid 2) Dispersi elektrolitik: sol platina emas atau perak dibuat dengan cara mencelupkan dua kawat ke dalam air, dan diberi potensial tinggi. Suhu yang tinggi menyebabkan uap logam mengkondensasi dan membentuk partikel koloid 3) Pe Pept ptis isas asi: i: pa part rtik ikel el ka kasa sarr di diub ubah ah me menj njad adii pa part rtik ikel el kol koloi oid d de deng ngan an penambahan zat seperti air atau zat lain yang disebut zat untuk peptisasi. b. Cara Kondensasi
Secara prinsip, cara kondensasi adalah pembuatan koloid dari partikel yang lebih halus (larutan). 1).Dengan reaksi kimia Cara reduksi (pembuatan sol emas) Cara oksidasi (pembuatan sol belerang) Cara hidrolisis (pembuatan sol feri hidroksida)
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
Dekomposisi rangkap (koloid As2S3) 2). Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan Contoh: Menuangkan larutan jenuh belerang dalam alkohol ke dalam air. (Belerang lebih larut dalam alkohol, sedangkan dalam air bisa membentuk koloid) 3). Pendinginan berlebih Koloid es dapat dibuat dengan mendinginkan campuran pelarut organic seperti eter atau kloroform dengan air.
Alat dan Bahan : Percobaan I : -
- Gula - Terigu - Susu - Urea
- Na OH - Serbuk belerang - Garam
Percobaan II : - Tabung reaksi - Senter
- Larutan gula - Air sabun - Larutan K 2CrO4
- Larutan I2 - Sol Fe(OH)3
Percobaan III : - Botol plastik besar - Pipa - Batang pengaduk - Gelas kimia
- Air kotor - Air jernih - Tawas - Ijuk
- Pasir halus - Pasir kasar - Kerikil kecil - Kerikil sedang
Percobaan IV : - Gelas kimia - Lumpang - Saringan - Spatula - Spirtus - Kaki tiga
- Aquadesr suling - Larutan FeCl3 - Gula - Belerang - Agar-agar
Cara Kerja Percobaan I
Gelas kimia Batang pengaduk Saringan Corong
: : 1. Isilah 6 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 mL akuades 2. Tambahkan : +/- 1 gram gula tebu ke dalam gelas ke-1 +/- 1 gram terigu ke dalam gelas g elas ke-2 +/- 1 gram susu instan ke dalam gelas ke-3 +/- 1 gram urea ke dalam gelas ke-4 +/- 1 gram sabun/serbuk detergen ke dalam gelas ke-5 +/- 1 gram serbuk belerang ke dalam gelas ke-6 +/- 1 gram garam ke dalam gelas ke-7
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
3. Aduklah setiap campuran (batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan lebih dahulu sebelum digunakan untuk mengaduk isi gelas yang berbeda). Perhatikan dan catat apakah zat yg ”dilarutkan” dapat larut atau tidak larut. 4. Diamkan campuran-campuran itu. Perhatikan dan catat apakah Campuran stabil atau tidak stabil; bening atau keruh 5. Saringlah campuran pada setiap gelas masing-masing ke dalam gelas kimia yang bersih. Perhatikan dan catat, campuran manakah yang meninggalkan residu; apakah hasil penyaringanbening atau keruh. Catatan : Corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk campuran yang berbeda. Per P erco coba baan an II : 1. Siapkanlah 5 tabung reaksi besar yang bersih, kemudian isilah dengan larutan-larutan berikut masing-masing setinggi kira-kira 5 cm seperti berik be rikut. ut. a. a. tab tabung ung 1 denga dengan n laruta larutan n gukla, gukla, b. tab tabung ung 2 deng dengan an laru larutan tan air air sab sabun, un, c. tabung 3 dengan larutan K 2CrO4, d. tabung 4 dengan larutan I2, e. tabung 5 dengan sol Fe(OH)3. Catatlah warna dan keadaan larutan-larutan itu (bening tau keruh) 2. Arahkan berkas cahayalampu senter pada masing-masing tabung satu per satu. Amati berkas cahaya dari samping dengan arah yang tegak lurus. Catat pengamatan Anda. Perc P ercoba obaan an III III : 1. Ambillah sebuah botol plastik kemudian buatlah saluran di dasarnya. 2. Susunlah material berikut ke dalam botol, dari bawah ke atas sebagai berikut Catatan : Pasir sebaiknya dicuci terlebih dahulu hingga bersih. 3. Tuangkan air bersih kira-kira 5 liter ke dalam alat penyaring yang baru dirakit. 4. Siapkan kira-kira 5 liter air kotor dalam sebuah botol lain. Ukur pH air itu dengan indikator universal. Kemudian tambahkan tawas (alumuniun sulfat) kira-kira 500 mg, aduk dengan cepat kira-kira 3 menit. Diamkan air yang sudah dicampur tawas itu selama kira-kira 15 menit sehingga, koagulan yang terbentuk mengendap. 5. Tuangkan secara perlahan-lahan air dari langkah 4 ke dalam bak penyaring (endapan jangan ikut). Tampunglah air hasil penyaringan. Ukur pH air bersih yang diperoleh. 6. Jika pH air dari langkah 6 lebih rendah dari 6.5, tambahkan kapur, sehingga pH air berada sedkitar 7.
Percobaan IV
: A. Cara Kondensasi
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
1. Pembuatan Sol Fe(OH)3 Panaskan 50 mL air suling di dalam gelas kimia 100 mL sampai mendid men didih. ih. Tam Tambahk bahkan an 25 tet tetes es lar laruta utan n FeC FeCll3 jenuh dan aduk sambil sam bil men meneru eruska skan n pem pemana anasan san sam sampai pai cam campur puran an ber berwar warna na coklat merah. B. Cara Dispersi 1. Pembuatan Sol Belerang Campurlah 1 sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam lumpang. Gerus campuran itu sampai halus. Ambil 1 sendok teh campuran itu (yang lainnya dibuang) dan campurkan dengan 1 sendok gula lalu gerus sampai halus. Lanjutkan pekerjaan itu sampai 4 kali. Tuangkan sedikit dari campuran terakhir ke dalam gelas kimia berisi 50 mL air suling dan aduk. ad uk. Saring jika masih terjadi endapan. 2. Pembuatan Sol/Gel Agar-Agar Isilah sebuah tabung reaksi dengan air suling hingga kira-kira sepert sep ertiga iga tab tabung ung.. Tam Tambahk bahkan an 1 spa spatul tulaa agar agar-aga -agarr dan adu aduk. k. Panask Pan askan an tab tabung ung bes besert ertaa isi isinya nya sam sampai pai men mendid didih. ih. Anda tel telah ah membuat sol agar-agar dan aduk. Dinginkan campuran itu untuk memperoleh gel agar-agar. 3. Pembuatan Emulsi Minyak dalam Air Masukkan kira-kira 5 mL air dan 1 mL mnyak tanah ke dalam sebu se buah ah ta tabu bung ng re reak aksi si.. Gu Gunc ncan angk gkan an ta tabu bung ng de deng ngan an ke kera ras, s, kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi. Masukkan kira-kira 5 mL air, 1 mL minyak tanah, dan 1 mL, larutan detergen ke dalam tabung lain. Guncangkan tabung tab ung deng dengan an ker keras as kem kemudi udian an let letakk akkan an tab tabung ung it itu u pad padaa rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi. Anda telah membuat emulsi minyak dalam air denga detergen sebagai pengemulsinya. Hasi Ha sill Penga Pengama matan tan :
Percobaan I Campuran air dengan Larut/Tidak Stabil/Tidak Bening/Keruh Meninggalkan residu/tidak Filtrat bening/keruh
: Sifat Campuran Susu Urea Sabun larut larut larut stabil stabil stabil bening keruh keruh
Gula larut larut larut
Terigu tidak larut tidak stabil keruh
tidak
tidak
iya
tidak
bening
keruh
keruh
bening be
tidak larut tidak stabil bening
Garam larut stabil keruh
tidak
iya
tidak
keruh ke
bening
bening
Serbuk belerang
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
Per P erco coba baan an II : No.
Sifat campuran
1 2
Warna Warn a la laru ruta tan/ n/ ca camp mpur uran an Bening atau keruh? Menghamburkan/ meneruskan cahaya?
3
Larutan gula
Larutan sabun
Larutan K2CrO4
Larutan I2
Sol Fe(OH) 3
Putih
putih
kuning
merah bata
orange
bening
keruh
bening
bening
bening
meneruskan mener uskan
menghambu mengh amburkan rkan
meneruskan
menghamb meng hamburkan urkan
menghamb meng hamburkan urkan
Percoba Perc obaan an III III : 1. Volume air kotor yang digunakan : 300 mL 2. pH air kotor : 5 3. Setelah air kotor diaduk dengan tawas (aluminium sulfat) : 4 5. Volum air hasil penyaringan : 250 mL 4. Air hasil penyaringan : bening 6. pH air hasil penyaringan : 6 7. pH air setelah penambahan kapur : 9 Perc P ercoba obaan an IV : A. Ca Cara ra Ko Kond ndens ensas asii 1. Pembuatan sol Fe(OH)3 : berwarna coklat merah B. Ca Cara ra Di Disp sper ersi si 1. Pembu Pembuatan atan sol beler belerang ang
: sebel sebelum um disar disaring ing ada endapan beler belerang, ang, air gula larut, sedangkan belerang
tersaring 2. Pembuatan sol/ sol/gel gel agar-agar : ketika dipanaskan dan diaduk serbuk agar-agar menjadi gel 3. Pencampuran air dan minyak : memisah Pencampuran air, minyak, dan larutan garam : bercampur Analisis Data/Pertanyaan : Percobaan I : Campuran seperti gula dengan air tergolong larutan sejati atau larutan; campuran terigu dengan air tergolong suspensi; sedangkan campuran susu dengan air tergolong koloid. 1. Ke Kelo lomp mpok okka kanl nlah ah ca camp mpur uran an ur urea ea de deng ngaa ai air, r, sa sabu bun/ n/de dete terg rgen en de deng ngaa ai air, r, da dan n belerang dengan air ke dalam larutan, suspensi atau koloid. 2. Sifa Sifat-sif t-sifat at koloid koloid dapat kita kita lihat pada pada Tabel 10.1. 10.1. Manakah campura campuran n yang Anda pelajari yang tergolong sistem koloid? 3. Buatl Buatlah ah kesimpula kesimpulan n mengenai sist sistem em koloid koloid (apakah (apakah sistem sistem koloid koloid itu?). itu?).
Per P erco coba baan an II : 1. Ba Baga gaim iman anaa si sifa fatt kol koloi oid d te terh rhad adap ap ca caha haya ya?? Apa yang di dima maks ksud ud den denga gan n ef efek ek Tundall? 2. Apa Apakah kah siste sistem m koloid koloid selalu selalu keruh keruh?? Jelask Jelaskan. an.
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
3. Bagaimanakah membedakan larutan sejati dari sistem koloid? 4. Sebutkan beberapa contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari. 5. Berdas Berdasarkan arkan percobaan yang dilakukan, tabung mana saja yang memperlihatkan memperlihatkan berkas cahaya (efek Tyndall)? 6. Bua Buatla tlah h kesimpu kesimpulan lan menge mengenai nai efek efek Tyndal Tyndall. l. Perc P ercoba obaan an III III : 1. Jel Jelask askan an fungsi fungsi setiap setiap baha bahan n yang digunakan digunakan dalam dalam percobaan percobaan ini, khususn khususnya ya pasir, tawas, (aluminium sulfat), dan kapur. 2. Jelas Jelaskan kan secara secara lebih rinci rinci bagaimana bagaimana aluminium aluminium sulfat sulfat dapat dapat menjernihk menjernihkan an air. 3. Dapatk Dapatkah ah alumini aluminium um digantik digantikan an dengan dengan besi besi (III) (III) sulfa sulfat? t? 4. Tar Tarikl iklah ah kesimp kesimpula ulan n dati perc percobaa obaan n ini. ini. Perc P ercoba obaan an IV : A. Ca Cara ra Ko Kond ndens ensas asii 1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada pembuatan sol Fe(OH)3 2. Mengapa cara pembuatan sol Fe(OH)3 menurut percobaan ini digolongkan sebagai cara kondensasi? B. Ca Cara ra Di Disp sper ersi si 1. Beler Belerang ang prakstis prakstis tidak tidak larut larut dalam dalam air. Jelas Jelaskan kan bagaimana bagaimana belerang belerang yang yang digerus bersama dengan gula dapat membentuk sol belerang? (Apa fungsi gula dalam proses ini?) 2. Aga Agar-a r-agar gar atau terigu terigu sebenar sebenarnya nya tidak tidak larut dalam dalam air. Apa yang terjadi terjadi ketika suspensi agar-agar dipanaskan? 3. Men Mengapa gapa air tidak tidak bercamp bercampur ur dengan dengan minyak? minyak? Jelaskan Jelaskan bagaima bagaimana na sabun atau detergen dapat membuat air dan sabun membentuk emulsi? (Apa fungsi sabun atau detergen dalam proses itu?) 4. Men Mengapa gapa pembuat pembuatan an sol belerang belerang,, gel agar-ag agar-agar ar dan emulsi emulsi minyak-a minyak-air ir menurut percobaan ini digolongkan sebagai cara dispersi? 5. Tarik Tariklah lah kesimpu kesimpulan lan dari dari kegiata kegiatan n ini (kegi (kegiatan atan A dan B). B). Jawaba Jawa ban n Per Perta tany nyaa aan n : Percobaan I : 1. Urea dengan air larutan Sabun/detergen dengan air koloid Belerang dengan air suspensi 2. Yang termasuk sistem koloid adalah: • Susu • Sabun/detergen 3. (Ada di kesimpulan)
Percobaan II
: 1. Sifat koloid terhadap cahaya adalah menghamburkan cahaya. Sifat partikel koloid inilah yang disebut efek Tyndall. 2. Ya. Karena 2 fase bercampur. Sehingga zat yang terlihat sudah menyatu, tidak dapat dibedakan antara 1 fase dengan yang lain dan koloid pun akan keruh.
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
3. Larutan sejati akan meneruskan cahaya (transparan) jika diberikan seberkas cahaya 4. Contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari adalah: • Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut • Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu • Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hariyang berkabut. 5. Tabung yang berisi: larutan sabun, larutan I2, dan sol Fe(OH)3 6. (Ada pada kesimpulan) Percobaan II III
: 1.
Pasir berfungsi sebagai penyaring Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring Kapur berfungsi untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi karena penggunaan tawas. 2. Tawas (Aluminium sulfat) akan membentuk Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan peptisida. 3.
4. (A (Ada da di di kesi kesimp mpul ulan an)) Percobaan IV
: A. Cara Kondensasi 1. FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3 (koloid ) + 3HCl(aq) 2. Karena pembuatan sol Fe(OH)3 dibuat dengan menghidrolisis FeCl3. Sedangakan hidrolisis tergolong ke dalam salah satu cara kondensasi. B. Cara Dispersi 1. Fungsi gula sebagai dispersi 2. Agar-agar membentuk gel ketika dipanaskan 3. Karena air dan minyak berbeda massa jenisnya walaupun bedanya merupakan zat cair 4.
5. (Ada di kesimpulan) Kesimpulan Perc Pe rcob obaa aan nI
: : Dari Dari perc percob obaa aan n ya yang ng telah telah dilak dilakuk ukan an,, da dapa patt di dije jela lask skan an ba bahw hwaa si sist stem em koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Campuran air dan gula akan membentuk larutan gula. Zat terlarut tidak tampak lagi, tersebar dalam ben bentu tuk k pa part rtik ikel el-pa -part rtik ikel el ya yang ng sa sang ngat at ke keci cil. l. La Laru ruta tan n me meru rupak pakan an campuran homogen, stabil dan tidak dapat disaring. Susu dengan air memb me mben entu tuk k la laru ruta tan n ya yang ng ker keruh. uh. Ji Jika ka di didi diam amka kan n cam campur puran an ti tidak dak
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok
Percoba Per cobaan an II
Percobaan III
Percoba Per cobaan an IV IV
mengha meng hasi silk lkan an en enda dapa pan n da dan n la laru ruta tan n ke keru ruh h te ters rseb ebut ut ti tida dak k da dapa patt dipisahkan dengan penyaringan. Campuran ini homogen terdiri atas dua fasa. Tepung dan air, membentuk endapan dari tepung yna tidak laru la rut. t. La Laru ruta tan n be bers rsif ifat at hom homoge ogen n da dan n da dapa patt di dipi pisa sahka hkan n de denga ngan n penyaringan. Dari pengamatan ini menunjukkan bahwa ukuran patikel partikel yang terdispersi dalam suatu campuran menentukan jenis dan sifat campuran tersebut. Karena perbedaan ukuran partikel terdispersi terseb ter sebut ut mak makaa lar laruta utan n dan kol koloid oid sam sama-s a-sama ama ter tercam campur pur hom homogen ogen,, dapa da patt di dibe beda daka kan n de deng ngan an ke kert rtas as se selo lofa fan. n. Pa Part rtik ikel el la laru ruta tan n da dapa patt menembus menem bus kerta kertass selof selofan an sedangk sedangkan an parti partikel-pa kel-partik rtikel el koloi koloid d tidak. Besarnya partikel terdispersi merupakan faktor penentu dari sifat atau keadaan campuran (larutan, koloid atau suspensi). : Dari Dari perco percobaan baan yan yang g telah telah dila dilakuka kukan n dapat dapat dili dilihat hat bahw bahwaa laruta larutan n sejati sejati akan meneruskan cahaya sehingga transparan. Sedangkan pada koloid, partikel dapat menghamburkan cahaya, sehingga berkas cahaya yang melalui sistem koloid dapat diamati dari samping. Sifat partikel koloid inilah yang disebut efek Tyndall. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid kol oid dap dapat at ter terlih lihat at kar karena ena par parti tikel kel kol koloid oid dapa dapatt men mengham ghambur burkan kan sinar ke segala jurusan. :
: Dari perc percoba obaan an yang yang telah telah dilaku dilakukan kan dapat dapat disi disimpu mpulka lkan n bahwa bahwa ukuran ukuran parti partikel kel kol koloid oid ter terlet letak ak ant antara ara par parti tikel kel lar laruta utan n sej sejati ati dan par partik tikel el susp su spen ensi si.. Ol Oleh eh ka kare rena na it itu u si sist stem em ko kolo loid id da dapa patt di dibu buat at de deng ngan an pengelompokkan (agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium disperse. Cara pertama disebut cara kondensasi dan cara kedua dengan cara dispersi.
Daftar Pustaka Purba, Michael. Michael. 2006. 2006. KIMIA KIMIA UNTUK SMA KELAS XI SEMESTER 2. Jakarta: Penerbit Erlangga www.google.com
Laporan Percobaan Kimia Fatimah Solihah XI IPA 2 SMA Negeri 2 Depok