LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK ANORGANIK
A. Judul : Reaksi – Reaksi Kimia Senyawa Golongan Utama B. Tujuan Percobaan : Mengenal sifat kimia dan fisik beberapa senyawa golongan utama serta dapat menuliskan persamaan reaksi dengan baik. C. Tinjauan Pustaka Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya diantaranya terjadi t erjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi berkarat [1]. Logam golongan 1 dan 2 dalam susunan berkala berturut-turut disebut logam-logam alkali dan alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa. Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam logam blok s karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi yang rendah, ditentukan oleh hilangnya electron s ini membentuk kation. Golongan 1 logam alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan golongan golon gan 2 logam lo gam alkali tanah yang kehilangan kehila ngan dua elektron s 2 terluarnya menghasilkan ion M 2+. Sebagai akibatnya, ak ibatnya, sebagian besar bes ar senyawa dari unsur-unsur unsu r-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionic [2]. Logam golongan 1 Golongan 1 disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah dalam mineral dan di air laut. Logam alkali adalah kelompok unsur-unsur yang berada di golongan I A pada tabel periodik unsur, yaitu Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Logam alkali juga aktif pada oksigen atau halogen. Karena logam alkali adalah reduktor kuat, logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai reduktor. Karena keaktifannya yang tinggi pada halogen, logam alkali penting dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan halide logam alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis. Walaupun biasanya sukar untuk melarutkan logam dalam pelarut untuk menghasilkan dispersi atomik, logam alkali dapatdidipersikan dalam larutan amonia, amalgam, dan sebagai kriptan, naftalen, atau kompleks benzofenon (C6H5)2CO[3]. (C6H5)2CO[3]. Golongan alkali tanah terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium (Ra). Anggota pertama, berilium (Be) bersifat mendekati semi-logam dan anggota terakhir radium (Ra) bersifat radioaktif sehingga sifatsifat kimianya tidak banyak diketahui secara mendala Logam alkali tanah berwarna putih keperakan dan mempunyai densitas (rapatan) relatif rendah yang semakin besar dengan naiknya nomor atom kecuali kalsium (Ca. Ikatan metalik logam-logam alkali tanah lebih kuat daripada ikatan metalik logam alkali sebagaimana ditunjukkan oleh data entalpi, atomisasi, data titik leleh dan kekerasan yang lebih besar pula. Walaupun densitas naik dengan naiknya nomor atom seperti halnya golongan alkali, titik leleh dan entalpi atomisasi berubah hanya sedikit saja berbeda dari golongan alkali.
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK Logam-logam alkali tanah kurang reaktif atau kurang elektropositif dibandingkan dengan logam alkali, namun lebih reaktif dari pada logam-logam lainnya. Seperti halnya golongan alkali, logam-logam alkali tanah semakin reaktif dengan naiknya nomor atom. Ion logam alkali tanah selalu mempunyai tingkat oksidasi +2 dan senyawanya bersifat stabil, padatannya bersifat 1itri, tak berwarna kecuali jika anioniknya berwarna. Garam-garam logam alkali tanah hamper semuanya terhidrat. Jumlah molekul hidrat dalam 1itride garamgaram ini bervariasi 2 antara 2 -12 yang ditunjukkan dengan adanya hubungan 2itride2 antara besarnya rapatan muatan ion logam dengan jumlah molekul hidrat pada logam alkali tanah tersebut.[4] D. Metode Percobaan Metode percobaan dari praktikum ini yaitu metode kulitatif mengidentifikasi kation dan anion terhadap suatu sampel dengan golongan yang mana direaksikan dengan beberapa pereaksi spesifik lalu diamati perubahan fisik dan kimia yang terjadi. 1. Alat dan Bahan Tabel 1. Alat Praktikum No Nama Alat Gambar Fungsi Kategor i
1.
2.
Plat Tetes
Sebagai wadah untuk mereaksikan larutan
1
Karton hitam
Sebagai alas dari plastik mika
1
1
3.
Pipet tetes
Sebagai alat untuk mengabil larutan dalam jumlah sedikit
4.
Botol reagen
Sebagai tempat untuk menyimpan larutan
1
5.
Gelas kimia
Sebagai wadah suatu larutan
1
Tabel 2. Bahan No Nama
Sifat fisik
Sifat kimia
untuk
Kategori
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK Bentuk bubuk Kristal Berat 1.
2.
3.
4.
5.
NH4Cl (Amonium klorida)
NaNO3 (Natrium Nitrat)
KNO3 (Kalium Nitrat)
Ba(NO3)2 (Barium Nitrat) Al(NO3)2 (Alumunium Nitrat)
padat Warna putih Berbau
molekul 53,49 gram/mol dalam air Mudah dingin, air panas dan aseton
Titik lebur 580 K Titik didih 3800C Densitas 2,3 x
Padat = 117 J/mol K Menyebabkan iritasi
103
kg/m3 Berat molekul 85 sma Berupa serbuk putih
6.
Mudah larut dalam air
gram/mol 2,109 Densitas 3 gram/cm Titik leleh 334 0C Titik didih terurai pada 4000C
panas Larut dalam air dingin Larut dalam dietil eter Kelarutan dalam air I gram / 2,8 ml air
Khusus
Kristal tak berwarna
Larut dalam air
Khusus
Kristal tak berwarna
Larut dalam air Mudah terhidrolisis
Khusus
Massa
Energi ionisasi +4 Bersifat asam Bersifat oksidator Bersifat racun
jenis
11,34
gram/cm Kalor lebur 2022 K Titik lebur 327,460C Berbentuk Kristal
Massa atom 36,45 jenis 3,21 Massa
7.
HCl (Asam klorida)
9.
NaOH (Natrium hidroksida)
Khusus
Berat molekul 101,103
3
Pb(NO3)2 (Timbal Nitrat)
pernapasan, iritasi kulit, mata dan sakit perut
Khusus
gram/cm3 Titik leleh -10100C Energi ionisasi 1250 kJ/mol Berbau tajam
Massa molar 39,9971 gram/mol Densitas 2,1 gram/cm 3 lebur 3180C Titik
Racun
Khusus
bagi
pernapasan oksidator Merupakan kuat Berasap tebal d udara lembab berwarna Gasnya kuning kehijauan dan berbau merangsang Dapat larut dalam alkali hidroksida, kloroform, dan eter
Berwarna
putih praktis putih Berbentuk pellet,serpihan
Khusus
atau Khusus atau
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK (591K) Titik didih 13900C
batang basa dan Sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida
Mudah melapuk oleh
10.
11.
Na2CO3 (Natrium klorida)
Na2SO3 (Natrium Tiosulfat)
12.
Na2HPO4 (Natrium hidrogen pospat)
13.
Na2S (Natrium Sulfida)
udara Beracun digunakan Dapat sebagai pembersih Pelunak air sadah dalam Pereaks pembuatan kaca
Padatan kristal berwarna putih Titik lebur 851 0C
Tidak berwarna Serbuk kasar Mekar dalam
Mudah larut dalam air udara Tidak larut dalam
pada suhu lebih dari 330C
Fasa padat Tidak berbau Warna putih Rasa asin Mr 141,96 Titik leleh 240 0C Massa molar 78,0452 gram/mol 1,86 Kepadatan gram/cm3 Titik lebur 11760C
Khusus
Khusus
etanol
Mudah larut dalam air panas Larut dalam air dingin dan tidak larut dalam methanol
Sukar larut dalam air massa relatif 77 gr/mol
Khusus
Khusus
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK 2. Skema Kerja Mulai
1. 2.
3. 4.
5.
Menyiapkan plastik mika transparan yang beralaskan karton hitam Meneteskan masing-masing larutan kation (NH 4Cl, NaNO3, KNO3, Ca(NO3)2, Ba(NO3)2,Pb(NO3)2, Al(NO3)2 1 M pada plastik mika sebanyak 1-2 tetes. mereaksikan masing-masing larutan kation dengan larutan HCl melakukan hal yang sama seperti pada perlakuan ke- 3,dengan larutan anion (NaOH, Na 2CO3,Na2SO3,Na3PO4, Na2HPO4, Na2S, Na2SO4 ) yang berbeda. men amati adan a roduk reaksi
Direaksikan dengan HCl endapan hanya Pb(NO 3)
yang
menghasilkan
Direaksikan dengan NaOH yang menghsilkan endapan Pb(NO 3), Ba(NO3)2 dan Al(NO3)2 Direaksikan dengan Na 2CO3 yang menghasilkan endapan dan gas adalah Al(NO 3)2 dan Ba(NO3)2 Direaksikan dengan Na 2SO3 menghasilkan endapan Ba(NO3)2 dan Ca(NO3)2 Direaksikan dengan Na 3PO4 yang menghasilkan endapan Ba(NO 3)2 dan Ca(NO 3)2 Direaksikan dengan Na 2HPO4 yang menghasilkan endapan hanya Ba(NO 3)2 Direaksikan dengan Na 2S yang menghasilkan endapan dan gas NH 4Cl, Ba(NO3), Al(NO3)2 dan Ca(NO3)2
Endapan, gas dan perubahan warna*
Selesai
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK E. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Percobaan Tabel 3. Data Hasil Pengamatan KNO3 Terbentuk Endapan Pereaksi Ya Tidak HCl NaOH Na2CO3 Na2HPO4 Na2SO3 Na3PO4 Na2S
Warna larutan Bening Bening Bening Bening Bening Bening Bening
Warna endapan -
Terbentuk Endapan Ya Tidak
Terbentuk Gas Ya Tidak
Warna larutan Bening Bening Bening Bening Bening Bening Bening
Warna endapan -
Terbentuk Endapan Ya Tidak
Terbentuk Gas Ya Tidak
Warna larutan Bening Bening Bening Bening Bening Bening Bening
Warna endapan -
Terbentuk Endapan Ya Tidak
Terbentuk Gas Ya Tidak
Warna larutan Bening Keruh Bening Bening Keruh Keruh Keruh
Warna endapan Putih Putih Putih Putih Putih
NaNO3 Pereaksi
HCl NaOH Na2CO3 Na3PO4 Na2HPO4 Na2SO3 Na2S
Terbentuk Gas Ya Tidak
NH4Cl Pereaksi HCl NaOH Na2CO3 Na3PO4 Na2SO3 Na2HPO4 Na2S
Al(NO3)2 Pereaksi
HCl Na2CO3 Na3PO4 Na2SO3 Na2S Na2HPO4 NaOH
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Pb(NO3)2 Pereaksi
HCl NaOH Na2CO3 Na3PO4 Na2HPO4 Na2SO3 Na2S
Terbentuk Gas Ya Tidak
Warna larutan Bening Bening Bening Bening Bening Bening Bening
Warna endapan -
Terbentuk Endapan Ya Tidak
Terbentuk Gas Ya Tidak
Warna larutan Bening Keruh Bening Keruh Keruh Bening Keruh
Warna endapan Putih Putih Putih Putih -
Terbentuk Endapan Ya Tidak -
Terbentuk Gas Ya Tidak -
Warna larutan Bening Keruh Bening Keruh Keruh Bening Bening
Warna endapan Putih Putih Putih -
Ba(NO3)2 Pereaksi
HCl NaOH Na2CO3 Na3PO4 Na2HPO4 Na2SO3 Na2S
Terbentuk Endapan Ya Tidak
Ca(NO3)2 Pereaksi
HCl NaOH Na2CO3 Na3PO4 Na2HPO4 Na2SO3 Na2S
2. Pembahasan Senyawa golongan utama mempunyai sifat fisika dan sifat kimia yang khas dari masing-masing golongan di tabel periodik. Pada praktikum kali ini mengidentifikasi senyawa-senyawa kation yaitu NH 4Cl, NaNO3, KNO3,Ca(NO3),Ba (NO3), Al(NO3), Pb(NO3), dan HCl dengan senyawa anion antara lain NaOH,Na 2CO3, Na2SO3, Na3PO4, Na2HPO4, Na2CrO4, dan Na2S. Sehingga diperoleh perubahan tertentu berupa adanya endapan, sedikit larut, ataupun perubahan warna yang terjadi. 1) Uji dengan HCl HCl merupakan senyawa asam kuat yang memiliki sifat fisik yaitu, massa jenisnya sebesar 3,21 g/cm 3, massa atom 36,45, berwujud gas yang tak berwarna pada suhu kamar, memiliki bau yang tajam. Sedangkan sifat kimia yaitu merupakan oksidator kuat, gasnya berwarna kuning kehijauan dan berbau merangsang.serta racun bagi pernapasan. Pada uji ini larutan HCl direaksikan dengan larutan kation (NH 4Cl, NaNO3, Pb(NO3)2, Ba(NO3)2, KNO3, Al(NO3)2).
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK Reaksi
HCl dengan NH 4Cl HCl dan NH 4Cl ketika direaksikan tidak tebentuk perubahan baik warna, tidak ada terbentuk endapan atau gas. Persamaan reaksinya Reaksi HCl dengan KNO 3 HCl dan KNO 3 ketika direaksikan tidak terjadi reaksi kimia, karena tidak terjadi perubahan warna, terbentuk endapan, atau adanya gas. Persamaan reaksinya : KNO3(aq) + HCl(aq)→ KCl(aq) + HNO3(aq) Reaksi HCl dengan BaNO 3 HCl dengan BaNO 3 direaksikan juga tidak terbentuk endapan, tidak ada gas dan warna larutan bening.Persamaan reaksinya : Ba(NO3)2(aq) + 2HCl(aq)→ BaCl2(aq) + 2HNO3(aq) Reaksi HCl dengan Al (NO 3) HCl direaksikan Al (NO 3)2 tidak terbentuk endapan, tidak terbentuk gas dan warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah: Al(NO3)2(aq) + 2HCl(aq) → AlCl2(aq) + 2HNO3(aq) Reaksi HCl dengan Pb(NO 3)2 Timbal (II) nitrat merupakan senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia Pb(NO3)2 .Pada saat direaksikan dengan asam klorida akan menghasilkan endapan PbCl2, dimana PbCl2 adalah padatan putih dan sukar larut dalam air sehingga reaksi yang dihasilkan adalah tidak terbentuk endapan, tidak terbentuk gas dan warna larutan tetap bening. Dengan persamaan reaksi: Pb(NO3)2(aq) + 2HCl(aq) → PbCl2(s)↓ + 2HNO3(aq) Reaksi HCl dengan Ca(NO 3)2 HCl direaksikan dengan Ca(NO 3)2 juga tidak terbentuk reaksi, tidak ada perubahan baik endapan, , gas, warna larutannya tetap bening. Dari reaksi dapat diperoleh persamaan : Ca(NO3)2 + 2 HCl → CaCl2 + 2 HNO3 Hasil reaksi pada uji dengan HCl dapat dilihat pada gambar 1
Gambar 1. Uji HCl dengan (a) NH 4Cl, (b) NaNo 3, (c) KNO3 (d) Ca(NO3)2 (e) Ba(NO3)2, (f) Al(NO3)2, dan (g) Pb(NO 3)2 Pada semua reaksi yang di atas tidak menunujukan adanya pembentukan endapan disebabkan kelarutan dari- senyawa-senyawa tersebut cukup tinggi sehingga sukar mengendap. Tida ada perubahan warna pada reaksi dikarenakan sebagian besar dari senyawa-senyawa pada reaksi di atas berwarna putih seperti NH 4Cl,NaNO 3, KNO3 dan Ca(NO3) yang dalam larutan menjadi bening, sehingga zat senyawa ini direaksikan dengan HCl tidak menghasilkan perubahan warna. Tidak terbentuknya gas disebabkan pada saat reaksi berlangsung tidak terjadi perubahan menjadi zat gas.
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK 2) Uji dengan NaOH Reaksi NaOH dengan KNO 3 NaOH dan KNO3 ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya : KNO3(aq)+ NaNO3(aq) → KOH(aq) + HNO3 Pada dasarnya senyawa hidroksida akan mengalami pengendapan namun pada reaksi ini tidak terbentuk endapan karena konsentrasi dari ion hidroksida yang kecil. Reaksi NaOH dengan NaNO 3 NaOH dan NaNO 3 ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Reaksi ini tidak terjadi karea NaOH dan NaNO 3 tidak bereaksi karena NaOH adalah dasar induk garam NaNO3. Garam umunya tidak bereaksi secatra kimia dengan asam atau basa dari man ia diturunkan. Reaksi NaOH dengan NH 4Cl NaOH dan NH4Cl direaksikan juga tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya : NH4Cl(aq) + NaOH(aq) → NH3(aq) + NaCl(aq) + H2O(i) Berdasrkan reaksi di atas, seharusnya menghasikan gas namun tidak terbentuk karena kecilnya NH 4Cl yang direaksikan. Reaksi NaOH dengan Al(NO 3)2 NaOH dan Al(NO 3)2 ketika direaksikan tejadi reaksi kimia dengan terbentuknya endapan yang berwarna putih dengan warna larutan yang sedikit keruh, tetapi tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya : Al(NO3)2(aq)+3 NaOH(aq) → Al(OH)3(s) + 3 NaNO3(aq) Reaksi ini menghasilkan endapan karena meningkatnya konsentrasi kation, maka gaya elektrostatik yang ada dalam garam dengan kation yang muatannya lebih tinggi akan lebih besar, sehingga untuk melarutkan akan lebih susah. Warna keruh yang terbentuk akibat adanya endapan yang tidak mengendap sempurna sehingga partikelpartikelnya masih bercampur larutannya. Reaksi NaOH dengan Pb(NO 3)2 Percobaan yang dilakukan dengan mereaksikan NaOH dan Pb(NO 3)2 tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Tidak terjadinya reaksi disebabkan larutan yang digunakan sudah terkontaminasi dengan komponen lain. Persamaan reaksinya : Pb(NO3)2 + NaOH → Pb(OH)2 + 2 NaNO3 Reaksi NaOH dengan Ba(NO 3)2 Ketika direaksikan NaOH dengan Ba(NO 3)2 menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan barium hidroksida berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya : Ba(NO3)2(aq) + 2 NaOH(aq) → Ba(OH)2(s)+ 2 NaNO 3(aq) Reaksi NaOH dengan Ca(NO 3)2
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK Ketika NaOH direaksikan dengan Ca(NO 3)2 terjadi reaksi adanya perubahan yaitu terbentuk endapan kalsium hidroksida berwarna putih dengan warna larutan menjadi keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya : Ca(NO3)2(aq) + 2 NaOH(aq) → Ca(OH)2(s) + 2 NaNO3(aq) Senyawa Ba(NO 3)2 dan Ca(NO3)2 menghasikan endapan karena kerapan muatan ion golongan II yang juga besar, molekul air akan berinteraksi lebih kuat terhadap ion ini, sehingga akan dihasilakan atau dilepaskan energy yang lebih besar ketika melarutkan garam ini. Hasil reaksi pada uji dengan NaOH dapat dilihat pada gambar 2
Pada reaksi di atas tidak terjadi perubahan warna, terbentuknya endapan ataupun gas. Karena NaNO 3 disini direaksikan dengan garam yang sejenis dengan NaNO3 yaitu dari garam golongan natrium Na 2CO3 Na2SO3 Na2HPO4 Na2s. Sedangkan NaOH adalah dasar induk dari NaNO 3 dan garam tidak akan beraksi dengan asam atau pembentukannya. Gambar 2. Uji NaOH dengan (a) NH 4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2 (e) Ba(NO3)2, (f) Al(NO3)2, dan (g) Pb(NO3)2, 3) Uji Na2CO3 Reaksi Na2CO3 dengan KNO3 Na2CO3 direaksikan dengan KNO 3 tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya : 2KNO39aq) + Na2CO3(aq) → K2CO3(aq) + 2NaNO3(aq) Reaksi Na2CO3 dengan NaNO 3 Na2CO3 direaksikan dengan NaNO 3 tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi warna larutan tetap bening. Hal ini terjadi karena keduanya memili kation yang sama, tidak ada kemungkinan ganda terjadi diantara keduanya. Reaksi Na2CO3 dengan NH 4Cl Na2CO3 ketika direaksikan dengan NH 4Cl juga tidak terjadi perubahan, baik warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening, tanpa ada endapan atau gas. Persamaan reaksinya : 2NH4Cl(aq) + Na2CO3(aq0 → 2NaCl(aq) + CO2 (aq)+ H2O + 2NH3(aq) Pada percobaan yang dilakukan seharusnya menghasikan gas namun karena larutan yang sudah disimpan sudah cukup lama dan terkontaminasi. Reaksi Na2CO3 dengan Al(NO 3)2 Na2CO3 direaksikan dengan Al(NO 3)2 menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan Aluminium karbonat berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh, dan terbentuk gas. Persamaan reaksinya :
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK Al(NO3)2(aq) + 2 Na2CO3(aq) → Al2(CO3)2(s) ↓ + 2 Na2NO3(aq) Reaksi Na2CO3 dengan Pb(NO3)2 Na2CO3 ketika direaksikan dengan Pb(NO 3)2 tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening, tanpa ada endapan atau gas. Persamaan reaksinya : Pb(NO3)2 (aq)+ Na2CO3(aq) → PbCO3(s) ↓ + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2CO3 dengan Ba(NO3)2 Na2CO3 ketika direaksikan dengan Ba(NO 3)2 terjadi reaksi kimia dengan menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya : Ba(NO3)2(aq) + Na2CO3(aq) → BaCO3(s) ↓ + 2NaNO3(aq) Reaksi Na2CO3 dengan Ca(NO 3)2 Percobaan yang dilakukan dengan mereaksikan Na 2CO3 dan Ca(NO3)2 tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening, tanpa ada endapan atau gas. Persamaan reaksinya : Ca(NO3)2 + Na2CO3 → CaCO3 + 2NaNO3 Hasil reaksi pada uji dengan Na 2CO3 dapat dilihat pada gambar 3
Gambar 3. Uji Na 2CO3 dengan (a) NH 4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2 (d) Ba(NO3)2, (e), Al(NO3)2 (e) Pb(NO3)2, dan (f) HCl Terjadintya perubahan warna menjadi keruh diakibatkan endapan yang tidak mengendap dengan sempurna dan tidak terbentuknya gas karena terjadi penguraian senyawa menjadi zat gas. Uji Na 2HPO4 Reaksi Na2HPO4 dengan KNO 3 Na2HPO4 ketika direaksikan dengan KNO 3 tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening, tanpa ada endapan atau gas. Persamaan reaksinya : 2KNO3(aq)+ Na2HPO4(aq0 → K2HPO4(aq) + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2HPO4 dengan NaNO 3 Na2HPO4 ketika direaksikan dengan NaNO 3 tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas,
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Reaksi ini tidak terjadi karena keduanya memiliki kation yang sama. Reaksi Na2HPO4 dengan NH 4Cl Na2HPO4 dan NH4Cl ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya : 2NH4Cl(aq) + Na2HPO4 →(NH4)2HPO4(aq)+ 2 NaCl(aq) Reaksi Na2HPO4 dengan Al(NO 3)2 Na2HPO4 dan Al(NO3)2 ketika direaksikan terjadi reaksi dengan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh. Persamaan reaksinya : Al(NO3)3 + Na2HPO4 → Al2(HPO4)(3) ↓ + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2HPO4 dengan Pb(NO 3)2 Na2HPO4 dan Pb(NO3)2 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan warna, tidak terbentuk endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening.Persamaan reaksinya : Pb(NO3)2 + Na2HPO4→PbHPO4 (aq) ↓ + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2HPO4 dengan Ba(NO 3)2 Na2HPO4 dan Ba(NO3)2 ketika direaksikan terjadi reaksi dengan menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya : Ba(NO3)2 + Na2HPO4 → Ba(HPO4)(s) ↓ + 2 NaNO3 Reaksi Na2HPO4 dengan Ca(NO 3)2 Na2HPO4 dan Ca(NO3)2 ketika direaksikan juga terjadi reaksi dengan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya : Ca(NO3)2(aq)+ Na2HPO4(aq) → Ca(HPO4) (s) ↓ + 2 NaNO 3(aq) Senyawa Ba(NO 3), Ca(NO3) dan Al(NO3)2 menghasilkan endapan karena entalpi pelarutannya mudah mengandap. Hasil reaksi pada uji dengan Na 2HPO4 dapat dilihat pada gambar 4
Gambar 4. Uji Na 2CO3 dengan (a) NH 4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2 (d) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2 dan (g) Pb(NO 3)2 Pada percobaan di atas sebagian beasr reaksi menghasilkan endapan. Umumnya ketika logam direaksikan dengan senyawa halogen bias membentuk garam halidanya, sedangkan pada percobaan BaCl 2 tidak mengenap. Hal ini
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK disebabkan kondisi larutan HCl yang tidak lagi dalam kondisi segar, larutan HCl yang dipakai sudah tersimpan lama dan kemungkinan sudah terkontaminasi dengan zat lain. Senyawa Ba(NO 3)2 adalah garam yang berasal dari golongan IIA dan unsur golongan IIA memiliki kerapatan muatan ion yang besar sehingga molekul air akan berinteraksi kuat dengan ion ini, karena itu dibutuhkan pelepasan energi yang besar untuk melarutkan garam ini. 4) Uji dengan Na 2SO3 Reaksi Na2SO3 dengan KNO 3 Na2SO3 dan KNO3 ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya : 2KNO3(aq) + Na2SO3(aq) → K2SO3(aq) + 2NaNO3(aq) Reaksi Na2SO3 dengan NaNO 3 Na2SO3 dan NaNO3 ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, warna larutan tetap bening. Reaksi ini tidak terjadi karena kation keduanya sama. Reaksi Na2SO3 dengan NH4Cl Na2SO3 dan NH4Cl ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya : 2NH4Cl(aq) + Na2SO3(aq) → (NH4)2SO3(aq) + 2NaCl(aq) Reaksi Na2SO3 dengan Al(NO 3)2 Na2SO3 dan Al(NO3)2 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, warna larutan tetap bening.Persamaan reaksinya : 2Al(NO 3)3 (aq)+ 3Na2SO3 (aq) → Al2SO3(aq)+ 6 NaNO3(aq) Reaksi Na2SO3 dengan Pb(NO3)2 Na2SO3 dan Pb(NO3)2 tidak ada perubahan baik warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas, hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya : Pb(NO3)2 (aq)+ Na2SO3(aq)→PbSO3(s) ↓ + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2SO3 dengan Ba(NO3)2 Na2SO3 dan Ba(NO3)2 ketika direaksikan tidak menunjukkan adanya perubahan baik warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Hasil reaksi yaitu warna larutan tetap bening, tanpa ada endapan atau gas. Persamaan reaksinya : Ba(NO3)2(aq) + Na2SO3(aq) → BaSO3(s) ↓ + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2SO3 dengan Ca(NO 3)2 Na2SO3 dan Ca(NO3)2 ketika direaksikan tidak menunjukkan perubahan baik warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas.Persamaan reaksinya : Ca(NO 3)2(aq) + Na2SO3(aq) → CaSO3(s) ↓ + 2 NaNO3(aq) Hasil reaksi pada uji dengan Na 2SO3 dapat dilihat pada gambar 5
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK
Gambar 5. Uji Na 2SO3 dengan (a) NH 4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2 (e) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2, dan (g) Pb(NO3)2 Pada dasarnya reaksi-reaksi di atas akan menghasilkan endapan ketika direaksikan dengan golongan IIA, namun konsentrasinya sedikikit maka endapan, perubahan warna ataupun gas tidak terbentuk tersebut tidak terbentuk 5) Uji dengan Na 3PO4 Reaksi Na3PO4 dengan KNO 3 Na3PO4 dan KNO3 ketika direaksikan tidak ada perubahan, baik warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya : 3KNO3(aq)+ Na3PO4(aq) → K3PO4(aq) + 3 NaNO3(aq) Reaksi Na3PO4 dengan NaNO 3 Na3PO4 dan NaNO3 ketika direaksikan tidak ada perubahan, baik warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya : NaNO3 (aq)+ Na3PO4(aq)→ Na3PO4(aq) + NaNO3(aq) Reaksi Na3PO4 dengan NH4Cl Na3PO4 dan NH4Cl ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik, , terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya : 2NH4C(aq)l + Na3PO4(aq) →(NH4)3PO4(aq) + 3 NaCl(aq) Reaksi Na3PO4 dengan Al(NO 3)2 Na3PO4 dan Al(NO3)2 ketika direaksikan terbentuk reaksi dengan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan Aluminium fosfat bberdasrkan harga Ksp nya erwarna putih, endapan yang terbentuk diseababkan kelarutan dari fosfat yang kecil warna larutan bening, dan terbentuk gas yang berasal dari penguraian senyawa yang menjadi zat gas. Al(NO3)3(aq) + Na3PO4(aq) → AlPO4(s) ↓ + 3NaNO3(aq) Reaksi Na3PO4 dengan Pb(NO3)2 Na3PO4 dan Pb(NO3)2 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya : 3Pb(NO 3)2(aq) + Na3PO4(aq) → Pb3(PO4)2 (s) ↓ + 2 Na3NO3(aq) Reaksi Na3PO4 dengan Ba(NO3)2 Na3PO4 dan Ba(NO3)2 ketika direaksikan terjadi reaksi dengan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya Ba(NO3)2v + 2 Na3PO4v → Ba3(PO4)2(s) ↓ + 6 NaNO3(aq)
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK Reaksi
Na3PO4 dengan Ca(NO 3)2 Na3PO4 dan Ca(NO3)2 ketika direaksikan terjadi reaksi dengan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan kalium fosfat berwarna putih serta warna larutan menjadi agak sedikit keruh, namun pada reaksi ini tidak terbentuk gas. Persamaan reaksinya: Ca(NO 3)2(aq) + 2 Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s) + 6 NaNO3(aq) Hasil reaksi pada uji dengan Na 3PO4 dapat dilihat pada gambar 6
Gambar 6. Uji Na 3PO4 dengan (a) NH 4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2 (d) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2 dan (g) Pb(NO 3)2 Senyawa Ba(NO 3) dan Ca(NO3)2 menghasilkan endapan karena kelarutan fosfat yang kecil serta kelarutan dari garam alkali tanah juga kecil sehingga menghasilkan endpan. 6) Uji dengan Na 2S Reaksi Na2S dengan KNO 3 Na2S dan KNO3 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya : 2KNO3(aq) + Na2S(aq) → K2S(aq) + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2S dengan NaNO 3 Na2S dan NaNO3 ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Reaksi ini tidak terjadi karena keduanya memiliki kation yang sama. Reaksi Na2S dengan NH 4Cl Na2S dan NH4Cl ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya : 2NH4Cl(aq) + Na2S(aq) →(NH4)2S(aq) + 2NaCl(aq) Reaksi Na2S dengan Al(NO 3)2 Na2S dan Al(NO3)2 menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk endapan Aluminium sulfide berwarna putih, warna larutan keruh, dan terbentuk gas. Persamaan reaksinya : 2Al(NO 3)2(aq) + 3 Na2S(aq) → Al2S3(s) ↓ + 6 NaNO3(aq) Reaksi Na2S dengan Pb(NO 3)2 Pb(NO3) ketika direaksikan tidak terjadi perubahan baik perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun terbentuk gas. Persamaan reaksinya : Pb(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → PbS(s) ↓ + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2S dengan Ba(NO 3)2 Na2S dan Ba(NO3)2 ketika direaksikan menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk gas karena pada dasarnya Na 2S tersusun atas adanya gas sulfur
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK sehingga gas tersebutlah yang menguap dan tidak ditemukan endapan. Persamaan reaksinya : Ba(NO3)2(aq)+ Na2S(aq) → BaS(s) ↓ + 2 NaNO3(aq) Reaksi Na2S dengan Ca(NO 3)2 Na2S dan Ca(NO3)2 ketika direaksikan menunjukkan adanya perubahan yaitu terbentuk gas namun tidak ditemukan adanya endapan. Persamaan reaksinya : Ca(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → CaS(s) ↓ + 2 NaNO3(aq) Hasil reaksi pada uji dengan Na 3S dapat dilihat pada gambar 7
Gambar 7. Uji Na 2S dengan (a) NH 4Cl, (b) NaNo3, (c) KNO3, (d) Ca(NO3)2 (d) Ba(NO3)2, (f), Al(NO3)2 dan (g) Pb(NO 3)2 Dari hasil percobaan didapatkan senyawa-senyawa yang mengendap yaitu Al(NO3), Ba(NO3), dan Ca(NO3). Senyawa ini mudah mengendap karena pada umumnya senyawa alkali tanah sukar larut dalam air, selain itu unsur alkali tanah sangat reaktif walaupun tidak sereaktif unsur alkali. Senyawa Pb(NO 3) adalah senyawa yang pada dasarnya akan mengalami pengendapan namun pada percobaan ini tidak ditemukan adanya endapan pada semua reaksi larutan dengan Pb(NO3). Hal ini disebabkan karena sampel yang digunakan sudah tersimpan cukup lama dan kemungkinan sudah terkontaminasi sehingga tidak menghasilkan endapan. F. Penutup 1. Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan reaksi kimia dikatakan berlangsung apabila salah satu hal yang diamati berupa tebentuknya endapan, perubahan warna atau menghasikan gas Percobaan ini yang paling reaktif adalah unsur Pb, di mana unsur Pb bila direaksikan dengan asam larutan asam maupun basa akan bereaksi. Hal ini ditunjukan dengan adanya endapan yang terbentuk. Dari hasil percobaan didapatkan senyawa-senyawa yang mengendap yaitu Al(NO 3), Ba(NO3), dan Ca(NO 3). 2. Saran Praktikan diharapkan dapat mengamati perubahan yang terjadi pada setiap senyawa yang direaksikan dan dapat menuliskan persamaan dengan benar.
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK G. Daftar Pustaka [1] Petrucci, H. Ralph, Suminar.1989. Kimia Dasar , Edisi Ke-4 Jilid 1.Jakarta : Erlangga, [2] Chemical Elements.2014.Alkali Metals.www.chemicalelements.com/groups/
alkali.html (diakses 18 Februari 2018). [3] Langford, J. I. and Wilson, A. J. C. (2014). Scherrer after Sixty Years: A Survey and Some New Results in the Determination of Crystallite Size. J. Appl. Cryst., 111978), 102113. [5] Chang, Raymond. (2007). Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill [4]Ahmad.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.PT Citra Aditya Bakti: Bandung.
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK .