1
BAB I PENDAHULUAN
1. Kisi-Kisi Penyusunan Instrumen Instrumen Soal Soal Tes Dan Non Tes 1.1.Latar Belakang
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya siswa, pengelola sekolah, lingkungan, kualitas pengajaran, kurikulum dan sebagainya (Suhartoyo, 2005). Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan sistem evaluasi yang baik. Keduanya saling berkaitan sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik, selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebih baik (Mardapi, 2003).
Sehubungan dengan itu, maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mengajar dengan baik, namun mampu melakukan evaluasi dengan baik. Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, namun perlu penilaian terhadap input, output dan kualitas proses pembelajaran itu sendiri.
Dalam makalah ini, kami menyajikan beberapa hal tentang kisi-kisi tes dan kisikisi non tes. teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam penilaian terhadap anak didik, baik itu tentang kemampuan belajar, sikap, keterampilan, sifat, bakat, minat dan kepribadian. Adapun teknik yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah
2
kisi-kisi nontes. Salah satu teknik yang sangat membantu dalam penilaian terhadap hal-hal yang bersangkutan dengan siswa.
Perencanaan suatu tes yang akan dilaksanakan pada prinsipnya sangat diperlukan agar hasil yang diharapkan dapat dicapai. Rencana yang teliti dan konseptual akan memberikan jaminan bahwa guru itu akan dapat mengukur penguasaan belajar yang relevan dengan hasil belajar yang representative. Dalam penyusunan tes, rencana itu disebut dengan kisi kisi soal ujian yang akan memberikan bimbingan terarah kepada penyusunan tes. Kisi-kisi atau table spesifikasi itu akan memberikan bantuan untuk menyiapkan tes sesuai dengan dan mewakili materi yang pernah diberikan dalam proses belajar mengajar atau kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa dalam bidang tertentu (yang diujikan) Kisi-kisi soal kemudian dikaitkan dengan bentuk item yang akan digunakan. Juga dikaitkan didalamnya jenjang kemampuan yang ingin diukur. Banyak jumlah soal pada masing-masing ruang lingkup materi itu bagi mahasiswa serta kegunaannya didalam masyarakat setelah mereka menyelesaikan studinya nanti Seorang pengajar yang baik perlu memiliki keterampilan untuk mengembangkan berbagai bentuk instrumen guna mengukur ketercapaian kompetensi siswa dalam makalah ini kami akan memfokuskan pembahasan tentang “Pengembangan Instrumen kisikisi -kisi Penilaian Tes Tulis dan non tulis.”
3
1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksud dengan kisi kisi tes dan non tes? b. Bagaimana penyusunan kisi-kisi instrumen tes dan non tes? c. Bagaimana langkah penyusunan kisi kisi instrumen tes dan non tes?
1.3.Tujuan
Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah evaluasi hasil belajar. Selain itu, agar kita dapat mengetahui serta memahami tentang penyusunan kisi-kisi tes hasil belajar.
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kisi Kisi Instrumen Tes
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Kisi-kisi adalah suatu format (matriks) yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes. Kisi-kisi berisi ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini: 1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional. 2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami. 3. Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal dalam kisi-kisi Kegunaan kisikisi: 1. Sebagai pedoman dalam penulisan tes (soal) 2. Untuk mengarahkan dan memudahkan penulisan soal
5
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah:……………………... Jumlah soal: ……………………… Mata pelajaran:………………….... Bentuk soal/tes : ............................. Kurikulum:……………………….. Penyusun :1. ………………… Alokasi waktu:………………….... 2. …………………
o.
Standar
Kompetensi
Kls/
Materi
Indikator
Nomor
Kompetensi
Dasar
smt
pokok
soal
soal
Keterangan: Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.
1. Perumusan Indikator Soal
Indikator dalam kisi-kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang dikehendaki. Kegiatan perumusan indikator soal merupakan bagian dari kegiatan penyusunan kisi-kisi. Untuk merumuskan indikator dengan tepat, guru harus memperhatikan materi yang akan diujikan, indikator pembelajaran, kompetensi dasar, dan standar kompetensi. Indikator yang baik dirumuskan secara singkat dan jelas. Syarat indikator yang baik:
6
1. Menggunakan kata kerja operasional (perilaku khusus) yang tepat, 2. Menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objektif, dan satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian/tes perbuatan, 3. Dapat dibuatkan soal atau pengecohnya (untuk soal pilihan ganda).
Ada dua model penulisan indikator. Model pertama adalah menempatkan kondisinya di awal kalimat. Model pertama ini digunakan untuk soal yang disertai dengan dasar pernyataan (stimulus), misalnya berupa sebuah kalimat, paragraf, gambar, denah, grafik, kasus, atau lainnya, sedangkan model yang kedua adalah menempatkan peserta didik dan perilaku yang harus ditampilkan di awal kalimat. Model yang kedua ini digunakan untuk soal yang tidak disertai dengan dasar pertanyaan (stimulus).
2. Langkah-langkah Penyusunan Butir Soal
Agar soal yang disiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulangan/ujian yang sahih dan handal, maka harus dilakukan langkah-langkah berikut, yaitu: 1.
Menentukan tujuan tes,
2.
Menentukan kompetensi yang akan diujikan,
3.
Menentukan materi yang diujikan,
4.
Menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaiannya (tes tertulis: bentuk pilihan ganda, uraian; dan tes praktik),
5.
Menyusun kisi-kisinya,
6.
Menulis butir soal,
7
7.
Memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif,
8.
Merakit soal menjadi perangkat tes,
9.
Menyusun pedoman penskorannya
10. Uji coba butir soal, 11. Analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba, dan 12. Perbaikan soal berdasarkan hasil analisis.
3. Penyusunan Butir Soal Tes Tertulis
Penulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator soal yang sudah disusun dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal bentuk obyektif dan kaidah penulisan soal uraian.
Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku/kompetensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang lebih tepat diukur/ditanyakan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal uraian, ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal objektif. Bentuk tes tertulis pilihan ganda maupun uraian memiliki kelebihan dan kelemahan satu sama lain.
Keunggulan soal bentuk pilihan ganda di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan/perilaku secara objektif, sedangkan untuk soal uraian di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawabannya menurut kata-kata atau kalimat sendiri. Kelemahan soal bentuk pilihan ganda di antaranya adalah sulit menyusun pengecohnya, sedangkan untuk
8
soal uraian di antaranya adalah sulit menyusun pedoman penskorannya.
4. Penulisan Soal Bentuk Uraian
Menulis soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan dalam merumuskannya. Ketepatan yang dimaksud adalah bahwa materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian, yaitu menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan secara tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Adapun kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai dalam pedoman penskorannya. Hal yang paling sulit dalam penulisan soal bentuk uraian adalah menyusun pedoman penskorannya. Penulis soal harus dapat merumuskan setepat-tepatnya pedoman penskorannya karena kelemahan bentuk soal uraian terletak pada tingkat subyektivitas penskorannya.
Agar soal yang disusun bermutu baik, maka penulis soal harus memperhatikan kaidah
penulisannya.
Untuk
memudahkan
pengelolaan,
perbaikan,
dan
pengembangan soal, maka soal ditulis di dalam format kartu soal Setiap satu soal dan pedoman penskorannya ditulis di dalam satu format. Contoh format soal bentuk uraian dan format penskorannya adalah seperti berikut ini:
9
KARTU SOAL
Nama Seekolah: …………………… Penyusun: Mata Pelajaran: …………….......... Kls/Smt: …………….......... Bentuk Soal: ……………….......... Tahun Ajaran:………………………. Aspek yang diukur : ………….....
KOMPETENSI
BUKU SUMBER:
DASAR RUMUSAN BUTIR SOAL
MATERI NO SOAL:
INDIKATOR SOAL KETERANGAN SOAL NO
DIGUNAKA N UNTUK
TANGGAL
JUMLAH SISWA
TK
DP
PROPORSI PEMILIH ASPEK
A B C D E
KE T.
10
FORMAT PEDOMAN PENSKORAN NO KUNCI/KRITERIA JAWABAN
SKOR
SOAL
Bentuk soalnya terdiri dari: 1.
Dasar pertanyaan/stimulus bila ada/diperlukan,
2.
Pertanyaan, dan
3.
Pedoman penskoran.
5. Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya.
11
Untuk memudahkan pengelolaan, perbaikan, dan perkembangan soal, maka soal ditulis di dalam format kartu soal. Setiap satu soal ditulis di dalam satu format. Adapun formatnya seperti berikut ini: KARTU SOAL
Nama Sekolah Penyusun Mata Pelajaran Bahan Kls/Smt Bentuk Soal Tahun Ajaran Aspek yang diukur
KOMPETENSI
: : : : : : :
………………… ………………… ………………… ………………… ………………… ……………………………….
BUKU SUMBER
DASAR RUMUSAN BUTIR SOAL NO SOAL: MATERI
KUNCI
:
INDIKATOR SOAL KETERANGAN SOAL N
DIGUNA
O
KAN
TANGGAL
JUMLAH SISWA
TK
DP
PROPORSI PEMILIH
UNTUK A
B
C D E
KET.
12
Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan pilihan jawabannya. Peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih satu jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Soalnya mencakup: (1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem), (3) pilihan jawaban yang terdiri atas: kunci jawaban dan pengecoh.
B. Kisi-Kisi Instrumen Non Tes
Instrumen non-tes yang dimaksudkan di sini adalah instrumen selain tes di antaranya seperti tes sikap, motivasi, minat, emosi, bakat, moral, konsepsi diri, dan lain sebagainya. Adapun alat penilaiannya yang dapat digunakan diantaranya adalah: pengamatan/observasi (seperti catatan harian, portofolio, life skill) dan instrumen tes (seperti tes sikap, minat, dll).
Pada prinsipnya, prosedur penulisan kisi-kisi untuk instrumen non-tes adalah sama dengan prosedur penulisan kisi-kisi tes pada tes prestasi belajar, namun sebelum menyusun kisi-kisi tes terdapat perbedaan dalam menentukan validitas isi/konstruknya. Dalam tes prestasi belajar, validitas isi diperoleh melalui kurikulum dan buku pelajaran, tetapi untuk non-tes validitas isi/konstruknya diperoleh melalui “teori”. Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa atau kejadian, dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990 : 932)
13
Dalam kisi-kisi non-tes formatnya berisi: 1.
Dimensi adalah tema-objek/hal-hal pokok yang menjadi pusat tinjauan teori. Agar demensi dapat diukur harus memenuhi syarat sebagai berikut : demensi itu harus secara umum didapatkan pada suatu kelompok benda atau manusia, demensi itu harus dapat memberikan data sensorik yang dapat ditangkap oleh indera manusia, demensi itu harus dapat dirumuskan dengan jelas, demensi itu harus memiliki nilai variasi, demensi itu harus dapat memberikan respons yang mirip pada berbagai pengamat yang berbeda.
2.
Indikator adalah uraian/rincian dimensi yang akan diukur
3.
Jumlah butir soal per indikator
4.
Nomor butir soal
1.
Prosedur Penyusunan Kisi-Kisi Non Tes
Langkah-langkah pengembangan alat evaluasi non-tes diantaranya seperti berikut ini: 1.
Menentukan apa yang akan diukur atau aspek apa yang akan mau diungkap. Biasanya tes
aspek
hasil
belajar
yang
diungkap
dengan
cara
non-
berkenaan dengna ranah afeltif dan psikomotorik atau aspek
psikologis. 2.
Menentukan instrument apa yang akan digunakan. Jadi, maksudnya ialah cara apa yang akan digunakan untuk mengukur aspek tersebut. Instrument dalam penilaian non tes seperti angket, observasi, wawancara, sosiometri, analisis hasil karya, dll.
14
3.
Menentukan definisi atau batasan tentang aspek yang akan diungkap, berdasarkan atas teori dari aspek yang ingin diungkap tersebut.
4.
Menentukan format instrument. Format instrtument yang sering ditemukan adalah berupa uraian bebas (essay), skala penilaian atau rattingh skill , pilihan ganda atau daftar cek, atau yang lainnya.
5.
Mengembangkan kisi-kisi
6.
Menulis pernyataan sesuai dengan kisi-kisi
7.
Analisis rasional terhadap pernyataan yang telah dirumuskan. Analisis ini bisa dilakukan sendiri atau oleh orang lain yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut.
Berikut ini format kisi-kisi non tes:
NO
DIMENSI
JUMLAH NOMOR INDIKATOR SOAL / SOAL INDIKATOR
JUMLAH SOAL =
2.
Macam-Macam Bentuk Instrument Non Tes a.
Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku peserta didik didalam kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi, pengamatan dipakai untuk: 1.
Menilai minat, sikap dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri peserta didik
15
2.
Melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun kelompok
3.
Teknik yang digunakan : daftar cek dan skala penilaian.
Contoh Pengamatan dengan Daftar Cek
Mata pelajaran : IPS Kelas : IX/genap Indikator : Hasil Pengamatan Perilaku Yang Diamati
1 Mengganggu teman dikelas Ketaatan peserta didik terhadap peraturan sekolah Menunaikan tugas dalam kelompok 1
Skor
Keterangan: 1 = Tidak Pernah 2 = Jarang 3 = Kadang-Kadang 4 = Sering 5 = Selalu Langkah-langkah menyusun observasi:
-
Merumuskan tujuan
-
Merumuskan kegiatan
-
Menyusun langkah-langkah
-
Menyusun kisi-kisi
-
Menyusun panduan observasi
16
-
Menyusun alat penilaian
b.
Wawancara
Wawancara adalah suatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baik secara langsung (face to pace relition) secara tidak langsung apabila wawancara itu dilakukan kepada orang lain misalnya kepada orang tuannya atau kepada temanya. Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapa hal: 1)
Hendaknya pewawancara dapat menyesuaikan diri dengan orang yang diwawancarai
2)
guru perlu melatih diri agar memiliki keterampilan dalam melaksanakan wawancara.
3)
Sebelum guru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman pedoman secara terperinci, tentang pertanyaan yang akan diajukan.
Langkah-langkah penyusunan wawancara :
-
Perumusan tujuan
-
Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang dinilai
-
Penyusunan kisi-kisi
-
Penyusunan pedoman wawancara
-
Lembaran penilaian
c.
Angket (Questionaire)
Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data
17
mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Angket sebagai alat penilaian non-tes dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Angket langsung adalah angket yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya, sedangkan angket tidak langsung dijawab secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab. Misalnya diberikan kepada orangtuanya, atau diberikan kepada temannya. Langkah-langkah menyusun angket :
-
Merumuskan tujuan
-
Merumuskan kegiatan
-
Menyusun langkah-langkah
-
Menyusun kisi-kisi
-
Menyusun panduan angket
-
Menyusun alat penilaian
Contoh angket: Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Mata Pelajaran Kelas/ Semester Hari/tanggal Petunjuk
1.
:………………. :………………. :.………………
Pada angket ini terdapat 5 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya.
2.
Berilah jawaban yang benar sesuai dengan pilihanmu.
18
3.
Pertimbangkan
setiap
pernyataan
secara
terpisah
dan
tentukan
kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain. 4.
Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-Ragu 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju PERNYATAAN Pilihan Jawaban No Pertanyaan 1
1.
Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat kami menjadi antuasias terhadap materi pelajaran
2.
Hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya
3.
Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini
4.
Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya
5.
Guru membuat materi pelajaran ini menjadi penting
2
3
4
5
19
Berikut ini disajikan beberapa contoh penyusunan kisi-kisi beserta item-item soal non tes: NOMOR SOAL YANG MENGUKUR NO
1.
DIMENSI
Toleransi
INDIKATOR
Mau menerima pendapat orang lain atau tidak memaksakan kehendak pribadi Tidak mudah tersinggung
2.
3.
Kebersamaan
Dapat bekerja kelompok
dan gotong
Rela berkorban untuk
royong
kepentingan umum
Rasa
Mau memberi dan
kesetiakawanan meminta maaf
KOGNISI
AFEKSI
KONASI
+
-
+
-
+
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
20
Contoh soalnya sebagai berikut : No
PERNYATAAN
1.
Mau menerima merupakan ciri bertoleransi.
2. 3. 4.
SS pendapat
Untuk mewujudkan memaksakan kehendak
orang
cita-cita
S
TP
TS
STS
lain
harus
Saya suka menerima pendapat orang lain Memilih teman di sekolah, saya utamakan mereka yang pandai saja Kalau saya boleh memilih, saya akan selalu mendengarkan usul-usul kedua orang tuaku. Bekerja sama dengan orang yang berbeda Suku lebih baik dihindarkan.…
Keterangan : SS = sangat setuju, S = setuju, TP = tidak berpendapat (ragu-ragu), TS = tidak setuju, STS = sangat tidak setuju.
21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Kisi-kisi adalah suatu format (matriks) yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis tes atau merakit tes. Kisi-kisi berisi ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini: 1.
Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
2.
Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3.
Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal dalam kisi-kisi Kegunaan kisi-kisi:
4.
Sebagai pedoman dalam penulisan tes (soal)
5.
Untuk mengarahkan dan memudahkan penulisan soal
Sedangkan instrumen non tes yang dimaksudkan di sini adalah instrumen selain tes di antaranya seperti tes sikap, motivasi, minat, emosi, bakat, moral, konsepsi diri, dan lain sebagainya. Adapun alat penilaiannya yang dapat digunakan diantaranya adalah: pengamatan/observasi (seperti catatan harian, portofolio, life skill) dan instrumen tes (seperti tes sikap, minat, dll).
22
Dalam kisi-kisi non-tes formatnya berisi: 1.
Dimensi
2.
Indikator
3.
Jumlah butir soal per indicator
4.
Nomor butir soal
Prosedur Penyusunan Kisi-Kisi Non Tes Langkah-langkah pengembangan alat evaluasi non-tes diantaranya seperti berikut ini: a. Menentukan apa yang akan diukur atau aspek apa yang akan mau diungkap b. Menentukan instrument apa yang akan digunakan c. Menentukan definisi atau batasan tentang aspek yang akan diungkap, berdasarkan atas teori dari aspek yang ingin diungkap tersebut. d. Menentukan format instrument. e. Mengembangkan kisi-kisi f. Menulis pernyataan sesuai dengan kisi-kisi g. Analisis rasional terhadap pernyataan yang telah dirumuskan.
A.
Saran
Pada pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan serta kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd. 1998. Dasar-Dasar dan Teknik Evaluasi Pendidikan. Padang; FIP IKIP Padang. Dr. Suharsimi Arikunto. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara. . 2010. Menyusun Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Novianti, Lilik., dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran. Surabaya: LAPIS PGMI Wahyudin, Uyu., dkk. Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS
24
TUGAS MEMBUAT KISI-KISI INSTRUMEN TES NAN NONTES Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Assesment
Dosen Pengampu: Dr. Darsono, M.Pd
oleh:
Rudiyanto NPM: 1623031009 Aprial Syukur NPM: 1623031011 Puji Waras Prihartanto NPM: 1623031021 Didi Sudarmansyah NPM: 1623031024 Desi Budiono NPM: 1623031025
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN IPS UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2017
25