PENUNTUN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
OLEH
STAFF PENGAJAR
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI 2014
1
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan petunjuk praktikum Biokimia ini. Untuk memberi memberi gambaran gambaran yang lebih jelas tentang tentang jalannya jalannya reaksi-reak reaksi-reaksi si kimia kimia dalam proses kehidupan, begitu pula mengenai prinsip-prinsip biokimia serta ara kerja atau metode dalam biokimia, biokimia, hendakny hendaknyaa para mahasis!a dengan petunjuk praktikum biokimia biokimia ini dapat mengam mengambil bil man"a man"aat at yang yang sebesar sebesar-be -besar sarny nya. a. Sehing Sehingga ga kebias kebiasaan aan ketera keteramp mpilan ilan maupun maupun memahami proses serta peristi!a kehidupan tidak merupakan hal yang asing lagi baginya. #etunjuk praktikum biokimia ini terutama ditunjukkan bagi mahasis!a yang sedang mengikuti kuliah biokimia. Tiap perobaan dia!ali dengan keterangan singkat, sehingga dapat mengin mengingat gat kembal kembalii penget pengetahu ahuanan-pen penget getahu ahuan an yang yang mungki mungkin n telah telah terlup terlupaka akan, n, atau atau dapat dapat merangsang keinginan untuk lebih banyak mengetahui rahasia-rahasia hidup. Segala gerak-gerik makhluk hidup berlandaskan proses kimia. $on%ersi energi "isika menjadi energi kimia yang mengakibat mengakibatkan kan perubahan perubahan ahaya matahari matahari menjadi menjadi elektron-e elektron-elektro lektron n dalam sel hidup yang dikenal sebagai hasil "otosintesis berupa karbohidrat adalah pangkal dari segala kehidupan di dunia ini. #enyu #enyusun sun menya menyadar darii bah!a bah!a petunj petunjuk uk ini masih masih sederh sederhana ana sekali sekali,, masih masih banya banyak k kekurangan. &leh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan. Akhirnya penulis mengharapkan semoga petunjuk praktikum ini dapat berman"aat untuk perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan kepada semua yang telah banyak membantu penulis uapkan terima kasih.
#enulis
DAFTAR ISI 2
$AT $ATA #'N(ANTA) #'N(ANTA) .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... ................. .......
*
+ATA) +ATA) S .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .............. ........... ..
.
0
#)&T #)&T' 'N N +AN +AN ASA/ SA/ A/ A/N& N& .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ..... ..... ...... ..... ..... .....
. $A)B& $A)B&1+ 1+)A )AT T ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ......
*
. $A)B&1+)AT $A)B&1+)AT........................................... .................................................................. ............................................. ......................
*2
3. 3. 4#+A .......... ............... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ............... .................... ................. .......
05
3. 'N6/ .......... ............... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........ ...
07
3
I. PROTEIN DAN ASAM AMINO +i alam, kita dapat menjumpai ribuan jenis protein yang melangsungkan "ungsi hayati yang bermaam-maam. Si"at "isik dan kimia protein sangat beragam, misalnya ukuran berat molekul, kelarutan, kon"ormasi tiga dimensi, susunan dan deret asam amino penyusun, dan lain-lain. Namun demikian semua protein alami pasti tersusun atas *5 jenis asam amino. Si"at-si"at protein sangat dipengaruhi oleh komposisi dan deret asam amino penyusunnya. Asam amino dibebaskan dari ikatan peptida pada protein oleh hidrolisis en8im 9protease: atau asam, dalam hal ini kondisi hidrolisis adalah pada ;N 1
? @* jam. Biasanya hidorlisis dilakukan dalam tabung reaksi pada keadaan %akum. Asam Amino dapat juga dipisahkan satu dengan lainnya dengan ara khromatogra"i 9kertas, lapisan tipis atau kolom: dan elektro"enesis. Seara kualitati" asam amino dapat diteliti dengan pereaksi ninhidrin yang bereaksi dengan asam amino menghasil produk ber!arna biru. Semua asam amino mengandung gugus "ungsional yang dapat bekerja sebagai asam atau basa bergantung pada p1 lingkungan. p$a
p1
apabila konsentrasi dalam bentuk berproton dan bentuk tidak
berprotonnya sama, p$a juga sama dengan p1 pada saat gugus yang bersangkutan berada pada kapasitas atau bu""ernya. #roses denaturasi berkaitan dengan terganggunya ikatan atau interaksi kimia!i didalam molekul protein, sehingga mengubah keseluruhan struktur tiga dimensi protein. #rosedur ekstraksi dan pemurnian protein sangat beragam, tergantung pada jenis proteinnya. Selama proses ini perlu diperhatikan perlakuan yang dapat merusak protein. 'kstraksi protein a!al biasanya menggunakan prinsip-prinsip kelarutan protein.
4
1.1
Pengar! Be"era#a Para$e%er %er!a&a# Ke'ar%an Pr(%e)n 1. Ke*a%an I(n
$elarutan protein dipengaruhi oleh kekuatan ion. #ada umumnya dengan meningkatnya kekuatan ion, kelarutan protein semakin besar. #eristi!a ini disebut salting inC tetapi setelah menapai suatu titik tertentu, kelarutannya justru menurun, peristi!a ini disebut salting outC. #ada kekuatan ion rendah, gugus protein yang terionisasi dikelilingi oleh ion la!an sehingga interaksi antar protein dan kelarutannya meningkat. Apabila kekuatan ion meningkat akan lebih banyak air yang diikat oleh ion, sehingga tidak ukup untuk hidrasi protein. Akibatnya nteraksi antar protein lebih kuat dan kelarutannya menurun. 2. #H+ S! &an K(n,%an%a D)e'e*%r)*
+isamping kekuatan ion, kelarutan protein bisa dipengaruhi oleh p1, suhu dan konstanta dielektrik. #erubahan p1 akan mengubah ionisasi gugus "ungsional protein yang berarti
pula mengubah muatan protein. #rotein mengendap pada titik
isoelektriknya 9pi: yaitu menunjukkan muatan protein nol, sehingga interaksi antar protein menjadi maksimum. #eningkatan suhu menyebabkan denaturasi protein, akibatnya struktur protein terbuka, dan gugus nonpolar yang berada di dalam molekul menjadi terbuka diluar. &leh karena itu kelarutan protein dalam air 9polar: menjadi turun. #engaruh konstanta dielektrik diterangkan dengan penambahan eta nol, methanol, serta aseton. #enurunan konstanta dielektrik medium menyebabkan peningkatan gaya tarik-menarik antar gugus bermuatan pada protein. &leh karena itu, interaksi antar protein meningkat, sehingga kelarutan protein menurun. 1.2
A,a$ A$)n( 1. S)-a% A,a$Ba,a
Sesuai dengan namanya, asam amino adalah senya!a organik yang mengandung gugus amino dan gugus karboksil. +engan demikian, mempunyai si"at asam maupun basa. Terdapat sejumlah besar amino seara kimia, akan tetapi hanya beberapa diantaranya yang terdapat di alam. +alam hal ini, kurang dari ** maam asam amino terdapat didalam protein, yang hampir semuanya merupakanm asam amino, dimana gugus terdapat pada atom karbon al"a. 5
Asam amino umunya sudah larut dalam air, dan hanya sedikit atau bahkan tidak larut dalam pelarut organik, titik leburnyasangat tinggi. Asam-asam amino dalam larutan netral berada dalam bentuk ion-ion bermuatan rangkap dua yang dikenal sebagai 8!itterionC, dan sebagai molekul yang terionisasi. 2. T)%)* I,(e'e*%r),
Asam amino bergerak dalam medan listrik, si"at ini merupakan dasar pemisahan asam-asam amino. p1 pada saat muatan netto nol dan tidak terjadi pergerakan dalam medan listrik, dikenal sebagai titik isoelektris untuk asam-asam amino. /. A*%))%a, O#%)*
Atom karbon al"a bersi"at asimetris untuk semua asam amino keuali glisin. &leh karena itu, semua asam amino menunjukkan akti%itas optik keuali glisin. 1./
K($#(,),) A,a$ A$)n( 1. F(r$'a A,a$ A$)n(
Seperti halnya monosakarida yang merupakan unit dasar polosakarida, maka asam amino dapat dibayangkan sebagai batu bata yang digunakan untuk membangun rumahC yang disebut dengan protein. 2. I*a%an Pe#%)&a
Asam-asam amino saling berhubungan satu sama lain dalam molekul protein dengan ikatan peptida 9-<&-N1: sebagai hasil kondensasi ?<&&1 dari asam amino yang satu dengan gugus al"a ?N1 dari asam amino yang lain. #olimer asam amino dengan B/ rendah dikenal sebagai polipeptida. Sedangkan istilah protein diberikan kepada polimer-polimer yang lebih besar dengan B/ beberapa ribu atau lebih. #rotein punya struktur khasDstruktur lebih tingi. /. I,('a,) Pr(%e)n
Seperti halnya kebanyakan bahan-bahan biologis yang lain, kondisi ekstrim tahun dihindarkan dalam perobaan isolasi protein. Untuk keperluan ini, lebih banyak menggunakan metoda "isika daripada kimia. Sebenarnya, suatu konsentrasi protein tinggi, suhu yang rendah dan p1 sekitar netral merupakan kondisi terbaik, dan apabila tidak demikian, dapat terjadi denaturasi.
6
4. Dena%ra,)
+enaturasi adalah setiap proses yang mengubah susunan ruang kon"igurasi tiga dimensi molekul protein dari struktur molekul asliDa!al yang teratur menjadi tidak teratur lagi. Selama denaturasi, ikatan-ikatan hidrogen dan hidro"obik terputus, dan akan terjadi peningkatan entropi atau derajat ketidak teraturan molekul. +enaturasi dapat bersi"at re%ersibel. +enaturasi dapat terjadi oleh beberapa "aktor antara lain E
isika
E panas, tekanan, pembekuan, gaya permukaan, Sinar F, iradiasi ultra %iolet
$imia
E p1 ekstrim, pelarut organik, amida dan turunannya.
Biologis
E 'n8im-en8im proteolitik 9denaturasi terjadi sebelum hidrolisis:.
#emeriksaan protein umunya berdasarkan reaksi !arna. #erobaan dilakukan untuk larutan-larutan albumin, kasein dan gelatin. Per("aan 1.1. Ke'ar%an A,a$ A$)n(
Tujuan
E Untuk melihat daya larut berbagai asam amino dalam pelarut-pelarut yang berbeda.
#rinsip
E Asam amino umunya larut dalam air dan hanya sebahagian keil yang larut dalam pelarut organik. Asam amino dalam larutan netral berada dalam bentuk 8!itterionC dan tidak sebagai molekul yang tidak terorganisasi.
Bahan dan Alat
E
1
Asam-asam amino 9glisin, lisin, glutamat, alanin: masing-masing 5 g.
Tabung reaksi, beker glass, batang pengaduk.
E Siapkan 7 buah tabung reaksi yang diisi dengan pelarut E 1
4arutkan kira-kira 5.7 g asam amino kedalam masing-masing pelarut tersebut, gunakan pengaduk bila perlu.
Per("aan 1.2. T)%ra,) A,a$ A$)n(
Tujuan
E Untuk mengidenti"ikasi jenis asam amino dan menduga bobot molekulnya.
#rinsip
E Asam amino mempunyai rumus struktur umum sebagai berikutE ) 1* N ? <1 ? <&&1 ) adalah gugus organik yang membedakan tiap asam amino satu sama lain. Asam amino dapat bersi"at asam, basa atau netral. 1al ini ditentukan oleh kedudukan dan banyaknya gugus N1 * dan <&&1 dalam struktur molekulnya. Bila gugus N1* dan gugus <&&1 terletak pada atom < yang sama dan tidak terdapat pada ) maka asam amino tersebut bersi"at netral, ontohnya glisin. Gika gugus <&&1 merupakan bagian dari ) maka ia akan bersi"at sama. Sebaliknya jika N1 * yang merupakan bagian dari ), ia bersi"at basa. Asam amino jelas bukan merupakan asam kuat. $arena itu di dalam air hanya sebagian saja terprotonisasi 9melepaskan 1H:, ini ditentukan oleh nilai p$anya. +isamping itu asam amino ada yang dapat membebaskan lebih dari satu proton, sehingga bila dititrasi akan ditemukan lebih dari satu titik eki%alen. Asam amino yang melepaskan hanya satu proton tiap molekulnya disebut monoprotik, selanjutnya disebut diprotik jika melepaskan dua proton dan triprotik untuk tiga proton.
Bahan dan Alat
E
$
p1 meter, buret, statip buret, pengaduk magneti, erlemenyer dan beker glass. 8
E #asangkan dua buah buret pada standarnya dan isi masing-masing dengan Na&1 5.7N dan 1
b.
Siapkan *5 m4 asam amino yang akan diidenti"ikasi kedalam beker glass dan ukur p1 dengan p1 meter.
.
Gika p1 nya diba!ah @.5 lakukan titrasi dengan Na&1, dan jika p1 nya diatas @.5 titrasi dengan 1
d.
4etakkan erlemenyer berisi asam amino diatas pengaduk magnetik dan elupkan elektroda p1 meter.
e.
4akukan titrasi sebagaimana butir 9<:. Titrasi dengan 1
".
g.
4akukan titrasi seperti diatas terhadap *5 m4 akuades sebagai blangko.
h.
Buatlah gra"ik p1 terhadap %olume titran untuk masing-masing titrasi.
i.
Berdasarkan gra"ik yang saudara buat E
#erkirakan nilai-nilai p$a, dan p1 isoelektrik dari asam amino tersebut 9 p1 iso elektrik adalah nilai p1 pada saat jumlah muatanmuatan dalam larutan 5 :
1itung bobot molekulnya dengan persamaan berikut E * F p&1 H log Iasam aminoJ p$! - p$a
+ari bentuk kur%a yang didapat simpulkan apakah asam amino yang saudara titrasi termasuk monoprotik, diprotik atau triprotik.
9
Per("aan 1./. U3) N)n!)&r)n
Tujuan
E Untuk mengidenti"ikasi asam amino.
#rinsip
E Ninhidrin 9triketohidrinden hidrat:, suatu senya!a oksidator kuat bereaksi dengan semua asam amino pada p1 0 ? > dan dihasilkan senya!a ber!ana biru 9purple:. Asam-asam amino, prolin dan hidroksi prolin juga bereaksi dengan ninhidrin akan tetapi menghasilkan !arna kuning.
Bahan dan Alat
E
Asam-asam amino E glisin, tirosin, histidin, arginin dan tripto"an = gDl masing-masing sebanyak = 4.
Ninhidrin 9 * gDl : dipersiapkan sebelum digunakan. Tabung reaksi, pipet, gelas ukur, erlemenyer, penangas air dan penjepit tabung reaksi.
E /asukkan * m4 asam amino yang akan di identi"ikasi ke dalam tabung reaksi dengan p1 netral.
b.
Tambahkan pereaksi Ninhidrin.
.
+idihkan selama * menit dalam penangas air.
d.
Amati !arna hasil reaksi, dan simpulkan hasil pengamatan anda.
Per("aan 1.4. U3) Pa'
Tujuan
E Untuk mengidenti"ikasi asam amino 9histidin: melalui reaksi pembentukan senya!a a8o.
10
#rinsip
E +ia8ito8aed sulphanili dapat bereaksi dengan"enol dan imida8ol, membentuk senya!a a8o yang ber!arna tajam. Senya!a dia8onium hanya terbentuk pada keadaan dingin, karena itu semua larutan harus didinginkan dengan es sebelum dia8itasi. Senya!a ini dibuat dengan mereaksikan asam sul"anitat dengan NaN& pada suasana asam dan hanya memberikan hasil positi" dengan asam amino histidin.
Bahan dan Alat
E
Asam-asam amino E glisin, tirosin, histidin, arginin dan tripto"an = gDl masing-masing sebanyak = 4.
Asam sul"anilat 9 =5 gDl 1
's Batu, Tabung reaksi, pipet, gelas ukur dan erlemenyer. E Siapkan larutan asam amino yang akan di identi"ikasi kedalam tabung reaksi masing-masing * m4 dan dinginkan dengan es batu.
b.
#ada tabung yang lain, siapkan = m4 larutan asam sul"anilat, ampurkan dengan = m4 1N& . Biarkan pada keadaan dingin selama menit.
.
Ambil 7 tetes ampuran asam sul"anilat dan 1N& 9 point B : dan tambahkan kedalam masing-masing asam amino. Biarkan dalam keadaan dingin selama menit. Amati.
d.
Buat keadaan menjadi alkalis dengan menambahkan * m4 Na&1 =5 /.
e.
Amati !arna hasil reaksi, dan seimpulkan pengamatan anda.
Per("aan 1.5. U3) M)''(n
Tujuan
E Untuk mengidenti"ikasi asam amino yang mengandung gugus "enolik 9tirosin:.
#rinsip
E 11
Bahan utama pereaksi /illon adalah larutan menuri sul"at dalam asam sul"at =7K %D%. #ereaksi ini akan membentuk komplek ber!arna bila bereaksi dengan senya!a yang mengandung radikal-hidroksi-ben8en. $arena itu asamasam amino "enolik seperti tirosin dan turunnya akan memberikan reaksi positi" dengan pereaksi /illon. Bahan dan Alat
E
Asam ? asam amino E (lisin, tirosin, hisditin,arginin dan tripto"an = gDl masing-masing sebanyak = 4.
enol 9 = gDl : . . . . . . *75 m4.
NaNo 9 75 gDl : . . . . . . *75 m4.
#ereksi /illon.
Tabung reaksi, pipet, gelas ukur, erlemenyer, penjepit tabung reaksi dan penangas air.
E a. Siapkan larutan asam amino yang akan diidenti"ikasi kedalam tabung reaksi masing-masing ml dan tambahkan = ml Na&1 = /.
b. Tambahkan * tetes al"a na"tol dan 0-7 tetes air brom . Amati segera !arna hasil reaksi 9sebelum * menit: dan simpulkan hasil pengamatan anda.
12
II.
K AR B O H I D R AT
$arbohidrat merupakan senya!a organik yang paling berlimpah dibumi kita, yang tersusun terutama oleh monosakarida. Unit ? unit monosakarida yang merupakan polihidroksi
aldehida
atau
polihidroksi
keton
bergabung membentuk
polimer
oligasakarida dan polisakarida dengan melepaskan air. Sebagian besar 8at-8at alam merupakan golongan karbohidrat, "ungsinya sebagai bahan baku 9 bahan sumber energi : baik untuk mikroorganisme, tumbuhan maupun he!an. $arbohidrat dibentuk pada tanaman tingkat tinggi dan beberapa ganggang selama "otosintesis dengan meman"aatkan ahaya matahari, bahan bakunya <& * dan air. $arbohidrat
yang
dikonsumsi
oleh
jasad
non-"otosintetik
diuraikan
menjadi
monosakarida, unit penyusun utamanya glukosa, lalu dioksidasi menjadi <& * dan 1*&, diubah menjadi monosakarida, atau disakarida lain atau disimpan sebagai adangan makanan didalam otot atau hati dengan glikogen. $arbohidrat merupakan
komponen terpenting dalam
beberapa
senya!a
struktural seperti dinding sel tanaman, bakteri, mukopolisakarida kulit dan jaringan pengikat pada he!an. Beberapa terikat dengan molekul lain seperti protein sebagai glikoprotein atau dengan lipida sebagai glikolipida. #ada glikoprotein rantai oligo atau polisakarida terikat oleh rantai polipeptida melalui ikatan N-glikosida. #ada nitrogen amida asam amino, asparagin, atau glutamin atau melalui ikatan o-glikosida apda rantai samping atau 9gugus hidroksil: &1 asam amino serin dan "reonin. Analisis bagian karbohidrat, molekul glikoprotein memerlukan penguraian polisakarida dari protein seara hati-hati. Biasanya dengan en8im proteolitik atau degradasi oleh alkali ener ikatan glukosida. $arbohidrat dibagi atas monosakarida 9"ruktosa, glukosa, manosa, galaktosa dan sebagainya:. $omponen gula yang terdiri ; atom <, disakarida 9* komponen monosakarida: olisakarida 9-; komponen monosakarida:, polisakarida 9 lebih dari ; komponen monosakarida :, ditentukan juga oleh gugus yang karakteristik sebagai aldoheksosa atau ketoheksosa.
13
/onomer monosakarida merupakan senya!a aldosa atau ketosa yang dinamakan sesuai dengan jumlah karbon pada rantainya. #olimer yang disusun oleh monosakarida sangat ber%ariasi, dalam ukuran 9B/:. #ada sakarida dapat mengandung hanya = jenis unit monosakarida 9homopolisakarida:, seperti
pati,
glikogen,
selulosa,
kitin
atau
beberapa
jenis
monosakarida
9heteropolisakarida:. /engenai struktur senya!a karbohidrat dikenal sistem terbuka dari '. isher, tertutup dari tollens, dan berbidang yang diproyeksikan 1ar!orth. #embagian selengkapnya dari karbohidrat adalah sebagai berikut E =.
/onosakarida
E +isebut juga gula sederhana, diosa, triosa, tetrosa, pentosa
9arabinosa, Lylosa, ribosa:, heksosa, 9glukosa, "ruktosa, galaktosa, manosa:. *.
&ligosakarida
E di, tri, tetra, penta dan heksasakarida 9disakarida terdiri atas E
sukrosa, maltosa, laktosa:. .
#olisakarida
E Amilum, glikogen, dekstrin, selulosa.
Per("aan 2.1. U3) I(&
Tujuan
E Untuk menguji adanya karbohidrat dari beberapa bahan yang diuji 9seara umum:.
#rinsip
E Untuk membentuk kompleks adsorbsi ber!arna dengan polisakarida. #ati memberi !arna biru pada reaksi dengan od. Sedangkan glikogen dan pati terhidrolisis sebagian membentuk !arna merah-oklat.
Bahan dan Alat
E
=. Bahan
E 4arutan od 97 mmolD4 dalam $ 5 gDl: ........ =55m4 Selulosa, glikogen, pati dan inulin 9=5 gDl:......... *55 m4.
*. Alat
E Tabung reaksi
E 14
=. /asukkan larutan yang diuji 9pati atau ...... : kedalam tabung reaksi. *. Tambahkan 1<4 ener, selanjutnya tambahkan lagi * tetes od. . Sebagai blangko lakukan prosedur 9=: dan 9*: tanpa menggunakan larutan yang di uji 9diganti dengan akuades:. 0. Bandingkan !arna yang terjadi antara yang menggunakan larutan uji 9pati atau ....... : dengan blangko 9akuades:. Per("aan 2.2. U3) M('),,!
Tujuan
E +igunakan sebagai uji umum karbohidrat 9dapat digunakan untuk menentukan semua maam karbohidrat:
#rinsip
E Asam sul"at pekat akan menghidrolisis ikatan glikosida 9dari polisakarida:, sehingga dihasilkan monosakarida, yang selanjutnya terjadi dehidrasi menjadi "ur"ural dan turunannya. #rodek ini selanjutnya direaksikan dengan al"ana"tol tersul"onasi yang akan menghasilkan kompleks ber!arna ungu. )eaksi ini merupakan uji umum terhadap adanya karbohidrat dari senya!a organik lain yang menghasilkan "ul"ural bila direaksikan dengan asam sul"at. pekat.
Bahan dan Alat =.
E Bahan
E Asam sul"at pekat, al"anol 975 gD4 etanol: dibuat saat akan digunakan.
*.
Alat
E Tabung reaksi, pipet tetes dan penangas air.
E =.
Siapkan ; buah tabung reaksi, yang masing-masing diisi *m4 sari jeruk, sari nenas, sari tebu, sari ubi kayu, air uian beras dan air 9sebagai blangko:.
*.
#ada masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan * tetes al"ana"tol. 15
.
$emudian dengan hati-hati ditambahkan pada masing-masing tabung reaksi tersebut dengan = m4 mele!ati dinding dalam sehingga terbentuk dua lapisan.
0.
Amati dengan seksama setiap perubahan !arna pada batas kedua airan tersebut 9pada masing-masing larutan yang diuji:.
Per("aan 2./. U3) Se')6an(-
Tujuan
E +igunakan untuk pemeriksaan adanya gugus keton pada gula 9"ruktosa: juga dapat digunakan untuk aldoheksosa 9glukosa:, tetapi reaksinya agak lambat.
Bahan dan Alat
E
$etosa dapat dihidrasi lebih epat daripada aldosa, sehingga diperoleh turunan "ur"ural, yang selanjutnya
berkondensasi dengan resorsinol
membentuk kompleks ber!arna merah. H7' #e*a% 8 g'a 8 ,e&)*)% Re,(r,)n('
4!)&r(*,)
$e%)'
-r-ran .......... 96arna $era!:.
#rinsip
E =. Bahan
E #ereaksi Seli!abo" 4 95.7 gD4 )esorsinol dalam mD4 1
*. Alat
E Tabung reaksi, pipet tetes dan penangas air.
E =. Siapkan * buah tabung reaksi yang masing-masing diisi * m4 pereaksi Seli!ano". *. #ada tabung reaksi ditambahkan * tetes "ruktosa dan pada tabung reaksi ke ditambahkan * tetes glukosa. . /asing-masing tabung reaksi dan panaskan pada penangas air mendidih selama = meenit. 0.
III. KARBOHIDRAT
Sebagian besar 8at-8at organik alam adalah golongan karbohidrat. Bila 16
ditinjau dari strukturnya, karbohidrat merupakan deri%ate aldehid atau keton dari alkohol polihidris atau senya!a turunannya sebagai hidrolisanya, ontoh pati dan gula yang terdapat pada tumbuh- tumbuhan. ungsi dari karbohidrat adalah sebagai bahan baku atau bahan-bahan sumber energi, baik itu untuk tumbuhtumbuhan maupun he!an. #ektin, selulosa, dan hemiselulosa merupakan bahan baku pembentuk organ tumbuh- tumbuhan. +isamping itu amilum 9pati:, sukrosa, dan "ruktosa juga berasal dari tumbuh- tumbuhan, yang mana diperoleh dari hasil "otosintesisM sedangkan hasil "otosintesissendiri berasal dari bahan dasar <&* dan 1*& dengan pertolongan sinar matahari. (likogen sendiri yang bahan penyusunnya +-glukosa merupakan bahan dan sumber energi yang terdapat pada hati dan otot he!an. Ada 8at penetral raun dalam tubuh suatu organisme yang disintesis dari glukosa, 8at ini disebut asam glukuronat. Asam glukuronat ini berkonjugasi dengan raun kemudian dibuang keluar melalui urineM disamping masih ada yang lain yaitu asam amino glisin. K'a,)-)*a,) Kar"(!)&ra%
=. /onosakarida 9gula sederhana:E karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis tanpa kehilangan si"at gulanya. *. +isakaridaE sakar yang bila dihidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama atau berbeda. . &ligosakaridaE sakar yang bila dihidrolisis menghasilkan -=5 monosakarida. 0. #olisakaridaE sakar yang bila dihidrolisis menghasilkan lebih dari =5 monosakarida.
1.
M(n(,a*ar)&a
/onosakarida
merupakan
karbohidrat
yang
paling
sederhana
dan
mempunyai rasa manis. (olongan yang termasuk monosakarida ini adalahE triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan heptosa. (ula ini dapat sebagai gula aldehid 9aldosa: atau gula keton 9ketosa:.
a.+iosa Satu-satunya diosa yang dikenal adalah etilen glikol atau dikenal pula 17
sebagai glikol aldehid. +iosa ini penting dalam metabolisme pentosa. b.Triosa Triosa dikenal dua maamE •
sebagai aldotriosa adalah +-gliseraldehida.
•
sebagai ketotriosa adalah dihidroksi aseton.
. Tetrosa Tetrosa yang terpenting di antaranya yaituE •
sebagai aldotetrosa adalah eritrosa.
•
sebagai ketotetrosa adalah eritrulosa.
d. #entosa #entosa yang terpenting dari pentosa adalah ribosa dan deoksiribosa. +ribosa terdapat pada )NA, koen8im, AT#, NA+ H, NA+#H, dan lain sebagainya. Sedangkan +-deoksiribosa terdapat pada +NA di dalam inti sel dan mitokondria. #entosa yang berbentuk sebagai aldopentosa. #entosa adalah +-arabinosa, +-silosa, dan +-liksosa. Yang berbentuk sebagai ketopentosa adalah ribulosa. e. 1eksosa 1eksosa yang terpenting dari heksosa adalah +-glukosa, +-"ruktosa, +galaktosa, dan +- manosa. +-glukosa banyak terdapat dalam buah yang rasanya manis, juga merupakan hasil hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa. (lukosa juga terdapat dalam darah sebagai sumber energi dan bila kandungannya naik terus dapat menimbulkan kening manis, dan bila terdapat dalam urine disebut glukonuria. (lukosa
dengan
rotasi
yang
spesi"ik
H===
disebut
O-glukosa
dan
sebaliknya bila mengalami pergeseran menjadi H=2 disebut P-glukosa. +"ruktosa banyak terdapat pada buah-buahan, madu, atau hasil hidrolisis dari sukroa atau inulin. +alam usus atau hepar "ruktosa diubah menjadi glukosa. +emikian pula galaktosa, merupakan hasil hidrolisis laktosa. +i dalam hati diubah menjadi glukosa. (alaktosa merupakan bagian penting dari glikolipid dan glikoprotein. ". 1eptosan 1eptosan yang perlu diketahui adalah sedoheptulosa, 8at ini terdapat sebagai 8at antara dalam metabolisme karbohidrat.
18
S)-a%S)-a% M(n(,a*ar)&a
a: Si"at mereduksi dalam alkali (ugus karbonil bebas 9gugus aldehid atau gugus keton: dalam larutan alkalis menjadi bentuk enol yang reakti" dan mudah dioksidasi. b: )eduksi dari gula •
(lukosa direduksi menjadi sorbital.
•
/annosa direduksi menjadi mannital.
•
ruktosa direduksi menjadi ampuran sorbital dan mannitol.
•
(alaktosa direduksi dulsital.
: #engaruh asam #entosa dengan asam pekat dan pemanasan menjadi "ur"ural, sedangkan heksosa dengan asam pekat dan pemanasan menjadi hidroksimetil"ur"ural. d: #engaruh alkali +alam larutan alkali aldosa dan tetrosa menjadi bentuk enol yang reakti". Bentuk enol glukosa, "ruktosa, dan mannosa adalah sama. Bila larutan alkalis salah satu gula didiamkan maka akan diperoleh ampuran glukosa, "ruktosa, dan mannosa. e: #embentukan osa8on enilhidra8in dengan monosakarida dan beberapa sakarida lain akan membentuk osa8on, yaitu kristal kuning yang tidak larut dalam air dan bentuknya khas untuk setiap maam gula. +engan demikian uji ini dapat dipergunakan unuk identi"ikasi. &sa8on dari glukosa dan "ruktosa adalah sama, sedangkan sukrosa tidak membentuk osa8on. ": #ersenya!aan dengan iodium Aldosa bila dipanaskan dengan asam iodida pekat oksigennya akan dilepas, dan membentuk senya!a iodida. Sebagai ontoh glukosa dengan asam iodida pekat akan membentuk iodoheksana. g: Asetilasi $emampuan gula untuk membentuk ester, misalnya asetilasi dengan asetilklorida menunjukkan adanya gugus alkohol. Gumlah gugus asil yang dapat diikat dapat digunakanuntuk menghitung banyaknya gugus alkohol. (ula dengan 7 gugus hidroksil 9misalnya glukosa: akan menghasilkan penta asetat. h: &ksidasi 19
&ksidasi aldosa akan menghasilkan asam aldonat. Bila gugus aldehid tidak mengalami perubahan maka disebut asam uronat.
2.
D),a*ar)&a
+isakarida yang terpenting adalah sukrosa, matosa, laktosa, dan trehalosa. a. ruktosa 1idrolisis dengan asam akan menghasilkan glukosa dan "ruktosa dengan jumlah seimbang yang biasa disebut gula in%ert. Si"at lain dari sukrosa yaitu tidak mereduksi, tidak dapat membentuk osa8on, tetapi dapat di"ermentasikanDdiragikan. b. 4aktosa Adanya laktosa yang terdapat pada urine !anita yang sedang menyusui disebut laktosuria. 1idrolisis dengan asam atau laktase akan menghasilkan glukosa dan galaktosa. Si"at-si"atnya dapat mereduksi, dapat membentuk osa8on, tetapi tidak dapat di"ermentasikan. . Trehalosa Terdapat pada "ungi dan yeast. Trehalosa merupakan ikatan antara glukosa dengan glukosa pada ikatan = ? =, sehingga tidak ada lagi gugus yang mereduksi atau tidak dapat membentuk osa8on. 1idrolisis trehalosa akan menghasilkan glukosa. 3. O')g(,a*ar)&a
kurang
begitu
penting.
ra""inose,
bila
dihidrolisis
akan
menghasilkan glukosa, "ruktosa, dan galaktosa. 4. P('),a*ar)&a
polisakarida merupakan polimer monosakarida yang mempunyai bobot molekul tinggi. Si"at tidak larut dalam air, berbentuk koloid pada larutan biasa, dan tidak terasa manis. +alam sistem digesti%us ada yang dapat dierna dan ada pula yang tidak dapat dierna, perbedaan ini sangat tergantung spesiesnya. #emberian nama tergantung
pada
monosakarida
penyusunnyaM
misalnya
pentosa,
nama
polisakaridanya menjadi pentosan dan sebagainya. a. Amilum Banyak terdapat sumber nabati yang kaya akan karbohidrat, sebagai ontohE beras, ubi kayu, jagung, dan sebagainya. Bentuk dan besar amilum tergantung spesiesnya. Amilum terdiri dari dua maam yaitu amilose dan amilopektin. 20
#erbedaan keduanya terletak pada rantainya, yang satu lurus, lainnya berabangM serta pada amilopektin rantainya lebih pendek. 1idrolisis amilum menggunakan asam menghasilkan glukosa, sedangkan bila menggunakan en8im menghasilkan maltosa. +engan iod amilose memberikan !arna biru, sedangkan amilopektin memberikan !arna ungu. #ada saat dipanaskan !arna hilang. Setelah dingin !arna timbul kembali. +engan alkali !arna hilang sebab alkali mengikat iodium. Amilum tidak mereduksi dan tidak membentuk osa8on. #ada saat dihidrolisis dengan en8im atau dengan asam akan terbentuk hasil antara, yaitu amilodekstrin, eritrodekstrin, akhrodekstrin, dan akhirnyamenjadi maltosa yang akhirnya menjadi glukosa setelah terpengaruh en8im maltase. b. +ekstrin +ekstrin memiliki beberapa si"at, yaitu amilodekstrin dengan iodium , !arna menjadi ungu, eritrodekstrin dengan iodium !arna menjadi merah, sedang akhrodekstrin dengan iodium menjadi tak berubah !arnanya. . +ekstran #olisakarida dengan bobot molekul 75.555 yang berhubungan erat dengan amilum dan glikogen, disintesis oleh bakteri tertentu, dan merupakan polimer dari unit +-gluko- piranosa. d. (likogen (likogen merupakan polisakarida yang terdapat pada otot dan hati, serta merupakan glukosan yang rantainya berabang dengan abang yang lebih pendek, namun jumlah abangnya lebih banyak. +engan iodium ber!arna merah, tidak membentuk osa8on, dan dapat diendapkan dengan menjenuhkan dengan 9N1 0:*S&0. e. Selulosa Selulosa
merupakan
glukosan
dengan
polimer
rantai
panjang
yang
terdapat pada dinding sel tumbuh-tumbuhan. Sulit larut dalam air maupun lemak dan tidak dapat dierna, keuali pada he!an tertentu, kelompok ruminansia, karena ada bakteri yang menghasilkan en8im untuk membongkar selulosa. +engan iodium tidak terjadi perubahan !arna. 21
Pra*%)*$ Kar"(!)&ra% /.1. Per("aan Bene&)%
si reagen Benedit * ml dalam tabung reaksi 9setinggi =-* m: ditambahkan > tetes larutan yang diperiksa. #anaskan dalam api langsung selama *- menit. Adanya perubahan !arna hijau, kuning, jingga, atau merah menunjukkan reaksi yang positi". #rinsipnya larutan- larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk
Per("aan Bar-(e&
si reagen Bar"oed * ml ke dalam tabung reaksi, tambahkan = ml larutan yang diperiksa. #anaskan selama 7 menit, kemudian diamkan sebentar setelah itu ditambahkan *- reagen "os"o-molibdat. Bila terjadi larutan yang ber!arna biru menunjukkan reaksi positi". TugasE #eriksalah larutan yang mengandung sukrosa =K, glukosa =K, maltosa =K, laktosa =K, "ruktosa =K, dan arabinosa =K. 4.2.
Per("aan Ta"er
4arutan 0K ben8idin dalam asetat glasial sebanyak 5,7 ml ditambah = tetes larutan pentosa. #anaskan sampai mendidih sebentar kemudian didinginkan di ba!ah air ledeng. $alau perlu ditambah = ml aQuades akan terjadi !arna merah anggur. #rinsipnya pentosa dengan ben8idin di dalam asetat glasial akan membentuk senya!a ber!arna merah anggur.
TugasE @
#eriksalah larutan yang mengandung glukosa =K, "ruktosa =K, arabinosa =K, gum arab =K, bahan nabati =K, dan bahan he!ani =K.
4./.
H)&r('),), Se''(,a
#otongan-potongan kertas saring dibasahi dengan air dan seara perlahan-lahan ditambahkan asam sul"at pekat, diaduk, dan dipanaskan setelah ditambah air seukupnya. Setelah satu jam ambilah beberapa tetes larutan tersebut dan tes dengan Benedit. Bila masih negati" panaskan kembali larutan tersebut setengah jam lagi, kemudian tes kembeli dengan Benedit.
4.4.
H)&r('),), A$)'$
Suspensi amilum =5 ml ditambah *,7 ml =N 1
IV. L I P I D A >
4emak terdiri dari ester asam lemak dan gliserin. 4emak tidak larut dalam air tetapi larut dalam eter, kloro"orm, bensin, tetra 9< atom karrbon < dan =, * serta ikatan rangkap berturut-turut: dan arahindonat. Genis asam lemak tersebut memiliki titik air yang lebih rendah dibandingkan asam lemak jenuh, seperti stearat, palmitat atau laurat yang banyak dijumpai pada lemak yang berasal dari he!an. Trigliserida merupakan bagian utama lipida yang dikonsumsi. Trigliserida terurai menjadi komponen penyusunnya oleh lipase. +i dalam hati dan biji-bijian, trigliserida menjadi adangan makanan dan sumber energi jika diperlukan. os"olipida merupakan turunan triasil gliserol yang salah satu komponen asam lemaknya diganti oleh senya!a "os"at. os"olipida yang sering dijumpai dalam alam adalah lesitin, se"alin, "os"ogliserida serin, "os"ogliserida inositol. 2
(olongan sterol merupakan turunan hidrosil senya!asiklo-pentano perhidro-"enantren 9steroid:. Semua senya!a sterol dapat membentuk ester dengan asam lemak.
Per("aan 5.1. Daa Ke'ar%an L)#)&a
Tujuan
E Untuk melihat daya kelarutan lipida dan asam-asam lemak dalam berbagai pelarut.
#rinsip
E $elarutan, gugus-gugus utama lipida mempunyai si"at-si"at kelarutan yang berbeda dan si"at ini digunakan dalam ekstraksi dan isolasinya dari bahan biologis. 'mulsi sebagian besar lipida dalam etanol 27K %D% akan tetapi membentuk suatu emulsi butir-butir halus pada penambahan air. 1al ini mengakibatkan larutan mempunyai penampakan karakteristik seperti susu dan merupakan uji yang sangat sensiti" untuk lemak. $e dalam m4 air diteteskan =-* tetes minyak kelapa. #ada !aktu dikook terjadilah emulsi, tetapi setelah didiamkan berubah kembali pada keadaan semula sebagai ampuran emulsi adalah suatu peristi!a yang mana tetesan airan minyak terdispersi pada airan lainnya. (aris tengah tetsan airan tersebut terdapat antara 5.= -=.5 mikron, jadi lebih besar daripada dalam sol. 'mulsi umunya tidak stabil.
05
/asukkan m4 alkohol kedalam tabung reaksi, tetesan = atau * tetes minyak kelapa, dikook
dan terjadi suatu larutan tetapi jika
ditambah air nya mengendap. /asukkan tetes eter ke dalam tabung reaksi, tetskan = atau * tetes minyak kelapa, dikook dan terjadi suatu larutan. /asukkan kedalam m4 kloro"orm ke dalam tabung reaksi, diteteskan = atau * tetes minyak kelapa dan terjadinya larutan. Bahan dan Alat =.
*.
E Bahan
E
Asam-asam lemak 9butiran, stearat dan asam oleat:
4emak dan minyak 9lard, butter, margarin, oli%e:
os"olipida.
$olesterol.
#elarut 9Aseton, alkohol, dan eter:.
Alat
E
Tabung reaksi
$ertas saring
#ipet tetes
'rlemenyer
E =. #eriksalah larutan lipida dan asam-asam lemak dalam air dan pelarut-pelarut diatas, atat perbedaan diantara gugus-gugus utama lipida. *. Teteskan = tetes larutan lipida diatas pada kertas saring dan biarkan kering. Amati pembentukan suatu noda lemakjernih. 0=
. /asukkan = m4 air. Tambahkan lipida yang terkenal dilarutkan dalam etanol kedalam tabung reaksi. 0. /asukkan air m4 ke dalam * tabung reaksi, tambahan * tetes minyak 8aitun 9oli%e: kedalam * tabung reaksi tersebut. Tambahkan lagi larutan lesitin ke dalam salah satu tabung reaksi, dan minyak 8aitun kedalam tabung reaksi yang lain. $ook ampuran dengan baik dan bandingkan stabilitas emulsi yang terbentuk. Apa pengaruh lesitin dan mengapa.
Per("aan 5.2. E$',) &ar) Le$a*
Tujuan
E Untuk mengamati keadaan emulsi dari lemak dan 8at yang bertindak sebagai emulgator.
#rinsip
E Gika air dan lemak dikook akan terjadi emulsi dan ternyata tidak stabil. Sehingga akan kembali kepada keadaan semua 9ampuran: setelah didiamkan sejenak. #enambahan suatu 8at yang ketiga yang mempunyai daya akti" permukaan 9misalnya sabun:. Sabun sebagai emulgator 9penegah emulsi:.
Bahan dan Alat
E
=. Bahan E
/inyak para"in
/inyak kelapa
1
$olesterol
Soda 0*
*. Alat E
Tabung reaksi dan raknya
$ertas saring
#ipet tetes
E +igunakan empat tabung reaksi yang masing-masing berisi kurang lebih 7 m4 air.
TABUNG REAKSI =
*
0
9/asing-masing berisi 7 m4 air: H = tetes /inyak #ara"in H= tetes 1
H= tetes /inyak kelapa H = tetes 1
H = tetes minyak para"in H = tetes soda
H = tetes minyak kelapa H = tetes soda
Amati emulsi yang terjadi dan jelaskan keadaan masing-masing tabung reaksi.
0
V. E N ; I M 'n8im dapat diproduksi dengan ara mengekstraksi dari jaringan tanaman atau he!an dan mikroorganisme.
merupakan
proteinyang
disintetis
oleh
sel
hidup
untuk
mengkatalisis reaksi yang berlangsung didalamnya. &leh karena reaksi en8imatis sangat ber%ariasi, maka biokatalisator dengan spesi"isitas dan e"isiensi tinggi. Sebagai protein, en8im memiliki si"at-si"at umum protein, misalnya en8im akan terdenaturasi pada suhu tinggidan kondisi ekstrim lainnya, seperti terlalu tinggi atau rendahnya p1 atau tekanan. Beberapa oksidator, keadaan polaritas larutan, dan tekanan osmotik yang abnormal juga dapat menghambat kerja en8im. )eaksi en8im dengan suatu subtrat yang mengikuti hukum /ihaelis /enten dapat digambarkan sebagai berikut E * 1 E 8 S
* 2 ES
* 2
S
E Subtrat
#
E #roduk 00
E 8 P
'
E 'n8im $eepatan reaksi 9%: dipengaruhi oleh konsentrasi substrat 9S:. $ m
konsentrasi subtrat pada saat 35 menapai 3 maks. 3maks adalah
keepatan maksimum en8im yang terapai bila semua en8im telah diikat oleh substrat. V$a*, < * 2 9E: < * 2 9E(:
$ m merupakan konstanta /ihaelis /enten yang harganya tertentu bagi reaksi en8im dengan subtrat tertentu, dan hanya dipengaruhi oleh suhu, p1 dan lingkungan "isik atau kimia!i reaksi en8imatis. $ m dan 3maks adalah parameter reaksi en8imatis yang diketahui dalam penelitian-penelitian en8im. Akti"itas spesi"ik en8im merupakan parameter reaksi en8im yang dapat menggambarkan daya kerja en8im yang bersangkutan. Nilainya biasanya dinyatakan sebagai keepatan reaksi en8im per mg protein en8im. Semakin murni suatu en8im, semakin tinggi pula spesi"ik akti%itasnya. Spesi"ik akti"itas dapat juga dinyatakan dalam satuan keepatan reaksi en8im per unit %olume "iltrat 9airan en8im:. #rinsip-prinsip isolasi dan pemurnian en8im sama dengan prinsip isolasi dan pemurnian protein, karena en8im merupakan protein biokatalisator. Yang perlu diperhatikan seara khusus adalah adanya golongan en8im yang memiliki daya tahan pada p1, suhu atau lingkungan lain dengan kisaran yang tidak terlalu besar, sehingga pemakaian bu""er dan pemilihan "aktor lingkungan yang tepat penting diperhatikan.
07
#erobaan ;.=. #enambahan 'n8im #apain #ada $rim Santan $elapa dalam /enghasilkan /inyak E Tujuan
E Untuk
mengetahui pengaruh en8im papain dalam krim santan
kelapa untuk menghasilkan minyak, dan juga untuk mengetahui %olume yang mutu dari minyak yang dihasilkan. #rinsip
E Sebagai katalisator, en8im dide"enisikan sebagai suatu 8at yang dapat memperepat reaksi kimia tanpa ikut atau munul dalam hasil reaksi. +e!asa ini penggunaan en8im telah meluas pada industri pengolahan pangan, termasuk pengolahan minyak kelapa. 'n8im yang berperan dalam ekstraksi minyak kelapa adalah en8im yang
menghidrolisismakro
molekul
karbohidrat
danprotein
9proteolitik:. Salah satu dari en8im yang tergolong proteolitik ini adalah en8im papain, yang dapat diperoleh dari getah papaya, terutama dari buah papaya yang masih muda. Bahan dan Alat =.
E Bahan
E
$rim santan kelapa
(etah buah pepaya
Akuades
Alkohol 9@5K dan 25K:
enolptalien
Na&1 95.=N: standar
$&1 95.=N: standar
0;
*.
Alat
E
#emarut kelapa
Neraa analistik
Beker glass 9=555 m4, 755 m4, *75 m4 dan =55 m4:
(elas ukur 975 m4 dan =55 m4:
Selang plastik
'rlemenyer
Thermometer
Botol inkubasi
#ipet tetes
#ipet takar
Sentri"ugasi
Water Bath
$antong plastik
$aret gelang
E =.
#enyediaan santan kelapa Satu kilogram kelapa parut segar ditambah dengan = liter akuades, kemudian diperas dan akan didapatkan santan. Santan yang diperoleh didiamkan selama = jam, untuk memisahkan antara krim santan dan air santanDskim krimsantan akan terdapat pada bagian atas dan skim bagian ba!ah, pisahkan kedua bentuk ini dengan hati-hati.
*.
#enyediaan getah buah papaya Buah pepaya muda ditoreh dengan alat tahan karat, yang terlebih dahulu diolesi atau disterilkan dengan alkohol @5K 0@
dan dipijarkan pada nyala bunsen. (etah yang keluar ditampung sesuai kebutuhan. .
#enambahan (etah Buah #epaya pada $rim Santan $edalam =55 m4 krim santan kelapa ditambahkan 5 m4 getah buah papaya kedalam botol inkubasi. Botol-botol ini lalu diinkubasi dalam inubator pada suhu kamar. Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan meja kerja saudara dengan alkohol @5K saat akan melakukan perobaan, dan lakukan juga perlakuan tanpa penambahan getah pepaya 9sebagai kontrol:.
Pera'a%an
Amatilah pada masing-masing perlakuan dan kontrol apakah dihasilkan minyakR +an amati pula lamanya !aktu inkubasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak tersebut. 4akukan perbandingan terhadap parameter parameter berikut. =.
3olume /inyak yang +ihasilkan /inyak yang dihasilkan dari masing-masing perlakuan dan kontrol dipisahkan dengan alat sentru"ugasi pada putaran 555 rpm, selama =7 menit . 1asil sentri"ugasi ini berupa tiga bagian yaitu bagian atas terdiri dari minyak, bagian ba!ah berupa airan yang mengandung air. /inyak yang terdapat pada bagian atas tabung sentri"ugasi diukur %olumenya dan pisahkan pada beker glass.
*.
Uji &rganoleptik Tentukan tiga orang panelis untuk menguji mutu masing-masing ontoh minyak. #anelis diminta menguji dan menilai terhadap !arna, bau dan rasa dari minyak, dengan standar nilai kesukaan sebagai berikut E
0>