Geologi Struktur Dan Tektonik LempengFull description
biomat resin akrilik
akrilikFull description
Laporan tutorial tentang resin akrilik. Kira2 aja isinya apa -_-Full description
catatan Perbedaan Lempeng Benua Dan Lempang SamuderaFull description
lempengDeskripsi lengkap
tektonikDeskripsi lengkap
gtsl akrilikFull description
winandaDeskripsi lengkap
Full description
winanda
makalahFull description
tektonikFull description
rgfdgfdgfdgfdgfdgfdg
resin akrilikFull description
resin akrilikDeskripsi lengkap
LAPORAN TUTORIAL RESIN AKRILIKFull description
3. PENJANGKARAN Penjangkar adalah suatu kemampuan untuk bertahan agar tidak bergerak yang dimiliki gigi-gigi untuk menyalurkan kekuatan ortodontik
Mempertahankan posisi gigi penjangkar Penjangkar akan dapat dipertahankan pada posisinya, dengan dua cara :
1. Pemakaian kekuatan ringan
Alat lepasan dapat mempertahankan penjangkar dengan baik sebab alat tersebut dapat memungkinkan terjadinya gerakan tiping sederhana pada gigi-gigi yang diinginkan dengan menggunakan tekanan yang paling ringan Kekuatan reaksi (kekuatan
terhadap
gigi
penjangkar)
dapat
direduksi
dengan
mengurangi
jumlah gigi yang akan digerakkan. Hanya satu gigi posterior per sisi yang bisa digerakkan pada arah dan waktu yang sama. Apabila overjet harus deperkecil gigi insisivus harus diretrusi ketika gigi-gigi lainnya (kaninus dan premolar) telah diretraksi kedistal. Dan sangat keliru jika beranggapan bahwa pergeseran gigi penjangkar akan pasti dapat dihindari apabila telah menggunakan kekuatan ringan.
2. Meningkatkan resistensi gigi penjangkar: Usaha meningkatkan resistensi gigi penjangkar dapat dilakukan pada : a. Plat dasar (base plate) : Resistensi atau pertahanan yang didapat dari ketepatan kontur plat terhadap contur gigi-gigi dan mukosa akan menghasilkan penjangkar yang bagus pada alat ortodontik
lepasan.
Resistensi akan semakin ditingkatkan dengan jalan menjaga plat akrilik dengan verkeilung tetap tepat memasuki sebanyak mungkin daerah interdental gigi-gigi yang tidak digerakkan. b. Cuspal interlocking : Bagusnya kontak antar tonjol (cuspal interlock) terhadap gigi-gigi lengkung antagonisnya akan meningkatkan daya resistensi terhadap terjadinya pergeseran penjangkar.Pencabutan yang dilakukan pada gigi antagonis, akan mengakibatkan gigi-gigi yang saling mengunci akan bergereak ke mesial secara bersama-sama. Apalagi jika disertai dengan pemasangan peninggi gigitan penguncian antar tonjol akan tidak efektif.
c. Dataran gigitan miring (inclined bite plane) : Pemakaian dataran gigitan miring pada regio anterior rahang atas akan menguatkan penjangkar dengan menyalurkan dorongan kearah distal gigi-gigi insisivus ketika pasien beroklusi. Ini tampaknya lebih cenderung mengakibatkan pasien agar memaksakan untuk memposisikan mandibulanya ke arah depan dan pada beberapa kasus akan mengkibatkan proklinasi gigi insisivus bawah. Akan lebih bijaksana jika untuk mengurangi overbite dilakukan dengan menggunakan peninggi gigitan datar anterior dan menggunakan metode lain yang lebih baik untuk meningkatkan resistensi penjangkar apabila diperlukan. d. d. Busur labial : Pemakaian busur labial pada bagian 1/3 insisal gigi anterior akan mencegah proklinasi sebagai akibatnya akan timbul kekuatan ke arah depan melalui plat akrilik (base plate) pada saat retraksi kaninus. Plat akrilik dan busur labial akan menimbulkan sepasang kekuatan yang berlawanan arah mencegah gigi insivus tilting ke depan dan hanya memungkinkan terjadinyagerakan bodily kedepan. Nilai penjangkar gigi-gigi tersebut terhadap alat akan sangat meningkat. Dalam praktek sering terdapat jarak vertikal yang sangat sempit antara plat akrilik dengan busur labial . Pada pemakaian busur labial tipe panjang akan sangat lentur sehingga mudah bergeser dari posisi yang tepat. Kawat pendek yang pas yang memeluk dua atau lebih gigi insisivus atas (misalnya klamer Adam) akan lebih rigid tetapi pengaruh yang utama terhadap penjangkar akan didapatkan dengan meningkatkan retensi alat dan melekanya alat secara erat dengan gigi dan mukosa. e. Traksi intermaksila : Dengan cara pemakain traksi intermaksiler, tetapi ini sangat jarang dilakukan pada perawatan dengan alat lepasan, tetapi kadang-kadang juga diperlukan mungkin untuk mendukung busur seksional cekat pada rahang bawah tetapi akan lebih berguna dengan cara cekat dari pada dengan alat lepasan. f. Traksi ekstra oral : Ini merupakan metode yang baik untuk digunakan untuk meningkatkan penjangkar pada alat lepasan. Cara ini dapat digunakan dengan banyak variasi dan dapat disesuaikan serta dapat memperluas cakupan perawatan dengan alat lepasan.
Usaha penggeseran penjangkar (loss of anchorage) Tidak sedikit upaya untuk mendapatkan penjangkar yang baik telah diusaha kan,
pada penggeseran gigi yang yang cukup jauh akan selalu terjadi sedikit pergeseran gigi-gigi penjangkar kemesial. Pada kasus tertentu pencabutan memang dibutuhkan tetapi akan mengakibatkan adanya sisa ruang yang cukup besar. Pada kasus ini gerakan ke depan segmen bukal (gigi-gigi posterior ) sangat diinginkan. Alat lepasan tidak dapat melakukan dengan baik sebab plat dasar akan menghalangi terjadinya penyesuaian bentuk lengkung setelah celah merapat. Apabila pergeseran kemesial gigi penjangkar memang diinginkan harus dilakukan upaya penyesuaian untuk mempersempit lebar lengkung untuk memudahkan gigigigi bukal bergerak ke depan.
Macam: 1. Penjangkaran Ekstra Oral 2. Penjangkaran Intra Oral -
Intermaksiler, pada peranti lepasan tidak pernah dipakai
-
Intramaksiler: gigi yang digerakkan dan penjangkar terletak pada satu rahang yang sama
Macam berdasar jumlah unit penjangkar: 1. Simple anchorage: penjangkaran menggunakan gigi dengan tahanan lebih besar sebagai penjangkar, untuk menggerakkan gigi dengan tahanan lebih kecil, e.g.: gigi 46 sebagai penjangkar gigi 43. 2. Compound anchorage e.g.: semua gigi rahang atas untuk penjangkar gigi 16. 3. Penjangkaran resiprokal.dua gigi atau dua kelompok gigi memiliki tahanan yang seimbang bergerak pada arah yang berlawanan, e.g.:gigi I sentarl atas bisa untuk menutup diastema.
LEMPENG AKRILIK (base plate)
Fungsi
-
Penahan komponen lainnya
-
Meneruskan kekuatan dari komponen aktif ke penjangkaran
-
Menghalangi pergeseran gigi yang tidak diinginkan
-
Melindungi pegas palatal
-
dapat dimodifikasi untuk membuat peninggian gigit anterior maupun posterior
Peninggian Gigit
-
Peninggian Gigit Anterior
Fungsi untuk mengurangi tumpang gigit
Bila dibutuhkan pengurangan tumpang gigit seperti pada kasus kelas II divisi I
Angle diperlukan tumpang gigit Pada saat oklusi, gigi anterior bawah berkontak dengan peninggian gigit
anterior, gigi anterior bawah tidak berkontak dengan peninggian gigit (gigi posterior atas dab bamaw terbuka 2-3mm dalam arah vertical) sehingga tinggi ruang antar maksila bertambah Faktor pertumbuhan dalam hal ini memegang peranan penting lebih baik pada
anak-anak daripada orang dewasa Problema Peninggian gigit apabila insisivus bawah terlalu protrusive atau retrusif perubahan posisi
insisivus yang tidak dikehendaki dapat terjadi apabila peranti lepasan dengan peninggian gigit anterior dipakai dalam
jangka waktu yang lama, kekuatan oklusal dapat menyebabkan peranti terdorong ke anterior proklinasi insisivus atas
-
Peninggian Gigit Posterior
Fungsi membebaskan halangan oklusi pada saat koreksi gigitan silang anterior
maupun posterior Kasus gigitan silang anterior Diperlukan peninggian gigit posterior apabila tumpang gigit lebih besar daripada
freeway space sehingga pada saat oklusi gigi anterior tidak terhalang sehingga dapat digerakkan le labial Kasus displacement mandibula unilateral Dikoreksi dengan mengekspansi lengkung geligi atas, gigi posterior harus diberi
peninggian gigit untuk membebaskan oklusi dan menghilangkan semua aktivitas penyebab displacemrnt