Perbedaan lempeng samudera dan lempeng benua • lempeng banua : Lempeng benua marupakan lempeng bumi yang mempunyai sifat asam dengan berat dengan berat jenis rendah,, disusun oleh jenis batuan yang banyak mengandung potassium rendah mengandung potassium dan sodium, sodium, lempeng benua adalah lempeng yang menopang daratan, lempeng benua lebih tebal, tebal , kira – kira – kira kira 40 km.
• Lempeng samudera : Lempeng samudera bersifat samudera bersifat basa dengan berat dengan berat jenis yang tinggi, tinggi, lempeng samudera lebih cenderung mengandung batuan dengan komposisi utama magnesium dan besi, besi, lempeng samudera adalah lempeng yang ada di bawah samudera, lempeng samudera lebih tipis dengan ketebalan kira – kira – kira kira 10 km.
Perbedaan antara lempeng benua dengan lempeng samudera juga dapat didasarkan pada kepadatan material pembentukny pembentuknya a.
– Lempeng Lempeng samudera lebih padat daripada kerak benua dikarenakan perbedaan perbandingan jumlah berbagai elemen, khususnya silikon. – Lempeng benua lebih padat karena komposisinya yang mengandung lebih sedikit silikon dan lebih banyak materi yang berat. Dalam hal ini, lempeng samudera dikatakan lebih bersifat mafik ketimbang felsik . Maka, lempeng samudera umumnya berada di bawah permukaan laut seperti sebagian besar Lempeng Pasifik, sedangkan lempeng benua timbul ke atas permukaan laut, mengikuti sebuah prinsip yang dikenal dengan isostasi.
Gerakan – gerakan dan interaksi lempeng serta sifatnya
Divergen Divergen adalah batas dua litosfer samudra bergerak terpisah dan litosfer samudra
baru terbentuk oleh magma. Batas divergen atau batas lempeng divergen merupakan ciri linear yang ada di antara dua lempeng tektonik yang saling menjauh . Batas divergen di benua biasanya menghasilkan celah yang kemudian menjadi lembah celah. Sebagian besar batas lempeng divergen yang aktif ada di lempeng samudra dan menghasilkan punggung tengah samudra. Batas divergen juga menghasilkan kepulauan vulkanik yang muncul saat lempeng menjauh sehingga menghasilkan celah yang kemudian diisi oleh lava. Selama jutaan tahun, lempeng tektonik mungkin telah bergerak sejauh ratusan kilometer. Akibatnya, batuan yang letaknya paling dekat dengan batas divergen biasanya lebih muda daripada batuan yang lebih jauh.
Batas Konvergen
Konvergen adalah batas litosfer dikonsumsi dibawah mantel, terjadi zona subduksi (zona penujaman). Dalam tektonika lempeng, batas konvergen atau batas lempeng destruktif (karena subduksi) adalah wilayah tempat lempeng-lempeng bertumbukkan satu sama lain. Akibatnya, ada banyak gempa bumi dan gunung berapi di dekat batas konvergen. Saat dua lempeng bertumbukkan satu sama lain, zona subduksi atau tumbukan kontinental terbentuk. Hasilnya tergantung kepada sifat lempeng yang saling bertumbukkan. Di zona subduksi, lempeng yang bersubduksi, yang biasanya merupakan lempeng oseanik, bergerak di atas
lempeng lain, yang bisa bersifat oseanik maupun kontinental. Sementara itu, dalam tumbukan antara dua lempeng kontinental, pegunungan besar seperti Himalaya terbentuk.
Batas Transform Transform adalah batas lempeng saling bergerak menyamping sepanjang trancurrent
fault / transform fault. Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
Nama – nama lempeng Berikut merupakan nama – nama lempeng yang ada di bumi : Lempeng Afrika, Lempeng Antartika, Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Pasifik, Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, Lempeng Scotia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Sunda, Lempeng Penjelajah, Lempeng Burma, Lempeng Yangtze.