BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmuwan terus mengobservasi mengenai perubahan-perubahan di bumi dan kemudian muncul berbagai teori pembentukan bumi. Salah satunya yang paling terkenal dan terus dikaji adalah Teori Tektonik Lempeng yang dikemukakan oleh Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan fisika berkebangsaan Jerman. Teori tersebut t ersebut menerangkan proses p roses dinamika d inamika bumi tentang pembentukan pegunungan, gunung api, gempa bumi, dan cekungan di muka bumi oleh pergerakan lempeng.
Ada dua jenis kerak bumi,
yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera tersusun oleh batuan bersifat basa, lebih lebi h tipis daripada kerak benua dan memiliki densitas densi tas besar. Kerak Ker ak benua tersusun oleh ole h batuan bersifat asam, memiliki memil iki ketebalan keteb alan yang besar dan memiliki densitas yang lebih kecil daripada kerak samudera. Kerak bumi menutupi seluruh permukaan bumi, dan akibat dari ali ran panas di dalam astenosfer kerak bumi kemudian pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan disebut lempeng kerak bumi. Lempeng-lempeng litosfer bergerak di atas lapisan astenosfer.
Afred Wegener pada tahun 1912 telah mengemukakan tentang konsep pengapungan benua dalam bukunya “The Origin of Continent’s and Ocean’s.”. Teorinya adalah benua di bumi awalnya terdiri dari satu benua yang besar (supercontinet), yaitu benua Pangaea. Kemudian benua tersebut pecah menjadi benua-benua lebih kecil dan terus t erus bergerak hingga menjadi seperti saat ini. Teori ini didukung dengan bukti kesamaan garis pantai, fosil, struktur dan batuan antar benua. Namun, pada periode 1960-an muncul kritik yang mempertanyakan bagaimana mungkin massa benua yang begitu besar dan berat bergeser di atas dasar lautan yang keras. Pada tahun 1967 munculah hipotesa baru yang menyempurnakan teori-teori sebelumnya, yaitu Teori Lempeng Tektonik. Menurut teori Tektonik Lempeng,bagian luar dari kulit Bumi atau litosfer terpecah menjadi beberapalempeng besar 1
terdiri dari 10lempeng utama yang bergerak satu sama lain dengan kecepatan berkisar antara 1 - 10 cm/tahun yaitugerakan divergen (saling menjauh), gerakan konvergen (saling mendekat), dan transform (saling berpapasan).
Gambar 1. Batas-batas lempeng: Konvergen, Divergen dan Transforms.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Apakah pengertian Tektonik lempeng ? b. Apakah factor pembentuk gunungapi ?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah : a. Sebagai tugas mata kuliah Petrologi Batuan Gunung Api b. Agar mahasiswa mengetahui pengertian tektonik lempeng le mpeng c. Agar mahasiswa memahami bagaiman terbentuknya gunungapi
1.4 Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam penyusunan makalah ini adalah : 1.
Mengumpulkan data dari berbagai sumber terkait di internet.
2.
Menyusun makalah sesuai dengan format yang benar.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Gerakan Konvergen
Gerakan konvergen adalah pergerakan lempeng yang terjadi pada dua bagian lempeng yang bergerak saling mendekat hingga akhirnya bertumbukan. Gerakan ini menyebabkan salah satu lempeng yang bertabrakan akan menunjam (subduction) ke bawah lempeng lainnya. Daerah lempeng bumi yang mengalami peristiwa pergerakan konvergen disebut disebut dengan batas konvergen. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi ( Subduction) Subduction ) atau Obduksi (Obduction). Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan
lempeng
dimana lsalah satu empeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan. Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng samudra Hindia – Australia Australia di sebelah selatan Sumatra-Jawa NTB dan NTT. NTT. Batas Batas kedua lempeng ini berupa berupa suatu zona subduksi yang terletak di laut yang berbentuk palung (trench) yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya adalah kepulauan Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan lempeng samudra Pasifik. Obduksi adalah batas lempeng l empeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan. Contoh batas lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia. Fenomena-fenomena yang sering terjadi akibat pergerakan lempeng konvergen adalah :
Terbentuk palung laut pada titik tumbukan lempeng benua dan lempeng samudera, atau lempeng samudera dan lempeng samudera;
Aktivitas vulkanisme berupa intrusi maupun ekstrusi gunung api;
Aktivitas seismik yang besar;
Terbentuknya batuan sedimen campuran yang dinamakan batuan melange.
Ada 3 kemungkinan terjadi pada batas lempeng lem peng yang saling bertumbukan : 3
a. Tumbukan Lempeng Samudera Dengan Lempeng Samudera Tumbukan antara lempeng samudera dengan samudera mengakibatkan salah satu lempeng tersubduksi ke arah mantel, karenanya di daerah tersebut akan terbentuk parit di dasar laut dan deretan gunung api yang tak jarang juga te rbentuk di dasar laut. Apabila gunung api tersebut terus ‘tumbuh’ maka akan terbentuk serangkai kepulauan gunung api baru sebagai busur gunung api ( volcanic arc) arc) yang letaknya beberapa ratus kilometer dari palung laut dimana kedua kedua lempeng tersebut bertemu. Contoh pertemuan lempeng ini adalah kepulaun Aleutian, Mariana dan Tonga. Apabila aktifitas gunung api berlangsung terus dalam jangka waktu lama disertai intrusi batuan beku maka akan membesar dan tinggi membentuk busur kepulauan seperti kepulauan Filipina dan Jepang.
Gambar 2. Tumbukan Lempeng Samudera dengan Samudera. Sumber: Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi daerah laut dalam dengan kedalaman lebih dari 11 kilometer. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).
4
b. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Samudera Tumbukan antara lempeng samudera dengan lempeng benua akan mengakibatkan lempeng samudera tersubduksi ke arah mantel dan menyebabkan terbentuknya gunung-gunung gunung-gunung api aktif di daratan benua. Ketika suatu lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudera (oceanic (oceanic trench). trench). Dasar palung merupakan tempat perusakan lempeng benua akibat pergesekan dua lempeng dan terjadi pula pengendapan batuan yang yang berasal berasal dari laut dalam maupun yang diendapkan dari darat. Endapan campuran itulah yang dinamakan batuan bancuh atau mélange.
Gambar 3. Tumbukan Lempeng Benua dengan Lempeng Samudera. Sumber: Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Pada daerah tipe konvergen seperti ini yang memiliki aktivitas seismik yang cukup tinggi, bahkan kebanyakan gelombang tsunami yang terjadi akibat aktivitas seismik pada tipe ini yang ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang dapat memicu 5
terjadinya tsunami. Contoh tipe ini terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang pantai barat Sumatera dan di sepanjang pantai selatan Jawa. Selain itu, tipe pergerakan ini ini terdapat pada Pegunungan Andes di Amerika Selatan, terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan. Karakteristik Zona subduksi antara lain :
Busur Kepulauan (Island Arc) Busur kepulauan terbentuk sepanjangzona subduksi yang letaknya sejajar
dengan palung samudera dan berjarak 100 – 400 km dan bergantung sudut penunjaman.
Busur Magmatik (Magmatic Arc) Busur Magmatik akan terbentuk sepanjang zona subduksi merupakan merupakan
rangkaian aktifitas gunung api strato. Apabila gunung api strato t erbentuk di benua maka dinamakan busur vulkanik kontinental.
Bancuh (Melange) Bancuh ( Melange) Melange) merupakan salah satu karakteristik dari batas konvergenyang
terdiri dari batuan yang kacau (Chaotic ( Chaotic)) pecahan berbagai batuan danteranjakkan. Bancuh ( Melange) Melange) terbentuk dari sedimen muda dalam palung samudera yangtertekan oleh litosfir yang bergerak dan terseret dalam blok-blok yang dibatasioleh sesar-sesar terajakan (thrusted (thrusted ). ).
Busur punggungan Punggungan busur depan ( Fore ( Fore arc ridge); ridge); biasanya alasnya adalah
melange,terbentuk oleh penebalan kerak akibat sesar-sesar anjakan pada ujunglempeng yang ditabrak.
Cekungan Cekungan Busur Depan (fore arc basin); basin); merupakan daerah rendah
yangterletak antara palung samudera dan busur magmatik. Cekungan Busur Belakang (Back arc basin); basin); terbentuk karena kecepatanlempeng yang menabrak lebih besar daripada lempeng lem peng yang ditabrak sehinggamenyebabkan tensional stress dan menarik bagian belakang ini ke bawah dan d an terbentuk cekungan.
6
c . Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Benua Pertemuan atau tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng benua akan mengakibatkan kedua lempeng benua tersebut saling bertabrakan (continental collision) collision) sehingga menyebabkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya semakin luas dan semakin tinggi.
Gambar 4. Tumbukan Lempeng Benua Dengan Lempeng Benua. Sumber : Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range). range) . Contohnya adalah pembentukan pegunungan Himalaya dan daerah dataran tinggi Tibet, terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
2.2 Gerak Divergen
Divergen adalah pergerakan lempeng tektonik yang saling menjauh satu
sama
lainnya
atau
dapat
dapat
disebut
(break
apart)
atau terpecah. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang 7
saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra ( Mid ( Mid Oceanic Ridges) Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifti ng yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab Arab yang membentuk membentuk laut merah. Ketika lempeng lemp eng tektonik terpecah, lapisan lithosfer menipis dan akan terbelah membentuk batas bata s divergen. dive rgen. Bila pergera per gerakan kan ini terjadi ter jadi pada lempeng lemp eng samudra, samu dra, akan menyebabkan pemekaran lempeng samudra yang menghasilkan palung laut. Namun bila pergera per gerakan kan terjadi terj adi pada permuka per mukaan an lempeng lem peng benua, benu a, maka akan menghasilkan lembah retakan akibat kedua lempeng saling berjauhan. Kedua bentuk bent uk perger per gerakan akan terse ter sebut but pada akhirnya akhi rnya akan aka n membuahk memb uahkan an benua benu a dan samudra yang baru. Gerakan divergen umumnya terjadi pada punggungan samudera. Dimana lempeng saling menjauhi sumbu punggungan samudera sehingga terbentuk celah yang segera terisi oleh lelehan batuan yang terinjeksi dari astenosfir
dibawahnya.
Material
ini
perlahan-lahan
mendingin
dan
membentuk lantai samudera yang baru, mendorong lantai samudera yang lama sudah terbentuk sebelumnya mejauhi pusat pemekaran. Mekanisme ini berulang berul ang dan berl angsung angs ung terus ter us sejak sej ak 165 juta jut a tahun tahu n yang lalu lal u dan disebut dis ebut pemekara peme karan n lantai lan tai samudera samu dera (sea floor spreading) spreading) menjadi lantai samudera Altlantik. Kecepatan pemekaran ini antara 2 sampai 10 cm/tahun. Mungkin yang paling terkenal dari batas-batas divergent adalah MidAtlantic Ridge, yang terdapat sepanjang Lautan Artik hingga ujung Afrika sehingga batas divergent ini mengelilingi setengah bagian bumi. Kecepatan penyebar penye baran an Mid Atlan At lantic tic Ridge R idge sekit s ekitas as 2,5 cm/t c m/tahun, ahun, atau a tau 25 km k m dalam dala m 1 juta jut a tahun. Kecepatan ini mungkin rendah bagi standar manusia, tapi karena proses pros es ini telah tel ah terjadi ter jadi jutaan juta an tahun tahu n maka le mpeng mpen g telah tel ah bergera ber gerak k ratusan rat usan kilometer. Penyebaran lempeng benua selama 100 hingga 200 juta tahun telah menyebabkan Lautan Altantik berkembang dari daerah perairan kecil diantara lempeng Europa, America dan Afrika menjadi samudera luas seperti sekarang.
8
Gambar 5. Beberapa Mid Ocean Ridge di dunia. Sumber: Carlson, Diane H.Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Islandia adalah negara volkanik yang mengembang disebabkan oleh Mid Atlantic Ridge, pulau ini menjadi laboratorium alam para il muan untuk mempelajari proses pemisahan pada zona divergen. Islandia terpisah sepanjang pusat pemisahannya di antara Lempeng Eurasia dan Amerika.
Gambar 6. Mid-Atlantic Ridge memisahkan Islandia dan memisahkan America Utara dan Eurasia. Sumber: USGS. 2014. Understanding Plate Motion. http://pubs.usgs.gov/
Hasil dari pergerakan lempeng terlihat dengan mudah disekitar Gunung Api Krafla, disebelah timur laut dari Iceland. Disana terdapat rekahan tanah yang 9
melebar, dan setiap bulan muncul suatu rekahan r ekahan tanah yang baru. Dari tahun 1975 hingga 1984 beberapa kejadian pemisahan terjadi di zona rekahan di Krafla. Beberapa kejadian perekahan ini disebabkan oleh aktifitas vulkanik, rata-rata tanah bergerak sekitar 2 meter sebelum tiba-tiba berhenti, aktifitas ini menjadi sinyal akan terjadinya erupsi. Disekitar tahun 1975 hingga 1984, perpindahan yang disebabakan oleh perekahan tanah sekitar 7 meter.
Gambar 7. Semburan lava (dengan ketinggian 10 m) er upsi gunung api Krafla pada Oktober 1980 (Foto oleh Gudmundur Gudmundur E. Sigvaldason, Nordic Nordic Volcanological Institute, Reykjavik, Islandia.)
2.3 Gerak Transform
Batas transform adalah batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault . Pada tipe ini tidak ada pembentukan lapisan astenosfer baru atau terjadinya penyusupan yang dilakukan oleh salah satu lempeng le mpeng terhadap lainnya, contohnya adalah yang terjadi antara lempeng samudera dengan lempeng samudera yang disebabkan karena patahnya jalur pemekaran dasar laut (seafloor spreading) yang spreading) yang mengakibatkan terbentuknya tipe ini, daerahnya biasa disebut sebagai pematangtengah dasar laut atau Mid-Ocean atau Mid-Ocean Ridges. Ridges.
10
Gambar 8. Skema Pergerakan Lempeng Transform. Sumber: Carlson, Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah sal ah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault ) di California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut. Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak dan dan berinteraksi berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya. sumbunya. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan akan semakin cepat ke arah ekuator.
11
Gambar 9. San Andreas Fault (Sesar San Andreas), California. Sumber: Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology Ninth Edition. Penerbit: McGraw-Hill
Fenomena-fenomena yang sering terjadi akibat pergerakan lempeng transform adalah :
Aktivitas vulkanisme yang lemah;
Aktivitas seismik yang tidak terlalu besar;
Gejala pergeseran yang tampak pada tanggul dasar samudera yang tidak berkesinambungan, melainkan terputus-putus. terputus-putus.
2.4 Tatanan Tektonik Tatanan tektonik yang ada disuatu wilayah sangat dipengaruhi oleh posisi tektonik yang bekerja di wilayah tersebut. Sebagaimana sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, interaksi antar lempeng lempeng yang yang terjadi pada pada batas-batas batas-batas lempeng konvergen, divergen divergen dan transform transf orm akan menghasilkan tatanan tektonik tertentu (gambar 9).
12
Gambar 9. Foto udara area sekitar Thingvellir, Islandia, memperlihatakan zona retakan. (Foto oleh: Oddur Sigurdsson, National Energy Authority, Islandia.)
Di Afrika Utara, proses pemisahan terjadi hingga antara sebagian lempeng Afrika dengan lempeng Arab, sehingga membentuk Laut Merah. Aktifnya pemisahan antara Lempeng Afrika dan Lempeng Arabian disebut dengan triple junction, dimana laut merah bertemu dengan Teluk Aden. Pusat pemisahan baru berkembang di Afrika sepanjang zona East African Rift, Dimana kerak benua membentang melewati batasnya sehingga retakan akibat regangan mulai terjadi pada permukaan benua. Magma naik dan mengisi sepanjang retakan, terkadang membentuk pegunungan pegunungan vulkanik. vulkanik. Magma yang naik menyebabkan tambahan tekanan dan menyebabkan terjadinya retakan sehingga pasti terjadi pemisahan
13
(volcanic arc) yang arahnya sejajar / simetri dengan arah palung (trench). Cekungan Busur Belakang (Back Arc Basin) berkembang dibagian belakang busur gunungapi (gambar 10). Contoh kasus dari model ini adalah rangkaian gunungapi gunungapi di kepulauan Philipina yang merupakan hasil tumbukan lempeng laut Philipina dengan lempeng samudra Pasifik.
Gambar 10. Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Konvergen (lempeng samudra dan lempeng samudra)
Pada batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua (gambar 11), maka tatanan tektoniknya dicirikan oleh Palung (Trench), Prisma Akresi (Accretion Prism), Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Busur Kepulauan Gunungapi (Volcanic Island Arc), dan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin ) Contoh klasik dari batas lempeng konvergen, dimana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua adalah kepulauan Indonesia, khususnya jalur pulau-pulau: Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan berakhir di kepulauan Banda. Pada gambar 12 diperlihatkan batas konvergensi antara lempeng lempeng India-Australia dan
lempeng
benua Eurasia (pulau Sumatra). Kedua lempeng dibatasi oleh suatu lajur yang dikenal sebagai Palung Laut Subduksi (Subduction Trench) yang merupakan hasil subduksi antara kedua lempeng l empeng tersebut diatas.
14
Gambar 11 Komponen komponen pada Zona Subduksi (lempeng samudra dan lempeng benua) : Palung (Trench), Struktur Tinggian / Prisma Akresi (Structural High); Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Jalur Busur Gunungapi (Volcanic Arc); dan Cekungan Busur Belakang (Back arc Basin.
Gambar 13 memperlihatkan tatanan tektonik pulau Sumatra yang tersusun dari
Prisma Akrasi/Accretionary Wedge (Pulau (Pulau Siemelue, Siemelue, P.Nias, P. Telo, Telo,
P.Engganau, P.Engganau, P. Batu, P. Mentawai); Cekungan Busur Luar / Muka (Forearc Basin); Busur Gunungapi Gunungapi (Volcanic (Volcanic Arc) dan Cekungan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin). Batas lempeng konvergen yang berupa batas suture dapat kita lihat antara pertemuan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia. Kedua lempeng tersebut dibatasi oleh suatu jalur pegunungan yang dikenal dengan pegunungan Himalaya. Pada gambar 5-8 ditandai oleh garis garis warna biru. Tatanan tektonik tektonik pada batas lempeng Divergen, dimana lempeng benua mengalami pemekaran (continental rifting) dengan terbentuknya laut baru dapat kita lihat terutama di Pematang Tengah Samudra (Pemisahan Benua Amerika dan Afrika), Laut Merah (Benua Afrika dan Semenanjung Sinai / Jazirah Arab) serta Rifting yang terjadi di Afrika Timur Bagian Utara (gambar 14 )
15
Gambar 12 Batas Lempeng Konvergen (Lempeng Benua India-Australia dan Lempeng Benua Eurasia diwakili oleh pulau Sumatra)
Gambar 13. Tatanan Tektonik Pulau Sumatra: Palung Sunda (Sunda Trench), Jalur Prisma Akresi (P.Simelue, P. Nias, N ias, P. Nias, P. Enggano), Cekungan Busur Muka (Forearc Basin), Jalur Gunungapi (Volcanic Arc), dan Cekungan Busur Belakang (Backarc Basin. 16
. Gambar 14. Zona Suture sebagai batas lempeng konvergen (Lempeng konvergen (Lempeng Benua India dan Lempeng Benua Eurasia)
Gambar 15 Pembentukan rift di benua Afrika Timur Tim ur Bagian Utara (Ethiopian Rift; East African Rift)
17
KESIMPULAN
Bumi telah mengalami suatu perubahan dari waktu ke waktu, baik perubahan bentuk permukaan bumi, susunan, lapisan bumi maupun perubahan-perubahan yang terjadi di dalam bumi sendiri. Proses-proses geologi yang berkaitan dengan dinamika bumi adalah bekerjanya gaya-gaya yang menyebabkan perubahan perubahan pada bumi, yaitu yaitu gaya endogen endogen dan eksogen. Gaya endogen yang yang sangat berpengaruh adalah pergerakan lempeng yang disebabkan oleh aliran konveksi panas pada mantel. Aliran koneveksi panas ini menghasilkan 3 (tiga) jenis pergerakan lempeng, yaitu konvergen, konvergen, divergent dan transform.
18
DAFTAR PUSTAKA
Clara,
Ruth.
Divergen,
Konvergen,
Transform.
http://www.academia.edu/11476403/Divergen_Konvergen_Transform. Munir.
Moch.
2003.
Geologi
Lingkungan.
Malang.
Bayumedia
Turcotte. Donald L, Schubert. Gerald. Geodynamics Application of Continuum Physics to Geological Problems. New York. John Wiley & Sons, Inc. Carlson, Diane H. Dkk. 2011. Physical Geology, Ninth Edition. New York: McGraw-Hill. USGS. 2014. Understanding Plate Motion. s://unpak.academia.edu/DjauhariNoor
19
20
21