PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
82
MODUL 4
PENJADWALAN PRODUKSI
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum modul ini adalah sebagai berikut :
Praktikan mampu membuat penjadwalan produksi tipe flow shop dan job shop
Praktikan mapu membuat gantt shart dan menghitung makespan serta mean flow time
Tugas Resmi
4.2.1 Diketahui 6 buah pekerjaan memiliki urutan proses melalui mesin 1 mesin 2. Jika diketahui waktu operasi masing-masing pekerjaan di tiap mesin ditunjukkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Waktu Proses Produksi
Pekerjaan (menit)
1
2
3
4
5
6
Waktu di mesin 1
4
6.3
5
1
8
11
Waktu di mesin 2
3
8
9
4
4.3
3
Keterangan: i sesuai dengan nomor kelompok
Tentukan urutan pengerjaan job dengan metode Johnson dan hitung makespan. Lakukan perhitungan manual dan menggunakan bantuan software WinQSB.
Buat gantt chart berdasarkan urutan penjadwalan yang telah diperoleh.
Lakukan analisis terhadap hasil urutan pengerjaan job, makespan serta gantt chart.
4.2.2 PT. NYX yang bertipe make to stock membuat 4 produk pada bulan ini. Masing-masing produk diproses pada mesin yang urutannya sama yaitu dari mesin A ke mesin B kemudian ke mesin C dan terakhir pada mesin D, dimana waktu permesinan tiap produk pada tiap mesin (dalam menit) dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Wktu Permesinan Tiap Job
Job/order
Urutan proses
A
B
C
D
1
20
5
17
15
2
10
15
33
10
3
13
20
15
23
4
25
10
20
30
Keterangan: i sesuai dengan nomor kelompok
Tentukan urutan pengerjaan job dengan metode CDS dan hirung makespan. Lakukan perhitungan manual dan menggunakan bantuan software WinQSB.
Buat gantt chart berdasarkan urutan penjadwalan yang telah diperoleh.
Lakukan analisis terhadap hasil urutan pengerjaan job, makespan, dan gantt chart.
4.2.3 Sebuah perusahaan yang bertipe make to order mendapat 4 order pada bulan ini. Masing-masing order diproses pada mesin yang berbeda (ada 3 mesin yang dimiliki pabrik yaitu X, Y, dan Z), dimana urutan proses dan waktunya (dalam menit) dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Waktu Permesinan Tiap Job
Job/order
Urutan proses
1
2
3
1
X(24)
Z(33)
Y(10)
2
Y(13)
X(18)
Z(15)
3
Z(15)
Y(27)
X(20)
4
Y(20)
Z(30)
X(13)
Keterangan: i sesuai dnegan nomor kelompok
Tentukan urutan pengerjaan job dengan algoritma non delay dimana aturan prioritas yang digunakan adalah heuristic dispatching rule SPT dan hitung makespan. Lakukan perhitungan manual dan menggunakan bantuan software WinQSB.
Buat gantt chart berdasarkan urutan penjadwalan yang telah diperoleh.
Lakukan anlisis terhadap hasil urutan pengerjan job, maksepan, dan gantt chart.
Pengolahan Data Secara Manual dan Software WinQSB
4.3.1 Pengolahan Data
Perhitungan Kasus 1 secara Manual
Mesin
Job/order
1
2
3
4
5
6
1
4
8
11
2
8
9
4
Maka dari tabel diatas dengan menggunakan algoritma Johnson diperoleh urutan job atau order sebagai berikut :
Job4 Job3 Job2 Job5 Job1 Job6
Gantt Chart :
Mesin 1
Mesin 2
Perhitungan Makespan :
Menghitung makespan
Makespan di mesin 6 (karena aliran gannt chart terpanjang ada pada mesin 6) = 40,3 Satuan waktu ( Jadi Makespan dapat dilihat pada perhitungan Gantt chart diakhir mesin ke 2 yaitu Job 6 ).
Perhitungan Kasus 1 dengan Software WINQSB
Untuk Job
Dari hasil outputan di atas menunjukkan bahwa job 1 pada mesin 1 akan bermula pada menit ke 22,3 dan berakhir pada menit ke 26,3, Untuk job 1 pada mesin 2 akan bermula pada menit ke 29,3 dan berkahir pada menit ke 32,3. Job 2 pada mesin 1 bermula di menit ke 8 dan berakhir di menit ke 14,3, job 2 pada mesin 2 bermula pada menit ke 17 dan berakhir di menit ke 25, untuk job 3 pada mesin 1 dimulai pada menit ke 3 dan berakhir pada menit ke 8, untuk job 3 pada mesin 2 dimulai pada menit ke 8 dan berakhir pada menit ke 17, untuk job ke 4 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 3, untuk job ke 4 pada mesin ke 2 dimulai dari menit ke 3 dan berakhir pada menit ke 7, untuk job ke 5 pada mesin 1 dimulai pada menit ke 14,3 dan berakhir pada menit ke 22,3, untuk job ke 5 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 25 dan berakhir pada menit ke 29,3, untuk job ke 6 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 26,3 dan berakhir pada menit ke 37,3, untuk job ke 6 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 37,3 dan berakhir pada menit ke 40.3.
Untuk Mesin
Dari outputan diatas diketahui bahwa urutan pengerjaan dimulai dari job 4 – 3 – 2 – 5 – 1 – 6. Pada mesin satu yang mengerjakan job 4 dimulai pada menit ke 0 dan selesai pada menit ke 3, untuk selanjutnya mesin satu mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 37,3.
Dari outputan diatas diketahui bahwa urutan pengerjaan dimulai dari job 4 – 3 – 2 – 5 – 1 – 6. Pada mesin dua yang mengerjakan job 4 dimulai pada menit ke 3 dan selesai pada menit ke 7, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 40,3.
Gantt Chart
Pada Gannt Chart diatas Mesin 1 mulai mengerjakan Job 4 pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 3 dan selanjutnya mengerjakan job sesuai dengan urutan yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 37,3
Pada Gannt Chart diatas Mesin 2 mulai mengerjakan Job 4 pada menit ke 3 karena masih menunggu mesin satu menyelesaikan job 4 dan berakhir pada menit ke 7 dan selanjutnya mengerjakan job sesuai dengan urutan yaitu job 3 – 2 – 5 – 1 – 6 dan selesai pada menit ke 40,3
Dari Gantt chart di perhitungan Software dapat kita ketahui Makespan di mesin 6 (karena aliran gannt chart terpanjang ada pada mesin 6) = 40,3 Satuan waktu ( Jadi Makespan dapat dilihat pada perhitungan Gantt chart diakhir mesin ke 2 yaitu Job 6 ).
Analisa Data Kasus 1
Pada perhitungan kasus 1 ini baik secara manual dan software hasilnya sama tidak terjadi selisih. Dari kasus 1 ini dapat kita ketahui bahwa urutan pengerjaan job 4 – 3 – 2 – 5 – 1 – 6. Dan hasil dari perhitungan Makespan sebesar 40,3
Perhitungan Kasus 2 secara Manual
Order/Job
ti,1
ti,2
ti,3
Ti,4
1
20
5
17
15
2
10
15
33
10
3
13
20
15
23
4
25
10
20
30
Karena memiliki mesin sebanyak 4 maka :
K = (m – 1) = 4 – 1 = 3
Karena dari perhitungan diatas telah diketahui hasil K = 3 maka dari tabel waktu operasi diatas akandibuat 2 tabel semu seperti berikut :
K = 1
K = 2
K = 3
ti*,1
ti*2
ti*1
ti*2
ti*1
ti*2
20
15
25
32
42
37
10
10
25
43
58
58
13
23
33
38
48
58
25
30
35
50
55
60
Perhitungan :
Untuk K =1
Ti*,1 = k=1kti,k
Ti*,1= k=11ti,1
Ti*,1= ti,1 (Hasil dapat dilihat ditabel diatas )
Ti*,2 = k=1kti,m-k+1
Ti*,1= k=11ti,1
Ti*,2 = ti,4 (Hasil dapat dilihat ditabel diatas)
Untuk K = 2
Ti*,1 = k=1kti,k
Ti*,1= k=12ti,1 + k=12ti,2
Ti*,1= ti,1 + ti, 2 (Hasil dapat dilihat ditabel diatas )
Ti*,2 = k=1kti,m-k+1
Ti*,2= k=12ti,2 + k=12ti,3
Ti*,2= ti,3 + ti, 4 (Hasil dapat dilihat ditabel diatas )
Untuk K = 3
Ti*,1 = k=1kti,k
Ti*,1= k=13ti,1 + k=13ti,2 + k=13ti,3
Ti*,1= ti,1 + ti, 2 + ti, 3 (Hasil dapat dilihat ditabel diatas )
Ti*,2 = k=1kti,m-k+1
Ti*,2= k=13ti,2 + k=13ti,3 + k=13ti,4
Ti*,2= ti,2 + ti, 3 + ti,4 (Hasil dapat dilihat ditabel diatas )
Menetukan urutan job/order dengan menggunakan algoritma Johnson :
Untuk K = 1
1
2
3
4
ti*,1
20
ti*,2
10
23
30
Maka dari tabeldiatas urutan job untuk K =1 dengan menggunakan algoritma Johnson sebagai berikut :
Job 2 Job 3 Job 4 Job 1
Untuk K = 2
1
2
3
4
ti*,1
ti*,2
32
43
38
50
Maka dari tabel diatas urutan job untuk K = 2 dengan menggunakan algoritma Johnson sebagai berikut :
Job 1 Job 2 Job 3 Job 4
Untuk K = 3
1
2
3
4
ti*,1
42
58
ti*,2
58
58
60
Maka dari tabel diatas urutan job untuk K = 3 dengan menggunakan algoritma Johnson sebagai berikut :
Job 3 Job 4 Job 2 Job 1
Karena pada K = 1, K = 2 dan K = 3 memiliki urutan job yang berbeda maka dibuat tiga gannt chart untuk menentukan nilai makespan seperti berikut :
Gantt chart untuk K = 1
Dari Gantt Chart diatas dapat disimpulkan bahwa makespan dari job tersebut sebesar 141 satuan waktu dari urutan job 2 – 3 – 4 – 1
Gantt Chart untuk K = 2
Dari Gantt Chart diatas dapat disimpulkan bahwa makespan dari job tersebut sebesar 146 satuan waktu dari urutan job 1 – 2 – 3 – 4 .
Gantt Chart untuk K = 3
Dari Gantt Chart diatas dapat disimpulkan bahwa makespan dari job tersebut sebesar 133 satuan waktu dari urutan job 3 – 4 – 2 – 1 .
Dengan demikian penjadwalan mengikuti urutan yang ke tiga : 3 – 4 – 2 – 1 karena memberikan nilai Makespan yakni 133.
Perhitungan kasus 2 dengan Software
Untuk Job
Dari hasil outputan di atas menunjukkan bahwa job 1 pada mesin 1 dimulai pada menit ke 48 dan berakhir pada menit ke 68, untuk Job ke 1 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 68 dan berakhir pada menit ke 73, untuk Job ke 1 pada mesin ke 3 dimulai pada menit ke 101 dan berakhir pada menit ke 118, untuk Job ke 1 pada mesin ke 4 dimulai pada menit ke 118 dan berakhir pada menit ke 133, untuk job ke 2 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 38 berakhir pada menit ke 48, untuk job ke 2 pada mesin ke 2 dimulai pada mesin ke 48 dan berakhir pada menit ke 63, untuk job ke 2 pada mesin ke 3 dimulai pada menit ke 68 dan berakhir pada menit ke 101, untuk Job ke 2 pada mesin ke 4 dimulai pada menit ke 101 dan berakhir pada menit ke 111, untuk job ke 3 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 0 berakhir pada menit ke 13, untuk job ke 3 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 13 berakhir pada menit ke 33, untuk job ke 3 pada mesin ke 3 dimulai pada menit ke 33 berakhir pada menit 48, untuk Job ke 1 pada mesin ke 4 dimulai pada menit ke 48 dan berakhir pada menit ke 71, untuk job ke 4 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 13 berakhir pada menit ke 38, untuk job ke 4 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 38 dan berakhir pada menit ke 48, untuk job ke 4 pada mesin ke 3 dimulai pada menit ke 48 berakhir pada menit ke 68 untuk, Job ke 1 pada mesin ke 4 dimulai pada menit ke 71 dan berakhir pada menit ke 101.
Untuk Mesin
Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin satu yang mengerjakan job 3 dimulai pada menit ke 0 dan selesai pada menit ke 13, untuk selanjutnya mesin satu mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 68.
Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin dua yang mengerjakan job 4 dimulai pada menit ke 13 dan selesai pada menit ke 33, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 73.
Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin tiga yang mengerjakan job 2 dimulai pada menit ke 33 dan selesai pada menit ke 48, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 118.
Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin empat yang mengerjakan job 1 dimulai pada menit ke 48 dan selesai pada menit ke 71, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 133.
Gantt Chart
Pada Gantt Chart diatas pada mesin ke 1 untuk job ke 3 dimulai pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 13, yang dilanjutkan pada job ke 4 sampai menit ke 38, selanjutnya job ke 2 sampai menit ke 48 dan selanjutnya untuk job ke 1 sampai menit ke 68.
Pada Gantt Chart dapat diketahui bahwa terdapat idle pada mesin ke 2 karena Job 3 pada mesin ke 2 bisa dimulai setelah job 3 pada mesin ke 1 selesai yaitu pada menit ke 13, pada job ke 4 pada mesin ke 4 juga terjadi idle karena job 4 pada mesin ke 2 masih menunggu selesai job 4 pada mesin ke 1 yaitu, pada menit ke 38, Namun setelah itu pada mesin ke 2 tidak ada idle, untuk job ke 2 dimulai dari menit ke 48 sampai 63 dan terjadi idle lagi untuk job 1 selama 5 menit kemudian job 1 bisa di proses pada menit ke 68 sampai menit ke 73.
Pada Gantt Chart dapat diketahui bahwa terdapat idle pada mesin ke 3 karena Job 3 pada mesin ke 2 bisa dimulai setelah job 2 pada mesin ke 2 selesai yaitu pada menit ke 33 dan untuk selanjutnya yaitu job 4 yang berakhir pada menit ke 48 dan berakhir pada menit ke 68 yang dilanjutkan job ke 2 sampai menit ke 101 dan job ke 1 pada mesin ke 3 yaitu dimulai dari menit ke 101 sampai menit ke 118.
Pada Gantt Chart dapat diketahui bahwa terdapat idle pada mesin ke 4 karena Job 3 pada mesin ke 3 bisa dimulai setelah job 3 pada mesin ke 3 selesai yaitu pada menit ke 48 dan untuk selanjutnya yaitu job 4 yang dimulai pada menit ke 71 dan berakhir pada menit ke 101 yang dilanjutkan job ke 2 dari menit 101 sampai menit ke 111 dan terjadi idle selama 7 menit setelah itu job ke 1 diproses pada mesin ke 4 yaitu dimulai dari menit ke 118 sampai menit ke 133.
Dari Gantt chart di perhitungan Software dapat kita ketahui Makespan di mesin 6 (karena aliran gannt chart terpanjang ada pada mesin 6) = 40,3 Satuan waktu ( Jadi Makespan dapat dilihat pada perhitungan Gantt chart diakhir mesin ke 2 yaitu Job 6 ).
Analisa Data Kasus 2
Pada perhitungan kasus 2 ini baik secara manual dan software hasilnya sama tidak terjadi selisih. Dari kasus 2 ini dapat kita ketahui bahwa urutan pengerjaan Untuk penjadwalan kasus 2 urutan proses yang terjadi pada mesin 1 adalah job 3 – job 4 – job 2 – job 1. Dikarenakan pada kasus 2 tipe penjadwalan flow shop maka semua job memiliki urutan yang sama. Dan hasil dari perhitungan Makespan sebesar 133.
Pengolahan Data Pada Kasus 3
Secara manual untuk mesin
stage
Mesin
St
σj
tj
j
σ*
m*
PSt
1
2
3
0
0
0
0
111
0
24
24
0
1
111
212
0
13
13
2
212
313
0
15
15
3
313
412
0
20
20
1
24
13
15
123
24
33
57
221
24
18
42
322
15
27
42
412
13
20
33
13
2
412
2
24
33
15
123
24
33
57
24
1
221
221
24
18
42
3
123
322
33
27
60
423
33
30
63
3
42
33
57
132
57
10
67
233
42
15
57
322
33
27
60
33
2
322
423
57
30
87
4
42
60
57
132
60
10
70
233
57
15
72
57
3
233
331
60
20
80
423
57
30
87
5
42
60
72
132
60
10
70
60
2
132
331
60
20
80
1
331
423
72
30
102
6
80
70
72
423
72
30
102
72
3
423
7
80
70
102
431
102
13
115
102
1
431
Urutan pengerjaan sebagai berikut:
111 – 212 – 313 – 412 – 221 – 123 – 322 – 233 – 132 – 331 – 423 – 431
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa proses tersebut memiliki makespan sebesar 115 satuan waktu.
Gantt chart
Interpretasi:
Pada mesin 1 untuk job 1 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 24. Untuk job 2 dimulai pada menit 24 dan selesai pada menit 42. Untuk menuju job 3 mengalami idle dimulai pada menit 24 sampai dengan menit 60. Untuk job 3 dimulai pada menit 60 dan selesai pada menit 80. Untuk menuju job 4 mengalami idle dimulai pada menit 80 sampai dengan 102. Untuk job 4 dimulai pada menit 102 dan selesai pada menit 115.
Pada mesin 2 untuk job 2 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 13. Untuk job 4 dimulai pada menit 13 dan selesai pada menit 33. Untuk job 3 dimulai pada menit 33 dan selesai pada menit 60. Untuk job 1 dimulai pada menit 60 dan selesai pada menit 70.
Pada mesin 3 untuk job 3 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 15. Untuk menuju job 1 mengalami idle dimulai pada menit 15 sampai dengan menit 24. Untuk job 1 dimulai pada menit 24 dan selesai pada menit 57. Untuk job 2 dimulai pada menit 57 dan selesai pada menit 72. Untuk job 4 dimulai pada menit 72 dan selesai pada menit 102.
4.3.3.2 Secara software WinQSB untuk mesin
Interpretasi:
Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin satu yang mengerjakan job 1 dimulai pada menit ke 0 dan selesai pada menit ke 24, untuk selanjutnya mesin satu mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 2 dimulai pada menit 24, untuk ke job 3 mengalami idle selama 18 menit, untuk selanjutnya pada job 3 dimulai pada menit 60 dan selesai pada menit 80, untuk ke job 4 mengalami idle selama 22 menit, untuk selanjutnya pada job 4 dimulai pada menit 102 dan selesai pada menit 115.
Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin dua yang mengerjakan job 2 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 13, untuk selanjutnya pada job 4 dimulai pada menit 13 dan selesai pada menit 33, untuk selanjutnya pada job 3 dimulai pada menit 33 dan selesai pada menit 60, untuk selanjutnya pada job 1 dimulai pada menit 60 dan selesai pada menit 70
Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin tiga yang mengerjakan job 3 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 15, untuk menuju ke job 1 mengalami idle selama 9 menit, untuk selanjutnya pada job 1 dimulai pada menit 24 dan selesai pada menit 57, untuk selanjutnya pada job 2 dimulai pada menit 57 dan selesai pada menit 72, untuk selanjutnya pada job 4 dimulai pada menit 72 dan selesai pada menit 102.
Gantt chart secara software
Interpretasi:
Pada mesin 1 untuk job 1 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 24. Untuk job 2 dimulai pada menit 24 dan selesai pada menit 42. Untuk menuju job 3 mengalami idle dimulai pada menit 24 sampai dengan menit 60. Untuk job 3 dimulai pada menit 60 dan selesai pada menit 80. Untuk menuju job 4 mengalami idle dimulai pada menit 80 sampai dengan 102. Untuk job 4 dimulai pada menit 102 dan selesai pada menit 115.
Pada mesin 2 untuk job 2 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 13. Untuk job 4 dimulai pada menit 13 dan selesai pada menit 33. Untuk job 3 dimulai pada menit 33 dan selesai pada menit 60. Untuk job 1 dimulai pada menit 60 dan selesai pada menit 70.
Pada mesin 3 untuk job 3 dimulai pada menit 0 dan selesai pada menit 15. Untuk menuju job 1 mengalami idle dimulai pada menit 15 sampai dengan menit 24. Untuk job 1 dimulai pada menit 24 dan selesai pada menit 57. Untuk job 2 dimulai pada menit 57 dan selesai pada menit 72. Untuk job 4 dimulai pada menit 72 dan selesai pada menit
4.3.4 Analisa dan Pembahasan
Pada perhitungan kasus 1 ini baik secara manual dan software hasilnya sama tidak terjadi selisih. Pada mesin satu yang mengerjakan job 4 dimulai pada menit ke 0 dan selesai pada menit ke 3, kemudian job 3 dimulai pada menit ke 3 sampai menit ke 8, job 2 dimulai dari menit ke 8 sampai menit ke 14,3, job 5 dimulai dari 14,3 sampai 22,3, job 1 dimulai dari menit ke 22,3 sampai 26,3, job 6 dimulai dari menit ke 26,3 sampai ke 37,3. untuk job 3 pada mesin 2 dimulai pada menit ke 8 dan berakhir pada menit ke 17, untuk job ke 4 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 0 dan berakhir pada menit ke 3, untuk job ke 4 pada mesin ke 2 dimulai dari menit ke 3 dan berakhir pada menit ke 7, untuk job ke 5 pada mesin 1 dimulai pada menit ke 14,3 dan berakhir pada menit ke 22,3, untuk job ke 5 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 25 dan berakhir pada menit ke 29,3, untuk job ke 6 pada mesin ke 1 dimulai pada menit ke 26,3 dan berakhir pada menit ke 37,3, untuk job ke 6 pada mesin ke 2 dimulai pada menit ke 37,3 dan berakhir pada menit ke 40.3. Dari kasus 1 ini dapat kita ketahui bahwa urutan pengerjaan job 4 – 3 – 2 – 5 – 1 – 6. Dan hasil dari perhitungan Makespan sebesar 40,3.
Pada kasus 2 Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin satu yang mengerjakan job 3 dimulai pada menit ke 0 dan selesai pada menit ke 13, untuk selanjutnya mesin satu mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 68. Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin dua yang mengerjakan job 4 dimulai pada menit ke 13 dan selesai pada menit ke 33, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 73. Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin tiga yang mengerjakan job 2 dimulai pada menit ke 33 dan selesai pada menit ke 48, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 118. Dari outputan diatas diketahui bahwa pada mesin empat yang mengerjakan job 1 dimulai pada menit ke 48 dan selesai pada menit ke 71, untuk selanjutnya mesin dua mengerjakan sesuai dengan urutan job yaitu job 3 – 4 – 2 – 1 dan selesai pada menit ke 133.
Pada kasus 3 perhitungan manual dengan software WinQSB tidak terdapat selisih dari hasil perhitungan. Sehingga didapatkan urutan pengerjaan 111 – 212 – 313 – 412 – 221 – 123 – 322 – 233 – 132 – 331 – 423 – 431. Dengan nilai makespan 115 menit.
Kesimpulan
Penjadwalan Flowshop adalah suatu pergerakan tugas yang terus menerus melalui suatu rangkaian stasiun kerja yang disusun berdasarkan produk sehingga terjadi keseimbangan pada tingkat output produksi di penjadwalan ini hanya menangani 1 variasi produk. Sedangkan Jobshop ini penjawalannya menangani banyak variasi produk dan pola aliran prosesnya juga berbeda karena alat/mesin digunakan secara bersama sama oleh bermacam – macam order, jadi untuk menghitung Flowshop menggunakan metode Jhonson and CDS , sedangkan Jobshop menggunakan metode Algoritma Non-Delay.
Pada kasus nomor 1 dapat kita tarik kesimpulan bahwa Pada perhitungan dari kasus 1 ini dapat kita ketahui bahwa urutan pengerjaan Job4 Job3 Job2 Job5 Job1 Job6 . Dan hasil dari perhitungan Makespan sebesar 40,3. Pada kasus nomor 2 kita ketahui bahwa terdapat k=1, k=2, k=3 dan kita menggunakan k=3 karena memberikan nilai makespan sebesar 133, sedangkan untuk makespan k=1 sebesar 141 dan untuk makespan k=2 sebesar 146, sehingga urutan pengerjaannya tetap yaitu dimulai dari Job 3 Job 4 Job 2 Job 1. Pada kasus 3 dapat kita ketahui bahwa urutan pengerjaan dimulai dari 111 – 212 – 313 – 412 – 221 – 123 – 322 – 233 – 132 – 331 – 423 – 431. Dan Makespan sebesar 115.