Pengertian Ukuran Pemusatan Data
Ukuran pemusatan data adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. Salah satu kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk membandingkan dua (populasi) atau contoh, karena sangat sulit untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-masing anggota populasi atau masing-masing anggota data contoh. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan. Modus
Modus dari serangkaian data adalah nilai (atau sifat) yang paling banyak terjadi, atau sifat/keadaan yang frekuensinya terbesar. Untuk data kuantitatif modus menunjukkan nilai yang paling banyak muncul dan untuk data kualitatif modus menunjukkan sifat atau keadaan yang paling banyak terjadi. Dengan demikian serangkaian data, mungkin tidak mempunyai modus, satu modus, dua modus atau lebih (Wirawan, Nata. 2012) Kebaikan dan Kelemahan Modus Kebaikan
1. Untuk data atau pengamatan yang jumlahnya relatif kecil, modus mudah diketahui dan tidak perlu perhitungan 2. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem 3. Modus dapat digunakan sebagai ukuran nilai sentral baik untuk data kuantitatif maupununtuk data kualitatif Kelemahan
1. Modus sebagai ukuran nilai sentral kurang teliti, sebab suatu distribusi frekuensing kadang-kadang ada dua modus, tiga modus atau bahkan ti dak ada modus. Modus Data Berkelompok
Bila datanya telah disusun dalam tabel frekuensi, maka modusnya dapat ditentukan/dihitung melalui dua tahapan sebagai berikut: (Wirawan, Nata. 2012)
1. Menentukan letak modus (LMod). Modus terletak dalam kelas dengan frekuensi terbesar. 2. Menghitung modus. Modus data berkelompok dapat dihitung dengan rumus:
Mod = L +
1
x c
1+2
Keterangan Mod
= Modus
L
= tepi bawah kelas dari kelas terdapatnya modus
d1
= selisih antara frekuensi kelas terdapatnya modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2
= selisih antara frekuensi kelas terdapatnya modus dengan frekuensi kelas sesudahnya.
c
= interval kelas (Wirawan, Nata. 2012)
Contoh Soal
Sebuah sampel nilai penjualan mingguan (dalam juta rupiah) dari 60 penyalur barang antik di kota surabaya disajikan sebagai berikut: Nilai Penjualan
Banyak Penyalur
(Juta Rupiah)
(f)
10-14
4
15-19
5
20-24
8
25-29
13
30-34
20
35-39
10
Total
60
Berdasarkan data tersebut, hitunglah modusnya dan berikan interpretasi.
Penyelesaian
Cara Perhitungan Modus Nilai Penjualan Mingguan 60 Penyalur Barang Antik Nilai Penjualan
Banyaknya
(Juta Rupiah)
Penyalur
Tepi Kelas
(f) 9,5 10-14
4 14,5
15-19
5 19,5
20-24
8 24,5
25-29
13 ) d1
30-34
20
LModus ) d2
35-39
29,5
34,5
10 39,5
Total
60
Dari tabel tersebut dapat diketahui: Frekuensi modus
= 20
c
=5
d1
= 20-13 = 7
d2
= 20-10 = 10
Kelas modus (kelas nyata) = 29,5-34,5 L
= 29,5
Maka didapatkan, Mod
=L+
1
x c
1+2
= 29,5 +
7 7+10
x 5
= 29,5 + 0,41 x 5 = 29,5 + 2,05 = 31,55 Jadi, modus dari nilai penjualan mingguan 60 penyalur barang antik di Kota Surabaya adalah Rp. 31,55 juta. Ini menunjukkan bahwa nilai penjualan mingguan dari 60 penyalur barang antik tersebut yang paling banyak adalah nilai penjualan disekitar Rp.31,55 juta.
Dapus
Wirawan, Nata. 2012. Cara Mudah Memahami Statistika Ekonomi dan Bisnis (Statistika Deskriptif), Edisi Ketiga. Denpasar:Keraras Emas Denpasar.