BAB
6
LENGKUNG MENDATAR SEDERHANA
6.1.
Pendahuluan Pembuatan Pembuatan busur lingkaran lingkaran (lengkung/tikungan) (lengkung/tikungan) di lapangan dapat dijumpai pada waktu pembua pem buatan tan jalan jala n raya, raya , jalan jal an kereta ker eta api dan saluran salu ran-sa -salura lura n air a ir u ntuk ntu k irig i rigasi. asi. Busur Busur lingka lingkaran ran digunak digunakan an untuk untuk menghub menghubungk ungkan an 2 arah arah yang yang berpot berpotonga ongan, n, supaya supaya perpin per pindah dahan an dari dar i satu sat u arah ara h ke arah ara h lainnya lain nya berjala berj alan n lancar lan car.. ntuk nt uk saluran salu ran-sa -salura luran n air, jari-ja jar i-jari ri lingka lin gkaran ran diperh dip erhitun itungka gkan n dengan den gan kecepa kec epatan tan air yang harus har us disalur disa lurkan kan melalui mela lui saluran tersebut. ntuk ntuk jala jalan n raya raya dan jala jalan n kere kereta ta api, api, jarijari-ja jari ri busur busur lingk lingkar aran an dite ditent ntuka ukan n dan dan diperh diperhitu itungka ngkan n dengan dengan kecepat kecepatan an kendara kendaraan an yang yang berger bergerak ak melalu melaluii busur busur lingkar lingkaran an tersebut. !da " (tiga) bentuk #ikungan ($engkung %orisontal), yaitu & ('). $engkung $engkung Busur $ingkaran $ingkaran (ircl (ircle) e) ederhana ederhana atau atau *ull *ull ircle ircle (*). (*). (2). (2). $eng $engkun kung g Busu Busurr $ing $ingka kara ran n denga dengan n $engk $engkun ung g Para Parali liha han n & pir piral al + irc ircle le ().
pir piral al
("). ("). $engkun $engkung g Peralih Peralihan an saja saja & pira pirall + piral piral ( ( + ). Pemakaian Pemak aian bentuk bentu k *ull ircle ircle (*) ditentukan ditentukan oleh kecepatan rencana rencana dan jari-jari jari-jari lengkung lengkung minimum, seperti tabel di bawah ini & Tabel 6.1 Panjang Jar!jar T"ungan #R$ %n%u% #dbula&"an$ (m/am)
'20
'00
10
0
30
40
"0
20
min (5)
00
"60
2'0
''0
10
30
"0
'3
Sumber Sumber :
TCPGJA TCPGJAK K (Tata Cara Perencana Perencanaan an Geometrik Geometrik Jalan Antar Antar Kota Kota : No.038/ No.038/T/B T/B/! /!""#$ ""#$ %e&. P' %ir)en %ir)en Bina ar*a+. ar*a+.
Bila Bila jari jari-j -jar arii lengk lengkung ung mini minimu mum m mele melebi bihi hi dari dari kete ketent ntua uan n di atas atas,, maka maka bent bentuk uk lengkung/tikungan harus dibuat dalam bentuk piral piral + piral piral ( ( + ) atau piral piral + ircl irclee piral (). ntuk pembahasan lebih detail tentang ke tiga bentuk tersebut diatas akan dibahas pada mata kuliah Perancangan 7eometrik alan, sedangkan pada bab ini akan dibahas khusus tentang bentuk ben tuk *ull ircle (*) atau Busur $ingkaran ederhana dan bagian-bagian utamanya. Bentuk-bentuk ke tiga jenis tikungan (lengkung horisontal) adalah seperti pada gambargambar di bawah ini & ateri Kulia, Ilmu Ukur Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a. Samarin2a. Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il
6!1
Ga%bar 6.1 Ben&u" Leng"ungan #T"ungan$ 'ada Tra(e Jalan dengan Tangen) *r+le dan S'ral lengkung peralihan (spiral)
lurus (tangen)
lingkaran (circle) lurus (tangen)
lengkung (cur8e)
lurus (tangen)
Sumber : Penuli$ 00#.
1.
Leng"ung Bu(ur Lng"aran Sederhana #*r+le$ a&au ,ull *r+le #,*$
#idak semua lengkung dapat dibuat berbentuk busur lingkaran sederhana, hanya lengkung dengan radius besar yang diperbolehkan. Pada tikungan yang tajam, dimana radius lengkung kecil dan superele8asi yang dibutuhkan besar, lengkung berbentuk busur lingkaran akan menyebabkan perubahan kemiringan melintang yang besar yang mengakibatkan timbulnya kesan patah pada tepi perkerasan sebelah luar. 9::ek negati: tersebut dapat dikurangi dengan membuat lengkung peralihan seperti dijelaskan pada bagian sebelum ini. $engkung busur lingkaran sederhana hanya dapat dipilih untuk radius lengkung () yang besar, dimana superele8asi yang dibutuhkan kurang atau sama dengan ";. adius yang memenuhi persyaratan tersebut untuk setiap kecepatan rencana tertentu, merupakan yang terletak di atas garis batas untuk superele8asi maksimum '0; dan untuk superele8asi maksimum 1;. 7ambar perubahan kemiringan melintang jalan adalah sebagai berikut & Ga%bar 6.Perubahan Ke%rngan Meln&ang Jalan 'ada T"ungan
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!-
Sumber : %aar%aar Perencanaan Geometrik Jalan$ 4r. Sri 5arianti$ Sc$ Ban2un* !""".
Ga%bar 6. Leng"ung Bu(ur Lng"aran # circle $ Sederhana a&au ,ull *r+le #,*$
et. &
= circle (lingkaran) = tangen (lurus)
Sumber : Kontruki Jalan 6a7a (Buku !: Geometrik Jalan$ ole, 4r. 5amir,an Sao2an*$ SC$ Ta,un 00$ Penerbit N9A$ Ban2un*.
eterangan & P< = # dan # = = ∆ c = #c = 9c = $c = 5 =
-.
#itik perpotongan kedua bagian lurus (&oint o; interection+. #itik lengkung titik peralihan dari tan*en ke circle atau sebaliknya. udut Perpotongan tangen atau udut de:leksi (dalam derajat). ari-jari #ikungan ($ingkaran). Panjang antara # ke P< atau # ke P<. arak antara P< dengan Busur $ingkaran. Busur $ingkaran. >rdinat tengah adalah jarak antara titik tengah tali busur dan titik tengah lengkung lingkaran.
Leng"ung Bu(ur Lng"aran dengan Leng"ung Peralhan #S'ral!*r+le!S'ral/S*S$
Pada gambar di bawah ini, $engkung #- adalah lengkung peralihan berbentuk spiral (clot,oi2+ yang menghubungkan bagian lurus dengan radius tak terhingga di awal spiral (sebelah kiri #) dan bagian berbentuk lingkaran dengan radius = c di akhir spiral (sebelah kanan ). #itik # adalah titik peralihan bagian lurus ke bagian berbentuk spiral dan titik adalah titik peralihan bagian spiral ke bagian lingkaran. $engkung peralihan diletakkan antara bagian lurus dan bagian lingkaran (circle), yaitu sebelum dan sesudah tikungan berbentuk busur lingkaran. ?engan adanya lengkung peralihan, maka tikungan menggunakan jenis piral-ircle- piral (-). ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!
Ga%bar 6.0 Lng"aran S'ral!*r+le!S'ral #S*S$
Ke&erangan 2
Sumber : Kontruki Jalan 6a7a (Buku !: Geometrik Jalan$ ole, 4r. 5amir,an Sao2an*$ SC$ Ta,un 00$ Penerbit N9A$ Ban2un*.
eterangan & @s = !bsis titik pada garis tangen, jarak dari titik # ke (jarak lurus lengkung peralihan) As = >rdinat titik pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik pada lengkung. $s = Panjang lengkung peralihan (panjang dari titik # ke atau ke #). $c = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik ke ). #s = Panjang tangen dari titik P< ke titik # atau ke titik # # = #itik dari tangen ke spiral. = #itik dari spiral ke lingkaran. 9s = arak dari P< ke busur lingkaran. = udut lengkung spiral θs c = ari-jari lingkaran p = Pergeseran tangen terhadap spiral. k = !bsis dari p pada garis tangen spiral.
.
Leng"ung S'ral S'ral #SS$
$engkung horisontal berbentuk spiral-spiral adalah lengkung tanpa busur lingkaran, sehingga titik berimpit dengan titik . Panjang busur lingkaran & $c = 0 dan θs = ∆. c yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga $s yang dibutuhkan lebih besar dari pada $s yang menghasilkan landai relati: minimum yang disyaratkan.
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!0
Panjang lengkung peralihan $s, harus dicari dengan rumus &
θs . π . c $s
dengan C θs = ∆.
= D0
Pencapaian kemiringan pada tikungan spiral-spiral, seluruhnya dilakukan pada bagaian spiral seperti gambar di bawah ini. Ga%bar 6.3 Leng"ung S'ral S'ral #SS$
Sumber : Kontruki Jalan 6a7a (Buku !: Geometrik Jalan$ ole, 4r. 5amir,an Sao2an*$ SC$ Ta,un 00$ Penerbit N9A$ Ban2un*.
6.-.
Leng"ung Bu(ur Lng"aran #*r+le$ Sederhana a&au ,ull *r+le #,*$ Pada pembahasan ini yang diuraikan hanyalah tentang $engkung Busur $ingkaran (ircle) ederhana atau *ull ircle (*) saja, sedangkan untuk dan akan dibahas pada 5ata uliah Perancangan 7eometrik alan. #idak semua lengkung dapat dibuat berbentuk busur lingkaran sederhana, hanya lengkung dengan radius besar yang diperbolehkan. Pada tikungan yang tajam, dimana radius lengkung kecil dan superele8asi yang dibutuhkan besar, lengkung berbentuk busur lingkaran akan menyebabkan perubahan kemiringan melintang yang besar yang mengakibatkan timbulnya kesan patah pada tepi perkerasan sebelah luar. 9::ek negati: tersebut dapat dikurangi dengan membuat lengkung peralihan (spiral-spiral) seperti dijelaskan pada bagian sebelum ini. $engkung busur lingkaran sederhana hanya dapat dipilih untuk radius lengkung () yang besar, dimana superele8asi yang dibutuhkan kurang atau sama dengan ";.
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!3
adius yang memenuhi persyaratan tersebut untuk setiap kecepatan rencana tertentu, merupakan yang terletak di atas garis batas untuk superele8asi maksimum '0; dan untuk superele8asi maksimum 1;. Ga%bar 6.6 Leng"ung Bu(ur Lng"aran # circle $ Sederhana a&au ,ull *r+le #,*$
T
et. &
= circle (lingkaran) = tangen (lurus)
Sumber : Kontruki Jalan 6a7a (Buku !: Geometrik Jalan$ ole, 4r. 5amir,an Sao2an*$ SC$ Ta,un 00$ Penerbit N9A$ Ban2un*.
Ke&erangan 2
P< = #itik perpotongan kedua bagian lurus (&oint o; interection+. # dan # = #itik lengkung titik peralihan dari tan*en ke circle atau sebaliknya (titik singgung, titik awal dan akhir belokan). = udut Perpotongan tangen atau udut de:leksi (dalam derajat). ∆ c = ari-jari #ikungan ($ingkaran). > = Pusat utub $ingkaran #c = Panjang antara # ke P< atau # ke P<. 9c = arak antara P< dengan Busur $ingkaran. $c = Busur $ingkaran. 5 = >rdinat tengah adalah jarak antara titik tengah tali busur dan titik tengah lengkung lingkaran. #+#+ # = Panjang #ali Busur $ingkaran.
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!6
D%ana 2
•
untuk menghitung panjang bagian-bagian pada $engkung Busur $ingkaran (ircle) ederhana atau *ull ircle (*) tersebut di atas dengan ru%u( sbb &
5enghitung Panjang &angen (T+) Perhatikan segitiga >-#-P< & &g /- = #c/c,
•
maka T+ 4 R + &g /-
5enghitung Panjang bu(ur Lng"aran L +
dalam derajat,
= ",'4'3D22.
•
5enghitung arak antara P< dengan Busur $ingkaran (E+)
•
5enghitung arak M (tinggi tali busur ke busur lingkaran) Perhatikan (eg&ga 5! T+! T
•
5enghitung Panjang Tal Bu(ur Lng"aran #T*T *T$ Perhatikan (eg&ga 5! T+! T
7ambar di atas menunjukkan lengkung horisontal berbentuk busur lingkaran sederhana. Bagian lurus dari jalan (di kiri # atau di kanan #) dinamakan bagian E#!F79FE. #itik peralihan dari bentuk tangen ke bentuk busur lingkaran (circle) dinamakan titik # dan titik peralihan dari busur lingkaran (circle) ke tangen dinamakan titik #. ika bagian-bagian lurus dari jalan tersebut diteruskan akan memotong titik yang diberi nama P< (Perpotongan %orisontal), sudut yang dibentuk oleh kedua garis lurus tersebut, dinamakan Esudut perpotonganE, bersimbul . arak antara # - P< diberi simbol #c. etajaman lengkung dinyatakan oleh radius c. ika lengkung yang dibuat simetris, maka garis >-P< merupakan garis bagi sudut #->-#. arak antara titik P< dan busur lingkaran dinamakan 9c. $c adalah panjang busur lingkaran. ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!
*7n&7h S7al 2 1. S7al 1 D"e&ahu & ?ua titik ! dan B dari suatu ruas jalan raya, harus disambungkan dengan lengkung lingkaran. ?ua garis tangen nya berpotongan di @ dengan sudut belokan '20 0, dengan jari-jari lengkung lingkaran '30 m. elengkapnya seperti gambar berikut ini. Per&an;aan & %itunglah &
a.
Besar sudut pusat yang menghadap Busur $ingkaran I
b.
Panjang $engkung (Busur $ingkaran) !B I
c.
Panjang tangen !@ dan B@ I
d.
ara penentuan titik singgung.
Ja8ab &
a). Besar sudut pusat = '100 + β = '100 + '200 = 69 9 b). Panjang busur lingkaran !B = (αG ) / '10 0 = (00 H ",'4 H '30) / '10 0 = 13)9: % c). Panjang tangen !@ = B@ = . tg α = '30 tg "00 = :6)69 % . d). ara penentuan titik singgung, sebagai berikut &
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!:
*ara 'enen&uan &&" (nggung ) (ebaga ber"u& 2
•
#ancapkan jalon-jalon pada sumbu jalan ( ',2,", dan).
•
Perpanjang garis sumbu jalan dengan menancapkan jalon 3,,6, dan 1.
•
kur jarak garis singgung 1,0 5 sehingga didapat titik @.
•
etting #heodolit di titik @, arahkan teropong ke titik !, kemudian putar kea rah B dan didapat sudut β.
•
Bagi dua sudut β ('/2 β) dan perpanjangkan garis dengan menancapkan jalon D.
•
kur jarak >, sehingga didapat titik Pusat >.
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!<
-. S7al D"e&ahu &
#itik potong dari dua bagian lurus jalan raya !B dan ? seperti gambar di bawah, ternyata tidak dapat dicapai (terhalang bangunan). Berikut ini adalah data pengukuran yang diambil dari B dan . udut !B = '""0 '3J, sudut B? = '06 0 "0J dan B = 4'6 m.
edua bagian tersebut akan disambung dengan lengkung lingkaran yang akan menyinggung !B di titik # sedemikian hingga #B = "D 5. Per&an;aan &
%itunglah jari-jari lengkungan dan panjang lengkung tersebut I
Ja8ab &
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!19
Ke(%'ulan 2 '.
ntuk menghubungkan 2 arah yang berpotongan diperlukan suatu lengkung/tikungan horisontal.
2.
!da " (tiga) bentuk #ikungan ($engkung %orisontal), yaitu & ('). $engkung Busur $ingkaran (ircle) ederhana atau *ull ircle (*). (2). $engkung Busur $ingkaran dengan $engkung Paralihan & piral + ircle ().
piral
("). $engkung Peralihan saja & piral + piral ( + ). ".
*ull ircle (*) sangat baik digunakan bila jari-jari lengkungan/tikungan sangat besar pada area yang datar.
4.
Bagian-bagian utama busur lingkaran serta rumus-rumus yang ada merupakan dasar dari perhitungan lengkung yang ada.
3.
ntuk lengkungan/busur lingkaran yang besar, diperlukan titik-titik perantara supaya lengkung benar-benar rapi dan sesuai dengan lengkaran yang direncanakan.
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!11
ateri Kulia, Ilmu Ukur Tanah $ -akulta Teknik Si&il 'nta* !" 1 Samarin2a.
6!1-