BAB I PENDAHULUAN
Secara Secara bahasa bahasa,, ibadah ibadah atau ibadat ibadat adalah adalah taat, taat, menuru menurut,t, mengik mengikuti, uti, dan tunduk terhadap apapun. Sedangkan yang dimaksud ibadah dalam hukum Islam, ibadah berarti penghambaan atau pengabdian diri kita terhadap tuhan yang satu yaitu Allah SWT. Membatasi pengertian ibadah diatas hanya pada ibadah-ibadah yang bersifat langsung kepada Allah SWT, yang dinamakan ibadah mahdzoh. Adapun Adapun ibadah yang bersifat tidak langsung, langsung, seperti ibadah yang berbentuk berbentuk sosial, itu dinamakan ibadah ghoirmahdzoh. Akan tetapi pada hakikatnya baik ibadah mahdzoh maupun ibadah ghoir rmahdzoh itu semua bertujuan melaksanakan apaapa yang di perintahkan oleh Allah SWT kepada kita, baik yang tertulis di dalam Al-quran maupun yang disampaikan oleh nabikita Muhammd SAW yang di sebut Al-hadist. Beranjak dari pengertian-pengertian di atas, menarik di bicarakan tentang pengertian pengertian ibadah itu sendiri. sendiri. Seperti Seperti yang kita ketahui, ketahui, bahwa ibadah merupakan merupakan suatu cirri dan juga syarat seseorang yang beragama, terutama agama islam. Akan tetapi dalam realitasnya, ada segelintir orang yang salah memahami pengertian ibadahitu sendiri. Disamp Disamping ing kita menge mengetahu tahuii apa penge pengertian rtian ibadah ibadah itu, kita kita juga juga perlu perlu mengetahui apa yang menjadi ruang lingkup ibadah menurut pandangan islam. Karena, jika kita hanya tau sebatas pengertian ibadah tanpa mengetahui ruang lingkupnya, sama saja dengan orang yang tidak tahu ibadah itu seprti apa.
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN IBADAH
Menurut bahasa, kata ibadah berarti patuh (al-tha’ah), dan tunduk (alkhudlu).Ubudiyah artinya tunduk dan merendahkan diri. Menurut al-Azhari,kata ibadah tidak dapat di sebutkan kecuali untuk kepada Allah. Secara Secara etimolog etimologis is diambil diambil dari kata’ kata’ abada, abada, ya’budu ya’budu,, ‘abadan ‘abadan,, fahua ‘aabidun.Secara ‘Abid, berarti hamba atau budak, yakni seseorang yang yang tidak tidak memil memiliki iki apa-a apa-apa, pa, harta harta dirin dirinya ya sendir sendirii milik milik tuan tuanny nya, a, sehi sehing ngga ga kare karena nany nya a selu seluru ruh h akti aktifi fita tas s hidu hidup p hamb hamba a hany hanya a untu untuk k memperoleh keridhaan tuannya dan menghindarkan murkannya.
Menuru Menurutt istilah istilah syara’ syara’ penger pengertian tian ibadah ibadah dijela dijelaska skan n oleh oleh para para ulama sebagai berikut: Menurut Ibnu Taimiyah dalam kitabnya al-ubudiyah, memberikan penjela penjelasan san yang yang cukup cukup luas luas tentan tentang g penger pengertia tian n ibadah ibadah.. Pada Pada dasarnya ibadah berarti merendahkan diri (al-dzull).Akan tetapi, ibad ibadah ah yang yang dipe diperin rinta tahk hkan an agam agama a buka bukan n seke sekeda darr taat taat atau atau perendahan diri kepada Allah. Ibadah itu adalah gabungan dari peng penger erti tian an
al-z al-zul ulll
dan dan
ghay ghayah ah
al-m al-mah ahab abba bah h.Patu Patuh h
kepa kepada da
seseorang tetapi tidak mencintainya, atau cinta tanpa kepatuhan itu bukan ibadah.Jadi, cinta atau patuh saja belum cukup disebut ibadah.Jadi seseorang belum dapat dikatakan beribadah kepada Allah kecuali apabila ia mencintai Allah. lebih dari cintanya kepada apapun apapun dan memu memuliak liakanan-Nya Nya lebih lebih dari dari segala segala lainnya lainnya.Me .Menur nurtt uraiannya. Ibnu aimiyah sangat menekankan bahwa cinta merupakan unsur yang sangat penting dan tidak dapat di pisahkan dari pengertian ibad ibadah ah.M .Men enur urut utny nya, a, agam agama a
yang yang bena benarr adal adalah ah mewuj ewujud udka kan n
ubudiy ubudiyah ah kepada kepada All Allah ah dari dari segala segala seginy seginya, a, yakni yakni mewuj mewujudk udkan an
cinta cinta kepada kepada-ny -nya.S a.Sem emaki akin n benar benar budaya budaya seseo seseoran rang, g, semaki semakin n besarlah cintannya kepada allah. Dari Dari bebe bebera rapa pa kete ketera rang ngan an yang yang dikut dikutipn ipnya ya,Y ,Yus usuf uf al-Qa al-Qard rdaw awii menyim menyimpul pulkan kan bahwa bahwa ibadah ibadah yang yang disyar disyari’at i’atkan kan oleh oleh islam islam itu harus memenuhi dua unsur: 1.Mengikat diri (iltizam) dengan syari’at Allah yang serukan oleh para para
rosu rosul-N l-Nya ya,,
melip meliput utii
perin perinta tah, h,
lara larang ngan an,p ,pen engh ghala alala lan, n,da dan n
pengharaman pengharaman sebagai perwujudan ketaatan kepada Allah. 2.Keta 2.Ketaata atan n itu harus harus tumbuh tumbuh dari dari kecint kecintaan aan hati hati kepada kepada All Allah, ah, karena karena sesunggu sesungguhnya hnya Dialah yang paling berhak berhak untuk untuk dicintai dicintai sehubungan dengan nikmat yang diberikan. Dalam pengertian yang luas ibadah meliputi segala yang dicintai Allah dan diridhai-Nya,perkataan dan perbuatan lahir dan batin. Termasuk Termasuk di dalamn dalamnya ya shalat, shalat, puasa, puasa, zakat, haji,be haji,berkata rkata benar benar dll. Ladi Ladi melipu meliputi ti yang yang fardhu fardhu,, dan tathaw tathawwu’ wu’,, muam muamalah alah bahkan bahkan akhlak karimah serta fadhilah insaniyah. Bahkan Bahkan lebih lebih lanjut lanjut,, Ibnu Ibnu Taimi Taimiyah yah menya menyatak takan an bahwa bahwa seluru seluruh h agama itu termasuk ibadah.
Sebagaimana yang telah di paparkan di atas bahwa ibadah di artikan dengan taat, di dasarkan dengan firman Allah swt.
ٌ يِ دوُعَ مْكُلَ ُ إِّ َ طاَ يْشّ ل وُد ُْ تَّ أَ َ َءَ نِبَاَ مْكُيْلَإِ دْهَعْ أَ مْلَأَ 60. Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Q.S Yaasin:60) Ibadah juga bisa diartikan mohon hajat yang sesuai dengan QS. Al-Mukmin:60
ِت َا ق َ عِ ْ قَ ع َ وُ ِكْ قَق ْ َ َ ذِلق ّ ّ إِ كقْمُل َ ْ جِ سقَقْ أَ ِ عققُ ْ كقُمُ برَ َ ق ا َوَ
َ ِ خِ َ هنَمَّ َ َ خُُ دْيَسَ 60. 60. Dan Tuhan uhanm mu berfir rfirma man: n: "Be "Berdoa rdoala lahh kepa kepada da-K -Kuu, nis niscaya aya akan akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".".(Q.S. Al-Mukmin:60) [1326] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku . Adapun pengertian ibadah menurut istilah sangat berfariasi, diantaranya: a. Menurutulama tauhid, ulama tafsir, dan ulama hadist. Ibadah ialah meng-Esakan Allah, mengangagungkan-Nya dengan sepenuh penuh keagungan keagungan serta menghinakan menghinakan diri dan menunduk menundukan an jiwa kepada-Nya. kepada-Nya. Mereka mengatakan” ibadah adalah tauhid “. Ulama Ulama tauhid, tauhid, tafsir, tafsir, dan hadist hadist menga mengartik rtikan an tauhid tauhid denga dengann “Meng-E “Meng-Esak sakan an Allah, tuhan yang disembah serta meng-esakan-Nya pada zat-Nya, sifat-Nya, dan pekerjaan-Nya. Allah swt berfirman: 56. 56. Dan Dan aku aku tidak tidak menc mencipt iptak akan an jin dan dan manu manusia sia melai melaink nkan an supa supaya ya mere mereka ka mengabdi kepada-Ku. .(Q.S. Adz-Dzariat:60) Nabi saw saw bersabda: bersabda: Doa adalah otak benaknya ibadah. (HR. Bukhari) b. Menurut Menurut ulama ulama akhlak. akhlak. Para ulama akhlak mendepinisikan ibadah dengan “Mengerjakan semua ketaatan badaniyah dan menyelenggarakan semua syari’at (hukum). c. Menurut ulama fiqh Merek Merekaa mengu mengungk ngkapk apkan an bahwa bahwa yang yang dinama dinamakan kan ibadah ibadah adalah adalah “segala “segala ketaata ketaatanya nyang ng di kerjaka kerjakann untuk untuk menca mencapai pai keridha keridhaan an Allah Allah dan mengh mengharap arap pahala-nya pahala-nya di akhirat”.Adapu akhirat”.Adapunn makna taabud ialah Melaksanaka Melaksanakann segala segala hak Allah. Adapun kata taabud itu sendiri diambil dari kata ubudiyyah yang artinya menghambakan diri. d. Makna umum ibadah
Ibad Ibadah ah melip meliput utii semu semuaa yang yang disu disuka kaid idan an di ridha ridhaii Alla, Alla, baik baik beru berupa pa perkataan perkataan maupun maupun perbuata perbuatan, n, baik terang maupun maupun tersembu tersembunyi. nyi.
Dasar-Dasar Ibadah Ibadah Ibad ah haru harus s dib dibangu angun n atas tiga das dasar. ar. Pertama, cint cinta a kepa kepada da Allah Alla h dan Rasu Rasull Nya den dengan gan men mendahu dahuluka lukan n kehe kehenda ndak, k, perin perintah tah,, dan menjauhi larangan-Nya. Rasulullah saw. Bersabda, “ Ada tiga hal yang apabila terdapat dalam seseorang seseorang niscaya ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu bahwa Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; bahwa ia tidak mencintai seseorang melain mel ainkan kan se sema mata ta kar karena ena All Allah; ah; da dan n ba bahwa hwa ia me memb mbenc encii kem kemba bali li kepada kepa da keku kekufura furan n set setelah elah Alla Allah h meny menyelam elamatk atkann annya, ya, seba sebagai gaimana mana ia membenci untuk dilemparkan ke dalam neraka.”
(HR Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik) Seorang hamba harus memiliki tiga maqam cinta, yaitu: 1.
Maqam Maq am takm takmil il (lev (level el peny penyempu empurnaa rnaan). n). Hend Hendakla aklah h ia men mencin cintai tai
Allah dan Rasul-Nya dengan puncak kesempurnaan cinta. 2.
Maqam Maq am tafr tafriq iq (lev (level el pemb pembedaa edaan). n). Hen Hendakl daklah ah ia tid tidak ak men mencint cintai ai
seseorang melainkan hanya karena Allah. Ia harus mampu membedakan mana yang dicintai dan yang dibenci Allah, baik yang berkaitan dengan ucapan, perbuatan dan manusia. 3.
Maqa Ma qam m
daf’ da f’u u
al-n al -naq aqid idh h (l (lev evel el
peno pe nola laka kan n
atas at as la lawa wan n
iman im an). ).
Hendaknya ia membenci segala sesuatu yang berlawanan dengan iman, sebagaimana ia membenci jika dilemparkan ke dalam neraka. Selanjutnya, cinta harus ditandai dengan dua hal yaitu: 1. 2.
Mengikuti sunnah Rasulullah saw. Jihad Jih ad dan dan berju berjuang ang di jalan jalan Allah deng dengan an sega segala la sesu sesuatu atu yang
dimilikinya. Kedua, takut. Ia tidak merasa takut sedikit pun kepada segala bentuk dan jen jenis is ma makhl khluk uk sel selain ain kep kepada ada All Allah ah.. Dal Dalam am ber beriba ibadah dah,, ia har harus us merasa takut apabila ibadahnya tidak diterima atau sekadar menjadi aktivitas rutin yang tidak memiliki dampak positif sama sekali dalam kehidupannya. Maka, dengan rasa takut kepada Allah, seorang hamba akan senantiasa khusuk di hadapan-Nya ketika ia melakukan ibadah. Ia akan selalu memelihara dan menjaga ibadahnya dari sifat riya’ yang sewaktu-waktu bisa menjadi virus ibadah. Adapun rasa takut kepada Allah SWT bias dilahirkan dari tiga hal: 1)
Seorang hamba mengetahui dosa-dosa dan keburukannya.
2)
Seorang hamba percaya dan yakin akan ancaman Allah terhadap
orang-orang yang durhaka kepada-Nya. 3)
Hendaknya hamba itu mengetahui dan meyakini, bahwa boleh jadi
ia tidak akan pernah bisa bertaubat dari dosa-dosanya. Kuat lemahnya rasa takut kepada Allah dalam diri seseorang bergantung pada pad a ku kuat at dan lem lemahn ahnya ya ket ketig iga a ha hall ter terse sebu but. t. Ras Rasa a tak takut ut itu aka akan n memaksa seseorang untuk berlari kembali kepada Allah dan merasa tentram tent ram di samp samping ing-Ny -Nya. a. Ia adal adalah ah rasa takut yang dise disertai rtai dengan kelezatan kelez atan iman, keten ketenang angan an hati hati,, keten ketentram traman an jiwa, dan cin cinta ta yang senantiasa memenuhi ruang hati. Ketiga, harapan, yaitu harapan untuk memperoleh apa yang ada di sisi Allah tanpa pernah merasa putus asa. Seorang hamba dituntut untuk selalu berharap kepada Allah dengan harapan yang sempurna. Seorang hamba harus senantiasa berharap kepada Allah agar ibadahnya diterima. Ia tidak boleh memiliki perasaan bahwa semua ibadah yang dilakukannya sangat mudah diterima oleh Allah SWT tanpa ada harapan dan kecemasan. Begitu pula ia tidak boleh putus asa dalam mengha mengharap rap rahmat dari Allah. Ketik Ke tika a ia men menya yada dari ri kek kekur uran anga gann nnya ya dal dalam am mem memen enuh uhii kew kewaji ajiba bannkewajiban kepada Allah,sebaiknya ia segera menyaksikan karunia dan
rahmat Allah.Sesungguhnya, rahmat-Nya jauh lebih ia
segara
Sesungguhnya,
menyaksikan
karunia
dan
rahmat
Allah.
rahmat-Nya jauh lebih luas daripada segala sesuatu.
Ada Ad a be bebe bera rapa pa ha hall ya yang ng bi bisa sa me menu numb mbuh uhka kan n ha hara rapa pan n da dala lam m di diri ri seseorang, yaitu: 1)
Kesaksian Kesaksi an seorang hamba atas karunia, ihsan, dan nikmat Allah
atas hamba-hamba-Nya. 2)
Kehendak Kehend ak yang jujur untuk mempero memperoleh leh pahala dan kenikmatan
yang ada 3)
di sisi-Nya.
Menjaga diri dengan amal shaleh dan senanti senantiasa asa berlombaberlomba-lomba lomba
dalam mengerjakan kebaikan. Ketiga dasar ibadah ini harus menyatu dalam diri seorang hamba. Jika hilang salah satu dari ketiga hal tersebut, akan menyebabkan kesalahan fatall dala fata dalam m akida akidah h dan tauh tauhid. id. Bebe Beberap rapa a ulam ulama a sala salaff berp berpend endapa apat, t, bahwa barangsiapa beribadah kepada Allah hanya dengan rasa cinta, maka ia adalah zindiq. Dan barangsiapa yang beribadah kepada Allah hanya dengan rasa harap, maka ia golongan Murji’ah, dan barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya dengan rasa takut, maka ia dari golongan Khawarij. Namun, barangsiapa beribadah kepada Allah dengan rasa cinta, harap, dan takut, maka ia mukmin yang mengesakan Allah.
RUANG LINGKUP IBADAH
Islam amat istim istimewa ewa hingg hingga a men menjadika jadikan n selur seluruh uh kegiat kegiatan an manusia sebagai ibadah apabila diniatkan dengan penuh ikhlas kerana ker ana All Allah ah dem demii me menca ncapai pai ker keredh edhaan aan-Ny -Nya a ser serta ta dike dikerja rjakan kan men enur urut ut
car araa-ca cara ra
yang ya ng
disy di syar aria iatk tkan an
ole lehN hNya ya..
Isla Is lam m
tida ti dak k
membataskan ruang lingkup ibadah kepada sudut-sudut tertentu saha sa haja ja.. Se Selu luru ruh h ke kehi hidu dupa pan n man anus usia ia ad adala alah h me meda dan n am amal al da dan n persediaan bekalan bagi para mukmin sebelum mereka kembali bert be rtem emu u Al Alla lah h di ha hari ri pe pem mba bala lasa san n na nant nti. i. Is Isla lam m mem empu puny nyai ai
keist ke istim imew ewaa aan n de deng ngan an me menj njad adik ikan an se selu luru ruh h ke kegi giat atan an man anus usia ia sebagai 'ibadah apabila ia diniatkan dengan penuh ikhlas kerana Alla llah h de dem mi un untu tuk k men enca capa paii ke kere reda daan an Nya se sert rta a di dike kerj rjak akan an men enur urut ut ca cara ra ca cara ra ya yang ng di disy syar aria iatk tkan an ol oleh eh Nya ya.. Is Isla lam m ti tida dak k menganggap 'ibadah 'ibadah tertentu sahaja sebagai 'amal saleh malah ia meliputi segala kegiatan lain. Hakikat ini ditegaskan oleh Allah didalam Al-Qur’an: “Dialah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) untu un tuk k men engu guji ji da dan n men enza zahi hirk rkan an ke kead adaa aan n ka kam mu: Si Siap apak akah ah di antara kamu yang baik amalnya; dan Dia Maha Kuasa (membalas amal am al ka kam mu) u),, la lagi gi Ma Maha ha pe peng ngam ampu pun, n, (b (bag agii or oran angg-or oran ang g ya yang ng bertaubat)”. (QS.Al-Mulk:2) Ruang lingkup ‘ibadah di dalam Islam amat luas sekali. Yang mer era ang ngku kum mi
set etia iap p
kehi ke hid dup upan an
man anus usia ia..
Settia Se iap p
apa ap a
yang ya ng
dilakukan baik yang bersangkut dengan individu maupun dengan mas asya yara raka katt
adal ad alah ah ‘i ‘iba bada dah h men enur urut ut Is Isla lam m se sela lain in man ana a
ia
memenuhi mem enuhi syara syarat-sya t-syarat rat terte tertentu.S ntu.Syarat yarat-syar -syarat at terse tersebut but adala adalah h seperti berikut: Amal ala an
yang
dik ike erjakan
itu
hendakla lah h
diak aku ui
Isl sla am,
berses ber sesuaia uaian n den dengan gan huk hukum um sya syara’ ra’ dan tid tidak ak ber bercan cangga ggah h deng de ngan an hu huku kum m hu huku kum m te ters rseb ebut ut.. Ad Adap apun un ‘am ‘amala alan n ya yang ng diingkari oleh Islam dan ada hubungan dengan yang haram dan ma’syiah, maka tidaklah sekalikali mai dijadikan amalan ibadah. Amalan tersebut dilakukan dengan niat yang baik bagi tujuan untuk memelihara kehormatan diri, menyenangkan keluarga nya, memberi manfa’at kepada umat seluruhnya dan bagi mema me ma’mu ’murka rkan n bum bumii se sebag bagaim aimana ana yan yang g dia dianju njurka rkan n ole oleh h Allah.
Amala Am alan n te ters rseb ebut ut me mest stila ilah h di dibu buat at me mest stila ilah h di dibu buat at de deng ngan an deelok dee lok elo elokny knya a bag bagii me menep nepati ati apa yan yang g dit diteta etapka pkan n ole oleh h Rosulullah saw yang mafhumnya: “Bahwa Allah suka apabila sese se seor oran ang g da dari ri ka kam mu mem embu buat at se sesu suat atu u ke kerj rja a de deng ngan an memperolehkan mem perolehkan kerjanya (Muslim). Keti Ke tika ka
mem embu buat at
amal am alan an
ters te rseb ebut ut
hend he ndak akla lah h
sena se nant ntia iasa sa
men enur urut ut hu huku kum m sy syar ara’ a’ da dan n ke kete tent ntua uan n ba bata tasn snya ya,, ti tida dak k menzalimi orang lain, tidak khianat, tidak menipu dan tidak menindas atau merampas hak orang. Tidak mengac mengacuhkan uhkan ibadahibadah-ibadah ibadah khusu khusus s seperti seperti shalat, zakat zakat dan sebagainya dalam melaksanakan ibadah umum. Firman Allah yang mafhumn mafhumnya: ya: Oleh itu rung lingkup ibadah dalam Islam sangat luas. Ia adalah tempo tem po hid hidup up se seseo seoran rang g Mu Muslim slim dan kes kesang anggup gupan an ser serta ta kekuatannya untuk melakukan apa saja amal yang direndahi oleh Allah dalam tempo tersebut.
Untuk mengetahui ruang lingkup ibadah ini tidak terlepas dari pehaman terhadap pengertian itu sendiri. Ruang lingkup ibadah yang di kemukaan Ibn Taimiyah cakupannya sangat luas, bahkan menurut beliau semua ajaran agama itu termasuk ibadah. Bilamana diklasifikasikan kesemuanya dapat menjadi beberapa kelompok saja yaitu: Kewajiban-kewajiban Kewajiban-ke wajiban atau rukun rukun-rukun -rukun syariat sepe seperti rti shalat, puasa, zakat, dan haji. Yang ber Yang berhub hubung ungan an de denga ngann ke kewaji wajiban ban-ke -kewaji wajiban ban diatas diatas dal dalam am be bentu ntuk k ibadahibad ah-ibad ibadah ah sun sunat at se seper pertiti dzi dzikir, kir, me memba mbaca ca al-Q al-Qur’a ur’an, n, do’ do’a, a, dan istigfar. Semu Se muaa be bentu ntukk hu hubu bung ngan an so sosia siall ya yang ng ba baik ik se sert rtaa pe peme menu nuha hann ha hakk-ha hak k manu ma nusi sia, a, se sepe perti rti be berbu rbuat at ba baik ik ke kepad padaa or orang ang tu tua, a, me meng nghu hubu bung ngka kann silatuhrahmi, berbuat baik kepada anak yatim, fakir miskin, ibnu sabil.
Akhlak insaniyah (bersifat kemanusiaan), seperti benar dalam berbicara, menjalankan amanah dan menepati janji. Akhlak rabbaniyah (bersifat ketuhanan), seperti mencintai Allah SWT dan Rasul-rasulnya, takut kepada Allah SWT, ikhlas dan sabar terhadap hukum-Nya. Lebih khusus lagi ibadah dapat di klasifikasikan menjadi ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah umum mempunyai ruang lingkup yang sangat luas yaitu mencakup segala segala amat kebajikan yang dilakukan dengan niat ikhlas dan sulit untuk mengemuk mengemukaan aan sistematikanya. sistematikanya. Tetapi ibadah khusus ditentukan oleh syara’ (nash) bentuk bentuk dan caranya caranya oleh karna iu dapat dikemukaan dikemukaan sistematikanya sistematikanya secara secara garis besar besar sebagai sebagai berikut: berikut: Tharah Taharah menurut bahasa adalah bersih.Menurut Syara’, ialah suci dari hadats atau najis,dengan cara yang telah di terangkan oleh syara’ atau menghilangkan najis dengan cara mandi atau tayamum.
Shalat Shalat adalah pokok ibadah.Allah swt.berfirman: “Katakanlah olehmu kepada hamba-hambaku yang telah beriman.He beriman.Hendaklah ndaklah mereka mereka mendirikan mendirikan shalat dan menafkahkan menafkahkan sebagian harta yang telah kami rezekikan kepada mereka,dalam lahir dan dalam rahasia, sebelum datang kepada mereka hari yang tidak ada lag lagi penju njualan padanya dan tidak idak ada ada saha ahabat dan kawan”. (QS.Ibrahim[31]:14) Zakat Zakat menurut lughat, ialah subur, bertambah. Menurut syara’ ialah, jumlah harta yang dikeluarkan dikeluarkan untuk untuk diberikan diberikan kepada kepada golongangolongangolo golong ngann annya ya yang yang telah telah telah telah ditet ditetapk apkan an syara syara’.D ’.Dan an memp mempun unya yaii
hubungan dengan shalat, shalat dianggap sebagai ibadah badaniyah yang paling utama, dan zakat dianggap sebagai ibadah maliyah yang paling utama. Allah Allah swt. swt. berfirman: berfirman: “Dirikanlah shalat dan berikanlah zakat”.QS>Al-Muzammil [73]:20) Puasa Puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, sejak fajar terbit hingga matahari terbenam dengan disertai niat. Dan puasa banyak macamnya di antaranya: Puasa wajib a.Puasa Ramadhan; b.Puasa b.Puasa Kaffarah Kaffarah (denda). (denda). c.Puasa nazar. Puasa Sunnah a.puasa daud b.puasa b.puasa senin senin kamis kamis Haji dan umrah Haji Haji berart berartii pergi pergi menuju menuju kota kota Mekka Mekkahh untuk untuk menge mengerjak rjakan an ibadah ibadah thawaf, sa’i dan wuquf di Arofah serta seluruh manasik lainnya.Sed lainnya.Sedangkan angkan umrah,menurut umrah,menurut arti bahasa, bahasa, umrah berarti ziarah (Kunjun (Kunjungan gan).D ).Dan an menuru menurutt segi segi istilah, istilah,umr umrah ah berarti berarti pergi pergi menuju menuju ka’bah untuk mengerjakan ibadah dengan cara-cara tertentu. Iktikaf I’tikaf adalah berdiam diri di suatu tempat atau masjid yang di niatkan beribadah beribadah kepada kepada Allah. Allah. Sumpah dan kafarat Aiman(Sumpah) merupakan bentuk jamak dari kata Yamin yang berarti
tangan kanan. Sumpah di sebut tangan kanan karena kebiasaan orangorang (Arab) bila sama-sama menyatakan sumpah, maka mereka akan saling berpegangan tangan.
Nazar Nadzar ialah Pembebana Pembebanann diri (Pengharusan (Pengharusan)) yang dilakukan dilakukan oleh seseorang mukallaf untuk melakukan suatu perkara yang tidak wajib baginya baginya karena Allah swt.denga swt.dengann menggunaka menggunakann redaksi redaksi yang menu menunj njuk ukkkan hal hal ters terseebut, but, sepe sepert rtii “Kar “Kareena Allah llah,, aku aku wajib ajib mengerjakan ini”. Qurban dan aqikah1
D. Tujuan Ibadah Manusi Manusia, a, Bahkan Bahkan seluru seluruh h mahlu mahluk k yang yang berkeh berkehend endak ak dan berperasa berperasaan, an, adalah hamba-ha hamba-hamba mba Allah. Allah. Hamba Hamba sebagaima sebagaimana na yang
dikemukakan
diatas
adalah
makhluk
yang
dimilik dimiliki.K i.Kepe epemil milikan ikan All Allah ah atas atas hanbahanba-Nya Nya adalah adalah kepem kepemilik ilikan an mutlak dan sempurna, oleh karena itu makhluk tidak dapat berdiri sendiri dalam kehidupan dan aktivitasnya kecuali dalam hal yang di tentuk tentukan an oleh oleh All Allah ah swt.Te swt.Telah lah dianug dianugera erahka hkan n untuk untuk dimilik dimilikii makhluk-Nya seperti kebebasan memilih walaupun kebebasan itu tidak tidak
mengu engura rang ngii
kepe kepemi milik likan an
Alla Allah. h.At Atas as
dasa dasarr
kepe kepem milika ilikan n
mutlak Allah itu, lahir kewajiban menerima semua ketetapan-Nya, serta
menaati
seluruh
perintah
dan
larangan-Nya.
Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk hidup di dunia ini kemudian mati tanpa pertanggungjawaban, tetapi manusia di ciptakan oleh Allah untuk beibadah, di dalam firmannya Allah swt: “Maka apakah kamu mengira,bahwa sesungguhnya kami
1
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami. (”QS al-Mu’min :115) Karena Allah maha mengetahui tentang kejadian manusia, maka agar manusia terjaga hidupnya,bertaqwa, diberi kewajiban ibadah. Tegasnya Tegasnya manusia manusia diberikan ibadah agar manusia manusia itu mencapai mencapai taqwa
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Dari berbagai uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya dapat diambil kesdimpulan sebagai berikut : Ibadah pada hakikatnya menundukan diri dan jiwa kita terhadap Allah swt, dan di aflikasikan dengan melakukan perintah yang di syariatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Teungkum Teungkumuhamm uhammadHas adHasbi bi as-Sidiqi, as-Sidiqi,
KuliahIbadah KuliahIbadah,
PustakaRizk PustakaRizkiUtama, iUtama,
Semarang, 2010. SayyidSabiq , Fiqh al-Sunnah al-Sunnah, jilid I, Bairut, Dar al-Fikri,1983. Al-K l-Kahla ahlani ni,,
Muham uhamma madd
bin Isma Ismail il,,
Subu Subuss
al-s al-sal alam am,
jilid
II,
Maktabahdahlan, Bandung, t.t. WahbahZuhayli, Al-Fiqh al-Islam al-Islam waadilatuh waadilatuh, jilidII, dar al-Fikri, 1989. ZakiyahDarajat , , Haji Ibadah Ibadah Yang Unik, Jakarta,Ruhama, 1995, jilid I. Yusuf Qardhawi, Al-Ibadah Muassasahal-Risalah, isalah, cet. 6, Beirut, Beirut, Al-Ibadah fi al-Islam, Muassasahal-R 1979. Dr. A. Rahman RahmanRit Ritong onga, a, M.A, M.A, Dr. Zainud Zainuddin, din, M.A, M.A, MadiaPratama, cet. 2 Jakarta, 2002. 2002.
FiqhIbadah,
Gaya
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP IBADAH Makalah
DiajukanUntukMemenuhiTugasPada Mata KuliahFiqhIbadah
Disusun oleh: Miftah Abdul wahid Neni Febrina Febrina Syamsul Rizal
AHWAL SYAKHSHIYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012 KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim Bismillahirrahmanirrahiim
Denga Dengann memoh memohon on rahmat rahmat dan ridha Allah Allah SWT SWT puji puji serta serta syukur syukur kita panjatkan, panjatkan, akhirnya akhirnya penulis penulis dapat menyeles menyelesaikan aikan makalah ini tepat waktunya. waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada seluruh pengikutnya sampai akhirzaman. Makalah yang berjudul pengertian dan ruang lingkup ibadah adalah sebagai tugas pada mata kuliah Fiqh ibadah. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati dalam dalam peny penyus usun unan an maka makalah lah ini. ini. Penu Penulis lis menya menyada dari ri bahw bahwaa seba sebaga gaii manu manusia sia memiliki keterbatasan, tentu hasil karya penulis ini tidak mungkin luput dari kekurangan. Namun Namun berkat hidayah hidayah dan dukungan dukungan dari semua semua pihak, Alhamdulillah Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyeleseikan makalah ini. Penulis senantiasa mengharapkan kritik ataupun saran serta konstribusi, agar makalah ini menjadi lebih bermanfaat serta berguna bagi pembaca dan kita semua. semua. Semoga Allah SWT meridhai hasil karya ini. Amin YaRabbal`Ala YaRabbal`Alamin. min.
Bandung, Februari 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................2 PENGERTIAN IBADAH......................................................................................2
RUANG LINGKUP IBADAH..............................................................................3 BAB III PENUTUP......................................................................................................5 Kesimpulan......................................................................................................5 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................6