Pengendalian Gulma Pada Tanaman Karet
Gulma pada tanaman adalah tumbuhan yang tumbuh disuatu tempat dan pada waktu tidak tepat sehingga keberadaanya tidak dikehendaki karena menganggu pertumbuhan tanaman, terganggunya aktifitas pemeliharaan, penurunan produksi sampai dengan kematian tanaman sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi apabila tidak segera dikendalikan.
A. Berikut kerugian langsung dan tidak langsung yang ditimbulkan Gulma 1) Gulma menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan produksi karena terjadi kompetisi dengan tanaman dalam pemanfaatan air, unsur hara, cahaya matahari, CO 2, dan ruang tumbuh. 2) Gulma disepanjang jalur tanaman karet akan menghambat pelaksanaan penyadapan dan pengumpulan pengumpulan lateks lateks sehingga meningkatnya meningkatnya biaya biaya produksi atau atau pemanenan. pemanenan. 3) Gulma meningkatkan biaya pemeliharaan tanaman karet sebesar 50-70% pada tanaman belum menghasilkan, 20-30% pada tanaman menghasilkan. 4) Beberapa jenis gulma dapat mendorong berkembangnya penyakit tanaman karet karena berperan sebagai inang suatu patogen dan meningkatkan kelembapan tanah disekitar perakaran tanaman . 5) Gulma sering menjadi pemicu terjadinya kebakaran terutama pada pertumbuhan gulma yang cukup lebat seperti alang-alang pada musim kemarau .
B. Beberapa jenis gulma pada perkebunan karet 1) Imperata Cylindrica Cylindrica ( ( L. ) Raeuschel Imperata Cylindrica Cylindrica dikenal dengan beberapa nama umum seperti alang-alang(jawa), lalang(melayu), dan eurih(sunda) serta banyak nama lainnya. Alang-alang dapat tumbuh baik pada pada pada daerah dataran rendah sampai sampai dengan dengan ketinggian ketinggian 2000 m dari permukaan permukaan air laut. laut. 2) Mikania Micranta HBK HBK Mikania Micranta Micranta adalah adalah gulam tahunan yang juga dikenal dengan beberapa nama umum seperti sembung rambat ( jawa ), dan areu sembung rambat (sunda ). Daerah penyebarannya cukup luas, yaitu daerah dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 m diatas permukaan laut.
3) Melastoma Malabathricum Malabathricum L L
Melastoma Malabathricum mempunyai beberapa nama daerah antara lain senduduk (melayu), senggani(jawa), dan harendong(sunda). Gulma ini banyak dijumpai dilahan perkebunan dengan jenis tanah podsolik merah kuning, dan mampu tumbuh baik sampai dengan ketinggian 1.650 m diatas permukaan air laut. 4) Chromolaena Odorata ( L.)R.M.King dan H.Robinson. Gulma ini dahulu dikenal sebagai Eupatorium Adoratum(L.) dan memiliki nama umum kirinyuh(sunda), Babanjaran(sunda), dan pokok kapal terbang (melayu). Gulma ini dapt tumbuh dengan baik dalam keadaan lingkungan yang teduh maupun kering, sehingga daerah perkembangannya cukup luas diberbagai jenis tanah dan komoditi yang dibudidayakan. 5) Lantana Camara L. Ayam(melayu), puyengan(jawa), dan kembang telak(jawa) adalah tumbuhan perdu tahunan yang berasal dari amerika. Daerah penyebarannya cukup luas yaitu daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1.700 meter diatas permukaan laut. 6) Paspalum Conjugatum Berg. Paspalum Conjugatum berasal dari daerah amerika tropis dan memiliki beberapa nama local antara lain rumput pait( melayu), paitan(jawa), dan jukut pahit(sunda). Gulma ini merupakan rumput tahunan yang tumbuh menjalar dan memiliki stolon, yang pada setiap ruasnya dapat berbentuk akar. Batang atau rumpun Paspalum Conjugatum dapat tumbuh tegak atau miring dengan ketinggian mencapai 60 cm .
C. Pengendalian Gulma Diperkebunan karet gulma dapat dikendalikan dengan cara Mekanis, Kultur Teknis, dan Kimiawi. Ketiga cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga dianjurkan diterapkan secara terpadu, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan petani agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Cara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, parang, dan peralatan manual lainnya. Namun cara ini membutuhkan waktu, tenaga, biaya yang cukup tinggi serta dapat merugikan pertumbuhan tanaman karena dapat melukai akar dan merusak fisik tanah selain itu cara mekanis di anggap kurang efektif karena gulma yang perkembangbiakannya dalam tanah sulit terjangkau pengendaliannya. Pengendalian gulma dengan cara kultur teknis dilakukan dengan cara menanam tanaman penutup tanah seperti leguminosa. Tanaman ini selain efektif menekan pertumbuhan gulma, tetapi juga dapat menambah bahan organik dan unsure hara dalam tanah. Namun cara ini memerlukan biaya relatif tinggi sehingga hanya sebagian kecil petani yang dapat menerapkannya.
Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida mempunyai beberapa kelebihan karena pelaksanaannya cepat, menggunakan sedikit tenaga, dan memebrikan hasil yang efektif. Tetapi petani dihadapkan kendala modal untuk pembelian herbisida serta pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang teknik aplikasi herbisida. Frekuensi Pengendalian gulma dengan herbisida berdasarkan tingkat umur tanaman karet
Umur Tanaman (tahun)
Aplikasi Herbisida Kondisi Tajuk Frekuensi Waktu
Lebar Piringan/jalur
Tanaman Belum Menghasilkan Belum menutup 3 – 4 kali 2 – 3 tahun Mulai menutup 2 – 3 kali 4 – 5 tahun
Maret, Juni, 1.5 – 2.0 cm September, Desember* Maret, September, Juni*
1.5 – 2.0 cm
Tanaman Menghasilkan Sudah menutup 2 – 3 kali 6 – 8 tahun
2.0 – 3.0 cm
Sudah menutup
2 kali
Maret, September, Juni*
Sudah menutup
2 kali
Maret, September
.0 – 3.0 cm .0 – 3.0 cm
9 -15 tahun > 15 tahun Maret, September *Aplikasi herbisida dilakukan secara Spot (Setempat) pada daerah yang pertumbuhan gulmanya relatif lebat. D. Aplikasi Pemilihan Herbisida Keberhasilan dan efisiensi aplikasi bergantung pada beberapa faktor utama, antara lain, ketepatan pemilihan herbisida, penguasaan teknik, dan ketepatan aplikasi herbisida dilapangan.
Nama Formulasi
Bahan Aktif (g/L)
Gulma Sasaran
BM Vefosate 480 SL
isopropilamina glifosate 480 g/l (setara dengan glifosate 365 g/l)
Gulma berdaun lebar : Synedrella Nodiflora, Ageratum Conyzoides Gulma berdaun sempit : Ottochloa Nodosa, Axonopus Compressus, Paspalum
Conjugatum, Eleusine Indica, Imperata Cyclindrica, Gulma Teki : Cyperus Rotundus.
BM Metron 80 WG
Metil-metsulfuron 20% Gulma berdaun lebar : Borreria alata, Ageratum conizoides, Synedrella nodiflora. Gulma spesies lain : C.rutidospurmum, Grassopcephalum.