STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGENDALIAN OPERASI
Teradapat 3 SOP pada pengendalian Operasi, yaitu : •
SOP Pemulihan
•
SOP Komunikasi
•
SOP Pengoperasian Gardu Induk
Dimana kesuluran SOP tersebut dibentuk untuk menjadi pedoman bagi petugas Dispatcher dalam mengatur / menghadapi kondisi yang terjadi pada Subsistem Bali.
•
SOP PEMULIHAN
Pedoman pemulihan Subsistem Bali ini disusun dengan maksud sebagai panduan bagi Dispatcher Dispatcher (Pelaksana Pengendali Operasi) APB Bali untuk melaksanakan tindakan segera di dalam proses pemulihan gangguan Black Out (padam total) agar sistem segera kembali ke kondisi normal. Gangguan padam total adalah keadaan gangguan di mana jaringan di seluruh SubsistemTenaga Listrik Bali dalam kondisi tidak bertegangan dan seluruh unit pembangkit berhenti operasi. Tahapan-tahapan secara umum yang harus dilaksanakan oleh Dispatcher dalam proses pelaksanaan pemulihan SubsistemTenaga Listrik Bali saat gangguan padam p adam total adalah sebagai berikut: o
Memastikan kepada Petugas Jargdi masing-masing GI bahwa PMT (Pemutus Tenaga) 150 kV pada jaringan yang telah ditentukan telah terbuka, baik secara manual maupun RTN (Rele Tegangan Nol).
o
Mengecek unit – unit unit pembangkitan Bali apakah ada yang berhasil host load.
o
Segera mengoperasikan unit-unit pembangkit yang dilengkapi fasilitas Black Start (Asut Gelap) dalam hal ini adalah PLTG #1 Pesanggaran.
o
Segera memberi pasokan daya dari unit pembangkitan Pesanggaran ke unit pembangkit yang tidak berfasilitas Black Start yaitu PLTU Celukan Bawang, PLTDG Pesanggaran, PLTG Pesanggaran,PLTG Gilimanuk, dan PLTG Pemaron.
o
MemastikanPMT (Pemutus Tenaga) 150 kVTrafo yang memasok Trafo PS (Pemakaian Sendiri) di seluruh Gardu Induk posisi tertutup.
o
Menormalkan SubsistemBali secara bertahap termasuk pembebanan distribusi sesuai dengan kemampuan unit pembangkit yang telah operasi.
•
SOP KOMUNIKASI
Prosedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali disusun untuk komunikasi baku khususnya dalam pengendalian operasi real time di Sistem Jawa Bali, agar tujuan operasi sistem dapat tercapai secara maksimal.
-
Alur Komunikasi dan Alur Informasi Komunikasi Operasi terdiri dari instruksi dan kordinasi/Laporan antara Dispatcher P2B, APB, Distribusi, Petugas Jaringan Gardu Induk, Operator Pusat Listrik
P2B (DISPATCHER) IPP
JARGI 500 KV ( OPERATOR )
KTT
JARGI 150 KV (OPERATOR) APB (DISPATCHER)
DISTRIBUS (DISPATCHER)I
Alur Komunikasi Real Time
-
Informasi Gangguan Pada saat terjadi gangguan, kecepatan pengambilan keputusan dalam proses pemulihan dan tindak lanjutnya tergantung pada kecepatan dan ketepatan informasi gangguan dari pengelola instalasi pembangkit, instalasi penyaluran termasuk instalasi distribusi. Informasi kesiapan seluruh seluruh Instalasi ( pasca gangguan) disampaikan kepada dispatcher P2B/APB untuk menentukan langkah pemulihan dan selanjutnya disampaikan kepada pejabat/pimpinan yang terkait dengan operasi sistem.
-
Pelaporan Gangguan Setelah pelaporan gangguan dapat dikendalikan, dispatcher P2B/APB menyusun laporan gangguan beserta proses pemulihannya, untuk itu diperlukan kelengkapan informasi gangguan dari semua pengelola instalasi. Jenis gangguan yang harus segera dilaporkan oleh Dispatcher APB antaran lain :
No Jenis Gangguan
1
Pembangkit
Informasi
berdampak
Kolektor
Penerima
beban Dispatcher APB
Dispatcher
Padam 2
P2B,ASMAN
OPSIS APB, MAPB
SUTET Berdampak beban Padam
Dispatcher APB
Dispatcher
P2B,ASMAN
OPSIS APB, MAPB 3
4
GI 150 KV dan atau 70 KV Dispatcher APB
Dispatcher
berdampak beban Padam
OPSIS APB, MAPB
SKLT JAWA-BALI beban padam
Dispatcher APB
Dispatcher
P2B,ASMAN
P2B,ASMAN
OPSIS APB, MAPB 5
6
7
Trafo Distribusi berdampak beban Dispatcher APB
Dispatcher
Padam
OPSIS APB, MAPB
SUTET tidak berdampak beban Dispatcher APB
Dispatcher
padam
OPSIS APB, MOPS
SKLT
JAWA
BALI
tidak Dispatcher APB
berdampak beban padam 8
9
•
Pembangkit
150/70
KV
Dispatcher
P2B,ASMAN
P2B,ASMAN
P2B,ASMAN
OPSIS APB, MOPS tidak Dispatcher APB
Dispatcher
P2B,ASMAN
bedampak beban padam
OPSIS APB, MOPS
Load curtailment, load shedding, Dispatcher APB
Dispatcher
padam total
OPSIS APB, MOPS
P2B,ASMAN
SOP PENGOPERASIAN GI Prosedur pengoperasian GI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prosedur pemulihan sistem. Pengoperasian Gardu Induk di Bali saat ini memakai konsep LASO ( Less Attended Substation Operation ), yaitu suatu konsep pengoperasian Gardu Induk dengan Petugas GI seoptimal mungkin dan merubah fungsi operator menjadi fungsi pemeliharaan tanpa mengurangi keandalan Gardu Induk tersebut. Pola LASO yang diterapkan Gardu Induk di Bali ada 2 konsep yaitu :
1. LASO 1 : Gardu Induk yang hanya dijaga saat jam kerja kantor yaitu dari pukul 08.00 – 16.30 WITA dan diluar jam tersebut Supervisor Jargdi dan Petugas Jargdi standby On Call. Yang mana terdiri dari : GI Sanur, GI P.Kelod, GI P.Sambian, GI Amlapura, GI Baturiti, GI Gilimanuk, GI Payangan, GI Gianyar, GI Pemaron, GIS Negara, GI Bandara, GI Antosari. 2. LASO 2 : Gardu Induk yang dijaga saat jam kerja kantor yaitu dari pukul 08.00 – 16.30 WITA dan 1 orang pertugas JARGDI melaksanakan piket dari pukul 17.0021.00 WITA pada saat hari kerja. Untuk hari libur 1 orang petugas JARGDI melaksanakan piket dari pukul 18.30 – 20.00 WITA. Diluar jam tersebut Supervisor JARGDI dan petugas JARGDI standby on call. Yang mana terdiri dari : GI Kapal dan GI Pesanggaran
Gardu Induk yang menerapkan pola LASO 1, pada periode diluar Jam Dinas maka ;
1. Petugas JARGDI harus tetap standby di Gardu Induk apabila Remote Terminal Unit ( RTU ) block/Out Of Poll atau SCADA mengalami gangguan 2. Petugas sekuriti mereset bunyi alarm dan melaporkan kejadian tersebut kepada Supervisor JARGDI atau petugas JARGDI 3. Supervisor JARGDI atau petugas JARGDI segera menuju Gardu Induk setelah mendapatkan laporan gangguan dari petugas sekuriti atau informasi dari Dispatcher APB Bali.
Gardu Induk yang menerap pola LASO 2, pada periode diluar Jam Dinas maka :
1. Petugas JARGDI harus tetap standby di Gardu Induk apabila Remote Terminal Unit ( RTU ) block/Out Of Poll atau SCADA mengalami gangguan atas instruksi HASET BC Bali APP Bali
2. Supervisor JARGDI atau petugas JARGDI segera menuju Gardu Induk setelah mendapatkan laporan gangguan dari petugas sekuriti atau informasi dari Dispatcher APB Bali atas instruksi Asman HASET BC Bali APP Bali
Foto Evidance Pembelajaran SOP