LAPORAN DASAR-DASAR AGRONOMI ACARA I “PENGENALAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN (SAPROTAN)”
OLEH :
NAMA
: ROLAS SINAGA
NPM
: E1D013082
CO.ASS
: SURETNO
SHIFT
: C2
LABORATORIUM AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Untuk melakukan usaha pertanian dibutuhkan berbagai jenis bahan dan alat penunjang
yang diperlukan pada proses produksi pertanian, sejak persiapan lahan hingga penanganan hasil tanaman pada tahap pasca panen. Untuk mencapai hasil yang tinggi dan agar usahatani dapat memberikan keuntungan yang besar, diperlukan kemampuan untuk menentukan jumlah dan jenis saprotan secara tepat.Penggunaan teknologi tepat guna dapat menghemat pemakaian saprodi tanpa menurunkan hasil pertanian, sehingga keuntungan dapat meningkat. Sarana produksi pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya sarana produksi dalam pertanian masih sederhana dan terbuat dari bahan yang mudah didapat dan dijumpai disekitar kita, misalnya saja pupuk, dulu hanya dikenal pupuk alami tanpa campur tangan manusia seperti kompos, tapi saat ini sudah berkembang dan dikenal berbagai macam pupuk, seperti urea dan lain-lain. Sarana produksi pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan peranan, kegunaan dan sifatnya. Berdasarkan peranannya maka Saprotan dapat dibedakan menjadi : 1) Alat yaitu barang yang dapat digunakan berulang-ulang sebagai alat pendukung pada berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan usaha pertanian antara lain : alat pengolah tanah, alat penanaman, alat pengedali OPT, alat pemanen dan lain-lain. 2) Bahan yaitu barang yang diperlukan sebagai bagian dari komponen setiap tahapan proses produksi, sehingga sifat penggunaannya habis pakai antara lain : benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh (ZPT), ameliorant dan lain-lain. Setiap alat / bahan memiliki karakteristik (sifat khusus) yang berbeda-beda tergantung sifat bahan penyusunnya, bentuk dan susunan alat / bahan, dengan demikian akan memiliki kegunaan yang spesifik. Informasi ini dapat diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap alat / bahan, membaca informasi pada label kemasan barang atau lewat media yang lainnya.
1.2
Tujuan Tujuan dari praktikum pengenalan sarana produksi pertanian ini adalah : 1. Mahasiswa dapat menyebutkan jenis dan fungsi sarana produksi pertanian. 2. Mahasiswa dapat mendiskripsikam karakteristik berbagai jenis sarana produksi pertanian (saprotan). 3. Mahasiswa dapat memilih dengan tepat kebutuhan jenis saprotan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha pertanian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini.Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris.Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia.Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik. (Mugnisiah, 1995) Sarana produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan, budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari sarana produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik. Sarana produksi pertanian terdiri dari bahan yang meliputi, benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, obat-obatan, dan peralatan lain yang digunakan untuk melaksanakan produksi pertanian. Sarana-sarana tersebut harus sudah dipersiapkan sebelum memulai kegiatan sarana budidaya tanaman (Djakfar.Z.R.,1990). Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan penanaman.Benih merupakan bentuk tanaman yang masih dalam keadaan terkekang.Benih merupakan komponen agronomi dan komponen penting didalam pengelolaan lapanagan produksi sebagai komponen, masalah benih berorientasi kepada penerapan kaidak-kaidah ilmiah (Ance, 1986). Benih-benih yang sudah berkecambah dikenal sebagai bibit.Benih yang baik biasanya mempunyai ciri-ciri yang mengkilap, permukaannya licin, dan mempunyai daya kecambah yang baik.Tetapi benih yang bermutu belum tentu menunjukkan varietas yang unggul.Pemilihan bibit suatu tanaman baru berdasarkan pertimbangan kondisi lingkungan yang cocok atau media tumbuhnya (Wahyu Qamara, 1995). Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang dibeikan pada tanaman dengan dosis tertentu. Bagian yang tidak mengandung unsur haraa tersebut akan menurunkan kadar hara dalam pupuk tersebut (Hasan Basri, 1991).
Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang bukan hara, dalam jumlah sedikit dapat mendorong pertumbuhan tanaman. Penggunaan zat pengatur tumbuh dapat menghemat biaya produksi karena digunakan dalam taksiran (dosis) rendah.Beberapa zat pengatur tumbuh dan hormon yang sudah kita kenal ada 5, yaitu auksin, giberalin, sitokinin, asam absisat, dan etilen. (Djakfar.Z.R. 1990)
Pestisida adalah substansi kimia
yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan hama. Kata pestisida berasal dari kata pest meliputi hama penyakit secara luas dan kata sida berasal dari kata ceado yang artinya membunuh.Penggunaan pestisida dalam pertanian telah menunjukan kemampuannya didalam menanggulangi atau mengurangi merosotnya hasil akibat serangan hama dan penyakit (Soedyanto, 1978)
Jika dilihat dari asal katanya, pestisida atau pesticide berasal dari pest yang berarti hama dan cide yang berarti mematikan atau racun. Jadi pestisida adalah racun hama. Secara umum pestisida dapat didefinisikan sebagai bahan yang digunakan untuk mengendalikan populasi jasad yang dianggap sebagai pest yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan kepentingan manusia. (Munaf, 1997) Alat pertanian merupakan salah satu alat yang sangat membantu petani.Maka dari itu maka diperlukanlah mekanisasi pertanian.Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang.Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian. (Robbins,2005)
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI 3.1
Alat dan Bahan Alat dan bahan yang kami pakai dalam praktikum adalah alat dan bahan yang tersedia
di laboratorium agronomi. Alat saprotan yang kami amati yaitu cangkul dna penyemprot tanaman. Bahan saprotan yang kami amati yaitu insektisida, pupuk, dan pestisida yang tersedia di laboratorium.
3.2
Metode Praktikum Praktikum dilaksanakan dalam bentuk observasi deskriptif terhadap Saprotan sebagai
objek pengamatan yang dilakukan secara mandiri oleh setiap praktikan.Objek yang diamati berupa beberapa jenis alat pertanian dan bahan-bahan saprodi yang tersedia di laboratorium agronomi.
Pelaksanaan : 1. Disiapkan kertas, dibuat table pengamatan untuk mencatat hasil pengamatan. Ditulis identitas praktikum pada lembar kertas tersebut. 2. Diambil objek pengamatan yang utuh dari seluruh objek yang telah dipersiapkan. 3. Diamati secara seksama karakteristik objek pengamatan. 4. Dilakukan pencatatan / gambar secara tepat, lengkap dan sistematis terhadap informasi yang diketahui dari objek tersebut. 5. Dirapikan kembali ruang dan meja yang telah digunakan untuk praktikum. 6. Dikumpulkan hasil kerja dan pengamatan ke Co. Asisten sebagai laporan setelah praktikum hari yang bersangkutan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Komp. Utama
N O
Nama Saprotan
Fungsi
(unsur, bag.alat, bahan
Karakter
Keterangan
alat atau
penting,
bahan
gambar, dst
aktif, dsb) 1.
Benih
Kacang Bahan tanam
Bentuk bulat
Panjang
memanjang
Benih
ukuran
sedang berwarna merah tua. 2.
Benih Jagung
Bahan tanam
Bentuk pipih segi empat
-
Benih sedang, berwarna kuning.
ukuran
3.
Urea
Penyedia unsur Unsur
Mudah
hara
atau menguap
pada Nitrogen
cair
tanaman
Berbentuk Kristal
dan
berwarna orange 4.
INDAMIN 720 HC
Herbisida
2,4 dimetil Larut
dalam
sistemik
amina 865 air
Larutan
mengendalikan
gram/liter
berwarna coklat
eceng gondok 5.
Benih terong
Bahan tanam
Berbentuk pipih kecil
-
Berwarna abuabu runcing 6.
OST
Mengembalika
(OrganicSailTreatme n nt)
Bahan
kehidupan organik
Mengandung bakteri
tanah (mikroba
pengikat
penggembur
nitrogen
tanah)
Berbentuk serbuk
kecil
7.
Supremo 480 SL
Membasmi
Isopropila
Cairan
gulma
mina
dalam air
larut
glisofat 480 g/l
Cairan berwarna kekuning kuningan.
8.
EM4
Memfermentasi Bakteri
Berbentuk
kan
cairan
bahan fermentasi,
organik
jamur aktimonret es, bakteri pelarut fosfat
9.
Agroxone
Aroma harum
Mengendalikan
Kalium
Berbentuk
gulma berdaun
mc4
cairan
lebar.
Berwarna Coklat
10.
11.
Herbisida
Dolomite
Mengendalikan
Berbentuk
Tidak
gulma
cairan
berbahaya.
Penetral tanah
pH Ca, Co3
terlalu
Berwarna putih berupa Agak serbuk
kasar
12.
SP 36
Sumber
fosfat Sulfur dan Granul
bagi tanaman
fosfat
berwarna abu abu Butiran butiran besar
13.
TSP
Menyediakan unsure bagi
hara
Unsur P
Warna
abu
abu
tanaman
berbiji. Untuk tanaman berbiji
4.2
Pembahasan Sarana produksi pertanian tersedia sangat banyak, mulai dari berbagai macam benih,
pupuk, pestisida, insektisida, dan alat-alat sarana produksi tanaman. 1. Pupuk Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanamanuntuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik atau anorganik ( mineral ). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yangdiperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah materialsuplemen.Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut,agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atauterlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.Pupuk dapat diberikanlewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Beberapa pupuk yang kami deskripsikan adalah pupuk urea putih, pupuk NPK, dan Nasa (Nusantara subur alami). Pupuk ini dideskripsikan dan kemudian dicatat apa saja fungsi dan kandungannya. 2. Pestisida
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat,atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran cide("pembasmi").Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Tergantung pada sasarannya, pestisida dapat berupa :insektisida (serangga), fungisida (fungi/jamur), rodentisida (hewan pengerat/Rodentia), herbisida (gulma), akarisida (tungau), bakterisida (bakteri). Insektisida yang kami deskripsikan yaitu Crowen 113 EC, Kejora 15 EC, Dangke 40 MP, Furadan, dan Sidador 30 EC.Fungisida yang kami deskripsikan yaitu Root-up, Dithane M-45 80 WP.Sedangkan Bakterisida yang kami deskripsikan yaitu Agrept 20 WP.Masing- masing mempunyai fungsi, bahan aktif dan karakter bahan.Pada setiap nama bahan pestisida terdapat EC, MP, dan WP. EC merupakan kepanjangan dari Emulsifiable Concentrate atau berbentuk cairan pekat.WP merupakan kepanjangan dari Wettable Powder yang memiliki artipestisida berbentuk tepung yang basah, sehingga jika dicampur dengan air tepung tidak mengambang pada permukaan atau tepung yang dapat disuspensikan atau dipastakan dalam air.
3. Alat Saprotan Alat saprodi adalah alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan sebagai alat pendukung dalam menjalankan tahapan pelaksanaan usaha pertanian.Alat saprotan yang kami deskripsikan yaitu cangkul dan alat penyemprot tanaman.Cangkul berfungsi untuk membantu pengolahan lahan, berwujud padat dan komponen unsur utamanya adalah kayu dan besi.Sedangkan alat penyemprot tanaman digunakan untuk menyemprot pestisida, berwujud padat, dan komponen unsur utamanya adalah plastik dan besi.
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Jenis sarana produksi pertanian yaitu Alat dan Bahan. Alat berfungsi untuk mendukung berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan usaha pertanian, antara lain : cangkul dan alat penyemprot tanaman. Bahan berfungsi untuk membantu untuk menghindari atau menjaga tanaman dari serangan hama dan sebagai bahan tanam seperti benih terong, jangung dan kacang panjang, ada juga untuk membantu pertumbuhan tanaman, antara lain : Dolomit, TSP, herbisida, Agroxone, SP 36, EM4, pupuk urea, INDAMIN 720 HC, OST, dan Supremo. Sarana produksi pertanian terdiri atas bahan yang meliputi benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh dan lain-lain. Pestisida dan pupuk dapat dilihat karakteristiknya dari wujud atau karakter bahannya. Digolongkan dalam beberapa karakter bahan, ada yang berwujud cairan, butiran dan tepung. Pemilihan saprotan yang tepat bagi mengolah lahan maupun mengolah tanaman dapat dilihat dari fungsi, dan komponen utama unsur bagian alat, bahan aktif dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Djakfar, Z.R, Dartius, Ardi, Suyati, D, Yuliadi, E, Hadiyono, Sjfyan, Y, Aswad, M, dan Sagiman, S. 1990. Dasar-dasar Agronomi. BKS-B USAID :Palembang. Munaf.1997. Pestisida Pengendalian Hama Tanaman. Angkasa Bandung : Bandung. Ance. 1986. Ilmu Pemberian Benih. Yasagun : Jakarta Soedyanto. 1978. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya : Jakarta Mugnisiah, Wahyu Qamara.1995.Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. Rajawali Pers :Jakarta Hasan.Basri.1991. Pupuk dan Cara Pemupukan.Bineka Cipta : Jakarta Robbins,2005. CRC handbook of engineering in agriculture. Boka Raton .F1.CRC Press