LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ± DASAR AGRONOMI
Nama
: Febri Irawan
NIM
Tanggal
: 0509100200 05091002006 6
: 24 Maret 2010
Asisten
:
Jurusan
: Teknologi Pertanian
1. Agustino Agustino
Kelompok
:V
2. Agung Setiawan
Judul
: Sarana Produksi
3. Deni Ferdison 4. Ricky Erwanto 5. Ika maryanti 6. Mayang Segara 7. Sheli Arizona 8. Nur Rahmawati
Nilai
:
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum prakt ikum ini adalah untuk memperoleh produksi ya ng tinggi.
B. HASIL
1. Benih Nama
1. Ortodoks
Pengertian
Benih
ortodok, ortodok,
Contoh
yang benih Acacia mangium
dapat disimpan lama pada Wild (Akasia),Dalbergia kadar air rendah (4 ± 8
latifolia
%)
(sonobrit),Eucalyptus
dalam
kondisi
Roxb
temperatur rendah (4 ± 18
urophylla
S.T
ºC dan RH 40 ± 50%),
(ampupu),Eucalyptus deglupta Blume (leda), Gmelina
arborea
Linn
(gmelina), Paraserianthes falcataria
Folsberg
(sengon),Pinus
mercusii
Jung
et
(tusam),
de dan
Vriese Santalum
album (cendana) 2. Rekalsitran
benih yang mempunyai mempunyai
Agathis
daya hidup pendek (cepat
Salisb
lorantifolia
rusak) dan tidak dapat (dammar),Diosypros disimpan
dalam
waktu celebica
Back
lama dalam penyimpanan ,Hevea
biasa,
bahkan,
(eboni)
brasiliensis
jika Aublet
(Kayu
disimpan dalam kondisi karet),Macadamia yang optimal sekalipun hildenbrandii (temperatur
dan (makadame),Shore
kelembaban
tinggi).
Kelemahan
dapat
disimpan
pada kadar air rendah pada kondisi temperatur rendah
dibandingkan
dengan benih rekalsitran non-tropis,
yang
mengakibatkan
masa
simpan
yang
relative
pendek (1-5 minggu).
2. Pupuk Organik
compressa,
benih seminis V.SI.
rekalsitran tropis adalah tidak
Steen
Shorea
Jenis Pupuk
1. Kompos
Pengertian
Contoh
campuran dari rumputrumput
sampah
Seresah,
pasar
atau kumpulan dari daun-
pangkasan
sebagainya
rumput,
ranting, dan sisa kayu
daun yang telah gugur dapat dan
daun-daunan,
dikomposkan,
yang kotoran ternak, binatang,
dibusukkan.
bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan.
2. Kandang
pupuk yang berasal berasa l dari Nitrogen kotoran hewan dan sisasisa makanannya.
3. Hijau
pupuk yang berasal berasa l dari
Crotalaria juncea,
tanaman hijau, terutama Tephrosia vogelii, yang
berasal
dari thephrosia candida,
tanaman yang berbunga Vigna sisnensis. kupu-kupu
atau
yang
berbuah polong.
Anorganik Jenis Pupuk
1. Majemuk
Pengertian
Contoh
Pupuk yang kandungan DAP, unsur
haranya
Rustica
yellow,
terdiri NPK
lebih dari satu unsur hara.
2. Tunggal
Pupuk yang kandungan Urea, ZA, DS, ZK,TSP unsur haranya terdiri dari satu unsur
3. ZPT ( Zat Pengatur Tumbuh )
Macam
Fungsi dan Tempat
Contoh
Dihasilkan
1. Auksin
Berguna
untuk Asam Idolasetat /IAA
mendorong dan
pembesaran
perpanjangan
tanaman
sel
misalnya
fototrofisme. 2. Giberelin
Pengaruhnya Pengaruhnya berlawanan
Hormon
dengan hari pendek yang
tanaman
berguna
1.
pada
tumbuhan
untuk:
Mempercepat
perkecambahan 2.Mempercepat pembungaan 3.Melindungi penghambatan penghambatan dorman. 3. Sitokinin
Memperlambat penghacuran
proses Kinetin butir-butir
klorofil pada daun-daun yang terlepas pada Zat ini berguna untuk : 1.Efektif dormasi
mengatasi pada
suhu
tinggi yaitu kinetin dan thiourea 2.Memacu
pembelahan
sel 4. Etilen
Dibentuk
oleh Hormon stres, disekresikan
pembakaran
sempurna
tidak bila ada
senyawa sifatnya
gangguan
jangka
yang
panjang
karbon
yang
berguna
yang
sekiranya
membuat
untuk :
sengsara atau bahkan mati.
1. Mempercepat
Bila gangguan/stress terjadi,
pertumbuhan
tanaman
akan
kecambah
memindahkan/meredistribusi daya
segera
2.Mempercepat
sumber
pematangan buah
stress ke bagian lain dari tanaman,
pada
hingga
area
stress
tersebut teratasi. 5. Asam abisat
Zat
ini
jawab
bertanggung Hormon atas
penghambatan
pertumbuhan
regulator,
aktivitasdisekresikan perubahan
bila
ada
kondisi
secara
didalam cepat, misal kondisi baik ke
tanah yang berguna untuk stres atau sebaliknya dari
pengatur
stomata stres ke kondisi baik
,dormasi biji,absisi dormasi tunas.
4. Pestisida Macam
Sasaran
Aplikasi
1. Insektisida
Serangga
disemprot
2. Rodentisida
Tikus
diumpan
3. Molustisida
Molusca / siput
diumpan
4. Akarisida
Tungau
disemprot
5. Herbisida
Gulma
disemprot
6. Fungisida
Jamur / Fungi
disemprot
5. Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan pada tanaman baru .
C. PEMBAHASAN
Sarana produksi merupakan bahan yang sangat menentukan di dalam budidaya tanaman pada suatu wilayah tertentu. Sarana produksi berperan penting di dalam usaha mencapai produksi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sarana yang ada hubungannya langsung dengan pertumbuhan tanaman di lapangan adalah benih atau bibit, pupuk, bahan kimia pengendali musuh tanaman atau perangsang tumbuh tanaman dan alat-alat pertanian. Sarana produksi pertanian atau saprotan terdiri atas bahan yang meliputi benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dan obat-obatan dan peralatan serta sarana lainnya yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi pertanian. Sarana-sarana tersebut harus sudah dipersiapkan sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman (Djakfar,Z.R, (Djakfar,Z.R, 1990). 1990). (Menurut Lingga, Lingga, 1986) 1986) Pada dekade terakhir ini segala segala upaya telah dicoba supaya semua semua tanaman diperkebunan memberikan memberikan hasil maksimum. maksimum. Ini terlihat dari beragamnya sarana penunjang pertanianbaik berupa pupuk, pengolah tanah, pemberantas penyakit, dan zat-zat perangsang pertumbuhan yang jumlahnya mencapai puluhan jenis.
1. Benih beserta tipenya
Menurut Sutarno dkk (1997) secara teknologi dikenal benih yang bersifat ortodoks dan rekalsitran. Benih ortodoks tidak mati walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatife sangat rendah dengan cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam keadaan suhu yang relative rendah.contoh benih yang bersifat ortodoks antara lain adalah benih Acacia mangium Wild (Akasia),Dalbergia latifolia Roxb (sonobrit),Eucalyptus urophylla S.T (ampupu),Eucalyptus deglupta Blume (leda), Gmelina arborea Linn (gmelina), Paraserianthes falcataria Folsberg (sengon),Pinus mercusii Jung et de Vriese (tusam), dan Santalum album (cendana) Benih yang bersifat rekalsitran, akan mati kalau kadar airnya diturunkan sebelum mencapai kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu rendah.contoh benih ini adalah Agathis lorantifolia Salisb (dammar),Diosypros celebica Back (eboni) ,Hevea
brasiliensis Aublet (Kayu karet),Macadamia hildenbrandii Steen (makadame),Shore compressa, Shorea seminis V.SI.
2.
Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik atau anorganik ( mineral ). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ta nah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos. Macam ± macam pupuk Dalam praktek sehari-hari, pupuk biasa dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya. kandungannya. Pupuk berdasarkan berdasarkan sumbe s umberr bahan baha n Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk alami (bahasa Inggris: manure) manure ) dan (2) pupuk kimia atau pupuk buatan (Ing. fertilizer ). ). Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisasisa metabolisme ata u organ hewan dan da n tumbuhan, sedangkan pupuk pupuk kimia dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya;
keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif. Pupuk berdasarkan bentuk fisik Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman. Pupuk berdasarkan ka ndungannya Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena
mengandung hara mikro ( micronutrients). micronutrients).
Beberapa merk pupuk majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan efektivitas penyerapan hara yang diberikan. 3.
Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT )
Kalau kita berbicara berbicara mengenai ZPT, sebaiknya sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dina makan hormon tanaman. tana man. Hal ini sangat penting karena ser ing terjadi kerancuan pengertian di masyarakat antara ZPT dengan hormon tanaman. Hormon berasal dari kata Yunani yaitu hormon yang berarti menggiatkan, merangsang, membangkitkan membangkitkan timbulnya suatu aktivitas. Menurut Moore (1979) (1979) hormon adalah suatu zat /senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman, aktif dalam jumlah yang sangat kecil, disintesa pada bagian tertentu tanaman kemudian diangkut ke bagian lain dimana zat tersebut menimbulkan pengaruh khusus secara biokimia. Yang dimaksud hormon disini adalah Auxin, Giberelin, Cytokinin, ethylen dan ABA. Sedangkan zat pengatur tumbuh tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman yang dalam jumlah kecil atau konsentrasi rendah akan merangsang dan
mengadakan
modifikasi
secara
kwalitatif
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan perkembangan tanaman. Dengan demikian dapatlah dapatlah dikatakan bahwa semua hormon hormon adalah zat pengatur tumbuh tetapi tidak sebaliknya karena ZPT dapat dibuat atau disintesa oleh manusia tetapi hormon tidak. Yang dimaksud dengan ZPT disini adalah 2,4-D, 2,4-S-T, IBA, NAA dan lain lain. Penggunaan Zat pengatur pengatur tumbuh bila digunakan digunakan dengan konsentrasi konsentrasi rendah akan merangsang dan menggiatkan pertumbuhan tanaman, dan sebaliknya bila
digunakan
dalam
jumlah
besar/konsentrasi
tinggi
akan
menghambat
pertumbuhan bahkan dapat mematikan tanaman. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan tekhnologi di bidang pertanian, dan berdasarkan berbagai macam penelitian maka ditemukan aneka raga m zat pengatur tumbuh yang dapat difungsikan sebagai herbisida untuk mematikan gulma atau tanaman pengganggu. ZPT dapat berubah fungsi menjadi racun bila dipakai melebihi kadar tertentu dan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dapat dipergunakan sebagai herbisida. Lebih lanjut lanjut didapatkan pula bahwa, zat pengatur pengatur tumbuh tertentu memepunyai sifat-sifat yang selektif sehingga gulma dapat dimatikan tetapi tanaman pokok yng dibudidayakan dibudidayakan tidak terganggu. Di era tekhnologi modern saat ini, ZPT yang banyak digunakan sebagai herbisida pemberantas gulma terutama adalah 2,4-D, 2,4-D, 2,4,5-T dan MCPA atau MCP. Sebagaimana kita ketahui bahwa ZPT yang masuk dalam grup auksin ( hormone auxin ) terdiri dari beberapa jenis yaitu : jenis indol seperti IBA dan IAA, jenis Napthalen seperti NAA dan jenis Plenoxy seperti 2,4-D, 2,2,5-T dan MCPA. Pada umumnya umumnya ZPT dala m grup auksin ini bekerja terutama dalam proses pembelahan dan pembesaran sel serta pembentukan akar stek bila diberikan dalam konsentrasi yang rendah. Namun bila diaplikasikan dalam konsentrasi yang tinggi maka proses pembelahan dan perbesaran sel terjadi sangat c epat melebihi situasi normal akibatnya pembelahan dan perbesaran sel menjadi tidak karuan yang beerakibat pada proses penghambatan penghambatan pertumbuhan pertumbuhan yang pada akhirnya terjadi t erjadi dengan kematian. 4.
Pestisida
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk me ngendalikan, ngendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") est ("hama") yang Diberiakhiran cide("pembasmi") cide("pembasmi").Sasarannyabermacammaca .Sasarannyabermacammacam, m,seperti seperti serangga, tikus , gulma, burung, burung, mamalia, ma malia, ikan, ikan, atau ata u mikrobia yang dianggap mengganggu. mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun". Tergantung dari sasarannya, pestisida da pat berupa
insektisida (serangga)
fungisida (fungi/jamur)
rodentisida (hewan pengerat/Rodentia) pengerat/Rodentia)
herbisida (gulma)
akarisida (tungau)
bakterisida (bakteri)
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem. Dengan adanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena pestisida tersebut racun yang dapat saja membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan. menurut depkes riau kejadian keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi sebab para petani sebagian besar menggunakan pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani ( buatan ) kejadian keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. menurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 ada 446 orang meninggal akibat keracunan pestisida setiap tahunnya..dan sekitar 30% mangalami gejala keracunan saat menggunakan pestisida..karna petani kurang tau cara menggunakan pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berlebihan,dan berdasarkan hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari sumatra barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di riau akibat kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak menggunakan alat pelindung
diri saat pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang menggunakan APD ( alat pelindung diri ), 60% patani tidak tau cara menggunakan pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. beliau jg mengatakan semakin rendah tingkat pendidikan petani semakin besar risiko terpajan penyakit akibat pestisida. pestisida. Oleh karena itu, adalah hal yang bijak jika kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berguna lainnya. lainnya. Usaha atau t indakan pencegahan yang perlu dilakukan a dalah : 1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar. 2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh. 3. Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida. Tanyakan ter lebih dahulu pada penyuluh. 4.
Jangan
telat
memberantas
hama,
bila
penyuluh
telah
menganjurkan
menggunaannya. 5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan terkadang usia tanaman juga diperhatikan. 6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer. 7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.
Pestisida adalah zat kimia yang beracun untuk pengendalian musuh ± musuh tanaman. Berdasarkan kegunaannya pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu
insektisida,
herbisida,
moluskarida,
akarisida,
rodentisida,
fungisida,
bakterisida, dan nematisida. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi pestisida yaitu berupa cairan semprot (sprayer), tepung hembus ( dust ), butiran (
granular ), pasta, uap ( smoke ), kabut dan gas. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi yaitu EC ( emulsifiable concentrate ), WP ( wettable powder ), SP ( soluble powder ), WSC ( water soluble concentrate ), dan ULV ( ultra low volume ). 5.
Inokulan
Inokulan
adalah
bakteri
yang
diinokulasikan
atau
dikembangbiakan
ketanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa yang memerlukan inokulasi inokulasi bakteri bakter i rhizobium. Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan tanaman legum dalam bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis saling menguntungkan dimana bakteri menjadi unsur C
dari tanaman sebagai sumber energi bakteri, dan tanaman
mendapatkan N dari bakteri, karena bakteri mampu memfiksasi N2 dari udara. Inokulasi rhizobium digunakan untuk : penasnaman leguminosa ditanah untuk pertama kalinya, penanaman leguminosa yang baru disuatu areal / lahan ,dan penanaman jenis leguminosa pada tanah yang populasi rhizobiumnya sangat rendah. Inokulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan tanah , secara alami, dan menggunakan biakan murni.
D. KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan y
Benih adalah biji yang terpilih yang digunakan untuk perkembangbiakan atau untuk produksi biji selanjutnya.
y
Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang diberikan tanaman dengan dosis tertentu.
y
Zat pengatur tumbuh adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang bisa digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman, misalnya untuk merangsang
pembungaan
dan
pembuahan,
merangsang
pertumbuhan
vegetatif, mematikan cabang yang tidak dikehendaki dan lain sebagainya. y
Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk pemberantasan hama dan penyakit.
y
Inokulan adalah bakteri yang ya ng membantu membantu mengikat nitrogen dari akar.
Saran y
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, apa itu benih dan bagaimana cara penanamannya.
y
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, macam ± macam pupuk dan cara pengolahannya.
y
Berikan
pengetahuan
kepada
praktikan
secara
praktek,
bagaimana
penggunaan penggunaan pestisida itu s ecara tepat. y
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, bagian ± bagian manakah yang t erdapat pada tumbuhan zat pengatur tumbuh itu terdapat.
y
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, yang manakah dan terdapat pada apa, yang disebut dengan inokulan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Bambang. 2000. M anggis anggis Budidaya dan Analisis Usahatani. Yogyakarta :Kanisius. Rubatzky, Vincent & Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia I Prinsi p, Produksi dan Gizi. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Rukmana, Rahmat. 1995. Pe paya Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius Setiamidjaja, Djoehana. 2000. Budidaya 2000. Budidaya dan Pengelolaan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius Siregar, Tumpal. 2000. Budidaya , Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Jakarta : Penebar Swadaya. Soedarnadi. Hartono Hart ono.. 1995. Tumbuhan M onokotil. onokotil. Bogor Bogor : Penebar Swadaya. Sutarno dkk,1997. PENGENALAN PE M BERDAYAAN POHON HUTAN ,Prosea ,Prosea Indonesia-Prosea Indonesia-Prosea Network Net work Office,Pusat Diklat Pegawai & SDM Kehutanan, Bogor 1997 Sworth, Gold Peter. 19925. Fisiologi Budidaya Tanaman Tro pik. Yogyakarta : GajahMada University Press. Tim Penyusun Kamus PS. 1997. Kamus 1997. Kamus Pertanian Umum. Jakarta : P enebar enebar Swadaya.