MAKALAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
INTRAPERSONAL SKILL
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Faudhi Naim 5140811114
2. Septian S.P 5140811132
3. Kurnia Barda G.P 5140811138
4. Hidayatulloh 5140811143
5. Sigit Noviyanto 5140811151
( SEMESTERI )
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
TEKNIK SIPIL
2014
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Intrapersonal skill.Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Dosen, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Mengelola Konflik, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta. Kamisadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Hormat Kami,
Yogyakarta, 10 Oktober 2014
ttd
Penulis
DAFTAR ISI
Pengantar…………………........................................................................... 2
Daftar Isi………………......………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….... 4
C.Tujuan…………………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. PengertianKomunikasi…………..……………………………………. 8
B. Komunikasi Interpersonal
1. Pengertian Intra personal skill………………………………………………..
2.Komponen Komunikasi Interpersonal....................................................... 6
3.Klasifikasi Komunikasi Interpersonal....................................................... 7
C. Hubungan Interpersonal yang Efektif............................................................... 8
D. Kekuatan Pengaruh Komunikasi Interpersonal................................................ 10
E. Keterampilan Interpersonal dan Komunikasi................................................... 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kelompok dalam suatu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Dalam institusi layanan kesehatan terjadi kelompok interaksi, baik antara kelompok staf dengan staf, staf dengan pasien, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter, maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali dapat memicu terjadinya konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu.
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya ketika terjadi suatu organisasi, maka sesungguhnya terdapat banyak kemungkinan timbulnya konflik. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian.
Suatu konflik merupakan hal wajar dalam suatu organisasi. Sering kali konflik tidak dapat dihindari dalam organisasi, karena konflik dapat menjadi kekuatan positif dan negatif, sehingga manajemen seyogyanya tidak perlu menghilangkan semua konflik, tetapi hanya pada konflik yang menimbulkan dampak gangguan atas usaha organisasi mencapai tujuan saja yang perlu dihilangkan. Beberapa jenis atau tingkatan konflik mungkin terbukti bermanfaat jika digunakan sebagai sarana untuk perubahan atau inovasi. Dengan demikian konflik bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan, tetapi merupakan sesuatu hal yang perlu untuk dikelola agar dapat memberikan kontribusinya bagi pencapaian tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Definisi dari konflik ?
Faktor-faktor penyebab konflik ?
Aspek positif dari konflik ?
Strategi-strategi pemecahan konflik ?
Langkah – langkah cara pemecahan konflik ?
C. Tujuan
a. Untuk memahami definisi konflik.
b. Untuk mengetahui Faktor-faktor penyebab konflik.
c. Untuk mengetahui Aspek positif dari konflik.
d. Untuk mengetahui Strategi-strategi pemecahan konflik.
e. Untuk mengetahui Langkah – langkah cara pemecahan konflik.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI KONFLIK
Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi.
Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.
B. ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK
Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan :
Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
Menumbuhkan semangat baru pada staf.
Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.
Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat berdampak pada penurunan efektivitas kerja dalam organisasi baik secara perorangan maupun kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi.
C. PENYEBAB KONFLIK
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut:
Batasan pekerjaan yang tidak jelas
Hambatan komunikasi
Tekanan waktu
Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
Pertikaian antar pribadi
Perbedaan status
Harapan yang tidak terwujud
D. PENGELOLAAN KONFLIK
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
E. TEKNIK PENGELOLAAN KONFLIK
Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada :
Konflik itu sendiri
Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
Ketersediaan waktu dan tenaga
F. STRATEGI
Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan "Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi"
Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
G. PETUNJUK PENDEKATAN SITUASI KONFLIK :
Diawali melalui penilaian diri sendiri
Analisa isu-isu seputar konflik
Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri.
Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik
Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat
Mengembangkan dan menguraikan solusi
Memilih solusi dan melakukan tindakan
Merencanakan pelaksanaannya
BAB III
PEMBAHASAN
A. INTRAPERSONAL SKILL
Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi.
Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek. Keterampilan intrapersonal adalah keterampilan yang digunakan seseorang untuk berinteraksi dengan 2 pribadi yang berbeda. Keterampilan intrapersonal yang kadang-kadang juga disebut sebagai keterampilan diri sendiri atau keterampilan komunikasi. Keterampilan intrapersonal melibatkan menggunakan keterampilan seperti mendengarkan secara aktif dan nada suara, mereka termasuk delegasi dan kepemimpinan. Ini adalah seberapa baik Anda berkomunikasi dengan seseorang dan seberapa baik Anda berperilaku atau membawa diri. Mereka membantu orang melanjutkan karir mereka.
Memiliki keterampilan intrapersonal yang positif meningkatkan produktivitas dalam organisasi karena jumlah konflik berkurang. Dalam situasi informal, memungkinkan komunikasi menjadi mudah dan nyaman. Orang dengan keterampilan intrapersonal yang baik umumnya dapat mengendalikan perasaan yang muncul dalam situasi sulit dan merespon dengan tepat, bukannya kewalahan oleh emosi.
B. KOMPONEN INTRAPERSONAL SKILL, MELIPUTI :
1. Managemen waktu
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,danpengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti di kelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kualitas manajamen waktu berpedoman kepada empat indikator,yaitu: tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan tetap melakukan pengawasan.
Sebagai Contoh langkah langkah menyusun jadwal
Strategi menyusun jadwal
1. Buat daftar kegiatan
2. Buat skala prioritas
3. Perkiraan kebutuhan waktu
4. Alokasi waktu
5. evaluasi
2. Managemen stress
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
5 Tips menangani stress
1. Melakukan perencanaan yang cermat
2. Mengenali penyebab
3. menyelesaian masalah yang sesungguhnya
4. mengganti suasana
5. mendekatkan diri pada Tuhan YME
C. CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL:
* Belajarlah untuk bermeditasi - atau hanya meluangkan waktu tenang sendirian untuk berpikir.
* Studi filsafat - khususnya sekolah yang berbeda pemikiran dari budaya yang berbeda.
* Cari konselor atau terapis dan mengeksplorasi diri.
* Buat ritual pribadi Anda yang membuat Anda merasa baik sesering Anda memilih.
* Merekam dan menganalisis impian Anda.
* Baca buku self-help dan mendengarkan kaset.
* Tentukan tempat yang tenang di rumah Anda untuk introspeksi.
* Mengembangkan minat atau hobi yang membuat Anda terpisah dari kerumunan.
* Buatlah rencana pengembangan pribadi.
* Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk diri sendiri dan kemudian menindaklanjuti mereka (kami telah tertutup contoh daftar satu anak laki-laki muda itu tujuan untuk menginspirasi Anda!).
* Menghadiri kursus dirancang untuk membantu Anda mengeksplorasi diri dan potensi Anda (misalnya Neuro-Linguistic Programming, sintesis Psycho, Analisis Transaksional, psikodrama atau Gestalt).
* Buatlah jurnal harian untuk merekam pikiran, impian, tujuan, perasaan dan kenangan.
* Pelajari biografi orang besar dengan kepribadian yang kuat yang membuat dampak yang nyata pada dunia.
* Lakukan sesuatu untuk memanjakan diri sendiri setidaknya sekali sehari.
* Jauhkan cermin berguna dan perhatikan bagaimana perubahan wajah Anda tergantung pada jenis suasana hati Anda masuk
* Luangkan waktu dengan orang-orang yang memiliki rasa yang kuat dan sehat diri.
* Terlibat dalam sehari harga diri meningkatkan perilaku - seperti daftar kesuksesan Anda, self-talk positif dan seterusnya.
* Tulis autobiografi Anda sendiri.
D. TEORI –TEORI HUBUNGAN MANUSIA
1. Teori hubungan Biologis : manusia dapat berhubungan dengan manusia lain dengan menggunakan anggota badan.
Hubungan sesama manusia dengan menggunakan anggota badan disebut sebagai komunikasi non verbal atau komunikasi yang dilakukan tanpa kata-kata atau bahasa.
Jenis-jenis komunikasi nonverbal ini meliputi :
a. Kinesic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan anggota badan.
b. Occulesic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan mata
c. Proxemic, ialah komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan mengatur jarak tbh
2. Teori hubungan Ekonomis : manusia itu akan berhubungan dengan manusia lain karena terdesak kebutuhan ekonomi.
3. Teori hubungan Estetis : estetika yang berarti keindahan, dan menurut teori ini manusia itu akan selalu ingin berhubungan dengan manusia lain yang dianggap mempunyai keindahan.
4. Teori hubungan Etis : menurut teori ini hubungan sesama manusia itu bersifat wajib (Emmanuel Levinas )
E. TEORI-TEORI KOMUNIKASI
Teori komunikasi dari Wilbur Schramm :
adanya komunikator ( sender ) dan komunikan (receiver), pesan ( message) dan frame of reference (kerangka pengalaman seseorang)
Teori Komunikasi Jack Duncan : adanya attention, understanding, acceptence atau ada kesediaan menerima komunikasi dan action atau respon positif
Teori Komunikasi Joseph A. DeVito : Adanya keterbukaan(openess), kesamaan(equality), empati (empathy), dukungan (supportif) dan positif (positiveness)
Teori komunikasi Dr. KeithDavis : Menekankan perlunya dijaga agar dalam proses komunikasi tidak terjadi penyampaian pesan (message) atau informasi yang berlebihan (overload informations).
Teori Komunikasi Herbert Kaufman: Untuk mengetahui efektivitas atau keberhasilan proses komunikasi digunakan umpan balik (feedback ) yaitu reaksi yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
F. AKTIVITAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah;
Berdo'a, dan bersyukur
ETIKA BERDOA
1. Memuji Allah terlebih dahulu
2. Taubat terlebih dahulu
3. Rendahkan diri ketika berdoa
4. Hadirkan hati ketika berdoa
5. Jelas dan tegas ketika berdo'a
6. Berdo'alah di setiap kondisi
7. Berdoalah dengan suara lembut
8. Mengulangi do'a tiga kali
9. Menghadap kiblat
10. Mencari waktu mustajab ketika berdoa
11. Mengangkat tangan ketika berdo'a
12. Banyaklah berbakti kepada orang tua
13. Memperbanyak ibadah
Contoh: Seseorang yang optimis tidak melihat kekalahan sebagai salahnya, bila ia mengalami kekalahan, ia akan berpikir bahwa ia mengalami nasib sial saja saat itu, atau kekalahan itu adalah kesalahan orang lain. Sementara seseorang yang pesimis akan melihat sebuah kekalahan itu sebagai salahnya, menyalahkan diri sendiri dalam waktu yang lama dan akan memengaruhi apapun yang mereka lakukan selanjutnya, karena itulah seseorang yang pesimis akan menyerah lebih mudah.
Perwujudan diri (becoming self). Dalam perwujudan diri (becoming self) perubahan konsep diri tidak terjadi secara mendadak atau drastis, melainkan terjadi tahap demi tahap melalui aktivitas serhari hari kita. Walaupun hidup kita senantiasa mengalami perubahan, tetapi begitu konsep diri kita terbentuk, teori akan siapa kita akan menjadi lebih stabil dan sulit untuk diubah secara drastis.
Contoh, bila kita mencoba mengubah pendapat orang tua kita dengan memberi tahu bahwa penilaian mereka itu harus diubah - biasanya ini merupakan usaha yang sulit. Pendapat pribadi kita akan 'siapa saya' tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih sulit untuk diubah sejalan dengan waktu dengan anggapan bertambahnya umur maka bertambah bijak pula kita.Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal ini kita lakukan dengan penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat sosial, dan peran sosial.
G. CARA UNTUK MEMOTIVASI DIRI :
1. Bacalah buku buku maupun artikel positif. Anda tidak akan sukses tanpa melakukan hal ini. Anda dapat memperkaya diri sendiri dengan berbagai buku dan artikel dengan berbagai topik positif. Sukses membutuhkan kesiapan anda diberbagai hal. Tidak hanya sekedar motivasi, karena untuk sukses ada banyak tantangan dengan berbagai ragam permasalahan. Dengan membaca buku dan artikel anda akan lebih siap menghadapinya. Kalau perlu anda tambah dengan berbagai audio atau rekaman motivasi.
2. Memotivasi diri sendiri dengan "self talk". Ini adalah bagian dari kekuatan intrapersonal. Anda harus berjuang untuk selalu berkata pada diri anda sendiri bahwa anda bisa mendapatkan kesuksesan yang ingin anda raih
3. Tetap fokus pada impian anda tersebut. Jangan buang waktu anda untuk mendengarkan hal hal negatif yang dapat membuat anda makin menjauh dari tujuan. Pilihlah lingkungan anda dengan bijak. Cari lingkungan yang memberi nilai positif.
4. Tetapkan tindakan tindakan yang perlu anda lakukan untuk mencapai tujuan anda baik jangka panjang maupun pendek ( bulanan atau tahunan ). Belajarlah cara membuat goal setting, action dan reward. Jangan harap anda bisa sukses apabila anda tidak melakukan tindakan apapun.
5. Evaluasi tindakan anda dan lakukan perubahan atau perbaikan yang diperlukan untuk selalu fokus pada impian anda
H. SOFT SKILL
Pengertian soft skill adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS) yang mampu mengembangkan sumber daya secara maksimal, dan hal tersebut dapat dipelajari dari pengalaman hidup, sosialisasi, kemampuan beradaptasi dan agama atau norma yang diyakini.
Termasuk dalam pengertian soft skill yaitu interpersonal skills mencakup kemampuan-kemampuan memotivasi, kepemimpinan, komunikasi, negosiasi, presentasi, kepiawaian bicara di forum, kerjasama tim, membangun relasi, empati dan lain sebagainya. Dan yang termasuk pengertian soft skill yaitu intra-personal skills mencakup membangun karakter diri, kemampuan membagi waktu, menghadapi stres, proses berpikir kreatif, pencapaian target, perubahan diri semakin positif, integritas, profesionalisme, optimisme, percaya diri dan lain sebagainya.
Setiap profesi dituntut mempunyai hard skill yang khusus, TETAPI soft skills merupakan kemampuan yang harus dimiliki di setiap profesi.
I. KEGUNAAN SOFT SKILL DALAM DUNIA KERJA.
1. Inisiatif
2. Etika/integritas
3. Berfikir kritis
4. Kemauan belajar
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Bersemangat
8. Dapat diandalkan
9. Komunikasi lisan
10. Kreatif
11. Kemampuan analitis
12. Dapat mengatasi stres
13. Menyelesaikan persoalan
14. Dapat meringkas
15. Berkoperasi
16. Fleksibel
17. Kerja dalam tim
18. Mandiri
19. Mendengarkan
20. Manajemen diri
21. Tangguh
22. Berargumentasi logis
23. Manajemen waktu
24. Mengumpulkan data
25. Wawancara
26. Presentasi ide & gagasan
27. Presentasi rancangan
J. CARA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOFT SKILLS :
Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda
Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
Berlatih menghadapi kritik
Berlatih cara memberi kritik dengan positif
Berusaha untuk hidup dengan lebih baik
Hard skill
Hard skill adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya atau juga bias diartikan kemampuanyang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate . Contohnya adalah skill untuk mengoperasikan forklift . Perusahaan dapat dengan segera melihat apakah seseorang calon karyawan benar-benar dapat mengoperasikan forklift pada saat ia diuji untuk mengoperasikan mesin forklift tersebut.
L. FAKTOR DALAM INTRAPERSONAL SKILL:
Ketahanan pribadi : pantang menyerah , motivasi tinggi dan tahan terhadap beban pekerjaan , sistematis dan karakter yang gigih
Extraversi : ketrampilan membina hubungan dan komunikasi yang efektif , pandai bergaul
Keramahan : sikap ramah , rendah hati , tidak mau menunjukan kelebihan
Emosi stabil : tenang , tidak mudah marah
Terbuka terhadap pengalaman punya daya fikir yang imajinasif
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Hubungan intrapersonal antara perawat dengankolega, kelompok, keluarga pasen maupun orang lain dapat merupakan sumber terjadinya konflik, oleh sebab itu perawat harus mengetahui dan memahami manajemen konflik. Penyebab konflik meliputi: ketidakjelasan uraian tugas, gangguan komunikasi, tekanan waktu, standar, kebijakan yang tidak jelas, perbedaan status, dan harapan yang tidak tercapai. Konflik dapat dicegah atau diatur dengan menerapkan disiplin, komunikasi efektif, dan saling pengertian antara sesama rekan kerja.
Untuk mengembangkan alternatif solusi agar dapat mencapai satu kesepakatan dalam pemecahan konflik ,diperlukkan komitmen yang sungguh sungguh . Ada beberapa stragtegi yang dapat digunakan, antara lain ; akomodasi, kompetisi, kolaborasi, negosiasi, dan kompromi. Diharapkan Manajer Perawat dapat memahami dan menggunakan keahliannya secara khusus untuk mencegah dan mengatur konflik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.infocomcareer.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_stres
http://tarmidi.wordpress.com/
http://www.mail-archive.com/
[email protected]/msg00199.html
http://yohanestantama.com/2007/cara-memotivasi-diri-sendiri/
http://id.shvoong.com/business-management/management/1658500-manajemen-waktu/
http://en.wikipedia.org/wiki/Intrapersonal_skills
http://www.google.co.id/
Catatan kaki
^(Indonesia) Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Penerbit Kanisius
^(Indonesia) S. Djuarsa Sendjaja, P.D dkk. Teori Komunikasi-ikom4230/3SKS/ Modul 1-9. Universtas Terbuka 1998.
^(Inggris) Piglet, Jean. Konstruksi realitas melalui mata anak kecil. Penerbit: Free Press, New York.
Referensi
(Inggris) Communication Works. Seventh Edition, by Teri Kwak Gamble dan Michael Gamble.
(Indonesia) Psikologi Sosial, Jilid 1. Edisi ke-10. Oleh Roberta A. Baron dan Donn Byrne. Penerbit Erlangga
(Indonesia) Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Oleh Drs. Jalaluddin rakhmat M.sc. Penerbit PT Remaja Rosdakarya - Bandung.
sumber":
https://www.academia.edu/7380382/Konflik
http://poncopurwanto.blogspot.com/2011/07/uas-makalah-interpesonal-skill.html