BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Kebutuh Kebutuhan an dasar dasar manusi manusiaa merupak merupakan an unsur unsur-un -unsur sur yang yang dibutu dibutuhka hkan n oleh oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang
tentunya
bertujuan
untuk
mempertahankan
kehidupan
dan
kesehat kesehatan. an.Kebu Kebutuh tuhan an dasar dasar manusi manusiaa menuru menurutt Abraha Abraham m Maslow Maslow dalam dalam teori teori Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (otter (otter dan atricia, atricia, !""#$. %alam mengaplikasika mengaplikasikan n kebutuhan kebutuhan dasar manusia (K%M$ yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.&eberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya.
hierarkii keb kebutuh utuhan an Maslow Maslow adalah 'e 'eori ori hierark adalah teori teori yang diungkapk diungkapkan an oleh oleh
Abraham Maslow. Maslow. a beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus harus terpenu terpenuhi hi atau atau paling paling tidak tidak cukup cukup terpenu terpenuhi hi terleb terlebih ih dahulu dahulu sebelu sebelum m kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memoti)asi memoti)asi.. 1.2 Ruusa Ruusan n Masalah Masalah !.*.! !.*.! Apa Apa penge pengert rtia ian n aktual aktualis isas asii diri diri + !.*.* !.*.* Mengap Mengapaa seseor seseorang ang mela melakuka kukan n aktual aktualisa isasi si diri diri + !.*. !.*. &aga &agaim imana ana ara arah h aktua aktuali lisa sasi si dir dirii + !.*. !.*. &agaim &agaimana ana kara karakte kteris risti tik k aktual aktualisa isasi si diri diri + !.*. !.*. &agaim &agaimana ana langkah langkah aktual aktualisa isasi si diri diri + !.*./ !.*./ Apa saja saja 0aktor0aktor-fak faktor tor yang yang mempenga mempengaruh ruhii aktualis aktualisasi asi diri+ diri+ !.*.# !.*.# Apa yang yang dimak dimaksud sud fully fully functi function on pers person on + !.*.1 !.*.1 &agaim &agaimanak anakah ah daya daya dorong dorong untu untuk k aktuli aktulisas sasii diri diri + !.*." &agaimanakahHu &agaimanakahHubungan bungan Kepercayaan Kepercayaan %iri dengan Aktualis Aktualisasi asi %iri+ !.*.!2 !.*.!2 &agaim &agaimanak anakan an 3anggua 3angguan n Aktua Aktualis lisasi asi %iri %iri &erhubu &erhubungan ngan %engan %engan Konsep Konsep
%iri + !.*.!! &agaimanakah &agaimanakah asuhan asuhan keperawatan keperawatan dengan gangguan gangguan aktualisasi aktualisasi diri + 1.! "u "u#uan #uan Penulisan Penulisan
1
!.. !..!. !. 'ujua ujuan n 4mum 4mum 4ntu 4ntuk k dapat dapat memaha memahami mi konse konsep p dasa dasarr aktual aktualis isas asii diri diri sert sertaa Asuha suhan n Kepera Keperawat watan an dengan dengan ganggua gangguan n Aktua Aktualis lisasi asi %iri %iri serta serta hal 5 hal yang yang berhubungan dengan aktualisasi diri. !.. !..! ! 'ujuan juan Khu Khusus sus !..*.! !..*.!.. Memaham Memahamii pengerti pengertian an aktuali aktualisas sasii diri !..*.*. !..*.*. Memahami Memahami mengapa mengapa seseorang seseorang melakuka melakukan n aktualis aktualisasi asi diri diri !..*. !..*... Memaham Memahamii arah arah aktual aktualisa isasi si diri diri !..*.. !..*.. Memahami Memahami karakterist karakteristik ik aktualisas aktualisasii diri !..*. !..*... Memaham Memahamii langkah langkah aktual aktualisa isasi si diri diri !..*./ !..*./.. Memaham Memahamii fully fully funct function ion pers person on !..*.#. !..*.#. Mengetahui Mengetahui faktor faktor 5 faktor faktor yang yang mempengaruh mempengaruhii aktualisas aktualisasii diri. diri. !..*.1. !..*.1. Mengetahui Mengetahui daya dorong untuk aktulisasi aktulisasi diri. !..*.". !..*.". Mengetahui Mengetahui hubungan hubungan kepercayaan kepercayaan diri diri dengan dengan aktualis aktualisasi asi diri. diri. !..*.! !..*.!2. 2. Menget Mengetahu ahuii gangguan gangguan aktual aktualisa isasi si diri diri berhub berhubunga ungan n dengan dengan konsep konsep %iri. !..*.!!. Memahami A6K7 dengan gangguan aktualisasi diri. 1.$ Man%aat Man%aat Penulisa Penulisan n
%apat memahami konsep dasar aktualisasi diri serta Asuhan Keperawatan dengan gangguan Aktualisasi %iri serta hal 5 hal yang berhubungan dengan aktualisasi diri. 1.& Meto'e Meto'e Penulisa Penulisan n %alam penulisan makalah ini penyusun menggunakan metode8 a. erpustakaan b. %iskusi Kelompok (. 9iteratur internet 1.) *isteatika *isteatika Penulisan &A& 7:%AH494A: 1.1 9atar &elakang 1.2 ;umusan Masalah 1.! 'ujuan enulisan 1.$ Metode enulisan 1.& 6istematika
&A& 7M&AHA6A: &A& 7:4'4 .! Kesimpulan
2
.* 6aran
BAB II PEMBAHA*AN
1.1. 1.1. Peng Pengert ertian ian Aktu Aktuali alisas sasii Diri Aktualisasi Aktualisasi diri adalah adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk
melakukan melakukan yang terbaik terbaik dari yang dia bisa. Maslow Maslow dalam (Arinato, (Arinato, *22"$, menyatakan aktualisasi diri adalah diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan mengembangkan sifat-sifat sifat-sifat dan potensi potensi psikologis psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan
3
oleh belajar khususnya dalam masa anak-anak. Aktualisa Aktualisasi si diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika menca mencapai pai usia usia tert tertent entu u (adol (adolen ensi si$$ sese seseor orang ang akan akan meng mengal alam amii pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis. (Arianto, *22"$. Aktuali Aktualisas sasii diri diri dapat dapat didefi didefinis nisika ikan n sebagai sebagai perkem perkembang bangan an yang paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapa kapasi sita tas. s.
Aktua ktuali lisa sasi si
juga juga
memu memuda dahk hkan an
dan dan
menin eningk gkat atka kan n
pematangan serta pertumbuhan. Ketika indi)idu makin bertambah besar, maka
Ahli Ahli jiwa jiwa term termas ashu hurr Abrah braham am Masl Maslow ow,, dala dalam m bukuny bukunyaa Hier Hierar archy chy of :eed :eedss mengg menggun unaka akan n isti istila lah h aktu aktual alis isas asii diri diri (sel (self f actuali=ati actuali=ation$ on$ sebagai kebutuhan dan pencapaian pencapaian tertinggi tertinggi seorang manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asalusul seseorang, setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya. Kebutuhan tersebut meliputi8 a. Kebutu Kebutuhan han fisiolo fisiologis gis (physio (physiolog logica ical$, l$, meliput meliputii kebutuh kebutuhan an akan akan pang pangan an,, paka pakaia ian, n, dan dan temp tempat at ting tingga gall maup maupun un kebutuhan biologis, b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety$, meliputi kebutuhan akan keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa takut takut atau ataupun pun tekan tekanan, an, keam keamana anan n dari dari keja kejadi dian an atau atau lingkungan yang mengancam, c. Kebutuhan Kebutuhan rasa rasa memili memiliki, ki, sosial sosial dan kasih kasih sayang sayang (social$, (social$, meli meliput putii
kebut kebutuh uhan an
akan akan
pers persaha ahabat batan an,,
berke berkelu luar arga ga,,
berkelompok, interaksi dan kasih sayang, d. Kebutuha uhan akan pengh nghargaan aan (esteem$,
meliputi uti
kebutu kebutuhan han akan akan harga harga diri, diri, status status,, presti prestise, se, respek respek,, dan penghargaan dari pihak lain, e. Kebu Kebutu tuha han n aktu aktual alis isas asii diri diri (sel (selff actua actuali li=a =ati tion$ on$,, meli meliput putii kebu kebutu tuha han n fulf fulfil illm lment ent$$
akan akan
memen emenuh uhii
mela melalu luii
kebe kebera rada daan an
mema memaks ksim imumk umkan an
diri diri
(sel (self f
pengg penggun unaaa aaan n
kemampuan dan potensi diri. &erdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa aktualisasi diri merupakan merupakan kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan
yang yang terbai terbaik k dari dari yang yang dia bias bias lakukan lakukan,, tingkat tingkatan an terti tertinggi nggi dari perkembangan psikologis yang bias dicapai bila semua kebutuhan dasar sudah dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi dirinya mulai dilakukan. Manusia yang terkaktualisasi diri dikatakan8 !. Mempunyai Mempunyai kepribadian kepribadian multidimens multidimensii yang matang. matang.
5
*. 6ering mampu mengamsumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak . . Mencapai pemeuhan kepuasaan dari pekerjaan yang dikerjakan dengan baik. . 'idak bergantung secara penuh padaopini orang lain. >ontoh dari aktualisasi diri disaat kita berteman, banyak teman yang kita kenal banyak juga pandangan hidup dan gaya hidup yang berbeda-beda meskipun begitu kita harus bias memilih mana yang baik dan mana yang buruk, tapi bukan dengan menjauhi teman kita yang memiliki sifat atau kebisaan yang buruk. :amun alangkanh baiknya kita mengajakya untuk menjadi lebih baik lagi.
ada intinya
aktualisasi adalah kebutuhan hidup yang harus kita jalani dengan batas-batas yang masih normal dalam kehidupan sehari-hari.
1.2. +ebutuhan akan Berkaktualisasi Diri
Aktualisasi diri tokoh utama dalam psikologi terlihat di bagian aktualisasi diri pada tingkat dalam hirarki Abraham Maslow (oduska, *2218!##$. 'ingkat yang paling rendah adalah mengenai kebutuhankebutuhan jasmani? tingkat kedua, kebutuhan rasa aman? tingkat ketiga, kebutuhan cinta dan rasa memiliki? tingkat keempat, kebutuhan harga diri? tingkat kelima dengan beraktualisasi diri. a. +ebutuhan ,asani atau -isiologis
4ntuk mencapai tingkat kebutuhan jasmani secara memadai, tingkat-tingkat daerah biologis dan psikologis harus terpuaskan. emuasan segi-segi biologis dari tingkat ini saja tidaklah cukup. &eberapa daerah kebutuhan jasmani manusia adalah8 lapar, haus, latihan atau gerak jasmani, seks, dan ransangan sensoris (oduska, *2218!#1$. b.
+ebutuhan Rasa Aan
6
Hal objektif yang utama untuk pencukupan kebutuhan rasa aman adalah dengan mengetahui rasa takut. Apakah ketakutan itu berdasarkan realitas atau imajinasi saja (oduska8*2218!1*$. Kebutuhan keamanan sudah muncul sejak bayi, dalam bentuk menangis dan berteriak ketakutan karena perlakuan yang kasar atau karena perlakuan yang dirasa sebagai sumber bahaya. Manusia akan merasa lebih aman berada dalm suasana semacam itu mengurangi kemungkinan adanya perubahan, dadakan, kekacauan yang tiak terbayangkan sebelumnya (Alwisol, *228*1$. (. +ebutuhan inta 'an Rasa Meiliki
Ada dua jenis cinta (dewasa$ yakni deficiency atau %5lo)e? orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya hubungan pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang membuat seseorang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. %-lo)e adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, lebih memperoleh adari pada memberi. &-lo)e didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkan orang itu. >inta yang berniat memiliki, tidak mempengaruhi, dan tertuma bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang (Alwisol, *228*"$. '. +ebutuhan Harga Diri
Menurut oduska (*2218 *2!$, ada dua jenis harga diri, yakni sebagai berikut. !$ Menghargai diri sendiri (self respect$8 orang membutuhkan pengetahuan tentang dirinya sendiri, bahwa dirinya berharga, mampu menguasai tugas dan tantangan hidup.
7
*$ Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from others$8 orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal baik dan dinilai baik orang lain. Kepuasan kebutuhan harga diri menimbulkan perasaaan dan sikap percaya diri, diri berharga, diri mampu, dan perasaan berguna dan penting di lingkungan keberadaannya. 6ebaliknya, frustasi karena kebutuhan harga diri tak terpuaskan akan menimbulkan perasaan dan sikap inferior, canggung, lemah, pasif, tergantung, penakut, tidak mampu mengatasi tuntutan hidup dan rendah iri dalam bergaul. e.
+ebutuhan Beraktualisasi Diri
Kebutuhan akan beraktualisasi diri adalah kebutuhan manusia yang paling tinggi. Kebutuhan ini akan muncul apabila kebutuhankebutuhan dibawahnya telah terpuaskan dengan baik. Maslow dalam oduska (*22*8!*$, menandai kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai hasrat indi)idu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi-potensi yang dimilikinya, atau hasrat dari
indi)idu
untuk
menyempurnakan
dirinya
melalui
pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya. >ontoh dari aktualisasi diri ini adalah seseorang yang berbakat musik menciptakan komposisi musik, seseorang yang memiliki potensi intelektual menjadi ilmuwan, dan seterusnya. Aktualisasi diri juga tidak hanya berupa penciptaan kreasi atau karya-karya berdasarkan bakat-bakat atau kemampuan khusus, semua orang pun bisa mengaktualisasikan dirinya yakni dengan jalan membuat yang terbaik atau bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan bidangnya masing-masing. 6etiap indi)idu berbeda-beda bentuk aktualisasi dirinya dikarenakan dari adanya perbedaan perbedaan indi)idual. Manusia yang dapat mencapai tingkat
8
aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan dasar kemanusiaan secara alami (Alwisol, *228*/2$.
1.!. Menga/a *eseorang Melakukan Aktualisasi Diri
6eperti yang sudah di bahas di atas. %iantara ilmuwan yang secara aktif memperkenalkan konsep tentang aktualisasi diri ialah Abraham Maslow (!"21-!"#2$. denya tersebut dikenalkan dalam bingkai teori kepribadian. Maslow memperkenalkan aktualisasi diri sebagai kebutuhan puncak dari diri manusia diatas kebutuhan fisiologisnya (seperti kebutuhan seks, makan, minum, serta bernafas$, kebutuhan akan rasa aman serta ketentraman, kebutuhan untuk dicintai, mencintai dan dibutuhkan orang lain serta kebutuhan akan penghargaan dari orang lain dan dari diri sendiri (self-respect$. Hal berikut di bawah ini akan dapat menjawab pertanyaan kita tentang mengapa seseorang melakukan aktualisasi diri 8 seseorang akan mulai memasuki tahap aktualisasi diri jika dia dapat memenuhi jenis jenis kebutuhan dibawahnya secara seimbang dan baik. kebutuhan kebutuhan awal yang harus di penuhi tersebut adalah kebutuhan kebutuhan yang dirasa dalam keadaan kekurangan (misalnya ketika seseorang kesepian ia merasa kurang ada teman yang memperhatikan, akhirnya ia rendah diri kemudian kurang terampil dan kurang mendapat apresiasi, dan seterusnya$. @leh karenanya kebutuhan-kebutuhan ini disebut %-needs, dari kata deficit needs, kebutuhan yang harus terpenuhi agar seseorang dapat termotifasi lebih tinggi lagi. %an jenis kebutuhan deficit lain
9
adalah Kebutuhan sandang pangan papan, kebutuhan mencintai dan di cintai, kebutuhan di hargai orang lain. 6emua kebutuhan ini harus di lewati dengan baik. 6etelah itu proses aktualisasi diri tersebut akan terus tumbuh. Kebutuhan-kebutuhan tersebut, sekali dia dipenuhi akan lahir kebutuhan yang lebih tinggi lagi dan disebut &-needs, dari being needs, yang bisa disebut juga pertumbuhan moti)asi. Hal ini sangat terkait dengan keinginan sinambung untuk mewujudkan segala potensi menjadi segala yang kita bisaB, menjadi sekomplit mungkin diri kitaB. %an kita akan menjadi tau siapa sebenarnya didiri kita, apa sebenarnya yang kita mampu dan bisa, serta dapat benar benar mengenal potensi diri kita dengan baik. %ari sinilah istilah aktualisasi diri (self-actuali=ation$ muncul.
1.$. Arah Aktualisasi 'iri
Menurut &roadley, aktualisasi diri memiliki arah yang bersifat membangun. Artinya, manusia memiliki kecenderungan untuk terus memperbaiki diri. &roadley menjelaskan bahwa arah aktualisasi diri terdiri dari dua aspek, yaitu aktualisasi diri yang mengarahkan pada usaha untuk mempertahankan integritas indi)idu serta aktualisasi diri yang mengarah pada realization, fulfillment , dan perfection. Aktualisasi diri yang mengarah pada usaha untuk mempertahankan integritas pada akhirnya akan berdampak terhadap pemeliharaan identitas diri dan keutuhan sebagai seorang manusia. 6edangkan pada aspek yang kedua, aktualisasi diri merupakan suatu proses yang tidak terpisahkan dari upaya untuk pemenuhan potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia. @leh karena itu, &roadley menyimpulkan bahwa
10
aktualisasi diri merupakan proses yang selektif dalam upaya memelihara dan mempertahankan keutuhan manusia.
2.$.
+arakteristik aktualisasi 'iri.
6eseorang yang telah mencapai aktualisasi diri dengan optimal akan memiliki kepribadian yang berbeda dengan manusia pada umunya. Menurut Maslow pada tahun !"#2 (Ko=ier dan 7rb, !""1$, ada beberapa karakteristik yang menunjukkan sseorang mencapai aktualisasi diri. Karakteristik tersebut antara lain sebagai berikut8 a. Mampu melihat realitas secara lebih efisien Karakteristik atau kapasitas ini akan membuat seseorang untuk
mampu mengenali kebohongan, kecurangan, dan kepalsuan yang dilakukan orang lain, serta mampu menganalisis secara kritis, logis, dan mendalam terhadap segala fenomena alam dan kehidupan. Karakter tersebut tidak menimbulkan sikap yang emosional, melainkan lebih objektif. %ia akan mendengarkan apa yang seharusnya didengarkan, bukan mendengar apa yang diinginkan, dan ditakuti oleh orang lain. Ketajaman pengamatan terhadap realitas kehidupan akan menghasilkan pola pikir yang cemerlang menerawang jauh ke depan tanpa dipengaruhi oleh kepentingan atau keuntungan sesaat. b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya @rang yang telah mengaktualisasikan dirinya akan melihat orang lain seperti melihat dirinya sendiri yang penuh dengan kekurangan dan kelebihan. 6ifat ini akan menghasilkan sikap toleransi yang tinggi terhadap orang lain serta kesabaran yang tinggi dalam menerima diri sendiri dan orang lain. %ia akan membuka diri terhadap kritikan, saran, ataupun nasehat dari orang lain terhadap dirinya. 11
c. Spontanitas, kesederhaan dan kewajaran @rang yang mengaktualisasikan diri dengan benar ditandai
dengan segala tindakan, perilaku, dan gagasannya dilakukan secara spontan, wajar, dan tidak dibuat-buat. %engan demikian, apa yang ia lakukan tidak pura-pura. 6ifat ini akan melahirkan sikap lapang dada terhadap apa yang menjadi kebiasaan masyarakatnya asak tidak
bertentangan dengan prinsipnya
yang paling utama,
meskipun dalam hati ia menertawakannya. :amun apabila lingkunganCkebiasaan di masyarakat sudah bertentangan dengan prinsip yang ia yakini, maka ia tidak segan-segan untuk mengemukakannya dengan asertif. Kebiasaan di masyarakat tersebut antara lain seperti adat-istiadat yang amoral, kebohongan, dan kehidupan sosial yang tidak manusiawi. d. Terpusat pada persoalan @rang yang mengaktualisasikan diri seluruh pikiran, perilaku, dan gagasannya bukan didasarkan untuk kebaikan dirinya saja, namun didasarkan atas apa kebaikan dan kepentingan yang dibutuhkan oleh umat manusia. %engan demikian, segala pikiran, perilaku, dan gagasannya terpusat pada persoalan yang dihadapi oleh umat manusia, bukan persoalan yang bersifat egois. e. Membutuhkan kesendirian ada umumnya orang yang sudah mencapai aktualisasi diri cenderung memisahkan diri. 6ikap ini didasarkan atas persepsinya mengenai sesuatu yang ia anggap benar,tetapi tidak bersifat egois. a tidak bergantung pada pada pikiran orang lain. 6ifat yang demikian, membuatnya tenang dan logis dalam menghadapi masalah. a senantiasa menjaga martabat dan harga dirinya, meskipun ia berada di lingkungan yang kurang terhormat. 6ifat memisahkan diri ini terwujud dalam otonomi pengambilan keputusan. Keputusan yang diambilnya tidak dipengaruhi oleh orang lain. %ia akan bertanggung jawab terhadap segala keputusanCkebijakan yang diambil.
12
f.
Otonomi kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan! @rang yang sudah mencapai aktualisasi diri, tidak
menggantungkan diri pada lingkungannya. a dapat melakukan apa saja dan dimana saja tanpa dipengaruhi oleh lingkungan (situasi dan kondisi$ yang mengelilinginya. Kemandirian ini menunjukkan ketahanannya terhadap segala persoalan yang mengguncang, tanpa putus asa apalagi sampai bunuh diri. Kebutuhan terhadap orang lain tidak bersifat ketergantungan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan dirinya lebih optimal. g. "esegaran dan apresiasi yang berkelanjutan ni merupakan manifestasi dari rasa syukur atas segala potensi yang dimiliki pada orang yang mampu mengakualisasikan dirinya. a akan diselimuti perasaan senang, kagum, dan tidak bosan terhadap segala apa yang dia miliki. Dalaupun hal ia miliki tersebut merupakan hal yang biasa saja. mplikasinya adalah ia mampu mengapresiasikan segala apa yang dimilikinya. Kegagalan seseorang dalam mengapresiasikan segala yang dimilikinya dapat menyebabkan ia menjadi manusia yang serakah dan berperilaku melanggar hak asasi orang lain. h. "esadaran sosial @rang yang mampu mengaktualisasikan diri, jiwanya diliputi oleh perasaan empati, iba, kasih sayang, dan ingin membantu orang lain. erasaan tersebut ada walaupun orang lain berperilaku jahat terhadap dirinya. %orongan ini akan memunculkan kesadaran sosial di mana ia memiliki rasa untuk bermasyarakat dan menolong i.
orang lain. #ubungan interpersonal @rang yang mampu mengaktualisasikan diri mempunyai kecenderungan untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. a dapat menjalin hubungan yang akrab dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Hubungan interpersonal ini tidak didasari oleh tendensi pribadi yang sesaat, namun dilandasi oleh perasaan
13
cinta, kasih sayang, dan kesabaran meskipun orang tersebut j.
mungkin tidak cocok dengan perilaku masyarakat di sekelilingnya. $emokratis @rang yang mampu mengaktualisasikan diri memiliki sifat demokratis. 6ifat ini dimanifestasikan denga perilaku yang tidak membedakan orang lain berdasarkan penggolongan, etis, agama, suku, ras, status sosial ekonomi, partai dan lain-lain. 6ifat demokratis ini lahir karena pada orang yang mengaktualisasikan diri tidak mempunyai perasaan risih bergaul dengan orang lain. Euga karena sikapnya yang rendah hati, sehingga ia senantiasa
menghormati orang lain tanpa terkecuali. k. %asa humor yang bermakna dan etis ;asa humor orang yang mengaktualisasikan diri berbeda dengan humor kebanyakan orang. a tidak akan tertawa terhadap humor yang menghina, merendahkan bahkan menjelekkan orang lain. Humor orang yang mengaktualisasikan diri bukan saja menimbulkan tertawa, tetapi sarat dengan makna dan nilai pendidikan.
Humornya
benar-benar menggambarkan
hakikat
manusiawi yang menghormati dan menjunjumg tinggi nilai-nilai l.
6kemanusiaan. "reati&itas 6ikap kreatif merupakan karakteristik lain yang dimiliki oleh orang yang mengaktualisasikan diri. Kreati)itas ini diwujudkan dalam kemampuannya melakukan ino)asi-ino)asi yang spontan,
asli, tidak dibatasi oleh lingkungan maupun orang lain. m. 'ndependensi a mampu mempertahankan pendirian dan keputusankeputusan yang ia ambil. 'idak goyah atau terpengaruh oleh berbagai guncangan ataupun kepentingan. n. Pengalaman puncak peak e(periance! @rang yang mampu mengaktualisasikan diri akan memiliki perasaan yang menyatu dengan alam. a merasa tidak ada batas atau sekat antara dirinya dengan alam semesta. Artinya, orang yang
14
mampu mengaktualisasikan diri terbebas dari sekat-sekat berupa suku, bahasa, agama, ketakutan, keraguan, dan sekat-sekat lainnya. @leh karena itu, ia akan memiliki sifat yang jujur, ikhlas, bersahaja, tulus hati , dan terbuka. 2.&.
Langkah 0 langkah aktulisasi 'iri
Adapun beberapa langkah sederhana untuk mengaktualisasikan diri dalam mencapai sukses, yaitu8 a. "enali potensi dan bakat unik yang ada dalam diri Eangan pernah menyembunyikan bakat anda karena bakat
diciptakan untuk digunakan, demikianlah nasehat dari &enjamin 0ranklin. @leh karena itu anda harus dan wajib mengenali bakat dan potensi unik yang ada dalam diri anda. a adalah anugerah 'uhan yang tidak ternilai. Fakinilah masing-masing kita terlahir dengan bakat dan potensi yang luar biasa. 'ugas kitalah untuk memahami, mendeteksi dan mengenali bakat dan potensi apa sajakah yang kita miliki. b. Asah kemampuan unik anda setiap hari @rang sukses adalah orang yang senantiasa mengasah kemampuan unik yang ada dalam dirinya, yang membedakan dirinya dengan / milyar orang lainnya. 'idak perlu malu, kemampuan sekecil apapun yang anda miliki sekarang adalah modal untuk menciptakan kesuksesan di masa depan. etuah bijak mengatakan 9akukanlah hal-hal kecil yang tidak anda sukai dengan disiplin tinggi, sehingga kelak anda dapat menikmati halhal besar yang sangat anda sukai. c. )uat diri anda berbeda dan jadilah *One in a million kind of person+ Kita semua terlahir berbeda dan diciptakan untuk membuat
perbedaan hidup. Fakinilah anda adalah maha karya 'uhan yang luar biasa. Anda adalah tambang emas dan berlian yang tidak ternilai harganya. Maka buatlah diri berharga dengan menjadi yang
15
berbeda dan bukan asal beda, tetapi harus unik. &erikanlah perbedaan besar dalam hidup sehingga hidup anda merupakan berkah dan anugerah bagi orang lain.
2.).
-aktor%aktor ang e/engaruhi aktualisasi 'iri 'erdapat beberapa faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri. @rang
yang mampu mengaktualisasikan dirinya sangat memahami bahwa ada eksistensi atau hambatan lain tinggal (indwelling$ didalam (internal$ atau di luar (eksternal$ keberadaannya sendiri yang mengendalikan perilaku dan tindakannya untuk melakukan sesuatu. a! aktor 'nternal 0aktor internal ini merupakan bentuk hambatan yang berasal dari dalam diri seseorang, yang meliputi8 !$ Ketidaktahuan akan potensi diri *$ erasaan ragu dan takut mengungkapkan potensi diri, sehingga potensinya tidak dapat terus berkembang. otensi diri merupakan modal yang perlu diketahui, digali dan dimaksimalkan. 6esungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita mengetahui potensi yang ada dalam diri kita kemudian mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji (0adlymun, *22"$. b!
aktor -ksternal 0aktor eksternal merupakan hambatan yang berasal dari luar diri
seseorang, seperti8 !$ &udaya masyarakat yang tidak mendukung upaya aktualisasi potensi diri seseorang karena perbedaan karakter. ada kenyataannya
lingkungan
masyarakat
tidak
sepenuhnya
menunjang upaya aktualisasi diri warganya.
16
*$ 0aktor lingkungan.
9ingkungan masyarakat berpengaruh
terhadap upaya mewujudkan aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dilakukan jika lingkungan mengi=inkannya (Asmadi, *221$. 9ingkungan merupakan
salah
satu faktor yang
mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku indi)idu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis (6udrajat, *221$. $ ola asuh. engaruh keluarga dalam pembentukan aktualisasi diri anak sangatlah besar artinya. &anyak faktor dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak. 6alah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam pengaktualisasian diri adalah praktik pengasuhan anak (&rown, !"/!$ Aktualisasi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri sehingga bebas dari berbagai tekanan, baik yang berasal dari dalam diri maupun di luar diri. Kemampuan seseorang membebaskan diri dari tekanan internal dan eksternal dalam pengaktualisasian dirinya menunjukkan bahwa orang tersebut telah mencapai kematangan diri. %engan demikian, dapat dikatakan bahwa aktualisasi diri tersebut secara penuh. Hal ini disebabkan oleh terdapatnya dua kekuatan yang saling tarik-menarik dan akan selalu pengaruh-mempengaruhi di dalam diri manusia itu sendiri sepanjang perjalanan hidup manusia. Kekuatan yang satu mengarah pada pertahanan diri, sehingga yang muncul adalah rasa takut salah atau tidak percaya diri, takut menghadapi resiko terhadap keputusan yang akan diambil, mengagungkan masa lalu dengan mengabaikan masa sekarang
dan
mendatang,
ragu-ragu
dalam
mengambil
keputusanCbertindak, dan sebagainya. 6ementara kekuatan yang lainnya adalah kekuatan yang mengarah pada keutuhan diri dan 17
terwujudnya seluruh potensi diri yang dimiliki, sehingga yang muncul adalah kepercayaan diri dan penerimaan diri secara penuh (Asmadi, *221$. 2.3.
-ull -un(tion Person 14 Pengertian ;ogers (dalam 6chneider.K.E., dkk, *22!$ mengemukakan
bahwa fully function person adalah orang yang telah berkembang secara optimal. Faitu dimana seseorang akan berusaha bertujuan untuk memenuhi potensinya secara penuh. 4ntuk dapat disebut sebagai fully function person, maka seseorang harus memiliki kriteria sebagai berikut 8 a! Openness to -(perience &agi seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri maka akan cenderung terbuka dengan perasaannya. erasaan merupakan bagian penting dari keterbukaan karena perasaan tersebut menyampaikan nilai pada organisme lain. b! -(istential i&ing Merupakan realitas yang menegaskan bahwa kita hidup disini dan saat ini. Karakter ini menekankan bahwa seseorang tidak harus
belajar
atau
mengingat
di masa
lalu
ataupun
merencanakan atau bermimpi tentang masa depan. c! Organismic Trusting @rganismic merupakan suatu proses dimana seseorang merasa percaya diri, melakukan apa yang terasa benar, apa yang datang secara alami. &agi seseorang
yang
cenderung
beraktualisasi maka ia akan membiarkan dirinya percaya dan mengikuti proses organismic. d! -(periental reedom Karakter ini menjelaskan bahwa kita merasa memiliki kebebasan jika dihadapkan pilihan yang tersedia. ;ogers mengatakan bahwa seseorang dengan fully function akan merasa bebas dan bertanggung jawab atas pilihannya. e! /reati&ity
18
6aat seseorang telah merasa bebas dan bertanggung jawab atas pilihannya, maka ia akan cenderung berpartisipasi dan berkontribusi guna mengaktualisasikan kehidupan orang laon. &anyak cara yang dilakukan melalui kreati)itas seperti seni atau ilmu, kepedulian sosial, maupun melakukan salah satu yang terbaik di pekerjaan seseorang. 24 Hubungan -ull -un(tioning 'an Aktualisasi Diri 0ully functioning menggambarkan kondisi seseorang untuk memenuhi potensinya sebagai manusia, bertujuan mewujudkan apa yang ia inginkan. 6edangkan aktualisasi diri merupakan salah satu tugas indi)idu dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya. Kedua konsep ini memiliki kesamaan, pada intinya keduanya menjadikan indi)idu untuk dapat terbuka terhadap dunia dan perasaannya dengan cara mengerahkan potensi yang mereka miliki untuk dapat mencapai apa yang mereka inginkan (6chneider,K.E, dkk, *22!$. 2.5.
Hubungan +e/er(aaan Diri 'engan Aktualisasi Diri Aktualisasi diri adalah suatu proses, yaitu proses untuk mewujudkan
kepribadian, kemampuan, serta potensi unik seseorang agar terus bertumbuh serta berkembang (Gallet, !"#$. Agar proses ini berhasil, perlu percaya pada diri sendiridan harus terus menerus memperhatikan, memelihara serta mendukung perkembangan diri. Kepercayaan diri terbentuk melalui proses belajar indi)idu dalam interaksinya dengan lingkungannya. 9ingkungan yang pertama kali dikenal oleh seorang indi)idu adalah lingkungan keluarga. %i dalam keluarga tersebut akan terjadi interaksi antara anggota keluarga. Hubungan keluarga yang buruk merupakan bahaya psikologis pada setiap usia, terlebih selama masa remaja karena pada saat ini anak lakilaki dan perempuan sangat tidak percaya diri dan bergantung pada keluarga untuk memperoleh rasa aman (Hurlock, !"12$. ;emaja yang hubungan keluarganya kurang baik juga dapat mengembangkan hubungan yang buruk dengan orang-orang di luar
19
rumah. Keadaan keluarga, situasi rumah tangga, sikap mendidik orang tua, pergaulan, dan pola hubungan inter anggota keluarga merupakan seperangkat
hal
lain yang sangat besar
pengaruhnya
terhadap
perkembangan pribadi, citra diri yang sehat dan adanya rasa percaya diri pada remaja (Mappiare, !"1*$. ribadi sehat, citra diri positif dan rasa percaya diri yang mantap bagi remaja menimbulkan pandangan (persepsi positif$ terhadap masyarakatnya, sehingga remaja lebih berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Kemampuan mengenai diri sendiri disertai dengan adanya usaha memperoleh citra diri sendiri disertai dengan adanya memperoleh citra diri yang stabil, mencegah timbulnya tingkah laku yang o)er kompensasi ataupun proyeksi, sekaligus dapat menanamkan moral positif dalam diri remaja akhir (Mappiare, !"1*$. Kepercayaan diri yang telah tertanam dalam diri seseorang akan membuat orang tersebut mampu untuk menjalani dan menghadapai setiap persoalan yang dihadapinya dengan mengerahkan kemampuan yang dimilkinya. %alam penelitiannya, Maslow menemukan bahwa ternyata orang-orang itu mengalami yang ia sebut
iri-ciri indi)idu yang memiliki kepercayaan diri (3uilford? 9auster? nstone dalam Afiatin dan Martamah, !""1$ sebagai berikut8 !. ndi)idu merasa adekuat terhadap tindakan yang dilakukan. hal ini didasari oleh keyakinan terhadap kekuatan, kemampuan dan
20
ketrampilan yang dimiliki. la merasa optimis, cukup ambisius, tidak selalu memerlukan bantuan orang lain, sanggup bekerja keras, mampu menghadapi tugas dengan baik dan bekerja secara efektif serta bertanggung jawab atas keputusan dan perbuatannya. *. ndi)idu merasa diterima oleh kelompoknya. Hal ini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kemampuannya dalam hubungan sosial. a merasa bahwa kelompoknya atau orang lain menyukainya, aktif menghadapi keadaan lingkungan, berani mengemukakan kehendak atau ide-idenya secara bertanggung jawab dan tidak mementingkan diri sendiri. . ndi)idu percaya sekali terhadap dirinya serta memiliki ketenangan sikap. Hal ini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kekuatan dan kemampuannya. a bersikap tenang, tidak mudah gugup, cukup toleran terhadap berbagai macam situasi. Keberhasilan remaja dalam membentuk tingkah laku secara tepat di masyarakat adalah ditentukan oleh peranan lingkungan keluarga
khususnya
orang
tua
dalam
mengarahkan
serta
mengembangkan kemampuan anak membentuk tingkah lakunya. Mengenai hal ini Hurlock (!"#2$ mengemukakan bahwa pengertian mengenai nilai-nilai tingkah laku serta kemampuan anak untuk membentuk tingkah laku yang dikembangkan di dalam lingkungan keluarga, akan menentukan sejauh mana keberhasilan anak dalam membentuk penyesuaian di masyarakat pada masa-masa selanjutnya. Kondisi pola asuh yang diterapkan dalam keluarga terhadap anak-anak dalam keluarga akan menyebabkan anak memiliki ciri-ciri antara lain 8 (Hastutik, !""#$ !. >iri anak dengan pola asuh otoriter 8 a. >enderung cemas b. Kurang berani mengemukakan pendapat c. Kurang kreatif d. 'idak dapat melakukan interaksi sosial dengan efektif 21
e. 3agal dalam beraktititasmemiliki harga diri rendah f. Menunjukkan agresifitas atau indikasi lain yang menunjukkan out of control g. %ependend dan selalu membutuhkan orang lain h. Memiliki harga diri rendah &erdasarkan
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
kepracayaan diri merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan seorang indi)idu dalam mengaktualisasikan dirinya dan tidak lepas dari kemauan indi)idu itu sendiri menawarkan bantuan
dan
dorongan,
menyediakan
bimbingan,
pola
dan
kemungkinan pada kehidupan anak (Gasta dkk, !""*$. 2.6. Daa 'orong untuk aktualisasi 'iri
Maslow
mengatakan
daya
penggerak
yang
mendorong
seseorang untuk mencapai aktualisasi diri disebut dorongan karena petumbuhan atau metamoti)asi (disebut juga being moti)ation atau & moti)ationB$. Awalnya metaB berarti sudah atau melampaui, dan metamoti)ation berarti bergerak melampaui ide tradisional tentang dorongan. Maslow menulis bahwa motif yang paling tinggi ialah tidak didorong atau tidak berjuang, tetapi berkembang. a beranggapan bahwa dorongan bagi indi)idu 5 indi)idu yang mengaktualisasi diri berbda dengan dengan dorongan orang lain. &agi orang lain dorongan atau moti)asi yang ada pada mereka adalah dorongan untuk membereskan suatu kekurangan dalam dirinya(defiency moti)ation$. Misalnya apabila suatu waktu kita berjalan tanpa makanan, maka terdapat suatu kekurangan dalam tubuh. Kekurangan ini menimbulkan rasa sakit dan tidak enak, baik yang bersifat fisik maupun psikologis. %orongan ini dimaksudkan untuk mencapai sesuatu yang kurang pada dirinya. %orongan karena kekurangan ini tidak hanya pada kebutuhan5 kebutuhan
fisiologis,
tetapi
jugadengan
kebutuhan5kebutuhan
22
psikologis, seperti rasa aman, rasa nyaman , rasa memiliki - dimiliki, cinta 5 mencintai dan penghargaan. Kebutuhan 5 kebutuhan ini termasuk kebutuhan yang lebih rendah yang mendorong kita untuk mencapai sesuatu khusus pada apa yang tidak kita miliki. 6ebaiknya orang 5 orang yang mengaktualisasiakan diri, lebih memperhatikan pada kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi, yaitu untuk memenuhi potensi 5 potensi mereka dan mengetahui serta memahami dunia sekitar mereka. %alam hal ini metamoti)asi orang tidak berusaha memperbaiki kekurangan 5 kekurangan atau mereduksi ketergantungan, tetapi memperkaya serta memperluas pengalaman hidup. @rang 5 orang yang mengaktualisasi diri dimoti)asi untuk menjadi manusia sepenuhnya, untuk menjadi seluruhnya menurut potensi mereka. Mereka tidak lagi BmenjadiB dalam pengertian memuaskan kebutuhan yang lebi rendah, tetapi mereka dalam keadaan adaB, serta mengungkapkan kemanusiaan mereka dengan penuh spontan, asli dan senang. 2.17
8angguan Aktualisasi Diri Berhubungan Dengan +onse/
Diri
3angguan aktualisasi diri berkaitan dengan pernyataan yaitu bahwa aktualisasi diri tokoh utama dalam psikologi terlihat di bagian aktualisasi diri pada tingkat dalam hirarki Abraham Maslow (oduska, *2218!##$. 'ingkat yang paling rendah adalah mengenai kebutuhankebutuhan jasmani? tingkat kedua, kebutuhan rasa aman? tingkat ketiga, kebutuhan cinta dan rasa memiliki? tingkat keempat, kebutuhan harga diri? tingkat kelima dengan beraktualisasi diri. ndi)idu yang tidak bisa melakukan aktualisasi diri dengan baik, hal tersebut berhubungan dengan belum terpenuhinya kebutuhankebutuhan dasar dari indi)idu tersebut mulai dari tingkat paling rendah mengenai kebutuhan jasmani, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta
23
dan rasa memiliki dan kebutuhan harga diri yang tidakterpenuhi dengan maksimal sehingga proses aktualisasi diri dari indi)idu tersebut belum tercapai. Hal yang berhubungan dengan tidak tercapainya aktualisasi diri juga berhubungan dengan konsep diri dari indi)idu itu tersendiri. Konsep diri berhubungan dengan presepsi diri sangat mempengaruhi keberhasilan dari aktualisasi diri seseorang. A. Pengertian "onsep $iri Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
yang
diketahui
indi)idu
tentang
dirinya
dan
mempengaruhi indi)idu dalam berhubungan dengan orang lain (6tuart dan 6udeen, !""1$. Hal ini temasuk persepsi indi)idu akan sifat
dan
kemampuannya,
interaksi
dengan orang
lain dan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. 6edangkan menurut
&eck, Dillian
dan
;awlin (!"1/$
menyatakan bahwa konsep diri adalah cara indi)idu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual, sosial dan spiritual. otter erry (!""$, konsep diri adalah merefleksikan pengalaman interaksi sosial, sensasinya juga didasarkan bagaimana orang lain memandangnya. &eck Dilliam ;owles (!""$, mendefinisikan konsep diri sebagai cara memandang indi)idu terhadap diri secara utuh baik fisik, emosi, intelektual, sosial spiritual. 6ecara umum, konsep diri dapat didefinisikan sebagai cara kita memandang diri kita secara utuh, meliputi8 fisik, intelektual, kepercayaan, sosial, perilaku, emosi, spiritual, dan pendirian. ). -aktor-aktor 9ang Me/engaruhi +onse/ Diri Menurut 6tuart dan 6udeen ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri. 0aktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, 6ignificant @ther (orang yang
24
terpenting
atau
yang
terdekat$
dan
6elf
erception
(persepsi diri sendiri$. 0. Teori perkembangan. Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara
bertahap
membedakan
sejak
dirinya
lahir dan
seperti
orang
mulai
lain.
mengenal
%alam
dan
melakukan
kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata. 1. Significant Other orang yang terpenting atau yang terdekat ! %imana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi. 2. Self Perception persepsi diri sendiri ! Faitu persepsi indi)idu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi indi)idu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. 6ehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku indi)idu. ndi)idu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. 6edangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan indi)idu dan sosial yang terganggu. Menurut 6tuart dan 6undeen enilaian
25
tentang konsep diri dapat di lihat berdasarkan rentang rentang respon konsep diri yaitu8 a$ ;espon Adaptif b$ ;espon Maladaptif c$ Aktualisasi d$ Konsep diri e$ Harga diri f$ Kekacauan g$ %epersonalisasi diri positif rendah identitas. /. Pembagian "onsep $iri
Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian. embagian Konsep diri tersebut di kemukakan oleh 6tuart and 6undeen ( !""! $, yang terdiri dari 8 1. 8abaran 'iri : Bo' Iage 4 3ambaran diri adalah
sikap
seseorang
terhadap
tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. 6ikap ini mencakup persepsi
dan
perasaan
tentang
ukuran,
bentuk,
fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap indi)idu (6tuart and 6undeen , !""!$. 6ejak lahir indi)idu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima
stimulus
dari
orang
lain,
kemudian
mulai
memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari lingkungan ( Keliat ,!""* $. 3ambaran diri ( &ody mage $ berhubungan dengan kepribadian. >ara indi)idu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologinya. andangan yang realistis terhadap dirinya manarima dan mengukur bagian tubuhnya akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari rasa cemas
dan
meningkatkan
harga
diri
(Keliat,
!""*$.
ndi)idu yang stabil, realistis dan konsisten terhadap gambaran dirinya akan memperlihatkan kemampuan yang mantap terhadap realisasi yang akan memacu sukses dalam kehidupan.
26
&anyak 0aktor dapat yang mempengaruhi gambaran diri seseorang, seperti, munculnya 6tresor yang dapat menggangu integrasi gambaran diri akan sangat mempengaruhi aktualisasi diri. 6tresor-stresor tersebut dapat berupa 8 a. @perasi. 6eperti 8 mastektomi, amputsi ,luka operasi yang semuanya mengubah gambaran diri. %emikian pula tindakan koreksi seperti operasi plastik, protesa dan lain 5 lain. b. Kegagalan fungsi tubuh. 6eperti hemiplegi, buta, tuli dapat mengakibatkan depersonlisasi yaitu tadak mengkui atau asing dengan bagian tubuh, sering berkaitan dengan fungsi saraf. Daham yang berkaitan dengan bentuk dan fngsi tubuh 6eperti sering terjadi pada klie gangguan jiwa , klien mempersiapkan penampilan dan pergerakan tubuh sangat berbeda dengan kenyataan. c. 'ergantung pada mesin. 6eperti 8 klien intensif care imobilisasi
sebagai
tantangan,
yang
memandang
akibatnya
sukar
mendapatkan informasi umpan balik enggan penggunaan lntensif care dipandang sebagai gangguan perubahan tubuh. Hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang dimana seseorang akan merasakan perubahan pada dirinya seiring dengan bertambahnya usia. 'idak jarang seseorang menanggapinya dengan respon negatif dan positif. Ketidakpuasan juga dirasakan seseorang jika didapati perubahan tubuh yang tidak ideal. 4mpan balik interpersonal yang negatif. 4mpan balik ini adanya tanggapan yang tidak baik berupa celaan, makian sehingga dapat membuat seseorang menarik diri. 6tandard sosial budaya. Hal ini berkaitan dengan kultur sosial budaya
27
yang berbeda-setiap pada setiap orang dan keterbatasannya serta keterbelakangan dari budaya tersebut menyebabkan pengaruh pada gambaran diri indi)idu, seperti adanya perasaan minder. )eberapa gangguan pada gambaran diri tersebut dapat menunjukan tanda dan gejala, seperti 3 a! 6yok sikologis 6yok sikologis merupakan reaksi emosional terhadap
dampak perubahan dan dapat terjadi pada saat pertama tindakan.syok psikologis digunakan sebagai reaksi terhadap ansietas.
nformasi
yang
terlalu
banyak dan
kenyataan
perubahan tubuh membuat klien menggunakan mekanisme pertahanan diri seperti mengingkari, menolak dan proyeksi untuk mempertahankan keseimbangan diri. b! Menarik diri Klien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan, tetapi karena tidak mungkin maka klien lari atau menghindar secara emosional. Klien menjadi pasif, tergantung , tidak ada moti)asi dan keinginan untuk berperan dalam perawatannya. c! enerimaan atau pengakuan secara bertahap 6etelah klien sadar akan kenyataan maka respon kehilangan atau berduka muncul. 6etelah fase ini klien mulai melakukan reintegrasi dengan gambaran diri yang baru. 'anda dan gejala dari gangguan gambaran diri di atas adalah proses yang adaptif, jika tampak gejala dan tanda-tanda berikut secara menetap maka respon klien dianggap maladaptif sehingga terjadi gangguan gambaran diri yaitu 8 a$ Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian yang berubah. b$ 'idak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh. c$ Mengurangi kontak sosial sehingga terjadi menarik diri. d$ erasaan atau pandangan negatif terhadap tubuh. 28
e$ reokupasi dengan bagian tubuh atau fungsi tubuh yang hilang. f$ Mengungkapkan keputusasaan. g$ Mengungkapkan ketakutan ditolak. h$ %epersonalisasi. Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh 2. I'eal Diri. deal diri adalah persepsi indi)idu tentang bagaimana ia harus
berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu (6tuart and 6undeen ,!""!$. 6tandart dapat berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita-cita, nilai- nilai yang ingin di capai . deal diri akan mewujudkan cita-cita, nilai-nilai yang ingin dicapai. deal diri akan mewujudkan cita5cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial (keluarga budaya$ dan kepada siapa ingin dilakukan. deal diri mulai berkembang pada masa kanak5kanak yang di pengaruhi orang yang penting pada dirinya yang memberikan keuntungan dan harapan pada masa remaja ideal diri akan di bentuk melalui proses identifikasi pada orang tua, guru dan teman. Menurut Ana "eliat 0445 ! ada beberapa faktor yang mempengaruhi ideal diri yaitu 3 a! Kecenderungan indi)idu menetapkan ideal pada batas
kemampuannya. b! 0aktor budaya akan mempengaruhi indi)idu menetapkan ideal diri. c! Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis, keinginan untuk mengklaim diri dari kegagalan, perasan cemas dan rendah diri. d! Kebutuhan yang realistis. e! Keinginan untuk menghindari kegagalan . f! erasaan cemas dan rendah diri.
29
Agar indi)idu mampu berfungsi dan mendemonstrasikan kecocokan antara persepsi diri dan ideal diri. deal diri ini hendaknya ditetapkan tidak terlalu tinggi, tetapi masih lebih tinggi dari kemampuan agar tetap menjadi pendorong dan masih dapat dicapai (Keliat, !""* $. !. Harga 'iri Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (6tuart and 6undeen, !""!$. 0rekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Eika indi)idu sering gagal , maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah di cintai dan menerima penghargaan dari orang lain (Keliat, !""*$. &iasanya harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia lanjut. %ari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan harga diri rendah. Harga diri tinggi terkait dengam ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. 6edangkan harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi depresi dan ski=ofrenia. 3angguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma$ atau kronis (negatif self e)aluasi yang telah berlangsung lama$. %an dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak langsung (nyata atau tidak nyata$. Menurut beberapa ahli dikemukakan
faktor-0ator
yang
mempengaruhi gangguan harga diri, seperti 8 a$ erkembangan indi)idu.
30
0aktor predisposisi dapat dimulai sejak masih bayi, seperti penolakan orang tua menyebabkan anak merasa tidak dicintai dan mengkibatkan anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal untuk mencintai orang lain. ada saat anak berkembang
lebih
besar,
anak
mengalami
kurangnya
pengakuan dan pujian dari orang tua dan orang yang dekat atau penting baginya. a merasa tidak adekuat karena selalu tidak dipercaya untuk mandiri, memutuskan sendiri akan bertanggung jawab terhadap prilakunya. 6ikap orang tua yang terlalu mengatur dan mengontrol, membuat anak merasa tidak berguna. b$ deal %iri tidak realistis. ndi)idu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa tidak punya hak untuk gagal dan berbuat kesalahan. a membuat standart yang tidak dapatdicapai, seperti cita 5 cita yang terlalu tinggi dan tidak realistis. Fang pada kenyataan tidak dapat dicapai membuat indi)idu menghukum diri sendiri dan akhirnya percaya diri akan hilang. c$ 3angguan fisik dan mental 3angguan ini dapat membuat indi)idu dan keluarga merasa rendah diri. d$ 6istem keluarga yang tidak berfungsi. @rang tua yang mempunyai harga diri yang rendah tidak mampu membangun harga diri anak dengan baik. @rang tua memberi umpan balik yang negatif dan berulangulang akan merusak harga diri anak. Harga diri anak akan terganggu jika kemampuan menyelesaikan masalah tidak adekuat. Akhirnya
anak memandang
negatif terhadap
pengalaman dan kemampuan di lingkungannya. e$ engalaman traumatik yang berulang,misalnya akibat aniaya fisik, emosi dan seksual.
31
enganiayaan yang dialami dapat berupa penganiayaan fisik, emosi, peperangan, bencana alam, kecelakan atau perampokan. ndi)idu merasa tidak mampu mengontrol lingkungan. ;espon atau strategi untuk menghadapi trauma umumnya mengingkari trauma,mengubah arti trauma, respon yang biasa efektif terganggu. Akibatnya koping yang biasa berkembang adalah depresi dan denial pada trauma. $. Peran eran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Keliat, !""* $. eran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan, sedangkan peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh indi)idu. osisi dibutuhkan
oleh
indi)idu
sebagai
aktualisasi
diri.
Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri. osisi di masyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran karena struktur sosial yang menimbulkan kesukaran, tuntutan serta posisi yang tidak mungkin dilaksanakan ( Keliat, !""* $. 6tress peran terdiri dari konflik peran yang tidak jelas dan peran yang tidak sesuai atau peran yang terlalu banyak. 0aktor-faktor yang mempengaruhi dalam menyesuaikan diri dengan peran yang harus di lakukan menurut 6tuart and sundeen, !""1 adalah 8 a4 Kejelasan prilaku dengan penghargaan yang sesuai dengan peran. b4 Konsisten respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakukan . (4 Kesesuain dan keseimbangan antara peran yang di emban. '4 Keselarasan budaya dan harapan indi)idu terhadap perilaku peran. e4 emisahan situasi yang akan menciptakan ketidak sesuain perilaku peran. 32
Menurut 6tuart and 6unden enyesuaian indi)idu terhadap perannya di pengaruhi oleh beberapan faktor, yaitu 8 a$ Kejelasan prilaku yang sesuai dengan perannya serta pengetahuan yang spesifik tentang peran yang diharapkan . Konsistensi respon orang yang berarti atau dekat dengan peranannya. b$ Kejelasan budaya
dan
perannya. c$ emisahan
yang
situasi
harapannya dapat
terhadap
menciptakan
prilaku ketidak
selarasan. 6epanjang
kehidupan
indi)idu
sering
menghadapi
perubahan-perubahan peran, baik yang sifatnya menetap atau sementara yang sifatnya dapat karena situasional. Hal ini, biasanya disebut dengan transisi peran. 'ransisi peran tersebut dapat di kategorikan menjadi beberapa bagian, seperti 8 a. 'ransisi erkembangan. 6etiap perkembangan dapat menimbulkan ancaman pada identitas. 6etiap perkembangan harus di lalui indi)idu dengan menjelaskan tugas perkembangan yang berbeda 5 beda. Hal ini dapat merupakan stresor bagi konsep diri. b. 'ransisi 6ituasi. 'ransisi situasi terjadi sepanjang daur kehidupan, bertambah atau berkurang orang yang berarti melalui kelahiran atau kematian, misalnya status sendiri menjadi berdua
atau
menjadi
orang
tua.
erubahan
status
menyebabkan perubahan peran yang dapat menimbulkan ketegangan peran yaitu konflik peran, peran tidak jelas atau peran berlebihan. c. 'ransisi sehat sakit. 6tresor pada tubuh dapat menyebabkan gangguan gambaran diri dan berakibat diri dan berakibat perubahan
33
konsep diri. erubahan tubuh dapat mempengaruhi semua kompoen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas diri peran dan harga diri. Masalah konsep diri dapat di cetuskan oleh faktor psikologis, sosiologi atau fisiologi, namun yang penting
adalah
persepsi
klien
terhadap
ancaman.
6elain itu dapat saja terjadi berbagai gangguan peran, penyebab atau faktor-faktor ganguan peran tersebut dapat di akibatkan oleh 8 !$ Konflik peran interpersonal *$ ndi)idu dan lingkungan tidak mempunyai harapan peran yang selaras. >ontoh peran yang tidak $ $ $ /$
adekuat. Kehilangan hubungan yang penting. erubahan peran seksual Keragu-raguan peran erubahan kemampuan fisik untuk menampilkan
peran sehubungan dengan proses menua. #$ Kurangnya kejelasan peran atau pengertian tentang peran. 1$ Ketergantungan obat "$ Kurangnya keterampilan sosial !2$ erbedaan budaya !!$ Harga diri rendah !*$ Konflik antar peran yang sekaligus di perankan. 3angguan-gangguan peran yang terjadi tersebut dapat ditandai dengan tanda dan gejala, seperti 8 a$ b$ c$ d$ e$ f$ g$
Mengungkapkan ketidakpuasan perannya atau kemampuan menampilkan peran Mengingkari atau menghindari peran Kegagalan transisi peran Ketegangan peran Kemunduran pola tanggungjawab yang biasa dalam peran roses berkabung yang tidak berfungsi Kejenuhan pekerjaan
34
&. I'entitas
dentitas adalah kesadarn akan diri sendiri yang bersumber dari obser)asi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh (6tuart and 6udeen, !""!$. 6eseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan yang memandang dirinya berbeda dengan orang lain. Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek diri sendiri$, kemampuan dan penyesuaian diri. 6eseorang yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya. dentitas diri terus berkembang sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan perkembangan konsep diri. Hal yang penting dalam identitas adalah jenis kelamin (Keliat,!""*$. dentitas jenis kelamin berkembang sejak lahir secara bertahap dimulai dengan konsep laki-laki dan wanita banyak dipengaruhi oleh pandangan dan perlakuan masyarakat terhadap masing-masing jenis kelamin tersebut. erasaan dan prilaku yang kuat akan indentitas diri indi)idu dapat ditandai dengan8 a4 Memandang dirinya secara unik b4 Merasakan dirinya berbeda dengan orang lain (4 Merasakan otonomi 8 menghargai diri, percaya diri, mampu diri, menerima dirib dan dapat mengontrol diri. '4 Mempunyai persepsi tentang gambaran diri, peran dan konsep diri e4 Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari prilaku dan perasaan seseorang, seperti 8 14 ndi)idu mengenal dirinya sebagai makhluk yang terpisah dan berbeda dengan orang lain 24 ndi)idu mengakui atau menyadari jenis seksualnya !4 ndi)idu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang dirinya, peran, nilai dan prilaku secara harmonis $4 ndi)idu mengaku dan menghargai diri sendiri sesuai dengan penghargaan lingkungan sosialnya 35
&4 ndi)idu sadar akan hubungan masa lalu, saat ini dan
masa yang akan dating )4 ndi)idu mempunyai tujuan yang dapat dicapai dan di realisasikan (Meler dikutip 6tuart and 6udeen, !""!$ $. "epribadian 6ang Sehat &agaiman indi)idu berhubungan dengan orang lain merupakan inti
dari kepribadian. Kepribadian tidak cukup di uarikan melalui teori perkembangan dan dinamika diri sendiri. &erikut ini adalah pengalaman yang akan dialmi oleh indi)idu yang mempunyai kepribadian yang sehat (stuart dan 6udden, !""! $ !. 3ambaran diri yang positif dan akurat. Kesadaran akan diri berdasarkan atas obser)asi mandiri dan perhatian yang sesuai dengan kesehatan diri. 'ermasuk persepsi saat ini dan yang lalu, akan diri sendiri, perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. *. deal diri realistis ndi)idu yang mempunyai ideal diri yang realitas akan mempuynai tujuan hidup yang dapat dicapai. . Konsep diri positif Konsep diri positif menunjukkan bahwa indi)idu akan sukses dalam hidupnya. . Harga diri tinggi. 6eorang yang mempunyai harga diri yang tinggi akan memandang
dirinya
sebagai
seorang
yangberarti
dan
bermanfaat. a memanding dirinya sangat sama dengan apa yang ia inginkan. . Kepuasan penampilan peran ndi)iu yang mempunyai kepribadian sehat akan mendapat berhubungan dengan orang lain secara intim dan mendapat kepuasan. a dapat mempercayai dan terbuka pada orang lain dan membina hubungan interdependen. /. dentitas jelas. ndi)idu merasakan keunikan dirinya, yang memberi arah kehidupan dan mecapai keadaan. 36
-. Aktualisasi Diri berhubungan 'engan 8angguan +onse/ Diri Apabila seseorang mengalami gangguan konsep diri maka orang
tersebut tidak akan mampu melakukan aktualisasi diri sehingga ndi)idu tersebut mengalami gangguan aktualisasi diri karena kebutuhan dari dalam dirinya belum terpenuhi sehinggauntuk mengembangkan potensi dari indi)idu tersebut tidak akan trjadi. 0. Pengertian 3angguan konsep diri adalah suatu kondisi dimana indi)idu mengalami
kondisi
pembahasan
perasaan,
pikiran
atau
pandangan dirinya sendiri yang negatif. a. 3angguan citra tubuh 3angguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. ada klien yang dirawat di rumah sakit umum, perubahan citra tubuh sangat mungkin terjadi. 6itesor pada tiap perubahan adalah perubahan ukuran tubuh berat badan yang turun akibat penyakit. erubahan bentuk tubuh, tindakan in)asif, seperti operasi, suntikan daerah pemasangan infus. erubahan struktur, sama dengan perubahan bentuk tubuh di sertai degnan pemasangan alat di dalam tubuh. erubahan fungsi berbagai penyakit yang dapat merubah sistem tubuh seperti keterbatasan gerak, makan, kegiatan. Makna dan objek yang sering kotak, penampilan dan dandan berubah, pemasangan alat pada tubuh klien (infus, fraksi, respirator, suntik, pemeriksaan tanda )ital, dan lain-lain$. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh 3 0. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang
berubah. 1. 'idak menerima perubahan tubuh yang telah terjadiCakan terjadi.
37
2. Menolak penjelasan perubahan tubuh 7. ersepsi negatif pada tubuh 8. reokupasi dengan bagian tubuh yang hila 9. Mengungkapkan keputusasaan :. Mengungkapkan ketakutan b. 3angguan deal %iri 3angguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi,
sukar dicapai dan tidak realistis ideal diri yang samar dan tidak jelas dan cenderung menuntut. ada klien yang dirawat di rumah sakit karena sakit maka ideal dirinya dapat terganggu. Atau ideal diri klien terhadap hasil pengobatan yang terlalu tinggi dan sukar dicapai. 'anda dan gejala gangguan deal %iri 0. Mengungkapkan keputusan akibat
penyakitnya,
misalnya 8 saya tidak bisa ikut ujian karena sakit, saya tidak bisaa lagi jadi peragawati karena bekas operasi di muka saya, kaki saya yang dioperasi membuat saya tidak main bola. 1. Mengungkapkan
keinginan
yang
terlalu
tinggi,
misalnya saya pasti bisa sembuh pada hal prognosa penyakitnya buruk? setelahsehat saya akan sekolah lagi padahal penyakitnya mengakibatkan tidak mungkin lagi sekolah. c. 3angguan Harga %iri 3angguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan
yang
kepercayaan
negatif
terhadap
diri,
merasa
diri
sendiri,
gagal
hilang
mencapai
keinginan.3angguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat terjadi secara 8 a$ 6ituasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu terjadi (korban perkosaan, dituduh KK:, dipenjara tibatiba $.
38
b$ ri)acy
yang
kurang
diperhatikan,
misalnya
pemeriksaan fisik yang sembarangan pemasangan alat yang tidak sopan (pengukuran pubis, pemasangan kateler pemeriksaan perincal$ c$ Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawatCsakitCpenyakit. d$ erlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya
berbagai
pemeriksaan
dilakukan
tanpa
penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan. e$ Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakitCdirawat klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. 'anda dan gejala harga diri kronik a. erasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakti dan akibat tindakan terhadap penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker. b. ;asa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya ini tidak akan terjadi jika saya segera kerumah sakit, menyalahgunakanCmengejek dan mengkritik diri sendiri. c. Merendahkan martabat. Misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa. d. 3angguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri. e. ercaya diri
kurang.
klien
sukar mengambil
keputusan, misalnya tentang memilih alternatif tindakan.
39
f. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan. d. 3angguan eran 3angguan penampilan peran adalah berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja.ada klien yang sedang dirawat di rumah sakit otomatis peran sosialo klien berubah menjadi peran sakit. eran klien yang berubah adalah 8 !$ eran dalam keluarga *$ eran dalam pekerjaanCsekolah $ eran dalam berbagai kelompok $ Klien tidak dapat melakukan peran yang biasa dilakukan selama dirawat di rumah sakit atau setelah kembali dari rumah sakit, klien tidak mungkin melakukan perannya yang biasa. 'anda dan gejala gangguan peran a$ Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran b$ Ketidakpuasan peran c$ Kegagalan menjalankan peran yang baru d$ Ketegangan menjalankan peran yang baru e$ Kurang tanggung jawab f$ ApatisCbosanCjenuh dan putus asa e. 3angguan dentitas 3angguan identitas adalah kekaburanCketidakpastian memandang diri sendiri. enuh dengan keragu-raguan, sukar menetapkan
keinginan
dan
tidak
mampu
mengambil
keputusan pada klien yang dirawat di rumah sakit karena penyakit fisik maka identitas dapat terganggu, karena. 'ubuh klien di kontrol oleh orang lain. Misalnya 8 elaksanaan pemeriksaan dan pelaksanaan tindakan tanpa penjelasan dan persetujuan klien.Ketergantungan pada orang lain. Misalnya 8 untuk self-careB perlu dibantu orang lain sehingga otonomiCkemandirian terganggu.
40
erubahan peran dan fungsi. klien menjalankan peran sakit,
peran
sebelumnya
tidak
dapat
di
jalankan.
'anda dan gejala gangguan identitas !$ 'idak ada percaya diri *$ 6ukar mengambil keputusan $ Ketergantungan $ Masalah dalam hubungan interpersonal $ ;aguC tidak yakin terhadap keinginan /$ rojeksi (menyalahkan orang lain$. -aktor resiko /eni/angan konse/ 'iri
!$ ersonal dentity %isturbance a$ erubahan perkembangan b$ 'rauma c$ Ketidaksesuaian 3ender d$ Ketidaksesuaian kebudayaan *. &ody mage %isturbance a$ Kehilangan salah satu fungsi tubuh b$ Kecacatan c$ erubahan perkembangan . 6elf 7steem %usturbance a$ b$ c$ d$ e$
Hubungan interpersonal yang tidak sehat 3agal mencapai perkembangan yang penting 3agal mencpaai tujuan hidup 3agal dalam kehidupan dengan moral tertentu erasaan tidak berdaya3agal dalam kehidupan dengan
moral tertentu f$ erasaan tidak berdaya . Altered ;ole eformance a$ b$ c$ d$
Kehilangan nilai peran %ua harapan peran Konflik peran Ketidakmampuan menemukan peran yang diinginkan.
41
2.11Asuhan
+e/erawatan
/a'a
Pasien
'engan
8angguan
+ebutuhan Aktualisasi Diri A. Pengka#ian %alam mengkaji konsep dan harga diri, pertama-tama perawat
harus berfokus pada setiap komponen kosep diri (identitas, citra tubuh, dan penampilan peran$. engkajian harus mekiputi perilaku sugestif yang menunjukkan perubahan konsep diri atau harga diri, tekanan konsep diri aktual dan potensial, dan pola koping. Mengumpulkan data pengkajian yang komprehensif membutuhkan sintesis informasi yang kritis dari berbagai sumber. 6elain menggunakan pertanyaan langsung, perawat dapat menumpulkan banyak data tentang konsep diri melalui pengamatan perilaku non)erbal klien dan memperhatikan isi pembicaraan klien. &uat catatan
tentang
masala
yang
dibicarakan
klien
terkait
kehidupannya, karena hal ini akan memberikan petunjuk tentang hubungan yang penuh tekanan dan dukungan, dan berperan penting dalam membentuk asumsi klien. 3unakan pengetahuan tentang tahap-tahap perkembangan untuk menentukan area apa yang penting bagi klien, dan tanyakan tentang semua aspek kehidupan indi)idu. 6ebagai contoh, tanyakan pada klien berusia #2 tahun tentang kehidupannya dan apa yang penting baginya. ercakapan indi)idual akan memberikan data yang berhubungan dengan penampilan peran, identitas, harga diri, tekanan, dan pola koping. engkajian terdiri dari data objektif dan data subjektif yang bersandar dari batasan-batasan karakteristik. %ata subjektif adalah data yang diperoleh dari keluhan pasien dan wawancara pasien atau keluarga pasien. %ata objektif berasal dari emeriksaan 0isik yang dilakukan perawat terhadap pasien. %ata primer8 %ata yang langsung diperoleh melalui pasien dan keluarga pasien dirumah sakit.
42
#al;hal yang penting dalam pengkajian yaitu sebagai berikut 3 a. dentitas b. Alasan masuk rumah sakit c. 0aktor perdisposisi d. emeriksaan 0isik e. sikososial emeriksaaan fisik 8 • - Mata tampak lingkaran hitam (tanda kurang tidur$ atau
mata sembab (karena menangis$ - eningkatan tekanan darah, nadi, dan pernapasan - eningkatan asam lambung - Akti)itas motorik a. 9esu, tegang, gelisah b. Agitasi 8 gerakan motorik yang menunjukkan
•
kegelisahan c. Kompulsif 8 kegiatan yang dilakukan berulang-ulang 'ujuan 4mum Meningkatkan aktualisasi diri dengan membantu menumbuhkan, mengembangkan, menyadari potensi sambil
•
mencari kompensasi ketidakmampuan. 'ujuan Khusus Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan konsep diri dan membantu klien agar lebih mengerti akan dirinya secara cepat. B. Diagnosa +e/erawatan ertimbangkan data pengkajian
dengan
hati-hati
untuk
mengidentifikasikan area masalah aktual dan potensi klien. 3unakan pengetahuan dan pengalaman standar profesional yang sesuai, dan cari kelompok karakteristik definisi yang menunjukkan suatu diagnosa keperawatan. %iagnosa yang terkait dengan gangguan konsep diri yang berhubungan dengan atau yang terkait dengan aktualisasi diri adalah sebagai berikut8 solasi sosial • 3angguan citra tubuh • Ketegangan peran pemberi layanan • 3angguan indentitas personal •
43
• • • • • •
enampilan peran yang tidak efektif Kesiapan untuk meningakatkan konsep diri Harga diri rendah kronis Harga diri rendah situasional ;isiko untuk harga diri rendah situasional Ketidakefektifan Koping ndi)idu. >ontoh dari diagnosa yang terkait dengan aktualisasi diri yaitu gangguan aktualisasi diri berhubungan dengan ketidakefektifan
•
Koping ndi)idu. %efinisi "etidakefektifan "oping adalah keadaan ketika seseorang
indi)idu
mengalami
atau
berisiko
mengalami suatu ketidakmampuan dalam menangani stresor internal atau lingkungan dengan adekuat karena ketidakadekuatan sumber-sumber (psikologis, perilaku danCatau kognitif. Batasan +arakteristik :;in(ent< 165&4 $ata Mayor3 engungkapan ketidakmampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan. enggunaan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai . Ketidkamampuan
memenuhi
diharapkan Data Minor ;asa khawatir kronis, ansietas Melaporkan tentang kesulitan
peran
yang
dengan
stres
kehidupan Ketidakefektifan partisipasi sosial erilaku destruktif yang ditujukan pada diri sendiri atau orang lain. 'ingginya insiden kecelakaan 6ering sakit Manipulasi )erbal
44
Ketidakmampuan
untuk
memenuhi kebutuhan
dasar. ola respons nonasertif erubahan dalam pola komunikasi yang biasa enyalahgunaan obat-obat terlarang. 6etelah perawat mengumpulkan data tambahan, biasanya diagnosis keperawatan utama menjadi lebih jelas. 4ntuk mem)alidasi
pemikiran
kritis
tentang
suatu
diagnosis
keperawatan, bagikan hasil pengamatan anda kepada klien dan i=inkan klien untuk menjelaskan persepsinya. endekatan ini biasanya akan menghasilkan data tambahan tentang klien yang selanjutnya akan membantu menjelaskan situasi. . Peren(anaan 6elama perencanaan, lakukan sintesis pengeta
huan,
pengalaman, sikap berpikir kritis dan standar. emikiran kritis dapat
memastikan
bahwa
rencana
perawatan
klien
sudah
mencakup informasi yang diketahui tentang indi)idu, demikian juga dengan peran elemen pemikiran kritis. 6tandar profesional sangat penting untuk dipertimbangkan saat mengembangkan suatu rencana perawatan. 6tandar ini biasanya membuat petunjuk praktik berbasis bukti atau etika untuk memilih inter)ensi keperawatan yang efektif. Mengembangkan rencana perawatan indi)idual untuk setiap diagnosis keperawatan. &ekerja secara kolaborasi dengan klien untuk menentukan harapan-harapan nyata terkait perawatan. Fakinkan bahwa tujuan bersifat indi)idual dan nyata dengan hasil yang dapat diukur. %alam menentukan tujuan konsultasikan dengan klien tentang apakah tujuan dapat dicapai. Konsultasi dengan orang terdekat, praktisi kesehatan mental, dan sumber daya masyarakat akan menghasilkan rencana yang lebih mnyeluruh dan dapat dilakukan. ;encana keperawatan memperlihatkan tujuan,
45
hasil yang diharapkan dan inter)ensi untuk klien dengan perubahan konsep diri. nter)ensi membantu klien beradaptasi dengan stesor yang menyebabkan gangguan konsep diri serta mendukung
dan
memperkuat
prioritas meliputi penggunaan
metode
koping.
Menentukan
komunikasi terapeutik untuk
menyelesaikan masalah konsep diri yang menjamin bahwa klien mampu memenuhi kebutuhan fisiknya secara maksimal. >ari kekuatan dalam diri klien dan keluarganya, kemudian sediakan sumber daya dan pendidikan untuk mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. 7dukasi klien menciptakan pemahaman tentang situasi normal yang ada. ersepsi dari orang-orang terdekat penting untuk dimasukkan ke dalam rencana perawatan. ndi)idu yang pernah mengalami penurunan konsep diri sebelumnya biasanya telah memiliki suatu sistem dukungan meliputi ahli kesehatan mental, pendeta, dan sumber daya masyarakat lainnya. Klien yang sedang menjalani pengobatan atau perubahan konsep diri akan mendapat keuntungan dari kolaborasi antara kesehatan mental dan sumber daya
masyarakat
dalam
mempromosikan
peningkatan
kewaspadaan. 6umber daya tambahan lainnya antara lain terapi fisik, terapi okupasi, perioaku sehat, pelayanan umum, dan pelayanan pastoral. /ontoh inter&ensi
kepada
pasien
yang
terdiagnosis
ketidakefektifan koping indi&idu berkaitan dengan
untuk
terwujudnya proses aktualisasi diri klien %-
;7:>A:A ':%AKA: K77;ADA'A: 'an :o. ggal %I
%iagnosa Keperawatan
erencanaan Kriteria 'ujuan Hasil
nter)ensi
;asional
46
Koping '4M 8 A. indi)idu tidak Klien dapat memiliki efektif koping yang efektif
6etelah A. &ina hubungan dilakukan saling percaya interaksi dengan selama !2 menggunakan menit, klien prinsip '4K ! 8 dapat komunikasi Klien dapat menunjukk terapeutik 8 membina !. 6apa klien an tandahubungan dengan tanda saling ramah percaya percaya *. Kenalkan pada dengan nama, dan perawat perawat tujuan dengan memperkenal kriteria 8 kan diri !. 7kspre . 'anyakan si waja nama h lengkap dan bersah panggilan abat . &uat kontrak *. Menun yang jelas jukkan . 'unjukan rasa sikap jujur senang dan menepati . Ada k janji ontak /. &eri mata perhatianpad . Mau b a klien erjabat #. 'anyakan tangan perasaan . Mau m klien dan enyeb masalah utkan yang nama dihadapinya /. Mau m enjawa b salam '4K * 8 Klien dapat mem)entilasi perasaannya secara bebas
A. 6etelah dilakukan interaksi &. selama !2 menit, klien
Hubungan saling percaya memungkinkan terbuka pada perawat dan sebagai dasar untuk inter)ens i selanjutnya
A. jinkan klien 6aling mengerti untuk menangis bertujuan untuk memudahkan 6ediakan kertas interaksi dan alat tulis jika selanjutnya
47
mampu mem)entila si perasaanny>. a secara bebas
'4K 8 Klien dapat mengidentifi kasi koping dan perilaku yang berkaitan dengan kejadian yang dihadapi
'4K 8 Klien dapat memodifikas i pola kognitif yang negatif
klien belum mau bicara
:yatakan kepada klien bahwa perawat dapat mengerti apabila klien belum siap membicarakan masalahnya A. 6etelah A. 'anyakan dilakukan kepada klien interaksi apakah pernah selama !2 mengalami hal menit, klien yang sama dapat mengidenti &. 'anyakan caracara yang dapat fikasi dalam koping dan dilakukan mengatasi perasaan perilaku dan masalah yang >. dentifikasi berkaitan koping yang dengan pernah dipakai kejadian yang %.%iskusikan dengan dihadapi klien alternatif koping yang tepat bagi klien A. 6etelah A. %iskusikan dilakukan tentang masalah interaksi yang dihadapi klien selama ! Klarifikasi menit, klien &. pembicaraan dapat memodifik negatif dan bantu asi pola untuk menurunkan melalui interupsi kognitif substitusi yang
erilaku sebelumnya dapat menjadi tolok ukur halhal yang akan dilakukan selanjutnya
Meningkatkan pemikiran yang positif
negatif >. &antu klien meningkatkan pemikiran yang
48
positif %. dentifikasi ketetapan persepsi klien yang tepat, penyimpangan dan pendapat yang tidak rasional 7. Kurangi penilaian yang negatif tentang dirinya 0. 7)aluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat klien 3. &antu klien untuk menyadari nilai yang dimilikinya C perilaku dan perubahan yang terjadi '4K 8 A. 6etelah A. 9ibatkan klien Klien dapat dilakukan dalam menetapkan berpartisipasi interaksi tujuan perawatan dalam selama !2 yang ingin dicapai pengambilan menit, klien &. Moti)asi klien keputusan dapat membuat yang berpartisipa untuk akti)itas berkenaan si dalam jadwal dengan pengambila perawatan diri perawatan n >. &eri klien dirinya keputusan pri)asi sesuai yang kebutuhan yang berkenaan ditentukan dengan perawatan %. &eri dirinya reinforcement positif keputusan
Membantu klien meningkatkan koping indi)idu yang efektif
untuk yang
49
dibuat 7. &eri pujian jika klien berhasil
'4K / 8 Klien dapat memoti)asi untuk aktif mencapai tujuan yang realistik
A. Moti)asi klien A. &antu klien untuk menetapkan tujuan yang realistik. 0okuskan kegiatan pada saat ini, bukan kegiatan masa lalu
A. 6etelah dilakukan interaksi selama !2 menit, klien dapat memoti)asi untuk aktif &. &antu klien mencapai tujuan yang mengidentifikasi area situasi realistik kehidupan yang dapat dikontrolnya
%engan tujuan yang realistik, hidup akan kembali tertata dan meningkatkan koping yang efektif
>. dentifikasi citacita yang ingin dicapai %. %orong untuk berpartisipasi dalam berakti)itas tersebut 7. Moti)asi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien menurunkan rasa bersalah
D. I/leentasi 0ase implementasi atau pelaksanaan terdiri dari beberapa
kegiatan,
yaitu
validasi
rencana
keperawatan,
mendokumentasikan rencana keperawatan, memberikan asuhan keperawatan, dan pengumpulan data.
50
Hubungan terapeutik antara klien dan perawat merupakan pusat dari fase implementasi. erawat mengembangkan tujuan dari kriteria
hasil,
kemudian
mempertimbangkan
inter)ensi
keperawatan untuk meningkatkan konsep diri yang sehat dan membantu klien mencapai tujuan. &ekerjalah bersama klien untuk membantu mereka mengembangkan perilaku gaya hidup sehat yang mendukung konsep diri positif. 4kur tindakan yang mendukung adaptasi terhadap stresor seperti gi=i yang sesuai, latihan teratur sesuai kemampuan klien, istrahat dan tidur yang cukup, dan praktik menurunkan stesor yang berperan dalam menciptakan konsep diri yang sehat. %alam tatanan perawatan akut, beberapa klien mengalami tindakan terkait konsep diri sebagai efek dari pengobatan dan prosedur diagnostik. erawat pada tatanan perawatan akut juga menghadapi klien yang memerlukan adaptasi terhadap perubahan citra tubuh sebagai akibat tindakan operasi atau perubahan fisik lainnya. Maka rujukan dan tindakan lebih lanjut yang sesuai, termasuk perawatan di rumah, juga menjadi hal penting. %alam lingkungan perawatan rumah, seorang perawat memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkerja dengan klien guna mencapai tujuan konsep diri yang lebih positif. 'ingkatkan kewaspadaan diri klien dengan memperbolehkan klien menggali pikiran dan perasaannya secara terbuka. nter)ensi keperawatan yang utama adalah menggunakan keterampilan komunikasi untuk menjelaskan keinginan klien dan keluarganya.
9akukanlah
kerja
sama
dengan
klien
untuk
menganalisis respons dan gangguan adaptasi alternatif sebaliknya yang berbeda, pikirkan sebuah rencana dan bahas hasil. >iptakan kesempatan
yang
menghasilkan
keberhasilan,
perkuat
keterampilan, kekuatan klien, dan bantu klien mendapatkan bantuan yang diperlukan. %orong klien untuk membuat keputusan 51
dan tindakan untuk mencapai tujuan dengan mengajarkan klien berpindah dari mekanisme koping yang tidak efektif, dan mengembangkan strategi adaptasi yang efektif.
E. E=aluasi 7)aluasi
merupakan
langkah
terakhir
dalam
proses
keperawatan. 7)aluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terusmenerus dan melibatkan pasien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. %alam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan, petofisiologi, dan strategi e)aluasi. 'ujuan e)aluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak, dan untuk melakukan pengkajian ulang. 3unakan pemikiran kritis untuk menge)aluasi keberhasilan klien dalam mencapai setiap tujuan dan hasil yang diharapkan. 7)aluasi berkala terhadap kemajuan klien sangat diperlukan. 'erapkan pengetahuan tentang perilaku dan karakteristik konsep diri yang sehat ketika meninjau ulang perilaku aktual klien. Hal ini membantu menentukan apakah hasil telah tercapai. Hasil yang diharapkan klien dengan gangguan konsep diri meliputi perilaku non)erbal yang mengindikasikan konsep diri yang positif, pernyataan tentang penerimaan diri, dan penerimaan terhadap perubahan penampilan atau fungsi. >ari tanda-tanda bahwa klien telah mengurangi beberapa stresor dan beberapa perilaku telah menjadi lebih adaptif. erubahan konsep diri membutuhkan waktu. Dalaupun perubahannya akan berjalan lambat, tetapi perawatan klien dengan gangguan konsep diri akan sangat bermanfaat.
52
BAB III PENU"UP !.1 +esi/ulan Aktualisasi diri adalah sebuah keadaan dimana seorang manusia telah
merasa menjadi dirinya sendiri. Aktualisasi diri ditandai dengan penerimaan diri dan orang lain, spontanitas, keterbukaan, hubungan dengan orang lain yang relatif dekat dan demokratis, kreati)itas, humoris, dan mandiri - pada dasarnya, sehingga mampu
memiliki kesehatan mental yang bagus
atau sehat secara psikologis. Maslow menempatkan perjuangan untuk aktualisasi diri pada puncak hierarki kebutuhannya, hal ini berarti bahwa 53