PENGARUH MINUM TEH TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA USILA DI KOT KO TA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Kebiasaan minum teh sudah menjadi budaya bagi penduduk dunia. Selain air putih, teh merupakan merupakan minuman minuman yang paling paling banyak dikonsumsi dikonsumsi oleh manusia. manusia. Rata-rata konsumsi konsumsi teh penduduk dunia adalah 120 mL/hari per kapita. da tiga jenis utama minuman teh yaitu 1! teh hitam yang banyak dikonsumsi oleh bangsa "ropa, merika merika #tara, dan $rika #tara %ke&uali %ke&uali 'oroko!, 'oroko!, 2! teh hijau yang banyak banyak dikonsumsi dikonsumsi oleh oleh bangsa sia %termasuk (ndonesia!, dan )! teh oolong yang banyak dikonsumsi oleh penduduk *ina dan +aian. +eh adalah minuman yang kaya antioidan. *ao et al, 1 1 menemukan baha teh hijau dan teh hitam mempunyai mempunyai kadar antioksidan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dibandingkan sayuran seperti baang putih, bayam, dan kale. +eh diketahui mempunyai banyak man$aat kesehatan, kesehatan, antara lain menurunkan menurunkan risiko terjadinya penyakit kardioaskuler %ertog, 1! 2 dan menghambat perkembangan kanker %3ang * et al., 2000! ), mempunyai mempunyai e$ek untuk untuk menjaga kesehatan kesehatan gigi dan mulut karena kandungan kandungan natural $lorida yang dimilikinya dapat men&egah terjadinya karies pada gigi %4ones * et al., 1! 5, mengurangi risiko terjadinya patah tulang pada usila karena densitas tulang pada mereka yang minum teh lebih baik daripada mereka yang tidak minum teh %egarty et al., 2000! 6. indmar&h et al. 2000 melaporkan baha konsumsi teh dapat meningkatkan kondisi kogniti$ dan psikomotor pada orang deasa. deas a. *urhan et al, 17 melaporkan baha adanya hubungan yang negati$ antara konsumsi teh dengan kejadian batu ginjal pada anita usia 50-6 th.
1
Setelah dikontrol oleh ariabel pengganggu, konsumsi teh sebanyak 250 ml per hari dapat menurunkan risiko terjadinya batu ginjal sebesar 78. 9alaupun teh mempunyai banyak man$aat kesehatan, namun ternyata teh juga diketahui menghambat penyerapan :at besi yang bersumber dari bukan hem %non-heme iron!. urrell R;, Reddy ', dan *ook 4<, 1 7 melaporkan baha teh hitam dapat menghambat penyerapan :at besi non-heme sebesar -58 jika dikonsumsi bersama-sama. nemia kekurangan :at besi pada anak-anak di rab Saudi dan di (nggris juga dilaporkan berhubungan dengan kebiasaan minum teh %=ibson, 1! .
enduduk tahun 11 menyebutkan baha terdapat 6,) juta penududuk usila atau 5,68 dari total penduduk (ndonesia. Sensus >enduduk tahun 2000 menyebutkan jumlah penduduk usila telah menjadi 15,6 juta atau ,18 dari total penduduk (ndonesia, maka dapat dikatakan baha dalam kurun aktu )0 tahun %11?2000! telah terjadi peningkatan jumlah penduduk usila ) kali lipat.
2
Status kesehatan usila se&ara umum mulai menurun, terutama pada kondisi $isik dan psikososial yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lainnya. >ermasalahan yang dihadapi usila pada umumnya adalah penyakit degenerati$ dan gi:i. Kelompok usila pada umumnya memiliki gigi yang tidak sempurna lagi, sehingga mempunyai keterbatasan dalam mengkonsumsi :at besi yang bersumber dari heani %heme iron!, akibatnya usila sangat rentan terhadap kejadian anemia.
9alaupun usila dapat
mengkonsumsi :at besi bersumber nabati, namun apabila dikonsumsi bersama-sama dengan teh maka penyerapan :at besinya akan terhambat, sehingga usila tersebut tetap rentan terhadap kejadian anemia. nemia kurang :at besi merupakan penyakit nomor satu terbanyak yang diderita oleh usila di (ndonesia dengan angka kejadian sebesar 608, kemudian diikuti oleh penyakit jantung dan pembuluh darah 2,68, in$eksi saluran perna$asan 12,28, +@* 11,68, dan kanker 2,28 %
3
BAB II ISI JURNAL
ABSTRAK
>enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum teh terhadap kejadian anemia kurang :at besi pada penduduk usia lanjut %usila!. >opulasi penelitian ini adalah usila di Kota @andung dan sampelnya dipilih se&ara a&ak sebanyak 1)2 usila di Ke&amatan *i&endo. 'etode pengukuran hemoglobin menggunakan Sianmethemoglobin, sedangkan kebiasaan minum teh diukur dengan &atatan asupan makanan % food record) 1 25 jam selama hari. nalisa data menggunakan regresi logistik ganda. asil penelitian didapatkan baha kejadian anemia pada usila di Kota @andung adalah 5,8 %68*( A )8?68!.
Separuh dari responden %58! mempunyai kebiasaaan selalu
minum teh tiap hari %68*( A508?678!. #sila yang selalu minum teh tiap hari mempunyai risiko untuk anemia 2 kali lebih tinggi %68*(A7? 221! dibandingkan usila yang tidak pernah minum teh setelah dikontrol dengan ariabel konsumsi lauk dan konsumsi pauk. pabila kebiasaan minum teh setiap hari dapat dikurangi maka kejadian anemia pada usila dapat diturunkan sebesar 768, dari 5,8 menjadi ,)8. Kejadian anemia dapat diturunkan dengan &ara mengurangi kebiasaan minum teh atau meningkatkan konsumsi protein, namun mengingat kondisi gigi serta keuangan usila, maka perubahan kebiasaan minum teh merupakan pilihan yang paling bijak untuk menurunkan kejadian anemia.
4
@S+R*+ The Effect f Dr!nk!ng Tea t the Ane"!a a"ng El#erl$ !n Ban#%ng . +he
obje&tie o$ this study is to kno the e$$e&t o$ tea to anemia iron de$i&ien&y among elderly people. +he study population is the elderly people in @andung *ity. +he sampling as 1)2 elderly that ere sele&ted randomly in Sub
*i&endo
year
2006.
'ethod
o$
measuring
hemoglobin
is
the
sianmethemoglobin and the drinking tea as measured by 1 25 hours $ood re&ord $or seen days. +he data as analysis using multiple logisti& regression.
+he results o$ this study shos that rate o$ anemia among elderly people in @andung is 5,8 %68*( A )8?68! and about hal$ o$ the elderly %58! drinking tea eery day %68*( A 508?678!. +he elderly ho drink tea eery day hae risk $or anemia 2 times higher &ompared than those ho did not drink tea %BR adj A 1.7, 68 *( A 7?221! a$ter &ontrolled $or protein intake. ($ the drinking tea habit among elderly &ould be &hanged, the anemia &ould be redu&ed by 768 i.e. $rom 5.8 be&ome .)8. (n order to de&rease anemia, itCs suggested to redu&e their drinking tea habit or in&rease their protein intake. oeer, due to la&k o$ their teethCs $un&tioning and lo o$ their e&onomi& status, redu&ing their drinking tea habit is the best &hoi&e to de&rease anemia among elderly. Keywords:
tea,
anemia,
iron
deficiency, elderly
5
BAB III PEMBAHASAN
A. JUDUL PENELITIAN DAN INDETITAS PENELITI
4udul D >engaruh 'inum +eh +erhadap Kejadian nemia >ada #sila eneliti D @esral, eraat
Studi ini merupakan analisis lebih lanjut dari penelitan yang berjudul Eubungan pola makan dengan kejadian anemia pada usila di kota @andungF. Studi ini memiliki ran&angan potong lintang, artinya pengumpulan data tentang kebiasaan minum teh dan data tentang status anemia dilakukan pada saat yang bersamaan. Studi ini bersi$at analitik untuk mengetahui pengaruh minum teh terhadap kejadian anemia pada usila. >opulasi studi ini adalah usila di kota @andung.
6
@andung. @erdasarkan besaran perbedaan risiko yang ingin dideteksi %BRA)! dengan interal keper&ayaan 68 dan kekuatan uji 08, proporsi anemia pada kelompok yang tidak minum teh sebesar 608 %emilihan sampel dilakukan se&ara bertahap, tahap pertama adalah memilih satu ke&amatan se&ara a&ak sederhana dari 2 ke&amatan yang ada di kota @andung, telah terpilih ke&amatan *i&endo. Kemudian dari setiap kelurahan % kelurahan! yang ada di ke&amatan *i&endo dipilih satu R9 se&ara a&ak proporsional. >ada R9 terpilih dibuat da$tar usila, kemudian dipilih 22 usila se&ara a&ak sederhana. #sila yang menderita penyakit %+@*, tukak lambung, perdarahan, kanker, gagal ginjal, diabetes melitus! atau mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin tidak diikutkan dalam studi ini. >enelitian dilaksanana pada bulan 4uni 2006. >engukuran kadar hemoglobin dilakukan sendiri oleh tim peneliti sebelum proses pengumpulan data tentang pola makan dilakukan. >engukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan menggunakan metode Sianmethemoglobin, usila dikategorikan anemia apabila memiliki hemoglobin H 12 gr8 %pada anita! atau H 1) g8 %pada pria!.
7
makanan % food record ! 1 25 jam selama hari,
dan
responden
dikategorikan minum teh tiap hari jika selama hari selalu minum teh dan dikategorikan kadang-kadang jika responden minum teh namun tidak tiap hari, dan kategori tidak pernah apabila responden tidak pernah minum teh dalam kurun aktu hari tersebut.
Kegiatan pemantauan dan bimbingan dalam
pen&atatan asupan makanan dilakukan oleh kader yang sudah dilatih oleh tim peneliti. Iariabel lain yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin pa da usila adalah angka ke&ukupan gi:i, angka ini dihitung dengan menggunakan pedoman yang dikeluarkan oleh engolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer. >emasukan data ke komputer menggunakan perangkat lunak ">(-(G;B ersi .05 sedangkan analisa statistik dengan metode multiariat regresi logistik ganda. >emodelan multiariat dimulai dengan memasukkan semua ariabel yang mempunyai nilai-p kurang dari 0.26, kemudian ariabel yang tidak bermakna se&ara statistik %nilai-p kurang dari 0.06! dikeluarkan satu persatu, sampai didapatkan model akhir yang paling sederhana %semua ariabel mempunyai nilai-p kurang dari 0.06! 16,1. asil akhir dari regresi logistik ganda berupa nilai kebiasan minum teh terhadap kejadian anemia yang
sudah
8
Bdds Ratio %BR! dari
dikontrol
oleh
ariabel lainnya. &. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar responden adalah usila berumur 0?0 tahun %728!, berjenis kelamin laki-laki %718!, Suku Sunda 78!,
tidak
bekerja %78!,
giginya tidak lengkap %78!. 9alaupun giginya tidak lengkap, namun yang melaporkan memiliki gangguan dalam mengunyah hanyalah 2)8 %+abel 1!.
proporsi
kejadian yang hampir sama baik pada usila laki-laki maupun pada usila perempuan. pabila dilihat dari asupan makanan yang dikonsumsi oleh usila, terlihat baha sebanyak 6,8 usila yang mengkonsumsi lauk %asupan protein heani! dengan jumlah yang &ukup, sebanyak 57,8 yang mengkonsumsi pauk %asupan protein nabati! dengan jumlah yang &ukup, sebanyak 6,28 mengkonsumsi sayur dalam jumlah yang &ukup, 5),8 mengkonsumsi buah dalam jumlah yang &ukup, dan hanya sebagian ke&il %26,78! mengkonsumsi nasi dalam jumlah yang &ukup %
memperlihatkan hubungan antara
9
kebiasaan minum teh
dengan kejadian anemia,
terlihat baha proporsi kejadian anemia lebih
tinggi pada kelompok usila yang selalu minum teh setiap hari %7)8! dibandingkan dengan kelompok usila yang hanya kadang-kadang atau tidak pernah minum teh %kejadian anemianya hanya 168 dan 118!, dari nilai odds ratio terlihat baha risiko usila yang minum teh tiap hari untuk menderita anemia adalah ) kali lebih besar dibandingkan usila yang tidak pernah minum teh. Sedangkan pada usila yang kadang-kadang minum teh kejadian anemianya tidak berbeda bermakna dengan usila yang tidak pernah minum teh
10
Kejadian anemia juga sangat tinggi %)8! pada kelompok usila yang asupan lauknya kurang dibandingkan dengan usila yang asupan lauknya &ukup %168!, dari nilai odds ratio terlihat baha risiko usila yang kurang asupan lauknya untuk menderita anemia adalah kali lebih besar dibandingkan usila yang asupan lauknya &ukup.
Ta'el
Ta'el
(.
,.
D!)tr!'%)! re)*n#en "en%r%t
H%'%ngan antara ke'!a)aan "!n%"
ke'!a)aan "!n%" teh+ )tat%) ane"!a+
teh #an a)%*an "akanan #engan
#an karakter!)t!k %)!la
ke-a#!an ane"!a *a#a %)!la
- Kebiasaan minum teh Setiap hari Kadang-kadang +idak pernah - Status nemia nemia +idak - # mu r 0?0 tahun 1?7 tahun - 4enis kelamin Laki-laki >erempuan - >end idikan S< atau lebih rendah SL+> atau lebih tinggi
4umlah
>ersentase
6 )) )5
5,2 26,0 26,7
)
5, 62,)
107 25
71,7 17,2
26 10
17, 71,1
))
6,0 26,0
nemia n %8! - 'inum teh Setiap hari Kadang-kadang +idak pernah - supan lauk Kurang *ukup - su pan pauk Kurang *ukup - su pan sayur Kurang *ukup - su pan buah Kurang *ukup
11
OR (95% !)
Gilai-p
65 %7),1! ),7 %10,-126,! 0,000 6 %16,2! 1,) %0,)?6,6! 0,76 5 %11,7! 1,0 62 %2,! ,7 %2),1-266,)! 0,000 11 %15,6! 6) %6,5! 10 %1,!
,7 %),5-1,7!
0,000
51 %7,1! 2),7 %7,5-,! 22 %26,!
0,000
57 %5,! 16 %26,!
0,000
6,) %2,6-11,)!
Ta'el . M#el akh!r regre)! lg!)t!k gan#a antara ke'!a)aan "!n%" teh #an a)%*an "akanan #engan ke-a#!an ane"!a *a#a %)!la
'inum teh tiap
@ BR %68 *(! Gilai5,6 1,7 %7,)? 0,000
'inum teh
0,
1, %0,2?
+idak minum teh
0,676
1,0
supan lauk
5,6 ,) %15,?
0,000
supan pauk
),1 25, %),1?
0,002
O"eral
#ercentage
$
9&'%
>roporsi kejadian anemia juga lebih tinggi %68! pada kelompok usila yang asupan pauknya kurang dibandingkan dengan usila yang asupan pauknya &ukup %18!, dari nilai odds ratio terlihat baha risiko usila yang kurang asupan pauknya untuk menderita anemia adalah kali lebih besar dibandingkan usila yang asupan pauknya &ukup. 4ika dilihat asupan makanan lainnya seperti sayur-sayuran atau buah-buahan terlihat juga baha apabila asupannya kurang maka peluang usila untuk menderita anemia akan lebih besar dan semua hubungan tersebut bermakna se&ara statistik %nilai-p ke&il dari 0,001!. Gamun demikian, analisis biariat memiliki keterbatasan yakni hubungan yang didapat belum mempertimbangkan pengaruh dari ariabel lainnya, sehingga hubungan yang didapat bisa saja terjadi se&ara kebetulan. #ntuk mendapatkan hasil yang akurat maka analisis multiariat perlu dilakukan.
12
+abel ) memperlihatkan model akhir dari regresi logistik ganda antara kebiasaan minum teh dan asupan makanan dengan kejadian anemia pada usila. ada kondisi ke&ukupan lauk dan pauk yang sama, maka usila yang minum teh tiap hari berisiko untuk menderita anemia 2 kali dibandingkan usila yang tidak setiap hari minum the %nilai-p 0,000!. Sedangkan pada usila yang kadang-kadang atau tidak pernah minum teh kejadian anemianya tidak berbeda bermakna %nilai-p 0,676!. >ada kondisi yang sama kebiasaan minum teh dan ke&ukupan pauknya, usila yang kurang asupan lauknya mempunyai risiko kali untuk menderita anemia dibandingkan usila yang asupan lauknya &ukup. ada usila penyebab kurangnya :at besi dapat beragam, tidak hanya karena kekurangan asupan :at besi tetapi juga karena terganggunya proses penyerapan :at besi. Kekurangan asupan dapat terjadi karena kurangnya konsumsi protein heani %seperti daging yang merupakan sumber utama :at besi!. Kurangnya konsumsi daging dapat terjadi karena $aktor ekonomi yang kurang mendukung dan $aktor gigi pada usila yang tidak lengkap lagi dan menggangu pada saat makan.
Sedangkan gangguan penyerapan :at besi dapat disebabkan karena $aktor penuaan dan adanya :at yang menghambat penyerapan seperti teh apabila dikonsumsi bersama-sama. >enelitian ini membuktikan baha selain asupan lauk dan pauk yang kurang, $aktor lain yang berperan dalam kejadian anemia pada usila adalah prilaku minum teh setiap hari. 9alaupun telah banyak penelitian yang membuktikan beragam man$aat dari minum teh, namun &ara konsumsi teh yang tidak tepat akan menimbulkan dampak negati$, terutama terjadinya anemia pada usila. al ini dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral %termasuk :at besi! dan pada sebagian teh %terutama teh hitam! senyaa poli$enol yang berperan sebagai antioksidan ternyata telah mengalami oksidasi, sehingga dapat mengikat mineral seperti ;e, Jn, dan *a sehingga penyerapan :at besi berkurang. Sedangkan pada teh hijau senyaa poli$enolnya masih banyak, sehingga kita masih dapat meningkatkan peranannya sebagai antioksidan. ngka kejadian anemia pada usila dapat diturunkan melalui ) langkah utama yaitu 1! perubahan pola minum teh, 2! meningkatkan asupan lauk %protein heani!, dan )! meningkatkan asupan pauk %protein nabati!. >erubahan pola minum teh dapat dilakukan dengan &ara mengurangi konsumsi teh menjadi tidak setiap hari atau minum 2-) jam setelah makan seperti yang dianjurkan oleh lsuhendra %2002! 1. Kita %termasuk usila! mempunyai kebiasaan minum teh bersamaan dengan saat makan nasi. (ni kekeliruan gi:i yang harus diubah. Seperti telah dijelaskan, teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral. #ntuk itu sebaiknya minum teh tidak dilakukan bersamaan dengan makan, tetapi sekitar 2--) jam sesudahnya.
BAB I/ PENUTUP
A. KESIMPULAN
@erdasarkan hasil studi ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikutD ngka kejadian anemia pada usila di Kota @andung hampir sama dengan hasil penelitian lainnya di (ndonesia, yakni sekitar 608. Lansia yang memiliki kebiasaan minum teh tiap hari punya risiko 2 kali lebih tinggi untuk menderita anemia dibandingkan lansia yang tidak pernah minum teh. #ntuk menurunkan kejadian anemia pada usila, disarankan kepada usila untuk mengurangi kebiasaan minum tehnya atau minum teh 2?) jam sesudah makan atau meningkatkan asupan protein terutama protein heani. Gamun, mengingat kondisi gigi serta keuangan usila, maka pe rubahan kebiasaan minum teh merupakan pilihan yang paling bijak untuk menurunkan kejadian anemia.
DA0TAR PUSTAKA
*ao =, So$i& ", dan >rior R. ntioidant ca#acity of tea and common "egetables& 4ournal o$ gree ;ood *hem,1 %55!D)52-)5)1 ertog ', ;eskens ", Kromhout <. ntioidant fla"onols and coronary heart disease ris*& Lan&et, 1D)5 3ang *, *hung 3, 3ang =, *habra S, Lee '. +ea and tea #oly#henols in cancer #re"ention. 4ournal o$ Gutrition, 2000 %1)0!D52S-57S. 4ones *, 9oods K, 9hittle =, 9orthington , +aylor =. Sgar, drin*s, de#ri"ation and dental caries in -year-old childern in the north west of .ngland in 995. *ommunity
+ea drin*ing and bone mineral density in older women&
meri&an 4ournal o$ *lini&al Gutrition, 2000 %1!D100)-100 indmar&h (, Rigney #, Stanley G, uinlan >, Ry&ro$t 4, Lane 4. natralistic in"estigation of the effects of day-long consm#tion of tea, coffee and water on alertness, slee# onset and slee# /ality& >sy&hopharma&ology, 2000 %15!D200)-21 *urhan =, 9illett 9, Spei:er ;, Stamp$er ;, Stamp$er '. 0e"erage se and ris* for *idney stones in women& nn (ntern 'ed, 17 %127!D 6)5-650 urrell R;, Reddy ', *ook 4<.
!nhibiton of non-haem iron absor#ton in man by
#oly#henolic-containing be"erages& @ritish 4ournal o$ Gutrition, 1 %71!D27-26 =ibson S. !ron inta*e and iron stats of #reschool shildren: association with brea*fast cereals, "itamin and meat& >ubli& ealth Gutrition, 1 %2!D621-627
Gugroho, 2002. =eriatri dan permasalahannya. htt#: 77 www&* om #a s&com , diakses tanggal 2 'ei 2006 Langa SK and Lemesho S, Sam#el Si8e 2etermination in ealth Stdies, =enea, 9B, 10 t .
regression
analysis
and other
mlti"ariable methods. 2nd "dition. @ostonD >9S-K"G+ >ublishing *ompany 10. lsuhendra. pril
'akan
Gasi,
4angan
'inum
+eh.
Kompas,
2002 httpD//.kompas.&om/kesehatan/nes/0205/17/
Kamis,
07062.htm
17