Wulandari, Pengaruh Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara
PENGARUH RIWAYAT MENYUSUI TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA (The Influence of Breastfeeding History to Breast Cancer in dr. Soebandi Jember Hospital) Windi Tyas Wulandari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37 Tegal Boto, Telp (0331) 337878, 322995
[email protected] Abstract Breast cancer is a condition where the breast tissue and cells change shape and become abnormal and multiply uncontrollably. Breast cancer is one of the cancer disease killers of women. Some research shows that there is influence between a breastfeeding history and breast cancer. Purpose of this research is to analyze the influence of breastfeeding history to breast cancer in dr. Soebandi Hospital of Jember. This research was analitycal study using case-control design. The samples were 28 woman suffering from breast cancer and 56 women without breast cancer. The Data Obtained were present in table form and analyzed using univariable, bivariable with simple logistic regression test, and multivariable analysis with folding logistic regression test with significanc e significanc e level of 5% (α=0,05 level). The results of this study are status of breastfeeding, duration of breastfeeding>1years, exclusive of breast feeding and age of menarche ≤12 years a significant effect on the incidence of breast cancer and are a risk factor for breast cancer. However, the most dominant variable are status of breastfeeding and age of menarche ≤12 years. years. Meanwhile, age and parity had no significant relationship with the breast cancer. From the results of this study are expected absence of complete information giving trough education programs about the importance of breastfeeding, duration of breastfeeding >1years and exclusive of breastfeeding for preventing breast cancer and increased promotional efforts screening for women who have menarche ≤12 years of age. K e y w o r d s : breast cancer, breastfeeding history
Abstrak Kanker payudara adalah keadaan dimana sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali. Penyakit kanker payudara adalah salah satu penyakit kanker pembunuh wanita. Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh antara riwayat menuyusui dan kanker payudara. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh riwayat menyusui terhadap kanker payudara di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain kasus kontrol. Sampel kasus adalah 28 orang penderita kanker payudara dan kontrol adalah 56 orang bukan penderita kanker payudara. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan analisis univariabel, bivariabel dengan regresi logistic sederhana dan analisis multivariable dengan uji regresi logistic berganda dengan denga n derajat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05 level) hasil penelitian ini adalah status menyusui, lama menyusui >1 tahun dan pemberian ASI ekskluisif, serta usia menarche ≤12 tahun berpengaruh secara signifikan terhadap k ejadian kanker payudara dan merupakan faktor risiko kanker payudara. Akan tetapi, faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kanker payudara adalah status menyusui dan usia menarche ≤12 tahun. Begitu juga, umur dan paritas tidak berhubungan secara signifikan dengan kanker payudara. Dari penelitian ini diharapkan adanya pemberian informasi yang lengkap melalui program penyuluhan mengenai pentingnya pemberian ASI, lama menyusui > 1 tahun dan pemberian ASI eksklusif untuk mencegah kanker payudara dan peningkatan upaya promosi screening khususnya bagi wanita yang m emiliki usia menarche ≤12 tahun. Kata Kunci: kanker payudara, riwayat menyusui
1
Wulandari, Pengaruh Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara
PENDAHULUAN Kanker Payudara adalah kanker yang paling sering diderita perempuan dan merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker leher rahim [1] (Price, 2007) . Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial dan belum diketahui dengan jelas. Adanya faktor risiko yang melatarbelakangi penyakit ini sangat mempengaruhi insidensi kanker payudara. Faktor risiko tersebut salah satunya adalah riwayat menyusui. Pemberian ASI yang tidak eksklusif juga dapat meningkatkan kadar hormone estrogen yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Faktor lain yang juga perlu untuk diteliti dalam penelitian kasus kanker payudara adalah usia menarche, usia ibu dan paritas. Selain itu, wanita yang berusia lebih tua memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker payudara dimana risiko ini akan terus meningkat dari usia 30 tahun dan semakin meningkat setelah wanita mengalami menopause sekitar umur 50 tahun (Novalina et [2] al., 2012) . Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang lebih mendalam lagi terkait faktor risiko kanker payudara. Di kabupaten Jember berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember kasus kanker payudara terus meningkat yaitu pada tahun 2010 terdapat 179 kasus, tahun 2011 terdapat 200 kasus dan tahun 2012 terdapat 220 kasus (SI dan Litbangkes Dinkes [3] Jember,2013) . Data dari instalansi rekam medis rawat jalan RSD dr. Soebandi Jember terkait jumlah pasien kanker payudara yaitu pada tahun 2011 sebanyak 81 kasus, tahun 2012 54 kasus dan meningkat pada tahun 2013 sebanyak 136 kasus. Peningkatan kejadian kanker payudara di Jember tersebut perlu adanya penanganan serius, agar kejadian kanker payudara tidak semakin meningkat. Penanganan tersebut adalah dengan memperkecil faktor risiko yang mempengaruhi kejadian kanker payudara. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih mendalam terkait pengaruh riwayat menyusui yaitu status menyusui, lama mnyusui dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian kanker payudara. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control atau kasus kontrol. Jumlah kelompok kasus adalah 28 responden dan kelompok
kontrol sebanyak 56 responden sehingga total sampel 84 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random (probability sample) yaitu systemic random sampling. sampling. Tempat penelitian adalah di poli bedah umum RSD dr. Soebandi Jember yang dilaksanakan pada Maret - Mei 2014. Dalam penelitian ini, kriteria inklusi adalah sebagai berikut: 1.
2.
Kriteria inklusi sampel kasus: a. Pasien didiagnosis oleh menderita kanker payudara b. Wanita >20 tahun c. Wanita sudah memiliki anak d. Bersedia menjadi responden
dokter
Kriteria inklusi sampel kontrol: a. Pasien didiagnosis oleh dokter tidak tidak menderita kanker payudara b. Tidak menderita penyakit keganasan lain c. Wanita >20 tahun d. Wanita yang sudah memiliki anak e. Bersedia menjadi responden
Pada penelitian ini, instrument pengumpulan data yang digunakan adalah panduan wawancara dalam bentuk kuesioner dan rekam medis. Analisis data dilakukan dengan tiga cara yaitu: analisis univariabel disajikan dalam bentuk ukuran statistik, tabel dan grafik; analisis bivariabel menggunakan uji regresi sederhana; dan analisis multivariabel menggunakan uji regresi logistik berganda. HASIL PENELITIAN 1.
Analisis Univariabel Tabel 4.1 Distribusi Responden
Karakteristik Responden Umur >40 tahun ≤40 tahun Total Paritas Primipara Multipara Total Usia
Karakteristik
Kasus n %
Kontrol n %
19 9 28
67,9 32,1 100
30 26 56
53,6 46,6 100
7 21 28
25 75 100
13 43 56
23,2 76,8 100
Menarche
≤12 tahun 21 75 23 41,1 >12 tahun 7 25 33 58,9 Total 28 100 56 100 Sumber: Data Primer Terolah, 2014
2
Wulandari, Pengaruh Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara
Pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pada kelompok kasus, mayoritas responden berumur >40 tahun (67,9%), paritas multipara (75%) dan usia menarche ≤ 12 tahun (75%). Pada kelompok kontrol, mayoritas responden berumur >40 tahun (53,6%), paritas multipara (76,8%) dan usia menarche >12 tahun (58,9%).
>1 tahun 15 53,6 Not available 2 7,1 Total 28 100 Pemberian ASI Eksklusif Tidak ASI eksklusif 25 89,3 ASI eksklusif 1 3,6 Not available 2 7,1 Total 28 100 Sumber: Data Primer Terolah,
Tabel 4.2 Distribusi Riwayat Menyusui Responden Riwayat Menyusui n Status Menyusui Tidak tepat Tepat Total Lama Menyusui ≤1 tahun
.
Kasus %
Kontrol n %
27 1 28
96,4 3,6 100
35 21 56
62,5 37,5 100
11
39,3
3
5,4
48 5 56
85,7 8,9 100
29 22 5 56 2014
51,8 39,3 8,9 100
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kelompok kasus mayoritas berstatus menyusui tidak tepat (96,4%), lama menyusui > 1 tahun (53,6%) dan tidak memberikan ASI eksklusif (89,3%). Pada kelompok kontrol, mayoritas berstatus meyusui tidak tepat (62,5%), lama menyusui > 1 tahun (85,7%) dan tidak memberikan ASI (51,8%).
Analisis Bivariabel Tabel 4.3 Analisis Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Kejadian Kanker Payudara Variabel Umur >40 tahun ≤40 tahun Total Paritas Primipara Multipara Total Usia
Kasus n %
Kontrol n %
p
OR
CI (95%)
19 9 28
67,9 32,1 100
30 26 56
53,6 46,6 100
0,213
1,830
0,707-4,737
7 21 28
25 75 100
13 43 56
23,2 76,8 100
0,856
1,103
0,383-3,172
≤12 tahun 21 75 23 41,1 >12 tahun 7 25 33 58,9 Total 28 100 56 100 * signifikan ( p-value p-value ≤0,05 ) Sumber: Data Primer Terolah, 2014
0,005*
4,304
1,572-11,789
Menarche
Berdasarkan analisis data pada Tabel 4.3, pengaruh umur terhadap kejadian kanker payudara didapat p-value (0,213)>0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa umur tidak berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara. Hasil analisis pengaruh umur didapatkan hasil p-value (0,856)>0,05, maka diketahui bahwa paritas tidak berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara.
Sedangkan hasil analisis pengaruh usia Menarche didapatkan ( p-value p-value = 0,05) yang menunjukkan bahwa usia Menarche merupakan faktor risiko kanker payudara dengan OR>1 (4,304), berarti responden dengan usia Menarche ≤ 12 tahun memiliki risiko 4,304 kali lebih besar menderita kanker payudara daripada responden dengan usia Menarche >12 Menarche >12 tahun.
3
Wulandari, Pengaruh Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara Tabel 4.4 Analisis Pengaruh Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara Variabel Status Menyusui Tidak tepat Tepat Total Lama Menyusui ≤1 tahun >1 tahun Not available Total Pemberian ASI Eksklusif Tidak ASI eksklusif ASI eksklusif Not available Total * signifikan ( p-value p-value ≤0,05 ) Sumber: Data Primer Terolah,
Kasus n %
Kontrol n %
27 1 28
96,4 3,6 100
35 21 56
62,5 37,5 100
0,008* 16,200
2,048-128,119
11 15 2 28
39,3 53,6 7,1 100
3 48 5 56
5,4 85,7 8,9 100
0,043* 2,099
1,024-4,306
25 1 2 28
89,3 3,6 7,1 100
29 22 5 56
51,8 39,3 8,9 100
Analisis Multivariabel Tabel 4.5 Analisis Multivariabel Faktor Paling Dominan dalam Mempengaruhi Kejadian Kanker Payudara
Variabel Status Menyusui Tidak tepat Tepat Usia
P
OR
0,014*
OR
3,192
CI (95%)
1,264-8,057
2014
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.4, pengaruh status menyusui terhadap kanker payudara didapatkan hasil p-value hasil p-value (0,008)<0,05 berarti terdapat pengaruh signifikan terhadap kanker payudara. Hasil analisis pengaruh lama menyusui terhadap kanker payudara didapatkan hasil p-value (0,043)<0,05 berarti terdapat pengaruh signifikan terhadap kanker payudara. Sedangkan hasil analisis pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kanker payudara didapatkan hasil p-value hasil p-value (0,014)<0,05 berarti terdapat pengaruh signifikan terhadap kanker payudara. 3.
p
CI (95%)
0,006* 19,331 2,340-159,682
Menarche
≤12 tahun 0,003* 5,107 1,728-15,090 >12 tahun * signifikan ( p-value p-value ≤0,05 ) Sumber: Data Primer Terolah, 2014 Pada Tabel 4.5 dapat diperoleh kesimpulan bahwa responden yang memiliki usia menarche ≤12 ≤12 tahun dan mempunyai status menyusui tidak tepat berisiko lebih besar untuk terkena kanker payudara. Responden yang mempunyai status
menuyusui tidak tepat memiliki risiko untuk terkena kanker payudara 19,33 kali lebih besar daripada yang berstatus menyusui dengan tepat. Responden dengan usia menarche ≤12 tahun berisiko terkena kanker payudara 5,107 kali lebih besar daripada responden dengan usia menarche >12 tahun. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian di RSD dr. Soebandi Jember terhadap kelompok kasus sebanyak 28 responden dan kelompok kontrol sebanyak 56 responden dengan membandingkan teori yang ada, maka dapat dikemukakan bahwa: 1.
Pengaruh karakteristik responden terhadap kejadian kanker payudara Berdasarkan hasil uji statistik tidak ada pengaruh umur terhadap kejadian kanker paudaya ( p= p= 0,213 > 0,05). Hasil tersebut tidak searah dengan penelitian yang [4] dilakukan oleh Surbakti (2012) yang mengatakan bahwa umur mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kejadian kanker payudara. Menurut penelitian [5] Azamris (2006) menyatakan bahwa meningkatnya risiko terkena kanker payudara dengan bertambahnya usia diduga karena pengaruh paparan hormone estrogen yang lama serta paparan faktor risiko lain yang memerlukan waktu lama untuk dapat menginduksi terjadinya kanker. Hasil analisis pengaruh paritas terhadap kanker payudara didapatkan hasil ( p= p= 0,856 > 0,005) berarti tidak ada pengaruh antara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian tersebut tidak searah [6] dengan hasil penelitian Cahya (2013) 4
Wulandari, Pengaruh Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara
yang menyatakan bahwa paritas berpengaruh terhadap kejadian kanker [7] payudara. Menurut Surbakti (2012) wanita yang memiliki paritas primipara kemungkinan besar tidak mengalami diferensiasi jaringan pada payudara. Wanita yang memiliki paritas multipara mengasilkan hormone progesterone yang lebih banyak dibandingkan wanita yang memiliki paritas primipara. Hormone inilah yang dapat menekan produksi hormone estrogen yang merupakan pemicu terjadinya kanker payudara. Sedangkan hasil analisis pengaruh usia menarche dengan kejadian kanker payudara menunjukkan hasil yang signifikan ( p= p= 0,005 < 0,05 ). ). Hasil tersebut searah dengan penelitian Purwaningsih [8] [9] (2006) , Indrati (2009) dan Surbakti [10] (2012) yang menyatakan bahwa umur menstruasi ≤12 tahun merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kanker [11] payudara. Menurut Senot (2008) Usia menarche dini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara karena wanita kan mengalami sirkulasi hormone estrogen yang lebih lama. Paparan hormone estrogen yang terus menerus pada sel-sel kelenjar atau saluran kelenjar pada payudara akan menyebabkan pertumbuhan tidak normal pada sel-sel tersebut. 2.
Pengaruh riwayat menyusui responden terhadap kejadian kanker payudara Uji statistik pengaruh status menyusui terhadap kanker payudara menunjukkan hasil yang signifikan ( p= 0,008 <0,005). <0,005). Hasil tersebut sesuai dengan penelitian [12[ [13] Hulaina (2003) dan Lee et al. (2003) . [14] Sedangkan menurut Indrati (2009) penurunan hormone estrogen dalam darah selama menyusui akan mengurangi pengaruh hormone tersebut terhadap proses ploriferasi jaringan termasuk jaringan payudara yang memicu terjadinya kanker payudara. Pengaruh lama menyusui terhadap kanker payudara menunjukkan hasil signifikan ( p= 0,043 <0,05). Penelitian ini [15] searah dengan penelitian Surbakti (2012) yang mengatakan bahwa pemberian ASI > 1 tahun pada bayi dapat menurunkan risiko terserang kanker payudara. Sedangkan hasil analisis pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap kanker payudara menunjukkan pengaruh yang signifikan ( p=0,014 p=0,014 <0,05). Menurut Mansjoer et al. [16] (2000) ketika air susu ibu tidak diberikan kepada bayi secara adekuat bersamaan dengan bertanbahnya sekresi air susu
tersebut maka akan terjadi penumpukan air susu di dalam alveoli yang secara klinis tampak payudara membesar. Payudara besar yang berisi penumpukan itu dapat mengakibatkan abses, gagal menyusui dan rasa sakit. Jika hal ini terjadi secar terusmenerus dengan tidak mengosongkan ASI sebagai penatalaksanaan penyembuhan, maka akan terjadi keparahan. 3. Faktor yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi kejadian kanker payudara Berdaskan hasil uji statistik terdapat dua variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara yaitu status menyusui ( p= 0,006 <0.05 dan OR sebesar 19,331 berarti responden dengan status menyusui tidak tepat berisiko terkena kanker payudara 19,331 kali lebih besar daripada yang berstatus menyusui tepat) dan usia menarche ( p= p= 0,003<0,05 dan OR sebesar 5,107 berarti responden dengan usia menarche ≤ 12 tahun berisiko terkena kanker payudara 5,107 lebih besar daripada responden dengan usia menarche >12 tahun). [17] Menurut Hawari (2004) , wanita yang mengalami menarche pada ≤12 tahun memiliki risiko 1,7 hingga 3,4 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara daripada wanita yang mengalami menarche pada usia normal atau >12 tahun. [18] Sedangkan menurut Siregar (2004) , pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitif terhadap estrogen. Wanita yang terpapar estrogen dalam jangka waktu yang lama akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara. Terjadinya paparan estrogen dapat disebabkan oleh wanita tersebut memutuskan untuk berhenti menyusui sebelum lebih dari 1 tahun. [19] Luwiah (2007) menyatakan bahwa hormone estrogen dapat merangsang pertumbuhan duktus dalam kelenjar payudara. Keterpajanan lebih lama dari hormone estrogen dapat menimbulkan perubahan selduktus dari kelnjar payudara. Perubahan tersebut berupa proliferasi yang abnormal sehingga akhirnya dapat menjadi kanker. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat penulis kemukakan yaitu bahwa usia menarche, menarche, status menyusui, lama menyusui dan pemberian ASI eksklusif berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian kanker payudara dan merupakan faktor risiko kanker payudara. Serta variabel yang paling dominan berpengaruh 5
Wulandari, Pengaruh Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara
terhadap kejadian kanker payudara adalah status menyusui dan usia menarche. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat direkomendasikan saran bagi pihak RSD dr. Soebandi, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan masyarakat (LSM, PKK, dan lain sebagainya) sebaiknya saling menjalin kerjasama dan membentuk perkumpulan dengan mengikutsertakan penderita kanker payudara untuk mensosialisasikan bahaya kanker payudara dan cara pencegahannya melalui pemberian ASI, lama menyusui > 1 tahun dan pemberian ASI eksklusif serda menggalakkan SADARI untuk melakukan deteksi dini. Kemudian, bagi peneliti selanjutnya perlu adanya penelitian lanjut mengenai pangkajian lebih dalam riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian kanker payudara terutama mengenai perbedaan lamanya pemberian ASI eksklusif 4 bulan dan 6 bulan. Selain itu, juga perlu dikaji lebih mendalam terkait prose menyusui yang benar dengan kejadian kanker payudara. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada direktur RSD dr. Soebandi yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan studi pendahuluan dan melakukan penelitian di Poli bedah umum sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA
[6] Cahya. 2013. Hubungan Riwayat Pemberian ASI Terhadap Penurunan Kejadian Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Puwokerto. [serial online]. http://keperawatan.unsoed. ac.id/sites/default/files/SKRIPSI.pdf . [18 Desember 2013] [8] Purwatingsih, Tisrina. 2006. Deskripsi Data Rekam Medis Penyakit Kanker Payudara Rumah Sakit Kanker Dharmais. [serial online]. http://repository.ipb.ac.id/handle/1 23456789/46229?show=full.. [28 November 23456789/46229?show=full 2013] [9.14] Indrati, Rini et al. 2009. Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Keajdian Kanker Payudara Wanita. [serial online]. http://eprints.undip.ac.id/5248/1/Rini _Indarti.pdf . [28 November 2013] [11] Senot. 2008. Kanker Payudara. [serial online]. http://eprints.undip.ac.id/senot.pdf . [28 November 2013] [12] Huliana, M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara [13] Lee, Soon et al . 2003. Effect Of Lifetime Lactation On Breast Cancer Risk A Korean Women’s. Journal of International Union Againts Cancer. Int J Cancer. Vol. 105 (1 0): 390-393 [16] Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W.L., Setiowulan, W. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid kedua. Jakarta: Media Aesculpius
[1] Price, S. 2007. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:EGC
[17]
Hawari, D. 2004. Kanker Payudara Dimensi Psikoreligi. Jakarta: Gaya Baru
[2] Novalina et al.2012.Riwayat al.2012.Riwayat Gaya Hidup Penderita Kanker Payudara di RSU Sumedang. [serial online] http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal.pdf . [28 November 2013]
[18] Siregar, Arivin. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Oleh Ibu Melahirkan. [serial online]. http://library.usu.ac.id/download/fkm-arifin. pdf . [28 November 2013]
[3] SI dan Litbangkes. 2013. Data Kanker Payudara.Jember: Dinkes Jember
[19] Luwiah.2007. Problematika dan Perawatan Payudara. Jakarta: Kawan Pustaka
[4,7,10,15] Surbakti, Elisabet. 2012. Hubungan Riwayat Keturunan Dengan Terjadunya Kanker Payudara Pada Ibu Di RSUP H. Adam Malik Medan. Jurnal Precure. Vol 1 (1) [5]
Azamris. 2006. Analisis Faktor Risiko PadamPasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit dr. M Djamil Padang. Sumatra Barat: Cermin Kedokteran
6