pengaruh faktor Lingkungan terhadap pertumbuhan mikroorganisme Suhu (pembekuan, pendinginan, dan pemanasan)Full description
pengaruh faktor Lingkungan terhadap pertumbuhan mikroorganisme Suhu (pembekuan, pendinginan, dan pemanasan)Deskripsi lengkap
Analisis MikrobiologiDeskripsi lengkap
Tugas KuliahFull description
Full description
fFull description
pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzimDeskripsi lengkap
Mengetahui apakah aktivitas enzim pada suhu 0 C dapat bekerja dengan optimum dan bagaimana kerja enzim pada suhu diatas 40 C?
Laporan praktikum biologi dasar semester 1 periode 2014
faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
xxxDeskripsi lengkap
inhibitorDeskripsi lengkap
Mengetahui apakah aktivitas enzim pada suhu 0 C dapat bekerja dengan optimum dan bagaimana kerja enzim pada suhu diatas 40 C?
faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
bahasa indonesia kelas XI
ARTIKEL BAHASAFull description
Deskripsi lengkap
Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Sinopsis Jentera BianglalaFull description
indoFull description
V. PENGARUH FAKTOR INTRINSIK INTRINSIK DAN EKSTRINSIK EKSTRINSIK B AHAN PANGAN TERHADAP AK TERHADAP AK TIVITAS MIKROORGANISME MIK ROORGANISME Parameter Intrinsik Konsentrasi Ion Hidrogen (pH) (pH) o
Kebanyakan mikroorganisme tumbuh pada pH sekitar 7,0 (6,67,5)
o
Pada pH rendah seperti buah-buahan, soft drink, dan cuka pada umumnya bakteri sedikit yang tumbuh. Ketahanan simpan pada produk tersebut sebagian besar disebabkan oleh pH bahan. Kerusakan buah-buahan biasanya disebabkan oleh jamur dan yeast yang dapat tumbuh pada pH rendah.
o
Daging dan ikan mempunyai pH di atas 5,6 oleh karena itu kerusakan banyak disebabkan oleh bakteri demikian juga jamur dan yeast.
o
pH dari beberapa makanan dapat dilihat pada Tabel 3.1. dan 3.2.
Kadar air o
Air yang dipergunakan oleh mikroorganisme didefinisikan sebagai aktivitas air (aw)
o
aw = P/PO
o
Keterangan : p = tekanan uap dari larutan
o
PO =
o
R.H. = aw x 100
tekanan uap dari pelarut (biasanya air)
Universitas Gadjah Mada
Tabel 3.1. Nilai pH dari produk susu, daging unggas, dan ikan (Jay, 1970)
Product
pH
Meat & Poultry Beef (ground)
5.1-6.2
Ham
5.9-6.1
Veal
6.0 6.2-6.4
Chiken Fish & Shellfish Fish (most species) *
6.6-6.8
Clams
6.5
Crabs
7.0
Oysters
4.8-6.3
Tuna fish
5.2-6.1
Shrimp
6.8-7.0
Salmon
6.1-6.3
White fish
5.5
Dairy Products Butter
6.1-6.4
Buttermilk
4.5
Milk
6.3-6.5
Cream
6.5
Cheese (American mild & Cheddar)
4.9,5.9
* Just after death.
Potensial oksidasi-reduksi (O/R, Eh) Potensial
o
oksidasi-reduksi
dapat
didefinisikan
sebagai
kemampuan
substrat untuk melepaskan atau mendapatkan elektron. o
Elemen atau komponen dikatakan teroksidasi bila kehilangan elektron, sedangkan apabila mendapat elektron disebut tereduksi.
o
Oksidasi dapat diperoleh dengan menambahkan oksigen.
o
Contoh : Cu
Universitas Gadjah Mada
=====
Cu + e
=
oks; = red
Tabel 3.2. Nilai pH beberapa buah-buahan dan sayuran (Jay, 1970)
Vegetables Asparagus (buds and stalks) Beans (String and Lima) Beets (sugar)
pH 5.7-6.1 4.6 & 6.5 4.2- 4.4
Broccoli
6.5
Brusser sprouts
6.3
Cabbage (green)
5.4-6.0
Carrots Cauliflower Celery
4.9-5.2;6.0 5.6 5.7-6.0
Corn (sweet)
7.3
Eggplant
4.5
Lettuce
0.0
Olives
3.6-3.8
Onions (red)
5.3-5.8
Parsley
5.7-6.0
Parsnip
5.3
Potatoes (tubers & sweet)
5.3-5.6
Pumpkin
4.8-5.2
Rhubarb
3.1-3.4
Spinach
5.5-6.0
Squash
5.0-5.4
Tomatoes (whole)
4.2-4.3
Turnips
5.2-5.5
Fruits Apples
2.9-3.3
Bananas
4.5-4.7
Figs
4.6
Grapefruit (juice)
3.0
Limes
1.8-2.0
Melone (honey dew)
6.3-6.7
Oranges (juice)
3.6-4.3
Plums
2.8-4.6
Watermelons
5.2-5.6
grapes
3.4-4.5
Universitas Gadjah Mada
Tabel 3.3. Aw, minimum untuk pertumbuhan mikroorganisme pangan
organisms
Minimum aw
Groups Most spoilage bacteria
0.91
Most spoilage yeast
0.88
Most spoilage molds
0.80
Halophilic bacteria
0.75
Xerophilic molds
0.65
Osmophilic yeast
0.6
Specific organisms Achromobacter
0.96
Aerobacter aerogenes
0.95
Bacillus subtilis
0.95
Clostridium botulinum
0.95
Escherichia coli
0.96
Pseudomonas
0.97
Staphylococcus aureus
0.86
Saccharomyces rourii
0.62
Komposisi nutrien Air
o o
sumber energy
o
sumber nitrogen
o
vitamin dan faktor tumbuh
mineral
o
Inhibitor o
substansi antimikrobia sering terdapat secara alamiah dalam bahan pangan.
Contoh
o
:
susu
mengandung
lactenin
dan
putih telur mengandung lysozyme cranberries benzoate
Universitas Gadjah Mada
faktor
anticoliform
mengandung
asam
Struktur biologis o
Kulit luar buah-buahan,
cangkang telur, kulit binatang, kulit biji-bijian
merupakan pelindung terhadap masuknya mikrobia perusak. o
Apabila terjadi kerusakan mudah terjadi kerusakan.
Parameter Ekstrinsi k Suhu penyimpanan o
mikrobia tumbuh pada kisaran suhu yang cukup luas.
o
Organisme yang tumbuh baik di bawah suhu 20 °C dan mempunyai suhu optimum antara 20 - 30 °C disebut psychrophiles.
o
Mesophiles: tumbuh baik pada suhu 20 - 45 °C dengan suhu optimal antara 30 - 40 °C.
o
Thermophiles: tumbuh baik pada suhu di atas 45 °C dengan suhu optimal antar 55 - 65 °C.
o
Gambar
3.1.
menunjukkan
pengaruh
suhu
dan
waktu
penting
terhadap
terhadap pertumbuhan bakteri.
Kelembaban Relatif (R.H.) lin gku ngan Kelembaban
o
relatif
lingkungan
penyimpanan
aw
makanan dan pertumbuhan mikrobia pada permukaan bahan. o
Jika makanan ber aw rendah diletakkan dalam lingkungan dengan R.H. tinggi, makanan akan menyerap uap air dari udara hingga tercapai titik equilibrium.
Komposi si dan konsentrasi gas di sekitar o
Komposisi udara penyimpanan dapat dimodifikasi komposisinya.
o
Kondisi penyimpanan bahan makanan dalam udara yang dinaikkan kadar CO2-nya hingga 10% disebut "controlled atmosphere".
o
CO2 diketahui dapat menghambat pembusukan oleh jamur pada buahbuahan.
Ozone
o
(O3)
yang
ditambahkan
pada
lingkungan
penyimpanan
mempunyai efek preservasi pada makanan tertentu. o
O3 diketahui efektif terhadap mikroorganisme pembusuk.
o
O3 merupakan agensia pengoksidasi yang kuat. Tidak cocok untuk
Universitas Gadjah Mada
preservasi bahan makanan yang mengandung lemak tinggi, karena akan menyebabkan ketengikan. Baik CO2 maupun O3 efektif dalam mengnambat pembusukan di