BAB I Pendahuluan 1.1Latar 1.1 Latar belakang belakang
Ekonomi Ekonomi sebagai sebagai salah satu bidang ilmu pengeta pengetahuan huan sudah tentu tentu memiliki memiliki analisa maupun teori-teori ekonomi yang nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehar sehari-h i-har ari. i. Dalam Dalam hubung hubungan anny nya a denga dengan n kehid kehidup upan an seha sehariri-har harii setia setiap p indiv individu idu,, perus perusaha ahaan an-pe -perus rusaha ahaan an,,
maupu maupun n masya masyarak rakat at secar secara a keselu keseluruh ruhan an akan akan selal selalu u
menghadapi menghadapi persoalan-persoa persoalan-persoalan lan yang bersifat ekonomi. Yaitu, seperti persoalan yang menghendaki seseorang, atau suatu perusahaan ataupun anggota masyarakat untuk membuat suatu keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. ekonomi. Ataupun Ataupun membant membantu u dalam dalam mangambi mangambill keputusa keputusan n untuk untuk mengambi mengambill suatu suatu pelu peluan ang. g. Hal Hal ini ini dapa dapatt dipe dipela laja jari ri mela melalu luii teor teorii-te teor orii ekon ekonom omii adal adalah ah perb perbua uata tan n keputusan. Seper Seperti ti di Indon Indones esia ia yang yang laju laju perek perekon onomi omian anny nya a tidak tidak begit begitu u baik. baik. Diman Dimana a pengangguran dan kemiskinan yang dapat menyebabkan semakin merebaknya tindak kriminalitas dimasyarakat, serta ketergantungan akan produk-produk luar negeri yang menyebabkan masyarakat menjadi lebih konsumtif tidak mempergunakan modal yang dimil dimilik ikii nya nya untu untuk k invest investasi asi.. Hal Hal itu itu bisa bisa terjad terjadii tidak tidak lepas lepas dari dari penga pengaru ruh h kond kondisi isi perekono perekonomian mian Indonesi Indonesia a yang yang terpuruk terpuruk dan kondisi kondisi politik politik yang yang carut-ma carut-marut rut seperti seperti kasus bank century yang berlarut-larut, selain itu terjadinya maklar kasus (markus) yang dilakukan oleh para pejabat, serta penggelapan uang pajak yang turut memperburuk kond kondisi isi perek perekono onomia mian n di Indo Indones nesia. ia. Adany Adanya a anca ancaman man teror terorism isme e baik baik dari dari dalam dalam maupun luar negeri yang membuat para investor asing takut untuk menginvestasikan modaln modalnya ya diind diindon onesi esia a serta serta wisat wisataw awan an-w -wisa isataw tawan an asing asing tidak tidak mau untuk untuk datan datang g berlibur diindonesia karena adanya teroris, sehingga hal tersebut mengurangi devisa Negara dan laju pertumbuhan ekonomi menjadi terhalang. Untuk menanggulangi hal tersebut sebaiknya para pelaku ekonomi di Indonesia mempelajari serta menerapkan Ilmu ekonomi. Dimana Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang study yang sangat luas dan banyak mengalami perkembangan. perkembangan. Ilmu ekonomi, yang dalam hal ini kita fokuskan 1
kepa kepada da teoriteori-te teori ori ekon ekonomi omi,, akan akan sang sangat at berma bermanfa nfaat at terut terutama ama dala dalam m menga mengata tasi si problema atau masalah-masalah ekonomi di suatu negara. Meski Meskipu pun n ilmu ilmu ekono ekonomi mi telah telah menjam menjamur ur dimasy dimasyar araka akat, t, tetap tetapii masih masih bany banyak ak kalangan yang belum memahami bagaimana sebenarnya analisis dan pengertian dari teori ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu ekonomi itu sendiri. Sehingga melalui makalah ini kami mencoba mamaparkan apa sebenarnya analisis, pengertian, dan sifatsifat teori ekonomi, dan implementasi serta masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi. Dimana teori-teori ekonomi tersebut yang nantinya akan sangat membantu dalam dalam melakuk melakukan an kegiatan kegiatan ekonomi ekonomi baik itu kegiata kegiatan n produksi produksi,, kegiata kegiatan n distrib distribusi, usi, maupun kegiatan konsumen. Agar para pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi dapat menguntungkan semua pihak.
1.2Tujuan
Adapun tujuan dari dari penulisan penulisan makalah makalah ini adalah: adalah: 1. Untuk Untuk mengetah mengetahui ui pengert pengertian ian Ilmu Ilmu Ekonom Ekonomii 2. Untuk Untuk mengetah mengetahui ui ruang ruang lingku lingkup p ilmu ekon ekonomi omi 3. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii konsep-ko konsep-konsep nsep dari dari ilmu ekonomi ekonomi
1.3Manfaat
Melalui penulisan makalah ini, manfaat yang diharapkan yaitu setelah mengetahui penger pengertia tian n ruan ruang g lingku lingkup, p, kons konsepep-ko konse nsep p sert serta a imple implemen menta tasi si dari dari ilmu ilmu ekono ekonomi mi diharapk diharapkan an masyarak masyarakat, at, perusa perusahaan haan,, maupun maupun pelaku pelaku ekonomi ekonomi akan akan terbantu terbantu dalam dalam mengambil suatu keputusan atau mengambil suatu peluang dalam kegiatan ekonomi, dan mengatasi masalah-masalah ekonomi.
BAB II 2
kepa kepada da teoriteori-te teori ori ekon ekonomi omi,, akan akan sang sangat at berma bermanfa nfaat at terut terutama ama dala dalam m menga mengata tasi si problema atau masalah-masalah ekonomi di suatu negara. Meski Meskipu pun n ilmu ilmu ekono ekonomi mi telah telah menjam menjamur ur dimasy dimasyar araka akat, t, tetap tetapii masih masih bany banyak ak kalangan yang belum memahami bagaimana sebenarnya analisis dan pengertian dari teori ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu ekonomi itu sendiri. Sehingga melalui makalah ini kami mencoba mamaparkan apa sebenarnya analisis, pengertian, dan sifatsifat teori ekonomi, dan implementasi serta masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi. Dimana teori-teori ekonomi tersebut yang nantinya akan sangat membantu dalam dalam melakuk melakukan an kegiatan kegiatan ekonomi ekonomi baik itu kegiata kegiatan n produksi produksi,, kegiata kegiatan n distrib distribusi, usi, maupun kegiatan konsumen. Agar para pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi dapat menguntungkan semua pihak.
1.2Tujuan
Adapun tujuan dari dari penulisan penulisan makalah makalah ini adalah: adalah: 1. Untuk Untuk mengetah mengetahui ui pengert pengertian ian Ilmu Ilmu Ekonom Ekonomii 2. Untuk Untuk mengetah mengetahui ui ruang ruang lingku lingkup p ilmu ekon ekonomi omi 3. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii konsep-ko konsep-konsep nsep dari dari ilmu ekonomi ekonomi
1.3Manfaat
Melalui penulisan makalah ini, manfaat yang diharapkan yaitu setelah mengetahui penger pengertia tian n ruan ruang g lingku lingkup, p, kons konsepep-ko konse nsep p sert serta a imple implemen menta tasi si dari dari ilmu ilmu ekono ekonomi mi diharapk diharapkan an masyarak masyarakat, at, perusa perusahaan haan,, maupun maupun pelaku pelaku ekonomi ekonomi akan akan terbantu terbantu dalam dalam mengambil suatu keputusan atau mengambil suatu peluang dalam kegiatan ekonomi, dan mengatasi masalah-masalah ekonomi.
BAB II 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya jumlahnya terbatas. terbatas. Permasalahan Permasalahan itu kemudian menyebabkan menyebabkan timbulnya timbulnya kelangkaan. kelangkaan. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani oikos yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan nomos, atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Berikut ini adalah pengertian ekonomika menurut beberapa ahli. Menur Menurut ut Lipse Lipsey y et al. (1999 (1999)) defin definisi isi ekon ekonomi omika ka adal adalah ah ilmu ilmu sosial sosial yang yang mempelaj mempelajari ari tentang tentang masalah masalah ekonomi. ekonomi. Lebih Lebih lanjut, lanjut, menurut menurut Lipsey, Lipsey, definisi definisi yang yang cukup baik adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas), Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling paling terkena terkenall adalah adalah mikroeko mikroekonomi nomi vs makroeko makroekonomi nomi.. Selain Selain itu, subyek subyek ekonomi ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, bisnis, dan pemerint pemerintah. ah. Teori Teori ekonomi ekonomi juga dapat dapat digunaka digunakan n dalam dalam bidang-b bidang-bidan idang g selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi – seperti yang telah disebutkan di atas – adalah ilmu yang ang
memp mempel elaj ajar arii
pili piliha han n
manu manusi sia. a.
Ada Ada
seb sebuah uah
peni pening ngka kata tan n
tre trend
untu untuk k
menga mengapli plika kasik sikan an ide dan dan metod metode e ekon ekonomi omi dalam dalam konte konteks ks yang yang lebih lebih luas. luas. Fokus Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, 3
hukum, kriminal, perang, dan agama. “ On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.”
2.2Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa ekonomi berasal dari dua kata yang berasal dari yunani yaitu oikos dan nomos, ini berarti ilmu ekonomi tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang mencangkup ekonomi baik dalam bidang sumber daya alam dan manusia, kelengkapan dan pilihan. Ruang lingkup ekonomi mencangkup masalah ekonomi, Mikroekonomi dan Makroekonomi
2.2.1 Masalah Ekonomi
Seperti yang telah dijelaskan oleh Lipsey et al. (1999), dan Alfred Marshall yang menyatakan bahwa ekonomika merupakan sebuah studi tentang penggunaan Sumber Daya Alam yang terbatas atau langka (scarce) untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Beranjak dari pengertian itu, maka masalah utama dari pada ekonomi adalah ketersediaan SDA yang terbatas sedangkan SDM sebagai pengguna SDA tidak terbatas, sehingga akan timbul permasalahan berupa kelangkaan. Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan oleh masyarakat. Pilihan adalah konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas 4
melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang lain. Di sinilah muncul konsepsi biaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain. Pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat dari sebuah pilihan dalam aktivitas ekonomi disebut opportunity cost: biaya. Salah satu cara untuk mengilustrasikan konsep opportunity cost ini secara geometris adalah dengan cara menggambar sebuah kurva yang disebut production possibities curve (PPC)1. PPC adalah geometri yang menunjukkan konversi sumber daya ekonomi ke jumlah dua jenis pilihan ekonomi (baik barang atau jasa) yang dapat dijangkau.
2.2.2 Makroekonomi dan Mikroekonomi
Makroekonomi
Aspek utama kerangka analisa ekonomi makro antara lain “apa” yang disebut kegiatan ekonomi makro, “di mana” kegiatan ekonomi makro dilakukan, serta aspek mengenai “siapa” pelaku-pelakunya. Analisa ekonomi makro akan memperlihatkan kepada kita kegiatan ekonomi nasional secara lebih menyeluruh, dimana kita dapat melihat pasar-pasar barang atau jasa lainnya sebagai satu pasar besar. Ekonomi makro tidak hanya mempelajari satu pasar saja. Namun, perekonomian nasional akan kita lihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari empat pasar besar yang saling berhubungan antara satu sama lainnya, yaitu: a. Pasar Barang b. Pasar Uang c. Pasar Tenaga Kerja d. Pasar Luar Negeri Pengertian pasar dalam teori ekonomi mikro dapat digambarkan
sebagai
pertemuan antara permintaan ( demand ) dan penawaran ( supply ). Permintaan (total dari masyarakat) barang-barang dan jasa-jasa akan bertemu dengan seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan (ditawarkan) oleh seluruh produsen di pasar barang (masyarakat) dalam suatu periode. Sedangkan permintaan masyarakat terhadap uang akan bertemu dengan jumlah uang yang beredar di pasar uang. 5
Permintaan total terhadap tenaga kerja dari sektor dunia usaha dan pemerintah bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu tersebut di pasar tenaga kerja. Di pasar luar negeri, permintaan dunia terhadap hasil ekspor kita bertemu dengan penawaran dari hasil-hasil tersebut yang bisa disediakan oleh eksportireksportir kita; dan pada sisi lain, permintaan negara kita akan barang-barang impor bertemu dengan penawaran barang-barang tersebut oleh pihak luar negeri. Pengertian pasar dalam teori ekonomi mikro tidak terlepas dari dua aspek yaitu harga dan kuantitas. Hal ini juga berlaku dalam masing-masing pasar “makro” yang akan kita pelajari. Kita akan selalu menjumpai dua aspek utama pasar, yaitu apa yang terjadi dengan harga (P) dan kuantitas yang di-transaksi-kan (Q). Pemahaman terhadap dua aspek tersebut akan membantu mengetahui tinggi rendahnya tingkat inflasi dan naik turunnya GDP. Alur Perputaran Ekonomi •
Perekonomian Dua Sektor Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari sektor
rumah tangga dan perusahaan. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor produksi yang nantinya diperlukan oleh sektor perusahaan. Berikut merupakan diagram alur perputaran ekonomi dua sector.
Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Dua Sektor
6
Faktor Produksi
Pendapatan
Rumah Tangga
Perusahaan
Barang dan Jasa
Konsumsi Tabunga n
Lembaga Keuangan
Investasi
Bagian Atas menunjukkan aliran faktor produksi yang berasal dari rumah tangga digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi dengan memberikan imbalan yang menjadi pendapatan bagi rumah tangga.
Bagian bawah menunjukkan aliran
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang akan dikonsumsi rumah tangga. Untuk itu, rumah tangga akan membayar perusahaan atas barang dan jasa yang dikonsumsi tersebut. Namun jika rumah tangga membelanjakan semua pendapatannya maka perekonomian akan seimbang karena antara pengeluaran dan pendapatan sama. Jika sektor rumah tangga memutuskan untuk menabung sebagian pendapatannya, maka keseimbangan akan terjadi jika lembaga keuangan menyalurkan tabungan ke perusahaan dalam bentuk investasi. •
Perekonomian Tiga Sektor Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian makro yang hanya melibatkan
tiga sektor ekonomi (pendekatan pengeluaran) yaitu sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Pengeluaran sektor rumah tangga disebut pengeluaran konsumsi, sektor perusahaan disebut pengeluaran investasi, dan sektor pemerintah disebut pengeluaran pemerintah. 7
Diagram Aliran Melingkar Perekonomian Tiga Sektor Faktor Produksi Pendapatan
Rumah Tangga
Perusahaan
Barang dan Jasa
Konsumsi Tabunga n
Lembaga Keuangan
Investasi
Kebijakan Moneter Pajak Netto
Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah (Tx-Tr)
Kebijakan Fiskal
Pada perekonomian tiga sektor, rumah tangga tidak hanya menggunakan pendapatan untuk konsumsi dan menabung tetapi juga membayar pajak kepada pemerintah. Keseimbangan perekonomian akan terjadi jika investasi ditambah pengeluaran pemerintah sama besarnya dengan tabungan ditambah dengan pajak.
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan salah satu konsep dan variabep penting dalam Ilmu Ekonomi Makro. Istilah lain yang sering diartikan mempunyai pengertian yang yang 8
sama dengan pendapatan nasional adalah Gross Domestic Bruto (GDP). GDP sendiri adalah salah satu konsep dalam perhitungan pendapatan nasional. GDP merupakan nilai seluruh output atau produk dalam perekonomia suatu Negara. GDP juga merupakan nilai uang berdasar harga pasar dari semua barangbarang dan jasa-jasa yang diproduksikan selama suatu periode biasanya satu tahun. Perhitungan atau pengukuran kegiatan ekonomi dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: (1) kita dapat mengukur tingkat produksi suatu perekonomian pada suatu saat tertentu dan menganalisis faktor-faktor penyebabnya, (2) kita dapat mengetahui arah pertumbuhan ekonomi suatu Negara dengan membandingkan pendapatan nasional sepanjang periode waktu tertentu, (3) pendapatan nasional merupakan dasar bagi perumusan kebijakan makro pemerintah. Pendapatan nasional sebagai salah satu indikator penting untuk melihat prestasi suatu perekonomian dapat dihitung dengan 3 (tiga) metode perhitungan pendapatan nasional. Tiga macam metode perhitungan pendapatan nasional : 1. Pendekatan produksi ( production approach) 2. Pendekatan pendapatan ( income approach) 3. Pendekatan pengeluaran ( expenditure approach)
Pertumbuhan Ekonomi
Analisis ekonomi makro memaknai istilah pertumbuhan ekonomi dalam dua sisi yang berbeda. Istilah pertumbuhan ekonomi dapat digunakan untuk menggambarkan bahwa sesuatu perekonomian telah mengalami perkembangan ekonomi dan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi. Makna lain istilah pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menggambarkan tentang masalah ekonomi yang dihadapi dalam jangka panjang. Masalah pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang dihadapi suatu negara dapat dibedakan menjadi 3 aspek. Aspek pertama dari masalah pertumbuhan itu bersumber dari perbedaan di antara tingkat pertumbuhan potensial yang dapat dicapai, dan tingkat pertumbuhan yang seharusnya tercapai. Aspek kedua mengenai masalah pertumbuhan ekonomi
adalah
meningkatkan
potensi
pertumbuhan
itu
sendiri.
Adakalanya
pertambahan potensial dari kemampuan menghasilkan pendapatan nasionak adalah tidak mencukupi untuk masalah ekonomi yang dihadapi. Aspek yang ketiga mengenai 9
masalah pertumbuhan ekonomi adalah mengenai keteguhan pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari satu tahun ke tahun lainnya. Teori pertumbuhan ekonomi telah mengalami perkembangan dari pandangan klasik, neoklasik, serta modern. Teori pertumbuhan ekonomi menurut klasik sendiri merupakan sumbangan pemikiran dari beberapa pemikir ekonomi, antara lain, Adam Smith, Schumpeter, dan Harrod-Domar. Adam Smith melalui bukunya yang berjudul “ An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations ,” mengemukakan beberapa pandangan mengenai beberapa
faktor
yang
penting
peranannya
dalam
pertumbuhan
ekonomi.
Pandangan-
pandangannya yang utama adalah (1) peranan sistem bebas, (2) perluasan pasar, dan (3) spesialisasi dan kemajuan teknologi. Smith berpendapat bahwa sistem mekanisme pasar (peranan system pasar bebas) akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien dan pertumbuhan ekonomi yang teguh . Oleh sebab itu Smith merasa pemerintah tidak perlu melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa Adam smith juga mengemukakan pentingnya perluasan pasar. Perusahaanperusaahan melakukan kegiatan memproduksi dengan tujuan untuk menjualnya kepada masyarakat dan mencari untung. Oleh karena itu, semakin luas pasar barang dan jasa, makan semakin tinggi tingkat produksi dan tingkat kegiatan ekonomi. Selain itu, Smith menekankan pasar luar negeri dalam mengembangkan kegiatan di dalam negeri. Pandangan selanjutnya dari Smith adalah perluasan pasar dan perluasan kegiatan ekonomi yang digalakan akan memungkinkan dilakukannya spesialisasi dalam kegiatan ekonomi. Selanjutnya, spesialisasi dan perluasan kegiatan ekonomi akan memacu perkembangan teknolologi sehingga produktivitas meningkat.
Inflasi
Inflasi merupakan kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat sebut inflasi, kecuali jika kenaikan harga barang tersebut mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain. Syarat adanya kecenderungan kenaikan yang terus 10
menerus perlu diperhatikan. Kenaikan harga-harga yang terjadi secara musiman, seperti menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak dapat disebut sebagai inflasi. Inflasi dapat digolongkan menjadi beberapa macam sesuai dengan kriteria dan tujuan yang kita inginkan. Pengolongan dapat dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keparahan inflasi, penyebab terjadinya inflasi, atau asal sumber inflasi. Penggolongan berdasarkan tingkat keparahan dapat bedakan menjadi: 1. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun) 2. Inflasi sedang (antara 10% - 30% setahun) 3. Inflasi berat (antara 30% - 100% setahun) 4. Hiperinflasi (di atas 100% setahun) Penentuan tingkat keparahan inflasi sangat relatif (subyektif) karena tergantung pada selera pihak yang membaginya. Penggolongan yang kedua adalah berdasar penyebab awal dari inflasi. Berdasar kriteria penyebab inflasi kita dapat membedakan dua macam inflasi: 1. Demand inflation . Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan
berbagai barang terlalu kuat. 2. Cost inflation . Inflasi ini timbul karena kenaikkan ongkos produksi.
Dampak kedua macam inflasi tersebut, dari segi kenaikan harga output, tidak berbeda, tetapi dari segi volume output (GDP riil) ada perbedaan. Dalam kasus demand inflation, biasanya ada kecenderungan untuk output (GDP riil) meningkat
bersama-sama dengan kenaikan harga umum. Sebaliknya, dalam kasus cost inflation , biasanya kenaikan harga-harga dibarengi dengan penurunan omzet penjualan barang (“kelesuan usaha”). Perbedaan yang lain dari kedua proses inflasi ini terletak pada urutan dari kenaikan harga. Dalam demand inflation kenaikan harga barang akhir (output) mendahului kenaikan barang-barang input dan harga-harga faktor produksi (upah dan sebagainya). Sebaliknya, dalam cost inflation kita melihat kenaikan harga barangbarang akhir (output) mengikuti kenaikan harga barang-barang input/faktor produksi. Penggolongan inflasi yang ketiga adalah berdasarkan asal dari inflasi. Di sini kita bedakan: 11
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri ( domestic inflation ). 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri ( imported inflation ).
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan percetakan uang baru, panen yang gagal, dan sebagainya. Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga (yaitu, inflasi) di luar negeri atau di negara-negara mitra berdagang negara kita.
Mikroekonomi
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga - harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus). Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut. Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-
12
permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana. Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut “kegagalan pasar”, yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonomi akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat “pasar yang hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa “kesejahteraan optimal” biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya. Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.
Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana “sebuah” pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti trust.
13
Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibataktifitas ekonomi didalam orang luar/asing.” Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan public.
Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien).
Mekanisme harga dan Sistem Pasar
Semua anggota Masyarakat terlibat dalam dua sektor yaitu : •
Sektor proses produksi
•
Sektor rumah tangga.
Transaksi antara kedua sektor tersebut terjadi di dua pasar : •
Pasar hasil produksi (atau pasar output ) Di pasar output produsen bertemu konsumen dan harga dari berbagai macam barang ditentukan. Gerak harga-harga output ini memecahkan masalah WHAT.
•
Pasar faktor produksi (atau pasar input ). Di
pasar
input,
sektor
produksi dan sektor
rumah
(karena semua penduduk pemilik faktor produksi
produksi berperan
sebagai
tangga sebagai
“penjual”
tinggal ada
di sektor
di sana).
rumah
Harga
“konsumen” faktor
tangga,
berbagai
produksi
maka faktor
faktor
semua produksi
ditentukan di pasar ini. Gerak harga faktor produksi mempunyai dua fungsi : a. Memberi petunjuk kepada produsen bagaimana mengkombinasikan factor
faktor produksi agar biaya produksi serendah mungkin (masalah HOW). b. Menunjukkan beberapa imbalan (per unit faktor produksi) yang diberikan
Mekanisme harga juga mampu memecahkan masalah penentuan berapa bagian dari hasil produksi total yang dikonsumsikan. Masalah ini dipecahkan melalui gerakan harga faktor produksi modal (kapital), yaitu tingkat bunga. 14
a. Bila tingkat bunga naik maka warga masyarakat akan bersedia menyisihkan
lebih banyak dari penghasilannya untuk dipinjamkan (Ditabung di bank) kepada produsen-produksen ( Kredit ke bank) untuk memperluas pabrik-pabriknya, yaitu dengan penambahan barang-barang modal investasinya, karena mendapat imbalan berupa bunga yang lebih tinggi. b. Sebaliknya bila tingkat bunga menurun maka warga masyarakat akan membelanjakan penghasilannya sebagai barang produktif, diperjual belikan. Keberadaan tingkat bunga akan menentukan berapa besar konsumsi dan seberapa besarnya investasi. Karena besarnya investasimenentukan besarnya kenaikan produktivitas.Kenaikan produktivitas; menentukan besarnya kenaikan prosuksi ini berarti meningkatkan produksi masyarakat yang menimbulkan kenaikan
penghasilan
masyarakat.Maka
tingkat
bunga
menentukan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa mekanisme harga memecahkan masalah ekonomi pokok yang keempat yaitu seberapa cepat perekonomian akan tumbuh atau masalah HOW FAST
PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA
Mekanisme harga dikatakan mampu memecahkan semua permasalahan ekonomi. Namun untuk masalah-masalah ekonomi penting tertentu, Mekanisme harga tidak bisa memecahkan permasalahan dengan baik. Masalah-masalah Ekonomi lainya di mana mekanisme harga tidak memecahkan masalah ekonomi dengan baik yaitu : a. Distribusi pendapatan.
Mekanisme harga tidak selalu bisa menjamin dipecahkannya masalah FOR WHOM secara “adil”. b. Ketidaksempurnaan pasar
Apabila terdapat perbedaan yang menyolok dalam hal kekuatan ekonomi antara pihak-pihak yang bertransaksi di pasar, maka harga yang terbentuk tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar, sehingga masalah WHAT dan HOW tidak bisa dipecahkan dengan baik. c. Barang-barang kolektif
15
Ada barang-barang yang hanya bisa disediakan secara kolektif oleh masyarakat (misalnya : keamanan, ketertiban hukum, beberapa macam infrastruktur dan sebagainya). Harga pasar bagi barang-barang semacam ini tidak ada, atau kalaupun ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Lagi, masalah WHAT untuk barang-barang ini tidak bisa dipecahkan dengan baik oleh mekanisme harga. d. Eksternalitas
Mekanisme pasar tidak bisa memperhitungkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari kegiatan ekonomi ( misalnya, pengaruh suatu pabrik terhadap lingkungan ) e. Pengelolaan perekonomian secara makro
Dalam perekonomian Makro Mekanisme pasar tidak bisa diandalkan untuk menstabilkan gejolak naik turunnya kegiatan ekonomi nasional secara total. Pada kelima bidang masalah ekonomi ini, mekanisme harga tidak bisa diharapkan menyelesaikan permasalahan ekonomi secara otomatis dengan baik, Di sini perlu tindakan-tindakan yang dirumuskan dan dijalankan secara sadar oleh masyarakat (Negara). Tindakan-tindakan ini disebut perencanaan dalam arti luas. Di luar bidangbidang ini mekanisme masih efektif.. Dalam kenyataan mekanisme harga dan perencanaan digunakan bersama-sama, karena keduanya saling melengkapi. tentunya Dengan “porsi” yang berbeda-beda bagi masing-masing negara dan bagi waktu yang berbeda).
PERMINTAAN PASAR
dan
PERILAKU KONSUMEN
Sector rumah tangga sebagai konsumen di pasar output. Akan berakibat : 1.Perilaku konsumen dalam memutuskan berapa jumlah masing-masing barang yang akan dibeli dalam berbagai situasi. 2.Konsumen-konsumen secara bersama-sama menimbulkan permintaan di pasar.
PENDEKATAN – PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN
16
Hukum Permintaan, yang mengatakan bahwa “bilasesuatu barang naik maka ceteris paribus jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut turun”. Dan sebaliknya bila harga barang tersebut turun. Ceteris paribus berarti bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah.
Pendekatanyang dinyatakan oleh Hukum Permintaan : 1. Pendekatan marginal utility ,yang bertitik tolak pada anggapan bahwa
kepuasan(atau utility) setiap konsumen bisa diukurdengan uang atau dengan satuan lain (utility yang ber-sifat “cardinal”) seperti kita mengukur volume air, panjang jalan atau berat dari sekarung beras. 2. Pendekatan indifference curve, yang tidak memerlukan adanya anggapan bahwa
kepuasan konsumen bisa diukur; anggapan yang diperlukan adalah bahwa tingkat kepuasan konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah. PENDEKATAN MARGINAL UTILITY
Perilaku konsumen bisa diterangkan dengan menggunakan pendekatan marginal utility sebagai berikut: (a) Utility bisa diukur dengan uang, dan (b) Hukum Gossen (law of diminishing marginal utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal
utility)
yang
diperoleh dari setiap
satuan tambahan yang
dikonsumsikan akan menurun, dan (c) Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum. Perhatikan perbedaan antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marginal (marginal utility).
17
Pada Gambar1 marginal utility diatas : 1. Dari konsumsi suatu barang X , Semakin banyak barang X yang dikonsumsikan, semakin kecil marginal utility yang diperoleh dari barang X yang terakhir dikonsumsikan [anggapan (b) di atas]. 2. Bila harga barang X adalah OPx, maka pada tingkat konsumsi yang lebihrendah dari 0X 3, tingkat kepuasan total (total utility) konsumen belum mencapai maksimum. Misalnya pada tingkat konsumsi OX1, maka setiap tambahan pembelian 1 (satu) unit X akan memberikan tambahan kepuasan (yang dinilai dengan uang) sebesar X1 B sedangkan pengorbanan (berupa pembayaran harga) untuk 1 unit tersebut adalah hanya X1 A ( = OPx). Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila konsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu masih menguntungkan baginya apabila ia menambah pembelian barang X. 3. Sebaliknya, pada tingkat konsumsi lebih besar dari OX 3 maka kepuasan total konsumen juga tidak maksimum. Misalnya pada imgkat konsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari pembelian 1 (satu) unit terakhir dari barang X hanya sebesar X2E, sedangkan pengorbanan konsumen adalah sebesar X2D (= OPx); jadi 18
4. Akan menambah kepuasan total konsumen bila ia mengurangi tingkat konsumsi (pembeliannya). Konsumen akan mencapai kepuasan total yangmaksimum pada tingkat konsumsi (pembelian) di mana pengorbanan untuk pembelian unit terakhir dari barang tersebut (yang tidak lain adalah harga unit terakhir tersebut) adalah sama dengan kepuasan tambahan yang didapatkan dari unit terakhir tersebut. Kepuasan total maksimum tercapai bila :
Penjelasannya : 1. Bila seandainya harga barang X naik dari OPx menjadi OPx, maka untuk mencapai posisi kepuasan total yang maksimum (atau sering disebut posisi equilibrium
konsumen),
konsumen
akan
me-milih
tingkat
konsumsi
(pembelian) sebesar OX4 (yang lebih kecil dari OX3). Jadi perilaku konsumen yang dinyatakan oleh Hukum Permintaan terbukti. 2. Perhatikan bahwa dengan pendekatan marginal utility ini, kurva Marginal Utility (yang diukur dengan uang) tidak lain adalah kurva permintaan konsumen, karena menunjukkan tingkat pembeliannya (atau jumlah yang ia minta) pada berbagai tingkat harga. Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa macam barang yang dibeli, maka posisi equilibrium konsumen adalah :
1. Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen mempunyai uang (atau penghasilan atau “budget” yang cukup untuk dibelanjakan untuk setiap barang sampai marginal utility setiap barang sama dengan harga masingmasing barang. 2. Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk membeli barang-barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap barang, 19
maka bisa dibuktikan bahwa dengan uang yang ter-batas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila ia mengalokasikan pembelanjaannya
sehingga
dipenuhi
persyaratan
tersebut
:
Syarat ini disebut equilibrium konsumen dengan constraint. (Yaitu dengan pembatasan jumlah uang yang dipunyai). Dalam kasus banyak barang ini pun kita bisa menunjukkan bahwa Hukum Permintaan berlaku bagi masing-masing barang (X, Y,Z dan seterusnya). PENDEKATAN INDIFFERENCE CURVE
Perilaku konsumen bisa pula diterangkan dengan pendekatan Indifference curve sebagai berikut: (a) Konsumen mempunyai pola preferensi akan baarang-barang konsumsi (misalnya X dan Y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indifference map atau kumpulan dari indifference curve, (b) Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu dan (c) Konsumen lelaluberusaha mencapai kepuasan maksimum. Definisi: Indifference curve adalah konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang
menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Asumsi: Indifference curve : a) turun dari kiri atas ke kanan bawah, b) cembung ke arah origin, c) tidak saling memotong, d) yang terletak di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi ( tanpa perlu menunjukkan berapa lebih tinggi, yaitu asumsi ordinal ulility) Gambar
20
Perliatikan Gambar .2. di atas. Dengan sejumlah uang tertentu (M) konsumen bisa membelikannya semua untuk barang X memperoleh sebanyak :M/Px atau membelikannya semua untuk barang Y dan memperoleh M/Py atau membelanjakan jumlah uang M tersebut untuk berbagai kemungkinan kombinasi X dan Y seperti yang ditunjukkan oleh garis lurus yang menghubungkan M/Pxdan M/Py Garis ini disebut garis budget atau budget line. Tingkat kepuasan yang maksimum dicapai bila konsumen membelanjakan M untuk membeli sebanyak OY 1 barang Y dan OX 1 barang X, yaitu pada posisi persinggungan antara budget line dengan indifference curve. (Posisi ini menunjukkan posisi kepuasan yang maksimum atau posisi equilibrium konsumen dengan constraint (M) karena I1 adalah Indifference curve yang tertinggi yang bisa dicapai oleh budget line tersebut; posisi selain A hanya bisa mencapai indifference curve yang lebih rendah dari I 1). bila harga X turun dari Px menjadi P’x dan harga Y tetap. Maka budget line akan berayun ke kanan menjadi garis M/Py <-> M/PxPosisi equilibrium yang baru adalah pada C.
21
Jadi dengan adanya penurunan harga barang X, maka jumlah barang X yniig diminta naik dari OX 1 menjadi OX 3. Perilaku konsumen Menurut Hukum Permintaan terbukti. Keunggulan pendekatan Indifference Curve dibanding dengan pendekatan Marginal Utility, adalah : (a) Tidak perlunya menganggap Bahwa utility konsumen bersifat cardinal, (b) Efek perubahan harga terhadap jumlah yang diminta bisa dipecah lebih lanjut menjadi dua, yaitu efek substitusi atau substitution effect dan efek pendapatan atau income effect. Dari gambar di atas, efek total dari penurunan harga : •
barang X dari Px menjadi P’x dapat dipecah menjadi X1 X2 = substitution effect dan X2 X3 = income effect.
•
Substitution effect didalam contoh ini adalah kenaikan konsumsi X karena adanya substitusi Y dengan X, karena sekarang harga X relatif menjadi lebih rendah dibanding harga Y.
•
Income effect adalah kenaikan X, yang (disebabkan oleh kenaikan income Keunggulan lain dari pendekatan indifference curve ditunjukkannya
beberapa
faktor
lain
yang
sangat
adalah bisa penting
yang
mempengaruhi permintaan konsumen akan sesuatu barang. Faktor-faktor ini (yang di dalam Hukum Permintaan dianggap tidak berubah, atau ceteris paribus) adalah : •
Penghasilan atau income riil konsumen. Kenaikan income riil
konsumen, yang dicerminkan oleh kenaikan M bila harga-harga barang dianggap tetap, biasanya menaikkan permintaan konsumen. Keadaan seperti ini berlaku bagi barang-barang pada umumnya, atau barang “normal”. Pengecualian terjadi untuk barang-barang “inferior”, di mana kenaikan income riil menurunkan permintaan akan barang tersebut (income effect negatif). •
Perubahan harga barang lain. Perubahan harga barang yang
mempunyai
“hubungan”
ekat
dengan
suatu
barang
bisa
pula
mempengaruhi permintaan akan barang tersebut. Perubahan liarga Y bisa mempengaruhi permintaan akan barang X. berikut menunjukkan dua 22
pengaruh yang berbeda dari perubahan harga Y terhadap jumlah barang X yang diminta.
o
Selera konsumen. Perubahan selera konsumen bisa ditunjukin oleh
perubahan bentuk atau posisi dari indifference map. I anpa ada perubahan harga barang-barang maupun income, permintaan akan sesuatu barang bisa berubah karena perubahan selera.
Permintaan (demand function) adalah : Jumlah suatu barang yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada pelbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain akan tetap sama ( Cateris Paribus) Penawaran adalah : Jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada pelbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu (cateris paribus) Hukum Permintaan
Kurve permintaan untuk pelbagai macam barang dan jasa tidak semuanya tepat sama. Bahkan kurve permintaan akan barang yang sama pun dapat berbeda menurut tempat dan waktu yang berbeda. Tetapi semua kurve permintaan menunjukkan satu ciri yang sama, yaitu arahnya yang turun dan kiri-atas ke kanan-bawah (downward sloping to the right). Bentuk kurve mi menunjukkan bahwa antara HARGA (P) dan JUMLAH YANG MAU DIBELT (Qd) terdapat suatu hubungan yang berbalikan: •
Kalau harga naik, jumlah yang mau dibeli berkurang
•
Kalau harga turun, jumlah yang mau dibeli bertambah
Gejala ini dikenal dengan nama Hukum Permintaan, yang dapat dirumuskan sbb.: Orang cenderung membeli lebih banyak pada harga rendah dari pada harga tinggi.
Disebut
“hukum”
karena
merupakan
gejala
umum
yang
sulit
dicari
perkecualiannya. Hal ini terjadi karenaHukum permintaan menunjuk pada fakta bahwa, kalau harga suatu barang/jasa naik, jumlah yang akan dibeli cenderung menjadi Iebih sedikit, sedang kalau harganya turun, jumlah yang mau dibeli oleh masyarakat akan lebih banyak. Sekarang kita her- tanya: mengapa terjadi demikian? Apa sebabnya jumlah
23
yang mau dibeli berkurang bila harga barang itu naik, dan bertambah bila harganya turun? Pada dasarnya ada tiga alasan yang dapat menjelaskan gejala tsb.: •
Pengaruh penghasilan (Income effect)
•
Pengarub substitusi (Substitution effect)
•
Penghargaan subyektif (Marginal Utility)
Persamaan fungsi permintaan
Antara HARGA (P) suatu barang dan JUMLAH yang mau dibeli (Qd) ternyata ada hubungan fungsional yang kurang-lebih tetap. Dikatakan jumlah yang mau dibeli merupakan fungsi dan harga. artinya: besar-kecilnya Qd tergantung dan tinggirendahnya P. Hubungan tersebut secara matematik dapat dinyatakan dalam bentuk sebuah persamaan, yang bila dilukiskan dalam grafik menjadi kurve permintaan. Kebanyakan kurve perrnintaan berbentuk garis melengkung yang menyerupai hentuk hiperbola. Bentuk umurn persamaan hiperbola adalah: a y=—+ b x Tetapi untuk rnenyederhanakan, garis rnelengkung di daerah yang penting dapat “didekati” dengan garis lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus adalah: y = mx + b
PERUBAHAN DALAM PERMINTAAN
Inti dan pengertian permintaan yang dibicarakan sarnpai sekarang adalah hubungan antara HARGA suatu barang/jasa dan jumlah yang diminta jika P naik, Qd berkurang; sebaliknyajika P turun, Q1 akan bertambah: Q, berubah sebagai akibat dari perubahan P. Ceteris Paribus
Daftar permintaan akan barang tertentu, dan kurve permintaan yang dibuat atas dasar daftar tsb. selalu disusun dengan anggapan ‘ceteris paribus’. Maksudnya ialah: dan berbagai faktor yang inungkin dapat mempengaruhi permintaan masyarakat akan suatu barang, kita hanya memperhatikan huhungan antara jumlah yang diminta dan 24
harga barang ybs. Semua faktor lain yang mungkin ikut mempengaruhi jumlah yang mau dibeli itu untuk sementara waktu tidak diperhatikan dulu, atau dianggap konstan, tidak berubah. Apa yang dianggap sama?
Faktor-faktor lain (selain harga barang ybs.) yang ikut mempengaruhi permintaan masyarakat akan suatu barang, (tetapi belum diperhatikan karena dianggap sama atau tidak berpengaruh) adalah: 1. Jumlah pembeli/konsumen 2. Besarnya penghasilan yang tersedia untuk dibelanjakan 3. Harga barang-barang lain 4. Pengaruh musim, mode, selera, kebiasaan, perubahan jaman, pengaruh lingkungan 5. Harapan atau pandangan orang tentang masa depan. Perubahan Dalam Penawaran
Kurve Penawaran Tertentu selalu digambarkan dengan Anggapan “ Cateris Paribus “ ( bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah ) Yang
dianggap sama Dalam Hal ini :
1.Jumlah Produsen di Pasar 2.Harga Faktor-Faktor Produksi 3.Harga Barang-barang Lain. 4.Harapan atau perkiraan para produksen/penjual tentang masa yang akan datang. Harga
Pasar
•
Jumlah yang mau dibeli di tunjukkan dengan Q d
•
Jumlah yang mau dijual di tunjukkan dengan Q s
•
Berbagai kemungkinan harga di tunjukkan dengan P
Pengertian Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
untuk mengadakan transaksi jual beli barang.
Pengertian Pasar dalam ilmu ekonomi lebih luas lagi yaitu Pasar
mencakup keseluruhan permintaan dan penawaran, seluruh kontak antara 25
penjual dan pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa. Setiap barang yang diperjual belikan ada pasarnya . .
Fungsi Pasar adalah : sebagai mata rantai yang mempertemukan penjual
yang mempunyai barang dan menginginkan uang, dengan pembeli yang mempunyai uang dan menginginkan barang. Penjual dan pembeli tidak bertemu muka , tetapi dapat juga melalui surat atau telepon.
Pasar Sempurna adalah apabila semua pihak di pasar tersebut
mengetahui seluruhkeadaan pasar yaitu : harga-harga yang berlaku, jumlah jumlah yang ditawarkan.
Pasar Persaingan Sempurna terjadi apabila jumlah pembeli lebih banyak
dan jumlah penjual juga lebih banyak, yang semuanya menawarkan barang yang sifatnya samaatau homogen.
Harga Keseimbangan
(Equilibrium price). yaitu harga yang menyeirnbangkan Permintaan dan Penawaran, atau P dimana Qd=Qs. Contoh grafik permintaan dan penawaran .
Jadi
harga
keseimbangan
tidak
tercapai
kegoncangan harga di sekitar titik keseimbangan.
sekaligus. Umumnya
Biasanya
terjadi
para produsen
memerlukan waktu untuk menyesuaikan supplynya dengan kebutuhan masyarakat. 26
Walaupun
sudah
tercapai
keseimbangan
pada
saat
tertentu,
tetapi
situasi
keseimbangan tsb. sewaktu-waktu bisa berubah lagi. Lebih-lebih harga hasil-hasil pertanian tidak begitu stabil. Jika harga suatu barang tidak stabil, maka penjelasannya baru kita cari dalam perubahan situasi, entah dan segi Supply, atau dan segi Demand, atau mungkin dan kedua-duanya sekaligus. Perlu diingat :
1. Rumus Umum Fungsi Permintaanadalah : P = a – mQ Misalnya : P = 80 – 0,5 Q 2. Rumus Umum Fungsi Penawaran adalah : P = a + mQ Misalnya : P = 20 + 0,5 Q 3.Rumus Umum Harga Keseimbanganadalah : Qs = Qd 20 + 0,5 Q = 80 – 0,5 Q ELASTISITAS
Kurve permintaan dan penawaran memperlihatkan bagaimana reaksi pembeli dan penjual (dalam hal banyak-sedikitnya jumlah yang mau dibeli atau dijual) terhadap perubahan harga. Dalam masalah reaksi ini dipertanyakan lebih lanjut: berapa besarnya perubahan harga dan berapa besarnya reaksi tsb. Sehingga para para ahli ekonomi memberikan pengertian “ elastisitas permintaan dan penawaran “
ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan=Ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga. Berikut ini disajikan contoh kasus perubahan dua kurva penawaran sebagai akibat dari perubahan harga. P
S1
P S1 S2
P 1 P
P 1
E1 E2
S2
E1 E2
P D
D
27 Q1 Q2 (i)
Q
Q1 Q2 (ii
Q
Rumus elastisitas permintaan
Elaslisitas permintaan dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu angka yang di%chiII koelisien elastisitas. Besar-kecilnya koefisien elastisitas permintaan dapat diIiiliiiig dengan hantuan suatu rumus yang sederhana. Rumus umum untuk elastisitas permintaan adalah sbb:
Jenis permintaan berdasarkan nilai elastisitas: a) Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga tidak merubah permintaan barang. b) Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan harga c) Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi. d) Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil e) Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar
Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran=Ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas penawaran suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga. 28
Elastisitas Penawaran (Es) = =
BAB III Kesimpulan
Ekonomi adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia di kehidupan sehari – hari dalam usaha memenuhi suatu kebutuhan dimana alat untuk memenuhi tingkat kebutuhan tersebut sangat terbatas. Sehingga dari kejadian tersebut dirumuskannya suatu system ekonomi untuk memecahkan masalah – masalah ekonomi yang di hadapi masyarakat. Ruang lingkup ilmu ekonomi adalah hal terpenting menyangkut masalah – masalah ekonomi masyarakat suatu daerah sehingga memunculkan suatu pendekatan untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi tersebut. Pendekatan itu di pelajari dalam sebuah lingkup ekonomi makro dan ekonomi mikro. Ekonomi makro tidak hanya mengatur pembentukan pasar dan elemen yang terbentuk dalam suatu pasar, tetapi melainkan pada lingkup yang lebih besar dan memperlihatkan skala ekonomi nasional, dengan beberapa factor – factor yang mempengaruhi seperti pendapatan nasional, pajak, inflasi dan lain sebagainya. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa.
29