Pengantar BISNIS
MODUL Disusun Untuk Kampus STIE MURA Yang Dibimbing oleh Bapak Prayitno, SE
Agus Muhardi 29.01.207P
Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas Desember 2009
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdullilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Modul ini dengan baik. Di mana tugas ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Modul, yang penulis sajikan adalah sebagai berikut sebagai berikut :
Pengantar BISNIS
Tujuan penulisan Modul ini dibuat sebagai kecintaan pada mata kuliah Pengantar Bisnis program strata satu STIE MURA. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan diambil berdasarkan beberapa beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan
lancar. Oleh
karena itu pada
kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil. 2. Muhammad Brame Raufi Agean Putera tersayang yang telah membantu penulisan modul ini. 3. Seluruh teman–teman yang telah memberikan dukungan dalam penulisan modul ini.
2
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Lubuklinggau, Desember 2009
Agus Muhardi Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Judul Lembar Judul Makalah ............................................................................ i Kata Pengantar ........................................................................................ ii Daftar Isi .................................................................................................. iv
BAB I
BISNIS DAN LINGKUNGANNYA .......................... 1
BAB II
BENTUK BADAN USAHA DAN PERKEMBANGAN BADAN USAHA ............................................................................ 4
BAB III
PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI DAN PERUSAHAAN ............................................................. 14
BAB IV
PASAR DAN MANAJEMEN PEMASARAN ......... 21
BAB V
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN SDM ...... 33
Daftar Pustaka ....................................................................................... 38 Daftar Riwayat Hidup .......................................................................... 39
4
BAB I BISNIS DAN LINGKUNGANNYA
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Istilah ʺekonomi ʺ sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti ʺkeluarga, rumah tangga ʺ dan νόμος (nomos) , atau ʺ peraturan, aturan, hukum,ʺ
dan secara garis besar diartikan sebagai ʺaturan rumah tanggaʺ atau ʺmanajemen rumah tangga.ʺ Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom
adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. bekerja. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business , dari kata dasar busy yang berarti
sibukʺ dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian,
ʺ
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Pengusaha atau pebisnis adalah sebutan bagi sebutan bagi orang‐orang yang terlibat dalam usaha‐usaha yang bertujuan menghasilkan laba, umumnya dalam pengelolaan sebuah perusahaan. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya dan berkumpulnya semua faktor produksi. faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. kewirausahaan . Faktor Pendorong Perkembangan Perusahaan 5
i. secara pontensial terdapat permintaan terhadap barang yang akan di produksi / mewujudkan baran mewujudkan baran gyang akan diminta masyarakat ii. terdapat keinginan untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan dari usaha tersebut. Mengapa segolongan masyarakat mendirikan Perusahaan? Pendirian perusahaan untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan dengan menghindari resiko. Resiko merupakan suatu keadaan yang menekankan tentang kemungkinan bahwa di masa depan akan terjadi peristiwa yang berbeda dengan yang diramalkan.
Sistem ekonomi adalah cara pengaturan kegiatan ekonomi dalam suatu negara. Berdasarkan kepada sistem ekonomi yang pernah digunakan di berbagai negara, sistem ekonomi di golongkan dalam 3 bentuk: (i)
Sistem Pasar Bebas Ciri‐ciri utama Perekonomain Pasar Bebas 1. Kegiatan ekonomi ditentukan oleh keinginan pasar. pasar. Pengusaha dapat
merencanakan
dilakukankannya.
tentang
kegiatan
ekonomi
Akan tetapi pada akhirnya
yang
ingin
pasarlah
yang
menetukan kelangsungan kegiatan setiap usaha. 2. Kebebasan dalam memiliki harta. harta. Implikasi dari kebebasan untuk menjalankan usaha, setiap individu bebas untuk mengumpulkan harta yang diperoleh dari bekerja dari bekerja dan menjalankan usaha. 3. Menggalakkan
perkembangan
teknologi
dan
pertumbuhan
ekonomi. ekonomi. Dalam usaha mereka untuk mendapatkan keuntungan
6
berbagai perusahan harus berusaha untuk menciptakan barang baru, mengurangi biaya produksi dan memperluas pasar. 4. Fluktuasi kegiatan ekonomi semakin besar. besar .
Dalam sistem
perekonomian pasar bebas kegiatan ekonomi cendrung mengalami naik turun yang semakin besar, yaitu tingkat ketisakstabilannya semain tinggi. (ii)
Sistem Perancanaan Pusat Pemeikiran Komunisme telah menimbulkan Revolusi di Rusia tahun 1917 dan pemerintah yang dipimpin oleh raja di ganti oleh Sistem Komunisme di mana Partai Komunis mengendalikan kehidupan politik dan ekonomi. Kemerdekaan dan kebebasan berpolitik dibatasi dan perusahaan ‐perusahaan
diambil alih
oleh
pemerintah.
Pemilikan
perusahaan oleh pihak swasta dihapuskan, dan semenjak itu semua perusahaan dimiliki oleh pemerintah. Selanjutnya kegiatan perusahaan ‐ perusahaan tersebut tidak ditentukan oleh kehendak pasar, tetapi di atur oleh pemerintah dengan mendirikan suatu badan yang dinamakan Badan Perencanaan Pusat. Dari ciri‐ciri utama sistem perencanaan pusat ini dapat disimpulkan bahwa keinginan masyarakat bukan lagi merupakan penentu penting dari segi kegiatan usaha setiap unit produksi. Badan Perencanaan Pusat lah yang menentukan jenis produksi yang harus mereka ciptakan dan jumlah produksi yang mereka lakukan. (iii)
Perekonomian Campuran Perekonomian Campuran adalah sistem ekonomi di mana secara bersama badan usah swasta dan badan usaha milik pemerintah melakukan kegiatan menghasilkan barang dan jasa. dan jasa. 7
BAB II BENTUK BADAN USAHA DAN PERKEMBANGAN BADAN USAHA
Bentuk Badan Usaha yang Utama 1. Perusahaan Perorangan Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dijalankan dan dimodali oleh satu orang sebagai pemilik dan penanggung jawab. Utang perusahaan berarti utang pemiliknya. Dengan demikian seluruh harta kekayaan si pemilik jadi jaminan perusahaan. Badan Usaha seperti ini tidak perlu berbadan hukum, walaupun jika walaupun jika ingin, boleh ingin, boleh dilakukan. Keuntungan Perusahaan Perorangan: (i)
Keuntungan menjadi milik sendiri
(ii)
Mudah mendirikannya
(iii)
Tidak perlu berbadan perlu berbadan hukum
(iv)
Rahasia perusahaan terjamin
(v)
Biaya organisasi rendah, karena organisasi tergolong sederhana
(vi)
Aktivitasnya relatif simpel
(vii)
Manajemennya fleksibel
Sedangkan kekurangannya: (i)
Modal tidak terlalu besar terlalu besar
(ii)
Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan
(iii)
Perusahaan sulit berkembang sulit berkembang karena kurangnya ide‐ide
(iv)
Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik
(v)
Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
(vi)
Tanggung jawab Tanggung jawab pemilik tidak terbatas 8
2. Perkongsian / Persekutuan / Persekutuan (Partnership) Perusahaan persekutuan (partnership) adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan, yaitu: (1) Perseroan (Maatschap), (2) Firma, dan (3) CV
‐
Comanditer Veenonscaft. Tidak seperti dua bentuk lainnya, dalam
CV dikenal adanya sekutu aktif dan sekutu pasif (silent partner). Sekutu aktif adalah sekutu yang memberikan modal (uang) dan tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja dan tidak ikut campur dalam urusan operasional. Pembagian keuntungan dari sekutu
pasif dan aktif berbeda aktif berbeda sesuai kesepakatan.
Pada perusahaan berbentuk firma , para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang tertera di akta pendirian. Maka konsekuensi yang dialami tidak berbeda tidak berbeda dari perusahaan perorangan. Apabila firma didirikan secara resmi, maka harus didaftarkan ke Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).
komanditer , Sedangkan dalam perusahaan berbentuk CV/persekutuan komanditer , pendirian perusahaan harus menggunakan akta dan harus didaftarkan. Lebih kurang, ciri‐ciri CV dan firma hapir sama, CV juga tidak memiliki kekayaan sendiri/bukan merupakan badan merupakan badan hukum.
9
Kelebihan Perusahaan Persekutuan: (i) Permodalannya lebih besar lebih besar dari perusahaan perorangan (ii) Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama (iii)
Pengelolaan
lebih
mudah
dan
profesional
karena
banyak
pengelolanya (iv)
Ide‐ide inovasi lebih lancar mengalir
Kekurangannya (i)
Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
(ii)
Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
(iii)
Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung tidak bertanggung jawab jawab
3. Perseroaan Terbatas (Corporation) Perusahaan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu institusi berbadan hukum
‐
yang pendiriannya dilakukan
melalui akte notaris, di mana suatu dokumen dikemukakkan yang pada sasarnya menerangkan mengenai tujuan pendiriannya, saham yang dikelurkan, usaha yang dijalankan, dan nama‐nama pimpinan yang akan menjalankan perusahaan yang didirikan.
Penggolongan perusahaan terbatas dapat dibedakan kepada dua golongan (i)
Perusahaan Publik atau Public corporation yaitu perushaan yang sahamnya dijual ke masyarakat melalui pasar saham.
(ii)
Perusahaan Privat atau Private corporation yaitu perusahaan yang sahamnya dijual secara privat, yaitu tidak melalui perantara di pasaran. 10
Kelabihan Perseroan Terbatas (i)
Tanggung jawab Tanggung jawab terbatas
(ii)
Saham perusahaan mudah ditunaikan
(iii)
Lebih mudah memperoleh modal
(iv)
Pengelolaannya lebih profesional
Keburukan Perusahaan Terbatas (i)
Pendiriaannya lebih kompleks
(ii)
Dua kali membayar pajak (Pajak keuntungan, dan pajak deviden yang dibagikan)
(iii)
Peraturan yang harus dipatuhi lebih banyak lebih banyak
(iv)
Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan
(v)
Dapat mengurangi motivasi pekerja.
Di samping itu dalam setiap perekonomian akan di dapati pula 1. Perusahaan Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang tujuan utamanya bukanlah mencari untung tetapi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui penggabungan kegiatan dalam koperasi. Ciri koperasi. koperasi . Berdasarkan ketentuan dalam undang‐undang Koperasi, Pendirian koperasi baru dapat dilakukan apabila paling sedikit 20 orang peserta bersepakat peserta bersepakat untuk mendirikannya.
11
2. Perusahaan Pemerintah (Badan Usaha Milik Negara) BUMN atau Badan Usaha Milik Negara ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha‐ badan usaha tersebut adalah pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh
pemerintah.
Perjan
ini berorientasi pelayanan
pada
masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan ‐perjan tersebut. Contoh Perjan: KAI (kini menjadi PT).
Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham–saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai
12
pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi negara. Jadi dari uraian di atas,
ciri–ciri Persero adalah: (i) Tujuan utamanya mencari laba (Komersial) (ii) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa yang berupa saham–saham (iii)
Dipimpin oleh direksi
(iv)
Pegawainya berstatus Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
(v) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero) (vi)
Tidak memperoleh fasilitas negara
13
Aspek Lain Dari Organisasi Perusahaan 1. Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini ini biasanya biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor ‐kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global.
2. Perusahaan Patungan (joint venture) Perusahaan patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama. Pihak‐pihak itu setuju untuk berkelompok untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan kepemilikan, dan kemudian saham dalam penerimaan, biaya, dan kontrol perusahaan. Perusahaan ini hanya dapat untuk proyek khusus saja, atau hubungan bisnis hubungan bisnis yang berkelanjutan seperti perusahaan patungan Sony Ericsson. Ini terbalik dengan persekutuan strategi, yang tak melibatkan taruhan keadilan oleh pesertanya, dan susunannya kurang begitu kurang begitu sulit.
Frase ini umumnya merujuk pada tujuan kelompok dan bukan jenis kelompok. Kemudian, perusahaan patungan bisa berupa badan hukum, kemitraan, LLC, atau struktur resmi lainnya, bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
14
3. Pengambilalihan (Acquisistion) Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku bahan baku atau jaminan atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca‐Cola, dan lain‐lain.
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang berarti pengambilalihan. Kata akuisisi aslinya berasal dari bhs. Latin, acquisitio, dari kata kerja acquirere.
4. Penggabungan (Merger) Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu: yaitu: (i)
Merger horizontal , horizontal , adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti, perusahaan sepatu.
(ii)
Merger vertikal , vertikal , adalah merger yang terjadi antara perusahaan ‐ perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil.
15
(iii)
Konglomerat
ialah merger antara berbagai perusahaan
yang
menghasilkan berbagai produk yang berbeda‐ beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan.
Tujuan
utama
konglomerat
ialah untuk mencapai
pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
5. Nasionalisasi, Privatisasi, dan Divestasi Nasionalisasi adalah proses di mana negara mengambil alih kepemilikan suatu perusahaan milik swasta atau asing. Apabila suatu perusahaan dinasionalisasi, negara yang bertindak sebagai pembuat keputusan. Selain itu para pegawainya menjadi pegawai negeri.
Privatisasi (istilah
lain: denasionalisasi)
adalah proses pengalihan
kepemilikan dari milik umum menjadi milik pribadi. Lawan dari privatisasi adalah nasionalisasi.
Dalam finansial and ekonomi, divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru. yang baru.
16
6. Franchasing Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak‐hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan . Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia , Indonesia , yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara‐cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
17
BAB III PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI DAN PERUSAHAAN
Organisasi adalah Sekumpulan orang yang bersepakat yang bersepakat untuk bergabung untuk bergabung dalam suatu kelompok, yang menetapkan tujuan‐tujuan tertentu dan berupaya mencapai tujuan tersebut. Organisasi mempunyai ciri‐ciri pokok sebagai berikut: (i)
Terdiri dari sekumpulan orang
(ii)
Sepakat berkelompok Sepakat berkelompok untuk mecapai tujuan‐tujuan tertentu
(iii)
Melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Coba Anda perhatikan karakter dari orang‐orang yang bergabung dalam satu organisasi. Apakah yang dapat Anda simpulkan? Ternyata: (1) Karakter orang‐orang atau kelompok orang yang berbeda dalam organisasi sangat berbeda sangat berbeda (2) Melakukan kerja yang ditugakan dengan dorangan dan tujuan yang berbeda (3) Mempunyai latar belakang latar belakang pendidikan dan budaya dan budaya yang berbada. yang berbada. Dalam keadaan yang berbeda tersebut bagaimanakah tersebut bagaimanakah mereka dapat bersepakat mencapai tujuan ‐tujuan yang telah ditentukan? Di sinilah manajemen dan para manajer akan berperan.
18
Pengertian Manajemen ménagement , yang Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement , memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. mengatur . Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet , Follet , misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky
W. Griffin mendefinisikan
manajemen
sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. dengan jadwal.
Fungsi manajemen Fungsi manajemen adalah elemen‐elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke‐20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. mengendalikan .
19
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi
tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi ‐fungsi lainnya tak dapat berjalan. dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan ‐kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas‐tugas yang telah dibagi‐ bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas‐tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha‐usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang‐orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama‐sama untuk mencapai tujuan yang
20
dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar. semakin besar.
Mengapa Manajemen dibutuhkan Manajemen dibutuhkan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. efisien . Efektif menurut Peter F Drucker adalah ʺmengerjakan pekerjaan yang benarʺ (doing the right things), sedangkan efisien adalah ʺmengerjakan pekerjaan dengan benar dengan benarʺ (doing things right).
Peran manajer Henry Mintzberg , seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa
ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran antar pribadi Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
21
2. Peran informasional Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru sebagai juru bicara. bicara.
3. Peran pengambilan keputusan Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang
dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi adalah berinteraksi dengan orang lain.
Manajer Manajer
adalah
seseorang yang bekerja melalui orang lain
dengan
mengoordinasikan kegiatan ‐kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Tingkatan manajer
Manejemen lini pertama (first ‐line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non‐manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
22
Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Keterampilan manajer Robert L. Katz pada tahun 1970 ‐an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. 23
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi
yang
persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain‐ lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu: 1. Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. secara bijaksana. 2. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). 24
BAB IV PASAR DAN MANAJEMEN PEMASARAN
Pasar dalam arti sempit adalah tempat permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa dapat berupa Barang atau Jasa. Sedangkan secara umum pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Pasar dapat dibagi menjadi :
1. Pasar tradisional, 2. Pasar modern, 3. bursa kerja, 4. bursa efek
Dalam kehidupan sehari‐hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi: a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya: 1. pasar tradisional 2. pasar raya 3. pasar abstrak 4. pasar konkrit 5. toko swalayan 6. toko serba ada 25
b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya: 1. pasar ikan 2. pasar sayuran 3. pasar buah pasar buah‐ buahan 4. pasar barang pasar barang elektronik 5. pasar barang pasar barang perhiasan 6. pasar bahan pasar bahan bangunan bangunan 7. bursa efek dan saham.
Struktur Pasar
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri‐ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).
26
Segmentasi Pasar
Definisi Segmentasi Pasar Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat yang bersifat homogen.
(1995)) mengatakan Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995 bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen ‐ segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
27
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda‐ beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing‐masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing‐masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi tersendiri bagi masing‐masing pembeli.
Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi , , dan kebanyakan
pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar‐ benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas‐kelas pembeli yang lebih besar lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda‐ beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi Banyaknya
perusahaan
pengelompokkan
yang melakukan segmentasi
variabel
tertentu.
Dengan
pasar atas dasar
menggolongkan
atau
mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
28
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain: 1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan ‐kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah. 2. Dapat mendesign produk yang benar‐ benar sesuai dengan permintaan pasar. 3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif. 4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. lebih besar. 5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode‐periode dimana reaksi pasar cukup besar. cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut: 1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya. 2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing‐masing segmen. 3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar. 4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
29
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan ‐kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain: 1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek. 2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan. 3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon. 4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa. 5. Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.
30
Hal‐hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat‐sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing‐masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda. yang berbeda. Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor ‐faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
A. Variabel ‐Variabel Segmentasi Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat
digunakan
sebagai
dasar
untuk
melakukan
segmentasi
pasar.
Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel‐variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari. Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis‐jenis variabel segmentasi sebagai berikut: 1. Segmentasi Geografi Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit‐unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
31
2. Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak‐anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak‐anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat
penghasilan,
pendidikan, jenis pekerjaan,
pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya. 3. Segmentasi Psikografi Pada
segmentasi
ini
pembeli
dibagi
menjadi
kelompok ‐kelompok
berdasarkan: (a) Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah. (b) Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya. (c) Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk. 4. Segmentasi Tingkah Laku Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
32
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997): 1. Manfaat yang dicari Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut. 2. Status Pengguna Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda. yang berbeda. 3. Tingkat Pemakaian Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
33
4. Status Loyalitas Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar‐ benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi
kadang ‐kadang
membeli merek lain. Pembeli lain
tidak
menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.
34
Manajemen pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan ‐kegiatan pokok yang dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
mempertahankan
kelangsungan
perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh dimulai jauh sejak sebelum barang sebelum barang‐ barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982 1982). ).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program‐program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan 1980). perusahaan (Kotler, 1980 ).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut ʺKonsep Pemasaran ʺ.
35
Fungsi pemasaran
Pemasaran berfokus kepada aktivitas kompleks yang harus menampilkan tujuan yang jelas dan pertukaran yang umum. Aktivitas ini termasuk pembelian, penjualan, transportasi, keuangan, penelitian pemasaran, dan pengambilan risiko.
Fungsi‐Fungsi Pemasaran : 1. Fungsi Pertukaran Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
2. Fungsi Distribusi Fisik Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk. 36
BAB IV KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN SDM
Definisi Kepemimpinan
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
37
Banyak
definisi
kepemimpinan
yang
menggambarkan
asumsi bahwa
kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya
jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat
dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang
mempunyai
keahlian
memimpin,
mempunyai
kemampuan
mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan ‐alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat
rencana‐rencana,
mengkoordinasi, melakukan
percobaan
dan
memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama‐sama (Panji Anogara, Page 23).
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi
perilaku
pengikut
untuk
mencapai
tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri. 38
Gaya kepemimpinan 1. Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam
mencapai
keputusan
dan
pengembangan
strukturnya. Jadi
kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
2. Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya
suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3. Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pemimpin bersifat pasif.
39
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manuasi adalah orang‐orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.
Definisi MSDM MSDM dapat didefinisikan sebagai suatu proses serta upaya untuk merekut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan diperlukan perusahaan dalam pencapaian dalam pencapaian tujuannya.
Drs. Malayu. S.P. Hasibuan MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Fungsi‐fungsi Pengarahan,
MSDM
terdiri
pengendalian,
dari
:
pengadaan,
Perancanaan,
Pengorganisasian,
pengembangan
Kompensasi,
Pengintegrasian, Pemeliharaan, Kedisiplinan, dan Pemberentian
Tujuannya ialah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase tingkat bunga tingkat bunga bank. bank.
40
Peranan Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) dalam kegiatan perusahaan. Menghasilkan barang dan kegiatan perusahaan lain memerlukan faktor ‐faktor produksi. Akan tetapi faktor ‐faktor produksi lain tidak akan dapat digunakan secara efektif apabila sumber daya manusia tidak melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan mengoperasikan alat‐alat produksi secara efesien. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan bagian sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan. Bagian ini perlu mengisi organisasi perusahaan dengan tenaga ‐tenaga kerja dan tenaga ahli yang sesuai dan dapat memberikan motivasi kepada mereka untuk melakukan tugas mereka sesuai dengan yang diharapkan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Mahfudz, Machmud. 2002 2002.. Pengantar Bisnis ( Introduction to Bisnis). Andi Yogyakarta. Yogyakarta. Solihin, Ismail. Pengantar Bisnis : Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. 2006. Edisi Pertama, Jakarta; Kencana Prenada Media Grup. M.Fuad, dkk. Pengantar Bisnis. 2006. Edisi ketiga. Jakarta; Gramedia Pustaka Utama Kewirausahaan Internet. http://www.scribd.com.
42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP HIDUP
Biodata Mahasiswa NIM
: 29.01.207P
Nama Lengkap
: Agus Muhardi
Tempat & Tanggal Lahir: Musi Rawas, 29 Agustus 1980 Alamat Lengkap
: Jl. Majapahit Gg. Damai 7 Rt. 03 Kel. Majapahit Kec. Lubuklinggau Timur II
Telepon
: 0856 647 18 999
Pendidikan Formal SD Negeri 4 Curup, lulus tahun 1993. SMP Negeri 4 Curup, lulus tahun 1996. SMK Negeri 1 Curup, lulus tahun 1999. AMIK BSI Tangerang, lulus tahun 2003
Tidak Formal Kursus komputer Paket WS/Lotus 123, lulus tahun 1997. Kursus komputer Program dBASE III Plus, lulus tahun 1998. Kursus komputer Pakae Microsoft Office 95, lulus tahun 1998.
43
Riwayat pengelaman berorganisasi / pekerjaan Dari tahun Januari 2006 – Juni 2006, Staff IT. Di PT. DADA INDONESIA Sadang. Dari tahun 2003 ‐2005, Instruktur Laboratorium. Di Akademi Manajemen Informatika
dan
Komputer
BINA
SARANA
INFORMATIKA
(AMIK – BSI ) Tangerang Dari tahun 1999 ‐ 2001, Operator Komputer. PT. SEO YOUNG INDONESIA Tangerang. Dari tahun 1998
‐
1999, Asisten Instruktur. Pusat Pendidikan Komputer
Citra Info Komputer (C I K O ) Curup.
Lubuklinggau,
November 2009
Saya yang bersangkutan yang bersangkutan
Agus Muhardi
44