ANALISIS SWOT KONTRAKTOR PT. WASKITA TOLL ROAD (PERSERO)
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Nilai (TKS288) S-1 Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Disusun oleh: Aryo Bimantoro
21010113120115
FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang PT. Waskita Tol Road ( Persero ) PT. Waskita Toll Road merupakan salah satu dari anak perusahaan PT Waskita Karya ( Persero ) tbk. Bergerak di bidang pembangunan rekayasa sipil, khususnya dalam pembangunan jalan bebas hambatan atau sering disebut dengan jalan tol dan investasi jalan tol. Perusahaan ini didirikan sesuai dengan akta pendirian dari notaris dengan nomor 62 pada tanggal 19 Juni 2014. Saat ini proyek yang sedang ditangani oleh PT. Waskita Toll road sendiri adalah Proyek Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Proyek Tol Pejagan – Pemalang, Proyek Tol Solo – Ngawi – Kertosono, serta Proyek Tol Cimanggis – Cibitung. Oleh karena itu, penulis akan mencoba untuk melakukan analisa SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threats ) pada PT. Waskita Toll Road terkait dengan jasa di bidang konstruksi salah satunya yaitu kontraktor.
1.2.
Pengertian Mengenai SWOT SWOT adalah mengevaluasi
metode perencanaan
kekuatan
(strengths),
strategis yang kelemahan
digunakan
(weaknesses),
untuk peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek ataupun suatu spekulasi bisnis.
Keempat
faktor
itulah
yang
membentuk
akronim
SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu
mengambil
keuntungan
(advantage)
dari
peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. 2.1.1.
SWOT PT. Waskita Toll Road Strength ( Kekuatan )
1.
Mempunyai finansial yang kuat
2.
Memiliki sumber daya yang memadahi 3. Konsentrasi pada satu bidang rekayasa sipil, yaitu transportasi khususnya jalan tol ( bebas hambatan )
4.
Memiliki teknologi di bidang konstruksi yang sudah maju
5.
Memiliki pengalaman yang memadahi dalam pelaksanaan proyek
6.
Penggunaan metode kerja yang efisien dan efektif
7.
Manajerial proyek yang sudah tertata rapi 8. Memiliki pengendalian mutu, biaya, dan waktu yang baik dalam pelaksanaan proyek
2.1.2. 1.
Weakness ( Kelemahan ) Pengawasan K3 yang kurang ( pemakaian APD dan lain – lain )
2. Sering terjadi miss koordinasi antara pihak kontraktor dengan sub kontraktor yang ada 3. Sering terjadi kesalahan desain gambar yang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan 4. Pembuatan laporan harian dari pelaksana yang masih belum berjalan dengan baik
2.1.3. Opportunity ( Peluang ) 1. Pembangunan Jalan Tol yang sedang gencar - gencarnya 2. Sejalan dengan strategi pemerintah yang berhubungan dengan pembangunan 1000 km jalan tol 3. Jarangnya perusahaan lain yang memiliki anak perusahaan bergerak dalam bidang transportasi khususnya jalan tol 4. Investasi jangka panjang yang menguntungkan
2.1.4.
Threats ( Ancaman ) 1. Munculnya pesaing kontraktor dari perusahan lain 2. Adanya kendala yang datang pada saat pelaksanaan
proyek,
keterlambatan mix beton karena lalu lintas jalan dan jarak yang jauh dari tempat proyek 3. Adanya demo dari warga sekitar yang merasa dirugikan karena pembangunan jalan tol 4. Akses ke tempat proyek yang masih sangat susah 5. Cuaca yang tidak menentu menyebabkan proyek menjadi berhenti 6. Ketersediaan lahan quary untuk lapisan subgrade yang tidak mudah didapatkan 7. Pembebasan lahan yang alot dengan warga sekitar
2.3.
2.2.
EX/ IN
Strength
1. Mempunyai finansial yang kuat 1. Pe 2. Memiliki sumber daya yang memadahi ( 3. Konsentrasi pada satu bidang rekayasa sipil, yaitu2. Se transportasi khususnya jalan tol ( bebas hambatan ) a 4. Memiliki teknologi di bidang konstruksi yang sudah s maju 3. Se 5. Memiliki pengalaman yang memadahi dalam g pelaksanaan proyek y 6. Penggunaan metode kerja yang efisien dan efektif 7. Manajerial proyek yang sudah tertata rapi 8. Memiliki pengendalian mutu, biaya, dan waktu yang baik dalam pelaksanaan proyek
2.7. Opportunity 1. Pembangunan Jalan Tol yang sedang gencar - gencarnya 2. Sejalan dengan strategi pemerintah yang berhubungan dengan pembangunan 1000 km jalan tol 3. Jarangnya perusahaan lain yang memiliki anak perusahaan bergerak dalam bidang transportasi khususnya jalan tol 4. Investasi jangka panjang yang menguntungkan
2.8. 2.9. Threats 1. Munculnya pesaing kontraktor dari perusahan lain 2. Adanya kendala yang datang pada saat pelaksanaan proyek, keterlambatan mix beton karena lalu lintas jalan dan jarak yang jauh dari tempat proyek 3. Adanya demo dari warga sekitar yang merasa dirugikan karena pembangunan jalan tol 4. Akses ke tempat proyek yang masih sangat susah 5. Cuaca yang tidak menentu menyebabkan proyek menjadi berhenti 6. Ketersediaan lahan quary untuk lapisan subgrade yang tidak mudah didapatkan 7. Pembebasan lahan yang alot dengan warga sekitar
2.4. Dengan memiliki finansial dan manajerial serta sumber daya yang kuat maka akan memenuhi kualifikasi proyek tol yang sedang gencar – gencarnya ( S1, S2 , O1 ) Dengan teknologi yang maju maka akan menjadikan waskita toll road menjadi pilihan owner untuk dijadikan sebagai kontraktor pelaksana ( S4 , O2 ) Dengan konsentrasi pada satu bidang maka waskita toll road berpeluang menjadi pilihan terbaik untuk menghandle pekerjaan jalan tol ( S3,O1,O2) Dengan teknologi yang terus dikembangkan dan maju maka bukan menjadi masalah bila ada pesaing kontraktor lain yang muncul (S4,T1) Dengan pengalaman yang sudah memadahi , bukan merupakan masalah bila ada kendala seperti keterlambatan mixer ( bisa diatasi dengan penambahan zat kimia agar mempertahankan keadaan adukan beton ). (S5, T2) Mengadakan pertemuan dengan warga sekitar untuk memberikan penjelasan mengenai proyek jalan toll agar tidak terjadi miss komunikasi. (S6,T3) Pembuatan alternatif akses jalan agar proyek tidak mengalami kendala dalam maslah mobilisasi. (S5,T4) Melalukan pengamatan survey lahan sekitar proyek yang bisa dijadikan lahan quary untuk pelapisan subgrade. (S6,T6)
2.10.
2.11.
Mengadakan pertemuan dengan warga untuk membahas masalah lahan yang belum bebas. (S6,T7)
2.12.