1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Wijaya Karya atau singkatnya disebut WIKA merupakan perusahaan hasil nasionalisasi perusahaan belanda Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vin en Co. Atau NV Vis en CO. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, WIKA yang didirikan pada tahun 1960 memulai kegiatannya sebagai perusahaan instalatir listrik. Pengembangan Industri Beton Pracetak baru dimulai pada tahun 1978 dengan produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton Prategang berpenampang H untuk keperluan PLN. PT. Wijaya Karya Beton resmi didirikan pada tanggal 11 Maret 1997 di Jakarta. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek proyek infrastuktur lain.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi besar yang sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satu proyek besarnya adalah pembangunan jembatan suramadu yang kini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. WIKA juga dikenal sebagai perusahaan kontrusi yang banyak memenangkan tender proyek infrastruktur tanah air. Pada sejarah awal kinerja perusahaan ini adalah saat tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu.
Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan.
Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA). Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building.
Tercatat WIKA tak hanya menancapkan kukunya di tanah air. Di Aljazair, WIKA membangun jalan tol 400 kilometer yang menghubungkan Tunisia dan Maroko. Produk beton WIKA juga dilirik negara seperti Irak. Kondisi ini membuat WIKA menjadi buruan investor di pasar saham.
1.2 Latar Belakang Analisis
Di era pembangunan pada masa kini, persaingan dalam usaha atau bisnis sudah mutlak adanya karena disamping dapat menjadi pemicu dalam mejalankan kinerja perusahaan, juga positifnya terjadi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik meskipun ternyata ada beberapa hal yang pengusaha hiraukan dari segi lingkungan. Kenyataanya masih banyak masyarakat yang tidak kritis dalam membahas bab ini kemudian hanya mengetahui secara general perusahaan apa saja dan di bidang mana saja yang mampu membangun kehidupan Indonesia hingga kini. Untuk itu, diperlukan adanya adanya analisis laporan keuangan perusahaan yang akan menunjukkan hasil dari kinerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu dan mampu menjadi bahan pertimbangan pihak – pihak yang terkait.
Kemudian dari hasil analisis ini bisa digunakan untuk membandingan perusahan A dengan perusahaan sejenis hingga bisa didapatkan gambaran perusahaan mana yang memiliki profitabilitas, utilitas margin, likuiditas, utilitas utang, dan market value yang lebih baik.
Rumusan Masalah
Pada analisis laporan keuangan ini, terdapat beberapa hal yang dicari dari laporan keuangan perusahaan selama 3 tahun dari tahun 2010 hingga 2012 dengan membandingkan perusahaan WIKA dengan perusahaan sejenis. Diantaranya adalah :
Seberapa efisien perusahaan dalam mengatur biaya-biaya nya?
Apakah perusahaan sudah baik dalam mengelola asset sehingga mampu menghasilkan return dan penjualan yang baik?
Berapa besar profit yang bisa di dapatkan pemegang saham dari dana yang sudah diinvestasikan?
Berapa besar jumalah ketersediaan alat – alat likuid untuk membayar tagihan?
Pada tingkat berapa rupiah investor ingin membeli saham perusahaan?
I.4 Maksud Dan Tujuan Analisis
Sehingga dari beberapa rumusan masalah diatas dapat menghasilkan hasil dari perbandingan dua perusahaan tersebut. Yaitu :
1. Mengetahui efisiensi perusahaan dalam mengatur biaya - biayanya.
2. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola aset untuk memghasilkan return atau penjualan.
3. Mengetahui persentase profit yang didapatkan oleh para pemegang saham.
4. Memgetahui persentase ketersediaan alat - alat liquid untuk membayar tagihan.
5. Memgetahui pada tingkat berapa persen saham akan dibeli oleh investor
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Rasio
Rasio digunakan utk mengevaluasi kinerja relatif dari suatu perusahaan. Sehingga Analisis Rasio adalah Metode analisis yang lazim digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio dengan membandingkan rasio - rasio perusahaan dgn rerata industri, rasio - rasio kompetitor atau referensi lain utk mengetahui posisi perusahaan.
Rasio Profitabilitas
Profit Margin
Berdasarkan analisis rasio laporan keuangan PT.Wijaya Karya mengalami kenaikan yang jauh lebih signifikan yaitu tahun 2010 pada posisi 4,04% naik sebesar 1,01% di tahun 2011 menjadi 5,05% dan mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi sebesar 2,47% menjadi 7,52. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan PT.Wijaya Karya Tbk memang sudah baik dalam meng-efisiensi-kan biaya – biaya dan kebijakan pricing nya sedangkan jika dibandungkan dengan PT. Waskita Karya Tbk pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,45% dari tahun seblumnya yaitu 2010 dari angka 1,91% menjadi 2,36%. Ini artinya bahwa perusahaan sudah mampu efisien dalam biaya – biaya dan kebijakan pricing perusahaan semakin baik. Pada tahun 2013 kinerja perusahaan semakin baik lagi karna tercatat memiliki kenaikan sebesar 0,52% dari angka 2,36% di tahun 2012 menjadi 2,88%. Walaupun secara nominal, PT. Wijaya Karya lebih unggul, namun kedua sudah menunjukkan profit margin yang sangat baik.
Return Of Asset (ROA)
Berdasarkan analisis ROA PT. Wijaya Karya Tbk naik dari 3,87% menjadi 4,70% sebesar 0,83%. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sudah baik dalam mengelola aset hingga menghasilkan return yang lebih tinggi. Namun pada tahun 2012 PT Wijaya Karya mengalami penurunan Proa sebesar 0,32% dari 4,70% menjadi 4,38%. Penurunan tersebut cukup besar dilihat hampir setelah dari kenaikan di tahun sebelumnya. Sedangkan pada PT. Waskita Karya Tbk dari tahun 2010 menuju 2011 mengalami kenaikan pada rasio ROA yang menunjukkan bahwa manajemen semakin baik mengelola aset hingga menghasilkan return yaitu dari angka 2,74% menjadi 3,36%. Kenaikan tersebut sebesar 0,62%. Tetapi pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2012 justru perusahaan mengalami penurunan pada pengelolaan aset perusahaan sebesar 0,32% menjadi 3.04%. dua perusahaan ini mengalami waktu kenaikan dan penurunan yang sama. Meskipun pada PT. Wijaya Karya Tbk mengalami kenaikan yang lebih tinggi sedikit dari PT. Waskita Karya Tbk.
Return Of Equity (ROE)
ROE dari PT. Wijaya Karya Tbk berdasarkan data analisis pada tahun 2010 sebesar 12, 70% dan mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 4,92% menjadi 17,62% di tahun 2011. Kenaikan ROE ini menunjukkan bahwa semakin besar hak – hak pemegang saham dari keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk setiap rupiah yang diinvestasikan pemegang saham. Tahun 2013 sepertinya PT. Wijaya Karya Tbk belum mampu meningkatkan hak – hak pemegang saham lebih besar lagi, walaupun penurunannya tidak begitu signifikan yaitu sebesar 0,59% menjadi 17,03%. Pada perusahaan pembanding yaitu PT. Wijaya Karya Tbk juga tidak jauh berbeda, karna tepat tahun 2011 juga mengalami kenaikan namun tahun 2012 menurun secara dramatis dari 27,73% menjadi 12,66%. Membuktikan bahwa PT. Wijaya Karya walaupun perusahaan yang memiliki banyak konsentrasi usaha, mampu memberikan kepuasan secara kontinyu kepada para pemagang saham.
Utilitas Asset
Inventory Turn Over (ITO)
Pada PT. Wijaya Karya Tbk ITO mengalami kenaikan hingga tahun 2011 sebesar 4,64% dari angka 882,40% menjadi 887,04% dan mengalami penurunan hingga 327,3% yang menunjukkan penurunan secara sangat signifikan bahwa semakin lambat perputaran barang perusahaan dan tidak lama mengendap di gudang. Sedangkan Pt. Waskita Karya hampir serupa terjadi penurunan tahun 2012 sebesar 12,62% dan selisih ditahun sebelumnya sebesar 0,94%. Keduanya sama-sama tidak mengendapkan barang terlalu lama digudang.
Fixed Asset Turn Over (FATO)
PT. Wijaya Karya Tbk semakin mendekati tahun 2012 mengalami penurunan angka FATO dari 1485,14%, 887,04% dan 545,05% yang artinya bahwa semakin lambat proses pengembalian investasi pada aktiva tetap. Sedangkan PT. Waskita Karya Tbk juga sama – sama mengalami penurunan namun tidak begitu signifikan seperti PT. Wijaya Karya Tbk yaitu dari angka 3847,66%, 3780,78% dan 3042,23%.
Total Asset Turn Over (TATO)
Berdasarkan data analisis rasio TATO pada PT. Wijaya Karya Tbk mengalami penurunan yang artinya semakin kecil indikasi kinerja manajemen dalam mengelola seluruh asset untuk menghasilkan penjualan. Terhitung dari angka 95,81%, 93,02%, dan 58,20%. Sedangkan PT. Waskita Karya Tbk juga mengalami hal serupa dari angka 143,51%, 142,18% dan 105,29%.
Likuiditas
Current Ratio
Pada Pt. Wijaya Karya Tbk pada Current Rasio menunjukkan penurunan ketersediaan alat – alat likuid pada perusahaan untuk membayar tagihan-tagihan segera. Karna 3 tahun ini terus mengalami penurunan walaupun di tahun 2012 tidak begitu besar dari tahun sebelumnya yaitu dari angka 136,03%, 113,88% dan 110,09%. Dibandingkan dengan PT. Waskita Karya Tbk pada tahun 2011 memang mengalami penurunan sekitar 5% namun tahun 2012 terjadi kenaikan menjadi 147,20 % dari 104,20%. Sehingga PT. Wakita Karya Tbk jauh lebih besar ketersediaan alat –alat likuidnya dari pada PT. Wijaya Karya Tbk.
Quick Ratio
Angka Quick Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi tagihan segera tanpa mengorbankan profitabilitas. Dan pada PT. Wijaya Karya menunjukkan bahwa kemampuan perusahan semakin berkurang dari 117,29%, 96,86%, dan 92,66%. Sedangkan pada PT. Waskita Karya Tbk awalnya mengalami penurunan kemampuan perusahaan namun mengalami kenaikan yang tinggi dari 96,25% pada tahun 2011 menjadi 139,41% pada tahun 2012.
Utilitas Utang
Debt to Total Asset (DTA)
DTA mencerminkan berapa besar perusahaan mengguakan utang untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham atau resiko pemailitan terhadap perusahaan. Berdasarkan data PT. Wijaya Karya Tbk ternyata angka semakin naik dari 69,51%, 73,33% dan naik sedikit menjadi 74,29%. Sedangkan PT. Waskita Karya Tbk mengalami penurunan dari 88,96%, 87,88% dan turun lagi menjadi 76,01% sehingga ditarik kesimpulan bahwa PT.Waskita Karya Tbk lebih baik dari PT Wijaya Karya Tbk dalam penggunaan utangnya untuk kekayaan pemegang saham.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dari PT. Wijaya Karya Tbk dan PT. Waskita Karya Tbk selama kurun waktu 3 tahun yaitu 2010 sampai 2012, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa kinerja kedua perusahaan sudah baik. Meskipun dua perusahaan ini dilihat dari profit marginnya menunjukkan kategori seberapa besar kedua perusahaan tersebut, secara umum kedua nya sudah baik di masing – masing perusahaan.
Dilihat dari rasio yang sebelumnya dijabarkan, PT. Wijaya Karya Tbk merupakan perusahaan kontruksi yang besar sehingga profit marginnya lebih tinggi dari pada PT. Waskita Karya Tbk. Meskipun begitu, PT. Wijaya Karya Tbk memiliki hutang yang juga lebih besar. Sedangkan PT. Waskita Karya Tbk yaitu perusahaan konstruksi yang lebih kecil dari perusahaan pembandingnya, terlihat berusaha seoptimal mungkin untuk menjadikan kinerja perusahaan lebih baik lagi tiap tahunnya. Secara keseluruhan, PT. Wijaya Karya Tbk lebih baik daripada perusahaan sejenis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Idx.co.id ( tanggal 14 April 2014)
wika.co.id (tanggal 04 Aril 2014)
Draft Skripsi milik Dery Alfian Lutfi Universitas Widyatama ( tanggal 3 Maret 2012)
Id.wikipedia.org (tanggal 04 April 2014)
noviantoromuhammad.blogspot.com (tanggal 14 April)
LAMPIRAN
PT WIJAYA KARYA (PERSETO), Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012
2011
2010
2012
2011
2010
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
1.499.142.819
1.244.316.237
1.227.704.869
13,70%
14,95%
19,53%
Piutang Usaha
(Setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang
sebesar Rp. 116.252.497, Rp108.314.675, dan Rp. 111.818.035 per
31 Desember 2012, 2011 dan 2010).
Pihak Ketiga
954.967.541
349.622.599
273.434.280
8,72%
4,20%
4,35%
Pihak Berelasi
377.077.332
973.443.945
626.256.102
3,45%
11,70%
9,96%
Piutang Retensi
(Setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang
sebesar Rp. 7.036.132, Rp.7.965.612 , dan Rp. 6.653.241 per
31 Desember 2012, 2011 dan 2010).
580.217.037
472.736.565
452.291.797
5,30%
5,68%
7,19%
Tagihan Bruto Pemberi Kerja
1.481.610.381
1.048.486.790
934.907.382
13,54%
12,60%
14,87%
Pendapatan Yang Akan Diterima
110.719.906
27.491.349
119.481.480
1,01%
0,33%
1,90%
Piutang Lain-lain
(Setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang
sebesar Rp. 15.526.694, dan Rp. 16.126.694 Per
31 Desember 2012, 2011 dan 2010).
66.650.385
69.504.434
70.107.915
0,61%
0,84%
1,12%
Persediaan
1.138.080.424
872.775.160
682.562.751
10,40%
10,49%
10,86%
Uang Muka
296.286.792
397.993.677
148.378.298
2,71%
4,78%
2,36%
Pajak Dibayar Dimuka
293.856.355
162.426.253
181.860.903
2,68%
1,95%
2,89%
Biaya Dibayar Dimuka
244.100.417
196.605.215
178.850.207
2,23%
2,36%
2,85%
Jaminan Usaha
17.183.491
10.496.239
56.142.824
0,16%
0,13%
0,89%
Investasi Lain-lain
11.510.882
12.953.220
2.308.294
0,11%
0,16%
0,04%
Bagian Lancar dari Piutang Sewa Jangka Panjang
115.150.881
1,05%
Jumlah Aset Lancar
7.186.554.643
5.838.851.683
4.954.287.102
65,66%
70,15%
78,81%
ASET TIDAK LANCAR
Investasi Pada Entitas Asosiasi
173.583.247
152.036.132
147.800.000
1,59%
1,83%
2,35%
Piutang Sewa Jangka Panjang
639.008.521
5,84%
Aset Real Estate
Tanah Belum Dikembangkan
70.983.815
85.407.535
69.622.513
0,65%
1,03%
1,11%
Persediaan Real Estate
509.024.058
298.488.551
170.694.073
4,65%
3,59%
2,72%
Properti investasi
47.520.500
0,43%
Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 379.363.822, Rp. 294.475.460 dan Rp. 239.367.875
per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010)
1.168.756.506
753.148.442
405.546.470
10,68%
9,05%
6,45%
Investasi Pada Ventura Bersama
1.023.232.653
740.693.627
434.184.903
9,35%
8,90%
6,91%
Godwill
4.847.052
4.847.052
7.536.723
0,04%
0,06%
0,12%
Aset Lain-lain
73.251.831
417.005.950
75.040.438
0,67%
5,01%
1,19%
Aset Pajak Tangguhan
48.446.592
32.500.599
21.592.680
0,44%
0,39%
0,34%
Jumlah Aset Tidak Lancar
3.758.654.775
2.484.127.888
1.332.017.800
34,34%
29,85%
21,19%
JUMLAH ASET
10.945.209.418
8.322.979.571
6.286.304.902
100%
100%
100%
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman Jangka Pendek
234.689.995
130.848.840
87.272.013
2,14%
1,57%
1,39%
Hutang Usaha
Pihak Ketiga
2.491.951.306
2.104.187.183
1.013.581.454
22,77%
25,28%
16,12%
PihakBerelasi
37.265.795
15.000.369
207.453.500
0,34%
0,18%
3,30%
Hutang Lain-lain
25.572.575
40.168.879
56.935.127
0,23%
0,48%
0,91%
Kewajiban Bruto Pemberi Kerja
97.953.570
50.957.559
32.563.724
0,89%
0,61%
0,52%
Hutang Pajak
254.834.173
148.102.128
144.603.233
2,33%
1,78%
2,30%
Uang Muka Dari Pelanggan
312.178.223
171.773.684
61.759.720
2,85%
2,06%
0,98%
Beban Yang Masih Harus Dibayar
2.020.866.070
1.750.681.211
1.345.264.219
18,46%
21,03%
21,40%
Pendapatan Diterima Di muka
965.547.790
639.977.278
692.592.786
8,82%
7,69%
11,02%
Bagian Jangka Pendek dari Pinjaman Jangka Panjang
86.768.386
75.511.741
0,79%
0,91%
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
6.527.627.883
5.127.208.872
3.642.025.776
59,64%
61,60%
57,94%
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
48.337.414
23.746.899
19.019.154
0,44%
0,29%
0,30%
Uang Muka Proyek Jangka Panjang
623.790.382
701.573.793
432.264.090
5,70%
8,43%
6,88%
Pinjaman Jangka Menengah
Pinjaman Jangka Panjang Setelah dikurangi bagian jangka pendek
931.448.145
251.074.132
276.226.938
8,51%
3,02%
4,39%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.603.575.941
976.394.824
727.510.182
14,65%
11,73%
11,57%
JUMLAH LIABILITAS
8.131.203.824
6.103.603.696
4.369.535.958
74,29%
73,33%
69,51%
EKUITAS
Modal Saham
Modal Dasar 16.000.000.000 saham nilai nominal Rp 100 per saham
Modal ditempatkan dan disetor sejumlah 6.105.627.500 saham
6.027.267.500 saham, dan 6.001.540.500 saham per
31 Desember 2012, 2011 dan 2010
610.562.750
602.726.750
600.154.050
5,58%
7,24%
9,55%
Modal Saham yang diperoleh
kembali disajikan dengan nilai nominal 176.686.500 saham untuk 2011 dan 2010
-17.668.650
-17.668.650
-0,21%
-0,28%
Tambahan Modal Disetor/Agio
743.627.579
611.571.672
602.311.833
6,79%
7,35%
9,58%
Perubahan ekuitas pada Entitas Anak
23.526.182
20.249.897
8.813.220
0,21%
0,24%
0,14%
Saldo Laba
1.196.354.346
854.681.104
608.013.328
10,93%
10,27%
9,67%
Sub Jumlah
2.574.070.857
2.071.560.773
1.801.623.781
23,52%
24,89%
28,66%
Kepentingan Non Pengendali
239.934.737
147.815.102
115.114.163
2,19%
1,78%
1,83%
JUMLAH EKUITAS
2.814.005.594
2.219.375.875
1.916.737.944
25,71%
26,67%
30,49%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
10.945.209.418
8.322.979.571
6.286.273.902
100%
100%
100%
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012
2011
2010
2012
2011
2010
PENJUALAN BERSIH
6.370.316.288
7.741.827.272
6.022.921.894
100%
100%
100%
BEBAN POKOK PENJUALAN
-5.779.174.992
-6.978.414.331
-5.390.011.533
-90,72%
-90,14%
-89,49%
LABA KOTOR
591.141.296
763.412.941
632.910.361
9,28%
9,86%
10,51%
LABA (RUGI) PADA VENTURA BERSAMA
108.527.665
101.522.034
40.157.871
1,70%
1,31%
0,67%
LABA KOTOR SETELAH VENTURA BERSAMA
699.668.961
864.934.975
673.068.232
10,98%
11,17%
11,18%
BEBAN USAHA
Beban Penjualan
-1.844.513
-3.646.075
-3.527.066
-0,03%
-0,05%
-0,06%
Beban Umum dan Administrasi
-183.752.776
-207.547.734
-191.929.955
-2,88%
-2,68%
-3,19%
Jumlah Beban Usaha
-185.597.289
-211.193.809
-195.457.021
-2,91%
-2,73%
-3,25%
LABA USAHA
514.071.672
653.741.166
477.611.211
8,07%
8,44%
7,93%
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan bunga
29.544.521
34.324.442
28.913.365
0,46%
0,44%
0,48%
Laba Penjualan Aset Tetap
105.494
57.351
0,00%
0,00%
Laba (rugi) Selisih Kurs
5.420.769
22.756.746
-4.104.954
0,09%
0,29%
-0,07%
Laba Divestasi
Pendapatan (beban) dari Pendanaan
-24.003.848
-15.696.279
-9.611.427
-0,38%
-0,20%
-0,16%
Beban Penurunan Nilai Piutang
-12.132.381
-32.669.671
-34.234.587
-0,19%
-0,42%
-0,57%
Beban Penurunan Nilai Aset & Persediaan
-8.722.331
-7.401.010
-0,11%
-0,12%
Penurunan Nilai Goodwill
-2.689.671
-2.512.241
-0,03%
-0,04%
Bagian Laba (rugi) Entitas Asosiasi
-1.430.179
-0,02%
Lain-lain Bersih
-10.523.600
-21.543.121
-43.145.602
-0,17%
-0,28%
-0,72%
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
-13.124.718
-24.134.391
-72.039.105
-0,21%
-0,31%
-1,20%
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
666.865.884
629.606.775
405.572.106
10,47%
8,13%
6,73%
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Pajak Kini
Pajak Final
-160.711.283
-186.630.581
-132.424.893
-2,52%
-2,41%
-2,20%
Pajak Tidak Final
-27.870.949
-62.937.828
-38.756.677
-0,44%
-0,81%
-0,64%
Pajak Tangguhan
1.026.945
10.907.919
9.096.786
0,02%
0,14%
0,15%
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak
-187.555.287
-238.660.490
-162.084.784
-2,94%
-3,08%
-2,69%
LABA BERSIH
479.310.597
390.946.285
243.487.322
7,52%
5,05%
4,04%
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN :
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
439.417
0,01%
Selisih Revaluasi Aset
10.442.017
0,13%
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK :
10.881.434
0,14%
LABA KOMPREHENSIF
313.391.667
401.827.929
311.241.250
4,92%
5,19%
5,17%
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KE :
PEMILIK ENTITAS INDUK
282.570.789
354.498.793
284.922.192
4,44%
4,58%
4,73%
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
30.820.878
36.447.702
26.319.058
0,48%
0,47%
0,44%
JUMLAH
313.391.667
390.046.495
311.241.250
4,92%
5,04%
5,17%
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
PEMILIK ENTITAS INDUK
281.570.789
366.374.887
284.922.192
4,42%
4,73%
4,73%
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
30.820.878
35.453.042
26.319.058
0,48%
0,46%
0,44%
JUMLAH
313.391.667
401.827.929
311.241.250
4,92%
5,19%
5,17%
Laba Bersih Per Saham Dasar
46.56
60.59
50.15
PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012
2011
2010
2012
2011
2010
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
2.183.783.098.228
583.188.263.886
354.926.216.027
26,10%
11,40%
8,70%
Investasi Jangka Pendek
24.276.133.745
24.276.133.745
340.147.168.044
0,29%
0,47%
8,34%
Piutang Usaha
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012, dan 2011 masing - masing
sebesar Rp. 3.859.427.446 dan Rp. 4.175.637.396 )
857.072.216.150
498.998.752.904
10,24%
9,75%
Pihak - pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 masing - masing
sebesar Rp. 20.767.000.159, Rp. 24.857.315.971 dan Rp. 30.828.762.886 )
607.197.604.777
473.086.934.052
594.930.530.863
7,26%
9,25%
14,59%
Piutang Retensi
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing - masing
sebesar Rp. 488.244.169 dan Rp. 382.398.318)
145.666.855.182
126.145.746.835
1,74%
2,47%
Pihak - pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing - masing
sebesar Rp. 12.092.752.307, Rp. 10.393.959.406, dan Rp. 9.046.297.738)
329.722.130.433
318.434.337.473
287.529.550.598
3,94%
6,22%
7,05%
Piutang Lain - lain
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing - masing
sebesar Rp. 47.552.388.629, Rp. 12.833.995.383 dan Rp. 10.385.494.314)
30.032.355.937
142.448.447.857
21.099.495.690
0,36%
2,78%
0,52%
Pihak - pihak Ketiga
2.305.658.489
4.590.303.099
0,03%
0,09%
Persediaan
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012 dan 2011 masing - masing
sebesar Rp. 2.802.733.157 dan Rp. Nihil)
412.538.363.464
351.258.887.957
232.964.157.186
4,93%
6,87%
5,71%
Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012 dan 2011 masing - masing
sebesar Rp. 4.128.279.970 dan Rp. Nihil)
879.342.546.622
324.316.005.904
10,51%
6,34%
Pihak - pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
per 31 Desember 2012 dan 2011 masing - masing
sebesar Rp. 11.606.458.192 dan Rp. 5.007.022.951)
1.879.826.030.597
1.382.044.176.517
1.653.275.472.071
22,47%
27,01%
40,53%
Pajak Dibayar di Muka
276.032.203.979
255.775.066.972
126.226.504.673
3,30%
5,00%
3,09%
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
161.919.595.591
119.217.387.466
138.229.976.331
1,94%
2,33%
3,39%
Jumlah Aset Lancar
7.789.714.793.194
4.603.780.444.667
3.749.329.071.483
93,11%
89,99%
91,92%
ASET TIDAK LANCAR
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
175.000.000.000
175.000.000.000
2,09%
3,42%
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
107.050.991.130
2,62%
Investasi Pada Kerjasama Operasi
65.356.387.003
1,60%
Investasi Pada Entitas Asosiasi
7.825.767.785
7.314.876.811
0,09%
0,14%
Aset Ventura Bersama
Pihak - pihak Berelasi
42.958.282.193
15.265.358.610
0,51%
0,30%
Pihak - pihak Ketiga
73.525.361.652
20.865.909.410
0,88%
0,41%
Properti Investasi
Investasi Jangka Panjang Lainnya
18.250.000.000
94.458.000.000
0,22%
1,85%
Aset Tetap
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan per
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing - masing
sebesar Rp 160.672.476.972, Rp 155.117.470.437 dan Rp. 132.698.527.887)
239.933.622.514
192.398.571.437
152.123.694.549
2,87%
3,76%
3,73%
Aset Lain - lain
19.036.260.700
6.918.553.573
4.880.024.369
0,23%
0,14%
0,12%
Jumlah Aset Tidak Lancar
576.529.294.844
512.221.269.841
329.411.097.051
6,89%
10,01%
8,08%
JUMLAH ASET
8.366.244.088.038
5.116.001.714.508
4.078.740.168.534
100%
100%
100%
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Bank Jangka Pendek
Pihak - pihak Berelasi
822.776.203.700
806.637.853.977
1.011.280.237.170
9,83%
15,77%
24,79%
Pihak -pihak Ketiga
349.077.277.915
398.330.514.288
4,17%
7,79%
Utang Usaha
900.293.950.207
22,07%
Pihak - pihak Berelasi
41.708.785.424
26.725.561.045
0,50%
0,52%
Pihak - pihak Ketiga
1.961.106.631.985
1.634.988.803.644
23,44%
31,96%
Utang Bruto Subkontraktor Pihak Ketiga
1.564.997.856.733
1.022.911.841.173
1.140.388.806.050
18,71%
19,99%
27,96%
Beban Masih Harus Dibayar
27.993.453.168
8.440.741.203
19.898.948.370
0,33%
0,16%
0,49%
Utang Pajak
95.086.201.879
28.116.924.693
27.789.638.831
1,14%
0,55%
0,68%
Uang Muka Kontrak Jangka Pendek
405.128.300.805
462.490.507.935
289.665.780.849
4,84%
9,04%
7,10%
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
23.951.446.633
29.394.037.126
30.918.189.726
0,29%
0,57%
0,76%
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
5.291.826.158.242
4.418.036.785.084
3.420.235.551.203
63,25%
86,36%
83,86%
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Uang Muka Kontrak Jangka Panjang
208.315.150.845
5,11%
Pihak - pihak Berelasi
93.378.356.335
3.097.553.230
1,12%
0,06%
Pihak - pihak Ketiga
226.510.505.054
74.645.015.301
2,71%
1,46%
Utang Obligasi - Bersih
747.453.839.713
8,93%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.067.342.701.102
77.742.568.531
208.315.150.845
12,76%
1,52%
5,11%
JUMLAH LIABILITAS
6.359.168.859.344
4.495.779.353.615
3.628.550.702.048
76%
88%
89%
EKUITAS
Modal Saham
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 dan Rp 1.000.000
masing-masing 31 Desember 2012 dan 2011
Modal Dasar - 1 Saham Seri A Dwi Warna dan
25.999.999.999 Saham Seri B pada tahun 2012 serta
186.900 Saham Seri A Dwi Warna dan 20.000 Saham Seri B pada tahun 2011
Modal Ditempatkan dan Disebar Penuh - 1 Saham Seri A Dwi Warna
dan 9.632.325.999 Saham Seri B pada tahun 2012
serta 180.000 Saham Seri A Dwi Warna dan
17.820.000 Saham Seri B pada tahun 2011 dan 2010
963.223.600.000
654.992.100.000
654.992.100.000
11,51%
12,80%
16,06%
Tambahan Modal Disetor
831.137.834.545
9,93%
Opsi Saham
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
-3.259.162.399
-0,08%
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya
192.279.960.913
192.279.960.913
192.279.960.913
2,30%
3,76%
4,71%
Belum Ditentukan Penggunaannya
22.893.575.038
-224.258.148.777
0,27%
-4,38%
Pendapatan Komprehensif Lainnya
-2.459.741.802
-2.791.551.243
-393.823.430.028
-0,03%
-0,05%
-9,66%
Jumlah yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
2.007.075.228.694
620.222.360.893
450.189.468.486
23,99%
12,12%
Kepentingan Entitas Non Pengendali
JUMLAH EKUITAS
2.007.075.228.694
620.222.360.893
450.189.468.486
23,99%
12,12%
11,04%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
8.366.244.088.038
5.116.001.714.508
4.078.740.170.534
100%
100%
100%
PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012
2011
2010
2012
2011
2010
Pendapatan Usaha
8.808.415.748.693
7.274.166.637.800
5.853.205.163.767
100%
100%
100%
Beban Pokok Pendapatan
-8.076.157.819.190
-6.610.972.812.647
5.276.902.882.128
-91,69%
-90,88%
90,15%
LABA BRUTO
732.257.929.503
663.193.825.153
576.302.281.639
8,31%
9,12%
9,85%
Pendapatan Bersih Ventura Bersama Konstruksi
92.576.889.698
24,201.504.217
8.861.463.768
1,05%
0,33%
0,15%
LABA BRUTO SETELAH VENTURA BERSAMA
824.834.819.201
687.395.329.370
585.163.745.407
9,36%
9,45%
10,00%
Beban Penjualan
-18.617.699.303
-13.140.159.281
16.330.452.518
-0,21%
-0,18%
0,28%
Beban Umum dan Administrasi
-266.102.491.181
-225.155.980.831
185.712.725.462
-3,02%
-3,10%
3,17%
Pendapatan Bunga
31.885.098.337
28.348.543.593
8.662.116.188
0,36%
0,39%
0,15%
Keuntungan Selisih Kurs - Bersih
2.112.666.181
-4.091.098.088
-1.053.559.261
0,02%
-0,06%
-0,02%
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
81.358.081
128.164.999
2.883.716.195
0,00%
0,00%
0,05%
Pendapatan Lainnya
72.180.413.597
43.464.697.237
0,82%
0,60%
Beban Lain - lain - Bersih
-17.845.848.944
-31.916.033.576
-4.390.383.090
-0,20%
-0,44%
-0,08%
LABA SEBELUM PAJAK DAN BEBAN PINJAMAN
628.528.315.969
485.033.463.423
377.018.677.395
7,14%
6,67%
6,44%
Beban Pinjaman
-169.585.561.829
-153.789.010.055
-149.815.595.239
-1,93%
-2,11%
-2,56%
Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi
970.623.987
582.478.081
836.644.319
0,01%
0,01%
0,01%
LABA SEBELUM PAJAK
459.913.378.127
331.826.931.449
228.039.726.475
5,22%
4,56%
3,90%
Beban Pajak Penghasilan
-205.882.086.548
-159.837.737.328
-116.164.146.776
-2,34%
-2,20%
-1,98%
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
254.031.291.579
171.989.194.121
111.875.579.699
2,88%
2,36%
1,91%
Pendapatan Komprehensif Lain
Selisih Kurs Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Valuta Asing
331.809.441
467.611.156
0,00%
0,01%
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
254.363.101.020
172.456.805.277
2,89%
2,37%
LABA BERSIH PER SAHAM
38
9,555
6.893
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. WIJAYA KARYA
PT. WASKITA KARYA
2012
2011
2010
2012
2011
2010
Profitabilitas
Profit Margin
7,52%
5,05%
4,04%
2,88%
2,36%
1,91%
Net Income/Sales
Return Of Asset (ROA)
4,38%
4,70%
3,87%
3,04%
3,36%
2,74%
Net Income/Total Asset
Return Of Equity (ROE)
17,03%
17,62%
12,70%
12,66%
27,73%
24,85%
Net Income/Equity
Utilitas Asset
Receievable Turn Over (RTO)
Sales (Credit)/Receivable
Average Collection Period (ACP)
AD
Inventory Turn Over (ITO)
559,74%
887,04%
882,40%
61,58%
48,96%
48,02%
Sales/Inventory
Fixed Asset Turn Over (FATO)
545,05%
887,04%
1485,14%
3042,23%
3780,78%
3847,66%
Sales/Fixed Asset
Total Asset Turn Over (TATO)
58,20%
93,02%
95,81%
105,29%
142,18%
143,51%
Sales/Total Asset
Likuiditas
Current Ratio
110,09%
113,88%
136,03%
147,20%
104,20%
109,62%
Current Asset/Current Liabilities
Quick Ratio
92,66%
96,86%
117,29%
139,41%
96,25%
102,81%
(CA-Inventory)/CL
Utilitas Utang
Debt to Total Asset (DTA)
74,29%
73,33%
69,51%
76,01%
87,88%
88,96%
TDebt/TAsset
Times Interest Earned (TIE)
EBIT/Interest
Fixed Charge Coverage (FCC)
EBFCT/FC
Market Value
Price to Earning Ratio
31,79
10,07
13,56
11,8421
Stock Price/Earning
Market to Book Value
14,8
6,1
6,8
4,5
Maket Value
Price to Earning Ratio
2012
2011
2010
PT. Wijaya Karya Tbk
31,79
10,07
13,56
PT. Waskita Karya Tbk
11,8421
Market to Book Value
2012
2011
2010
PT. Wijaya Karya Tbk
14,8
6,1
6,8
PT. Waskita Karya Tbk
4,5
Note : untuk PT. Waskita Karya Tbk tidak tersedia stock price di idx.co.id hanya untuk tahun 2012