BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air limbah domestik merupakan salah satu sumber pencemar terbesar bagi perairan. Tingginya Tingginya kandungan bahan organik dalam air limbah domestik mening meningkat katkan kan pencem pencemaran aran pada pada badan badan air penerim penerima. a. Semaki Semakin n mening meningkat katnya nya pencemaran dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan pencemaran berdampak pada kehidupan organisme perairan dan penurunan kualitas perairan sehingga tidak sesuai dengan peruntukkannya. 1 Bahan pencemar adalah jumlah berat zat pencemar dalam satuan waktu tertentu yang merupakan hasil perkalian dari kadar pencemar pencemar dengan debit limbah cair (S !ub. "o.#1 tahun 1$$$% . Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar bahan pencemar antara pencemar antara lain B&' )&' TSS dan sebagainya. s ebagainya.* 'ampak yang ditimbulkan dari kandungan pencemar seperti B&' )&' TSS dan +os+at yang tinggi dapat berbahaya sekaligus mematikan bagi ekosistem di perairan apabila langsung dibuang ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. ,asuknya padatan tersuspensi (TSS% ke dalam air dapat menimbulkan kekeruhan air yang menyebabkan menurunnya laju +otosintesis +itoplankton dan tumb tumbuh uhan an air lain lainny nya a sehin sehingg ggaa prod produk uktiti-ita itass prim primer er pera peraira iran n menu menuru run. n. Sedang Sedangkan kan kadar kadar B&' dan )&' )&' yang yang tinggi tinggi dapat dapat menyeba menyebabka bkan n penuru penurunan nan Potensi Fito-Biofilm 'alam 'alam Penurunan adar Bod 'an )od Pada /imbah 1'ewi Potensi Fito-Biofilm 'omestik 'engan Tanaman Tanaman angkung Air ( Ipomoea ( Ipomoea aquatica% aquatica% ,edia Bio+ilter Sarang Tawon0 Jurnal Tawon0 Jurnal Teknik Teknik Lingkungan (*1*% Lingkungan (*1*% h. *. 2Agnes dan Azizah Perbedaan adar B&' )&' TSS 'an ,P" )oli+orm Pada Air /imbah
Sebelum 'an Sesudah Pengolahan 'i 2S3' "ganjuk0 Jurnal Kesehatan Lingkungan no. 1 (4% (*4% h. $5.
* kandungan oksigen terlarut di perairan yang dapat mengakibatkan kematian organisme akuatik. Sementara itu dampak dari kandungan +os+at yang tinggi dapat mempercepat pertumbuhan mikroalgae pada perairan bebas. 'ari beberapa jenis mikroalgae ada kelompok yang menghasilkan toksin bagi ikan dan biota air yang menutup permukaan air sehingga pancaran sinar matahari dan oksigen terlarut dalam perairan akan berkurang. &leh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat merugikan manusia maka perlu dilakukan pengurangan pencemaran lingkungan atau apabila mungkin ditiiadakan sama sekali.6 Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan percobaan Penentuan '& B&' dan )&' yang bertujuan untuk menentukan nilai oksigen terlarut ('&% )&' dan B&' air danau serta membandingkan hasil yang diperoleh dengan nilai standar '& )&' dan B&' air bersih. 1 B. Rumusan Masalah
2umusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai berikut7 1. Berapa nilai oksigen terlarut ('&% )&' dan B&' air danau8 *. Bagaimana perbandingan hasil yang diperoleh dengan nilai standar '& )&' dan B&' air bersih8 C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut7 1. ,enentukan nilai oksigen terlarut ('&% )&' dan B&' air danau. *. ,embandingkan hasil yang diperoleh dengan nilai standar '& )&' dan B&' air bersih.
39s :uniarto dan Andrianto Pengaruh ;aktu &zonisasi Terhadap Penurunan adar Bod )od
Tss 'an
4?>#.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Air dan sumber?sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan memelihara kesehatannya sehingga dapat dikatakan bahwa air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Perkembangan ilmu pengetahuan telah membuktikan bagaimana pentingnya air dalam berbagai +enomena. ,eskipun sumber daya air tanpa batasnya namun apabila pengelolaannya keliru dapat menimbulkan suatu kerusakan@kehancuran (bencana akibat banjir dan sebagainya%. > Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsentrasi oksigen terlarut menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Penyebab utama berkurangnya oksigen terlarut di dalam air adalah adanya bahan?bahan buangan yang mengkonsumsi oksigen. Bhan?bahan tersebut terdiri dari bahan yang mudah dibusukkan atau dipecah oleh bakteri dengan adanya oksigen. &ksigen yang tersedia di dalam air dikonsumsi oleh bakteri yang akti+ memecah bahan?bahan tersebut. &leh karena itu semakin tinggi kandungan bahan?bahan tersebut semakin berkurang konsentrasi oksigen terlarut. 4 Bahan?bahan buangan yang memerlukan oksigen dapat menurunkan oksigen terlarut di dalam air dengan cepat maka uji terhadap bahan?bahan 4Andika Peman+aatan Arang ceng !ondok 'alam ,enurunkan ekeruhan )&'
B&' Pada Air Sumur0 Indonesian journalOf hemistr! "ience# no. * (*% (*16% h. 54. 5Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan (akarta7 Buku edokteran !)
*4% h. 6>.
>
buangan tersebut penting dilakukan untuk mengetahui tingkat polusi air. 3ntuk mengetahui adanya polutan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu uji B&' ( Biochemical O%!gen &emand % dan uji )&' (hemical O%!gen &emand %.# &ksigen terlarut merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dan hewan di dalam air. ehidupan mahluk hidup di dalam air tersebut tergantung dari kemampuan air untuk mempertahan kan konsentrasi oksigen minimal yang dibutuhkan untukkehidupannya. Biota air hangat membutuhkan oksigen telarut minimal 4 ppm sedangkan biota air dingin memerlukan oksigen terlarut 6 mendekati jenuh. onsentrasi oksigen terlarut minimal untuk kehidupan biota tidak boleh kurang dari # ppm. = &ksigen terlarut (dissol'ed o%!gen C &'% dapat berasal dari proses +otosintesis tanaman air dimna jumlahnya tidak tetap tergantung dari jumlah tanamannya dan adri atmos+er (udara% yang masuk ke dalam air dengan kecepatan terbatas. onsentrasi oksigen terlarut dalam keadaan jenuh ber-ariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmos+er. onsentrasi oksigen terlarut yang terlalu rendah akan mengakibatkan ikan?ikan dan binatang air lainnya ynag membutuhkan oksigen akan mati. Sebaliknya konsentrasi oksigen terlarut yang terlalu tinggi juga mengakibatkan proses pengkaratan semakin cepat karena oksigen akan mengikat hidrogen yang melapisi permukaan logam. 5 B&' ((iochemical o%!gen demand % menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan? bahan buangan di dalam air. "ilai B&' tidak menunjukkan jumlah bahan organik 6Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 6>.
7Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 6*.
8Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 66.
yang sebenarnya tetapi hanya mengukur secara relati+ jumlah oksigen yang 4 dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan?bahan buangan tersebut. ika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut maka berarti kandungan bahan?bahan buangan yang membutuhkan oksigen tinggi.$ &rganisme hidup yang bersi+at aerobik membutuhkan oksigen untuk beberap reaksi biokimia yaitu untuk mengoksidasi bahan organik sintesis sel dan oksidasi sel. onsumsi oksigen dapat diketahui dengan mongoksidasi air pada suhu *
℃
selama 4 hari dan nilai B&' yang menunjukkan jumlah oksigen
yang dikonsumsi dapat diketahui dengan menghitung selisih konsentrasi oksigen terlarut sebelum dan setelah inkubasi. Pengukuran selama 4 hari pada suhu * ℃
ini hanya menghitung sebanyak #5 persen bahan organik yang teroksidasi
tetapi suhu dan waktu yang digunakan tersebut merupakan standar uji karena untuk mengoksidasi bahan organik seluruhnya secara sempurna diperlukan waktu yang lebih lama yaitu mungkin sampai * hari sehingga dianggap tidak e+isien. 1 3ji B&' mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut7 11 1. 'alam uji B&' ikut terhitung oksigen yang dikonsumsi oleh bahan?bahan anorganik atau bahan?bahan tereduksi lainnya yang disebut juga intermediate o%!gen demand . *. 3ji B&' memerlukan waktu yang cukup lama yaitu minimal 4 hari. 6. 3ji Bod yang dilakukan selama 4 hari masih belum dapat menunjukkan nilai total B&' melainkan hanya kira?kira #5 persen dari total B&'. 9Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 64.
10 Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 6#.
11Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 6#.
>. 3ji B&' tergantung dari adanya senyaa penghambat di dalam air tersebut. Air yang hampir murni mempunyai nilai B&' kira?kira 1 ppm dan air # yang mempunyai nilai B&' 6 ppm dianggap cukup murni tetapi kemurnian air diragukan jika nilai B&'?nya mencapai 4 ppm atau lebih. Sebagai akibat menurunnya oksigen terlarut di dalam air adalah menurunnya kehidupan hewan dan tanaman air. ika konsentrasi oksigen terlarut sudah terlalu rendah maka mikroorganisme aerobik tidak dapat hidup dan berkembang biak tetapi sebaliknya mikroorganisme yang bersi+at anaerob akan menjadi akti+ memecah bahan?bahan
tersebut
secara
anaerobik
karena
tidak
adanya
oksigen.
Senyawa?senyawa hasil pemecahan secara anaerobik mempunyai bau yang menyengat. umlah bahan organik di dalam air dapat diketahui dengan melakukan suatu uji yang lebih cepat daripada uji B&' yaitu berdasarkan reaksi kimia dari suatu bahan oksidan. 3ji tersebut disebut uji )&'. 1* )&' (chemical o%!gen demand % yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan untuk mengoksidasi bahan?bahan organik yang terdapat di dalam air. 3ji )&' biasanya menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang lebih tinggi daripada uji B&' karena bahan?bahan yang stabil terhadap reaksi biologi dan mikroorganisme dapat ikut teroksidasi dalam uji )&'. Sebagai contoh selulosa sering tidak terukur melalui reaksi biokimia tetapi dapat terukur melalui uji )&'. $# D hasil uji )&' yang dilakukan selama 1 menit kira?kira akan setara dengan hasil uji B&' selama 4 hari. 16 hemical O%!gen &emand atau )&' adalah jumlah oksigen terlarut (mg &*% yang dibutuhkan oleh bahan oksidan untuk mengoksidasi zat?zat organik yang ada dalam 1 liter sampel air dimana pengoksidasi *)r *& (kalium dikromat% 12Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 6=.
13Budiman )handra $engantar Kesehatan Lingkungan h. 65.
digunakan sebagai sumber oksigen. "ilai )&' dalam air limbah biasanya lebih tinggi daripada nilai B&' karena lebih banyak senyawa kimia yang dapat = dioksidasi secara kimia dibandingkan oksidasi biologi. Angka )&' merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat?zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalamnya. Prinsip Analisa )&' yaitu sebagian besar zat organik melalui tes )&' ini dioksidasi oleh *)r *&= dalam keadaan asam yang mendidih optimum. 1> ekeruhan pada dasarnya disebabkan oleh adanya koloid zat organik jasad renik lumpur tanah liat dan benda terapung yang tidak mengendap dengan segera. Air yang keruh sulit didesin+eksi karena mikroba terlindung oleh zat tersuspensi tersebut. Eal ini tentu berbahaya bagi kesehatan bila mikroba itu patogen. Tingkat kekeruhan air dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode Turbidimeter. 3ntuk standar air bersih ditetapkan oleh Permenkes 29 "o. >1#@,"S @ P2 @ 9F @ 1$$ yaitu kekeruhan yang dianjurkan maksimum 4 "T3. 14 "ilai B&' )&' TSS dan +os+at yang mengacu pada eputusan !ubernur epala 'aerah 9stimewa :ogyakarta "o. #4 tahun 1$$$ tentang Baku ,utu limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan di Propinsi 'aerah 9stimewa :ogyakarta adalah seperti pada Tabel 1 berikut71#
14Andika dkk. Peman+aatan Arang ceng !ondok 'alam ,enurunkan ekeruhan
)&' B&' Pada Air Sumur0 h. 5#. 15Andika dkk. Peman+aatan Arang ceng !ondok 'alam ,enurunkan ekeruhan
)&' B&' Pada Air Sumur0 h. 5#. 169s :uniarto dan Andrianto Pengaruh ;aktu &zonisasi Terhadap Penurunan adar
Bod )od Tss 'an 4?>#.
Tabel 1. adar maksimum parameter air limbah cair pelayanan kesehatan sesuai eputusan !ubernur '9: "o.#4@1$$$.(*%. "o
Senyawa
Baku ,utu
1
B&'
=4 mg@/
*
)&'
1 mg@/
6
TSS
1 mg@/
>
* mg@/
. 5
Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga industri dan tempat?tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan?bahan atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Air limbah rumah tangga sebagian mengandung bahan organik sehingga memudahkan di dalam pengolahannya. Sebaliknya limbah industri lebih sulit pengolahannya karena mengandung pelarut mineral logam berat dan zat?zat organik lain yang bersi+at toksik .1= Saat keluar dari sumbernya air limbah bersi+at basa. "amun air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersi+at asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya telah mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan. Parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air limbah yaitu kandungan zat padat (total solid# suspending solid# disol'ed solid % kandungan organik kandungan zat anorganik (misalnya P Pb )d ,g% kandungan gas (misalnya & * " )& *% kandungan bakteri seperti .)oli kandungan pE dan suhu. 15
17anisius "anitasi# )igiene dan Keselamatan Kerja dalam $engolahan *akanan
(:ogyakarta7 Anggota 9AP9 *1% h. 164.
Bahan?bahan buangan yang memerlukan oksigen terutama terdiri dari bahan?bahan organik dan mungkin beberapa bahan anorganik. Tingginya kandungan organik dalam limbah baik yang berasal dari bahan nabati maupun hewani
mengakibatkan
limbah
menjadi
lingkungan
yang
sesuai
bagi
pertumbuhan mikroorganisme terutama bakteri. 1$
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Eari @ Tanggal7 2abu @ *$ &ktober *1> Pukul
7 5. G 1. wita
Tempat
7 /aboratorium imia Anorganik
B. Alat dan Bahan
+, lat Alat?alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah hot plate (kompor listrik% botol winkler 6 ml buret asam 4 ml pipet skala 4 dan 1 ml pipet -olume *4 ml gelas kimia 1 ml erlenmeyer *4 ml pipet tetes 1 ml botol semprot batang pengaduk bulp stati+ dan klem.
18anisius "anitasi# )igiene dan Keselamatan Kerja dalam $engolahan *akanan
h. 16=. 19anisius "anitasi# )igiene dan Keselamatan Kerja dalam $engolahan *akanan
h. 164.
., Bahan Bahan?bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah indikator amilum ()#E1&4% larutan alkali?iodida?azida (9% larutan asam oksalat ()*E*&>% 4 " larutan asam sul+at (E *S&>% *4 " larutan asam sul+at pekat (E *S&>% * " larutan kalium permanganat (,n&>% 4 " larutan mangan sul+at (,n& >% >D larutan natrium tiosul+at ("a *S*&6% *4 " sampel air danau dan tissue. 1
$ C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah pertama pada penentuan '&?'&4 dilakukan pengambilan sampel air danau dengan cara teknik sampling. ,emasukkan sampel air danau ke dalam botol winkler hingga penuh. ,enginkubasi selama 4 hari. ,enambahkan * ml larutan mangan sul+at (,n& >% >D. ,enambahkan * ml larutan alkali?iodida?azida. ,endiamkan beberapa menit hingga terbentuk * +ase (terdapat endapan%. ,emipet *4 ml larutan sampel. ,emasukkan ke dalam erlenmeyer. ,enitrasi dengan larutan natrium tiosul+at ("a*S*&6% *4 " hingga terbentuk warna merah muda. ,enambahkan indikator amilum ()#E1&4% 1 ml. ,enghomogenkan dan menitrasi kembali hingga larutan menjadi tidak berwarna (bening%. ,encatat -olume titrasi. ,enghitung nilai '& dan '&4. edua percobaan penentuan nilai )&' yang dilakukan adalah memipet *4 ml sampel air danau ke dalam erlenmeyer. ,enambahkan 4 ml larutan asam sul+at pekat (E*S&>% * ". ,enambahkan 1 ml larutan kalium permanganat (,n&>%. ,endiamkan beberapa saat dalam tempat gelap. ,emanaskan larutan hingga mendidih. ,enambahkan 1 ml larutan asam oksalat () *E*&>% 4 "
hingga terbentung * +ase. ,enitrasi dengan larutan kalium permanganat (,n& >% hingga terjadi perubahan warna. ,encatat -olume titrasi. ,enghitung nilai )&'. etiga
percobaan
penentuan
nilai
B&'
yang dilakukan
adalah
menghitung hasil '& dan '& 4. ,engurangkan nilai '& dan '& 4. ,emperoleh nilai B&'.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasl Pengamatan
1. Tabel Easil Pengamatan Easil pengamatan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut7 Tabel IV. 1. Hasil penentuan DO0 N
Pena!ba"an
#a$na
Hasil
Bening
ndapan
Bening dan
ndapan
kecoklatan
kecoklatan
Sampel air danau H 1. ,nS&>
*.
Alkali?iodida?azida
%a!ba$
6.
E*S&>
Bening
/arut
uning
Seltelah titrasi >.
/arut
,uda
"a*S*&> pertama
1* 4.
9ndikator Amilum
Biru
/arut
Bening
/arut
Setelah titrasi #. kedua "a*S*&6 11 Tabel IV. &. Hasil penentuan DO ' N
Pena!ba"an
#a$na
Hasil
Sampel air danau 1.
Bening
ndapan putih
Beningkecoklatan
ndapan coklat
Bening
/arut
H ,nS&>
Alkali?iodida? *. azida
6. E*S&>
%a!ba$
Setelah titrasi >.
uning ,uda
/arut
"a*S*&> pertama
4. 9ndikator Amilum Biru Tua
Setelah titrasi
/arut
Bening dan
#.
16
/arut kedua "a*S*&6
kekuningan
Tabel IV. &. Hasil penentuan (OD N.
Pena!ba"an
#a$na
Hasil
Sampel air 1.
danau H E*S&> Bening
Tidakadandapan
*"
3ngu *.
,n&>
3ngu pekat pekat
Proses 6.
3ngu
3ngu pekat
Pemanasan
ndapan >.
E*)*&>
ndapan larut ungu
%a!ba$
4.
Titrasi ,n&>
Bening
,erah muda
*. Easil Perlakuan sampel a, $enentuan &O O dan &O / Sampel (bening%
* ml ,nS&> (bening% * ml 9 (endapan cokelat% diamkan (bening% (bening%
terbentuk * +ase (larutan bening dan endapan%
H *4 ml sampel
erlenmeyer
()okelat% di titrasi (bening%. "a*S*&6
1>
(, $enentuan O& Sampel *4 ml (bening% pekat% dipanaskan
4 m/ E*S&> (bening%
(Bening%
1 m/ mn&> (ungu tua@ (ungu tua@pekat%
(ungu tua@pekat% 1 m/ E*)*&> (endapan larut% dititrasi (bening% ,n&>
(merah muda%.
B. Reaks
2eaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai berikut7 !. "ksgen terlarut #$"%
,n*H H
&*
,nS&> H
,n&> *&E
,n(&E%*
H *S&>
,n(&E%*
H 1@*&*
,n&* H E*&
,n&* H
*9? H >EH
,n*H
H
9* H *E*&
&. Chemcal "'(gen $emand #C"
%$4)*&>*?
H *,n&>? H 1#EH
*,n*H H 1)&* H 5E*&
). Bochemcal "'(gen $emand #B"
%$,nS&> H
*&E
,n(&E%*
* ,n(&E%*
H & *
*,n&* H *E*&
*,n&* H *9 H *E*& 9* H *S*&6
H *S&>
,n(&E%*
H 9*
H *&E
S> H *9
C. Analsa $ata !. Penentuan B"$
B&' C '&?'&4 '& C I "a*S*&6 J " "a *S*&6 J B &* J 1 Iolume Sampel
C *5 / J *4 grek@/ J 5 gr@grek J 1 *4 / 0,56 gr C 0,025 L C **> gr@/. '&4 C I "a*S*&6 J " "a *S*&6 J B &* J 1 Iolume Sampel C *6 / J *4 grek@/ J *4 /
5 gr@grek J 1
0,46 gram
C
0,025 L
C 15> gr@/.
B&' C '&?'&4 C **> gr@/ ? 15> gr@/ C > gr@/. &. Penentuan C"$
)&' C I ,n&> J " ,n& > J B ,n& > J 1 Iolume Sampel C 6 / J 4 grek@/ J 61# gr@grek J 1 *4 /
14
0,237 gram
C
0,025 L
C 15$# gr@/.
$. Pembahasan
Percobaan penentuan B&' )&' dan '& dilakukan dengan menggunakan sampel air danau. B&' ((iochemical o%!gen demand % adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme (biasanya bakteri% untuk mengurai bahan organik dalam kondisi aerobik. )&' (chemical o%!gen demand % adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik secara kimia yang terkandung dalam air. Sedangkan '& adalah jumlah oksigen dalam miligram yang terdapat dalam satu liter air.
1#
Percobaan ini menggunakan bahan yaitu aKuadest (E*&% alkali iodida azida asam sul+at (E*S&>% asam oksalat (E*)*&>% indikator amilum kalium permanganat (,n&>% mangan sul+at (,nS& >% dan natrium tiosul+at ("a *S*&6%. Pertama yang dilakukan pada uji oksigen terlarut ('&% yaitu memasukkan sampel ke dalam botol winkler dengan cara mencelupkan botol ke dalam air dan menutup secepat mungkin pada saat penuh agar tidak terdapat gelembung udara yang dapat mempengaruhi kandungan oksigen pada sampel. Penambahan larutan mangan sul+at (,nS&>% ber+ungsi untuk mengikat oksigen menjadi ,n(&E% * yang akan mengalami oksidasi menjadi ,n&* berhidrat. Penambahan larutan alkali iodida?azida ber+ungsi sebagai katalisator. 2eaksi terjadi ditandai dengan terbentuknya endapan pada larutan tersebut. Penambahan asam sul+at (E *S&>% yaitu untuk melarutkan endapan yang terbentuk. ,enitrasi larutan dengan menggunakan natrium tiosul+at ("a*S*&6% hingga larutan berwarna cokelat
kekuningan dan menambahkan indikator kanji (amilum%. Proses titrasi dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan ada tidaknya oksigen terlarut yang terikat dengan sampel dan ini dibuktikan dengan adanya warna coklat. 9ndikator ini ber+ungsi untuk mengikat iod (9 *% yang ada pada larutan alkali iodida?azida. ,enitrasi kembali hingga larutan berubah menjadi bening (tak berwarna%. Penentuan
)&'
(chemical
o%!gen
demand %
dilakukan
dengan
memasukkan sampel ke dalam rlenmeyer. ,enambahkan asam sul+at (E *S&>% dan kalium permanganat (,n&>%. ,emanaskan sampai larutan mendidih yang 1= ber+ungsi dengan tujuan untuk mempercepat reaksi dan menambahkan asam oksalat (E*)*&>%. ,enitrasi dengan menggunakan kalium permanganat (,n&>% dalam keadaan larutan masih panas sampai larutan berubah menjadi merah muda. Percobaan ini tidak menggunakan indikator karena telah terdapat kalium permanganat (,n&>% yang berperan sebagai auto indikator. Penentuan B&' ((iolog!cal o%!gen demand % dilakukan dengan cara pengambilan sampel sama seperti pada uji dissol'ed o%!gen ('&% perbedaannya yaitu sampel diinkubasi selama 4 hari yang bertujuan untuk mengetahui jumlah konsumsi oksigen. &ksigen yang dikonsumsi dapat diketahui dengan menghitung selisih konsentrasi oksigen terlarut sebelum ('& % dan setelah inkubasi ('& 4%. 'ilakukan penambahan pereaksi yang sesuai pada uji (iolog!cal o%!gen demand (B&'% sebelumnya. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai '& dan '&4 (dissol'ed o%!gen% )&' (chemical o%!gen demand % dan B&' ((iolog!cal o%!gen demand0 masing?masing yaitu **> gr@/ 15> gr@/ 15$# gr@/ dan > gr@/. Easil ini menunjukkan bahwa sampel air danau tersebut tidak layak digunakan oleh masyarakat dan tidak baik digunakan sebagai habitat tanaman dan binatang air karena nilai B&' dan )&'nya berada diatas batas maksimum. 'engan demikian
air sampel danau tersebut melebihi hasil teori (9s :uniarto dan Andrianto% yang menyatakan nilai B&' maksimum adalah =4 mg@/ dan nilai )&' maksimum adalah 1 mg@/.
BAB V PENUTUP
A. Kesmpulan
esimpulan yang diperoleh dari percobaan ini yaitu sebagai berikut7 1. "ilai '& '&4 B&' dan )&' secara berturut?turut diperoleh yaitu **> gr@/ 15> gr@/ > gr@/ dan 15$# gr@/. *. "ilai B&' dan )&' yang di peroleh masih di bawah batas maksimum nilai B&' dan )&' air perairan yaitu =4 mg@/ dan 1 mg@/. B. *aran
Saran yang dapat disampaikan pada percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya juga menggunakan sampel dari limbah tahu agar dapat mengetahui perbandingan nilai '& B&' dan )&'?nya pencemarannya di alam.
sehingga dapat diketahui pula tingkat
DA)TA* PUSTAKA
15 Anita 2ahmawati Agnes dan 2. Azizah. Perbedaan adar B&' )&' TSS 'an ,P" )oli+orm Pada Air /imbah Sebelum 'an Sesudah Pengolahan 'i 2S3' "ganjuk0 Jurnal Kesehatan Lingkungan no. 1 (4% (*4%. Eal. $=?11. )handraBudiman. $engantar Kesehatan Lingkungan akarta7 Buku edokteran !) *4. ?5$. :uniarto 9s dan Andrianto. Pengaruh ;aktu &zonisasi Terhadap Penurunan adar B&' )&' TSS 'an 4?>$ .