MAKALAH ANALISA KIMIA AIR, MAKANAN DAN MINUMAN PENENTUAN KADAR BOD, COD dan DO PADA AIR
OLEH :
NI PUTU PURI ARTINI P07134014014
Juruan Ana!" K##$a%an P&!"%#'n"' K##$a%an D#n(aar )01*
1
KATA PEN+ANTAR Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karena berkat rahmat rahmat dan karunia karunia beliau, beliau, paper paper ini dapat terselesaik terselesaikan an dengan dengan baik baik dan tepat tepat waktu. waktu. Tidak Tidak lupa lupa kami kami ucapka ucapkan n terima terima kasih kasih kepad kepada a semua semua pihak pihak yang yang telah telah memban membantu tu terlak terlaksan sanany anya a penuli penulisan san makalah ini hingga bisa tersusun dengan baik. Makalah ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang peroleh dari beberapa beberapa sumber sumber dari media internet internet dengan dengan harapan harapan orang yang yang membac membaca a dapat dapat memaha memahami mi tentan tentang g penger pengertia tian n DO, OD, OD, !OD dan metode penentuan kadar oksigen dalam air. Demikian makalah makalah ini kami susun, kami menyadari bahwa bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang yang si"atnya membangun membangun demi perbaikan makalah makalah ini.
Denpasar, #$ Oktober %$&'
Penulis,
DATAR ISI
1
!o(er )ata Pengantar.............................................................................................ii Da"tar *si ......................................................................................................iii ab *.............................................................................................................& &
+atar elakang.....................................................................................&
ab **............................................................................................................# %.& DO....................................................................................................... # %.% OD...................................................................................................... %.# !OD...................................................................................................&$ %.- Perhitungan nilai DO, !OD dan OD................................................&' %.' !ara Penentukan )ualitas ir ...........................................................& Penutup......................................................................................................&/ Da"tar Pustaka...........................................................................................&0
2
BAB I PENDAHULUAN
1ehubungan dengan pertambahan
penduduk yang
semakin
meningkat, maka permintaan akan pangan, sandang dan papan juga semakin
meningkat.
2al
ini
mendorong
peningkatan
kegiatan
pembangunan di berbagai sektor yang mengakibatkan peman"aatan ekosistim
secara
tidak
rasional
dan
pembangunan tersebut mengakibatkan
tidak
terkendali.
penurunan
)egiatan
kualitas bahkan
perusakan ekosistem itu sendiri serta berdampak lanjut terhadap gangguan
ekosistem
lain
yang
berada
di
sekitarnya,
sehingga
mengakibatkan gangguan kehidupan organisme yang hidup di dalamnya maupun terhadap manusia. 1alah satu masalah yang menimpa masyarakat modern adalah masalah pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air. ir yang tercemar sudah tentu tidak dapat dipergunakan lagi untuk berbagai keperluan. +ebih celaka lagi, air tercemar mungkin akan membahayakan kehidupan biota yang hidup disekitarnya. 3at45at buangan industri, terutama yang mengandung belerang dan nitrogen, akan diuraikan oleh bakteri anaerob, menghasilkan gas4gas 2%1, 62#, dan !2- yang menimbulkan bau busuk.
Demikian pula air
limbah pabrik yang
mengandung logam4logam dalam jumlah besar dapat menimbulkan keracunan dalam tubuh manusia. Proses pencemaran perairan pantai pada umumnya disebabkan oleh berbagai kegiatan yang merupakan sumber bahan pencemar perairan laut antara lain pemukiman, industri, transportasi, dan pertanian. )egiatan4kegiatan tersebut potensil menghasilkan bahan pencemar yang merusak sistim kehidupan di dalam ekosistim pantai. erdasarkan de"inisi 7ardia5 8&00%9 bahwa polusi air adalah penyimpangan si"at4si"at air dari keadaan normal, dengan demikian perairan yang sudah tidak lagi ber"ungsi secara normal dapat dikatergorikan sebagai perairan tercemar. )etchum 8&0:&9 lebih jauh menegaskan bahwa pencemaran disebabkan
1
oleh masuknya 5at45at asing ke dalam lingkungan, sebagai akibat dari tindakan manusia, yang merubah si"at4si"at "isik, kimia, dan biologis lingkungannya. ahan4bahan pencemar tersebut digolongkan ke dalam tiga tipe yaitu; 8&9 patogenik 8menyebabkan penyakit pada manusia9, 8%9 estetik
8menyebabkan
perubahan
lingkungan
yang
tidak
nyaman
berdasarkan panca indera9 dan 8#9 ekomorpik 8bahan cemar yang menyebabkan perubahan si"at si"at "isika lingkungan9. Penggunaan
pupuk
dan
pestisida
yang
berlebihan
dapat
menimbulkan ancaman bagi ikan4ikan dan biota perairan sekitarnya. da juga bahan pencemar yang merangsang pertumbuhan ganggang. kibatnya permukaan air tertutupi ganggang, sehingga sinar matahari tidak dapat membuat berlangsungnya "otosintesis dalam air, dan kadar oksigen terlarut dalam air berkurang. Oleh karena itu, salah satu parameter kualitas air adalah bergantung pada nilai oksigen terlarut 8DO9, OD, dan !OD. 7enomena pencemaran tersebut di atas cenderung telah terjadi di )ota Makassar dan sekitarnya yang mengakibatkan mutu periran pantai +osari
semakin
menurun
dan
tidak
dapat
diman"aatkan
sesuai
peruntukannya. eberapa hasil penelitian tentang mutu air pantai +osari menunjukkan bahwa kondisi perairan tersebut semakin mengalami penurunan. 2al ini didasarkan pada beberapa indikator yaitu keragaman jenis biota yang ditemukan semakin rendah dan kandungan bahan cemar seperti logam berat dan bahan organik yang semakin meningkat, melewati batas4batas maskimal bagi perkembangan organisme di daerah tropis 81upriharyono, %$$%9.
BAB II PEMBAHASAN
2
)-1 DO .D"&!/#d O2#n Oksigen terlarut 8Dissol(ed O
atau
memijah.
>enis4jenis
ikan
tertentu
yang
dapat
menggunakan oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih terhadap perairan yang kekurangan oksigen terlarut 8?ardoyo, &0:/9. Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen4komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki kemampuan untuk beroksida dengan 5at pencemar seperti komponen organik sehingga 5at pencemar tersebut tidak membahayakan. Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersi"at aerob serta anaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air, mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan
3
kandungan dalam air. @eaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah;
>ika reaksi penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar oksigen pun akan menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk menguraikan komponen kimia tersebut. )eadaan yang demikian merupakan pencemaran berat pada air. Oksigen
terlarut
merupakan
kebutuhan
yang
(ital
bagi
kelangsungan hidup organisme suatu perairan. Oksigen terlarut diambil oleh organisme perairan melalui respirasi untuk pertumbuhan, reproduksi, dan kesuburan. Menurunnya kadar oksigen terlarut dapat mengurangi e"esien pengambilan oksigen oleh biota laut, sehingga dapat menurunkan kemampuan untuk hidup normal dalam lingkungan hidupnya. Amumnya oksigen dijumpai di lapisan permukaan karena oksigen dari udara di dekatnya
dapat
secara
langsung
larut
8berdi"usi
ke
dalam
air
laut9. Phytoplankton juga membantu meningkatkan kadar oksigen terlarut pada siang hari. Penambahan ini disebabkan oleh terlepasnya gas oksigen sebagai hasil "otosintesis 82utabarat dan E(ans, &0/-9. Oksigen terlarut diambil oleh organisme perairan melalui respirasi untuk pertumbuhan, reproduksi, dan kesuburan. Menurunnya kadar oksigen terlarut dapat mengurangi e"esiensi pengambilan oksigen oleh biota laut, sehingga dapat menurunkan kemampuan untuk hidup normal dalam lingkungan hidupnya 82utabarat dan E(ans, &0/-9. )andungan oksigen terlarut % mgrB+ adalah kandungan minimal yang cukup untuk mendukung kehidupan organisme perairan secara normal. gar kehidupan dapat layak dan kegiatan perikanan berhasil maka kandungan oksigen terlarut harus tidak boleh kurang daripada ppm sedangkan perairan mengandung ' mgrB+ oksigen pada suhu %$ C
4
#$ o! masih dipandang sebagi air yang cukup baik untuk kehidupan ikan 8*smail, &00-9. nalisis oksigen terlarut dapat ditentukan dengan % macam cara, yaitu ; a- M#%&da %"%ra" d#n2an ara 5INKLER Prinsipnya dengan menggunakan titrasi iodometri. 1ampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan Mn!l % den 6a$2 4 )*, sehingga akan terjadi endapan Mn$ %. Dengan menambahkan 2 %1O- atan 2!l maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akan membebaskan molekul iodium 8*%9 yang eki(alen dengan oksigen terlarut. *odium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan larutan standar natrium tiosul"at 86a%1%$#9 dan menggunakan indikator larutan amilum 8kanji9. @eaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan ; Mn!*% 6aO2 == Mn8O29% % 6a!* % Mn8O29% O% == % MnO% % 2%$ MnO% % )* % 2%O ==
Mn8O29% *% % )O2
*% % 6a%1%O# == 6a%1-O % 6a*
6- M#%&da #!#'%r&'""a !ara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan katoda perak 8g9 dan anoda timbal 8Pb9. 1ecara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersi"at semi permeable terhadap oksigen. @eaksi kimia yang akan terjadi adalah )atoda ; O% % 2%O -e == - 2O4 noda ; Pb % 2O4 == PbO 2%$ %e
5
K#!#6"$an dan K#!#a$an M#%&d# 5"n'!#r dan E!#'%r&'""a &. )elebihan Metode ?inkler dalam menganalisis oksigen terlarut 8DO9 adalah dimana dengan cara titrasi berdasarkan metoda ?*6)+E@ lebih analitis, teliti dan akurat apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter. 2al yang perlu diperhatikan dala titrasi iodometri ialah penentuan titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tio dan penambahan indikator amilumnya. Dengan mengikuti prosedur yang tepat dan standarisasi tio secara analitis, akan diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat. 1edangkan cara DO meter, harus diperhatikan suhu dan salinitas sampel yang akan diperiksa. Peranan suhu dan salinitas ini sangat (ital terhadap akurasi penentuan oksigen terlarut dengan cara DO meter. Disamping itu, sebagaimana la5imnya alat yang digital, peranan kalibrasi alat sangat menentukan akurasinya hasil penentuan. erdasarkan pengalaman di lapangan, penentuan oksigen terlarut dengan cara titrasi lebih dianjurkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. lat DO meter masih dianjurkan jika si"at penentuannya hanya bersi"at kisaran. %. )elemahan Metode ?inkler dalam menganalisis oksigen terlarut 8DO9 adalah dimana dengan cara ?*6)+E@ penambahan indikator amylum harus dilakukan pada saat mendekati titik akhir titrasi agar amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar bereaksi untuk kembali ke senyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan karena * % mudah menguap. Dan ada yang harus diperhatikan dari titrasi iodometri yang biasa dapat menjadi kesalahan pada titrasi iodometri yaitu penguapan * %, oksidasi udara dan adsorpsi * % oleh endapan.
)-) BOD .B"&!&2"a! O2#n D#and )ebutuhan oksigen biologi 8OD9 dide"inisikan sebagai banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme pada saat pemecahan bahan organic, pada kondisi aerobic. Pemecahan bahan organic diartikan bahwa
6
bahan organic ini digunakan oleh organisme sebagai bahan makanan dan energinya diperoleh dari proses oksidasi 8Pescod, &0:#9. Parameter OD, secara banyak dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran air buangan. Penentuan OD sangat penting untuk menelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke muara. 1esungguhnya penentuan OD merupakan suatu prosedur bioassay yang menyangkut pengukuran banyaknya oksigen yang digunakan oleh organisme selama menguraikan bahan organic yang ada dalam suatu lingkungan perairan, pada kondisi yang hampir sama dengan kondisi yang ada di alam. 1elama pemerikasan OD, contoh yang diperikasa harus bebas dari udara luar untuk mencegah kontaminasi dari oksigen yang ada udara bebas. )onsentrasi air buanganBsample tersebut juga harus berada pada suatu tingkat pencemaran tertentu, hal ini untuk menjaga supaya oksigen terlarut selalu ada selama pemeriksaan. 2al ini penting diperhatikan mengingat kelarutan oksigen dalam air terbatas dan hanya berkisar F 0 ppm pada suhu %$ o! 81awyer dan Mc !arty, &0:/9. Penguraian bahan organik secara biologis di alam, melibatkan bermacam4macam organisme dan menyangkut reaksi oksidasi dengan hasil akhir karbon dioksida 8!O%9 dan air 82%O9. Pemeriksaan OD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organism hidup bertindak sebagai medium untuk menguraikan bahan organic menjadi !O% dan 2 %O. reaksi oksidasi selama pemeriksaan OD merupakan hasil dari akti(itas biologis dengan kecepatan reaksi yang berlangsung, sangat dipengaruhi jumlah populasi dan suhu. )arenanya selama pemeriksaan OD, suhu harus diusahakan konstan pada %$ o! yang merupakan suhu yang umum di alam. 1ecara teoritis, waktu yang diperlukan untuk proses oksidasi yang sempurna sehingga bahan organic terurai menjadi !O% dan 2%O adalah tidak terbatas. Dalam prakteknya di laboratorium, biasanya berlangsung selama ' dengan anggapan bahwa selama waktu itu persentase reaksi cukup besar dari total OD. 6ilai OD ' hari merupakan bagian dari total OD dan nilai OD ' hari merupakan :$4/$G dari nilai OD total 81awyer dan Mc !arty, &0:/9. Penentuan waktu inkubasi adalah ' hari, dapat mengurangi kemunkinan hasil
7
oksidasi ammonia 862#9 yang cukup tinggi. 1ebagaimana diketahui bahwa, ammonia sebagai hasil sampingan ini dapat dioksidasi menjadi nitrit dan nitrat, sehigga dapat mempengaruhi hasil penentuan OD. @eaksi kimia yang dapat terjadi adalah ; %62# #O%
%6O%4 %2 %2%O
%6O% O%
%6O#
Oksidasi nitrogen anorganik ini memerlukan oksigen terlarut, sehingga perlu diperhitungkan. Dalam praktek untuk penentuan OD yang berdasarkan pada pemeriksaan oksigen terlarut 8DO9, biasanya dilakukan secara langsung atau dengan cara pengenceran. Prosedur secara umum adalah menyesuaikan pada suhu %$o! dan mengalirkan oksigen atau udara ke dalam air untuk memperbesar kadar oksigen terlarut dan mengurangi gas yang terlarut, sehingga sampel mendekati kejenuhan oksigen terlarut. Dengan cara pengenceran pengukuran OD didasarkan atas kecepatan degradasi biokimia bahan organic yang berbanding langsung dengan banyaknya 5at yang tidak teroksidasi pada saat tertentu. )ecepatan dimana oksigen yang digunakan dalam pengenceran sampel berbanding lurus dengan presentase sampel yang dalam pengenceran dengan anggapan "actor lainnya adalah konstan. 1ebagai contoh adalah &$G pengenceran akan menggunakan sepersepuluh dari kecepatan penggunaan sampel &$$G 81awyer dan Mc !arty, &0:/9. Dalam hal dilakukan pengenceran, kualitas
airnya
perlu
diperhatikan dan secara umum adalah akuades yang dipakai telah mengalami demineralisasi. Antuk analisis air laut, pengencer yang digunakan adalah standard sea water 811?9. Derajat keasaman 8p29 air pengencer biasanya berkisar antara ,'4/,' dan untuk menjaga agar p24 nya konstan bisa digunakan larutan penyangga 8bu""er9 phospat. Antuk menentukan OD, terlebih dahulu diukur DO4nya 8DO $ hari9, sementara sampel yang lainnya diinkubasi selama ' hari pada suhu %$o!, selanjutnya setelah ' hari diukur DO4nya 8DO ' hari9. )adar OD ditentukan dengan rumus ;
8
Hambar &. @umus penentuan kadar DO dan OD dalam air 1elama penentuan oksigen terlarut, baik untuk DO maupun OD, diusahakan seminimal mungkin larutan sampai yang akan diperiksa tidak berkontak dengan udara bebas. )husus untuk penentuan OD, sebaiknya digunakan botol sampel OD dengan (olume %'$ ml dan semua isinya dititrasi secara langsung. M#%&da %"%ra" d#n2an ara 5"n'!#r Prinsip analisa OD sama dengan penganalisaan Oksigen Terlarut salah
satunya
adalah
metode
winkler.
Prinsipnya dengan
menggunakan titrasi iodometri. 1ampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan
larutan
Mn!l% dan6aO24)*,
sehingga
akan
terjadi endapan MnO%. Dengan menambahkan 2 %1O-atau 2!l maka endapan yang terjadi akan larut kembali dan juga akanmembebaskan molekul iodium 8*%9 yang eki(alen dengan oksigen terlarut. *odium yang dibebaskan
ini
selanjutnya dititrasi
dengan larutan
standar
natrium tiosul"at 86a%1%$#9 dan menggunakan indikator larutan amilum 8kanji9. @eaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan ; Mn!*% 6aO2 Mn8O29% % 6a!* % Mn8O29% O% % MnO% % 2%O MnO% % )* % 2%O Mn8O29% *% % )O2 *% % 6a%1%O# 6a%1-O % 6a*
M#%&da E!#'%r&'""a Metode Elektrokimia adalah menggunakan peralatan DO Meter. Antuk menganalisa kadar OD dengan alat ini adalah dengan menganalisa kadar DO hari $ dan selanjutnya menganalisa kadar DO
9
hari
ke
'.
1elanjtnya
kadar
OD
dapat
dianalisa
dengan
mengurangkan selisih keduanya. !ara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan katoda perak 8g9 dan anoda timbal 8Pb9. 1ecara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersi"at semi permeable terhadap oksigen. @eaksi kimia yang akan terjadi adalah )atoda ; O% % 2%O -e - 2O4 noda ; Pb % 2O4
PbO 2%O %e
dapun '#!#6"$an dan '#!#a$an dalam Metode nalisis OD 8iological O
10
lat DO meter masih dianjurkan jika si"at penentuannya hanya bersi"at kisaran. )elemahan Metode ?inkler dalam menganalisis oksigen terlarut 8DO9 adalah dimana dengan cara ?inkler penambahan indikator amylum harus dilakukan pada saat mendekati titik akhir titrasi agar amilum tidak membungkus iod karena akan menyebabkan amilum sukar bereaksi untuk kembali ke senyawa semula. Proses titrasi harus dilakukan sesegera mungkin, hal ini disebabkan karena * % mudah menguap. Dan ada yang harus diperhatikan dari titrasi iodometri yang biasa dapat menjadi kesalahan pada titrasi iodometri yaitu penguapan * %, oksidasi udara dan adsorpsi * % oleh endapan. M#%&da E!#'%r&'""a !ara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia tidak lebih akurat dibandingkan metode winkler disebabkan alat ini tidak dapat mendeteksi keseluruhan nilai oksigen terlarut dengan baik. 6amun kelebihan metode ini adalah alat ini mudah digunakan dan hasil yang diperoleh relati" cepat. Penanggulangan kelebihan kadar OD adalah dengan cara sistem lumpur akti" yang e"isien dapat menghilangkan padatan tersuspensi dan OD sampai 0$G. da pula cara yang lain yaitu dengan Sistem Constructed Wetland merupakan salah satu cara untuk pengolahan lindi yang meman"aatkan simbiosis mikroorganisme dalam tanah dan akar tanaman. 1istem ini juga merupakan sistem pengolahan limbah yang ekonomis. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan sistem subsurface constructed wetland untuk menurunkan kandungan !OD, OD dan 6 total.
)-3 COD .C$#"a! O2#n D#and dapun !OD 8!hemical O
11
!OD juga merupakan indicator pencemar untuk pencemar limbah industry, pertambangan, atau pertanian. Dalam perairan laut alami, kadar !OD sekitar &,' C %< kadar OD. dapun oksidator yang paling sering digunakan dalam analisa !OD adalah )%!r %O: sebab beberapa alas an diantaranya bahan ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian yang tinggi, stabil, larutan standarnya mudah dibuat, mudah larut, dan kelarutannya homogen. 6amun, dalam penentuan !OD dalam lingkungan perairan terkadangan sangat sulit dilakukan. 2al ini disebabkan oleh beberapa "actor diantaranya apabila kadar klorida dalam air laut sangat tinggi dan kadar bahan organiknya sangat rendah. M#%&d# P#n2u'uran COD R#8!u' %#r%u%u( d#n2an %"%r"#%r" Pada dasarnya prinsip analisis !OD dengan re"luks tertutup menggunakan metode kolorimetri sama dengan prinsip analisis !OD dengan re"luks tertutup menggunakan metode titrimetri di atas. Dalam hal ini, bejana reaksi kolorimetri disegel menggunkan ampul gelas atau tabung4kulture. Dan untuk oksigen yang terpakai selama proses analisis berlangsung, dihitung menggunakan spektro"otometer pada panjang gelombang $$ nm. Prinsipnya pengukuran !OD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat 8)%!r%O:9 sebagai oksidator pada sampel 8dengan (olume diketahui9 yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sul"at, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. 1elanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai !OD dapat ditentukan. Metoda
standar
penentuan
kebutuhan
oksigen
kimiawi
atau !hemical O
12
dinyatakan sebagai mg O% untuk tiap &$$$ ml contoh uji. 1enyawa organik dan anorganik, terutama organik dalam contoh uji dioksidasi oleh !r%O:8%49 dalam re"luks tertutup menghasilkan !r8#9. >umlah oksidan yang dibutuhkan dinyatakan dalam ekui(alen oksigen 8O% mg B+9 diukur secara spektro"otometri sinar tampak. !r%O:8%49 kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang -$$ nm dan !r8#9 kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang $$ nm. Antuk nilai )O) &$$ mgB+ sampai dengan 0$$ mgB+ ditentukan kenaikan !r8#9 pada panjang gelombang $$ nm. Pada contoh uji dengan nilai )O) yang lebih tinggi, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum pengujian. Antuk nilai )O) lebih kecil atau sama dengan 0$ mgB+ ditentukan pengurangan konsentrasi !r%O:8%49 pada panjang gelombang -%$ nm.
Peralatan re"lu< untuk pengukuran !OD 8sumber; oyd, &0:09 dapun keuntungan dengan penambahan tes !OD dibandingkan tes OD antara lain; • •
Memakan waktu F# jam, sedangkan OD' memakan waktu ' hariI Antuk menganalisa !OD antara '$ C /$$ mgBl, tidak dibutuhkan pengenceran
sampel,
sedangkan
OD'
selalu
membutuhkan
•
pengenceranI )etelitan dan ketepatan tes !OD adalah % sampai # kali lebih tinggi
•
dari tes OD'I Hangguan 5at yang bersi"at racun tidak menjadi masalah.
13
1edangkan kekurangan
dari
tes
!OD
adalah
tidak
dapat
membedakan antara 5at yang sebenarnya yang tidak teroksidasi 8inert9 dan 5at45at yang teroksidasi secara biologis. 2al ini disebabkan karena tes !OD merupakan suatu analisa yang menggunakan suatu oksidasi kimia yang menirukan oksidasi biologis, sehingga suatu pendekatan saja. Antuk tingkat ketelitian penyimpangan baku antara laboratorium adalah mgBl. 1edangkan penyimpangan maksimum dari hasil analisa dalam suatu laboratorium sebesar 'G masih diperkenankan. •
R#8!u' T#r%u%u( . M#%&d# K&!&r"#%r"
Pada dasarnya
prinsip
analisis !OD
dengan re"luks
tertutup
menggunakan metode kolorimetri sama dengan prinsip analisis !OD dengan re"luks tertutup menggunakan metode titrimetri di atas. Dalam hal ini, bejana reaksi kolorimetri disegel menggunkan ampul gelas atau tabung4kulture. Dan untuk oksigen yang terpakai selama proses analisis berlangsung, dihitung menggunakan spektro"otometer pada panjang gelombang $$ nm.
)-4 P#r$"%un2an n"!a" DO, COD dan BOD Menentukan nilai BOD dan COD limbah sebelum dan sesudah perlakuan 1. Menghitung BOD
14
2. Meng
hitun g COD
3. Menghitung penurunan
BOD dan COD limbah setelah selesai
perlakuan
)-* Cara M#n#n%u'an Kua!"%a A"r Antuk menentukan tingkat penurunan kualitas air dapat dilihat dari penurunan kadar oksigen terlatut 8OT9 sebagai akibat masuknya bahan organik dari luar, umumnya digunakan uji OD dan atau !OD. 1alah satu
15
cara untuk mengetahui seberapa jauh beban cemaran pada air limbah adalah dengan mengukur !OD 8!hemical O
oksigen
biologis8)O9 menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan organik dalam air. Oleh karena itu, nilai OD bukanlah merupakan nilai yang menujukkan jumlah atau kadar bahan organik dalam air, tetapi mengukur secara relati(e jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi atau menguraikan bahan4bahan organik tersebut. OD tinggi menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi bahan organik dalam air tersebut tinggi, berarti dalam air sudah terjadi de"isit oksigen. anyaknya mikroorganisme yang tumbuh dalam air disebabkan banyaknya makanan yang tersedia 8bahan organik9, oleh karena itu secara tidak langsung OD selalu dikaitkan dengan kadar bahan organik dalam air. Pemeriksaan OD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan dan untuk mendesain sistem pengolahan secara biologis 8H. lerts dan 11 1antika, &0/:9. OD' merupakan penentuan kadar OD baku yaitu pengukuran jumlah oksigen yang dihabiskan dalam waktu lima hari oleh mikroorganisme pengurai secara aerobic dalam suatu (olume air pada suhu %$ derajat !elcius. OD' '$$mgBliter 8atau ppm9 berarti '$$ mg oksigen akan dihabiskan oleh mikroorganisme dalam satu liter contoh air selama waktu lima hari padasuhu %$ derajat !elcius. eberapa dasar yang sering digunakan untuk menentukan kualitas air dilihat dari kadar OD erat kaitannya dengan OD adalah !OD. !OD adalah jumlah oksigen 8mg O %9 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi 5at4
16
5at organis yang ada dalam & liter sampel air, dimana pengoksidasi )%!r %O: digunakan sebagai sumber oksigen 8oxidizing agent 9 8H. lerts dan 111antika, &0/:9. Dalam bahan buangan, tidak semua bahan kimia organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme secara cepat. ahan organik dalam air bersi"at; - Dapat diuraikan oleh bakteri 8biodegradasi9 dalam waktu lima hari - ahan organik yang tidak teruraikan oleh bakteri dalam waktu lima -
hari ahan organik yang tidak mengalami biodegradasi Aji !OD ini meliputi semua bahan organik di atas, baik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat diuraikan. Oleh karena itu hasil uji !OD akan lebih tinggi dari hasil uji OD.
BAB III PENUTUP 3-1S"(u!an &. Dalam perariran terdapat tiga parameter kualitas oksigen yang terlarut dalam air, yaitu parameter oksigen terlarut 8DO9, kebutuhan oksigen
17
biokimia 8OD9 dan kebutuhan oksigen kimia 8!OD9 memegang peranan penting. %. Dissol(ed O
DATAR PUSTAKA hmawati, nita. %$. Perbedaan Kadar BOD, COD, TSS, Dan P! Coliform Pada "ir #imba$, Sebelum Dan Sesuda$ Pengola$an di %S&D !gan'u( . JOnlineK. Tersedia ; http;BBjournal.unair.ac.idB"ilerPD7B)E1+*6H4%4&4&$.pd" . 8Diakses ; %0 Oktober %$&', &/.#0 ?ita9
18
nonim. %$. "nalisa DO dan BOD. JOnlineK. Tersedia ; https;BBa(engedse(end"i(e.wordpress.comB%$B$'BBanalisa4do4 dan4bodB. 8Diakses ; %0 Oktober %$&', &0.&$ ?ita9 rul. %$&%. "nalisis BOD ) COD. JOnlineK. Tersedia ; http;BBarul4 poenya.blogspot.co.idB%$&%B$&Banalisis4bod4cod.html. 8Diakses ; %0 Oktober %$&', &/.' ?ita9 nonim. ab * .JonlineK. tersedia; http;BBrepository.usu.ac.idBbitstreamB&%#-':/0B%#&B'B!hapter G%$*.pd" 8diakses ; #$ Oktober %$&', $#;$' ?*T9 @atna 6o(ita 1arih. %$&&. BOD dan COD. JonlineK. tersedia; ttp;BBlo(egreen5one.blogspot.co.idB%$&&B&$Ball4about4bod4cod4dan4 do.html 8Diakses ; %0 Oktober %$&', &/.%$ ?ita9
19