Penelitian Mini

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan Pengajaran pada umumnya di sekolah formal telah diatur atau ditata pemerintah yang secara nyata dapat dilihat dalam kurikulum, bahkan pengajaran yang harus disampaikan kepada siswa telah diatur dan tersusun berurut dalam garais- garis besar program pengajaran (GPP) yang menggambarkan semua materi yang harus disampaikan oleh guru sehingga diterima oleh semua siswa pada lembaga Pendidikan itu, demikin juga dengan norma-normanya. Pendidikan di sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang penting di ajarkan pada setiap jenjang pendidikan formal dan sekolah dasar ( SD) sampai dengan perguruan tinggi.pendidikan dasar sebaga sebagaii jenjan jenjang g awal awal dari dari pendid pendidika ikan n sekola sekolah h antara antara lain lain di fokusk fokuskan an pada pada pen penge gemb mban anga gan n kema kemamp mpua uan n dan dan kete ketera ramp mpil ilan an dasa dasarr seba sebaga gaii beka bekall untu untuk k pendidikan selanjutnya dan untuk bekal hidup di masyarakat. Hal ini terdapat dalam dalam tujuan tujuan umum umum diberik diberikann annya ya matemat matematika ika pada pada jenjan jenjang g pendid pendidika ikan n dasar dasar yaitu(1) mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif dan (2) memper mempersia siapka pkan n siswa siswa agar agar dapat dapat menggu menggunak nakan an matemat matematika ika dan pola pola pikir pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu penge pengetah tahuan uan.. Sedang Sedangkan kan tujuan tujuan secara secara khusus khusus adalah adalah (1) menumb menumbuhk uhkan an dan mengemban mengembangkan gkan keterampilan keterampilan berhitung berhitung (mengguna (menggunakan kan bilangan) bilangan) sebagai sebagai alat kehi kehidu dupa pan n

seha sehariri-ha hari ri

;(2) ;(2)me menu numb mbuh uhka kan n

kema kemamp mpua uan n

sisw siswa, a,

yang yang

dapa dapatt

dialihgunak dialihgunakan, an, melalui melalui kegiatan kegiatan matematika;(3 matematika;(3)menge )mengembang mbangkan kan pengetahua pengetahuan n dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di sekolah Lanjutkan Tingkat Pertama(SLTP);membentuk sikap logis,kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.(dalam flehvi:2005) Untuk mencapai tujuan pembelajaran pembelajaran tersebut tidaklah mudah, berbagai berbagai upaya telah dilakukan oleh banyak pakar pendidikan untuk meningkatkan aktifitas By Muhammad sukma rohim

1

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.











dan hasil belajar siswa namun pada kenyataannya hasil belajar matematika siswa cenderung menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan simbol-simbol serta penalaran yang membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.dari fungsi tersebbut terlihat bahwa peran matematika sangat besar dalam mempersiapkan siswa agar memilik memilikii ketera keterampi mpilan lan dasar dasar dan dapat dapat menggu menggunak nakan an pola pola pikir pikir matemat matematika ika dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan matematika adalah salah satu cabang dari pendidikan nasional nasional yang yang mamp mampu u mema memacu cu kece kecerd rdas asan an dan dan kekr kekrit itis isan an sisw siswa. a. Namu Namun n dala dalam m kenyat kenyataan aanya ya di lapang lapangan an terdap terdapat at cukup cukup banyak banyak siswa siswa yang yang tidak tidak menyu menyukai kai pelajaran matematika itu sebagai momok dan mata pelajaran yang sukar dan sulit untu ntuk di meng engerti erti.. Pada Padah hal matem atemat atik ikaa itu itu san sangat gat di butu butuh hkan untu untuk k meningkatkan daya nalar siswa agar mampu berpikir logis,kritis, sistematis dan kreatif. Lembar Lembar kerja siswa sebagai salah satu media pembelajaran pembelajaran yang dianggap dianggap dapa dapatt meng mengak akti tifk fkan an sisw siswaa baik baik fisi fisik k maup maupun un ment mental al sehi sehing ngga ga mamp mampu u mengembangkan proses belajar. Pada lembar Kerja Siswa ini siswa akan mampu memaham memahamii menyer menyerap ap materi materi pelajar pelajaran an secara secara baik baik dan pada pada akhirn akhirnya ya dapat dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian sejauh mana perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunak menggunakan an LKS dibanding dibandingkan kan dengan dengan siswa yang tidak tidak di ajarkan dengan menggunakan LKS pada siswa V SDN 2 X tahu ajaran 2009.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a

Siswa beranggapan bahwa matematika sebagai mata pelajaran











b.

Banyak

siswa

yang

masih

mengalami

kesulitan

dalam

mengyelesaikan soal-soal operasi hitung pecahan. c.

Guru jarang ang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) seba ebagai alat

bantu dalam Pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk Untuk menghi menghinda ndari ri meluas meluasnya nya permas permasalah alahan an yang yang akan akan di kaji kaji dalam dalam penelitian penelitian ini, maka masalah masalah penelitian yang akan diteliti diteliti adalah pokok bahasan bahasan pecahan terutama pada bagian operasi hitung bentuk pecahan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdas Berdasark arkan an uraian uraian dari dari latar latar belaka belakang ng,, maka maka masalah masalah peneli penelitian tian dapat dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah ada perbedaan hasil belajar matematika siswa yang di ajarkan dengan menggunakan LKS dan yang tidak menggunakan LKS pada materi pecahan siswa kelas V SDN 2 X tahun 2009/2010” 2009/2010”

1.5 Tujuan Penelitian

Berd Berdas asar arka kan n rumu rumusa san n masa masala lah h diat diatas as tuju tujuan an pene peneli liti tian an ini ini memb memban andi ding ngka kan n hasi hasill

adal adalah ah

bela belaja jarr mate matema mati tika ka sisw siswaa yang yang diaj diajar arka kan n deng dengan an

menggunakan LKS dan yang tidak diajarkan dengan menggunakan LKS.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian penelitian ini beberapa beberapa manfaat yang diharapkan diharapkan adalah sebagai sebagai berikut: a.

Bagi gur guru da dapat dig digunakan se sebagai bah bahan pe pertimbangan da dalam

pengembangan dan memodifikasi alternatif pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. b.

Memudahk ahkan siswa dalam belajar ma matemati atika te terutama pad padaa soalal-

soal operasi hitung bentuk pecahan.











Bab11 Kajian Pustaka 2.1 Belajar matematika

Istilah belajar dalam keperpustakan asing sering disebut dengan learning, menurut Herman Hudoyo(1991:1) belajar merupakan kegiatan bagi tiap siswa. Pengetahua Pengetahuan, n, keterampilan, keterampilan, kebiasaan, kebiasaan, kegemaran, kegemaran, dan sikap siswa terbentuk terbentuk dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Siswa dikatakan belajar jika dida didala lam m diri diri sisw siswaa ada ada suat suatu u pros proses es kegi kegiata atan n yang yang meng mengak akib ibat atka kan n suat suatu u peerubahan tingkah laku. Menurut thorndike belajar adalah roses interaksi antara pikiran, perasaan, atau hal-hal yang dapat dapat oleh indera dan respon reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, gerakan/tindakan. Berdasarkan definisi diatas, terlihat ada beberapa hal pokok pokok yang yang dapat dapat disimp disimpulk ulkan an (1) belaja belajarr harus harus memung memungkin kinkan kan terjadi terjadinya nya perubahan perilaku siswa, (2) belajar merupakan proses kegiatan yang melibatkan pengalaman,(3) bahwa perubahan merupakan buah dari pengalaman,(4) belajar merupa merupakan kan suatu suatu proses proses intera interaksi ksi antara antara stimul stimulus us dan respon respons. s. Mateam Mateamatik atikaa merupakan terjemahan dari kata mathematics, beberapa definisi dari matematika, antara lain: 1. Menuru Menurutt James James (Rusefen (Rusefendi, di, 1992:27 1992:27)) matema matematik tikaa di definisi definisikan kan sebagi sebagi ilmu ilmu tentan tentang g logika logika mengen mengenai ai bentuk bentuk,, susuna susunan n dan besaran besaran,, konsep konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya. Dengan jumlah yang banyaknya terbagi atas tiga bidang yait, aljabar, analisis, dan geometri. 2. Menuru Menurutt Jhon Jhon dan Rissing Rissing (russef (russefend endi,1 i,1992 992:28 :28)) matema matematik tikaa adalah adalah pola pikir dan pola mengorganisasikan pembuktian yang logis. 3. Menuru Menurutt Kline( Kline(Rus Ruseffe effensi nsi,19 ,1992: 92:28) 28) matema matematik tikaa bukanl bukanlah ah penget pengetahu ahuan an menyendiri menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, sendiri, tetapi adanya mate matema mati tika ka itu itu teru teruta tama ma kare karena na untu untuk k memb memban antu tu manu manusi siaa dala dalam m memahami dan menguasai permasalahan social, ekonomi, dan alam. 4. Selain Selain itu ada pula pendap pendapat at yang menyat menyataka akan n bahwa matemat matematika ika timbul timbul











5. Menurut Menurut Rey,dkk Rey,dkk (Ruseffen (Ruseffensi,19 si,1992:28 92:28)) matematika matematika adalah telaah telaah tentang tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat. Pada Pada pendid pendidika ikan n formal formal matemat matematika ika dikena dikenall dengan dengan nama nama matemat matematika ika sekolah. sekolah. Menurut Menurut Wilson Wilson (Nirwana,200 (Nirwana,2003:66) 3:66) tujuan utama belajar matematika matematika sekola sekolah h ialah ialah untuk untuk mengem mengemban bangka gkan n kemamp kemampuan uan yang yang dimili dimiliki ki siswa siswa dalam dalam memecah memecahkan kan berbag berbagai ai masalah masalah yang yang komple kompleks, ks, misaln misalnya ya masalah masalah angka angka dan lambang, penciptaan pola dan memaknai gambar. Pemb Pembel elaj ajar aran an mate matema mati tika ka pada pada sisw siswaa di seko sekola lah h dasa dasarr hend hendak akny nyaa ditekankan pada sudut pandang mengenai matematika itu sendiri. Beberapa sudut pandang mengenai matematika itu antara lain, (riedsel dkk.1996:13-15) 1.Matematika bukan hanya aritmatika (ilmu hitung). 2. Matematika Matematika adalah aktivitas untuk menemukan menemukan dan mempelajari mempelajari pola serta hubungannya. 3.Matematika adalah sebuah bahasa. 4.Matematika adalah cara untuk berpikir. 5.Mate 5.Matema mati tika ka

meru merupa paka kan n

peru peruba baha han n

bent bentuk uk

dari dari

ilmu ilmu

peng penget etah ahua uan n

(mathemathis is changing body of knowledge). 6.Matematika merupakan cara untuk berpikir bebas. Dengan diberikannya penekanan pada susut pandang ini, diharapkan siswa akan lebih termotivikasi dalam belajar, siswa tidak hanya dijejali teori- teori dan rumusrumus-rum rumus. us. Tetapi Tetapi siswa siswa berpik berpikir ir bagaim bagaimana ana dan mengap mengapaa teori-t teori-teor eorii dan rumus-rumus itu ada.

2.2 Pembelajaran Matematika

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik pada suatu lingkungan belajar. Pembelajar merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik dengan











kegiatan guru secara terpogram dalam desain instruktional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada persediaan sumber belajar. Berdas Berdasark arkan an penger pengertia tian n diatas diatas,, maka maka dapat dapat dinyat dinyataka akan n bahwa bahwa pembel pembelajar ajaran an meru merupa paka kan n suat suatu u pros proses es yang yang di dala dalamn mnya ya meli melipu puti ti kegi kegiat atan an belaj belajar ar dan dan mengajar. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Dua konsep tersebut terpadu dalam satu kegiatan yang mencakup interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada hakikatnya belajar menunjuk pada apa yang baru dilak dilakuk ukan an sese seseor oran ang g seba sebaga gaii subj subjek ek yang yang mene menerim rimaa pela pelaja jaran ran,, seda sedang ngka kan n mengajar menunjukkan pada apa yang dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belaja Belajarr matema matematik tikaa menuru menurutt Erman Erman Suherm Suherman an (1986: (1986:25) 25) adalah adalah belaja belajar r memahami konsep-konsep yang melahirkan rumu-rumus, teorema-teorema atau dalil-d dalil-dali alil. l. Proses Proses belajar belajar matema matematika tika adalah adalah kegiat kegiatan/ an/usa usaha ha untuk untuk mencap mencapai ai perubahan dalam memahami konsep-konsep matematika. Bila Bila hal ini dilaks dilaksana anakan kan dengan dengan baik, baik, seseor seseorang ang akan akan dengan dengan mudah mudah mempel mempelajar ajarii sesuat sesuatu u bila bila belajar belajar itu didasa didasari ri kepada kepada apa yang yang telah telah diketa diketahui hui oran orang g itu. itu. Kare Karena na itu itu untu untuk k memp mempel elaj ajar arii suat suatu u mate materi ri mate matema mati tika ka baru baru,, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi proses belajar matematika tersebut (Herman Hudoyo,1998:4). Pemb Pembel elaj ajara aran n memb memban antu tu

sisw siswaa

Matem Matemati atika ka untu untuk k

dala dalam m

memb memban angu gun n

pand pandan anga gan n

kons konstru trukt ktiv ivis istik tik adala adalah h

kons konsep ep-k -kon onse sep p

mate matema matik tikaa

deng dengan an

kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep itu terbangun kembali melalui informasi – informasi untuk menjadi konsep baru(Nickson dalam Hudoyo, 1998). Pembelajaran matematika ini mempunyai tiga ciri antara lain: (1) siswa terlibat aktif dalam belajar ;(2) informasi dikaitkan dengan informasi lain sehingga menyatu dalam schemata, dan pemahaman terhadap informasi menjai kompleks;(3) orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan.













Pendek Pendekata atan n belaja belajarr mengaj mengajar ar adalah adalah suatu suatu konsep konsep atau prosed prosedur ur yang yang digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Pendek Pendekatan atan deduktif deduktif

adalah adalah pendekat pendekatan an mengaj mengajar ar yang yang dimula dimulaii dengan dengan cara

menarik kesimpulan dari hal0-hal yang umum ke khusus. Seperti dikemukakan oleh Herman Hudoyo (dalam Sugiharto:20) bahwa di depan kelas, pendekatan deduktif diberikan sejalan dengan metode ceramah. Dalam pembelajaran di kelas, mengajar konsep pecahan dengan pendekatan dedu dedukt ktif if

dimu dimula laii

deng dengan an

meng mengem emuk ukak akan an

defin definis isi-d i-defi efini nisi si

dari dari

peca pecaha han, n,

menjelaskan sifat –sifat dan rumus-rumus baru kemudian di lanjutkan dengan memberikan contoh-contoh soal yang dapat diberikan oleh guru atau di cari oleh siswa sendiri. Berikut langkah- langkah pembelajaran yang diterapkan berdasarkan pendekatan deduktif; 1.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2.Guru mengingatkan pengetahuan prasyarat siswa 3.Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari mulai daari pengertian, sifatsifat dan rumus –rumus 4.Guru memberikan contoh soal yang berhubungan dengan materi 5.Guru memberikan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa 6.Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan di papan tulis 7.Guru memberikan evaluasi Di bawah ini dikemukakan keunggulan dan kelemahan pendekatan deduktif menurut Heman Hudoyo(1990) Hudoyo(1990)











a.

Biasa iasany nyaa dira dirasa sak kan san sanga gatt sul sulit it bag bagii sis siswa wa unt untu uk mem memah aham amii sua suatu tu

rumus rumus yang yang abstra abstrak, k, bila bila tidak tidak di dahulu dahuluii dengan dengan contoh contoh-co -conto ntoh h yang yang kongkrit. kongkrit. Bahkan bila anak masih didalam didalam tahap operasi konkret rumusrumus yang abstrak tidak bermakna bagi siswa b.Pendekat b.Pendekatan an dedukt deduktif if dikhaw dikhawati atirka rkan n menyeb menyebabk abkan an ingatan ingatan lebih lebih pentin penting g daripada pengertian c. Siswa Siswa menjad menjadii pelaja pelajarr yang yang pasif pasif hanya hanya menuru menurutt pola pola penger pengerjaa jaan n yang yang disajika gurunya..

2.4 Bilangan Pecahan

Pecahan yang dipelajari anak keetika SD sebenarnya merupakan bagian dari bilangan bilangan rasional rasional yang yang dapat dapat ditulis ditulis dalam dalam bentuk bentuk

dengan dengan a dan b merupakan merupakan

bilan bilangan gan bulat bulat dan b≠0.a b≠0.a disebu disebutt pembil pembilang ang dan b disebu disebutt penyeb penyebut. ut. Secara Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu dari :(1) pecahan biasa, (2) pecahan decimal,(3) pecahan persen,(4) pecahan campuran. Pecahan digunakan apabila apabila mmembicarakan mmembicarakan bagian-bagian bagian-bagian benda atau bagian-bagian bagian-bagian himpunan atas bagian bagian yang sama. Oleh karena itu bilangan bilangan pecahan dapat dibagi dibagi diperagakan diperagakan dengan dengan suatu suatu bagian bagian dari dari keselu keseluruh ruhan an himpun himpunan an akan akan benda. benda. Misaln Misalnya ya suatu suatu kelereng berwana putih dan 3 kelereng berwarna hitam. Maka kelereng yang berwarna putih adalah seper empat bagian dari keseluruhan dan dilambangkan dengan (seperempat).











2.6 Lembar Kerja Siswa(LKS)

Lembaran kegiatan siswa merupakan bagian yang memuat pelajaran yang harus dikuasai siswa, susunan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan langkah-langkah kegiatan belajar atau petunjuk kegiatan belajar atau petunjuk kegiatan yang harus ditempuh siswa. LKS disebut juga sebagai lembar kerja, merupakan salah satu bagian media dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai suatu media, LKS perlu mendapatkan perhatian agar dapat menunjang keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Media pengajaran pengajaran menurut menurut Yusuf Yusuf Hadi dalam Suhardjo Suhardjo (1995:72) (1995:72) adalah alat bantu baik berupa alat-alat elektronik, gambar, alat peraga, buku, lembar kerja, dan lain-lain yang digunakan untuk menyalurkan isi pesan dan bahan kepada siswa. Alat-alat bantu tersebut dipakai untuk a. Memperjelas informasi aatu pesan pengajaran b.Memberikan tekanan pada bagian-bagian yang penting c. Memberikan Memberikan variasi pengajaran pengajaran d.Memotivasi proses belajar siswa LKS merupa merupakan kan suatu suatu materi materi agar agar yang yang dikema dikemass secara secara integr integrasi asi yang yang memung memungkin kinkan kan bagi bagi siswa siswa mempel mempelajar ajarii materi materi terseb tersebut ut secara secara mandir mandirii (Tian (Tian Belawati,2003:238). Selain itu LKS merupakan alat yang sangat penting dalam menunjang menunjang kegiatan kegiatan belajar, belajar, baik kelompokm kelompokmaupu aupun n individual individual dan pertanyaan pertanyaan











Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dengan penggunaan LKS ini adalah dengan pendekatan deduktif yaitu pendekatan mengajar yang dimulai dari halhal-ha hall yang yang umum umum ke khus khusus us.. Sepe Sepert rtii yang yang dike dikemu muka kaka kan n oleh oleh Herm Herman an HUdo HUdoyo yo(d (dala alam m Sugi Sugiha hart rto: o:20 20)) bahw bahwaa dide didepa pan n kela kelas. s. Pend Pendek ekat atan an dedu dedukt ktif if diberikan sejalan dengan metode ceramah. Manfaat penggunaan LKS adalah a. Untuk menghemat menghemat waktu guru mengajar b.Mengubah peran guru menjadi fasilitator c. Menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih efektif. d.Membantu siswa untuk mandiri e. Dapat membuat siswa aktif aktif terlibat dengan materi yang dibahas dibahas 2.7 hasil belajar matematika

Pengertian hasil belajar Matematika tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi

dikelas,

di

sekolah

maupu

diluar

sekolah.

Menurut

Bloom(Nirwana,2003:68) hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomoto psikomotorik. rik. Sedangkan Sedangkan menurut menurut Gagne (Nirwana,20 (Nirwana,2003:6 03:68) 8) hasil belajar digolongk digolongkan an menjadi menjadi 5 ranah yaitu informasi informasi verbal, keterampilan keterampilan intelektual, intelektual, strategi strategi kognitif, kognitif, sikap dan keterampilan keterampilan motorik. Akan tetapi jika dibandingk dibandingkan an pendapat kedua para ahli ini memiliki kesamaan yaitu; a. Ranah kognitif=strategi kognitif b.Ranah psikomotorik= keterampilan motorik c. Ranah afektif= informasi verbal, keterampilan intelektual, sikap. sikap. Pada Pada pembel pembelajar ajaran an matemat matematika ika hasil hasil belaja belajarr yang yang akan akan dipero diperoleh leh siswa siswa











terhadap terhadap pencapaian pencapaian prestasi prestasi belajar belajar yang lebih baik dibandingkan dibandingkan dengan tanpa lembar kerja siswa, hal inin dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh siswa yang menggunakan LKS sebesar 9,6 Peneli Penelitian tian kalelu kaleluni ni (1998: (1998:31) 31) di SLTPN_ SLTPN_3 3 Kumai Kumai tahun tahun 1998, 1998, pada pada bidang bidang matematika bahwa penggunaan LKS lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar bila dibandingkan dengan yang tanpa LKS. Penelitian darmaji yang mengatakan mengatakan bahwa pemberian pemberian LKS pada pelajaran fisi fisika ka yang yang dila dilaks ksan anak akan an di SLTP SLTP kath kathol olik ik Kuma Kumaii 1998 1998 kela kelass 1 cawu cawu 1 mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa. 2.9 kerangka berpikir

Kualitas sistem pengajaran merupakan factor penentu bagi pencapaian hasil belajar peserta didik, denagn demikian peningkatan kualitas pengajaran mutlak di lakukan dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa. Dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran salah satu bentuknya adalah dengan mencari alternative pembelajaran yang paling tepat untuk mengajar dan memahami konsep matematika dengan baik, salah satu alternative tersebutr adalah pen peng gguna gunaan an

LKS

dala dalam m

mem memaham ahamii

konsep nsep

matem atemat atik ikaa

serta erta

dala dalam m

menyelesaikan soal-soal matematika. LKS sebagai salah satu media pembelajaran yang yang diangg dianggap ap dapat dapat mengak mengaktif tifkan kan siswa siswa baik baik fisik fisik maupun maupun mental mental sehing sehingga ga mampu mengembangkan proses belajar. Pada lembar kerja siswa ini akan mampu memaham memahamii menyer menyerap ap materi materi pelajar pelajaran an secara secara baik baik dan pada pada akhirn akhirnya ya dapat dapat meningkatkan hasil belajar. 2.10 Pengajuan HIpotesis













Bab III Metode Penelitian 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan yaitu penelitian eksperimen dimana dalam penelitian ini dilakukan suatu percobaan dengan memberikan suatu perlakuan perlakuan dan membandingkan pengaruh-pengaruh perlakuan tersebut terhadap suatu suatu sampel sampelyan yang g dipili dipilih. h. Dalam Dalam peneli penelitia tian n ini kelas

eksper eksperime imen n mendap mendapat at

perlak perlakuan uan khusu khusus, s, sedang sedangkan kan kelas kelas contro controll tidak tidak mendap mendapat at perlak perlakuan uan khusus khusus kemudian dibandingkan hasil akhirnya. 3.2 Rancangan Penelitian

Pend Pendek ekat atan an yang yang digu diguan anka kan n dalam dalam pene peneli litia tian n ini ini beru berupa pa pend pendek ekat atan an kuantitatif kuantitatif berupa berupa skor hasil hasil tes belajar siswa kelas kelas SDN 2 X semester semester 1 tahun ajaran 2009/2010 dalam menyelesaikan soal-soal tentang pecahan 3.3 Definisi operasional variable penelitian











suatu himpunan, himpunan, dan dan di tuliska tuliskan n

dengan dengan b#0 dan dan b bukan bukan factor factor dari a, a dan b

bilangan bulat. Penelitian ini melibatkan dua variable yaitu variable bebas(x) dan variable tergantung (y). variable bebas bebas adalah penggunaan LKS dan tanpa LKS,sedangkan LKS,sedangkan variable tergantungnya adalah hasil belajar matematika. Artinya dengan x akan menghasilkan y. bentuk skema dapat dituliskan sebagai berikut. X1 Y X2

Gambar 1 tata hubungan variable

Penggunaan LKS dan tanpa LKS

hasil belajar

Keterangan X1 = kelas yang menggunakan LKS (eksperimen) X2 = kelas yang tanpa LKS (control) Y = hasil belajar











Sampel Sampel dalam dalam penelit penelitian ian ini adalah adalah seluru seluruh h popula populasi si atau sampel sampel total. total. Peng Pengam ambi bila lan n

samp sampel el

pene penelt ltia ian n

dila dilaku kuka kan n

dena denagn gn

tekn teknik ik

undi undian an

yait yaitu, u,

pengambilan satu kelas di bagi kelas ekperimen dan satu kelas sebagai kelas control. control. Setelah dilakukan pengundian pengundian di peroleh kelas Va dan Vb sebagai kelas kelas control. 3.5 Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa hasil tes soal bentuk uraian yang diberikan kepada kedua kelas (eksperimen dan control) yang saya dapat melalui website. 3.5.1 Pengembangan Instrument Dalam penelitian ini yang di ukur perbedaan hasil belajar siswa yang di ajarka ajarkan n dengan dengan menggu menggunak nakan an LKS dan yang yang tidak tidak menggu menggunak nakan an LKS yang yang dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan deduktif dalam menyelesaikan soal tentang operasai operasai hitumg hitumg pada pecahan. Instrument Instrument penelitian penelitian berupa berupa soal bentuk tes uraian. Sebelum instrument disusun, dikembangkannya terlebih dahulu kisi-kisi insrumen yang mengacu kepada kurikulum bidang studi matematika SD dan buku buku matematika yang dipelajari dipelajari sebagai pegangan pengajaran pengajaran matematika.











Menjumlahka Menjumlahkan n dan Operasi

Operasi

mengurangkan

penjumlahan

ber berba bag gai

hitung bent bentu uk pecahan

pecahan

dan pengurangan pecahan Operasi penjumlahan

5

1,2,3,4,5

5

6,7,8,9,10

pecahan Operasi pengurangan pecahan 3.5.2Validitas instrument

Dalam penelitian ini, batasan peskoran instrumennya mencakup materi, kontru kontruksi ksi,, dan bahasa. bahasa. Untuk menjamin menjamin kualita kualitass data data dalam dalam kelaya kelayakan kan

atau atau

kecocokan instrument, kejelasan bahasa yang dipergunakan, kebenaran kalimat











dan komunikatif, rumusan butir tes tidak menimbulkan salah pengertian, butiran tes menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa uraian. Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengumpulan dan pengolahan data data yaitu: yaitu: mengum mengumpul pulkan kan datadata- data data nilai nilai dari SDN 2 X melalu melaluii Email Email atau website, kemudian dianalisis dengan memakai ilmu statistik. 3.7 Teknik analisis data

Untuk pengolahan data secara kuantitatif dari hasil perolehan belajar siswa menggunakan analisis tool fax Program Microsoft Excel. 3.8 Uji Persyaratan Analisis













fo = frekuensi obserpasi fh = frekuensi harapan kretria pengujian adalah membandingkan skor x 2hitung dengan skor x 2tabel pada siknifikan 5 persen dengan derajat keabsahan db (n-1) yaitu: -

jika ha harga skor x2hitung ≤ skor x 2tabel berarti data mengikuti data distribusi normal.

-

Jika ha harga sk skor x2hitung > skor x 2 tabel berarti berarti data mengikuti data distribusi normal.











Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi data

Beriku Berikutt ini disjik disjikan an data data tentan tentang g hasil hasil belaja belajarr matema matematik tikaa siswa siswa kelas kelas eksperimen dan kelas control. Kemudian dilakukan perhitunga analisis deskripsi data utnuksetiap utnuksetiap kelas antara lain menentukan menentukan rentangan rentangan skor, skor, rata-rata, rata-rata, median, median,











Dari tabel 3. terlihat bahwa ada perbedaan selisih antara skor tes semester 1 dari hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas control. Perbedaan tersebut adalah sebesar 2,97. 4.1.2 Pembahasan hasil penelitian

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan skor tes hasil belajar matematika antara siswa kelas eksperimen dan kelas control dipeeroleh to= 2,04 dan dan t tabel= 1,671 pada taraf signifikan 5% 5% dan db=(n1 + n2-2) n2-2) dengan demikian to> t tabel sehing sehingga ga ho ditola ditolak k dan Ha diterim diterima. a. Dapat Dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa hasilb hasilbelaj elajar ar











Dari tabel 12. diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika siswa antara antara yang yang diajark diajarkan an denagn denagn menggu menggunak nakan an LKS lebih lebih baik baik dari dari siswa siswa yang yang diajarkan tanpa LKS. Dalam Dalam hal hal ini ini sesu sesuai ai deng dengan an kaji kajian an teori teori bahw bahwaa LKS LKS lebi lebih h efek efekti tiff di guna gunaka kan n pada pada seti setiap ap poko pokok k baha bahasa san n mate matemat matik ikaa dapa dapatt dibu dibukt ktik ikan an setel setelah ah dilakukan eksperimen pada penjumlahan dan pengurangan pecahan. Dengan adanya perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dean deanga gan n meng menggu guna naka kan n LKS LKS dan dan sisw siswaa yang yang diaja diajark rkan an tanp tanpaa LKS LKS deng dengan an











5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan sesuai dengan tujuan maka dapat disimpulkan bahwa. 1. Hasil Hasil belajar belajar matemat matematika ika siswa siswa kelas kelas ekprimen ekprimen mempuny mempunyai ai retang skor skor dari 25 dan 43, skor rata-rata 32,48 standar deviasi 6,84 dan siswa kelas control mempunyai rentang skor dari 20 sampai 39, skor rata-rata 31,11 standar deviasi 5,03. 2. Penggu Penggunaa naan n LKS yang yang dilaku dilakukan kan siswa siswa dalam dalam proses proses belajar belajar matema matematik tikaa













1. kepa kepada da guru guru bida bidang ng stud studii matem matemati atika ka diha diharap rapka kan n pada pada pros proses es bela belajar jar mengajar menggunakan LKS sebagai media untuk membantu siswa dalam memaha memahami mi setiap setiap materi materi yang yang diajar diajarkan kan.. Dan dalam dalam pembua pembuatan tan LKS diajarkan sederhana dan mudah dipahami siswa dengan memperbanyak











Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek . Jakarta: PT. Bina Aksara Dahar. R. W. 1989. Teori -teori Belajar . Jakarta: Erlangga Hudojo. H. 1988. Mengajar belajar Matematika . Jakarta: Dikjen Dikti P2LPTK

Penelitian Mini

Recommend Documents