PENELITIAN ARKEOLOGI PENDAHULUAN
Seja Sejak k lima lima tahun tahun tera terakh khir ir ini, ini, meng mengap apaa dalam dalam siste sistem m peng pengelo elolaa laan n sumberdaya arkeologi sektor penelitian arkeologi terasa “terpinggirkan” apabila dibandingkan dengan sektor-sektor pelestarian dan pemanfaatan? Pertan yaan yang bersifat kontroversial ini sengaja penulis lempar pada awal tulisan ini agar wacana di atas dapat menggugah perhatian para peserta P! yang terhormat" Secara jujur, kondisi seperti telah diungkapkan di atas disebabkan oleh dua faktor yang sangat dominan dominan mempen mempengar garuh uhii terjadi terjadinya nya dishar disharmon monisas isasii dalam dalam sistem sistem pengel pengelolaa olaan n sumber sumberday dayaa arkeol arkeologi ogi ndone ndonesia" sia" #edua #edua faktor faktor tersebu tersebutt adalah adalah faktor faktor yang yang bersifat internal, yaitu kesalahan dalam menentukan strategi dan program kerja penelitian arkeologi" Sehingga selama ini hasil-hasil penelitian selalu dengan konklusi bahwa penelitian perlu dilanjutkan untuk masa yang akan datang atau tahu tahun n angg anggar aran an beri beriku kutn tny ya, deng dengan an cata catata tan n apab apabil ilaa masi masih h ters tersed edia ia dana dana $kemungkinan sangat kecil untuk mendapatkan dana kembali%" Selain dari pada itu hasil penelitian yang berupa laporan penelitian !rkeologi tersebut berhenti di perpustakaan" &ari hasil rekapitulasi laporan penelitian !rkeologi di tiga 'alai Pene Penelit litian ian !rkeo rkeolo logi gi hamp hampir ir semua semua hasil hasil pene penelit litian ian arkeo arkeolo logi gi selam selamaa satu satu dasawarsa $())* + *% belum mampu memasuki “ranah implementatif”" .aktor inter ternal
yang ang
lain
adalah
tidak
berk erkemb embangnya
metod tode
dan
teknik
kelabo kelaborato ratorium riuman an di lembag lembagaa penelit penelitian ian arkeol arkeologi ogi,, yang yang akibatn akibatnya ya substan substansi si penelitian akan mengalami penurunan bobot dan kwalitas hasil penelitian" penelit ian" .aktor eksternal eksternal diawali sejak dipisahkann dipisahkannya ya tugas-tugas tugas-tugas penelitian, penelitian, pelestarian, pelestarian, dan pemanfaatan yang semula merupakan kegiatan satu atap" /ulai saat itulah terjadi terja di friksi friksi-fri -friksi ksi yang yang tidak tidak kondus kondusif if dalam dalam satu satu sistem sistem pengel pengelola olaan an sumber sumberday dayaa arke arkeol olog ogii di ndo ndone nesia sia"" “Per “Persai saing ngan an yang yang tida tidak k sehat sehatpu pun” n” akhi akhirny rnyaa tida tidak k dapatdihindari, bahkan kondisi seperti tersebut dapat berlangsung dalam kurun waktu yang sangat panjang dari generasi ke generasi dan arogansi sektoral masih serin sering g munc muncul ul"" Pada Pada saat saat Pusat Pusat Pene Penelit litian ian !rkeo rkeolo logi gi 0asio 0asiona nall di bawa bawah h kepemimpinan Prof" 1"P" Soejono dan Prof" 2" 2assan /uarif !mbary lembaga
penelitian dapat “mengimbangi” kiprah lembaga pelestarian dan pemanfaatan" !kan tetapi sejak lembaga penelitian !rkeologi dibawah kendali &r" 2" 2aris Sukendar, mulai dirasakan upaya “peminggiran dan pelecehan” lembaga penelitian !rkeologi dalam sistem pengelolaan sumberdaya !rkeologi di ndonesia" Sehingga ada sindiran yang mengatakan bahwa penelitian !rkeologi ibarat danau yang airnya melimpah tetapi tidak mampu mengairi tanah disekitarnya" /aksudnya hasil penelitian !rkeologi selama ini tidak ada manfaat yang dapat dirasakan baik untuk kepentingan bangsa, 0egara dan masyarakat luas" 'enarkah pernyataan di atas? 3erlepas dari benar tidaknya pernyataan di atas, sebaiknya mulai saat ini kita lupakan saja wacana-wacana “busuk” yang telah lama “meracuni” para arkeolog ndonesia" Pada kesempatan yang baik ini marilah kita bicara demi kemajuan !rkeologi ndonesia dengan terlebih dahulu melepas baju birokrasi kita masing-masing, kita duduk sama rendah dan berdiskusi dengan kepala yang dingin serta hati yang bening dan ikhlas" PARADIGMA PENELITIAN ARKEOLOGI
Secara global Prof" 0urhadi /agetsari telah mengingatkan kepada kita tentang paradigma baru !rkeologi yang disampaikan pada 4eramah lmiah !rkeologi di .akultas lmu Pengetahuan 'udaya, 5niversitas ndonesia bertepatan dengan ) 3ahun 2ari Purbakala ndonesia $/agetsari, 6%" 3awaran Paradigma 'aru !rkeologi tersebut menurut hemat saya harus ditanggapi secara serius oleh lembaga-lembaga pengelola sumberdaya !rkeologi" 5ntuk itu lembaga penelitian, pelestarian, pemanfaatan dan lembaga pendidikan !rkeologi perlu duduk bersama khusus membahas tentang tawaran yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan !rkeologi ndonesia, mungkinkah? /utasi 'apak &rs" Suroso, /P, /2um" dari lingkungan !sisten &eputi !rkeologi 0asional ke !sisten &eputi 5rusan #epurbakalaan dan Permuseuman dan &rs" 2" 7unadi, /2um" dari Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan dan Sulawesi 3enggara ke 'alai Penelitian !rkeologi untuk wilayah #alimantan, merupakan suatu fenomena yang cukup menarik" Paling tidak akan ada suatu pemahaman baru tentang visi dan misi penelitian !rkeologi dalam rangka
pelestarian sumberdaya !rkeologi yang akan dibawa dan disosialisasikan oleh 'apak Suroso di tempat baru lembaga yang dipimpinnya" &emikian pula Sdr" 2" 7unadi jelas akan membawa konsep-konsep pelestarian yang selama ini diharapkan oleh sektor lain dari suatu kegiatan penelitian !rkeologi, sehingga akan muncul suatu program penelitian !rkeologi yang berwawasan pelestarian dan pemanfaatan" 3entang paradigma penelitian !rkeologi ndonesia sebenarnya telah lama digagas dan disampaikan oleh Prof" 8di Sedyawati dalam 8valuasi 2asil Penelitian !rkeologi $82P!% tahun ( di #aliurang, 9ogjakarta" Pada kesempatan yang sama Suroso /P, juga menegaskan tentang perlunya revitalisasi dan restrukturisasi tugas dan fungsi kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian !rkeologi" 0amun demikian rupanya gaung 82P! tidak mampu bergema panjang, setelah berjalan beberapa tahun lamanya, sektor penelitian !rkeologi nampaknya “masih jalan ditempat”" /emang, kegiatan penelitian bukanlah sesuatu yang bersifat instant dan siap saji, akan tetapi butuh waktu dan dana yang memadai" 0amun demikian, setiap tahap penelitian hendaknya ada sesuatu hasil yang konkrit sekalipun hanya berupa sebuah hipotesis awal $7unadi, *a%" &alam konteks pelestarian sumberdaya !rkeologi, penelitian merupakan salah satu faktor utama yang dapat memberikan kontribusi bagi pengambilan keputusan pengelolaan warisan budaya" :leh karena itu, informasi hasil penelitian !rkeologi diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terutama dengan adanya tuntutan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada institusi dalam menghadapi masalah-masalah dan tantangan di era otonomi daerah $&rajat, (%" Pernyataan dan pengakuan ini hendaknya dapat diterjemahkan oleh para peneliti !rkeologi, sehingga dalam menentukan program-program kerja hendaknya mempertimbangkan kepentingan praktis disamping kepentingan akademis yang menjadi dasar kegiatan utamanya" /emperhatikan beberapa hal di atas, maka sudah saatnya kita merumuskan suatu paradigma baru dalam sektor penelitian !rkeologi di ndonesia" Selama dua tahun terakhir ini sebenarnya Pusat Penelitian !rkeologi 0asional beserta jajaran 'alai Penelitian !rkeologi seluruh ndonesia telah merumuskan sebuah kebijakan-kebijakan penelitian yang sangat mendasar untuk menyatukan langkah-langkah penelitian !rkeologi ke depan $3im
Penyusunan 1ancangan nduk Puslit, *%" 1umusan yang tertuang dalam rancangan
induk
penelitian !rkeologi
ndonesia
tersebut
selain
belum
tersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakat !rkeologi ndonesia, menurut hemat saya masih perlu di diskusikan di forum seperti kongres katan !hli !rkeologi ndonesia seperti kali ini agar dapat “pengesahan” dari seluruh anggota !! yang berasal dari berbagai komponen atau lembaga pengelola sumberdaya !rkeologi" &engan demikian “paradigma baru” dapat segera dipahami oleh semua pihak, termasuk para penentu kebijakan di tingkat pusat yang tentunya akan bersikap secara bijak misalnya dalam menentukan anggaran untuk 5P3-5P3 yang ada di daerah" 3idak seperti kenyataan beberapa tahun terakhir ini perbedaan antara anggaran penelitian dan pelestarian sangat fantastis" /emang, dalam kegiatan pelestarian menyangkut pula kegiatan-kegiatan fisik seperti pemugaran dan pertamanan yang beayanya hingga milyaran rupiah" !kan tetapi seperti diungkapkan oleh sahabat saya &ra" 2ardini Sumono bahwa 'apak &r" Sapta 0irwandar Sekretaris /enteri #ebudayaan dan Pariwisata pernah menyatakan bahwa penelitian !rkeologi dengan dana sekecil itu akan dapat apa? $wawancara pribadi tgl" ; 9anuari < di 'anjarmasin%" EVALUASI HASIL PENELITIAN ARKEOLOGI INDONESIA
5ntuk kesempatan kali ini sample terpilih evaluasi hasil penelitian !rkeologi masih terbatas pada 'alai Penelitian !rkeologi 'anjarmasin untuk wilayah regional #alimantan" Pada sub bab di atas penulis telah sebutkan bahwa penelitian !rkeologi ndonesia rupanya masih jalan ditempat, hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi dari laporan penelitian !rkeologi di instansi di atas sebagian besarmenunjukkan belum mencapai pada harapan yang maksimal baik dalam tuntutan akademis maupun praktis" !dapun hasil rekapitulasi laporan penelitian !rkeologi dari tahun ())* - * dari 'alai Penelitian !rkeologi wilayah #alimantan berhasil direkap sebanyak <= laporan penelitian $maaf tidak dilampirkan%, dengan hasil rekapitulasi antara lain> a"Sebagian besar hasil kegiatan survey maupun ekskavasi masih terbatas pada pengumpulan dan diskripsi data, hanya sebagian kecil yang mencapai tahapan analisis dan hipotesis" b"Sebagian
besar penelitian tidak mencapai sasaran kesinambungan dengan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya" Sehingga tidak ada kemajuan antara penelitian yang satu dengan penelitian berikutnya" c"Penelitian etnoarkeologi masih kabur dan rancu dengan pengertian etnografi, sehingga sasaran penelitian pada data etnografis tanpa ada analogi dengan tinggalan arkeologis, seperti penelitian etnoarkeologi pada umumnya $Sherrat et"al" ()> 6;-6=@ periksa pula 'ahn and 1efrew, ())(> (<<-(;%" d"Penelitian naskah, arsitektur dan lainnya belum melibatkan tenaga ahli dari disiplin ilmu yang secara substantive sangat dibutuhkan" e"&ari <= kegiatan penelitian sebanyak ( kali dilakukan ekskavasi dan test pit $(A%, lainnya merupakan kegiatan survey" Selain penelitian !rkeologi yang sumber dananya berasal dari pemerintah adapula penelitian !rkeologi ndonesia yang dibeayai dari luar !P'0" &i bawah akan diberikan beberapa contoh hasil penelitian dari kerja sama dengan pihak-pihak luar" &i Sulawesi Selatan pernah dilakukan penelitian kolaboratif antara !rkeologi + Sejarah + .ilologi antara tahun ())-()))" Penelitian historical-archaeology yang dibeayai oleh Barner 7rant dan dilaksanakan atas kerjasama antara Pusat Penelitian !rkeologi 0asional, !ustralian 0ational 5niversit y, 5niversity of 2ull, 5niversitas 2asanuddin, 'alai Penelitian !rkeologi dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala wilayah Sulawesi Selatan dan 3enggara tersebut menurut hemat saya merupakan penelitian !rkeologi yang sukses $'ulbeck and 4aldwell, %" &ari hasil penelitian yang diberi nama :Cis Project ini sayapun dapat menulis satu artikel berjudul “Pesona 3anah Duwu !bad EF / #erajaan /ajapahit mport 'esi” $7unadi, %" &i #alimantan, selama penulis bertugas di pulau dengan seribu sungainya ini telah * $empat% kali melakukan penelitian yang dibeayai dari luar !P'0" Penelitian bersama kelompok De #alimanthrope di gua-gua prasejarah di wilayah #utai 3imur, Propinsi #alimantan 3imur berhasil mengkolaborasikan dengan berbagai pihak untuk mengangkat potensi situs tersebut" 2asilnya pada akhir tahun * #ementerian Dingkungan 2idup berhasil menyelenggarakan seminar yang menggagas usulan untuk dinominasikannya situs-situs di atas sebagai warisan dunia" 5ntuk hal-hal yang bersifat praktis, penulis telah menuangkan satu ide tentang cultural and adventure tourism $pernah
dimuat di web"pariwisata"go"id%" 2asil penelitian !rkeologi-sejarah yang dilakukan kerjasama dengan 9urusan Sejarah 5niversitas 0egeri /alang dengan beaya dari Pemerintah #abupaten #utai #artanegara berhasil mengungkap situs /uara #aman dalam skala semi makro" &alam penelitian tahap pertama $direncanakan ada 6 tahap% telah menemukan data yang cukup signifikan yaitu beberapa lokasi teposo $yang diperkirakan bekas lokasi bangunanGcandi?%, serta temuan sebuah peripih yang jelas mengindikasikan adanya sebuah bangunan suci $hindu% di situs /uara #aman" 2ipotesis sementara dari hasil penelitian ini bahwa ketujuh prasasti dari 1aja /ulawarman yang sekarang disimpan di /useum 0asional kemungkinan dahulu didirikan di atas teposo-teposo tersebut" /enurut hemat saya hipotesis seperti di atas belum pernah ditemukan oleh para peneliti sebelumnya yang sudah berkali-kali melakukan penelitian !rkeologi di situs tersebut $3im Peneliti, *%" &ua penelitian yang lain dilakukan di #ota 3arakan dan #abupaten 'erau, Propinsi #alimantan 3imur yang keduanya dibeayai oleh Pemerintah &aerah masing-masing" mplementasi dari hasil penelitian arkeologis di #ota 3arakan antara lain pemberdayaan beberapa “rumah bundar” tinggalan colonial diusulkan untuk difungsikan sebagai /useum #ota $7unadi &kk", 6%" Sedang penelitian prasasti yang ditulis pada tugu kayu yang ditemukan di kompleks istana Sambaliung, 3anjung 1edeb, #abupaten 'erau, menghasilkan suatu rumusan “tata krama” yang dikeluarkan oleh Sultan Sambaliung untuk seluruh rakyatnya" si prasasti disarankan dapat diajarkan sebagai muatan lokal bagi para siswa di #abupaten 'erau agar dapat mempertebal tentang pemahaman budi pekerti anak didik yang saat ini sudah mulai dirasakan makin menipis $7unadi, *> = - %" 'erdasarkan hasil kegiatan dua kelompok penelitian seperti telah diuraikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian !rkeologi yang dilakukan dari dana !P'0 belum setajam hasil penelitian yang dibeayai oleh pihak-pihak lain" 2al ini karena dipengaruhi oleh perbedaanwaktu dan beaya penelitian yang cukup mencolok" Penelitian !rkeologi dengan alokasi waktu dan dana yang cukup untuk kegiatan antara = + ( hari, tidak akan mungkin mendapatkan hasil seperti yang diharapkan dalam proposal maupun 3:1 yang dibuat begitu idealis" 2al ini pernah penulis sampaikan langsung kepada #epala
'adan Pengembangan #ebudayaan dan Pariwisata yang disaksikan oleh para pejabat eselon dan serta para #epala 'alai Penelitian !rkeologi dan staf peneliti di lingkungan Pusat Penelitian !rkeologi 0asional" Saya ambil contoh penelitian di #ota 3arakan, untuk perjalanan darat dari 'anjarbaru + 'ulungan 6 hari, perjalanan laut dari 'ulungan ke 3arakan ( hari, jadi untuk perjalanan pulang pergi hari sehingga waktu penelitian sisa * hari" Baktu * hari untuk kegiatan di lapangan jelas tidak mungkin akan mendapatkan data yang diharapkan, akibatnya kualitas hasil penelitian jelas tidak akan berbobot baik dari sisi akademis maupun praktis" 5ntuk itu penulis usulkan agar standard waktu dan dana untuk setiap penelitian minimal hari kerja dengan transportasi pesawat bagi situs-situs yang memerlukan waktu lebih satu hari perjalanan darat" !pabila alokasi waktu dan dana kurang dari standard tersebut jangan harapkan penelitian kita dapat menghasilkan sesuatu baik yang bersifat akademis maupun praktis" #eberhasilan penelitian-penelitian yang dibeayai oleh pihak-pihak lain diluar !P'0 karena terpenuhinya sarana dan prasarana yang kita butuhkan" /enanggapi anggaran tahun < yang diterima oleh 'alai Penelitian !rkeologi untuk regional #alimantan yang jumlahnya sebesar *< juta rupiah ditambah gajih pegawai, secara berseloroh salah seorang peneliti mengatakan> “'alai Penelitian !rkeologi ini apa mau dilikuidasi ya?, rasa-rasanya seperti akan dibunuh secara perlahanlahan”" 5lasan atau evaluasi selanjutnya ditujukan kepada Pusat Penelitian !rkeologi 0asional, terutama mengomentari hasil salah satu penerbitannya" 3erbitan akhir tahun * berjudul “1eligi pada /asyarakat Prasejarah di ndonesia” $Prasetyo &kk", *% cukup menarik untuk dibaca karena isinya sudah barang tentu akan mengupas temuan dan data tentang religi prasejarah seluruh ndonesia" Seperti disebutkan pada pengantar, oleh 3im 8ditor buku tersebut merupakan sintesa dari hasil penelitian dan tulisan dari beberapa ahli, serta perbandingannya dengan data yang ditemukan di kawasan !sia 3enggara lainnya" /engomentari masalah ini, semestinya terbitan pada tingkat Pusat Penelitian sudah tidak pada tataran sintesa lagi" !kan tetapi sudah seharusnya mencapai pada tingkat hipotesa yang memunculkan proposisi-proposisi baru, bahkan tidak berlebihan apabila dari Pusat Penelitian !rkeologi 0asional ini
muncul teori !rkeologi baru" /asalah seperti ini pernah penulis diskusikan dengan &rs" 0urhadi 1angkuti, /Si" saat kami bertemu di #antor 'alai Penelitian !rkeologi #alimantan di 'anjarbaru bulan 0opember * yang lalu" #omentar lain tentang isi buku tersebut di atas, bahwa para penulis terlalu berani mensintesakan antara kegiatan religi dan kegiatan seni dengan mengambil contohcontoh kasus antara lain lukisan dinding gua atau gambar cadas" 3entang gambar cadas sendiri, &r" &aud !"3", /!, sudah pernah memberikan dasar-dasar teoritis tentang kajian gambar cadas prasejarah di ndonesia dan telah dipresentasikan dalam Seminar Prasejarah ndonesia $&aud, ());%" Sehingga dari aspek mana gambar cadas tersebut dianalisis harus jelas, selanjutnya hasilnyapun akan dapat memberikan eksplanasi yang jelas pula" 1upa-rupanya 3im 8ditor juga belum mengadopsi teori dan metode seperti yang ditawarkan oleh &r" &aud !3, /! tersebut" &ari sisi pemanfaatan, hasil-hasil penelitian dan kajian di tingkat pusatpun masih belum dapat memberikan kontribusi riil" Salah satu contoh penerbitan buku seperti tersebut di atas, pemanfaatannya masih terbatas untuk konsumsi kalangan peneliti sendiri" Selain sebagai sarana publikasi yang dapat mendatangkan angka kredit, tidak ditemukan sesuatu yang dapat ditindak lanjuti oleh peneliti lain $misalnya proposisi% maupun sektor lain baik sektor pelestarian maupun pemanfaatan" PENELITIAN ARKEOLOGI YANG IMPLEMENTATIF
!pa
yang
dimaksud
dengan
hasil
penelitian
!rkeologi
yang
implementatif? 5ntuk menjawab pertanyaan tersebut, sebelumnyaperlu penulis kutipkan sebuah pernyataan dari an 2odder dan 'rian .agan dalam sebuah situs internet dikatakan bahwa “ believe that archaeology will increase its roles in the future" 3his partly for academic reasons the retreat from the linguistic metaphor and the embrace of the real and the material social sciences and humanities" !nd it is partly because of the continued importance of 4ultural 1esource /anagement $41/%" 'ut also think the role of archaeology will increase socially” $2odder%" “n the future 0orth !merican archaeology and archaeology everywhere will become involved with 41/, to the point it will be the dominant activity" think in
academic to be more and more laboratory research, as collections are curated and reanalyHed as is all in many places” $.agan%"&alam masa-masa pembangunan kedepan !rkeologi akan dapat berperan apabila hasil-hasil penelitiannya dapat memberikan satu kontribusi riil bagi masyarakat" Iang dimaksud masyarakat tidak hanya masyarakat ilmuwan dan para arkeolog, akan tetapi termasuk juga masyarakat secara luas atau publik" Pengertian publik ini jangan langsung dikaitkan antara laporan hasil penelitian !rkeologi dengan para pedagang sayur ataupun supir taCi, jelas tidak akan nyambung" mplementasi hasil penelitian !rkeologi juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu implementasi secara akademis dan implementasi secara praktis" Salah satu contoh implementasi hasil penelitian arkeologi secara akademis adalah sebagai berikut> &alam penelitian !rkeologisejarah di kawasan kerajaan Duwu ditemukan sisa-sisa industri bijih besi atau situs peleburan bijih besi" 2asil penelitian yang menemukan beberapa sample kerak besi dapat dilakukan analisis laboratorium tentang komposisi mineral logam tersebut" 5ntuk kegiatan ini akan melibatkan ilmuwan lain yang akan bekerja di laboratorium kimia" &ata histories lain menyebutkan bahwa di 9awa ditemukan jenis pamor keris yang dikenal dengan sebutan Pamor Duwuk atau Pamor 'ugis" !pakah pamor luwuk atau pamor bugis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan besi dari tanah Duwu atau tanah 'ugis? 2al ini akan menjadi satu pertanyaan penelitian yang dapat dibuktikan dengan melakukan penelitian selanjutnya" 2asil analisis laboratorium tersebut dapat ditindak lanjuti dengan implementasi yang bersifat praktis, yaitu pengetahuan yang didapatkan dari hasil penelitian tersebut dapat disebar luaskan kepada para empu $pembuat keris% yang sampai sekarang masih dapat kita temukan di daerah 9ogjakarta dan Surakarta" 4ontoh-contoh lain dapat kita kembangkan dalam program-program penelitian yang akan datang, yang tentunya dalam memprioritaskan rencana program penelitian !rkeologi tersebut harus dipikirkan strategi khusus agar penelitian yang dimaksud dapat memberikan satu hasil yang kontributif dan implementatif" 5ntuk melaksanakan model penelitian seperti yang kita harapkan di atas perlu pengalaman yang komprehensif, walaupun Pusat Penelitian !rkeologi 0asional telah menerbitkan rambu-rambu akademis $Simanjuntak dkk", % kepada para
pejabat fungsional $para peneliti% dalam membuat proposal dan 3:1 tentang rencana dan program penelitian, nampaknya belum semua peneliti telah mengikuti secara tegas" Selain itu, agar cakupan dan kualitas dari hasil penelitian !rkeologi lebih lengkap, maka perlu dipikirkan pula rambu-rambu yang bersifat implementatif dalam menyusun rencana dan program penelitian arkeologi yang dapat memberikan keluaran yang mempunyai nilai praktis" &ari hasil penelitian tentang religi misalnya, mungkin diantara kita akan muncul pertanyaan> !dakah sumbangan riil yang dapat diberikan dari hasil kajian ataupun penelitian tentang religi ini untuk kepentingan kehidupan sehari-hari masyarakat kita? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulumarilah kita lihat kondisi masyarakat kita sekarang" /erosotnya nilai-nilai moral $dekadensi moral% pada generasi sekarang yang tengah melanda kehidupan masyarakat kita ini menurut hemat saya salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya pemahaman nilainilai keagamaan masyarakat" &engan terbukanya jaringan komunikasi dan informasi global akhir-akhir ini, kehidupan yang bersifat konsumtif dan sekuler lebih cepat menjadi panutan dan gaya hidup masyarakat kita di segala lapisan baik yang berada di kota maupun pedesaan" 'ahkan pada kelompok-kelompok elite tertentu orang tidak ragu-ragu lagi menyatakan dirinya sebagai pengikut faham agnotis" Sehingga dalam gaya hidup dan perilaku setiap hariannya sama sekali tidak akan pernah tersentuh oleh hal-hal yang bersifat religi" !pabila melihat kondisi masyarakat seperti tersebut sudah barang tentu akan menjadi perhatian para ahli !rkeologi yang selalu berkutat pada penelitian religi" Prof" 1"P" Soejono telah menyatakan bahwa sejak masa prasejarah manusia telah mempunyai suatu keyakinan bahwa setiap roh orang yang meninggal tidak akan lenyap begitu saja" /ereka percaya bahwa roh tersebut akan memasuki satu kehidupan lanjutan dalam wujud rokhaniahnya $Soejono, ()*%" #onsep manusia prasejarah di atas jelas sampai sekarang tetap akan diterima oleh agama dan aliran kepercayaan apa saja yang berkembang hingga saat ini di 0egara #esatuan 1epublik ndonesia" #onsep dan nilai-nilai inilah yang perlu diimplementasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat luas, agar pemahaman keagamaan dapat tumbuh dan berkembang disetiap hati dan nurani manusia ndonesia dalam wujud keimanan"
Sedangkan keimanan itu sendiri akan tampak dalam karakter dan perilaku dari masing-masing individu dengan media agama masing-masing yang dianutnya" #alau manusia prasejarah saja yakin akan adanya kehidupan setelah mati, mampukah kita mengembangkan dan menyempurnakan konsep-konsep seperti tersebutdalam kehidupanyang lebih maju ? TAHAPAN PENELITIAN ARKEOLOGI 1. Pengumpulan Data
3eknik Pengumpulan &ata, meliputi> a" Penjajagan Pengamatan tinggalan arkeologi di lapangan untuk memperoleh gambaran tentang potensi data arkeologi dari suatu situs arkeologi" &alam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap keadaan lingkungan dan pencatatan tentang jenis tinggalan arkeologi $archaeological remains, kemudian menandai ke dalam peta $ plotting %" b" Survei Surevei adalah pengamatan tinggalan arkeologi yang disertai dengan analisis yang dalam" Survei juga dapat dilakukan dengan cara mencari informasi dari penduduk" 3ujuan survei untuk memperoleh benda atau situs arkeologi yang belum pernah ditemukan sebelumnya atau penelitian ulang terhadap benda atau situs yang pernah diteliti" #egiatan survei terdiri atas> (" Survei Permukaan #egiatan untuk
mengamati permukaan tanah dari jarak dekat"
Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data arkeologi dalam konteksnya dengan lingkungan sekitarnya antara lain jenis tanah, keadaan permukaan bumi, keadaan flora" " Survei 'awah 3anah /erupakan aktivitas untuk mengetahui adanya tinggalan arkeologi yang terdapat di bawah tanah dengan menggunakan alat-alat tertentu" 3eknik
yang sering digunakan adalah> pemantulan $dowsing %, penusukan $ probing %, pengggemaan $ sounding %, pengeboran $augering %, geofisika" 6" Survei 'awah !ir Survei bawah air dapat dilakukan dengan cara> a" 3eknik 'anjar Dinier, para penyelam menempatkan diri pada jarak tertentu, kemudian bergerak bersama-sama kea rah depan dengan suatu garis lurus" b" 3eknik 'anjar /elingkar, para penyelam menempatkan diri pada jarak tertentu, kemudian secara berbanjar melakukan survey dengan mengelilingi suatu titik yang telah ditentukan membentuk radius yang semakin besar" *" Survei 5dara Survei udara dimaksud sebagai pengamatan dari udara terhadap gejala permukaan tanah dan mendokumentasikan dengan alat foto" Penafsiran foto udara ini akan menitikberatkan pada perbedaan pola dan warna dari suatu foto udara yang akhirnya dapat memberikan berbagai penafsiran keadaan yang sebenarnya di darat <" Bawancara Bawancara adalah interaksi dan komunikasi yang akan di alami oleh arkeolog dalam pengumpulan data" Bawancara dalam arkeologi lebih dikhususkan untuk studi etnoarkeologi" Bawancara dapat dilakukan dengan wawancara tertutup dan wawancara terbuka" 6. Sampling Penarikan sampling
merupakan
suatu
kegiatan peting dalam
penelitian arkeologi, karena dapat memberikan gambaran yang representatif mengenai kuantitas dan kualitas data arkeologi dari suatu situs" c" 8kskavasi 8kskavasi adalah satu teknik pengumpulan data melalui penggalian tanah yang dilakukan secara sistematik untuk menemukan suatu atau himpunan tinggalan arkeologi dalam situasi in situ" 3eknik ekskavasi dapat dibagi atas>
(" 3eknik Spit $arbitrary level %, teknik yang didasarkan pada kepadatan temuan ataupun jenis temuan" " 3eknik Dapisan !lamiah $natural layer % , menggali tanah dengan mengikuti lapisan tanah secara alamiah" 6" 3eknik Dot, teknik menggali yang menggabungkan teknik lapisan alamiah dengan teknik spit" . Peng!la"an Data
&ata-data yang akan diolah antara lain adalah> a" !rtefak > benda alam yang diubah oleh tangan manusia, baik sebagian $kapak perimbas, serpih bilah, alat tulang%, maupun seluruhnya $keramik% b" Serbuk sari, tanah" c" .itur> artefak yang tidak dapat diangkat dari tempat kedudukannya $matrix%, misalnya> bekas lantai, bekas dinding, makam, lubang atau posthole, dll" Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut diolah melalui beberapa tahap, yaitu> a" #lasifikasi awal > artefak dan ekofak yang terkumpul harus segera dibersihkan
dan
dikonservasikan
serta
melakukan
pencatatan
penemuan, foto, gambar" Perlakuan terhadap artefak dan ekofak> penomoran dan penginventarisasikan berdasarkan kategori pengkatalogisasian dan pemilahan berdasrkan kategori penyimpana berdasarkan kategori b" #lasifikasi lanjutan > klasifikasi lanjutan dilakukan untuk menentukan
dan kemudian menyajikan data dalam kelompok yang sama dan yang berbeda, yang akan memunculakn pola dan konteksnya" &asar pengelompokkan dalam klasifikasi adalah atribut yang terdapat pada suatu artefak yaitu atribut bentuk $berkaitan dengan bentuk tiga dimensi serta ukuran metrik artefak%, atribut gaya $berkaitan dengan ragam hias, motif hias, dan pola hiasan artefak%, dan atribut teknologi $berkaitan dengan bahan, teknik pembuatan, tekni penyelesaian serta teknik hias artefak% #. Anal
%$%$&alam penelitian arkeologi, analisis dilakukan melalui 6 tahap>
a" 3ahap identifikasi, tahap penentuan atribut-atribut yang dimiliki b" 3ahap perekaman, tahap memasukkan data dalam formulir atau strukutr database" c" 3ahap pengolahan, tahap mencari korelasi data antar artefak atau konteks lain" !nalisis artefak dibagi menjadi * macam> a" !nalisis morfologi> mengindentifikasi pegangan terhadap bentuk dan ukuran b" !nalisi
tekonologi>
mengidentifikasi
teknik
pembuatan
artefak
berdasarkan bahan baku, pengolahan bahan, teknik pengerjaan samapi dihasilkan termasuk teknik menghias c" !nalisi stalistik > mengidentifikasi aspek dekoratif, seperti> warna, hiasan, ragam hias" d" !nalisi jejak pakai > mengkhususkan pada pengamatan terhadap hal-hal yang menunjukkan sisa penggunaan atau bekas pemakaian" &. Ta"ap Pelap!'an (an Pu)l$*a%$ Pelaporan hasil penelitian adalah bentuk pertanggungjawaban morak
dan akademis terhadap penelitian yang dilakukan" Selain itu, publikasi hasil penelitian bertujuan untuk mengsosialisasikan hasil-hasil penelitian dengan sasaran masyarakat ilmiah dan masyarakat umum" Publikasi dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara lain> a" 'uku" b" Pameran, usaha untuk memasyarakatkan arkeologi dikalangan masyarakat c.
umum" Fisual, publikasi dapat dilakukan dalam bentuk visualisasi berupa fotofoto arkeologi serta bentuk audiovisual dalam bentuk film"