PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN DI INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH REFORMASI Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Perencanaan
Disusun oleh: Christiana U. Danti (C2B007009) Devi Permatasari (C2B007011) Happy Yuliana (C2B007023) Mina Minaw wati Widi Widias astu tuti ti (C2B (C2B00 0070 7034 34)) Puput Wijayanti (C2B007047) Widhi Ar Ariestian tiantti R. R. (C2B007064) 64)
ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari tahun ketahun.
Pada tahun 1990-an ketika era Orde Baru, pendidikan merupakan salah satu hal yang yang sangat sangat pentin penting. g. Pada Pada tahun tahun 1990, 1990, bermun bermuncul culan an SD Inpres Inpres yang yang banyak banyak tumbuh tumbuh di daerah daerah-dae -daerah rah.. SD Inpres Inpres ini merupa merupakan kan sekola sekolah h pemeri pemerintah ntah yang yang mempunyai biaya yang relatif murah. Program pendidikan 9 tahun merupakan tujuan pembangunan pendidikan pada saat itu. Sistem kelulusan pada era sebelum reforma reformasi, si, khusun khusunya ya pada pada era Orde Orde Baru Baru ditent ditentuka ukan n berdas berdasark arkan an nilai-n nilai-nila ilaii EBTANAS yang kemudian juga sebagai indikator akan kualitas pendidikan pada saat itu. Hal itu merupakan suatu langkah yang baik. Namun sayang hasil yang di tunj tunjuk ukka kan n dari dari nila nilaii akhi akhirr ebta ebtana nass buka bukanl nlah ah meru merupa paka kan n cerm cermin inan an yang yang seseungguhnya. Hal ini wajar karena pada saat itu banyak pihak sekolah yang berupaya untuk melakukan suatu cara agar para siswanya lulus 100%. EBTANAS yang yang tadin tadinya ya ditu dituju juka kan n seba sebaga gaii indi indika kato torr hasi hasill dari dari pend pendid idik ikan an hany hanyaa bisa bisa dijadikan alat untuk masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi (perguruan tinggi atau atau smp smp dan dan sma sma ). Oleh Oleh kare karena na itu itu piha pihak k perg pergur urua uan n ting tinggi gi mela melaku kuka kan n penelusuran minat dan bakat pada para siswa SMA dan ujian masuk perguruan tinggi (SPMB). Sehingga dengan begitu kulitas yang dihasilkan dari pergurun tinggi bisa terjamin kualitas akan kemampuannya. Setelah mengalami era reformasi, sistem pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan periode sebelum reformasi. Pada masa setelah reformasi, sistem sistem pendidikan pendidikan di Indonesia Indonesia mulai beralih, beralih, yang awalnya sentralisas sentralisasii menjadi menjadi desentralisasi. Hal ini sesuai dengan keputusan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang diatur sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004. Dalam hal ini, sistem pendidikan benar-benar menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan hanya beberapa bagian saja yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Seperti penentuan kurikulum dan standarisasi akan kelulusan. Pada era
2
setelah reformasi ini, sistem pemerintahan bergeser dari yang sentralisasi menjadi desent desentral ralisa isasi. si. Jadi Jadi hal ini akan akan membaw membawaa pengar pengaruh uh yang yang besar besar dalam dalam dunia dunia pendidikan pendidikan.. Sistem pendidikan pendidikan jauh lebih maju dan kesejahteraan kesejahteraan para guru pun lebih diperhatikan. Pada saat ini, anggran pendidikan sudah mencapai 20% dan kesejah kesejahtera teraan an guru guru sudah sudah diting ditingkat katkan kan melalu melaluii sertifi sertifikas kasii bagi bagi para para guru guru dan dosen. Dengan besarnya anggaran pendidikan sebesar 20% ini apakah kulitas pendidikan pendidikan menjadi semakin berkembang berkembang dan lebih baik? Seperti Seperti yang kita tahu bahwa pendidikan yang ada sekarang ini biayanya cukup mahal meskipun ada dana dana bantua bantuan n BOS, BOS, paket paket downlo download ad buku buku gratis gratis dan lain lain sebaga sebagainy inya. a. Biaya Biaya pendidikan pendidikan di Indonesia Indonesia seperti kita ketahui ketahui tergolong tergolong sangat mahal. Sekolah deng dengan an kual kualit itas as yang yang baik baik hany hanyaa bisa bisa dini dinikm kmat atii oleh oleh oran orangg-or oren eng g yang yang mempunyai dana lebih dalam membiayai pendidikan. Jika saat era sebelum reformasi peningkatan pendidikan diwajibkan dan berfokus pada pemberantasan buta aksara maka pada saat setelah reformasi ini arah pendidikan kurang begitu jelas. Pemerintah mencanangkan sekolah gratis, bantu bantuan an biaya biaya sekola sekolah, h, pening peningkat katan an fasili fasilitas tas sekola sekolah h yang yang dihara diharapka pkan n bisa bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Para guru diberi intensif yang lebi lebih h baik baik agar agar para para guru guru bisa bisa meni mening ngka katk tkan an kual kualit itas asny nyaa dan dan pend pendid idik ikan an diharapkan bisa menjadi lebih baik. Namun Namun,, apa yang yang terjad terjadii dalam dalam kehidu kehidupan pan saat saat ini sunggu sungguh h jauh jauh dari dari bayangan. Berdasarkan survei dari EFA (Education For All) dalam laporan yang dikeluarkan dikeluarkanaa oleh UNESCO tahun 2007, pendidikan pendidikan di Indonesia Indonesia mengalami penurunan kualitas dan pergeseran kualitas jika dibandingkan dengan Malaysia. Berdsarkan Berdsarkan EDI (Education (Education Development Development Index) Index) posisi posisi Indonesai Indonesai mengalami mengalami penurunan penurunan dari posisi posisi 56 menjadi 62. Nilai total EDI mengalami mengalami penurunan penurunan dari 0,398 menjadi 0,395. Lain halnya dengan Malaysia yang mengalami kenaikan pos posis isii dari dari 62 menj menjad adii 56. 56. Oleh Oleh kare karena na itu itu peme pemerin rinta tah h beru berusa saha ha deng dengan an meni mening ngka katk tkan an kual kualita itass pend pendid idik ikan an deng dengan an berb berbag agai ai maca macam m cara cara term termas asuk uk meningkatkan kesejahteraan pendidik (guru dan dosen). Namun, ada hal yang patut disayangkan, para guru yang benar-benar mengabdikan dirinya di derah
3
pedalaman untuk pendidikan kurang begitu mendapatkan perhatian, sedangkan guru-guru yang berada di kota mendapatkan perhatian yang lebih baik. Tidak hany hanyaa itu itu saja saja,, masy masyar arak akat at yang yang tida tidak k puny punyaa uang uang pun pun masi masih h belu belum m bisa bisa menyek menyekola olahka hkan n anak-a anak-anak naknya nya.. Alasan Alasan yang yang diutara diutarakan kan adalah adalah adanya adanya dana dana sukarela yang dipungut oleh pihak sekolah dan mere ka tidak bisa memenuhinya. Banyak guru di pedalaman yang mengajar hanya di bayar dengan beras, pisang, pisang, dan bahan makanan lainnya bahkan terkadang seorang kepala sekolah di derah pedalaman harus menggunakan gajinya untuk biaya operasional sekolah. Terk Terkad adan ang g guru guru-g -gur uru u di daer daerah ah peda pedalam lam haru haruss mend mendat atan angi gi tiap tiap ruma rumah h dan dan membujuk para orang tua agar anaknya diperbolehkan sekolah. Salah satu contoh adalah di Indonesia bagian timur khusunya di Sulawesi dan Irian Jaya, di sana seperti seperti yang yang kita kita ketahu ketahuii ada indust industri ri pertam pertamban bangan gan besar besar dan perkeb perkebuna unan n nusantara yang begitu besar dan memiliki omset yang cukup besar pula. Namun jarak kurang dari 5 Km tersebut terdapat sekolah rakyat yang begitu tidak wajar fasilitasnya dan para gurunya yang hanya digaji seadanya serta tingkat pendidikan gurunya pun jauh dari standart kualitas guru yang berada di kota-kota. Tidak hanya itu saja, setelah mengajar para guru-guru ini bisanya bekerja sebagai petani, pedagang, bahkan ada yang menjadi pemulung dan tukang ojek. Sungguh ironi, seorang guru sebagai seorang pendidik mengalami hal seperti itu. Lantas apakah dengan sertifikasi guru dan dosen merupakan suatu ukuran kuliat kuliatas as yang yang bisa bisa dipert dipertang anggun gung g jawabk jawabkan an mengen mengenai ai kredib kredibilit ilitas as seoran seorang g pendidik? Karena saat ini banyak orang yang masuk ke sekolah keguruan karena menurut mereka menjadi guru sekarang lebih mudah. Jadi sangat susah untuk membedakan membedakan antara orang yang berprofesi berprofesi menjadi guru karena pengabdian pengabdian dan karena hanya ingin menjadi seorang guru karena hanya sebatas pekerjaan saja. Oleh karena itu rasanya rencana pembangunan pendidikan di Indonesia harus ditata ulang dan lebih ditekankan lagi dalam pelaksanaanya. Oleh karena itu semua semua dalam dalam paper paper ini kelomp kelompok ok kami kami ingin ingin menget mengetahu ahuii bagaim bagaimana ana rencan rencanaa pembangunan pendidikan di Indonesia sebelum dan sesudah era reformasi dan bagaimana hasil dari kebijakan tersebut apakah sudah sesuia dengan sasaran? Dan apa yang perlu diperbaiki ketika hal tersebut belum tepat sasaran.
4
Rumusan Masalah
1. Bagaim Bagaimana anakah kah rencana rencana pemban pembangun gunan an pendid pendidika ikan n di Indone Indonesia sia sebelum sebelum dan sesudah reformasi? 2. Apak Apakah ah sela selama ma ini ini hasi hasiln lnya ya suda sudah h sesu sesuai ai deng dengan an rencan rencana? a? Jika Jika belu belum m upaya apa yang harus dilakukan untuk mencapai rencana tersebut?
Tujuan Penulisan
1. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui baga bagaim iman anaa renc rencan anaa pemb pemban angu guna nan n pend pendid idik ikan an di Indonesia. 2. Untuk mengtahui mengtahui apakah apakah sampai sampai sejauh sejauh ini ini hasil yang yang dicapai dicapai sudah sudah sesuai sesuai dengan rencana yang dibuat atau belum. 3. Untuk mengeta etahui upaya apa saja yang haru arus dilaku akukan untuk mewujudkan rencana pembangunan pendidikan tersebut.
Manfaat Penelitian
1. Untuk menambah menambah refrensi refrensi dalam dalam ilmu pengetahua pengetahuan. n. 2. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui baga bagaim iman anaa renc rencan anaa pemb pemban angu guna nan n pend pendid idik ikan an di Indonesia. 3. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui hasi hasill yang yang dica dicapa paii dari dari renc rencan anaa pemb pemban angu guna nan n di Indonesia.
5
BAB II LANDASAN TEORI
1.
Perencanaan Perencanaan Pembanguan Pembanguan pendidikan di Indonesia Indonesia
Definisi Prencanaan Perencanaan adalah suatu proses menetukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan yang ada.
Tujuan perncanaan Pendidikan : a) Meningkatny Meningkatnyaa taraf pendidikan pendidikan penduduk penduduk Indonesia Indonesia melalui melalui : i.
Peningkatan jumlah penduduk yang menyelesaikan
program pendidikan 9 tahun. ii. ii.
Meni Mening ngka katn tnya ya jum jumla lah h pend pendud uduk uk sec secar araa sing singni nifi fika kan n
yang mengikuti pendidikan menengah. b) Mening Meningkat katnya nya kuali kualitas tas pendid pendidika ikan. n.
6
c) Meningkatny Meningkatnyaa relevans relevansii pendid pendidikan ikan dengan dengan kebutu kebutuhan han pembangunan. d) Meningkatnya efektifitas dan efisiensi manajemen pelayanan
pendidikan. (RPJMN:286)
2.
Pendidikan Dan Pembangunan Di Negara Berkembang
Pada negara berkembang sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh sifat, ukuran, dan karakter proses pembangunan mereka. Peran pendidikan formal tidak hanya sebatas memberikan materi-materi sekolah, namun lebih dari pada itu. itu. Seko Sekola lah h atau atau lemb lembag agaa pend pendid idik ikan an yang yang ada ada juga juga berf berfun ungs gsii seba sebagi gi pembentuk karakter dan penanaman sikap pada para siswa. Pada negara berkembang, banyak masyarakat terutama masyarakat miskin yang menggantungkan menggantungkan harapan pada pendidikan pendidikan.. Menurut Menurut mereka mereka semakin semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin banyak sertifikat, sehingga semakin mudah bagi mereka untuk mencarai pekerjaan. Mereka para masyarakat miskin percaya bahwa pendidikan adalah suatu jalan untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan. Akibatnya banyak permintaan terhadap jumlah sekolah yang ada. Namun sangat disayangkan adanya kelebihan supply ini tidak diimbangi oleh adanya lapangan kerja yang memadai. Pada negara berkembang, sistem pendidikan yang ada banyak disediakan oleh pemerintah. Alasan penduduk negara berkembang untuk meningkatkan kuali kualita tass pend pendid idik ikan an mere mereka ka adal adalah ah adan adanya ya eksp ekspek ekta tasi si agar agar merek merekaa bisa bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di sektor modern di masa yang akan datang serta masa depan mereka terjamin. Adanya permintaan pada pendidikan di sektor sektor formal formal ini, menurut Michael Todaro dipengaruhi dipengaruhi oleh: (i) perbedaan perbedaan tingka tingkatt upah, upah, (ii) kemung kemungkin kinan an berhas berhasil il mendap mendapatk atkan an pekerja pekerjaan an di sektor sektor modern, modern, (iii) adanya biaya pendidikan pendidikan yang bersifat langsung. langsung. Semakin Semakin besar biaya pendidikan, maka permintaan akan pendidikan akan semakin turun dan yang lain dianggap ceteris paribus, (iv) adanya biaya oportunitas, (v) adanya
7
variabel variabel non-ekono non-ekonomi mi seperti seperti tradisi, tradisi, budaya, budaya, status status orang tua, pendidikan pendidikan orang tua, dan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pada Pada negara negara sedang sedang berkem berkemban bang, g, pendid pendidika ikan n adalah adalah hal yang yang pentin penting g dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan banyaknya tenaga ahli yang dihasilkan, diharapkan diharapkan dapat meningkatk meningkatkan an produktivi produktivitas tas dalam perekonom perekonomian ian negara tersebut. Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi dapat diketahui melalui hal berikut : •
Terb Terben entu tukn knya ya tena tenaga ga kerj kerjaa yang yang prod produk ukti tiff dan dan memp mempun unya yaii keahlian di bidang tertentu.
•
Adan Adanya ya kese kesemp mpat atan an kerj kerjaa yang yang lebi lebih h luas luas dan dan ini ini bera berart rtii member memberikan ikan peluan peluang. g. Misaln Misalnya, ya, bagi bagi guru guru untuk untuk memper memperole oleh h penda pendapat patan, an, bagi bagi para para peceta pecetak k buku buku mereka mereka bisa bisa mendap mendapatka atkan n pesan pesanan an akan akan buku, buku, dan begitu begitu pula pula dengan dengan indust industri ri seraga seragam m sekolah dan industri lain yang berhubungan dengan perlengkapan sekolah.
•
Adan Adanya ya
kese kesem mpata patan n
bagi bagi
para ara
pendu endudu duk k
prib ribumi
untu ntuk
menduduki posisi yang penting dan startegi di sektor modern yang ditinggalkan oleh tenaga asing ke negaranya. •
Penyediaan pelatihan dan pendidikan pemberantasan buta huruf dan pelatih pelatihan an ketera keterampi mpilan lan gunan gunan mening meningkat katkan kan kekrea kekreatifa tifan n masyarakat agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan laku di pasaran.
Menu Menuru rutt Mich Michel el Toda Todaro ro dala dalam m buku bukuny nya, a, dise disebu butk tkan an bahw bahwaa sist sistem em pendidikan di banyak negara berkembang tidak memperhatikan kemerataan. Hal ini dikarenakan: (i) biaya dasar untuk sekolah dipandang lebih tinggi untuk anak golongan miskin jika dibandingkan dengan anak golongan orang kaya, (ii) manfaat yang diharapkan justru lebih rendah bagi anak didik yang miskin. Ketidak Ketidakmer merataa ataan n itu sebena sebenarny rnyaa belum belum seberap seberapaa jika jika diband dibanding ingkan kan pada pada pendidikan tingkat universitas. Kebanyakan hanya golongan anak orang kaya
8
yang meneruskan pendidikannya di universitas dan seperti kita tahu bahwa yang melanjutkan pendidikan di universitas adalah kebanyakan anak orang kaya kaya dan sepert sepertii yang yang kita kita tahu tahu juga juga bahwa bahwa pemeri pemerintah ntah juga member memberika ikan n subsid subsidii yang yang berasa berasall dari dari dana dana APBN APBN kepada kepada univer universit sitas. as. Jadi Jadi disini disini ada
transfer of payment dari golongan miskin ke golongan kaya. Hal ini seperti apa yang kita rasakan saat ini.
3.
RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah)
RPJMN merupakan rencana pembangunan jangka menengah. RPJMN ini dibuat berdasarkan Pereturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2005. Selain itu RPJM RPJM ini ini dibu dibuat at deng dengan an meni menimb mban angk gkan an “bah “bahwa wa untu untuk k mela melaks ksan anak akan an kete ketent ntua uan n pasa pasall 19 ayat ayat 2 UU Nomo Nomorr 25 tahu tahun n 2004 2004 tent tentan ang g Sist Sistem em Perencanaan Pembangunan Nasional sehingga presiden menetapkan RPJMN ini. Dalam hal ini RPJMN yang digunakan adalah RPJMN tahun 2004-2009”. RPJM ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program presiden hasil pemilu. RPJMN ini juga merupakan pedoman bagi : i.
Para kementerian dan lembaga dalam menyusun Rencana Strategis Kementrian atau Lembaga.
ii. ii.
Pemd Pemdaa dalam dalam meny menyus usun un RPJ RPJMD MD dan dan peme pemeri rint ntah ah dala dalam m menyu menyusu sun n RKP.
iii.
RPJMN ini juga merupakan satu kesatuan dan tak terpisahkan dari peraturan presiden.
BAB III METODOLOGI PENULISAN
9
Pendekatan Penulisan Dalam Dalam paper paper ini pendek pendekata atan n dalam dalam
penuli penulisan san yang diguna digunakan kan adalah adalah
pendekatan pendekatan kualitatif. kualitatif. Pendekatan Pendekatan ini dilakukan dilakukan melalui studi literatur literatur dan analisis dari beberapa data sekunder yang didapatkan dan mempunyai korelasi dengan tema dalam penulisan ini.
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Statistik Indonesia, Departemen Keuangan Indonesia, Nota Keuangan Indonesia. Data yang digunakan adalah data pada tahun 1994 – 2009.
Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan paper ini adalah melalui studi kepustakaan ( Library Study ), yaitu dengan mempelajari literatur-litarat literatur-litaratur ur yang berkaitan dengan dengan permasalahan permasalahan yang akan ditulis ditulis kemudian dihubungkan satu sama lainnya sehingga dapat diperoleh hasil yang membantu dalam dalam menjawab permasalahan yang ada. Literatur-litertur yang yang digu diguna naka kan n adal adalah ah jurn jurnal al-- jurn jurnal al yang yang berh berhub ubun unga gan n perm permas asal alah ah perencanaan pembanguna pendidikan di Indonesia baik itu berupa jurnal junal, buku-buku bacaan dan beberapa artikel yang di dapatkan dari internet maupun perpustakaan.
BAB IV
10
PEMBAHASAN
4.1 Rencana Pembangunan Pembangunan Pendidikan Pendidikan Sebelum Reformasi Reformasi
Pada era orde lama perencanaan pembangunan dilakukan guna mengejar ketert keterting inggal galan an kita kita pada pada dunia dunia luar. luar. Perenc Perencana anaan an pemban pembangun gunan an pada pada saat saat itu hanya berorientasi pada peningkatan kualitas. Pada saat itu para pendidik hanya berorienta berorientasi si pada pendidikan pendidikan dan kualitasny kualitasnya, a, belum berorientasi berorientasi pada materi. Pad Pada
saat aat
itu itu
ujian jian-u -uji jian an
dilak ilaku ukan kan
seca secara ra
terp terpu usat sat
dan dan
bena benarr-be ben nar
memperhatik memperhatikan an kualitas. kualitas. Untuk Untuk meningkatk meningkatkan an kualitas kualitas pendidikan pendidikan,, pada saat itu di bangun universitas di setiap provinsi. Di Yogyakarta dibangun UMG, di Jakarta didirikan UI, di Surabaya didirikan UNAIR, di Bandung didirikan ITB, dan di Bogor didirikan IPB. Propinsi yang berada di luar pulau Jawa saat itu belum dibangun universitas. Hal ini dikarenakan masih belum adanya kesiapan dosendosen dan semakin turunnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan akademik. Pada Pada akhi akhirr peri period odee ini ini sist sistem em pend pendid idik ikan an di Indo Indone nesi siaa mulai mulai meng mengal alam amii kemerosotan. Pada era orde baru, guna meningkatkan kualitas pendidikan pemerintah mencanangk mencanangkan an pendidikan pendidikan dalam repelita. Pada masa orde baru ini, perencanaan perencanaan pembangunan lebih menekankan pada program wajib belajar 9 tahun. Sebagai penunjang terlaksanakannya rencana tersebut, pemerintah membangun sekolahsekola sekolah h INPRES INPRES hampir hampir di semua semua daerah daerah,, khusus khususnya nya daerah daerah pedesa pedesaan an agar agar mereka tetap terjangkau oleh pendidikan. Dalam Dalam upaya upaya pening peningkat katan an mutu mutu kualit kualitas, as, pemerin pemerintah tah membua membuatt suatu suatu kebi kebija jaka kan n yang yang dina dinama maka kan n EBTA EBTANA NAS S yang yang meru merupa paka kan n salah salah satu satu syara syaratt kelulu kelulusan san.. Segala Segala sistem sistem,, peratu peraturan ran dan, dan, kuriku kurikulum lum pada pada saat saat itu sepenu sepenuhny hnyaa kuas kuasaa peme pemerin rinta tah h pusa pusat. t. Jadi Jadi saat saat itu itu kebi kebija jaka kan n sist sistem em pend pendid idik ikan an masi masih h sentralisasi. EBTANAS yang pada awalnya merupakan tolak ukur pendidikan ternyata ternyata merupakan merupakan beban bagi pendidikan pendidikan saat itu. Oleh karena itu, EBTANAS EBTANAS hanya hanya dijadikan dijadikan sebagai indikator indikator palsu. palsu. Hal ini dikarenakan dikarenakan pada saat itu setiap sekolah berusaha meluluskan semua siswanya.
11
Setela Setelah h menget mengetahu ahuii bahwa bahwa mutu mutu pendid pendidika ikan n mualai mualai turun, turun, akhirn akhirnya ya perencanaan perencanaan pembangun pembangunan an di bidang bidang pendidika pendidikan n mulai agak sedikit sedikit berubah. berubah. Perguruan tinggi mulai menetapkan cara penelusuran minat dan bakat para siswa SMA guna mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Dalam perencanaan pembangun pembangunan an pendidikan pendidikan,, pada masa ini mulai muncul universita universitas-univ s-universita ersitass swasta. Kemunculan universitas swata ini pada akhirnya menurunkan kualitas universitas negeri. Hal ini dikarenakan universitas swasta mampu bersaing secara sehat dengan universitas negeri yang lebih dulu ada. Berdasarkan GBHN tahun 1999-2004 rencana pembangunan pendidikan di Indonesia adalah : 1. Mengup Mengupaya ayakan kan perlua perluasan san dan pemerat pemerataan aan kesemp kesempata atan n dalam dalam memper memperole oleh h pen pendi didi dika kan n yang yang berm bermut utu u ting tinggi gi bagi bagi selu seluru ruh h rakya rakyatt Indo Indone nesi siaa menu menuju ju terci tercipt ptan anya ya manu manusi siaa Indo Indone nesi siaa berk berkua uali litas tas ting tinggi gi deng dengan an peni pening ngka kata tan n anggaran pendidikan secara berarti. 2. Mening Meningkat katkan kan kemamp kemampuan uan akadem akademik ik dan profes profesion ional al serta serta mening meningkat katkan kan jaminan jaminan
kesejahteraa kesejahteraan n tenaga tenaga kependidik kependidikan an sehingga sehingga tenaga tenaga pendidik pendidik
mampu mampu berfun berfungsi gsi secara secara optim optimal al terutam terutamaa dalam dalam pening peningkat katan an pendid pendidika ikan n watak watak dan budi budi pekert pekertii agar agar dapat dapat mengem mengembal balikan ikan wibawa wibawa lembag lembagaa dan tenaga kependidikan. 3.
Mela Melaku kuka kan n
pemb pembah aharu aruan an sist sistem em pend pendid idik ikan an term termas asuk uk pemb pembah aharu aruan an
kuriku kurikulum lum,, berupa berupa divers diversifi ifikas kasii kuriku kurikulum lum untuk untuk melaya melayani ni keberag keberagama aman n peserta didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan dengan kepent kepenting ingan an setemp setempat, at, serta serta divers diversifi ifikas kasii jenis jenis pendid pendidika ikan n secara secara profesional. 4.
Member Memberday dayaka akan n lembag lembagaa pendid pendidika ikan n baik baik sekola sekolah h maupun maupun luar sekolah sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai.
12
5.
Melaku Melakukan kan pemb pembaha aharua ruan n dan pema pemanta ntapan pan sist sistem em pendid pendidika ikan n nasion nasional al berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan, dan maneje men.
6. Meningkatk Meningkatkan an kualitas lembaga lembaga pendidikan pendidikan yang diselenggarak diselenggarakan an baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif efektif dan efisien efisien dalam dalam mengha menghadap dapii perkem perkemban bangan gan ilmu ilmu penget pengetahu ahuan, an, teknologi, dan seni. 7. Mengembangkan kualitas sumber sumber daya manusia sedini sedini mungkin secara terarah, terpadu, terpadu, dan menyeluruh menyeluruh melalui melalui berbagai berbagai upaya proaktif proaktif dan reaktif oleh seluru seluruh h kompon komponen en bangsa bangsa agar agar generas generasii muda muda dapat dapat berkem berkemban bang g secara secara opti optima mall dise disert rtai ai deng dengan an hak hak duku dukung ngan an dan dan lind lindun unga gan n sesu sesuai ai deng dengan an potensinya.
4.2 Rencana Pembangunan Pembangunan Pendidikan Pendidikan Setelah Reformasi Reformasi
Pada masa setelah setelah reformasi, reformasi, antara tahun 1997-199 1997-1998 8 merupakan merupakan masa transisi dari sistem pemerintahan yang sentralisasi menuju desentralisasi. Pada tahu tahun n 2000 2000 samp sampai ai saat saat ini, ini, sist sistem em peme pemeri rinta ntaha han n yang yang ada ada adal adalah ah sist sistem em pemer pemerinta intahan han desent desentral ralisa isasi. si. Perenca Perencanaa naan n pemban pembangun gunan an pun dikelo dikelomp mpokk okkan an menjad menjadii tiga tiga katego kategori, ri, yaitu yaitu RPJPN RPJPN (Renca (Rencana na Pemban Pembangun gunan an Jangka Jangka Panjan Panjang g Nasional), RPJMN ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), dan Rencana kerja pemrintahan. Pada saat ini perencanaan pembangunan, khusunya bidang bidang pendidikan pendidikan disesuaika disesuaikan n dengan dengan otonomi otonomi daerah masing-masing, masing-masing, tetapi tetap dalam komando pemerintah pusat. Komando dari pemerintah pusat seperti kurikulum pendidikan, standarisasi nilai, dan lain-lain. Berdasarkan RPJMN tahun 2004-2009 perencanaan pembangunan pasca reformasi dibagi menjadi sepuluh program. Kesepuluh program yaitu :
Program Pendidikan untuk Anak Usia Dini
13
Program ini sudah banyak bermunculan, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Siswa program ini adalah anak sebelum masuk usia TK (2-4 tah tahun) un) dan dan usia usia TK (4-6 (4-6 tahu tahun) n).. Prog Progra ram m ini ini ditu dituju juk kan untu untuk k mempersiapkan anak sebelum memasuki sekolah. Pada program PAUD ini ini anak anak-a -ana nak k mend mendap apat atka kan n pela pelajar jaran an bern bernya yany nyi, i, bela belaja jarr memb membac aca, a, mewarnai, dan mengenal angka. Adapun kegiatan pokok yang dilakukan pemerintah adalah: (i) penyediaan sarana dan prasarana pendidikan; (ii) pengembangan kurikulum yang mengacu pada perkembangan anak, ilmu pengetahuan dan sosiala budaya; (iii) upaya sosialisasi kepada masyarakat akan akan pent pentin ingn gnya ya prog progra ram m PAUD PAUD;; (iv) (iv) sert sertaa melak melakuk ukan an moni monito tori ring ng,, evaluasi, dan pengawasan guna peningkatan kualitas PAUD.
Program Wajib Belajar Sembilan Tahun Program ini merupakan kelanjutan dari program yang dicanangkan oleh pemerintah pemerintah pada masa orde baru. Program ini meliputi wajib belajar belajar pada pada tingka tingkatan tan SD, SMP dan sederaj sederajatn atnya. ya. Progra Program m ini lebih lebih meniti menitik k beratkan beratkan pada: (i) peningkatan peningkatan partisipasi partisipasi anak yang belum mendapatkan mendapatkan layanan pendidikan dasar melalui paket A yang setara dengan SD, MI, dan sederajatnya serta paket B yang setara dengan tingkat pendidikan SMP, MTs, dan tingkat tingkat pendidikan pendidikan lain yang sederajat; sederajat; (ii) mempertahankan mempertahankan kinerja yang dioeroleh dalam rangka penuruna angka buta huruf dan angka tidak naik kelas; (iii) adanya penyediaan tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Program Pendidikan Menengah Progra Program m kegiat kegiatan an ini dituju ditujukan kan untuk untuk mening meningkat katkan kan mutu mutu dan peningkatan pelayanan akses pada tingkat pendidikan menengah. Program ini dilakukan pada tingkat pendidikan SMA, SMK, MA, dan kejar paket C. Program ini dilakukan untuk mengantisipasi terhadap dampak suksesnya
14
program pendidikan sembilan tahun ini. Selain itu pada tingkat pendidikan ini ini
juga juga disi disiap apka kan n
pend pendid idik ikan an nonnon-fo form rmal al yang yang bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
member memberika ikan n keteram keterampil pilan an pada pada para para sisiwa sisiwa agar agar mereka mereka mempun mempunyai yai keterampilan dan siap terjun di dunia kerja. Upaya yang diacanangkan pemerintah antara lain: (i) peningkatan sarana dan prasarana pendidikan; (ii) pengembangan kurikulum nasional dan lokal; (iii) penataan bidang keahlian terutama di bidang kejuruan; (iv) penyediaan materi pendidikan media pengajaran pengajaran dan teknologi teknologi pendidikan; pendidikan; (v) pembinaan minat, bakat, bakat, dan dan kreat kreatif ifita itass deng dengan an cara cara memb member erik ikan an perh perhat atia ian n pada pada sisw siswaa yang yang berprestasi dan mempuyai keterampilan.
Program Pendidan Perguruan Tinggi Prog Progra ram m ini ini ditu dituju juka kan n untu untuk k meni mening ngka katk tkan an keme kemera rataa taan n bagi bagi masyarakat yang ingin menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi, baik pada pada progra program m diplom diploma, a, sarjana sarjana,, magist magister, er, spesi spesiasl aslis, is, maupun maupun doktor doktor.. Adapun kegiatan yang dilakukan pemerintah pada program ini adalah: (i) pen penyi yiap apan an calo calon n pend pendid idik ik dan dan tena tenaga ga pend pendid idik ik yang yang bena benarr-be bena nar r berkualitas dan sesuai dengan standar; (ii) penyediaan sarana dan prasaran yang yang memada memadai; i; (iii) (iii) kuriku kurikulum lum yang yang mengac mengacu u pada pada standa standarr nasion nasional al maupun maupun intern internasi asiona onall agar agar kita kita bisa bisa bersai bersaing ng dengan dengan dunia dunia luar; luar; (iv) (iv) pen penin ingk gkata atan n kerj kerjas asam amaa perg pergur urua uan n ting tinggi gi deng dengan an duni duniaa usah usaha; a; (v) (v) penyediaan biaya operasional pendidikan dalam bentuk block grant atau imbal swadaya bagi satuan pendidikan tinggi termasuk subsidi bagi para mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi.
Program Pendidikan Non-Formal Progra Program m pendid pendidika ikan n ini dituju ditujukan kan kepada kepada semua semua siswa siswa dalam dalam rangka rangka mening meningkat katkan kan keteram keterampil pilan an mereka mereka.. Selain Selain itu pendid pendidika ikan n ini merupa merupakan kan peleng pelengkap kap dari dari pendid pendidika ikan n formal formal yang yang diteri diterima ma oleh oleh para para siswa. siswa. Pendidikan Pendidikan ini lebih menekankan menekankan pada penguasaan pengetahuan pengetahuan dan keterampilan fungsional. fungsional. Adapun langkah konkrit yang direncanakan
15
pemerintah adalah: (i) penguatan satuan lembanga pendidikan non-formal seperti kursus-kursus; (ii) penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan dan tena tenaga ga peng pengaj ajar ar yang yang mema memada daii pula pula;; (iii (iii)) dise disedi diak akan anny nyaa biay biayaa operasional pendidikan serta subsidi bagi siswa yang kurang beruntung; (iv) peningkatan pengendalian pelaksanaan pendidikan kesetaraan untuk menjamin relevansi dan kesetaraan kualitasnya dengan pendidikan formal.
Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidik Prog Progra ram m ini ini meru merupa paka kan n sala salah h satu satu prog progra ram m yang yang popu popule lerr di pem pemer erin intah tahaa SBYSBY-JK JK.. Adap Adapun un tuju tujuan an dari dari prog program ram ini ini adal adalah ah:: (i) (i) meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dalam semua sistem pen pendi didi dika kan n
baik baik itu itu
form formal al maup maupun un nonnon-fo form rmal al deng dengan an suas suasan anaa
pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memberikan rasa nyaman pad padaa para para sisw siswaa sert sertaa adan adanya ya peng pengab abdi dian an pada pada masy masyar arak akat at;; (ii) (ii) penin peningka gkatan tan kuanti kuantitas tas dan kualit kualitas, as, kompet kompetens ensii dan profes profesion ionali alisme sme tenaga pendidik agar tingkat kemampuan yang dimiliki dalam penunjang proses pendidikan lebih baik lagi.
Program Pendidikan Kedinasan Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pegawai negeri atau calon pegawai negeri. Hal yang dicanangkan untuk mencapai hal tersebut adalah: (i) pelaksanaan eveluasi pendidikan kedinasan terhadap kebutuhan tenaga kerja departemen-departemen agar tercipta keefektifan dan keefisiensi keefisiensian an dalam pelaksanaan pelaksanaan tugasnya; tugasnya; (ii) menaikkan menaikkan standar standar pendidikan kedinasan sesuai dengan standar profesi.
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
16
Program Program ini mempunyai mempunyai tujuan utuk meningkatkan meningkatkan kebudayaan kebudayaan membaca serta bahasa dan sastra pada masyarakat dan pada siswa-siswa Indonesia. Adapaun rencana yang akan dilakukan untuk menempuh hal itu adalah: adalah: (i) peningkata peningkatan n dan perluasan pelayanan pelayanan perpustakaa perpustakaan n dan taman baca masyarakat; (ii) pemantapan peraturan perundang-undangan tentang sistem perpustakaan nasional; (iii) pemantapan sinergi antara perpustakaan nasion nasional, al, perpus perpustak takaan aan propin propinsi, si, perpus perpustak takaan aan Kabupa Kabupaten ten / Kota, Kota, dan perpustak perpustakaan aan lainnya lainnya pada satuan perpustakaa perpustakaan n pendidikan pendidikan dan taman baca; (iv) peningkatan fasilitas penulisan, penerbitan, dan penyebarluasan buku bacaan.
Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Adapun Adapun rencan rencanaa konkri konkritt yang yang dilaks dilaksana anakan kan untuk untuk menduk mendukung ung progr program am ini adalah adalah:: (i) pening peningkat katan an kualit kualitas as lembag lembagaa pendid pendidika ikan n dan pengembangan pendidikan termasuk peningkatan kualitas SDM melalui berba berbagai gai pendid pendidika ikan n dan pelati pelatihan han baik baik gelar gelar maupun maupun non-ge non-gelar; lar; (ii) pengemban pengembangan gan konsepsi konsepsi pembaharua pembaharuan n sistem pendidikan pendidikan nasional nasional dan memas emasy yarak arakat atka kan n
tek teknolo nolog gi
dan
pro program gram
yang ang
inov inovat atif if;;
(iii (iii))
pengembangan jaringan penelitian pada lintas sektor dan lintas wilayah; (iv) pengembangan jaringan pendataan dan informasi pendidikan secara lintas lintas sektor sektor dan antar antar jenjan jenjang g pada pada pemeri pemerinta ntah h pusat, pusat, provin provinsi, si, dan kabupaten / kota.
Program Manajemen Pelayanan Publik Progra Program m ini bertuj bertujuan uan untuk untuk mening meningkat katkan kan kapasi kapasitas tas lembag lembagaalembaga di pusat dan di daerah dengan mengembangkan pemerintahan yang baik ( good governance governance ). Adapun hal konkrit yang dilakukan adalah: (i) (i) peni pening ngka kata tan n kapa kapasi sita tass inti intitu tusi si yang yang bert bertan angg ggun ung g jawab jawab dala dalam m pembangunan pendidikan nasional untuk semua jenjang pemerintahan; (ii)
17
pengembangan sistem manajemen pendidikan secara terpadu dan holistik, sert sertaa pene penerap rapan an tata tata kelo kelola la satu satuan an pend pendid idik ikan an yang yang baik baik,, baik baik itu itu pendi pendidik dikan an swast swastaa maupun maupun nasion nasional; al; (iii) (iii) pening peningkat katan an efektiv efektivitas itas dan pro produ dukt ktiv ivit itas as pema pemanf nfaa aata tan n
sumb sumber er daya daya yang yang dial dialok okas asik ikan an untu untuk k
pembangunan pendidikan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten / kota; (iv) (iv)
peng pengem emba bang ngan an
kerj kerjas asam amaa
regi region onal al
dan dan
inte intern rnas asio iona nall
dala dalam m
membangun pendidikan.
4.3 Pendidikan Indonesia
Pendid Pendidika ikan n Indone Indonesia sia saat saat ini jika jika diband dibanding ingkan kan dengan dengan negara negara lain lain terutana terutana negara negara kawasan kawasan Asia Tenggara, bisa dikatakan dikatakan mengalami mengalami kemunduran kemunduran jika dibanding dibandingkan kan dengan dengan Malaysia. Malaysia. Berdasarkan Berdasarkan data hasil
survei survei dari EFA
(Education (Education For All) dalam laporan laporan yang dikeluarkan dikeluarkan oleh UNESCO UNESCO tahun 2007, 2007, pendi pendidik dikan an di Indone Indonesia sia mengal mengalami ami penuru penurunan nan dan perges pergeseran eran kualit kualitas as jika jika dibandingkan dengan Malaysia. Berdasarkan EDI (Education Development I ndex) posisi Indonesai mengalami penurunan dari posisi 56 menjadi 62. Nilai total EDI mengalami penurunan dari 0,398 menjadi 0,395. Lain halnya dengan Malaysia yang yang mengal mengalami ami kenaik kenaikan an posisi posisi dari dari 62 menjad menjadii 56. 56. Beriku Berikutt urutan urutan indeks indeks pembangunan pendidikan di Asia Tenggra
Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Pendidikan di Asia Tenggara
Negara
Indeks Pembangu nan Pendidika n
Brunei Malaysia Indonesia Vietnam
0,965 0,945 0,935 0,899
Angka Partisip asi Pendidi kan Dasar 0 ,9 6 9 0 ,9 5 4 0 ,9 8 3 0 ,8 7 8
18
Angka Melek Huruf usia 15 thn keatas 0,927 0,904 0,904 0,903
Angka menurut gender 0 ,9 6 7 0 ,9 3 8 0 ,9 5 9 0 ,9 4 5
Angka Bertaha n hingga kelas 5 SD 0 ,9 9 5 0 ,9 8 4 0 ,8 9 5 0 ,8 6 8
0,893 0 ,9 4 4 0,926 0 ,9 5 5 0 ,7 4 9 Filipina 0,866 0 ,9 0 2 0,899 0 ,9 6 3 0 ,6 9 9 Myanmar 0,807 0 ,9 8 9 0,736 0 ,8 7 1 0 ,6 3 1 Kamboja 0,750 0 ,8 3 6 0,714 0 ,8 2 0 0 ,6 3 0 Laos EFA EFA Glob Global al Monit Monitor oring ing Repo Report rt 20 2008 08 dala dalam m Komp Kompas as 31 Dese Desemb mber er 2007:14.
Namun berdasarkan data dari BPS Indonesia, jumlah tingkat partisipasi pendidikan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, begitu pula pada jumlah penderita buta huruf dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 1.2 Daftar tingkat partisipasi pendidikan dan buta huruf di Indonesia Indikator APK SD
1996 107
APK SMP
70,4 6 44,8 7 10,3 7 12,6 5 14,6 6
APK SMA APK PT ABH 10+ ABH 15+ ABH 15-44 tahun ABH 45+
1997 108,0 4 74,17
46,57 9,69 10,93 12,59
1998 107, 6 73,1 4 47,1 7 10,6 4 10,5 8 12,1 1
1999 108, 1 76,0 8 48,3 7 10,6 7 10,2 1 11,6 3
2000 107,6 8 77,62
2001 107,21
2003 105,82
78,1
2002 105,9 9 79,81
2005 106,63
81,09
2004 107,1 3 82,24
50,22
46,47
48
50,89
54,38
55,21
10,26
10,36
10,54
10,84
10,73
11,06
10,08
10,73
9,29
9,07
8,53
8,09
11,42
12,11
10,49
10,21
9,62
9,09
82,09
6,89
5,54
5,15
4,63
4,5
4,78
3,75
3,88
3 ,3
3,09
34,5 4
31
29,7 4
28,8 3
28,54
30,31
26,84
25,43
24,87
22,83
pertisipasi kasar ABH: angka buta Sumber: BPS Indonesia tahun 1996-2005 AKP : angka pertisipasi huruf
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa dari tahun 1996 sampai tahun 2005 jumlah angka buta huruf pada tingkat usia 10+ sampai tingkat usia 45+ mengalami penurunan kurang lebih 1% setiap tahunnya. Hal ini merupakan wujud keberhasilan program pemberantasan buta huruf yang dicanangkan oleh pemerintah baik pada era sebelum reeformasi dan sesudah reformasi. Selain itu,
19
berd berdas asark arkan an data data di atas atas,, dapa dapatt dike diketa tahu huii bahw bahwaa angk angkaa parti partisi sipa pasi si kasa kasar r mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 1999 angka ini mencapai nilai nilai yang yang terting tertinggi gi yaitu yaitu 108,10 108,10 persen persen namun namun pada pada tahun tahun 2005 2005 mengal mengalami ami penurunan penurunan sebesar 106,63 persen. persen. Pada tingkat SMP, jumlah APK dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa lebih banyak para siswa siswa yang yang menyel menyelesa esaika ikan n progra program m pendid pendidika ikan n wajib wajib 9 tahun. tahun. Untuk Untuk tingka tingkatt pendidikan SMA jumlah partisipasi tingkat pendidikan meningkat, peningkatan yang paling tinggi pada tahun 2005 sebesar 55,21%. Untuk tingkat pendidikan Perguruan Tinggi, jumlah peserta didik yang mengikuti tingkat pendidikan ini mengalami kenaikan dari tahun ke tahun meskipun pada tahun 2000 mengalami penur penuruna unan n sebesa sebesarr 0,41%. 0,41%. Namun Namun secara secara keselu keseluruh ruhan an mengal mengalami ami kenaik kenaikan an sebesar 11,06%. Berdasarkan Berdasarkan data yang didapatkan didapatkan dari BPS jumlah partisipasi partisipasi peserta peserta didi didik k meng mengala alami mi peni pening ngka kata tan n dari dari tahun tahun ke tahu tahun n pada pada berb berbag agai ai ting tingka katt pen pendi didi dika kan. n. Pada Pada angk angkaa buta buta huru huruff juga juga meng mengal alam amii penu penuru runa nan. n. Hal Hal ini ini menu menunj njuk ukka kan n
bahw bahwaa
prog progra ram m
peme pemeri rint ntah ah bisa bisa dika dikata taka kan n
suks sukses es dala dalam m
meningkatkan kuantitas jumlah peserta didik. Pendidikan di Indonesia saat ini bisa dikatakan lebih bervariasi. Banyak lembag lembagaa pendid pendidika ikan n yang yang bermun bermuncul culan an baik baik itu formal formal maupun maupun non-fo non-forma rmal. l. Lembag Lembagaa non-fo non-forma rmall yang yang banyak banyak bermun bermuncul culan an dianta diantaran ranya ya lembag lembagaa krusus krusus bahasa asing, kursus dunia broad casting, fashion, make up, kuliner, dan lain sebagainya. Lembaga ini banyak bermunculan untuk mengasah kemampuan dan kekreatifan kekreatifan para peseta didik didik yang tidak mendapatka mendapatkannya nnya di sekolah. sekolah. Pada saat ini juga banyak bermunculan lembaga pendidikan swasta. Lembaga pendidikan ini pada umumnya memiliki kualitas yang tidak kalah dengan lembaga pendidikan yang dimiliki oleh pemerintah. Lembaga pendidikan swata yang muncul seperti sekolah internasional yang bermunculan di Indonesia saat ini. Saat Saat ini ini pend pendid idik ikan an di Indo Indone nesi siaa masi masih h cende cenderu rung ng pada pada nila nilaii rapo rapor. r. Sebagian besar para orang tua pun seakan setuju bahwa kepintaran anak hanya diukur dengan rapor. Nilai yang berada di rapor terkadang bukan merupakan jaminan bahwa anak tersebut mampu bersaing di dunia kerja. Seperti yang kita
20
tahu bahwa orientasi pendidikan di Indonesia adalah pada penciptaan tenaga kerja yang berkualitas guna dipekerjakan sebagai tenaga kerja di sektor industri yang sedang gencarnya dibangun oleh pemerintah. Namun pada saat ini, pemerintah telah memberikan fasilitas dan arahan untuk menciptakan generasi muda yang dapat membuat lapangan lapangan kerja sendiri sendiri melalui melalui program program kewirausaha kewirausahaan. an. Program Program kewirausaha kewirausahaan an saaat ini sedang sedang gencar-gencar gencar-gencarnya nya di lakukan lakukan oleh pemerintah di tingkat universitas. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi muda yang lebih mandiri sehingga tidak tergantung pada pemerintah setelah lulus. Disisi lain, pada saat ini meskipun pemerintah memberikan bantuan biaya operasiona operasionall sekolah seperti BOS, downloa download d buku gratis, SPP grastis grastis untuk SD dan SMP dan lain-lain, namun masih saja ada masyarakat yang masih belum mampu mampu menyek menyekola olahka hkan n anakny anaknyaa hanya hanya karena karena tidak tidak mampu mampu membay membayar ar uang uang sumbangan sekolah. “ Program BOS mencakup sekitar 41 juta siswa dengan rincian 62 persen berada berada pada jenjang jenjang sekolah sekolah dasar dan 38 persen persen pada pendidika pendidikan n sekolah sekolah menengah pertama. Program BOS telah menyalurkan sebanyak Rp 5.3 triliun antara Juni–Desember Juni–Desember 2005 dan selanjutnya selanjutnya Rp 11.12 triliun di tahun 2006, atau sekita sekitarr 25 persen persen dari keseluru keseluruhan han anggaran anggaran pemerintah pemerintah pusat pusat untuk untuk sektor sektor pendidi pendidikan. kan. Besarnya Besarnya anggaran anggaran untuk untuk setiap setiap sekolah sekolah ditentu ditentukan kan oleh jumlah jumlah siswa, untuk sekolah dasar menerima Rp 235.000 (sekitar AS$25) per siswa per semester, dan siswa sekolah menengah pertama menerima Rp 324.500 (kira-kira AS$35). Dana BOS tersebut digunakan untuk menanggulangi biaya operasional sek sekol olah ah dan dan seko sekola lah h pun pun diha dihara rapk pkan an dapa dapatt me menu nuru runk nkan an atau atau bahk bahkan an mengha menghapus puskan kan uang uang SPP (sumb (sumbang angan an pembi pembinaa naan n pendid pendidik ikan) an).. Dana Dana BOS disalurkan secara langsung ke sekolah. Sekolah harus memiliki nomor rekening bank yang akan digunakan digunakan untuk untuk menyimpa menyimpan n dana tersebut tersebut untuk untuk mencegah mencegah terjadinya kebocoran, serta untuk meningkatkan transparansi (Dyah Rati:9). Biaya pendidikan di Indonesia saat ini bisa dikatakan cukup mahal dan pendidikan yang memiliki kualitas yang baik hanya bisa dinikmati oleh golongan orang-orang yang punya dana lebih untuk pendidikan dan sebagian anak cerdas dan berbak berbakat at dari dari keluar keluarga ga miskin miskin yang yang mendap mendapatk atkan an beasis beasiswa. wa. Sepert Sepertii pada pada SMA Negeri 2, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 9 Surabaya, SMA Negeri 1danSM 1danSMA A Negeri Negeri 3 Semara Semarang, ng, SMA Negeri Negeri1 1 Keboma Kebomas, s, dan SMA Negeri Negeri 1 Gresik, kebanyakan yang bersekolah di sekolah tersebut adalah golongan anak
21
orang yang mampu. Biaya per bulan untuk sekolah sekolah tersebut antara Rp 150.000 150.000 – Rp 300.000 setiap bulannya. Sehingga disini akan muncul suatu gap dalam output pendidikan. Upaya pemerintah pemerintah dalam memperbaiki memperbaiki sistem sistem pendidikan pendidikan sudah cukup baik. baik. Hal ini ditand ditandai ai dengan dengan lebih lebih banyak banyaknya nya fasili fasilitas tas yang yang diberi diberikan kan oleh oleh pem pemer erin intah tah untu untuk k meun meunja jang ng pros proses es bela belaja jarr meng mengaj ajar ar di seko sekola lah. h. Dari Dari sisi sisi pendidik, pemerintah juga memberikan sejumlah kompensasi guna meningkatkan kinerja para pendidik seperti gaji ke tiga belas serta sertifikasi yang baru-baru ini diluncurkan oleh pemerintah.
4.4 Proporsi Biaya Biaya Pendidikan di Indonesia
Pada tahun 2008 besarnya dana pendidikan dinaikkan menjadi 20% dari dana APBN. Jika nilai anggaran pendidikan sebesar Rp 78,5 triliun pada dua tahun tahun lalu, lalu, saat saat ini menjad menjadii Rp 154,2 154,2 triliu triliun n pada pada 2008. 2008. Tambah Tambahan an anggar anggaran an pendidikan yang dialokasikan pada tahun 2009 depan tercatat sebesar Rp 46,1 triliu triliun. n. Jumlah Jumlah kenaik kenaikan an anggar anggaran an pendid pendidika ikan n menuru menurutt menter menterii keuang keuangan an Sri Muly Mulyan anii
suda sudah h
term termas asuk uk
alok alokas asii
di
Depa Depart rtem emen en
Pend Pendid idik ikan an
Nasi Nasion onal al,,
Departe Departemen men Agama, Agama, dan dana dana alokas alokasii umum umum (DAU) (DAU) pendid pendidika ikan n di anggar anggaran an pen penda dapa patan tan dan dan bela belanj njaa daer daerah ah (APB (APBD) D),, sert sertaa dana dana aloka alokasi si khus khusus us (DAK (DAK)) pendidikan, dana bagi hasil (DBH) pendidikan serta dana otonomi khusus (otsus) pendidikan. Kenaikan anggaran pendidikan akan digunakan untuk merehabilitasi gedung sekolah dan membangun puluhan ribu kelas dan ribuan sekolah baru. Selain Selain itu kenaik kenaikan an anggra anggran n pendid pendidika ikan n ini juga juga diguna digunakan kan untuk untuk perbai perbaikan kan kesejahteraan dan kualitas kompetensi para guru. Pada masa sebelum reformasi, berdasarkan nota keuangan jumlah alokasi dana pendidikan pendidikan pada tahun 1994-1995 sebesar Rp 2.358.740.000.000 untuk dana pendidikan berupa unag dan Rp 209.010.000 berupa bantuan proyek dan total alokasi dana untuk mendidikan sebesar Rp 452.300.000.000. Pada tahun 1995-199 1995-1996 6 besarnnya besarnnya total dana pendidika pendidikan n yang diberikan Rp 3.359.207 3.359.207.000 .000..
22
Pada tahun 1996-1997 besarnya dana pendidikan yang dialokasikan dalam bentuk uang sebesar Rp 3.057.445.000.000 dalam bentuk bantuan proyek sebesar Rp 913.205.000.000
sehingga
total
dana
yang
diberikan
adalah
Rp
3.970 3.970.65 .650.0 0.000. 00.000 000.. Pada Pada tahun tahun 1998-1 1998-1999 999 besarn besarnya ya dana dana pendid pendidika ikan n yang yang dialokasikan Rp 3.341.629.000.000 yang berupa uang dan RP 2.133.611.900.000 berup rupa
bantuan
proyek,
jadi
total
dana
yang
diberik rikan
adalah
Rp
5.475.240.900.000. Setalah reformasi, pada tahun 1999-2000 besarnya dana untuk pendidikan yang yang dialok dialokasi asikan kan dalam dalam bentuk bentuk uang uang sebesa sebesarr Rp 4.818. 4.818.705 705.80 .800.0 0.000 00 dalam dalam bentuk bantuan proyek sebesar Rp 3.562.559.000.000, jadi total seluruh dana yang dialokasikan adalah Rp 8.381.264.800.000 . Pada tahun 2000-2001 junlah dana dalam bentuk uang yang dialokasikan sebesar Rp 2.628.015.000.000 dalam ben bentu tuk k proy proyek ek sebe sebesa sarr Rp 2.76 2.768. 8.79 795. 5.00 000. 0.00 000 0 sehi sehing ngga ga tota totall dana dana yang yang dikeluarkan adalah Rp 5.396.810.000.000. Pada tahun 2001 jumlah dana untuk pendidikan dialokasikan sebesar Rp 9.1867,1 milyar. Pada Pada tahun 2002 besarnya dana yang dialokasikan sebesar Rp.9.186,7 milyar. Pada tahun 2003 besarnya dana yang dialokasikan untuk pendidikan sebesar Rp 4.699,1 milyar. Berd Berdas asark arkan an data data yang yang diur diurai aika kan n diat diatas as dapa dapatt dike diketa tahu huii pada pada masa masa sebelum reformasi besarnya dana yang dialokasikan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada masa setelah reformasi dapat diketahui bahwa dan yang dialo dialoka kasi sika kan n untu untuk k pend pendid idik ikan an besa besarn rnya ya meni mening ngka katt dari dari tahu tahun n ke tahu tahun. n. Peningkata Peningkatan n ini merupakan merupakan salah satu indikasi adanya kepedulian kepedulian pemerintah pemerintah dala dalam m
meni mening ngka katk tkan an
kual kualit itas as
pend pendid idik ikan an
di Indo Indone nesi sia, a,
mesk meskip ipun un pada pada
keny kenyata ataan anny nyaa kual kualit itas as pend pendid idik ikan an di Indo Indone nesi siaa teta tetap p jauh jauh terti terting ngga gall jika jika dibandingkan dengan negara lain. Oleh kerana itu dengan semakin bertambahnya alokasi dana pendidikan seharusnya pendidikan di Indonesia harus lebih maju lagi tidak tertinggal sperti saat ini.
4.5 Hasil Yang Dicapai Dalam Dalam Perencanaan Perencanaan Pendidikan
UNDP mengukur keberhasilan pendidkan berdasarkan tiga hal yaitu : (i) angka melek huruf (ii) partisipasi sekolah dan (iii) lama bersekolah.
23
Tabel 1.3 Persentase Penduduk yang Buta Huruf Tahun 1996-2005 Indikator
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
ABH 10+
12,6 5 14,6 6 6,89
10,9 3 12,5 9 5,54
10,5 8 12,1 1 5,15
10,21
10,0 8 11,4 2 4,5
10,7 3 12,1 1 4,78
9,29
9,07
8,53
8,09
10,49
10,2 1 3,88
9,62
9,09
3,3
3,09
34,5 4
31
29,7 4
28,83
28,5 4
30,3 1
25,4 3
24,8 7
22,83
ABH 15 + ABH 15-44 ABH 45+
11,63 4,63
3,75 26,84
Sumber BPS Indonesia Berdas Berdasark arkan an tabel tabel diatas diatas dapat dapat diketa diketahui hui bahwa bahwa besarn besarnya ya persen persentas tasee penduduk yang buta huruf mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Untuk pendu penduduk duk berusi berusiaa 10 thn keatas keatas dari dari tahun tahun 1996 1996 -2005 -2005 besarn besarnya ya prosen prosentas tasee penduduk penduduk menurun dari tingkat tingkat 12,65% 12,65% menjadi menjadi 8,09%. 8,09%. Pada kelompok usia 15thn 15thn keatas keatas,, jumlah jumlah pendud penduduk uk yang yang mengal mengalami ami buta buta huruf huruf juga juga mengal mengalami ami penurunan dari 14,66% pada tahun 1996 menjadi 9,09% pada tahun 2005. Pada penduduk yang berusia 15 tahun sampai 44 tahun yang mengalami buta huruf juga menurun menjadi 3,09% pada tahun 2005 dari semula 6,89% pada tahun 1996. Begitu pula pada penduduk berusia 45 tahun keatas. Keberhasilan program ini tidak lepas dari usaha pemerintah dalam memberantas buta huruf. Selain Selain angka angka melek melek huruf, huruf, tingka tingkatt partis partisipa ipasi si sekola sekolah h juga juga salah salah satu satu indikator indikator berhasilny berhasilnyaa suatu pembangunan pembangunan pendidikan pendidikan menurut UNDP. Berikut data tingkat partisipasi sekolah : Tabel 1.4 Tingkat Partisipasi Sekolah tahun 1996-2005 Indikator
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
APK SD
107
107,6
107,68
73,14
108, 1 76,0 8 48,3 7 10,6 7
77,62
107,2 1 78,1
105,9 9 79,81
105,8 2 81,09
107,1 3 82,24
106,6 3 82,09
50,22
46,47
48
50,89
54,38
55,21
10,26
10,36
10,54
10,84
10,73
11,06
APK SMP
70,46
108,0 4 74,17
APK SMA
44,87
46,57
47,17
APK PT
10,37
9,69
10,64
Sumber: www.bps Indonesia.go.id
berdasarka berdasarkan n data diatas dapat diketahui diketahui bahwa besarnya tingkat angka partisipasi tingkat SD cenderung berfluktuatif. Tingkat partisipasi paling besar
24
pada tahun 1999 sebesar 108,1% dan terendah pada tahun 2003 sebasar105,8%. Pada tingkat pendidikan SMP jumlah partisipasi terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1996 presentase partisipasi sekolah sebesar 70,46% dan pada tahun 2005 sebesar 82,09%. Pada tingkat pendidikan SMU, tinggkat pendidikan juga meningkat hal ini dapat dilihat pada tahun 1996 sebesar 44,87% dan pada tahun 2005 sebesar 55,21%. Untuk perguruan tinggi, jumlah partisipasi meningkat walaupun tidak cukup besar peningkatannya. Pada tahun 1996 sebesar 10,3 10,37% 7% dan dan pada pada tahu tahun n 2005 2005 sebe sebesa sarr 11,0 11,06 6 pers persen en.. Secar Secaraa umum umum ting tingka katt partisipasi pendidikan cenderung naik, dan ini merupakan suatu indikator yang cukup cukup baik apalagi tingkat buta huruf juga mengalami mengalami penurunan. penurunan. Salain tingkat partisipasi sekolah, lama menjalankan sekolah pun merupakan salah satu indikator atas keberhasilan pembangunan pendidikan menurut UNDP. Berikut data lama partisipasi atau lama bersekolah:
Tabel 1.5 Lama partisipasi partisipasi sekolah menurut jenis kelamin kelamin dan daerah
Jenis kelamin
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan
2004 9,3
2005 9,4
2006 9,48
2004 6,6
2005 6,5
2006 8,53
2004 7,8
2005 7,8
2006 9,00
Perempuan(P)
8,2
8,4
6,68
5,5
5,5
5,72
6,7
6,8
6,20
L+P
8,8
8,9
7,92
6,0
6,0
6,97
7,2
7,3
7,44
Laki-laki(L)
Sumber Sumber:: Indikator Indikator Keseja Kesejahte hteraa raan n Rakyat Rakyat,, 2005 2005 (19) (19) dan BPS, BPS, Susena Susenass dalam dalam Statis Statistik tik Pendidikan, 2006 (57).
Keberh Keberhasi asilan lan pemerin pemerintah tah dalam dalam pemban pembangun gunan an dengan dengan mening meningkat katkan kan pencapaian melek huruf dan partisipasi penduduk agar bersekolah bisa dikatakan tela telah h berh berhas asil il.. Namu Namun n apab apabil ilaa dili diliha hatt dari dari rata-r rata-rata ata lama lama seko sekola lah, h, kond kondis isii pendidikan Indonesia masih sangat memprihatinkan. Secara umum, rata-rata lama sekolah yang masih pada kisaran 7,2 hingga 7,4 tahun selama tahun 2004 sampai 2006. Angka ini menunjukkan bahwa pendidikan dasar 9 tahun belum sepenuhnya tercapai. Belum tercapainya target pendidikan dasar 9 tahun memang merupakan permasalahan yang sangat penting. Penduduk laki-laki di wilayah perkotaan telah menjalani pendidikan dasar 9 tahun, tetapi hal ini tidak sama dengan penduduk laki-la laki-laki ki yang yang tingga tinggall di wilaya wilayah h pedesa pedesaan. an. Berdas Berdasark arkan an tabel tabel diatas diatas dapat dapat
25
dike diketa tahu huii bahw bahwaa adan adanya ya disp dispar arit itas as anta antarw rwil ilay ayah ah kota kota-d -des esaa dalam dalam hal hal lama lama menjalani pendidikan. Daerah perkotaan mencapai hasil yang lebih tinggi untuk angka rata-rata lama bersekolah dibandingkan daerah perdesaan. Berdas Berdasark arkan an pada pada tabel tabel dan penjel penjelasa asan n diatas diatas,, bisa bisa dikata dikatakan kan bahwa bahwa rencan rencanaa pemban pembangun gunan an yang yang dicana dicanangk ngkan an pemerin pemerintah tah bisa bisa dikatak dikatakan an cukup cukup berhasil. Hal ini sebgaimana terlihat dari rendahnya angka penduduk yang buta huruf, semakin meningkatnya angka partisipasi sekolah dan meningkatnya lama penduduk dalam menjalani masa sekolah. Meskipun begitu ada hal yang harus dibena dibenahi hi oleh oleh pemerin pemerintah tah yaitu yaitu masih masih tinggi tingginya nya angka angka dispar disparita itass dalam dalam lama lama meng mengen enya yam m pend pendid idik ikan an anta antara ra pend pendud uduk uk kota kota dan dan desa desa.. Sehi Sehing ngga ga dala dalam m perencanaan pendidikan selajutnya hendaknya pemerintah lebih memperhatikan hal ini, agar program-progran atau rencana yang dicanangkan pemerintah dapat berjal berjalan an dengan dengan baik baik dan masyar masyaraka akatt desa desa bisa bisa lebih lebih menikm menikmati ati pendid pendidika ikan, n, sehingga mereka tidak harus jauh-jauh ke kota untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik. 4.6 Upaya Yang Perlu Dilakukan Dilakukan Untuk Meningkatkan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
Langkah-langkah untuk melakukan rekonstruksi pendidikan dalam rangka membangun paradigma baru sistem pendidikan nasional yang lebih baik meliputi : Pertama, pendidikan nasional hendaknya memiliki visi yang berorientasi pad padaa
demo demokr krat atis isas asii
bang bangsa sa,,
sehi sehing ngga ga
memu memung ngki kink nkan an
terja terjadi diny nyaa
pros proses es
pemberdayaan seluruh komponen masyarakat secara demokratis. Kedu Kedua, a, pend pendid idik ikan an nasi nasion onal al hend hendak akny nyaa memi memilik likii misi misi agar agar terci tercipt ptaa partisipasi masyarakat secara menyeluruh. Dengan demikian, secara mayoritas seluruh komponen bangsa ada dalam masyarakat menjadi terdidik. Pendidikan, tidak hanya terfokus untuk penyiapan tenaga kerja, tapi lebih jauh dari itu harus memper memperkua kuatt kemamp kemampuan uan dasar dasar pembel pembelajar ajar sehing sehingga ga memung memungkin kinkan kan baginy baginyaa untuk untuk berkembang berkembang lebih jauh sebagai individu, individu, anggota masyarakat, masyarakat, maupun sebagai warga negara dalam konteks kehidupan global.
26
Keti Ketig ga,
subs ubstans tansii
pen pendid didikan ikan
dasar asar
hen hendakn daknya ya
men mengacu gacu
pad pada
pengemban pengembangan gan potensi potensi dan kreatifitas kreatifitas para peserta peserta didik dalam totalitasnya totalitasnya yang seimbang dan serasi. Keempa Keempat, t, pada pada pendid pendidika ikan n dasar dasar dan meneng menengah ah perlu perlu dikemb dikembang angkan kan sist sistem em
pemb pembel elaja ajaran ran
yang yang
egaliter dan
demok emokra rati tiss
agar agar
tid tidak
terj terjad adii
pengelompokan kelas atas dasar kemampuan akademik. Kelima, pendidikan tinggi tinggi tidak hanya berorientasi pada penyiapan tenaga kerja. kerja. Pendid Pendidika ikan n tinggi tinggi,, harus harus memper mempersia siapka pkan n dan memper memperkua kuatt kemamp kemampuan uan dasar mahasiswa untuk memungkinkan mereka berkembang baik secara individu, anggota anggota masyarakat, masyarakat, maupun sebagai warga negara dalam konteks kehidupan kehidupan yang global. (Suyanto, 2006: 18) Keenam, kebijakan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, harus memperhatikan tahap perkembangan perkembangan pembelajaran dan kesesuaian kesesuaian dengan lingku lingkunga ngan, n, perkem perkemban bangan gan ilmu ilmu penget pengetahu ahuan, an, teknol teknologi ogi,, budaya budaya,, seni, seni, serta serta sesuai dengan jenjang masing-masing satuan pendidikan. (Hujair AH. Sanaky, 2003:158) Ketuju Ketujuh, h, dalam dalam pembel pembelajar ajaran an pada pada tingka tingkatt apa saja saja hendak hendaknya nya dapat dapat mengaktualisasi enam unsur kapasitas belajar yaitu: (i) kepercayaan ( confidence ); (ii) keingintahuan (curioucity ); (iii) sadar tujuan (intensionality ); (iv) kendali diri ( self ); (v) mampu bekerja sama (work together ) dengan pihak mana saja; self control ); (vi) kemampuan bergaul secara harmonis dan saling pengertian. Kedelapan, pendidikan nasional hendaknya mendapatkan proporsi alokasi dana yang cukup memedai (20% - 25% dari APBN dan APBD) agar dapat meng mengem emba bang ngka kan n
prog progra ramm-pr prog ogra ram m
pend pendid idik ikan an
yang yang
bero berori rien enta tasi si
pada pada
peningkatan mutu, relevansi, efesiensi dan pemerat aan. (Suyanto, 2006: 19-20) Kesembilan, realisasi pendidikan dalam konteks lokal, diperlukan badan badan badan pembantu pembantu dalam dalam dunia dunia pendid pendidikan ikan antara antara lain lain dewan sekolah sekolah yang di dalamnya harus ada unsur-unsur Pemerintah Daerah, perwakilan guru-guru, dan juga tokoh-tokoh masyarakat serta para orang tua peserta peserta didik. Dewan Sekolah
27
berpe berperan ran untuk untuk member memberii masuka masukan n yang yang tidak tidak hanya hanya pada pada aspek aspek materia materiall dan kesejahteraan guru saja, tetapi harus masukan dalam berbagai aspek, termasuk dalam perumusan, pembinaan, dan evaluasi misi, visi, dan substansi (kurikulum lokal dll) pendidikan yang relevan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Kesepuluh, perlu menetapkan model rekrutmen pejabat pendidikan secara professio professional, nal, sehingga sehingga dapat diperoleh diperoleh the the righ rightt pers person on in the the righ rightt plac placee , bukannya the right person in the wrong place , atau lebih parah lagi, the wrong
person in the wrong place . (Suyanto, 2006:20)
BAB V PENUTUP
Dari pembahasan di atas, dapat kita ketahui bahwa pada negara sedang ber berk kemb embang ang
ban banyak yak
masya asyara raka kat, t,
teru teruta tam ma
masy asyarak arakat at
mis miskin kin
yang ang
mengga menggantu ntungk ngkan an harapa harapan n pada pada pendid pendidika ikan, n, karena karena menuru menurutt mereka mereka semaki semakin n tinggi tinggi tingkat tingkat pendidikan pendidikan,, maka semakin semakin banyak banyak sertifikat, sertifikat, sehingga sehingga semakin semakin mudah bagi mereka untuk mencarai pekerjaan.
28
Pada era orde lama perencanaan pembangunan dilakukan guna mengejar ketert keterting inggal galan an kita kita pada pada dunia dunia luar. luar. Perenc Perencana anaan an pemban pembangun gunan an pada pada saat saat itu hanya berorientasi pada peningkatan kualitas. Pada saat itu para pendidik hanya berorientasi pada pendidikan dan kualitasnya, belum berorientasi pada materi. Pada era orde baru, untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah mencan mencanang angkan kan pendid pendidika ikan n dalam dalam repeli repelita. ta. Perenc Perencana anaan an pemban pembangun gunan an lebih lebih mene meneka kank nkan an pada pada prog program ram wajib wajib bela belaja jarr 9 tahu tahun n dan dan seba sebaga gaii penu penunj njan ang g terlaksananya rencana tersebut, pemerintah membangun sekolah-sekolah INPRES hampir hampir di semua semua daerah daerah,, khusus khususnya nya daerah daerah pedesa pedesaan an agar agar pendid pendidika ikan n dapat dapat dijangkau. Pada masa ini, kebijakan sistem pendidikan masih sentralisasi. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah menerapkan suatu kebijakan yaitu EBTANAS sebagai salah satu syarat kelulusan. Namun, lama-kelamaan, EBTANA EBTANAS S dhanya dhanya dijadi dijadikan kan sebaga sebagaii indika indikatr tr palsu palsu karena karena keingi keinginan nan setiap setiap sekolah untuk meluluskan setiap muridnya. Pada Pada masa masa sete setela lah h refo reform rmas asi, i, meru merupa paka kan n masa masa tran transi sisi si dari dari sist sistem em pemerintahan yang sentralisasi menuju desentralisasi. Perencanaan pembangunan pun dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional), RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), dan Rencana kerja pemrintahan. Perencanaan pembangunan khusunya bidang bidang pendidikan pendidikan disesuaika disesuaikan n dengan dengan otonomi otonomi daerah masing-masing, masing-masing, tetapi teta tetap p
dala dalam m
koma komand ndo o
peme pemeri rint ntah ah pusa pusatt
(sep (seper erti ti kuri kuriku kulu lum m
pend pendid idik ikan an,,
stan standa dari risa sasi si nila nilai, i, dan dan lain lain-l -lai ain) n).. Berd Berdas asar arka kan n RPJM RPJMN N tahu tahun n 2004 2004-2 -200 009 9 perencanaan perencanaan pembangun pembangunan an pasca reformasi reformasi dibagi dibagi menjadi menjadi sepuluh sepuluh program, program, yaitu: •
Program Pendidikan untuk Anak Usia Dini
•
Program Wajib Belajar Sembilan Tahun
•
Program Pendidikan Menengah
•
Program Pendidan Perguruan Tinggi
•
Program Pendidikan Non-Formal 29
•
Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidik
•
Program Pendidikan Kedinasan
•
Prog rogram
Pengembang angan
Budaya aya
Baca
dan
Pembinaan
Perpustakaan •
Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
•
Program Manajemen Pelayanan Publik
Pendidikan di Indonesia saat ini jika dibandingkan dengan negara lain terutama negara kawasan Asia Tenggara, bisa dikatakan mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan Malaysia. Namun berdasarkan data yang didapatkan dari BPS jumlah partisipasi peserta didik mengalami peningkatan dari tahun ke tahun tahun pada pada berbag berbagai ai tingka tingkatt pendid pendidika ikan. n. Angka Angka buta buta huruf huruf juga juga mengal mengalami ami penur penuruna unan. n. Hal ini menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa progra program m pemeri pemerinta ntah h bisa bisa dikatak dikatakan an sukses dalam meningkatkan kuantitas jumlah peserta didik.
30
Daftar Pustaka Arowolo, Oladele.Achieving the MDGs with Equity: Need for the Human Rights Base Based d Appr Approa oach ch,, UNFP UNFPA A (Con (Contr trib ibut uted ed pape paper, r, at the the Fift Fifth h Afric African an Population Conference: Arusha, Tanzania, 10-14 December, 2007). Asrori, Wohib.2009.Paradigma Pendidikan Di Indonesia Pasca Reformasi Antara Mitos dan Realitas. Cahyana, Ade, Indonesia 2010: Merubah Mitos menjadi Realitas Pembangunan . Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004 http://www.bpsi http:// www.bpsi ndonesia.go.id ndonesia .go.id http://www. http://www.b bapenas. ape nas.go.i go.id d http ht tp:/ :///www ww w.k ompa om pas. s.co com m http://www. http://www.d depkeu.go epke u.go.id .id http: htt p:// // www. ww w.d depdiknas epdi knas.go, .go,id id http: htt p:// //w wor ld pre ss.com s. com:: Mut M utu u Pen P endid didik ikan an Di Indon In dones esia ia Nomid Nomidaa Musnir Musnir,, Diana.2 Diana.2000 000.. Arah Arah Pendid Pendidika ikan n Nasion Nasional al dalam dalam Perspe Perspekti ktif f Historis, dalam Buku: Sindhunata [editor], 2000, Menggagas Paradigma Baru Baru Pendidi Pendidikan, kan, Demokrat Demokratisas isasi, i, Otonomi, Otonomi, Civil Civil Society Society,, Globali Globalisasi sasi,, Kanisius , Yogyakarta. Rahayu,Sri.2009.Reformasi Pendidikan Dasar Indonesia. Ratih,diyah. Pembangunan Pendidikan Indonesia dan MDGs di Indonesia:Sebuah Refleksi Kritis. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009. Subiantoro,Heru.2009.Kebijakan Subiantoro,Heru.2009.K ebijakan Fiskal: Nota Keuangan.Kompas:Jakarta. Todaro,Michel.1995. Pemangunan Pemangunan Ekonomi di Dunia Ketiga .Erlangga:Jakarta.
31