BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Palumbo menyatakan bahwa pendengaran adalah suatu kecacatan yang tetap dan sering diabaikan diabaikan yang dapat secara dramatis dramatis memengaruh memengaruhii kualitas kualitas hidup seseora seseorang. ng. Penuru Penurunan nan penden pendengar garan an adalah adalah masala masalah h kesehat kesehatan an kedua kedua yang yang memengaruhi lansia. Beberapa orang yang menyatakan bahwa hal tersebut memiliki efek yang bergerak seperti gelombang yang dapat memengaruhi area dasar tertentu dari penampilan manusia, menurunkan kenikmatan hidup dan menurunkan interaksi dengan orang lain dan rekreasi di luar rumah. Pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun, antara 28 dan 55% mengalami gangguan gangguan pendengaran pendengaran dalam deraat yang berbeda. !iantara mereka yang berusia lebih dari 8" tahun, 66% mengalami gangguan pendengaran. !iperk !iperkirak irakan an #"% orang orang yang yang berada berada dalam dalam instit institusi usi mengal mengalami ami masalah masalah pendengaran. $ebih kurang "% dari populasi lansia mengalami gangguan gangguan pendengaran &presbiskusis &presbiskusis'. '. (angguan (angguan pendengaran pendengaran mulai dari deraat ringan ringan sampai berat dapat di pantau dengan menggunakan alat audiometer. Pada umunya laki)laki lebih sering menderita gangguan pendengaran di bandingkan perempuan.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah *. +pakah +pakah defenisi defenisi gangguan gangguan pendengaran pendengaran pada lansia 2. +pakah +pakah etiologi etiologi dari gangguan gangguan penden pendengaran garan pada lansia -. +pakah +pakah lasifik lasifikasi asi gangg gangguan uan pendengaran pendengaran pada lansia . +pakah +pakah manifestasi manifestasi klinis klinis dari dari gangguan gangguan pendengaran pendengaran pada lansia lansia 5. Bagaimanakah Bagaimanakah patofisiolo patofisiologi gi gangguan gangguan pendengara pendengaran n pada lansia lansia 6. Bagaimanakan Bagaimanakan pemeriksaan pemeriksaan untuk untuk ganggu gangguan an pendenga pendengaran ran pada pada lansia lansia /. Bagaimanakah Bagaimanakah penatalaksaan penatalaksaanaan aan ganggua gangguan n pendengara pendengaran n pada lansia lansia 8. Bagaimanakah Bagaimanakah asuhan keperawatan keperawatan gangg gangguan uan pendeng pendengaran aran pada pada lansia lansia C. Tujuan juan *. 0ntuk 0ntuk mengetahu mengetahuii definisi definisi ganggu gangguan an pendeng pendengaran aran pada pada lansia. lansia. 2. 0ntuk 0ntuk mengetahui mengetahui etiologi etiologi gangguan gangguan pendengara pendengaran n pada lansia. -. 0ntuk 0ntuk mengetahui mengetahui klasifikasi klasifikasi ganggu gangguan an pendenga pendengaran ran pada pada lansia. lansia. . 0ntuk 0ntuk mengetahui mengetahui manifest manifestasi asi klinis klinis gangguan gangguan pendeng pendengaran aran pada pada lansia.
1
5. 6. /. 8.
0ntuk mengetahui patofisiologi gangguan pendengaran pada lansia. 0ntuk mengetahui pemeriksaan pada gangguan pendengaran pada lansia. 0ntuk mengetahui penatalaksanaan gangguan pendengaran pada lansia. 0ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan pendengaran.
BAB II KONEP DAAR MEDI
A. De!en"s"
(angguan pendengaran merupakan suatu keadaan yang menyertai lanutnya usia. !engan makin lanutnya usia teradi degenerasi primer di organ corti berupa hilangnya sel epitel syaraf yang di mulai pada usia pertengahan &Brockle)hurst and +llen, *#8/, 1ills, *#85, ees and !eekert, *##", 3ander 4ammen, *##*'.
B. Et"#l#g" *. Penurunan fungsi pendengaran bisa disebabkan oleh
2
a. uatu masalah mekanis di dalam saluran telinga atau di dalam telinga tengah yang menghalangi penghantaran suara &penurunan fungsi pendengaran konduktif' b. erusakan pada telinga dalam, saraf pendengaran atau alur saraf pendengaran di otak &penurunan fungsi pendengaran sensorineural'. 2. Penurunan fungsi pendengaran sensorineural dikelompokkan lagi menadi a. Penurunan fungsi pendengaran sensorik &ika kelainannya terletak pada telinga dalam'. b. Penurunan fungsi pendengaran neural &ika kelainannya terletak pada saraf pendengaran atau alur saraf pendengaran di otak'. -. Penurunan fungsi pendengaran sensorik bisa merupakan
penyakit
keturunan, tetapi mungkin uga disebabkan oleh a. 7rauma akustik &suara yang sangat keras' b. nfeksi 9irus pada telinga dalam c. :bat)obatan tertentu d. Penyakit 1eniere . Penurunan fungsi pendengaran neural bisa disebabkan oleh a. 7umor otak yang uga menyebabkan kerusakan pada saraf)saraf di sekitarnya dan infeksi batang otak. b. Berbagai penyakit otak dan saraf &misalnya stroke'. Beberapa penyakit keturunan &misalnya penyakit efsum'. C. Klas"!"kas" *. (angguan Pendengaran 7ipe onduktif
(angguan bersifat mekanik, sebagai akibat dari kerusakan kanalis auditorius, membrana timpani atau tulang)tulang pendengaran. alah satu penyebab gangguan pendengaran tipe konduktif yang teradi pada usia lanut adalah adanya serumen obturans, yang ustru sering dilupakan pada pemeriksaan. ;anya dengan membersihkan lobang telinga dari serumen ini pendengaran bisa menadi lebih baik. 2. (angguan Pendengaran 7ipe ensori)
3
;ilangnya pendengaran terhadap nada murni berfrekwensi tinggi, yang merupakan suatu fenomena yang berhubungan dengan lanutnya usia. Bersifat simetris, dengan peralanan yang progresif lambat. 7erdapat beberapa tipe presbiakusis, yaitu a. Presbiakusis ensorik Patologinya berkaitan erat dengan hilangnya sel neuronal di ganglion spiralis. $etak dan umlah kehilangan sel neuronal akan menentukan apakah gangguan pendengaran yang timbul berupa gangguan atas frekwensi pembicaraan atau pengertian kata)kata. b. Prebiakusis trial +bnormalitas 9askularis striae berupa atrofi daerah apical dan tengah dari kohlea. Prebiakusis enis ini biasanya teradi pada usia yang lebih muda disbanding enis lain. c. Prebiakusis onduktif oklear !iakibatkan oleh teradinya perubahan mekanik pada membrane basalis kohlea sebagai akibat proses dari sensiti9itas diseluruh daerah tes. . 7initus uatu bising yang bersifat mendengung, bisa bernada tinggi atau rendah, bisa terus menerus atau intermiten. Biasanya terdengar lebih keras di waktu malam atau ditempat yang sunyi. +pabila bising itu begitu keras hingga bisa didengar oleh dokter saat auskkultasi disebut sebagai tinnitus obyektif. 5. Persepsi Pendengaran +bnormal ering terdapat pada sekitar 5"% lansia yang menderita presbiakusis, yang berupa suatu peningkatan sensiti9itas terhadap suara bicara yang keras. 7ingkat suara bicara yang pada orang normal terdengar biasa, pada penderita tersebut menadi sangat mengganggu. 6. (angguan 7erhadap $okalisasi uara Pada lansia seringkali sudah terdapat gangguan dalam membedakan arah suara, terutama dalam lingkungan yang agak bising.
4
D. Man"!estas" Kl"n"s
*. Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif perlahan pada kedua telinga dan tidak didasari oleh penderita. 2. uara)suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti pembicaraan. -. ulit mendengar pembicaraan di sekitar, terutama ika berada di tempat dengan latar belakang suara yang ramai. . uara berfrekuensi rendah, seperti suara laki)laki, lebih mudah di dengar daripada suara berfrekuensi tinggi. 5. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga. 7elinga terdengar berdenging &tinnitus'.
E. Pat#!"s"#l#g" 7elinga sebagai organ pendengaran dan ekuilibrium terbagi dalam -
bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. 7elinga berisi reseptor)reseptor yang menghantarkan gelombang suara kedalam impuls)impuls saraf dan reseptor yang berespons pada gerakan kepala. Perubahan pada telinga luar sehubungan dengan proses penuaan adalah kulit telinga berkurang elastisitasnya. !aerah lobus yang merupakan satu)satunya bagian yang tidak di sokong oleh kartilago mengalami pengeriputan, aurikel tampak lebih besar, dan tragus sering di tutupi oleh rumbai)rumbai rambut yang kasar. aluran auditorial menadi dangkal akibat lipatan ke dalam. Pada dindingnya silia menadi lebih kaku dan kasar uga produksi serumen agak berkurang dan cenderung menadi lebih keringPerubahan atrofi telinga tengah khususnya membran timpani karena proses penuan tidak mempunyai pengaruh elas pada pendengaran. 5
Perubahan yang tampak pada telinga tampak pada telinga dalam adalah koklea yang berisi organ corti sebagai unit fungsional pendengaran mengalami penurunan sehingga mengakibatkan presbiskusis. Presbiskusis merupakan akibat dari proses degenaratif pada satu = beberapa bagian koklea &strias 9askularis, sel rambut, dan membran basilaris' maupun serabut saraf auditori. Presbiskusis ini uga merupakan hasil interaksi antara faktor genetik indi9idu dengan faktor eksternal, seperti paanan suara berisik terus menerus , obat ototoksik, dan penyakit sistemik. $. Pemer"ksaan *. Pemeriksaan !engan (arputala
Pada dewasa, pendengaran melalui hantaran udara dinilai dengan menempatkan garputala yang telah digetarkan di dekat telinga sehingga suara harus melewati udara agar sampai ke telinga. Penurunan fungsi pendengaran atau ambang pendengaran subnormal bisa menunukkan adanya kelainan pada saluran telinga, telinga tengah, telinga dalam, sarat pendengaran atau alur saraf pendengaran di otak. Pada dewasa, pendengaran melalui hantaran tulang dinilai dengan menempatkan uung pegangan garputala yang telah digetarkan pada prosesus mastoideus &tulang yang menonol di belakang telinga'. (etaran akan diteruskan ke seluruh tulang tengkorak, termasuk tulang koklea di telinga dalam. oklea mengandung sel)sel rambut yang merubah getaran menadi gelombang saraf, yang selanutnya akan beralan di sepanang saraf pendengaran. Pemeriksaan ini hanya menilai telinga dalam saraf pendengaran dan alur saraf pendengaran di otak. >ika pendengaran melalui hantaran udara menurun, tetapi pendengaran melalui hantaran tulang normal, dikatakan teradi tuli konduktif. >ika pendengaran melalui hantaran udara dan tulang menurun, maka teradi tuli sensorineural. adang pada seorang penderita, tuli konduktif dan sensorineural teradi secara bersamaan. 2. +udometri
6
+udiometri dapat mengukur penurunan fungsi pendengaran secara tepat, yaitu dengan menggunakan suatu alat elektronik &audiometer' yang menghasilkan +mbang
suara
pendengaran
dengan
ketinggian
dan
untuk
serangkaian
nada
9olume
tertentu.
ditentukan
dengan
mengurangi 9olume dari setiap nada sehingga penderita tidak lagi dapat mendengarnya. 7elinga
kiri
dan
telinga
kanan
diperiksa
secara
terpisah.
0ntuk mengukur pendengaran melalui hantaran udara digunakan earphone, sedangkan untuk mengukur pendengaran melalui hantaran tulang digunakan sebuah alat yang digetarkan, yang kemudian diletakkan pada prosesus mastoideus. -. +udimetri +mbang Bicara +udiometri ambang bicara mengukur seberapa keras suara harus diucapkan supaya bisa dimengerti. epada penderita diperdengarkan kata) kata yang terdiri dari 2 suku kata yang memiliki aksentuasi yang sama, pada 9olume tertentu. !ilakukan perekaman terhadap 9olume dimana penderita dapat mengulang separuh kata)kata yang diucapkan dengan benar. . !iskriminasi !engan diskriminasi dilakukan penilaian terhadap kemampuan untuk membedakan kata)kata yang bunyinya hampir sama. !igunakan kata)kata yang terdiri dari * suku kata, yang bunyinya hampir sama. Pada tuli konduktif, nilai diskriminasi &persentasi kata)kata yang diulang dengan benar' biasanya berada dalam batas normal. Pada tuli sensori, nilai diskriminasi berada di bawah normal. Pada tuli neural, nilai diskriminasi berada auh di bawah normal. 5. 7impanometri 7impanometri merupakan seenis audiometri, yang mengukur impedansi &tahanan terhadap tekanan' pada telinga tengah. 7impanometri digunakan untuk membantu menentukan penyebab dari tuli konduktif. 7impanometer terdiri dari sebuah mikrofon dan sebuah sumber suara yang terus menerus menghasilkan suara dan dipasang di saluran telinga.
7
!engan alat ini bisa diketahui berapa banyak suara yang melalui telinga tengah dan berapa banyak suara yang dipantulkan kembali sebagai perubahan tekanan di saluran telinga. ;asil pemeriksaan menunukkan apakah masalahnya berupa a. Penyumbatan tuba eustakius &saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung bagian belakang' b. 4airan di dalam telinga tengah c. elainan pada rantai ketiga tulang pendengaran yang menghantarkan suara melalui telinga tengah. 7impanometri uga bisa menunukkan adanya perubahan pada kontraksi otot stapedius, yang melekat pada tulang stapes &salah satu tulang pendengaran di telinga tengah'. !alam keadaan normal, otot ini memberikan respon terhadap suara)suara yang keras=gaduh &refleks akustik' sehingga mengurangi penghantaran suara dan melindungi telinga tengah. >ika teradi penurunan fungsi pendengaran neural, maka refl eks akustik akan berubah atau menadi lambat. !engan refleks yang lambat, otot stapedius tidak dapat tetap berkontraksi selama telinga menerima suara yang gaduh. 6. espon +uditoris Batang :tak Pemeriksaan ini mengukur gelombang saraf di otak yang timbul akibat rangsangan pada saraf pendengaran. espon auditoris batang otak uga dapat digunakan untuk memantau fungsi otak tertentu pada penderita koma atau penderita yang menalani pembedahan otak. /. ?lektrokokleografi ?lektrokokleografi digunakan untuk mengukur akti9itas koklea dan saraf pendengaran. adang pemeriksaan ini bisa membantu menentukan penyebab dari penurunan fungsi pendengaran sensorineural. ?lektrokokleografi dan respon auditoris batang otak bisa digunakan untuk menilai pendengaran pada penderita yang tidak dapat atau tidak mau memberikan respon bawah
sadar
terhadap suara. 1isalnya
untuk
mengetahui ketulian pada anak)anak dan bayi atau untuk memeriksa hipakusis psikogenik &orang yang berpura)pura tuli'.
8
%. Penatalaksanaan
+suhan keperawatan gangguan sistem pendengaran lansia *. Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi. 2. Berbicara pada telinga yang masih baik dengan suara yang tidak terlalu keras. -. Berbicara secara perlahan)lahan, elas, dan tidak terlalu panang. . Beri kesempatan klien untuk menawab pertanyaan. 5. (unakan sikap dan gerakan atau obek untuk memudahkan persepsi 6. /. 8. #.
klien. Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum memulai pembicaraan. Beri moti9asi dan reinforcement. olaborasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran. $akukan pemeriksaan secara berkala.
BAB III K#nse& Dasar Ke&era'atan
A. Pengkaj"an ( Keluhan utama *. Pusing dirasakan terutama saat bergerak 2. nyeri seperti ditusuk arum, pada pasien 9ertigo biasanya nyeri kepala
seperti berputar)putar ( Pemer"ksaan !"s"k *. +danya di@@iness terutama saat bergerak, nistagmus, unstable. 2. (erakan mata yang abnormal menunukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf -. +kti9itas =istirahat $etih, lemah,malaise, keterbatasan gerak . irkulasi iwayat hipertensi, denyutan 9askuler, pucat waah tampak kemeraha n 5. ntegritas ?go Aaktor)faktor strees = lingkungan tertentu 6. 1akanan dan cairan 1ual muntah anoreksia, penurunan berat badan
9
/. nteraksi sosial Perubahan tanggung awab = peran interaksi yang berhubungan dengan penyakit
B. Pen)"m&angan KDM
!egenerasi tulang)tulang pendengaran bagian dalam Perubahan struktur kokhlea +trofi koklea, ;ilangnya sel)sel rambut pada basal kokhlea Perubahan 9ascular,
Penurunan umlah dan ukuran sel ganglion dan saraf Aungsi pendengaran menurun
Pendengaran terhadap
1enarik diri
+ncaman perubahan
kata)kata= rangsangan
dari lingkungan
status kesehatan
suara menurun HDR kurang informasi tentang penyakit
%angguan &erse&s"*
%angguan
10
ens#r"+ &en,engaran
k#mun"kas" -eral
Kurang &engetahuan
C. D"agn#sa Ke&era'atan *. (angguan persepsi=sensori pendengaran berhubungan dengan penurunan
fungsi pendengaran 2. (angguan komunikasi 9erbal berhubungan dengan penurunan fungsi pendengara -. ;arga diri rendah berhubungan dengan stigma berkenaan dengan kondisi penurunan fungsi pendengaran . urang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan dengan keterbatasan informasi mengenai penyakitnya. D. Inter-ens"
(angguan persepsi= sensori pendengaran berhubungan dengan penurunan fungsi pendengaran
Tujuan etelah dilakukan asuhan keperawatan selama 22 am perbaikan
pendengaran. Kr"ter"a has"l klien akan mengalami perbaikan pendengaran implikasi
hilang. Inter-ens"
Ras"#nal
*. ai kapasitas fisiologik secara *. 1engenal umum.
seauh
mengidentifikasi fungsi
fisiologis
dan
penyimpangan tubuh
dan
memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan. 2. 1elakukan melakukan 2. $akukan irigasi sesuai program.
irigasi
untuk
pembersihan
pada
telinga. -. 1emperlihatkan
suatu
peningkatan kemampuan untuk
11
berkomunikasi. -. +nurkan klien menggunakan alat . 1embuat pasien merasa dihargai bantu dengar setiap diperlukan
dan berarti.
ika tersedia. . !orong
pasien
mengungkapkan
emosi
untuk selama
kehilangan pendengaran. (angguan komunikasi 9erbal berhubungan dengan penurunan fungsi pendengara
Tujuan etelah dilakukan asuhan keperawatan 22 am klien mampu
berkomunikasi 9erbal dengan baik Kr"ter"a has"l klien berkomunikasi dengan baik Inter-ens" Ras"#nal *. ai tingkat kemampuan klien *. 0ntuk mengetahui seauh dalam menerima pesan mana klien dapat menerima
pesan 2. Periksa apakah ada serumen di telinga klien -. Berbicara dengan pelan dan elas . (unakan alat tulis pada waktu menyampaikan pesan. 5. Pastikan alat bantu dengar berfungsi dengan baik
dan
memudahkan
dalam melakukan tindakan keperawatan. 2. +gar pendengaran klien tidak terganggu
dan
teraga
kebersihannya. -. 1emudahkan
klien
untuk
memahami pembicaraan. . 1emudahkan
klien
12
menyampaikan pesan. 5. 1emudahkan
klien
untuk
mengerti dengan apa yang diungkapkan. ;arga diri rendah berhubungan dengan stigma berkenaan dengan kondisi penurunan fungsi pendengaran Tujuan etelah dilakukan asuhan keperawatan selama 22 am klien
dapat menerima keadaan dirinya. Kr"ter"a has"l harga diri rendah klien teratasi Inter-ens" Ras"#nal 1. ai luasnya gangguan persepsi 1. 1enentukan faktor) faktor secara
dan hubungan deraat
indi9idu dalam mengembangkan
kemampuannya.
inter9ensi.
2. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tandatandanya. 3. !orong klien untuk
2. !gar dapat mengenal perasaan yang menyebakan perilaku menarik diri 3. emungkinan memiliki perasaan
mengeksplorasi perasaan tentang
tidak realistik saat dikritik dan
kritikan orang.
perlu mempelaari
4. Beri pujian atas keberhasilan yang 4. "enumbuhkan rasa percaya diri klien. telah klien capai. 5. "emudahkan klien bersosialisasi. 5. Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain . !njurkan anggota keluarga untuk secara rutin dan bergantian mengunjungi klien
. "endapat dukungan keluarga mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain
urang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan dengan keterbatasan informasi mengenai penyakitnya. Tujuan etelah dilakukan asuhan keperawatan 22 am klien memahami
13
penyakitnya. Kr"ter"a has"l mengutarakan pemahaman tentang kondisi dan prosedur Inter-ens" Ras"#nal
*. ai tingkat pengetahuan klien *. 1engetahui dan keluarga tentang penyakit.
pengalaman
seberapa dan
auh
pengetahuan
klien tentang penyakitnya. 2. !engan mengetahui penyakit dan 2. Berikan penelasan pada klien tentang
penyakit
dan
kondisi
sekarang.
kondisinya sekarang, klien dan akan
merasa
tenang
dan
mengurangi rasa cemas. -. 0ntuk
-. !iskusikan penyebab indi9idual dari sakit kepala bila diketahui.
klien
mengurangi
kecemasan
serta
menambah
pengetahuan
klien
tentyang
penyakitnya. . 1engetahui
seberapa
auh
pemahaman klien dan keluarga . 1inta
klien
mengulangi
dan kembali
keluarga tentang
materi yang telah diberikan.
serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. 5. +gar klien mampu melakukan dan mengubah posisi letak tubuh yang kurang baik
5. !iskusikan mengenai pentingnya posisi atau letak tubuh yang normal.
14
BAB I/ PENUTUP
+. Kes"m&ulan *. (angguan pendengaran merupakan suatu keadaan yang menyertai lanutnya usia. 2. !engan makin lanutnya usia teradi degenerasi primer di organ corti berupa hilangnya sel epitel syaraf yang di mulai pada usia pertengahan. -. Beberapa dari tanda dan geala yang paling umum dari penurunan pendengaran yaitu esulitan mengerti pembicaraan, etidakmampuan untuk mendengarkan bunyi)bunyi dengan nada tinggi, esulitan membedakan pembicaraanC bunyi bicara lain yang parau atau bergumam, 1asalah pendengaran pada kumpulan yang besar, terutama dengan latar belakang yang bising. . Perubahan atrofi telinga tengah khususnya membran timpani karena proses penuan tidak mempunyai pengaruh elas pada pendengaran. Perubahan yang tampak pada telinga tampak pada telinga dalam adalah koklea yang berisi organ corti sebagai unit fungsional pendengaran mengalami penurunan sehingga mengakibatkan presbiskusis
15
B. aran •
Perawat harus memberikan asuhan keperawatan dengan benar dan
•
bertanggung awab eluarga harus memberi dukungan dan moti9asi pada klien untuk
•
mengembangkan kemampuan berhubungan dengan orang lain. eluarga harus memoti9asi klien untuk selalu menaga kebersihan telinganya.
DA$TAR PUTAKA
skandar, akartaA0 1aryam, isi, dkk.2""8. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya.>akarta alemba 1edika oepardi, ?fiaty +ryad dan akarta A0 tanley, 1ickey, dkk.2""6. Buku Ajar Keperawatan erontik! "disi #.>akarta ?(4 Dahyudi, akarta ?(4
16