SISTEM PENCERNAAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi
Nama Dosen : dr. Lena Rosyda, M.Kes
Oleh:
Ali Nurdin
Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, di mana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.
Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
Rektum dan anal
Rektum
Rektum merupakan sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi yaitu kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum akan timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan.
Colon
Jadi dalam usus besar tidak terjadi pencernaan mekanis maupun kimia, yang terjadi adalah penyerapan air dan pembentukan feses yang tersimpan 24 jam
Colon / usus besar
Usus besar/kolon dilapisi oleh membran mukosa tanpa lipatan kecuali pada bagian rectum.
Fungsi utamanya adalah :
mengabsorbsi air
membentuk massa feses
membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa.
Dalam usus besar terdapat bakteri yaitu E. Coli yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia, misalnya selulosa dan menghasilkan vitamin K dan biotin. Ke-2 produk yang disintesis E. coli tersebut diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon.
Ileum
Ileum = usus penyerapan.
Panjangnya ± 4-5 meter.
Di ileum makanan akan diserap oleh jonjot usus. Asam amino dan glukosa, vitamin, mineral akan diangkut oleh kapiler darah, sedang asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh limfe.
Jejenum
Jejenum = usus kosong.
Panjangnya ± 2-3 meter.
Kelenjar usus menghasilkan enzim pencernaan seperti yg dihasilkan pankreas
Hati
Letaknya di bagian atas rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma, beratnya ±1,5 kg.
Fungsi :
Mengatur distribusi makanan
Glukosa Glikogen = hati dan otot
Mengatur protein darah
Menyaring bakteri dan zat toksik
Menghancurkan eritrosit yg mati
Mengubah pro vit A menjadi vit A
Membuat empedu
Mengubah NH3 menjadi ureum
Kandung empedu
Sebuah kantong berbentuk terong, merupakan membran berotot, letaknya di dalam lobus di sebelah permukaan bawah hati.
Panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3.
Getah empedu, suatu cairan yg disekresi setiap hari oleh sel hati: 500-1000 cc, meningkat sewaktu mencerna lemak.
Pankreas
Letaknya di belakang lambung, panjangnya ± 15 cm, lebar 5 cm, berat rata-rata 60-90 gr, strukturnya mirip kelenjar ludah, bagian-bagiannya: kaput, korpus dan ekor.
Hasil sekresi pankreas:
Hormon insulin: dihasilkan dari pulau langerhans
Getah pankreas, mengandung:
Amilase : amilum maltosa
Lipase : lemak asam lemak + gliserol
NaHCO3 : Basa
Tripsinogen : Enterokinase Tripsin (protein Asam Amino)
Kelenjar Pencernaan
Organ
Enzim
Mengubah
Hasil
Kelenjar ludah
Amilase / ptialin
Tepung/ KH
Disakarida/maltosa
Lambung
Renin, pepsin
Susu, protein
Gumpalan kasein, pepton, proteosa
Pankreas
Amilase, tripsin, lipase, nuklease
Tepung/amilum, protein dan pepton, lemak, asam nukleat
Maltosa, peptida dan asam amino, asam lemak dan gliserol, gula dan basa nitrogen
Usus halus
Maltase, laktase, sakarase, erepsin
Maltosa, laktosa, sakarosa, pepton
Glukosa, galaktosa, glukosa dan fruktosa, asam amino
Hati
Membtk empedu
Asam lemak
Sabun/emulsi lemak
Proses pencernaan
Sekresi saluran cerna
Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh dengan hasil feses.
Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum
Proses pencernaan
Pergerakan usus halus dan kolon
Pergerakan lambat saat mencampur dan mendorong (8-15 jam untuk mendorong kimus dari katup ileosekal sampai ke kolon transversum.
Dipermudah refleks gastrokolik dan duodenokolik
Haustral churning: Gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorpsi air. 2,5 L air diabsorbsi dalam 24 jam, berlangsung selama 5 menit.
Colon Peristaltik: Gelombang mencampur yang lambat oleh otot longitudinal dan otot sirkuler, mendorong chyme ke colon
Proses pencernaan
Makanan di lambung
Pencampuran 15-20 detik
Kimus: sudah bercampur dgn cairan lambung
Kontraksi lapar: terjadi bila lambung kosong, setelah beberapa jam
Pengosongan lambung
Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi tonik sfingter pilorus
Proses pencernaan
Mengunyah
Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh gigi menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah akan membungkus bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya menjadi Bolus
Menelan (deglusi)
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik. seluruh proses terjadi dalam 2 detik
Lapisan usus halus dari dalam ke luar
Lapisan mukosa
Lapisan otot sirkuler/ muskulus sirkuler
Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal
Lapisan serosa
Duodenum
Duodenum = usus 12 jari.
Panjangnya ± 25 cm.
Di duodenum bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu, dimana getah keduanya dikeluarkan ke duodenum.
Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase.
Getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan: Amilase (mencerna hidrat arang menjadi disakarida), tripsin (mencerna protein menjadi asam amino), lipase (mencerna lemak menjadi gliserol dan asam lemak).
Pengertian
Sistem pencernaan (sistem gastroinstestinal) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk :
menerima makanan
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh
Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang/ lurik (otot sadar, dapat digerakkan ke seluruh arah), dilapisi selaput lendir.
Lidah terbagi 3 bagian:
Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis yang berfungsi menutup jalan nafas saat menelan.
Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung saraf pengecap
Apeks lingua (ujung lidah)
Fungsi lidah : mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap dan menelan serta merasakan makanan.
Gigi
Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun, jumlahnya 20 buah, disebut juga gigi susu, terdiri dari: 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi seri (dens insisivus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun, jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 12 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham belakang (molare) dan 8 buah gigi geraham depan (premolare).
Fungsi gigi:
Gigi seri (memotong dan menggigit makanan)
Gigi taring (memutuskan/ merobek makanan yang keras dan liat)
Gigi geraham (mengunyah/ menggiling makanan yang sudah dipotong-potong).
Pencernaan dalam rongga mulut
Pencernaan mekanik:
pengunyahan oleh gigi (mencampur makanan dgn air ludah sehingga terbentuk bolus.
Pencernaan kimiawi:
pemecahan zat pati/ amilum oleh ptialin/amilase menjadi maltosa.
Bagian rongga mulut
Bagian luar yang sempit atau vestibula terdiri dari ruang antara gusi, gigi, bibir dan pipi
Bagian dalam dilapisi oleh selaput lendir. Yang dibatasi oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis, di sebelah belakang bersambung dgn faring.
Saluran cerna
Mulut (oris)
Tenggorokan/ faring/ tekak
Kerongkongan/ Esofagus
Lambung (ventrikulus)
Usus halus (intestinum minor)
Usus besar (intestinum mayor)
Rektum
Anus
Organ Pencernaan Tambahan
Gigi/ geligi
Lidah
Kelenjar ludah
Kandung empedu
Hati
Pankreas
Proses Pencernaan
Pencernaan fisik/mekanis
Merupakan proses perubahan molekul makanan yang besar menjadi kecil-kecil, misalnya penghancuran makanan dengan gigi atau dengan otot lambung
Pencernaan kimiawi
Merupakan proses perubahan molekul-molekul bahan organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim
Bagian usus halus
Duodenum (usus 12 jari)
Jejenum
Ileum
Kelenjar ludah
Kelenjar parotis: terletak di sebelah bawah depan daun telinga, diantara otot prosesus mastoid kiri dan kanan dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresi dikeluarkan melalui duktus stensen ke dalam rongga mulut.
Kelenjar sublingualis: terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinvus) menuju lantai rongga mulut.
Kelenjar submandibularis: terletak lebih ke belakang dan ke samping dari kelenjar sublingual. Salurannya (duktus wharton) menuju lantai rongga mulut
Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (esofagus), yang panjangnya ± 7 cm.
Ada 3 bagian faring:
Nasofaring : bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung)
Orofaring : bagian media (bagian yang sama tinggi dengan mulut), terdapat amandel/ tonsil di dinding lateral orofaring.
Laringofaring : bagian inferior (bagian yang sama tinggi dengan laring)
Getah usus
Pada mukosa usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan:
Enterokinase: mengaktifkan enzim proteolitik dari getah pankreas
Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
Laktase mengubah laktosa menjadi monosakarida
Maltose mengubah maltosa menjadi monosakarida
Sukrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida
Kelenjar ludah
Semua kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva) untuk membasahi rongga mulut dan makanan
Kira-kira 1600 cc saliva disekresikan setiap hari.
Lebih 99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri dari garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim penghancur bakteri) dan amilase (ptialin). Ptialin bekerja di rongga mulut (PH 6,3-6,8) dan masih bekerja di dalam lambung ± 15 menit sampai asam lambung menurunkan PH dan tidak bekerja.
Yang dapat merangsang pengeluaran saliva adalah rangsangan parasimpatis, adanya makanan di rongga mulut, membaui, melihat dan memikirkan makanan, suara memasak.
Fungsi lambung
Motoris :
Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung
Sekresi enzim pencernaan:
Enzim Pepsin : memecah protein asam amino (albumin dan pepton).
Enzim Renin : membentuk protein susu (kasein)
HCL berfungsi :
mengasamkan makanan,
desinfektan,
merangsang keluarnya hormon sekretin yang merangsang pankreas mengeluarkan sekretnya,
mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin,
merangsang hormon Kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya
Enzim Lipase (sdkt): memecah lemak asam lemak, gliserida
Sekresi faktor intrinsik : Vit B12 berfungsi dalam pembentukan eritrosit
Sekresi mukus berfungsi melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh HCL
USUS HALUS
Usus halus atau intestinum minor merupakan bagian yang berpangkal pada pilorus, yang panjangnya ± 6 meter, merupakan saluran paling panjang.
Fungsi Usus Halus
Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler darah dan saluran limfe
Menyerap protein dalam bentuk asam amino
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
Gaster / lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar.
Letaknya di bawah diafragma di depan pankreas dan limpa, agak ke sebelah kiri. Kapasitas lambung 1-2 liter.
Lapisan lambung dari dalam ke luar:
Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-lipat, disebut juga rugae
Lapisan otot sirkuler/ muskulus aurikularis
Lapisan otot miring/ muskulus obliqua
Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal
Lapisan jaringan ikat/ serosa
Bagian Gaster
Fundus / bagian yang menonjol ke atas
Korpus / badan
Antrum pilorus ; membentuk sfingter pilorus
Kurvatura minor: di sisi kanan lambung
Kurvatura mayor: di sisi kiri lambung, lebih panjang dari kurvatura minor
Osteum kardiak
Esofagus
Dari mulut, makanan menuju esofagus / kerongkongan.
Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm.
Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos. Oleh karena ototnya tersusun secara memanjang dan melingkar maka jika terjadi kontraksi secara bergantian akan terjadi gerakan peristaltic makanan terdorong menuju lambung.
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/11/2016
#
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
10/11/2016
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master title style
10/11/2016
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
10/11/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
10/11/2016
#
10/11/2016
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#