tugas sewaktu kepaniteraan THT di RS Bhakti Yudha DepokFull description
kmler,lgreDeskripsi lengkap
THTDeskripsi lengkap
THT
makalah OMSK FKEP UNPADDeskripsi lengkap
Full description
Referat Otitis Media Supuratif Kronis Dan Komplikasinya
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
ANAKDeskripsi lengkap
Otitis Media Efusi (1)Deskripsi lengkap
laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada klien dengan otitis media aku. sistem sensory persepsiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
omaFull description
otitis media akut ppt
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
dibawakan untuk tugas kepaniteraan klinik bagian THT-KLFull description
Full description
Pencegahan Pencegahan Otitis Media Supuratif Kronik a.
Pencegahan Primer
Pencegahan tingkat pertama merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat agar tidak sakit. Pencegahan primer OMSK dapat dilakukan dengan cara mencegah terjadinya pencetus OMSK yaitu infeksi saluran pernapasan atas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, meningkatkan hygiene perorangan dan sanitasi lingkungan, rajin berolahraga, tidak membersihkan telinga te linga dengan benda yang berujung keras, serta tidak terlalu lama berada dalam air ketika berenang jika tidak menggunakan pelindung telinga. b.
Pencegahan Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk membantu orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas penyakit, menghindarkan komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan : 1.
Diagnosis
a)
Anamnesis Anamnesis yang lengkap sangat membantu menegakkan diagnosis OMSK. Penurunan pendengaran juga merupakan keluhan yang paling sering. Terkadang penderita juga mengeluh adanya vertigo dan nyeri bila terjadi komplikasi.
b)
Pemeriksaan otoskopi Pemeriksaan otoskopi dapat melihat lebih jelas lokasi perforasi, kondisi sisa membran timpani dan kavum timpani. OMSK ditegakkan jika ditemukan perforasi membran timpani.
c)
Pemeriksaan audiometri Pemeriksaan audiometri penting untuk menilai hantaran tulang dan udara serta untuk mengevaluasi tingkat penurunan pendengaran. Melalui audiogram dapat dilihat jenis ketulian dan derajat ketulian. Berdasarkan ISO (International Standard Organization ) derajat
ketulian dibagi atas : 0-25 dB (normal) , 26-40 dB (tuli ringan), 4160 dB (tuli sedang), 61-90 dB (tuli berat), > 91 dB (sangat berat). d)
Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan
radiologi
untuk
melihat
tingkat
perkembangan
pneumatisasi mastoid, menggambarkan perluasan penyakit dan tulang-tulang pendengaran. Foto polos untuk menunjukkan adanya gambaran kolesteatoma sedangkan CT - Scan lebih efektif untuk menunjukkan anatomi tulang temporal dan kolesteatoma. e)
Pemeriksaan mikrobiologi Pemeriksaan mikrobiologi sekret telinga penting untuk menentukan organisme penyebab OMSK dan pemberian antibiotika yang tepat.
2.
Pengobatan
Prinsip pengobatan OMSK tipe benigna adalah konservatif atau medikamentosa. Bila sekret telah kering tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan, maka idealnya dilakukan rekonstruksi membran timpani (miringoplasti) atau rekonstruksi membran timpani dan tulang pendengaran (timpanoplasti). Prinsip pengobatan pada OMSK tipe maligna adalah operasi, yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Hal ini dilakukan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran. c.
Pencegahan Tersier
Pencegahan ini dimaksudkan untuk mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi pada penderita OMSK yaitu dapat dilakukan dengan menggunakan Alat Bantu Dengar (ABD) yang merupakan suatu perangkat elektronik yang berguna untuk memperkeras suara yang masuk ke dalam telinga, sehingga penderita OMSK dapat mendengar lebih jelas suara yang ada disekitarnya. repository.usu.ac.id